Disusun oleh :
Kelompok 3
OFFERING A5B
TAHUN 2023
PAGE \* MERGEFORMAT 2
PAGE \* MERGEFORMAT 2
KATA PENGANTAR
puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat, taufik, dan hida
yah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Dalam kesempatn ini kami ucapkan terima kasih kepada Drs. Suhartono, S.Pd.,M.Pd. sebag
ai pembimbing mata kuliah Psikologi Pendidikan sehingga kita dapat Menyelesaikan makalah ini de
ngan judul “Psikologi Sosial Erikson”
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pegang
an dalam mempelajari materi tentang psikologi pendidikan. Juga merupakan harapan kami dengan ha
dirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah Pe
ndidikan Sekolah Dasar.
Sesuai kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, kami mengharapkan saran dan kritik, kh
ususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Ak
hir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat, amin.
Kelompok 3
PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................................................2
3. Perkembangan Kepribadian.....................................................................................................2
Bab III....................................................................................................................................................5
PENUTUP..........................................................................................................................................5
1. Kesimpulan..............................................................................................................................5
2. Saran........................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya Perilaku seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh dorongan dari dalam dirinya
melainkan perkembangan tersebut juga dipengaruhi oleh faktor eksternal baik dari lingkungan kelua
rga, sekolah, dan masyarakat dalam pembentukan perilaku. interaksi tersebut bahkan menjadi salah
satu kebutuhan dasar manusia mengingat bahwa seseorang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lai
n (Maslow). John Bowlby juga menjelaskan bahwa kebergantungan setiap manusia sudah dirasakan
sejak bayi sebagai perilaku u penyesuaian sosial paling awal yaitu melalui orang tua. Penyesuaian s
osial akan terus berlangsung hingga usia dewasa yang terbentuk melalui proses belajar dari sesaman
ya (Albert Bandura).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yang harus diketahui :
1. Apa yang dimaksud dari psikologi sosial?
2. Apa saja sumber dan dasar dari teori Erik Erikson?
3. Bagimana tahapan perkembangan kepribadian menurut Erik Erikson?
4. Bagaimana tahapan perkembangan psikososial?
C. Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah :
PAGE \* MERGEFORMAT 2
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB II
PEMBAHASAN
andang manusia terlahir dengan sifat baik ataupun buruk, namun beranggapan bahwa semua man
usia yang dilahirkan memiliki potensi menjadi manusia yang baik atau buruk. (Gunarsa, 2008)
PAGE \* MERGEFORMAT 2
3. Perkembangan Kepribadian
Tahapan perkembangan menurut Erickson:
1. Mengikuti prinsip Epigenetik.
Menurut Ericson, ego berkembang melalui berbagai tahap kehidupan mengikuti prinsip
epigenetik, istilah yang dipinjam dari embriologi. Perkembangan epigenetik adalah
perkembangan tahap demi tahap dari organ-organ embrio. Ego berkembang mengikuti
prinsip epigenetik. Prinsip epigenetik dengan fisik adalah dimulai dari merangkak-duduk-
berdiri-berjalan-berlari.
2. Kekuatan ego dan cara kerja ego (memuaskan keinginan menggunakan akal) bukan melaya
ni ide (kesenangan atau kepuasan)
3. Setiap tahap terdiri atas tugas perkembangan yang mempertemukan individu dengan sebua
h krisis identitas.
Menurut Erikson, salah satu tugas perkembangan selama masa remaja adalah menyelesaika
n krisis identitas, sehingga diharapkan terbentuk suatu identitas diri yang stabil pada akhir
masa remaja. Remaja yang berhasil mencapai suatu identitas diri yang stabil, akan memper
oleh suatu pandangan yang jelas tentang dirinya, memahami perbedaan dan persamaannya
dengan orang lain, menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya, penuh percaya diri, tangg
ap terhadap berbagai situasi, mampu mengambil keputusan penting, mampu mengantisipasi
tantangan masa depan, serta mengenal perannya dalam masyarakat.
4. Krisis identitas bukan bencana melainkan titik balik kerentanan dan puncaknya potensi unt
uk perubahan identitas ego.
Krisis identitas dikemukakan pertama kali oleh Erikson adalah dalam kehidupan individu
mengalami masa-masa sulit yang telah dialami ketika remaja, ternyata mereka berusaha unt
uk memahami dan mengembangkan komitmen, yaitu kemampuan untuk bertahan dalam ko
ndisi yang dijalani meskipun terdapat konflik yang tidak diinginkannya.
5. Setiap tahap mempunyai sisi positif dan sisi negatif.
6. Pemecahan masalah menimbulkan nilai sintonik (harmonis) ataukah distonik
(mengacaukan)
7. Nilai sintonik akan memberi ego sifat (kualitas ego) yang baik yang disebut virtue.
8. Virtue akan meningkatkan kualitas atau kekuatan ego untuk mengatasi konflik sejenis sehin
gga virtue identik dengan kekuatan dasar (basic strength).
PAGE \* MERGEFORMAT 2
9. Nilai dinostik menunjukkan lemahnya ego sebagai sumber gangguan psikologis (sumber pa
tologi).
10. Pada setiap tahap perkembangan individu berinteraksi dengan pola tertentu yang meliputi ri
tualisasu (pola hubungan positif) dan ritualisme (pola hubungan negatif).
2) autonomy versus shame and doubt (otonomi vs rasa malu dan ragu)
3) will the basic strength of early childhood (kekuatan dasar dan kehendak)
c. Tahap III usia 3-6 tahun (masa usia bermain )
pada tahap ini anak akan menemukan keseimbangan antara kemampuan yang ada pada di
rinya dengan tujuanny, baik kemampuan mengembangkan gerakan tubuh, keterampilan bahasa,
rasa ingin tahu, imajinasi, dan menentukan tujuan. Sehingga pada tahap ini anak akan memiliki i
nisiatif seperti respons positif atau ide untuk melaksanakan rencana-rencananya, namun juga aka
n merasa bersalah dalam usaha yang dilakukan menjadi mandiri. Itu sebabnya lingkungan teruta
ma orangtua wajib memotivasi anak dalam perkembangannya di tahap ini. Adapun urutan bagian
nya sebagai berikut :
1) general locomotor mode (tahap bermain)
2) initiative versus guilt (inisiatif versus rasa bersalah)
3) purpose the basic strength of the play age (tujuan sebagai kekuatan dasar usia bermain)
d. Tahap IV usia 6-12 tahun (usia sekolah)
Pada tahap ini Anak belajar percaya diri dengan ketrampilan sosial dan akademis melalui
lingkungannya namun mereka kemudian akan membandingkan kemampuan dirinya dengan tema
n sebayanya. Jika keberhasilan yang diraih maka akan menghasilkan percaya diri dan jika gagal
maka terbentuklah inferioritas atau rasa kekurangan pada dirinya. Sehingga pada tahap ini perlu
ditumbuhkan sikap “kompetensi”. Adapun urutan bagiannya sebagai berikut :
1) Latency ( laten/ keadaan yang terpendam)
2) Industry versus inferiority (industry versus inferioritas atau kekurangan diri, rendah diri)
3) competence the basic strength of the school age (kompetensi sebagai kekuatan dasar usia
sekolah)
e. Tahap V, usia 12-20 tahun
Pada tahap ini anak mulai memasuki usia remaja dimana identitas diri baik dalam lingkup
sosial maupun dunia kerja mulai ditemukan. Bisa dikatakan masa remaja adalah awal usaha pencarian
diri sehingga anak berada pada tahap persimpangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
Konflik utama yang terjadi ialah Identitas vs Kekaburan Peran sehingga perlu komitmen yang jelas
agar terbentuk kepribadian yang mantap untuk dapat mengenali dirinya.
f. Tahap VI, usia antara 20-40 tahun
Pada tahap ini kekuatan dasar yang dibutuhkan ialah “kasih” karena muncul konflik antara
keintiman atau keakraban vs keterasingan atau kesendirian. Agen sosial pada tahap ini ialah kekasih,
PAGE \* MERGEFORMAT 2
suami atau isteri termasuk juga sahabat yang dapat membangun suatu bentuk persahabatan sehingga
tercipta rasa cinta dan kebersamaan. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka muncullah perasaan
kesepian, kesendirian dan tidak berharga.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Seseorang telah menjadi dewasa pada tahap ini sehingga diperhadapkan kepada tugas utama
untuk menjadi produktif dalam bidang pekerjaannya serta tuntutan untuk berhasil mendidik keluarga
serta melatih generasi penerus. Konflik utama pada tahap ini ialah generatifitas vs stagnasi, sehingga
kekuatan dasar yang penting untuk ditumbuhkan ialah “kepedulian”. Kegagalan pada masa ini
Pribadi yang sudah memasuki usia lanjut mulai mengalami penurunan fungsi-fungsi kesehatan.
Begitu juga pengalaman masa lalu baik keberhasilan atau kegagalan menjadi perhatiannya sehingga
kebutuhannya adalah untuk dihargai. Konflik utama pada tahap ini ialah Integritas Ego vs
Keputusasaan dengan kekuatan utama yang perlu dibentuk ialah pemunculan “hikmat atau
kebijaksanaan”. Fungsi pengalaman hidup terutama yang bersifat sosial, memberi makna tentang
kehidupan.
Bab III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya perkembangan psikologi sosial Erikson i
ni adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya
yang sifatnya dinamis dan dapat memengaruhi. Selain memiliki sumber dasar erikson juga mengemukak
an mengenai perkembangan kepribadian individu yang memiliki 10 tahapan. Kemudian pada perkemban
gan psikososial ini memiliki 8 tahap yaitu tahap pertama yaitu masa bayi, tahap ke 2 masa kanak-kanak,
tahap ke 3 masa usia bermain, tahap ke4 usia sekolah, tahap ke 5 masa remaja, tahap ke6 dewasa awal, t
ahap ke 7 dewasa akhir, dan tahap ke 8 yaitu usia tua.
2. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang dapat kami sampaikan. Melalui makalah i
ni kami menyarankan agar guru dan fasilitas bagi siswa untuk menuntut ilmu dapat memenuhi standar pr
PAGE \* MERGEFORMAT 2
oses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat terjadi dengan baik serta memudahkan siswa dal
am memahami materi yang diberikan.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR PUSTAKA
Erik H. Erikson. Identitas dan Siklus Hidup Manusia, Jakarta:Penerbit Gramedia, 1989 Losoncy,
Lawrence J. Religious Education and the Life-cycle. Catecethical Communication. Monk, F.J., A
MP Knoers & S.R. Hadinoto. Psikologi Perkembangan, Gadjah Mada University Press
BIBLIOGRAPHY Gunarsa, S. (2008). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta, Indonesia: PT. BPK Gunung Mu
lia. Retrieved Februari 2, 2023, from https://www.google.co.id/books/edition/Dasar_dan_teori_perkem
bangan_anak/xQsxmVNNU5gC?hl=id&gbpv=1&dq=teori+perkembangan+erikson&pg=PA105&printsec=f
rontcover
Krismawati, Y. (2014, Oktober). Teori Psikologi Perkembangan Erik H. Erikson dan Manfaatnya Bagi T
ugas Pendidikan Kristen Dewasa Ini. Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 47-48. Retr
ieved Januari 29, 2023, from http://www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios
Krismawati, Y. (2014, Oktober). Teori Psikologi Perkembangan Erik H. Erikson dan Manfaatnya
Bagi Tugas Pendidikan Kristen Dewasa Ini. Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 49-5
5. Retrieved Januari 29, 2023, from http://www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios
Santrock, J. (2003). Adolenscence (6th ed.). (W. Kristiaji, Y. Sumuharti, Eds., S. Adelar, & S. Saragih, T
rans.) Jakarta, Indonesia: Erlangga. Retrieved February 2, 2023, from https://www.google.co.id/b
ooks/edition/Adolescence_edisi_6/Z3LWS-xbTv4C?hl=id&gbpv=1&dq=teori+perkembangan+e
rikson&pg=PA46&printsec=frontcover