Erikson dalam membentuk teorinya secara baik, sangat berkaitan erat dengan kehidupan
pribadinya dalam hal ini mengenai pertumbuhan egonya. Erikson berpendapat bahwa
pandangan - pandangannya sesuai dengan ajaran dasa yang diletakkan oleh Freud. Jadi
dapatdikatakanbahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neo freudian. Akan tetapi, teori
Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan.
Hal ini terjadi karena dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap
antropologis yang sangat besar, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam
bawahsadar. Oleh sebab itu, maka di satu pihak ia menerima konsep struktur mental Freud, dan di
lain pihak menambahkan dimen sisosial - psikologis pada konsep dinamika dan perkembangan
kepribadian yang diajukan oleh Freud.