Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PADA ANAK

DOSEN : METHA FAHRIANI, SST. M.KES

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

1. YUSTRI UTAMI NPM : 1826030030 7. ANDIKA NURUL H NPM : 1926030031


2. SUSANTI NPM : 1926030032 8. BUCI TERI EVA R NPM : 1926030028
3. SRI WAHYUNI NPM : 1926030043 9. SELVIANA R NPM : 1926030039
4. YAZZA TYARANI O NPM : 1926030040 10. RIA PUSPITA SARI NPM : 1926030037
5. YUNI NURFAJRINISANPM : 1926030038 11. ISMA TRIYANA NPM : 1926030029
6. VEVI VALERIANTI NPM : 1926030027

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2020
KATA PENGATAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Adapun judul dari makalah ini adalah Perkembangan Psikologi Pada
Anak
Makalah ini menyajikan materi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh
peserta didik atau pembaca. Makalah ini juga menjadi bahan ajar bagi guru dan
peserta didik dan untuk menggali ilmu secara mandiri, mencari untuk menemukan
aspirasi, motivasi dan dapat berkarya sehingga bermamfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga
penyajian makalah selanjutnya dapat kami tingkatkan. Semoga makalah ini dapat
membantu mengantarkan peserta didik untuk mencapai sukses dalam pendidikan,
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Bengkulu, November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN.........................................................................................
i
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
DAFTAR ISI......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................
1
B. Rumusan Masalah.............................................................................
2
C. Tujuan...............................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Perkembangan.................................................
3
B. Karakteristik Fase Perkembangan Pada Prasekolah ( Usia Taman
Kanak – Kanak )................................................................................
3
C. Perkembangan Anak Pada Masa Sekolah.........................................
8
D. Perkembangan Psikologi Pada Masa Pubertas..................................
12
E. Akibat Perubahan Fisik Masa Puber Terhadap Sikap Dan
Perilaku.............................................................................................
16
BAB III PENUTUP

iii
A. Kesimpulan.......................................................................................
18
B. Saran..................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang psikologi
perkembangan usia pre school,anak. Seorang ahli psikologi, Elizabeth B.
Hurlock mengatakan bahwa kurun usia pra sekolah disebut sebagai masa
keemasan (the golden age). Karenanya di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental, dengan berbagai karakteristik. Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa
ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan intelegensia
berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi
lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan
anak anak optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan
anak pada berbagai tahap perkembangan.
Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua.
Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka
pada masa mendatang. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua
(tanpa arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya
sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka. Dan kelak, orangtua juga
yang akan mengalami penyesalan yang mendalam. Dampak negatif dari
perkembangan anak yang kurang perhatian dari orang tuanya adalah anak
menjadi nakal dan susah diatur. Dan dampak lain yang ditimbulkan adalah
perusakan moral yang dialami anak yang kemungkinan diakibatkan dari salah
bergaul dan berteman. Dan akhirnya, anak-anak inilah yang membawa
dampak buruk bagi teman-temannya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan psikologi perkembangan?
2. Bagaimana teori/pendekatan tentang perkembangan anak usia pra sekolah,
anak?
3. Bagaimana perkembangan psikologi anak pada masa sekolah?
4. Bagaimana karakteristik perkembangan anak pada masa pubertas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami psikologi perkembangan
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana teori/pendekatan tentang
perkembangan anak usia pra sekolah, anak
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan psikologi
anak pada masa sekolah
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana karakteristik perkembangan
anak pada masa pubertas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Perkembangan


Psikologi perkembangan itu dapat diartikan sebagai berikut. That branch
of psychology which studies processes of pra and post natal growth and the
maturation of behavior”. Maksudnya adalah “ Psikologi perkembangan
merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan
individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku.
Psikologi perkembangan merupakan “cabang psikologi yang mempelajari
perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan
individu dari mulai masa konsepsi sampai mati” (http://www.http://azizaham
Psikologi Perkembangan.html). Kedua pendapat di atas menunjukan bahwa
psikologi perkembangan merupakan salah satu bidang psikologi yang
memfokuskan kajian atau pembahasannya mengenai perubahan tingkah laku
dan proses perkembangan dari masa konsepsi (pra natal) sampai mati.
Psikologi anak merupakan cabang psikologi yang mempelajari
perubahan dan perkembangan stuktur jasmani, perilaku, dan fungsi mental
manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan
hingga menjelang mati. Psikologi anak sebagai pengetahuan yang mempelajari
persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup
(mempelajari bagaimana proses berpikir pada anak-anak, memiliki persamaan
dan perbedaan, dan bagaimana kepribadian seseorang berubah dan
berkembang. (Desmita. 2005)

B. Karakteristik Fase Perkembangan Pada Prasekolah ( Usia Taman Kanak


– Kanak )
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik anak ditandai juga dengan berkembangnya
kemampuan atau keterampilan motorik, baik yang kasar maupun yang
lembut. Kemampuan motorik tersebut dapat dideskripsikan sebagai

3
berikut. Fungsi utama dari bidang perkembangan fisik adalah terkait
kemampuan anak untuk bergerak dan mengendalikan bagian tubuhnya.
Proses perbaikan (refinement) perkembangan fisik terkait dengan
kematangan pada otak, masuknya input dari sistem sensorik, adanya
peningkatan ukuran dan jumlah urat otot, sistem syaraf yang sehat dan
kesempatan yang diberikan untuk berlatih. Pandangan psikolog masa kini
memperlihatkan juga bahwa lingkungan yaitu pengalaman, memainkan
peran yang sangat penting dalam timbulnya keterampilan motorik yang
baru. (Desmita. 2005)

USIA KEMAMPUAN MOTORIK KEMAMPUAN MOTORIK


KASAR LEMBUT / HALUS
3 – 4 tahun 1. Naik dan turun tangga 1. Menggunakan krayon
2. Meloncat dengan dua kaki 2. Menggunakan benda / alat
3. Melempar bola 3. Meniru bentuk ( meniru
gerakan orang lain )
4 – 6 tahun 1. Meloncat 1. Menggunakan pensil
2. Mengendarai sepeda anak 2. Menggambar
3. Menangkap bola 3. Memotong dengan gunting
4. Bermain olahraga 4. Menulis huruf cetak 

2. Perkembangan Intelektual
Secara ringkas perkembangan intelektual masa prasekolah ini dapat
dilihat pada tabel berikut. Perkembangan intelektual dikenal juga dengan
istilah perkembangan kognitif, sedangkan intelektual itu sendiri menurut
Jean Piaget berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu intellect, yang berarti
akal budi yang berdasarkan aspek-aspek kognitifnya, khususnya proses
berfikir yang lebih tinggi (Bybee dan Sund, 2000). Sedangkan intelligence
atau intelegensi menurut Jean Piaget diartikan sama dengan kecerdasan,
yaitu seluruh kemampuan berfikir dan bertindak secara adaptif, termasuk
kemampuan mental yang kompleks seperti berfikir, mempertimbangkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan menyelesaikan persoalan-
persoalan.

4
PERIODE DESKRIPSI
Praoperasional 1.    Mampu berpikir dengan menggunakan simbol (symbolic
function).
2.    Berpikirnya masih dibatasi oleh persepsinya. Mereka
meyakini apa yang dilihatnya, dan hanya terfokus kepada
satu atribut / dimensi terhadap satu objek dalam waktu
yang sama. cara berpikir mereka bersifat memusat
( centering ).
3.    Berpikirnya masih kaku tidak fleksibel. Cara berpikirnya
berfokus kepada keadaan awal atau akhir dari suatu
transformasi, bukan kepada transformasi itu sendiri yang
mengantarai keadaan tersebut. Contohnya: Anak mungkin
memahami bahwa dia lebih tua dari adiknya, tetapi
mungkin tidak memahaminya, bahwa adiknya lebih muda
dari dirinya.
4.    Anak sudah mulai mengerti dasar – dasar
mengelompokkan sesuatu atau dasar satu dimensi, seperti
atas kesamaan warna, bentuk dan ukuran.

3. Perkembangan Emosional
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak, yaitu
sebagai berikut.
a. Takut, yaitu perasaan terancam oleh suatu objek yang dianggap
membahayakan.
b. Cemas, yaitu perasaan takut yang bersifat khayalan, yang tidak ada
objeknya. kecemasan ini muncul mungkin dari situasi – situasi yang
dikhayalkan, berdasarkan pengalaman yang diperoleh, baik perlakuan
orangtua, buku – buku bacaan/komik, radio, atau film.
c. Marah, merupakan perasaan tidak senang, atau benci baik terhadap
orang lain, diri sendiri, atau objek tertentu, yang diwujudkan dalam
bentuk verbal ( kata – kata kasar / makian / sumpah serapah ), atau
nonverbal ( seperti mencubit, memukul, menampar, menendang, dan
merusak ).
d. Cemburu, yaitu perasaan tidak senang terhadap orang lain yang
dipandang telah merebut kasih saying dari seseorang yang telah

5
mencurahkan kasih saying kepadanya. Sumber yang menimbulkan rasa
cemburu selalu bersifat situasi sosial, hubungan dengan orang lain.
e. kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, yaitu perasaan yang positif,
nyaman, karena terpenuhi keinginannya.

4. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak usia prasekolah, dapat diklasifikasikan
ke dalam dua tahap ( sebagai kelanjutan dari dua tahap sebelumnya ) yaitu
sebagai berikut. (Dian Ratnaningtyas, dkk. 2012)
a. Masa ketiga ( 2,0 – 6,0 ) yang bercirikan
1) Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna.
2) Anak sudah mampu memahami tentang perbandingan, misalnya
burung pipit lebih kecil dari burung perkutut, anjing lebih besar
dari kucing.
b. Masa keempat ( 2,6 – 6,0 ) yang bercirikan
1) Anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta anak
kalimatnya.
2) Tingkat berpikir anak sudah lebih maju, anak banyak menanyakan
soal waktu – sebab akibat melalui pertanyaan – pertanyaan: kapan,
ke mana, mengapa, dan bagaimana.

5. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh sosial psikologis
keluarganya. Apabila di lingkungan keluarga tecipta suasana yang
harmonis, saling memperhatikan, saling membantu ( bekerja sama ) dalam
menyelesaikan tugas – tugas keluarga atau anggota keluarga, terjalin
komunikasi antar anggota keluarga, dan konsisten dalam melaksanakan
aturan, maka anak akan memiliki kemampuan, atau penyesuaian sosial
dalam berhubungan dengan orang lain.

6
6. Perkembangan Bermain
Usia anak pra sekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain, karena
setiap waktunya diisi dengan kegiatan bermain. Yang dimaksud dengan
kegiatan bermain disini adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan
kebebasan batin untuk memperoleh kesenangan.
7. Perkembangan Kepribadian
Aspek-aspek perkembangan kepribadian anak itu meliputi hal-hal
berikut.
a. Dependency & Self-Image
Konsep anak pra sekolah tentang dirinya sulit dipahami dan
dianalisis, karena ketrampilan bahasanya belum jelas dan
pandangannya terhadap orang lain masih egosentris.
b. Initiative vs Guilt
Erik erikson mengemukakan suatu teori bahwa anak prasekolah
mengalami suatu krisis perkembangan, karena mereka menjadi kurang
dependen dan mengalami konfliks antara “Initiative dan Guilt”.
8. Perkembangan Moral
Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas
terhadap kelompok sosialnya (orang tua, saudara dan teman sebaya).
Melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain (orang tua, saudara
dan teman sebaya) anak belajar memahami tentang kegiatan atau perilaku
mana yang baik, boleh, diterima, disetujui atau buruk, tidak boleh, ditolak,
tidak disetujui.
9. Perkembangan Kesadaran Beragama
Kesadaran beragama pada usia ini ditandai dengan ciri-ciri sebagai
berikut.
a. Sikap keagamaannya bersifat reseptif (menerima) meskipun banyak
bertanya.
b. Pandangan ketuhanannya bersifat anthropormorph(dipersonifikasikan).

7
c. Penghayatan secara rohaniah masih superficial (belum mendalam)
meskipun mereka telah melakukan atau berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan ritual.

C. Perkembangan Anak Pada Masa Sekolah


1. Tahapan Operasional
Antara usia 7 sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan operasianal
konkret, anak-anak menguasai berbagi konsep konservasi u ntuk
melakukan manipulasi logis lainya. Misalnya, mereka dapat menyusun
benda berdasarkan dimensi, seperti tinggi dan berat. Mereka juga dapat
membentuk penyajian mental mengenai serangkain tindakan. Anak-anak
yang berumurlima tahun dapat mencari jalaqn sendiri ke rumah temenya
tetapi tidxak dapat menunjukkan kepada anda atau menelusuri rute atau
menelusuri dengan kertas dan pensil. Mereka dapat mencari jalan karena
mereka tahu harus membelok pada tempat-tempat tertentu, tetapi mereka
tidak mempunnyai gambaran rute secara keseluruhan. Sebaliknya anak-
anak berumur 8 tahun sanggup menggambarkan peta rute itu.
a. Perkembangan Intelektual
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi
rangsangan intelektuan, atau melaksnakan tugas-tugas belajar yang
menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti:
membaca, menulis dan menghitung).
b. Perkemankembangan Bahasa
Bahasa adalah sarana komunikasi denagan dengan orang lain.
Dalam pewngertian ini mencakup semua cara untuk berkomunikasi,
dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan,
isyarat, atau gerak menggunakan kata-kata, kalimat bunyi, lambang,
tuilsan. Usia sekoalah dasar ini merupakan msa perkembangan
pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata
(vocabulary). Pada awal masa ini, anak suadah menguasai sekitar

8
2.500 kata, dan pada masa akhir (usia11-12 tahun) telah dapat
menguasai sekitar 50.000 kata.
Dengan dibekali pelajaran bahasa ini, diharapkan peserta didik
dapat menguasai dan mempergunakan sebagai alat untuk:
1) Berkomunikasi dengan orang lain,
2) Menyatakan isi hatinya (perasaannya),
3) Memahami keterampilan mengolah informasi yang diterimanya,
4) Berfikir (menyatakan gagasan atau pendapat),
5) Mengembangkan kepribadiannya, seprti menyatakan sikap dan
kenyakinan.
c. Perkembangan sosial
Maksud perkembengan sosial disni adalah pencapai kematangan
dalam hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan
moral (agama). Perkembangan sosial pada anak-anak sekolah dasar
ditandai dengan adanya perluasan hubungan, di samping dengan
keluarga juga dia mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya
(peer group) atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan
sosialnya telah tembah luas.
d. Perkembangan Emosi
Menginjak usia sekolah, anak mulai menyadari bahawa
pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat.
Emosi-emosi yang secara dialami pada tahap perkembangan usia
sekolah ini adalah marah, takut, iri hati, kasih sayang, rasa ingin tahu,
dan kegembiraan (rasa senagng, nikmat, atau bahagia).
Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah
laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. Emosi
yang positif, seperti perasaan senang, bergairah, bersemangt atau rasa
ingin tahu akan mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan
dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan

9
guru, membaca buku,aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas, dan
disiplin dalam belajar.
e. Perkembangan Moral
Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar sah atau
baik-buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya,
mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, tetapi lambat laun anak
akan memahaminya. Usaha menanamkan konsep moral sejak usia dini
(prasekolah) merupakan hal yang seharusnya, karena informsi yang
diterima anak mengenai benar- salah atau baik-buruk akan menjadi
pedoman pada tingkah lakunya di kemudian hari.
f. Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Pada masa ini, perkembangan penghayatan keagamaan ditandai
dengan ciri-cirisebagai berikut:
1) Sikap keagamaan bersifat reseptif disertai pengertian.
2) Pandangan dan paham ketuhanan diperolehnya secara rasional
berdasarkan kaiadah-kaidah logika yang berpedoman pada
indikator alam semesta sebagai manifestasi dari keagungan-Nya.
3) Penghayatan secara rohaniah semakin mendalam, pelaksanaan
kegiatan ritual diterimanya sebagai keharusan moral.
g. Perkembagan Motorik,
Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak maka
perkembangan motorik anak sudah dapat terkodinasi dengan baik.
Pada masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas motorik
yang lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal
untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik ini, seperti
menulis, menggambar, melukis, mengetik (komputer), berenamg, main
bola, dan atletik.
Sesuai perkembangan fisik (motorik ) maka di kelas-kelas
permulaan sangat tepat diajarkan :
1) Dasar-dasar keterampilan untuk menulis dan menggambar.s

10
2) Keteramilan dalam mempergunakan alat-alat olahraga (menerima,
menendang, dan memukul).
3) Gerakan-gerakan untuk meloncat, berlari, berenang, dan
sebagainya.
4) Baris-berbaris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan,
ketertiban, dan kedisiplinan.
h. Perkembangan Fisik
Perkembangan fiusik cenderung lbih stabil atau tenang sebelum
memasuki masa remaja yang pertumbuhannya sangat cepat. Masa yang
tenang ini diperlukan oleh anak untuk belajar berbagai kemampuan
akademik. Anak lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta belajar
berbagai keterampilan. Kenikan tinggi dan berat badan bervariasi
antara anak satu dengan yang lain.
i. Perkembangan Bicara
Berbicara merupakan alat komunikasi terpenting dalam
berkelompok. Anak belajar bagaimana berbicara dengan baik dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Bertambahnya kosakata yang
berasal dari berbagai sumber menyebabkan semakin banyak
pembendaharaan kat yang dimiliki.
j. Kegiatan Bermain
Permainan yang disukai cenderung kegiatan bermain yang
dilakukan secara kelompok, kecuali anak-anak yang kurang diterima di
kelompoknya dan cenderung memilih bermain sendiri. Bermain yang
sifatnya menjelajah, ketempat-tempat yang belum pernah dikunjungi
baik dikota maupun di desa mengasikkan bagi anak.
k. Usia 10-12
Pada usia 10-12 tahun, perhatian membaca puncaknya. Materi
bacaan semakin luas. Anak-anak laki menyenangi hal-hal yang
sifatnya menggemparkan, misterius, dan kisah-kisah pertualangan.
Anak perempuan menyenagi cerita kehidupan seputar rumah tangga.

11
2. Tugas-tugas
Menurut Syamsu Yusuf, perkebembangan pada masa ini meliputi:
a. Belajar memperoleh ketrampilan fisik untuk melakukan permainan.
b. Belajar membentuk sikap yang seaht terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis.
c. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
d. Belajar memainkan peranan sesuai jenis kelaminnya.
e. Belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
f. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.

D. Perkembangan Psikologi Pada Masa Pubertas


1. Konsep Pengertian Remaja
Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa
kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan
tingkah lakunya merupakan peralihan dari anak-anak menjadi orang
dewasa (Damaiyanti, 2008). Masa remaja merupakan masa pencarian jati
diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak sampai masa dewasa.
Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat
masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih
erat dibandingkan hubungan dengan orang tua.
2. Tahap Perkembangan Remaja
Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai
dengan fase remaja akhir berdasarkan pendapat Sullivan (1892-1949).
Pada fase-fase ini terdapat beragam ciri khas pada masing-masing fase.
Tugas perkembangan terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar
melakukan hubungan dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi,
berkompromi dan kerjasama.
Berpendapat bahwa, hal terpenting pada fase ini, antara lain:
a. Tantangan utama adalah mengembangkan aktivitas heteroseksual.
b. Terjadi perubahan fisiologis.

12
c. Terdapat pemisahan antara hubungan erotik yang sasarannya adalah
lawan jenis dan keintiman dengan jenis kelamin yang sama.
d. Jika erotik dan keintiman tidak dipisahkan, maka akan terjadi
hubungan homoseksual.
3. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
a. Perkembanang Biologis
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa
pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan
sosial.
b. Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget pemikiran operasional formal berlangsung
antara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih
abstrak, idealis, dan logis daripada pemikiran operasional konkret.
Piaget menekankan bahwa bahwa remaja terdorong untuk memahami
dunianya karena tindakan yang dilakukannya penyesuaian diri
biologis. Secara lebih lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan
dengan gagasan lain. (Desmita. 2009)
4. Ciri-Ciri Masa Puber
Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh
perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak jelas dalam tahap-
tahap lain dalam rentang kehidupan. Ciri-ciri masa puber (Desmita. 2009):
a. Masa Puber Adalah Periode Tumpang Tindih
Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih
karenamencakup tahun-tahun akhirmasa kanak-kanak dan tahun-tahun
awal masa remaja.
b. Masa Puber Adalah Periode yang Singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di
dalam maupun di luar tubuh, masa puber relatif merupakan periode
yang singkat, sekitar dua sampai empat tahun. Anak yang mengalami
masa puber selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang
“ cepat matang,” sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat

13
tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap
sebagai anak yang “ lambat matang.”
c. Masa Puber Dibagi dalam Tahap-tahap
Meskipun masa puber relatif merupakan periodeyang singkat
dalam rentang kehidupan, namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu:
1) Tahap Prapuber, Tahap ini merupakan tumpang tindih dengan satu
atau dua tahun terakhir masa 3 kanak-kanak pada saat anak
dianggap sebagai “ prapuber”, yaitu bukanlah seorang anak tetapi
belum juga seorang remaja, tetapi bisa disebut tahap pematangan.
2) Tahap Puber, Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa
kanak-kanak dan masa remaja, saat dimana kriteria kematangan
seksual muncul haid pada anak perempuan dan pengalaman akan
mimpi basah pertama kali di malam hari pada anak laki-laki.
3) Tahap Pascapuber, Tahap ini bertumpang tindih denga tahun
pertama atau tahun kedua remaja.Selama tahap ini, ciri-ciri seks
skunder telah berkembang baik dan organ-organ seks telah
berkembang dengan matang.
c. Masa Puber Merupakan Masa Pertumbuhan dan Perubahan yang Pesat
Perubahan-perubahan pesat yang terjadi selama masa puber
menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak nyaman, dan
dalam banyak kasus mengakibatkan perilaku yang kurang baik. Dalam
membahas perubahan-perubahan ini, Dunbar menyatakan (Desmita.
2009) :
d. Masa Puber Merupakan Fase Negatif
Bertahun-tahun yang lalu, Charlotte Buhler menamakan masa
puber sebagai 4 fase negatif. Istilah fase menunjukkan periode yang
berlangsung singkat, negatif berarti bahwa individu mengambil sikap
“anti” terhadap kehidupan atau kelihatannyakehilangan sifat-sifat baik
yang sebelumnya sudah berkembang. Terdapat bukti bahwa sikap dan
perilaku negatif merupakan ciri dari bagian awal masa puber dan yang

14
terburuk dai fase negatif ini akan berakhir bila individi secara seksual
menjadi matang.
5. Kriteria Pubertas
Pubertas (puberty) ialah suatu periode dimana kematangan kerangka
dan seksual terjadi dengan pesat. Kriteria yang paling sering digunakan
untuk menentukan timbulnya pubertas dan untuk memastikan tahap
Pubertas tertentu yang telah dicapai adalah menstruasi, basah malam ,
bukti yang diperoleh dari analisis kimia terhadap air seni dan foto sinar X
dari perkembangan tulang. (Damaiyanti, 2008)
6. Perubahan Tubuh Pada Masa Puber
Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan
fisik penting di mana tubuh anak dewasa yaitu perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan
perkembangan ciri-ciri seks sekunder. (Hurlock., E.B. 2008)
a. Perubahan ukuran tubuh
Perubahan fisik utama pada masa puber adalah perubahan
ukuran tubuh dalam tinggi dan berat badan. Di antara anak-anak
perempuan,rata-rata peningkatan per tahun dalam tahun sebelum haid
adalah 3 inci, tetapi peningkatan itu bisa jua terjadi 5 sampai 6 inci.
Dua tahun sebelum menstrusi peningkatan rata-rata adalah 2,5 inci.
Jadi peningkatan keseluruhan selama dua tahun sebelum menstrusi
adalah 5,5 inci. Setelah menstrusi, tingkat pertumbuhan menurun
kira-kira 1 inci setahun dan berhenti sekitar delapan belas tahun.
b. Perubahan Proporsi Tubuh
Perubahan fisik pokok yang kedua adalah perubahan proporsi
tubuh. Daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau kecil,
sekarang menjadi terlampau besar karena kematangan tercapai lebih
cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain. Ini tampak jelas pada
hidung, kaki dan tangan. Barulah pada bagian akhir masa remaja
seluruh daerah tubuh mencpai ukuran dewasa, meskipun perubahan
besar terjadi sebelum masa puber usai.

15
7. Ciri-ciri seks primer
Ciri-ciri seks primer ini ini berbeda antara anak laki-laki dan anak
perempuan. Bagi anak laki-laki, ciri-ciri seks primer yang sangat penting
ditunjukkan dengan pertumbuhan yang cepat dari batang kemaluan (penis)
dan kantung kemaluan (scrotum), yang mulai terjadi pada usia sekitar 12
tahun dan berlangsung sekitar 5 tahun untuk penis dan 7 tahun untuk
skrotum. Perubahan-perubahan pada ciri-ciri seks primer pada pria ini
sangat dipengaruhi oleh hormon, terutama hormon perangsang yang
diproduksi oleh kelenjar bawah otak (pituitary gland). Hormon perangsang
pria ini merangsag testis, sehingga testis menghasilkan hormon testosteron
dan androgen serta spermatozoa. Karena itu, kadang-kadang sekitar usia
12 tahun, anak laki-laki kemungkinan untuk mengalami penyemburan air
mani (ejaculation of semen) mereka yang pertama atau yang dikenal
dengan istilah “mimpi basah”. Sementara itu, pada anak perempuan,
perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan munculnya periode
menstruasi, yang disebut dengan manarche, yaitu menstruasi yang pertama
kali dialami oleh gadis. Terjadinya menstruasi yang pertama ini memberi
petunjuk bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan telah matang,
sehingga memungkinkan mereka untuk mengandung dan melahirkan anak.
(Hurlock., E.B. 2008)
8. Perubahan ciri-ciri seks sekunder
Ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak
langsung berhubungan dengan proses reproduksi, namun merupakan
tanda-tanda yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.
(Damaiyanti, 2008)

E. Akibat Perubahan Fisik Masa Puber Terhadap Sikap Dan Perilaku


Namun ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan dalam sikap dan
perilaku yang terjadi pada saat ini lebih merupakan akibat dari perubahan
sosial dari pada perubahan kelenjar yang berpengaruh pada keseimbagan
tubuh. Semakin sedikit simpati dan pengertian yang diterima anak puber dari

16
orang tua, kakak-asik, guru-guru dan teman-teman, dan semakin besarnya
harapan sosial pada periode ini, semakin besar akibat psikologis dari
perubahan-perubahan fisik. Perubahan masa puber terhadap sikap dan perilaku
yang paling umum, paling serius, dan paling kuat seperti dipaparkan dibawah
ini. (Zulkifli, L. 2006)
1. Ingin Meyendiri, Kalau perubahan pada masa puber mulai terjadi anak-
anak biasanya menarik diri dari teman-temannya dan dari berbagai
kegiatan keluarga dan sering bertengkar dengan teman-teman dan anggota
keluarga.
2. Bosan, Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat
digemari, tugas-tugas sekolah,kegiatan sosial dan kehidupan pada
umumnya. Akibatnya, anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasi
diberbagai bidang cenderung menurun.
3. Inkoordinasi, Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola
koordinasi gerakan dan anak akan merasa kikuk dan janggal selama
beberapa waktu.
4. Antagonisme sosial, Anak puber seringkali tidak mau bekerja sama, sering
membantah dan menentang. Permusuhan terbuka antara dua jenis kelamin
berlainan di ungkapkan dalam kritik dan komentar-komentar yang
merendahkan. Dengan berlanjutnya masa puber, anak kemudian menjadi
lebih ramah, lebih dapat bekerja sama dan lebih sabar kepada orang lain.
5. Emosi yang meninggi, Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah dan
cepat marah. Sedih, mudah marahn suasana hati yang negatif sangat sering
terjadi selama masa prahaid dan awal periode haid. Dengan semakin
matangnya keadaan fisik, ketegangan mulai berkurang dan anak sudah
mulai mampu mengendalikan emosinya.
6. Hilangnya kepercayaan diri, menjadi kurang percaya diri dan takut akan
kegagalan karena daya tahan fisik menurun dan karena kritik yang bertubi-
tubi dari orang tua dan teman-temannya. Banyak anak laki-laki dan
perempuan setelah masa puber mempunyai perasaan rendah diri.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika
anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Menurut
sejumlah ahli perkembangan, pada anak perempuan pubertas terjadi sekitar
usia 10 tahun, sedangkan pada anak laki-laki terjadi pada usia sekitar 12
tahun. Masa puber merupakan periode yang unik dan khusus yang ditandai
oleh perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak terjadi dalam
tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat
mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak
luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://azizahamdi.blogspot.com/2012/05/perkembangan-intelektual-anak.html
http://www. makalahskripsi. com/2013/09/ makalah-perkembangan-peserta-didik-
2.html
http://yusnan3.blogspot.com/
http://www. sdn3seloromo. sch.id/perkembangan-intelektual-dan-emosional-anak-
usia-sekolah-dasar/
http://nonagusti. blogspot. psikologi com/2014/04/makalah-teori-eksistensialisme-
viktor_6075.html
http://www.http://azizahamPsikologi Perkembangan.html

Anda mungkin juga menyukai