Anda di halaman 1dari 9

Cita-Cita

Ketika aku mulai berfikir


Tentang diriku di masa depan
Saat itu terlintas di benakku
Sebuah impian...

Yaitu cita-cita
Inginku meraih cita-cita
Sebisa yang kukira dapat
Memenuhi arti dari sebuah cita-cita

Di umur enam tahun


Aku ingin menjadi Guru
Di umur delapan tahun
Aku ingin menjadi Pramugari
Dan di umur sepuluh tahun
Aku sangat ingin menjadi Dokter

Itulah cita-cita
Yang terkadang berubah
Cita-cita membuat kita
Semangat belajar
Karena belajar adalah kunci kesuksesan
Untuk diri kita di masa depan
Pahlawan Tanpa Lencana

Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah


Dingin menyelimuti cara penuh keikhlasan
Renungan cuma untuk sebuah kejayaan
Berfikir cuma untuk sebuah keberhasilan

Tiada lafaz seindah tutur katamu


Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah

Hari demi hari begitu cepat berlalu


Tiada rasa jenuh terpancar di muka mu
Semangat mu tetap berkobar
Memberikan kasih sayang tak ada rasa jemu

Jika engkau bakal melangkah pergi


Ku tau langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu udah tak ada dirimu kan selamanya di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana
Guruku Pahlawanku

Andai kata matahari tiada


Dunia bakal beku dan bisu
pelangi tak ada bakal dulu terpancar
kehidupan tak ada bakal dulu terlaksana
Disaat titik ketakutan menghampiri
Terlihat setitik sinar yang kita cari
Yang keluar dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kita yang buntu
Yang hampir menjerumuskan jaman sepan kami
Engkau terangi kita bersama lentera ilmu mu
Yang tak ada bakal dulu sirna di terpa angin usia

Guru……..
Engkau pahlawan yang tak dulu mengharapkan
balasan
Disaat kita tak mendengarkan mu
Engkau tak dulu mengeluh dan menyerah
Untuk edukatif kami
Darimu kita mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Engkau mengakibatkan hidup kita berarti
Guru……
Tiada kata yang pantas kita ucapkan
Selain terimakasih atas seluruh jasa-jasa mu
Maafkan kita seandainya udah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu bakal kita semat abadi sepanjang hidup
kami
Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku

Hati Yang Tak Tergoyahkan


Oleh Kifayatul Akhyar

Teruntuk hati yang pernah mati


Mungkinkan akan kembali
Mesti istigfar yang ku lapalkan telah meribu
Kembali mengalir dalam darah
Kemanakah wahai hatiku ?
Saat jemari ini sudah lelah memetik senar kehidupan
Dimanakah relief – relief nada cinta yang kuciptakan
Lebur dan berserakan
Sekarang kau telah bersama dia
Dia yang kau cintai
Dia yang engkau sayangi
Dia yang selalu ada dalam ingatan mu
Dan dia yng segalanya bagi langkah kakimu
Aku tak meminta yang lain darimu
Aku tak meminta agar kau tak menyiakan ku
Aku bagaikan purnama gerhana
Yang hilang tanpa arah tujuan
Aku tak perlu harapan mu
Yang aku perlukan adalah sebuah kepastian lagi
Kepastian yang bukan sekedar rasa yang tertinggal

Cahaya Bintang

Ku terjebak dalam kekacauan dunia ini


Ku tatap indahnya malam hari
Terdapat satu bintang yang jauh dari kumpulannya
Tetapi,sinarnya seterang cahaya Sang Surya

Apakah ia bersedih karena dunia ini?


Apakah ia tidak bisa menggapai keinginannya?
Kenapa dia hanya sendiri di ujung sana?
Apakah tidak ada yang mengharapkan dia?

Aku akan berharap pada bintang itu


Aku akan menjadikan bintang kecil itu
Sebagai ladang impian
Dan ladang impian semua orang

Tanpa adanya ragu


Aku mulai membentangkan sayap kecilku
Aku mulai membagikan keinginanku
Agar ia sadar bahwa ia tidak sendiri di dunia ini

Aku akan percaya


Inilah jalan kehidupan yang ku ambil
Inilah jalan kehidupan yang ku pilih
Keyakinan ini tak akan lagi tergoyahkan

Kegagalan yang aku hadapi selama ini


Kesulitan yang menghampiriku saat ini
Kini telah kembali perlahan menjadi setitik cahaya
Cahaya yang akan selalu bersinar terang
Meski hanya seorang diri di dunia ini

DOMINASI BANGSA ADA DI PEMUDA

Nyali ini masih dangkal,


Hanya lulus pendidikan dan kemudian acuh
Tanpa memikirkan beban yang maya dilihatnya
Banyak orang membutuhkannya
Tapi dia,
Hanya terlena dunia kelam saja
Narkoba, milky, zina dan lain sebagainya
Menjadi sahabat karibnya,
Kerap sekali bersahabat dengan kebodohan zaman
Yang semakin mundur tiap persen waktu ...
Pemimpin negeri semakin tua, lantas pemudanya semakin bejat
Mana yang salah,
Takdirkah ???
Dilain tempat...
Banyak pemuda yang antusias hidupnya
Berusaha dalam kebajikan dan mengistikhomahkan ke masyarakat
Itu bukti tidak semua pemuda baru tak begitu
Agendanya adalah untuk menyadarkan kawannya diluar sana
Menyadarkan, “Hai sobat, banyak menantimu. Ini sia-sia. Ayo
tinggalkan!”
Kadang teplakan tangan, ucapan serapah menghujamnya
Tekatnya tak kendor hanya sebatas itu saja
Karna ia berjanji, kami pemuda dan kami pejuang
Terus-terus, hingga targetnya sadar,”Oh, aku buang-buang waktu untuk
hal buruk itu”
Bersama-sama mereka mengmaslahatkan dirinya untuk tuannya,
bangsanya
Pemimpin, tokoh insinyur, ulama’, pengusaha hingga penulis
Semua didominasi pemuda,
Majukah ? tentu !!!
Maka dari itu persiapkan pemuda dari sekarang

SEMANGAT DI BALIK KALUT


Oleh Fitrah Al Rizky

Ragaku diam terbelenggu di negeri khayal ini


Jiwaku melayang menghilang sampai aku mati
Tak ada secuil semangat di dalam raga ini
Aku hanyalah insan yang mendustai dunia ini

Malaikat hidupku telah menghilang


Pergi jauh meninggalkanku terbang
Mengenang suatu keadaan dimana aku jalang
Mengabaikan semua mimpi yang terang

Aku berpikir , apakah ini akhir?


Adakah guna aku terlahir?
Apakah ini yang dimaksud kemahiran sihir?
Yang merubah keadaan hingga mahir membuatku tersingkir

Aku terpuruk jatuh ke dalam lubang hampa


Itu karena keterlenaanku akan dunia
Kalian menertawakanku seperti barang hina
Yang tak pantas untuk dipandang dengan mata
Awalnya aku hanya menyesali keterpurukanku
Menangis hina dan rendah akan semua hidupku
Melupakan hal baik yang pernah ada di khayalku
Kalian merendahkan kemampuan otakku yang sedang terpaku

Aku terbangun dan bangkit


Menggeser jeritan keterpurukkan yang sulit
Apa yang aku rasakan mungkin suatu sakit
Tapi ingat , aku sekarang ada di sekitar kalian dan aku mulai bangkit

KOTAK HARAPAN

Setiap hari, penuh dengan harapan


Harapan itu mewarnai dan menyinari dunia ini
Seperti pelangi yang mewarnai langit
Dan matahari yang menyinari bumi ini

Andai kata harapan itu lenyap,


Hidup terasa susah
Hidup terasa suram
Hidup akan terasa tak berwarna

Kita harus berharap setinggi mungkin


Kita harus berharap sebanyak mungkin
Kita harus berharap sedalam mungkin

Harapan itu, berasal dari dalam kotak kecil


Yang kecil tapi bermakna
Kotak harapan yang berguna bagi semua orang
Kotak itu, bernama otak

Kotak harapan yang dapat mengubah dunia


Kotak harapan yang tak ternilai
Janganlah berhenti berharap
Karena harapan membuat kita sukses

Anda mungkin juga menyukai