Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kimia

Makalah Unsur Unsur Periode Ketiga

Disusun Oleh :
 Faishal Fakhry Gaffar
 Farhan Putra Artian
 Fauzi Rahman Dharmawan
 Gian Septiyanto
 Hafiz Al Bayani

SMA Negeri 1 Kota Cirebon


2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah kimia ini dengan judul “Unsur Periode Ketiga”.
Makalah ini, disusun guna memenuhi tugas Kimia.
Dengan penyusunan makalah ini diharapkan agar siswa - siswi
dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang unsur – unsur kimia
khususnya unsur periode ketiga, dan pada akhirnya diharapkan
dapat meningkatkan perolehan hasil belajar.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran
untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Cirebon, 28 Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................  i
DAFTAR ISI .........................................................................................  ii
BAB I        PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..............................................................................
B.    Rumusan Masalah ........................................................................
C.    Tujuan ...........................................................................................
BAB II       PEMBAHASAN
A.    Macam – Macam Unsur Perioda Ke-Tiga .....................................
B.    Sifat Fisik dan Kimia Unsur Periode Ketiga ...................................
1.    Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga ...............................................
2.    Sifat Kimia Unsur Periode Ke Tiga ................................................
C.    Pengujian Unsur- Unsur Periode Ke Tiga .....................................
D.    Manfaat dari Unsur Periode Ketiga ............................................
BAB III     PENUTUP
A.    Kesimpulan..................................................................................
B.     Saran ..........................................................................................
C.    Penutup ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Dialam banyak terkandunng berbagai macam unsur, salah satunya Unsur Periode
Ke Tiga yang terdiri dari logam (Natrium, Magnesium, dan Aluminium), Metaloin
(Silikon), dan nonlogam (Fosforus, Sulfur, Klorin, dan Argon). Unsur-unsur pada golongan
sama, baik logam maupun nonlogam memiliki kemiripan meskipun dengan kadar sifat
yang berbeda. Tetapi yang kita bahas adalah Al, Si, P, dan S
            Kemiripan sifat tersebut disebabkan adanya kesamaan jumlah elektron valensi
yang dimiliki oleh unsur-unsur tersebut, sedangkan perbedaan kadar sifat disebabkan
oleh perbedaan jari-jari atom yang mengimbas pada sifat-sifat atomik lainnya .
            Lain halnya dengan unsur-unsur yang terletak pada periode sama dan memiliki
jumlah elektron berbeda. Unsur - unsur ini memperlihatkan perubahan sifat secara
beraturan

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa saja unsur-unsur periode yang ada di alam?
2.      Apa saja macam macam unsurnya ?

C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa saja unsur periode ke tiga di alam.
2.      Untuk mengetahui sifat, kegunaan dan cara pembuatan.
3.      Agar siswa lebih memahami tentang unsur periode ketiga
   
 Fosfor (P)

Fosfor banyak terdapat di alam sebagai senyawa. Fosfor terdapat dalam semua
organisme sebagai organofosfor dan dalam kalsium fosfat seperti hidroksiapatit
(Ca5(PO4)3(OH)), dan fluorapit (Ca5(PO4)3F) dalam tulang dan gigi. Senyawa – senyawa
ini juga dijumpai dalam mineral fosfat.
Dalam Indsutri, unsur Fosfor diperoleh dari mineral-mineral fosfat melalui
pemanasan mineral pada suhu 1.200oC-1.500oC dalam tungku listrik dengan pasir
SiO2 dan kokas C.

Fosfor termasuk peringkat ke sepuluh dalam kelimpahan unsur, terdapat sebagai


fosfat dalam berbagai mineral. Mineral fosfat yang terpenting adalah Ca5(PO4)3F
(fluoro apatit) dan Ca5(PO4)3OH (hidroksi apatit). Di perairan, unsur fosfor tidak
ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa
anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang berupa
partikulat. 

Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti erosi tanah,
buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan
kadar fosfat dalam air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi
(blooming) fitoplankton yang akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan secara
massal. Batas optimum fosfat untuk pertumbuhan plankton adalah 0,27 – 5,51
mg/liter. Fosfat dalam air laut berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada
proses fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan (bentuk ATP dan Nukleotid
koenzim). Penyerapan dari fosfat dapat berlangsung terus walaupun dalam keadaan
gelap. Macam – macam Fosfor :
Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau
yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan
·            Fosfor putih mudah menguap dan larut dalam pelarut nonpolar benzena
·            Fosfor merah tidak larut dalam semua pelarut.

 Sifat Kimia Unsur Fosfor

·    Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di


udara, beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam
fosfat di industri.
·    Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan
sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.

 Akibat kelebihan Fosfor bagi manusia


 Munculnya keluhan sakit pada tulang
 Gangguan pada organ ginjal
 Timbulnya kejang
Pada tanaman yaitu memperlambat laju pertumbuhan tanaman karena terjadi
ikana N-P yang mengakibatkan menyulitkan tanaman menyerap unsur nitrogen
 Reaksi – reaksi senyawa :
1. Reaksi Fosfor dengan Gas Klorin
P4 + 6Cl2  4PCl3
2. Rekasi Fosfor putih dengan Oksigen
P4 + 4O2  2P2O

 Kegunaan Fosfor :

1. Sebagian besar fosfor digunakan untuk memproduksi asam fosfat, di mana


asam fosfat digunakan pada pelapisan logam agar tahan terhadap korosi atau
dapat dijadikan lapisan dasar dalam pengecatan.
2. Digunakan juga dalam industri minuman ringan untuk memberikan rasa asam.
3. Fosfor merah digunakan untuk membuat korek api.
4. Kalium fosfat digunakan untuk pelengkap makanan dan pada soda kue.
5. Dalam tubuh manusia, fosfor terdapat pada nukleat, yaitu DNA dan RNA dan
kalsium fosfat sebagai senyawa utama penyusun matriks tulang.

 Belerang (S)

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak
berbau dan multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat
kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau
sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan
dan ditemukan dalam dua asam amino.
Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang berarti batu yang mudah
terbakar. Belerang juga terdapat dalam gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Dalam
keadaan bebas, umumnya belerang terdapat di daerah gunung berapi. Adapun
dalam bentuk senyawanya, belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida,
seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4.2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Belerang
terkandung dalam gas alam seperti H2S dan SO2.

1. Belerang Dioksida (SO2)


Belerang Dioksida adalah gas tak berwarna yang beracun, korosif, dan
berbau tajam. Gas ini dapat menyebabkan batuk, bersin-bersin dan iritasi
tenggorokan dan kerongkongan. Belarang dioksida merupakan gas buangan
yang dihasilkan dari reaksi pembakaran bahan bakar fosil uang mengandung
belerang dari pemanggangan biji sulfida :
2ZnS + 3O2  2ZnO + 2SO2
Untuk mengurangi polusi udara, gas SO2 dan SO3 dijebak untuk
membuat H2SO4. Gas SO2, juga dapat dihilangkan dengan menggunakan
CaCO3 yang dimasukkan kedalam tungku pemanasan.
2. Belerang Trioksida (SO3)
Belerang Trioksida, terbentuk dari reaksi atara gas So2, dengan O2 yang
Berlangsung secara eksotermis.

 Reaksi – reaksi belerang :


1. Unsur non logam bereaksi langsung dengan belerang
 S(s) + 3F2(g)SF6(g)
 2S(s) + Cl2(g)S2Cl2(g)
2. Belerang mudah bereaksi dengan logam pada pemanasan
 Mg(s) + S(s)  MgS(s)
 2Al(s) + 3S(s)  Al2S3(s)
 Dampak negatif/salah penggunaan belerang
Belerang bersifat mudah terbakar yang menghasilkan gas belerang dioksida.
Gas ini dapat menyesakkan pernapasan dan menimbulkan gejala batuk. Dalam
jumlah besar, belerang dioksida dapat merusak saluran pernapasan dan
menimbulkan radang tenggorokan serta kerusakan paru-paru, bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Efek utama dari belerang dioksida dalam atmosfer adalah kecendrungan
untuk teroksidasi menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya
hujan asam.
 Kegunaan Belerang
Manfaat Sulfur/Belerang bagi kehidupan :  Digunakan untuk pupukDigunakan
untuk kertasDigunakan untuk bahan catDigunakan untuk Bahan plastikDigunakan
untuk bahan sintetisDigunakan untuk pengolahan minyak bumiUntuk Indistri Karet
dan BanBerguna untuk pembuatan gula pasirUntuk bahan accuBahan untuk industri
kimiaUntuk pembuatan bahan peledakBerguna untuk film dan fotografiBerguna
untuk industri logam dan besi baja.
Bagi kesehatan tubuh : Mengatasi masalah jerawat, untuk mengatasi infeksi
kulit, untuk mengatasi masalah gatal gatal, dan masih banyak lagi
PENUTUP

Simpulan
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan bahwa unsur-unsur periode
ketiga dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam satu
golongan, yaitu golongan A (golongan utama). Selain itu, unsur-unsur
periode ketiga dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur
periode ketiga banyak membantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit
dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda
yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam
atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa
dipungkiri, selain memberikan manfaat, unsur-unsur periode ketiga
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan
menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang senang dengan bahan-
bahan kimia, lebih baik anda lebih waspada dengan unsur-unsur yang
belum anda kuasai. Ketelitian itu penting dalam hal ini karna kesalahan kecil
yang anda lakukan dapat membuat kerusakan besar pada anda ataupun
lingkungan anda. Jangan hanya membaca dari satu sumber saja, karna ilmu
pengetahuan terus berkembang setiap waktunya.

Anda mungkin juga menyukai