Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TENTANG TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ( ERIK H ERICKSON )

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

AZKA OKTCELIA PUTRI

NOVI TIA PRAMISTI

PEBRIYANTI

VITA NURMAINI

IQBAL ZULIANSYAZ

KELAS : 1.O

MATA KULIAH : PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA 1

STTIKES WIDYA DHARMA

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada allah SWT yang maha alim dan maha bijaksana.
Shalawat beserta, salam kita panjatkan kepada junjungan kita. Nabi Muhammmad SAW, karena
atas rahmat dan hidayah nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini  penulis sampaikan kepada Pembina mata kuliah pemenuhan dasar manusia 1
sebagai tugas kelompok pada mata kuliah tersebut.
Penulis memohon kepada dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila menemukan
kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini baik dari segi bahasnya maupun isinya, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih
baiknya makalah yang akan datang

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………2

Daftar isi……………………………………………………………………………..3

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang……………………………………………………………….4
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………4
3. Tujuan Penulisan……………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN

1. Apa teori perkembangan erikson………………………………………….…5


2. Bagaimana struktur kepribadian dari erikson…………………………….….6
3. Bagaimana pengaruh masyarakat dari teori kepribadian erikson…………..10

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan…………………………………………………………………13
2. Saran………………………………………………………………………...13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut erikson, lingkungan dimana anak hidup sangat penting untuk memberikan
pertumbuhan, penyesuaian, sumber kesadaran diri dan identitas. Erikson percaya bahwa setiap
manusia berjalan melalui sejumlah tahap untuk mencapai pembangunan penuhnya, berteori
delapan tahap, bahwa manusia melewati dari lahir sampai mati.

Keluarga pada hakikatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari suatu system social
yang ada dimasyarakat. Sebagai satuan terkecil, keluarga merupakan mikniatur dan embrio
berbagai unsur system social manusia. Suasana yang kondusif akan menghasilkan warga
masyarakat yang baik karena di dalam keluargalah seluruh anggota keluarga belajar berbagai
dasar kehidupan bermasyarakat.

Perkembangan peradaban dan kebudayaan, terutama saat iptek berkembang secara pesat,
telah banyak memberikan pengaruh pada tatanan kehidupan manusia, baik yang bersifat positif
maupun negatif. Kehidupan keluargapun banyak mengalami perubahan dan berada jatuh dari
nilai nilai keluarga yang sesungguhnya.dalam kondisi masa kini, yang ditandai dengan
moderniasi dan globalisasi. Banyak pihak yang menilai bahwa kondisi kehidupan masyarakat
dewasa ini khusunya generasi mudanya dalam kondisi mengkhawatirkan dan semua ini berakar
dari kondisi kehidupan dalam keluarga.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah:

1. Apa teori perkembangan erikson?


2. Bagaimana struktur kepribadian erikson?
3. Bagaimana pengaruh masyarakat dari teori kepribadian erikson?

C. Tujuan

4
Tujuan adalah untuk mengetahui teori teori erikson dan bagaimana perran keluarga,
masyarakat dalam proses perkembangan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ERIK ERICKSON

Erik Erikson lahir di Frankfurt-am-main, Jerman, 15 juni 1902 meninggal di Harwich, Cape
Cod, Massachusetts, Amerika Serikat, 12 Mei 1994 pada umur 91 tahun adalah seorang psikolog
>erman yang terkenaldengan teori tentang delapan tahap perkembangan pada manusia.
Sebenarnya Erikson adalah seorang psikolog Freudian namun teorinya lebih tertuju
padamasyarakat dan kebudayaan jika dibandingkan dengan para psikolog reudian
lainnya.Erikson menjadi terkenal karena upayanya dalam mengembangkanteori tentang tahap
perkembangan manusia yang dirintis oleh Freud. Erikson menyatakan bahwa pertumbuhan
manusia berjalan sesuai prinsip epigenetik yang menyatakan bahwa kepribadian manusia
berjalan menurut delapan tahap.

Teori perkembangan kepribadian yang dikemukakan oleh Erik Erikson merupakan salah satu
teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Berrsama dengan Sigmund freud Erikson
mendapat posisi penting dalam psikologi. Hal ini dikarenakan ia menjelaskan tahap
perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut usia satu hal yang tidak dilakukan oleh
Freud. Selain itu karena Freud lebih banyak berbicara dalam wilayah ketidaksadaran manusia
teori Erikson yang membaca aspek kehidupan sosial dan fungsi budaya dianggap lebih realistis.
Teori Erikson dikatakan sebagai salah satu teori yang sangat selektif karena didasarkan pada tiga
alasan. Alasan yang pertama karena teorinya sangat representati dikarenakan memiliki kaitan
atau hubungan dengan ego yang merupakan salah satu aspek yang mendekati kepribadian
manusia. Kedua menekankan pada pentingnya perubahan yang terjadi pada setiap tahap
perkembangan dalam lingkaran kehidupan dan yang ketiga atau yang terakhir adalah
menggambarkan secara eksplisit mengenai usahanya dalam mengabungkan pengertian klinik
dengan sosial dan latar belakang yang dapat memberikan kekuatan/ kemajuan dalam
perkembangan kepribadian didalam sebuah lingkungan. Melalui teorinya Erikson memberikan
sesuatu yang baru dalam mempelajari mengenai perilaku manusia dan merupakan suatu
pemikiran yang sangat maju guna memahami persoalan ataupun masalah psikologi yang

6
dihadapi oleh manusia pada jaman modern seperti ini. Oleh karena itu teori Erikson banyak
digunakan untuk menjelaskan kasus atau hasil penelitian yang terkait dengan tahap
perkembangan baik anak dewasa maupun lansia.

B. STUKTRUR KEPRIBADIAN

Berikut adalah ego yang sempurna menurut Erickson Faktualitas adalah kumpulan fakta,
data, dan metoda yang dapat divertifikasi dengan metoda kerja yang sedang berlaku. Ego berisi
kumpulan fakta dan data hasil interaksi dengan lingkungan.

Univeritas berkaitan dengan kesadaran akan kenyataan (Sens of reality) yang


menggabungkan hal yang praktis dan kongkrit dengan pandangan semesta, mirip dengan prinsip
realita dari Freud.

Aktualitas adalah cara baru dalam berhubungan satu dengan yang lin,, memperkuat
hubungan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut erikson, ego sebagaian bersifat taksadar,
mengorganisir dan menitesa pengalaman sekarang dengan pengalaman diri masa lalu dan dengan
diri masa yang akan datang. Dia menemukan 3 aspek ego yang saling berhubungan, yakni

1. Body ego: mengacu ke pengalaman orang dengan tubuh/fisiknya sendiri


2. Ego ideal: gambaran mengenai bagaimana seharusnya diri, sesuatu yang bersifat ideal
3. Ego identity: gambaran mengenai diri dalam berbagai peran social.

Erikson menggambarkan adanya sejumlah kualitas yang dimiliki ego, yang tidak ada pada
psikoanalisis Freud, yakni kepercayaan dan penghargaan, otonomi dan kemauan, kerajinan dan
kompetensi, identitas dan kesetian, keakraban dan cinta, generativitas dan pemeliharaan, serta
integritas. Ego semacam itu disebut juga ego-kreatif ego yang dapat menemukan pemecahan
kreatif atas masalah baru pada setiap tahap kehidupan.Erikson dalam membentuk teorinya secara
baik sangat berkaitan erat dengan kehidupan pribadinya dalam hal ini mengenai pertumbuhan
egonya. Erikson berpendapat bahwa pandangan, pandangannya sesuai dengan ajaran dasar
psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud.

Jadi dapat dikatakan bahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian. Akan
tetapi teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini terjadi karena dia
adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap antropologis yang sangat besar

7
bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam bawah sadar. Oleh sebab itu maka di
satu pihak ia menerima konsep struktur mental Freud dan di lain pihak menambahkan dimensi
sosial, psikologis pada konsep dinamika dan perkembangan kepribadian yang diajukan oleh
Freud.

Bagi Erikson dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara
kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan,tindakan sosial. Tampak
dengan jelas bahwa yang dimaksudkan dengan psikososial apabila istilah ini dipakai dalam
kaitannya dengan perkembangan. Secara khusus hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan
seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan
suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Sedangkan konsep
perkembangan yang diajukan dalam teori psikoseksual yang menyangkut tiga tahap yaitu oral,
anal, dan genital diperluasnya menjadi delapan tahap sedemikian rupa sehingga

Dimasukkannya cara-cara dalam mana hubungan sosial individu terbentuk dan sekaligus
dibentuk oleh perjuangan-perjuangan insting pada setiap tahapnya.

Pusat dari teori Erikson mengenai perkembangan ego ialah sebuah asumsi mengenai
perkembangan setiap manusia yang merupakan suatu tahap yang telah ditetapkan secara
universal dalam kehidupan setiap manusia. Proses yang terjadi dalam setiap tahap yang telah
disusun sangat berpengaruh terhadap “EpigenetiC Principle” yang sudah dewasa atau matang.
Dengan kata lain Erikson mengemukakan persepsinya pada saat itu bahwa pertumbuhan berjalan
berdasarkan prinsip epigenetic.

Bagi Erikson pendekatan ego merupakan mode yang kreatif, diadaptasikan pada keadaan
sekitar atau menemukan cara-cara untuk mengubah keadaan sekitarnya. Beberapa tokoh yang
telah memberikan kontribusi substansial pada psikologi ego baru misalnya Anna Freud, Heinz
Hartmann dan Robert White. Anna Freud telah membuka pintu pada pola pikir barunya tetapi dia
meneruskan keyakinannya bahwa psikoanalisis harus menyelidiki tiga sistem kepribadian secara
bersama-sama. Heinz Hartman ( 1958-1964) sungguh-sungguh telah melunCurkan teori ego
baru. Hartman menegaskan fungsi adaptif ego, dimana Freud telah menyarankan dalam
konsepnya tentang pengujian realitas dan menunjukkan bagaimana pertahanan ego dapat
menyehatkan seperti juga tujuan-tujuan maladaptif.

8
Dimana Erikson dalam teorinya mengatakan melalui sebuah rangkaian kata yaitui:

1. Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian


dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada tiap individu dapat
dilihat/dibaca untuk mmendorong, mengetahui, dan untuk saling mempengaruhi, dalam
radius social yang lebih luas.
2. Masyarakat, pada prinsipnya, juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara saat
setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha
menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan didalam
tahap-tahap yang ada.

Inovasi utama dari psikologi ego yaitu telah menyatukan pengaruh, pengaruh
lingkungan eksternal ke dalam teori. Hal ini menjelaskan bahwa hasil pengembangan dan fungsi
ego tidak hanya berasal dari prose sinternal tetapi juga berasal dari peristiwa-peristiwa eksternal.
Seperti pengalaman sebelumnya dengan mengurus orang (yang diistilahkan dalam psikologi ego
dengan istilah objek) berpengaruh pada kecakapan anak berikutnya menjadi mandiri dan pada
interaksi yang nyaman dengan oranglain.

Relasi objek adalah istilah yang diberikan pada hubungan dengan orang lain. Psikologi
Ego membantu psikoanalisis menjadi lebih interpersonal dan sosial daripada formula
sebelumnya yang menegaskan bahwa inner prosses telah dizinkan.

Teori psikologi ego menurut erikson kadang-kadang juga merujuk pada teori relasi
objek memperluas cakrawala dari teori psikoanalisis dengan usulan bahwa penghargaan dan
pemeliharaan interaksi dengan orang dewasa seperti frustrasi dan penghilangan yang dapat
berpengaruh pada anak dan gaya pada masa depannya dari interaksi dengan orang lain diantara
masa remaja dan masa dewasa awal. Teor-teori ini tidak menolak peranan id dan superego.
Sebenarnya dengan memberi tekanan pada ego mereka membawanya lebih kepada
keseimbangan dengan struktur kepribadian yang lain.

Ciri khas psikologi ego dari Erikson dapat diringkas sebagai berikut:

9
1. Erikson menekankan bahwa kesadaran individu untuk menyesuaikan diri dengan
pengaruh sosial. Pusat perhatian psikologi ego adalah kemasakan ego yang sehat alih-alih
konflik salah satu yang neurotic.
2. Erikson berusaha mengembangkan teori insting dari Freud denganmenambahkan konsep
epigenetic kepribadian.
3. Erikson secara eksplisit mengemukakan bahwa motif mungkin berasal dari impuls id
yang tak sadar namun motif itu bisa membebaskan diri dari id seperti individu
meninggalkan peran sosial dimasa lalunya. Fungsi ego dalam pemecahan masalah
persepsi identitas ego dan dasar kepercayaan bebas dari id membangun sistem kerja
sendiri yang terlepas dari sistem kerja id.
4. Erikson menganggap ego sebagai sumber kesadaran diri seseorang. Selama
menyesuaikan diri dengan realita ego mengembangkan perasaan keberlanjutan diri
dengan masa lalu dan masa yang akan datang.

C. PENGARUH MASYARAKAT

Walaupun kapasitas yang dibawa sejak lahir penting dalam perkembangan kepribadian,
bagian terbesar ego munCul dan dibentuk oleh masyarakat. Ego muncul bersama kelahiran
sebagai potensi yang harus ditegakkan di dalam lingkungan kultural. Masyarakat yang berbeda
dengan perbedaan kebiasaan cara mengasuh anak, cenderung membentuk kepribadian yang
sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai budayanya. Dalam bukunya yang berjudul “Childhood
and Society tahun 1963,

Erikson membuat sebuah bagan untuk mengurutkan delapan tahap secara terpisah mengenai
perkembangan ego dalam psikososial yang biasa dikenal dengan istilah “delapan tahap
perkembangan manusia” Erikson berdalil bah4a setiap tahap menghasilkan epigenetic.
Epigenetic berasal dari dua suku kata yaitu epi yang artinya upon atau sesuatu yang sedang
berlangsung, dan genetic yang berarti emergence atau kemunculan.

Gambaran ini perkembangan cermin mengenai ide dalam setiap tahap lingkaran kehidupan
sangat berkaitan dengan waktu, yang mana hal ini sangat dominan dan karena itu muncul dan
akan selalu terjadi pada setiap tahap perkembangan hingga berakhir pada tahap dewasa secara
keseluruhanakan adanya fungsi atau kegunaan kepribadian dari setiap tahap itu sendiri.

10
Selanjutnya, Erikson berpendapat bahwa tiap tahap psikososial juga disertai oleh krisis.
perbedaan dalam setiap komponen kepribadian yang ada didalam tiap-tiap krisis adalah sebuah
masalah yang harusdipecahkan/diselesaikan. Konflik adalah sesuatu yang sangat vital dan
bagian yang utuh dari teori Erikson karena pertumbuhan dan perkembangan antar personal dalam
sebuah lingkungan tentang suatu peningkatan dalam sebuah sikap yang mudah sekali terkena
serangan berdasarkan fungsi dari ego pada setiap tahap.

Erikson percaya epigenetic principle akan mengalami kemajuan atau kematangan apabila
dengan jelas dapat melihat krisis psikososial yang terjadi dalam lingkaran kehidupan setiap
manusia yang sudah dilukiskan dalam bentuk sebuah gambar Di mana gambar tersebut
memaparkan tentang delapan tahap perkembangan yang pada umumnya dilalui dan dijalani
olehsetiap manusia secara hirarkri seperti anak tangga. Di dalam kotak yang bergaris diagonal
menampilkan suatu gambaran mengenai adanya hal-hal yang bermuatan positif dan negatif untuk
setiap tahap secara berturut-turut. Periode untuk tiap-tiap krisis, Erikson melukiskan mengenai
kondisi yang relatif berkaitan dengan kesehatan psikososial dan pokok dengan sakit yang terjadi
dalam kesehatan manusia itu sendiri.

Seperti telah dikemukakan di atas bahwa dengan berangkat dari teori tahap-tahap
perkembangan psikoseksual dari Freud yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual
Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan
sosial. Melalui teori yang dikembangkannya yang biasa dikenal dengan sebutan Theory of
Psychosocial Development (Teori perkembangan psikososial) Erikson tidak berniat agar teori
psikososialnya menggantikan baik teori psikoseksual Freud maupun teori perkembangan
kognitif piaget.

Perkembangan kepribadian teori psikososial

Prinsip epigenetic

Menurut erikson, ego berkembang melalui berbagai tahap kehidupan mengikuti prinsip
epigenetic. Perkembangan epigenetic adalah perkembangan tahap demi tahap dari organ organ
embrio. Ego berkembang merngikuti prinsip epigenetic, artinya tiap bagian dari ego berkembang
pada tahap perkembangan tertentu dalam rentangan waktu tertentu ( yang disediakan oleh

11
hereditas untuk berkembang). Tahap perkembangan yang satu terbbentuk dan dikembangkan
diatas perkembangan sebelumnya ( tetapi tidak mengganti perkembangan tahap sbelumnya itu).

Empat pokok pikiran teori perkembangan psikososial erikson:

1. Interaksi bertentangan
2. Kekuatan ego
3. Aspek somatis
4. Prinsip epigenetic

Delapan tahap/ fase perkembangan kepribadian menurut erikson:

1. Bayi (0-1 tahun)


2. Balita (2-3 tahun)
3. Pra sekolah ( 3-6 tahun)
4. Usia sekolah ( 7-12 tahun)
5. Remaja (12-18 tahun)
6. Pemuda ( 20 an)
7. Separuh baya ( akhir 20 an)
8. Manula ( usia 50 an dan seterusnya)

Erikson membagi tahap-tahap itu berdasarkan kualitas dasar ego pada masing masing tahap
yaitu:

1. Kepercayaan dasar vs kecurigaan dasar


2. Otonomi vs perasaan malu dan keragu- rguan
3. Inisiatif vs kesalahan
4. Kerajinan vs inferioritas
5. Identitas vs kekacauan identitas
6. Keintiman vs isolasi
7. Generativitas vs stagnasi
8. Integritas vs keputus asaan

12
BAB III

PENUTUP

1. SIMPULAN

Teori perkembangan yang dikemukan oleh erik Erickson merupakan salah satu teori yang
memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama dengan Sugmund Freud, Erikson mendapat
posisi penting dalam psikologi. Hal ini dikarenakan ia menjelaskan tahap perkembangan manusia
mulai dari lahir sehingga lanjut usia satu hal yang tidak dilakukan oleh Freud. Selain itu karena
Freud lebih banyak berbicara dalam wilayah ketidaksamaan manusia, teori erikson yang
membawa aspek kehidupan social dan fungsi budaya dianggap lebih realities.

Erikson menggambarkan adanya sejumlah kualitas yang dimiliki ego yakni kepercayaan dan
penghargaan, otonomi dan kemauan, kerajinan dan kompetensi, identitas dan kesetiaan,
keakraban dan cinta, generativitas dan pemeliharaan, serata integritas.

2. SARAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai