1. Bayi
Saat masih bayi kita mengalami pertumbuhan secara cepat pada tahun pertama.
Selama tahun pertama, bayi selalu bergantung pada orang tua untuk memperoleh makanan
dan perlindungan.
Pada usia 3 bulan, bayi sudah bisa membalikkan tubuhnya. Kemudian pada usia 6 bulan, bayi
sudah bisa duduk.
Pada usia 8 - 10 bulan, bayi akan mulai merangkak dan berdiri diri sendiri. Pada usia 12 - 18
bulan, mereka sudah dapat berjalan sendiri tanpa dibantu.
2. Anak-Anak
Setelah mencapai usia 2 - 5 tahun disebut masa kanak-kanak atau balita (anak di bawah 5
tahun).
Pada usia ini kita sudah mampu berbicara dan mengenal lingkungan.
Setelah usia 5 tahun, kita sudah mampu bersosialisasi dan mulai masuk sekolah.
Pada tahapan ini kerja otak kita semakin baik. Karena itu kita mulai bisa berkomunikasi,
bersosialisasi, berpikir, dan bersikap.
Tahap pertumbuhan kanak-kanak awal Tahapan atau fase ini terjadi sejak akhir masa bayi
hingga manusia berumur 5 atau 6 tahun. Dalam Bahasa Inggris, fase ini dikenal sebagai early
childhood. Fase ini juga sering disebut sebagai fase prasekolah. Pada tahap ini manusia akan
belajar, melakukan serta mengembangkan berbagai keterampilan secara mandiri. Hal ini
ditujukan sebagai langkah persiapan sebelum bersekolah. Misalnya terus belajar berbicara,
menumbuhkan rasa mandiri serta kepercayaan diri. Baca juga: Studi: Pertumbuhan Anak
yang Bebas Bermain Lebih Baik Tahap kanak-kanak tengah serta akhir Fase ini akan dialami
manusia yang berumur 6 hingga 11 tahun. Pada tahap ini, manusia akan banyak belajar serta
melatih keterampilan diri. Misalnya belajar menulis, membaca, menggambar, menyanyi,
berhitung, menari, dan lain sebagainya. Fase ini menandai seorang manusia masuk dan
beradptasi dengan budaya barunya, yakni budaya sekolah dasar.
3. Remaja
Setelah mengalami masa anak-anak, kita akan memasuki masa remaja. Saat masa remaja,
ditandai dengan sudahnya berusia belasan tahun.
Pada masa peralihan dari anak-anak menuju remaja, kita mengalami pertumbuhan dan
perkembangan penting.
Kita akan mengalami berbagai perubahan fisik yang kentara. Mulai dari tinggi badan, bentuk
tubuh, dan lain-lain.
Tahap remaja Pada saat ini manusia mulai beranjak ke tahapan atau usia dewasa awal. Kira-
kira usianya 10 atau 12 tahun hingga 18 atau 22 tahun. Manusia baik laki-laki atau
perempuan akan memasuki masa pubertas yang ditandai dengan berbagai perubahan
fisik. Misalnya untuk laki-laki dada akan tampak lebih bidang dan untuk perempuan
payudara akan membesar. Contoh lainnya perempuan akan mengalami menstruasi dan laki-
laki akan mengalami mimpi basah. Semua hal ini sangat wajar dan tentunya pernah dialami
manusia.
4. Dewasa
Setelah melewati masa remaja, kita akan memasuki tahapan masa dewasa. Pada masa ini
pertumbuhan manusia sudah sampai pada puncaknya.
Pada orang dewasa, kerja otaknya berfungsi amat baik sehingga dapat memutuskan dan
melaksanakan pilihan terbaik dalam hidup.
Di tahapan ini juga biasanya kita sudah memiliki bentuk tubuh yang tetap dan pertumbuhan
tinggi badan berhenti.
Tahap dewasa awal Tahapan pertumbuhan manusia dewasa awal dimulai dari usia 18 hingga
40 tahun. Pada fase ini manusia bukan hanya bertambah dewasa dari segi umurnya, namun
juga dari segi pemikirannya. Contohnya lebih memikirkan masa depan, terkait pasangan,
pekerjaan, keluarga, dan lain sebagainya. Manusia dituntut untuk lebih bijak dalam
mengambil keputusan. Baca juga: Dukung Pertumbuhan Anak dengan Cara Tepat Tahap
dewasa tengah Untuk tahap dewasa tengah dimulai dari usia 40 hingga 60 tahun. Tahap ini
menjadi fase awal manusia mulai menua, lebih fokus pada keluarga, pekerjaan, dan lain
sebagainya. Tahap dewasa akhir Manusia akan menginjak fase dewasa akhir pada usia 60
tahun hingga meninggal. Berbagai perubahan mulai terlihat, misalnya rambut mulai memutih,
timbul kerut di wajah dan bagian tumbuh lainnya, serta tanda lainnya.
2. Masa Bayi: Kelahiran sampai usia 18-24 bulan Ciri khas :
Kelekatan (Attachment)
a. Figur ibu obyek utama kelekatan pada bayi. pada budaya tertentu: ayah, saudara
kandung, kakek-nenek.
b. Kelekatan dimulai dari menyentuh secara fisik dan saling memeluk antara bayi dan
orang tua.
c. Contact comfort: kesenangan mendasar yang berasal dari kontak fisik jarak dekat
(disentuh, dipeluk, digendong)
d. Kecemasan karena perpisahan (separation anxiety) Tekanan/kecemasan yang
dirasakan saat pengasuh utama anak meninggalkan mereka untuk sementara waktu
(anak 6-8 bulan dan berlanjut sampai 2 tahun)
Pembentukan bahasa pada bayi dimulai pada usia dua bulan pertama:
Dapat merespon nada suara, intensitas, emosi, ritme suara dan bunyi bahasa
2 bulan pertama Menangis & bersuara tanpa makna, merespon emosi & ritme suara orang
lain
4-6 bulan Bayi mulai mengenali bunyi huruf hidup dan huruf mati yang sering digunakan dlm
bahasa ibu
6 bulan – 1 tahun Peningkatan pengenal struktur suara dalam bahasa ibu, dapat membedakan
kata dalam kalimat, mengenali kata sama yang diucapkan oleh orang berbeda
Akhir tahun pertama Menamai benda berdasarkan konsep umum, menggunakan bahasa tubuh
untuk komunikasi
2-6 tahun Anak cepat memahami kata-kata baru dalam konteks dimana mereka mendengar
kata itu.
3. Masa kanak-kanak awal : akhir masa bayi sampai usia 5-6 tahun
- Calistung
1.Tahap sensorimotorik (lahir-2 tahun) Bayi belajar melalui aksi konkrit: melihat,
menyentuh, memasukkan benda ke mulut, menghisap. Pencapaian: konsep permanensi objek.
2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun) Penggunaan bahasa dan simbol meningkat, namun anak
belum punyak kemampuan kognitif untuk memahami konsep-konsep abstrak, konsep
konservasi dan operasi mental. Konsep konservasi: pemahaman bahwa karakteristik hakiki
benda tidak berubah meskipun bentuk / penampilannya berubah karakter: egosentris.
3. Tahap Operasional Konkrit (7-12 tahun) Kemampuan kognitif berkembang lebih pesat,
sedikit membuat kesalahan logika. Namun kemampuan baru ini umumnya dihubungkan
dengan informasi yang konkrit, yakni pengalaman aktual atau konsep yang memiliki arti dan
dipahami oleh anak. Masih membuat kesalahan untuk berpikir abstrak atau hal-hal lain yang
tidak tampak. Sudah memahami operasi mental, konsep pemutarbalikan, hubungan sebab-
akibat, mengelompokkan dan mengurutkan benda
4. Tahap Operasional Formal (12 – Dewasa) Remaja sudah dapat berpikir abstrak. Ide dapat
dikelompokkan dan dibandingkan seperti benda. Mereka dapat memahami hal yang tidak
dialami mereka secara langsung dan memikirkan konsekuensinya. Mampu mencari jawaban
secara sistematis, mengambil kesimpulan secara logis.
3. Anak-anak memiliki pemahaman lebih baik daripada yang dibayangkan oleh Piaget.
5. Remaja : Fase remaja bervariasi dari 10-12 sampai 18-22 tahun. - Perubahan fisik yang
cepat - Mengalami pubertas kemampuan reproduksi secara seksual - Perempuan: menarche,
pinggul dan payudara membesar, tumbuh rambut di beberapa area - Laki-laki: mimpi basah,
membesarnya testis, skrotum, dan penis, suara pecah, jakun dan tumbuh rambut di beberapa
area. - Mencari kemandirian dan identitas - Tiga masalah yang cenderung muncul: konflik
dengan orang tua, mood berubah dan perilaku beresiko
6. Masa Dewasa Awal: remaja akhir – 30 tahun-an - Mandiri secara pribadi dan ekonomi -
Mencari pasangan hidup 7. Dewasa Tengah : usia 40-60 tahun - keterlibatan dan tanggung
jawab - menemani dan mengarahkan generasi selanjutnya. Dewasa Akhir: usia 60-70an
sampai kematian - Peninjauan kehidupannya mereka - Penyesuaian terhadap peran sosial
yang baru. - masa yang paling panjang dlm rentang kehidupan.