Makalah
Disusun Oleh
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , Berkat rahmat,
hidayah, dan bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan risalah ini dan
menyelesaikannya tepat pada waktunya. Makalah ini tentang Psikososial .
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini..
Makassar, 21 September 2022
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
2.1 Sosok Seorang Erik H. Erikson dan Teori Kepribadian menurut Erik.....3
2.2 Tahap Tahap Perkembangan Psikososial serta kekurangan serta
kelebihanya................................................................................................6
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Erik Erikson adalah salah satu diantara para ahli yang melakukan ikhtiar
itu. Dari perspektif psikologi, ia menguraikan manusia dari sudut
perkembangannya sejak dari masa 0 tahun hingga usia lanjut. Erikson
beraliran psikoanalisa dan pengembang teori Freud. Kelebihan yang dapat
kita temukan dari Erikson adalah bahwa ia mengurai seluruh siklus hidup
manusia, tidak seperti Freud yang hanya sampai pada masa remaja. Erikson
menjadi terkenal karena upayanya dalam mengembangkan teori tentang tahap
perkembangan manusia yang dirintis oleh Freud. Erikson menyatakan bahwa
pertumbuhan manusia berjalan sesuai prinsip epigenetik yang menyatakan
bahwa kepribadian manusia berjalan menurut delapan tahap. Teori
perkembangan kepribadian yang dikemukakan oleh Erik Erikson merupakan
salah satu teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama
dengan Sigmund Freud, Erikson mendapat posisi penting dalam psikologi.
Hal ini dikarenakan ia menjelaskan tahap perkembangan manusia mulai dari
lahir hingga lanjut usia satu hal yang tidak dilakukan oleh Freud. Teori
Erikson dikatakan sebagai salah satu teori yang sangat selektif karena
didasarkan pada tiga alasan, antara lain:1
1
Krismawati, Yeni. "Teori psikologi perkembangan Erik H. Erikson dan manfaatnya bagi
tugas pendidikan Kristen dewasa ini." KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 2,
no. 1 (2018): 46-56.
1
2
2
Emiliza, Tiara. "Konsep Psikososial Menurut Teori erik h. Erikson Terhadap Pendidikan
Anak Usia Dini Dalam Tinjauan Pendidikan Islam Konsep Psikososial Menurut Teori Erik H.
Erikson Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Tinjauan Pendidikan Islam." PhD diss., Iain
Bengkulu, 2019.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sosok Seorang Erik H. Erikson dan Teori Kepribadian menurut Erik
Erik H. Erikson adalah salah satu tokoh psikoanalisa yang lahir di Frankurt,
Jerman, 15 Juni 1902. Ayah kandung Erikson adalah seorang pria kebangsaan
Denmark yang meninggalkan Erikson pada usia tiga tahun sehingga ibu
Erikson yang bernama Karla Abrhamsen menikah lagi dengan Theodore
Homberger yang menjadi ayah tiri Erikson dan nama Hamberger kini menjadi
bagian dari nama Erikson. Setelah lulus SMA, Erikson menjadi seniman
namun tidak mengambil kuliah seni dan memelih berkeliling Eropa untuk
menikmati dan belajar seni.3
3
4
Freudian, dan Gandhi’s Truth yang memenangkan Award dan National Book
Award.
1. Ego Kreatif
Ego kreatif adalah ego yang dapat menemukan pemecahan kreativitas atas
masalah baru pada setiap tahap kehidupan. Apabila menemukan hambatan
atau konflik pada suatu fase, ego tidak menyerah tetapi bereaksi dengan
menggunakan kombinasi antara kesiapan batin dan kesempatan yang
disediakan lingkungan. Ego yg sempurna memiliki 3 dimensi, yaitu
faktualisasi, universalitas dan aktualitas.
kelebihanya
Teori psikososial dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling
berurutan sepanjang hidup. Hasil dari tiap tahap bergantung pada hasil tahapan
sebelumnya, dan resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah pentingnya bagi
individu untuk dapat tumbuh secara optimal. Ego harus mengembangkan
kesanggupan yang berbeda untuk mengatasi tiap tuntutan penyesuaian dari
masyarakat, Berikut adalah delapan tahapan perkembangan psikososial menurut
Erik Erikson :8
1. Tahap I : Trust versus Mistrust (0-1 tahun) Dalam tahap ini, bayi berusaha
keras untuk mendapatkan pengasuhan dan kehangatan, jika ibu berhasil
memenuhi kebutuhan anaknya, sang anak akan mengembangkan kemampuan
untuk dapat mempercayai dan mengembangkan asa (hope). Jika krisis ego ini
tidak pernah terselesaikan, individu tersebut akan mengalami kesulitan dalam
membentuk rasa percaya dengan orang lain sepanjang hidupnya, selalu
meyakinkan dirinya bahwa orang lain berusaha mengambil keuntungan dari
dirinya.9
2. Tahap II: Autonomy versus Shame and Doubt (l-3 tahun), Dalam tahap ini,
anak akan belajar bahwa dirinya memiliki kontrol atas tubuhnya. Orang tua
seharusnya menuntun anaknya, mengajarkannya untuk mengontrol keinginan
atau impuls-impulsnya, namun tidak dengan perlakuan yang kasar. Mereka
7
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian edisi revisi. Malang : UMM Press, hlm, Hlm 89
8
Berk, L.E., 2003. Child Development. Boston: Allyn and Bacon. Hlm 32
9
Berk, L.E., 2003. Child Development. Boston: Allyn and Bacon. Hlm 32
7
10
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian edisi revisi. Malang : UMM Press, hlm, Hlm 93
8
6. Tahap VI: Intimacy versus Isolation (masa dewasa muda, 20-30 tahun) Dalam
tahap ini, orang dewasa muda mempelajari cara berinteraksi dengan orang
lain secara lebih mendalam. Ketidakmampuan untuk membentuk ikatan sosial
yang kuat akan menciptakan rasa kesepian. Bila individu berhasil mengatasi
krisis ini, maka keterampilan ego yang diperoleh adalah cinta.11
7. Tahap VII: Generativity versus Stagnation (masa dewasa menengah, 30-65
tahun) Pada tahap ini, individu memberikan sesuatu kepada dunia sebagai
balasan dari apa yang telah dunia berikan untuk dirinya, juga melakukan
sesuatu yang dapat memastikan kelangsungan generasi penerus di masa
depan. Ketidakmampuan untuk memiliki pandangan generatif akan
menciptakan perasaan bahwa hidup ini tidak berharga dan membosankan.
Bila individu berhasil mengatasi krisis pada masa ini maka ketrampilan ego
yang dimiliki adalah perhatian, sedangkan bila individu tidak sukses
melewatinya maka akan merasa bahwa hidupnya tidak berarti
8. Tahap VIII: Ego Integrity versus Despair (masa dewasa akhir, 65 tahun ke
atas) Pada tahap usia lanjut ini, mereka juga dapat mengingat kembali masa
lalu dan melihat makna, ketentraman dan integritas. Refleksi ke masa lalu itu
terasa menyenangkan dan pencarian saat ini adalah untuk mengintegrasikan
tujuan hidup yang telah dikejar selama bertahun-tahun. Apabila individu
sukses melewati faase ini maka akan timbul perasaan puas akan diri,
sedangkan apabila mengalami kegagalan dalam melewati tahapan ini akan
menyebabkan munculnya rasa putus asa.12
Setiap teori tentu mempunyai kekurangan seta kelebihan begitu juga teori
erik erikson yang mempunyai kekurangan serta kelebihan oleh karena itu berikut
kekurangan dan kelebihan teori tersebut13
1. Kelebihan:
a. Erikson menekankan kesadaran individu untuk menyesuaikan diri dengan
pengaruh sosial.
11
Baron A. Robert & Donn Byrne. 2003. psikologi sosial. Jakarta : Erlangga hlm 23
12
Corey Gerald. 2010. Teori dan praktek Konseling & psikoterapi. Bandung : PT Refika
Aditama hlm 43
13
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian edisi revisi. Malang : UMM Press, hlm, 93
9
BAB III
Kesimpulan
Sosok Erik H. Erikson adalah salah satu tokoh psikoanalisa yang lahir di
Frankurt, Jerman, 15 Juni 1902. Ayah kandung Erikson adalah seorang pria
kebangsaan Denmark yang meninggalkan Erikson pada usia tiga tahun sehingga
ibu Erikson yang bernama Karla Abrhamsen menikah lagi dengan Theodore
Homberger yang menjadi ayah tiri Erikson dan nama Hamberger kini menjadi
bagian dari nama Erikson. Setelah lulus SMA, Erikson menjadi seniman namun
tidak mengambil kuliah seni dan memelih berkeliling Eropa untuk menikmati dan
belajar seni. Dalam teori kepribadian Erikson menyatakan bahwa struktur
kepribadian manusia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Ego Kreatif, Ego Otonomi
Fungsional dan pengaruh masyarakat.
Teori psikososial dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling
berurutan sepanjang hidup. Hasil dari tiap tahap bergantung pada hasil tahapan
sebelumnya, dan resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah pentingnya bagi
individu untuk dapat tumbuh secara optimal.Tahap I : Trust versus Mistrust (0-1
tahun), Tahap II: Autonomy versus Shame and Doubt (l-3 tahun), Tahap III :
Initiative versus Guilt (3-6 tahun) , Tahap IV: Industry versus Inferiority (6-12
tahun) , Tahap V : Identity versus Identity Confusion (12-20 tahun) , Tahap VI:
Intimacy versus Isolation (masa dewasa muda, 20-30 tahun) , Tahap VII:
Generativity versus Stagnation (masa dewasa menengah, 30-65 tahun) , Tahap
VIII: Ego Integrity versus Despair (masa dewasa akhir, 65 tahun ke atas).
Kekurangan teori ini ialah Nilai ilmiah penelitian yang dilakukan Erikson tidak
begitu akurat. Observasi dan analisis penelitian hanya dilakukan secara subjektif
seperti halnya tokoh psikoanalisis yang lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
Baron A. Robert & Donn Byrne. 2003. psikologi sosial. Jakarta : Erlangga
Corey Gerald. 2010. Teori dan praktek Konseling & psikoterapi. Bandung : PT
Refika Aditama.
Erik Erikson, Childhood and Society, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010). H.291