Anda di halaman 1dari 13

WISATA CAGAR BUDAYA GOA SUNYARAGI DI CIREBON

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS

Disusun Oleh:
Nama : Fauziyyah Kania Wulandari
NIM : 2100421
Kelas : 1B PGSD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


KAMPUS TASIKMALAYA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
kurnia yang telah diberikan, sehingga laporan kunjungan Cagar Budaya ini dapat
diselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Konsep
Dasar IPS. Penulis ini mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis laporan ini telah melakukan penyusunan dengan berusaha segenap
kemampuan penulis. Demi kesempurnaan laporan ini, penulis mengharapkan kritik dan
saran agar laporan ini menjadi lebih baik.
Laporan ini telah disusun dengan semaksimal mungkin. Selesainya laporan ini,
penulis mengharapkan dapat memberikan pengetahuan dan ilmu tambahan khususnya bagi
penulis dan para pembaca.

Cirebon, 13 Desember 2021

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Taman Sari Sunyaragi atau Gua Sunyaragi sebenarnya tempat bermainnya


putra-putri dari kesultana Cirebon yang dulu masih ada satu kesultanan yaitu nama
nya Kesultana Kecerbonan. Akhirnya terpecah menjadi 3 Kesultanan, yang pertama
Kesultanan Kesepuhan, Kanoman, Kecerbonan dan Taman Sari Sunyaragi ini selain
menjadi tempat bermain sebenarnya fungsi utamanya buat meditasi atau bertapa kalo
dulunya atau dinamakan tafakur. Sesuai namanya Sunyaragi punya makna yang
diambil dari kata sunya itu sunyi, ragi itu raga. Didefiniskan bahwa tempat nyepinya
jiwa yang sepi tau sunyi yang gunanya untuk membersihkan badan dan sebagai
tempat beristirahat para sultan dan keluarganya.
Gua Sunyaragi ini bukan alami tetapi dibikin dan dibentuk. Dengan kata Gua
itu alami dan Guha itu buatan yaitu ruangan yang dibikin gelap yang dimiripakan
dengan Gua. Gua sunyaragi ini yang bikinya oleh keturunan dari Syekh Syarif
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang bernama Pangeran Kararangen. Gua
Sunyaragi ini dibangun dari 1596-1788 ada tiga tahap, pertama pada tahun 1596 itu
oleh Pangeran Kararangen yang kompleknya Gua Peteng, kedua 1703 oleh Sultan
Jamaluddin dengan adiknya Pangeran Kararangen Arya Cerbon yang kompleknya
Gua Padang Ati, ketiga pada tahun 1788 oleh Sultan Matangaji yang kompleknya
Gua Rga Jumut.
Kota Cirebon adalah salah satu kota yang berada di Jawa Barat. Cirebon
merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki empat buah keraton yaitu
Keraton Kesepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Keraton
Kaperabonan yang sampai saat ini masih dikunjungi dari beberapa luar kota.
Bagunan ini masih ramai dikunjungi karena lokasinya di tepi jalan utama dan juga
terdapat panggung yang digunakan untuk pementasan kesenian Cirebon seperti
pementasan wayang, pementasan menyambut tahun baru, pementasan nari dan lain
sebagainya. Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Kepariwisatawan Kota
Cirebon memiliki jumlah bangunan/benda cagar budaya yang berada di Cirebon.
Suasana saat ini sangat memprihatinkan karena adanya Covid-19 yang masih
dibatasin para pengunjung, sehingga Taman Sari Gua Sunyaragi ini kurang terawat,
Selain menjadi tempat pengunjung, Gua ini sangat memberikan dampak positif dari
berbagai pihak, baik itu masyarakat sekitar, pengelola dan yang paling penting
kelestarian sejarahnya yang masih berkembang untuk kemajuan pariwisata
Indonesia. Adapun bangunan gua memiliki corak yang beragam disetiap bangunan
sehingga dapat disimpulkan gaya dari Taman Sari Gua Sunyaragi ini hasil dari
perpaduan antara Indonesia, Cina, Tiongkok, dan Eropa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Sejarah Taman Sari Gua Sunyaragi
2. Arsitektur Taman Sari Gua Sunyaragi
3. Kelestarian Budaya di Taman Sari Gua Sunyaragi
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penyusunan makalah ini untuk mengetahui sejarah Gua Sunyaragi,
mengembanghkan potensi Kawasan Gua Sunyaragi sehingga menjadi wisata
budaya yang dapat diketahui oleh masyarakat luas mengenai kebudayaan di
Cirebon sekaligus melestarikan objek tersebut.
2. Manfaat penyusunan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa dapat
memahami cagar budaya, sejarah dan melestarikannya pada Taman Sari Gua
Sunyaragi di Cirebon.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Observasi, yakni dengan terjun langsung
ke lapangan. Untuk mendapatkan data dan informasi, penulis wawancara dan
tanya jawab yang dibutuhkan dari tempat penelitian. Observasi yang dilakukan
dilaksanakan pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 03 Desember 2021
Waktu : 13.00
Tempat : Cirebon Jawa Barat

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Arsitektur Taman Sari Gua Sunyaragi

Gambar diatas merupakan salah satu bangunan yang ada di Taman Sari Gua Sunyaragi
dengan gaya klasik, bangunan tersebut campuran dari Cina, Belanda, Tiongkok. Taman Sari
Gua Sunyaragi ini dulunya tempat bertapa dan tempat peristirahatan Sultan Cirebon kini
Taman Sari Gua Sunyaragi menjadi wisata yang menonjolkan nilai budaya dan peninggalan
sejarah kepada masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung. Adapun 12 bangunan
yang ada di Taman Sari Gua Sunyaragi yang terdiri dari Bangsal Jinem, Kompleks Mande
Kemasan, Gua Pengawal, Gua Simanyang, Gua Pande Kemasan, Gua Arga Jumut, Gua
Padang Ati, Gua Lawa, Gua Pawon, Gua Kalanggengan, Gua Peteng dan Gua Lengse. Gua
Sunyaragi ini dilengkapi oleh pola arsitektur Islam atau Timur Tengah yang terbukti adanya
tanda-tanda kiblat pada tiap musholah dan juga terdapat tempat wudhu serta bangunan yang
menyerupai Kabah yaitu bangunan Bngsal Jinem. Secara visual, banguan Gua Sunyaragi ini
terkesan sacral dapat dilihat dari Gua Padang Ati dan Gua Kelangenan. Adapun bangunan
Patung Perawan Sunti tepatnya di depan banguna Gua Peteng. Menurut masyarakat
setempat, apabila seorang gadis memegang patung tersebut maka ia akan susah
mendapatkan jodoh. Pada tahun 1852 Tamansaru Gua Sunyaragi ini diperbaiki karena pada
tahun 1787 tempat ini dirusak oleh Belanda yang saat itu taman ini menjadi benteng
pertahanan. Tan Sam Cay merupakan arsitek Cina, yang diminta Sultan Adiwijaya untuk
memperbaikinya. Namun, arsitek Cina tersebut itu dibunuh karena mmembocorkan rahasia
Sunyaragi kepada Belanda. Maka dari itu di Taman Sunyaragi terdapat bangunan yang
tertulis “Kuburan Cina”.

1. Gua Pengawal yaitu fungsinya untuk mengumpuli para pengawal atau tempat
prajurit pilihan kesultanan.
2. Gua Pande Kemasang yaitu fungsinya untuk membuat alat senjata tajam dan alat
perang seperti, pedang, tombak dan pembikinan alat rumah tangga.
3. Gua Simanyang, yaitu fungsinya untuk post jaga prajurit. Kemudian di depan Gua
Simanyang terdapat bangunan Gua Bangsal Jinem.
4. Gua Bangsal Jinem, bangsal artinya tempat dan jinem omongan atau perkataan.
Jadi ketika kita berada ditempat itu harus jaga omongan dan tidak boleh ngomong
yang tidak baik. Dalam Indonesia jinem artinya siji karo nenem, dalam syariat
islam termasuk rukun iman yati satu sampai enam. Hubungannya rukun iman
dengan gua ini adalah rukun iman yang pertama yaitu Iman kepada Allah. Gua
Bangsal ini tempat wejangan atau saat Para Sultan membaca pidato.
5. Bangunan Mandebeling
Mandebeling merupakan bangunan atau tempat duduk yang terbuat dari marmer,
beling yang digunakan untuk tembok berasal dari Belanda fungsinya buat istrinya
sultan dan keluarganya apabila berkunjung.
6. Patung Perawan Sunti
Patung Perawan Sunti memiliki mitos apabila seorang gadis atau perawan
memegang patung tersebut akan susah jodohnya. Patung ini posisinya tepat
didepan Gua Peteng yang mengalangi pintu masuk Gua Peteng. Ada pepatah
mengatakan “jangan duduk atau berdiri didepan pitu, pamali”. Dalam kata
“pamali” artinya orang gabisa lewat. Orang dahulu mengira bahwa duduk
mengalangi pitu susah jodohnya karena pintunya ketutup.
7. Gua Peteng
Peteng itu artinya gelap, fungsinya untuk prajurit melatih kekebalan tubuh. Apabila
prajurit menjalankan puasa dengan bersungguh-sungguh akan mendapatkan ilmu
kekebalan tubuh.
8. Cungkup Gua Puncit
Cungkup Gua Puncit dulunya Menara pengintai yang isinya prajurit pandai
memanah
9. Gua Langse
Bahasa Cina Kuno yang artinya tirai atau hordeng yang terbuat dari air mengalir
berfungsi untuk tempat berdoa atau berdzikir kemudian ditutup dengan tirai yang
terbuat dari air.
10. Patung Gajah
Patung Gajah yang ditarik kereta merupakan simbolnya seorang Raja yang
melambangkan kegagahan dan perkasa
11. Gua Lawa dan Gua Pawon
Gua Lawa ini istilahnya kelelawar dan Pawon itu dapur yang fungsinya untuk
tempat makanan Di depan Gua Lawa didepannya terdapat pohon besar yang
disebut pohon gambir, getah dari pohon gambir ini gunakan untuk nginang yang
dikunyah seperti daun sirih berwana merah.
12. Gua Panembahan
Gua Panembahan ini terdiri dari kamar kaputren yaitu kamar laki, kamar kaputran
yaitu kamar perempuan. Di depan kamar kaputren dan kaputran ada bangunan
balai kambang yaitu balai yang ngapung diatas air yang fungsinya untuk
menampung air dan belajar ngaji, gamelan serta tadarusan. Disisi lain
menggambarkan filosofi yaitu dalam kehidupan dunia seorang manusia kalo kita
punya pegangan atau kepercayaan itu harus yakin jangan sampai seperti balai
kambang yang ngambang di air seperti perahu yang diatas air bisa mengakibatkan
goyah.
13. Gua Arga Jumut
Arga artinya besar, jumut artinya ngambil. Maknanya hidangan besar atau tempat
ruangan besar. Tempat tamu kesultanan yang berkunjung lalu dikasih hidangan
yang besar untuk berunding pada masa kesultanan 5. Bagian depan meja ada pintu
portal yang bisa menembus Mekkah Madinah dan Cina melalui 2 pintu. Adanya
dua pintu portal ini karena ke Mekkah Kembali lagi ke Syekh Syarif Hidayatullah
cucunya dari Prabu Siliwangi dan anaknya bernama Nyi Mas Rarasantang.
Kemudian Nyi Mas Rarasantang menikah dengan Pangeran Mesir yang akhirnya di
karuniai dua putra yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Sedangkan pintu portal menembus Cina Kembali lagi ke istrinya keduanya dari
Cina yang bernama Putri Ongtin.
14. Gua Padang Ati
Gua Padang Ati fungsinya untuk menenangkan hati. Ketika kita punya masalah
hendaknya kita puasa.
15. Monumen Cina
Bangunan ini hanya simbolisasi bentuk penghargaan buat orang Cina membangun
arsitek Gua Sunyaragi ini.
16. Patung Garuda yang dililit Ular
Patung Garuda ini melambangkan kegagahan. Filosofinya segagah gagahnya
burung dia terbang bebas, ular yang didadanya melambangkan bahwa burung tidak
bisa lepas. Ketika kita punya ilmu yang tinggi ataupun kedudukan yang tinggi kita
tidak boleh sombong harus rendah hati, seperti ilmu pandai “Semakin berisi,
semakin menunduk”
17. Pohon Kelengkeng
Pohon Kelengkeng berumur kurang lebih 300 tahun hanya sisa akarnya saja. Pohon
ini tidak berbuah dari dulu hingga sekarang. Mitosnya harus dua pohon laki dan
perempuan baru berbuah.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Taman Sari Sunyaragi ini selain menjadi tempat bermain sebenarnya fungsi
utamanya buat meditasi atau bertapa kalo dulunya atau dinamakan tafakur. Sesuai
namanya Sunyaragi punya makna yang diambil dari kata sunya itu sunyi, ragi itu
raga. Didefiniskan bahwa tempat nyepinya jiwa yang sepi tau sunyi yang gunanya
untuk membersihkan badan dan sebagai tempat beristirahat para sultan dan
keluarganya. Menurut buku Purwaka Carabuna Nagari karya Pangeran Arya Cerbon,
Tamansari Gua Sunyaragi dibangun pada tahun 1703 M oleh Pangeran Kararangen.
Pangeran Karangen nama lain dari Pangeran Arya Cerbon. Tamansaru Gua
Sunyaragi juga memiliki keunikan yaitu bangunannya beda dari yang lain berasal
dari batu karang laut yang ditempel, batu karang tersebut berasal dari Pantai Selatan
dan Gunung Kidul. Tempat ini masih dikunjungi wisatawan untuk mengetahui
sejarah dari Tamansari Gua Sunyaragi.

Gambar

Anda mungkin juga menyukai