Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Menguraikan Al-Qur’an dan IPTEKS”

Mata Kuliah: Islam, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dosen Pengampu: Drs. San Susilo, M.M

Disusun Oleh:

Nira Nurfadilah
NIM: 202223014

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II ISI........................................................................................................................................3
A. Interelesasi Kebenaran Al-Qur’an.........................................................................................3
B. Bukti-bukti Ilmiah Kebenaran Al-Qur’an dalam Bidang Keolahragaan...............................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................15

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ridha dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menguraikan Al-
Qur’an dan IPTEKS” tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Islam, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di kampus STKIP Muhammadiyah Kuningan.

Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. San Susilo, M.M. selaku
dosen pengampu. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada teman-teman yang telah
membantu baik secara moral maupun material sehingga makalah ini dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis yang
disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari
pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.

Kuningan, 28 April 2022

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al Qur’an yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada Nabi


Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara lisan & berangsur-angsur antara tahun
610 & 632 atau selama kira-kira 22 tahun, dimana pada masa itu umat manusia
khususnya penduduk Mekkah & Madinah masih dalam kegelapan & buta huruf, telah
membuktikan kebenaran wahyunya melalui konsistensinya & kesesuainnya dengan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) yang ditemukan manusia pada masa yang jauh
setelah kematian Muhammad SAW. Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai
kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam Al Qur’an & As sunnah sangat ideal
& agung. Anugerah terbesar yg sangat berharga bagi umat Islam adalah Al Qur’an.
Keluarbiasaan Al Qur’an itu terletak pada aspek-aspek di dalamnya antara lain bahasa
dan gaya bahasanya, substansinya, jangkauannya yang tiada terbatas, dan multifungsinya
bagi umat manusia. Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari Al Qur’an. Ayat 27 surat
Al Fath, misalnya memberi kabar gembira kpd kaum muslimin bahwa mereka akan
menaklukan Mekkah, yang saat itu dikuasai kaum penyembah berhala. “Sesungguhnya
Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan
sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram,
insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala & mengguntingnya,
sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui &
Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.” (Al Qur’an Q.S. 48: 27). Ketika
kita lebih dekat lagi, ayat tersebut mengumumkan adanya kemenangan lain yang akan
terjadi sebelum kemenangan di Mekkah. Sebagaimana dikemukakan ayat tersebut, kaum
mukmin terlebih dahulu menaklukkan bentang Khaibar, yang berada di bawah kekuasaan
Yahudi, dan kemudian memasuki Mekkah dengan aman. Pemberitaan tentang
peristiwaperistiwa yang akan terjadi masa depan hanyalah salah satu diantara sekian
banyak hikmah yang terkandung dalam al Qur’an. Al Qur’an mempunyai peran yang
sangat penting dalam kehidupan umat Islam di dunia, baik pada peradaban Islam dahulu
maupun peradaban modern seperti sekarang ini. Dewasa ini, ilmu pengetahuan &

1
teknologi (IPTEK) sudah semakin berkembang. Di era globalisasi seperti sekarang ini,
manusia memang perlu mengenbangkan IPTEK dalam kehidupan yang semakin modern.
Perkembangan IPTEK dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai saran
modern industri, komuikasi & transportasi, misalnya terbukti sangat bermanfaat. Namun,
di sisi lain IPTEKS tidak jarang berdampak negatif karena merugikan & membahayakan
kehidupan dan martabat manusia. Bom atom telah menewaskan ratusan ribu orang di
Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II tahun 1945. Selain itu tidak sedikit yang
memanfatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan dunia maya
(cyber crime), pornografi, kekerasan, & perjudian.

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari Latar Belakang diatas yaitu:
1. Bagaimana Interelesasi Kebenaran Al’Quran dan IPTEKS?
2. Apa bukti-bukti ilmiah kebenaran Al Qur’an dalam bidang Keolahragaan?
C. Tujuan
1. Agar memahami Interelesasi Kebenaran Al’Quran dan IPTEKS
2. Untuk mengetahui bukti-bukti ilmiah kebenaran Al Qur’an dalam bidang
Keolahragaan.

2
BAB II
ISI
A. Interelesasi Kebenaran Al-Qur’an dan IPTEKS
a. Interelesasi Kebenaran Al-Qur’an
Interrelasi berasal dari dua kata yaitu inter dan relasi. Inter adalah bentuk
terikat diantara dua sedangkan relasi adalah hubungan atau berhubungan. Jadi
interrelasi merupakan hubungan antara dua masalah yang saling terikat. Dalam
pembahasan ini berkenaan dengan “hubungan kebenaran Al-Qur’an dan ipteks.
Al-Quran adalah kitab petunjuk, demikian hasil yang kita peroleh dari
mempelajari sejarah turunnya. Ini sesuai pula dengan penegasan AlQuran:
ُ‫ي ُص‬ ُ ‫ه َد ٰى ْ ِّنَا ٍت ِم َن ال ِ ْرآ ُن ُهدًى ِللنَّا ِس َوبَي‬
َ َ ‫ َل‬K‫ق ْ ِز َل فِي ِه ال ْن ُ ِذي أ َّ َش ْهُر َر َم َضا َن ال ى ٰ ْو َع‬
ُ ‫ا فُ ْ َوال‬Kَ‫ل ِۚن فَ ْرق‬Kَ‫ْم ۖهُ َو َم ْن َكا َن َ ِمري ًضا أ ْ َم ْن َش ِه َد ِ ْمن ُ ُكم ال َّش ْهَر ف‬
ُ ‫ ُد ب‬K‫ع ْس َر ْ ُ ُكم ال ِ ِري‬
‫ي ْس َر‬
َ‫دَا ُ ْكم ٰ ِّ ُروا ََّّلال‬K ‫ا َه‬KK‫ َع ى َم‬K َ‫ي ۗ َخ َر ُ يَّاٍم أ َ ِم ْن أ ِع َّدةٌ ٍر فَ َسفَ ُ ْكم تَ ْش ُكُرو َن َّ ل َول‬
ُ ‫ي ْ ُ ُكم ال ِ ِري ُد ََّّلالُ ب‬
ُ ‫َ َوَل‬
ُ ‫لت َكب ِع َّدةَ ْ ُوا ال َِو‬
‫لت ْ ِكمل‬ ُ ‫َع َل ِ َِو‬
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-
Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”. (QS 2:185).
b. Al-Qur’an dan IPTEKS
Al-Quran demikian menghormati kedudukan ilmu dengan Penghormatan yang
tidak ditemukan bandingannya dalam Kitab-kitab Suci yang lain sebagai bukti, Al-
Quran menyifati masa Arab pra-Islam dengan jahiliah (kebodohan). Di dalam Al-
Quran terdapat beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu dan pengetahuan. Di
dalam sebagian besar ayat itu disebutkan kemuliaan dan ketinggian derajat ilmu.

3
Dalam rangka mengingatkan tentang anugerah yang telah diberikan kepada manusia,
Allah berfirman:
"Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak mereka ketahui." (QS
96:5) "Allah meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman dan
mempunyai ilmu." (QS 58:11)
"Apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak
mengetahui?" (QS 39:9)
Di samping itu masih banyak ayat lain yang menyatakan tentang kemuliaan
ilmu. Dan dalam hadis-hadis Rasulullah dan para Imam Ahlul Bait yang
kedudukannya mengiringi Al-Quran terdapat dalil-dalil yang tidak terhitung
banyaknya tentang anjuran untuk mencari ilmu, arti penting dan kemuliaannya. Ayat-
ayat Al-Qur'an merupakan petunjuk manusia tidak saja untuk kehidupan akherat
namun juga untuk kebaikan kehidupan di dunia.
Ilmu pengetahuan dan Teknologi adalah salah satu sarana manusia untuk
menuju kehidupan di dunia lebih baik. Oleh sebab itu, dalam Alqur'an pun tak luput
memberikan petunjuk tentang ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan
manusia.
Membuka dan membaca mushaf Al-Qur'an, kita akan menemukan ratusan
ayat yang membicarakan tentang petunjuk untuk memperhatikan bagaimana cara
kerja Alam dunia ini. Tidak kurang dari 700 ayat dari 6000-an ayat Al-Qur'an
memberikan gambaran kepada manusia untuk memperhatikan alam sekitarnya. Selain
itu, biasanya ayat-ayat yang membahasnya diawali maupun diakhiri dengan sindiran-
sindiran seperti; "apakah kamu tidak memperhatikan?", "Apakah kamu tidak
berpikir?", "Apakah kamu tidak mendengar?", "Apakah kamu tidak melihat?".Sering
pula di akhiri dengan kalimat seperti "Sebagai tanda-tanda bagi kaum yang berpikir",
"Tidak dipahami kecuali oleh Ulul Albaab". Demikianlah Mukjizat terakhir Rasul,
yang selalu mengingatkan manusia untuk mendengar, melihat, berpikir, merenung,
serta memperhatikan segala hal yang diciptakan Allah di dunia ini.
Berkat dorongan ayat-ayat tersebutlah, ulama-ulama pada abad ke 8-10
Masehi di Timur Tengah mampu mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan yang
berlandaskan pada riset (dengan cara mendengar, melihat, memperhatikan,

4
merenungkan, dan memikirkan) dan mengimplementasikannya dalam bentuk alat-alat
maupun metode yang berguna bagi kehidupan manusia.
Membuka kembali lembaran sejarah masa kejayaan Islam, kita akan
mendapati begitu banyak sumbangsih umat Islam bagi dunia Ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pada masa itu, dunia di luar Islam diselubungi kegelapan Ilmu.
Perdukunan, mantra dan jampi-jampi menjadi jalan untuk pengobatan. Namun
berbeda di dunia Islam, seorang Ibnu Sina telah mengembangkan berbagai metode
pembedahan manusia, dialah sang bapak kedokteran modern. Karya monumentalnya,
Alqanun fi At Tib (yang diterjemahkan ke Eropa menjadi CANON), menjadi rujukan
utama dunia kedoktekan sampai abad ke 19.
Kita juga harus berterima kasih kepada Al-Khawarizmi, yang telah
mengembangkan metode Al-goritma. Kenapa disebut Al-goritma? Algoritma
merupakan aksen eropa dari nama al-khawrizmi. Seperti ilmuwan lainnya, Ibnu Sina
menjadi Avecina, Ibnu Rusyd menjadi Averoes. Dan masih banyak lagi penemuan-
penemuan di dunia Islam pada masa itu seperti, metode fotografi paling awal yang
disebut ruang gelap, jam air, piston.
Namun alangkah ruginya, umat Islam saat ini yang kurang sekali
mengapresiasi kandungan Al-Qur’an, akibat banyaknya muslim yang tidak paham
bahasa Al-Qur’an (Bahasa Arab), meskipun hanya sebatas pemahaman tingkat dasar.
Akibat tidak paham bahasa Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an hanya sebatas ritual saja
(meskipun begitu dasyatnya Al-Qur’an, sehingga orang yang tidak paham maksudnya
pun dapat menjadi tenang hatinya). Bahkan banyak generasi muda yang enggan untuk
sekedar menyentuhnya, apalagi untuk membacanya. Hal ini tidak lain disebabkan
oleh minimnya pengetahuan generasi muda Islam tehadap bahasa Al-Qur’an.
Membahas hubungan antara Al Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai
dari banyak atau tidaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya,
tetapi yang lebih utama adalah melihat : adakah Al qur’an atau jiwa ayat-ayatnya
menghalangi ilmu pengetahuan atau mendorongnya, karena kemajuan ilmu
pengetahuan tidak hanya diukur melalui sumbangan yang di berikan kepada
masyarakat atau kumpulan ide dan metode yang dikembangkannya, tetapi juga pada

5
sekumpulan syaratsyarat psikologis dan social yang diwujudkan, sehingga
mempunyai pengaruh (positif atau negative) terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Sejarah membuktikan bahwa Galileo ketika mengungkapkan penemuan
ilmiahnya tidak mendapat tantangan dari satu lembaga ilmiah, kecuali dari
masyarakat dimana ia hidup. Mereka memberikan tantangan kepadanya atas dasar
kepercayaan agama. Akibatnya, Galileo pada akhirnya menjadi korban penemuannya
sendiri.
Dalam Al qur’an ditemukan kata-kata “ilmu” dalam berbagai bentuknyayang
terulang sebanyak 854 kali. Disamping itu, banyak pula ayat-ayat Al qur’an yang
menganjurkan untuk menggunakan akal pikiran, penalaran, dan sebagainya,
sebagaimana dikemukakan oleh ayat-ayat yang menjelaskan hambatan kemajuan ilmu
pengetahuan, antara lain :
1. Subjektivitas (a) suka dan tidak suka (baca antara lain, QS 43:78 ; 7:79);
(b) taqlid atau mengikuti tanpa alasan (baca antara lain, QS 33:67 ; 2:170).
2. Angan-angan dan dugaan yang tak beralasan (baca antara lain, QS 10:36).
3. Bergegas-gegas dalam mengambil keputusan atau kesimpulan (baca antara
lain QS 21:37).
4. Sikap angkuh (enggan untuk mencari atau menerima kebenaran) (baca
antara lain QS 7:146).

Di samping itu, terdapat tuntutan-tuntutan antara lain :

1. Jangan bersikap terhadap sesuatu tanpa dasar pengetahuan (QS 17:36),


dalam arti tidak menetapkan sesuatu kecuali benar-benar telah mengetahui
dulu persoalan (baca antara lain QS 36:17), atau menolaknya sebelum ada
pengetahuan (baca antara lain, QS 10:39).
2. Jangan menilai sesuatu karena factor ekstern apa pun walaupun dalam
dalam pribadi tokoh yang paling diagungkan.Ayat- ayat semacam inilah
yang mewujudkan iklim ilmu pengetahuan dan yang telah melahirkan
pemikir-pemikir dan ilmuwan-ilmuwan Islam dalam berbagai disiplin
ilmu. “tiada yang lebih baik dituntun dari suatu kitab akidah (agama)
menyangkut bidang ilmu kecuali anjuran untuk berpikir, serta tidak

6
menetapkan suatu ketetapan yang menghalangi umatnya untuk
menggunakan akalnya atau membatasinya menambah pengetahuan selama
dan dimana saja ia kehendaki. Dan inilah korelasi pertama dan utama
antara Al qur’an dan ilmu pengetahuan. Sedangkan Korelasi kedua dapat
ditemukan pada isyarat-isyarat ilmiah yang tersebar dalam sekian banyak
ayat Al qur’an yang berbicara tentang alam raya dan fenomenanya.
Isyarat-isyarat tersebut sebagian nya telah diketahui oleh masyarakat arab
ketika itu. Namun apa yang mereka ketahui itu masih sangat terbatas
dalam perinciannya.
B. Bukti-bukti Ilmiah Kebenaran Al-Qur’an dalam Bidang Keolahragaan
a. Keolahragaan dalam Islam
Berolahraga memang sangat penting untuk menunjang kesehatan kita, di
samping menyehatkan dapat membuat badan segar dan pikiran pun tenang, namun
bagaimana pandangan islam mengenai olahraga?
Nabi ‫ ﷺ‬menganjurkan untuk banyak melakukan kegiatan pekerjaan dan
gerak badan pad pagi hari. Mengenai hal ini beliau bersabda, “Ya Allah, berkatilah
umatku pada pagi hari mereka”.
Beliau juga memperingatkan agar tidak lamban, malas atau tidak bersemangat
dalam melakukan sesuatu. Rasulullah ‫ ﷺ‬sendiri meminta perlindungan kepada Allah
Subhanallahu wa Ta’ala dari sifat malas dan lemah.
Sifat seorang mukmin yang komit menurut beliau adalah apabila bangun pagi
jiwanya tentram dan bersemangat, dan sifat orang yang bukan mukmin itu ialah
apabila bangun pagi jiwannya buruk dan malas.
Disamping itu Rasulullah ‫ ﷺ‬menyuruh kita berolahraga seperti renang,
memanah, berkuda, dan berbagai jenis olah raga lainnya.
Seperti disebutkan dalam pembahasan seorang ulama besar Ibnu Taimiyah
dalam kitabnya yang terkenal Muntaqa Al-Akhbar min Al-hadits Sayyid Al-Akhyar
juga dalam karya Abu Al-Syaikh dalam masalah jihad bab hadits Nabi tentang lomba
jalan kaki, lari, gulat, permainan menggunakan tombak dan sebagainya.
1. Lomba Lari Cepat

7
Para sahabat terbiasa melakukan perlombaan lari cepat, dan Nabi ‫ﷺ‬
mengizinkannya (sunnah taqririyah). Rasulullah sendiri mengadakan
pertandingan dengan istrinya guna memberikan kesegaran, dan beliau juga
mengajarkan kepada sahabat-sahabatnya sebagaimana diceritakan oleh Siti
Aisyah ra:
“Rasulullah ‫ ﷺ‬bertanding dengan saya dan saya menang. Ketika saya
berhenti sehingga badan saya menjadi gemuk, Rasulullah ‫ ﷺ‬bertanding lagi
dengan saya dan beliau menang. Lalu beliau bersabda: Kemenangan ini
untuk kemenangan itu,” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
2. Gulat
Rasulullah ‫ ﷺ‬pernah bergulat dengan seorang laki-laki bernama
Rukanah yang terkenal kekuatannya, dan permainan ini dilakukannya selama
beberapa kali.
Dalam satu hadits riwayat Abu Daud dijelaskan,
“Sesungguhnya Rasulullah ‫ ﷺ‬gulat dengan Rukanah yang terkenal
kekuatannya itu, kemudian ia berkata; Domba lawan domba. Kemudian
Rasulullah ‫ ﷺ‬bergulat dan beliau bersabda: Berjanjilah denganku untuk
(melakukan gulat) lagi di lain waktu.
Kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬bergulat seraya bersabda: Berjanjilah
denganku, lalu Rasulullah ‫ ﷺ‬bergulat untuk ketiga kalinya. Kemudian orang
itu bertanya; apa yang harus saya katakan kepada keluargaku?
Rasulullah ‫ ﷺ‬menjawab: Katakan “domba telah dimakan oleh
serigala, dan seekor dombapun lari.” Kemudian apa pula yang saya katakan
untuk yang ketiga? Rasulullah ‫ ﷺ‬menjawab : Kami tidak dapat mengalahkan
kamu untuk bergulat karena itu ambillah hadiahmu,” (HR. Abu Daud).
Hadist rukanah di atas juga menunjukkan diperbolehkannya
pertandingan gulat antara orang islam melawan orang kafir. Begitu juga
antara sesama Muslim, apalagi jika dalam pertandingan tersebut orang islam
menjadi yang ditantang, bukan yang menantang.
Lebih baik lagi apabila dari pertandingan tersebut dapat diperoleh
suatu kebaikan tertentu atau dapat menghilangkan rasa gengsi seorang yang

8
angkuh dan sombong atapun menyadarkan orang yang sombong akan
kelemahan dirinnya.

3. Memanah
Di antara hiburan yang dibenarkan oleh syara’ adalah memanah. Pada
suatu saat Rasulullah ‫ ﷺ‬berjalan-jalan menjumpai sekelompok sahabat yang
sedang mengadakan pertandingan memanah, lalu Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
“Lemparlah panahmu itu, dan saya bersama kamu sekalian.” (HR. Bukhari).
Pertandingan memanah itu bukan sekadar hobi atau permainan
semata, tetapi salah satu cara untuk mempersiapkan kekuatan sebagaimana
yang diperintahkan oleh Allah Subhanallahu wa Ta’ala:
“Dan bersiap-siaplah kamu sekalian untuk menghadapi mereka (musuh)
dengan kekuatan yang kamu miliki.” (QS. Al Anfal : 61).
Ketika menjelaskan ayat ini, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda : “Ketahuilah
bahwa yang dimaksud kekuatan itu adalah memanah, beliau
mengucapkannya tiga kali.” (HR. Muslim). Di dalam hadits lain juga
dijelaskan:
“Kamu harus belajar memanah, karena memanah itu termasuk sebaik-baik
permainanmu.” (HR. Bazzar dan Thabrani).
Namun demikian, Rasulullah ‫ﷺ‬. mengingatkan para sahabat agar
tidak menjadikan binatang-binatang jinak dan sebagainya sebagai sasaran
latihan, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh orang Arab Jahiliyah. Ibnu
Umar mengatakan:
“Sesungguhnya Rasulullah ‫ ﷺ‬melaknat orang yang menjadikan sesuatu yang
bernyawa sebagai sasaran memanah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Larangan menjadikan hewan jinak (selain berburu) sebagai sasaran
memanah karena terdapat unsur penyiksaan terhadap binatang. Oleh karena
itu, Rasulullah ‫ ﷺ‬juga melarang mengadu binatang sebagaimana yang
dilakukan oleh orang Arab Jahiliyah, yaitu mereka membawa dua ekor
domba dan sapi untuk diadu sampai mati.
4. Bermain Anggar

9
Dalam hal ini Rasulullah ‫ ﷺ‬memperkenankan orang-orang Habasyah
(Ethiopia) bermain anggar di dalam masjid Nabawi dan beliau pun
membolehkan pula kepada Aisyah untuk menyaksikan permainan itu.
Ketika Umar bin Khattab bermaksud melarang orang-orang Habasyah
yang sedang bermain anggar, lalu Nabi ‫ﷺ‬  mencegah sikap Umar itu.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, ia berkata:
“Ketika orang-orang Habasyah sedang bermain anggar di hadapan Nabi ‫ﷺ‬,
tiba-tiba Umar masuk kemudian mengambil kerikil dan melemparkannya
kepada mereka. kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬berkata kepada Umar: Biarkanlah
mereka itu, wahai Umar.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ini merupakan suatu kelapangan dari Rasulullah ‫ ﷺ‬dengan
mengizinkan permainan seperti ini dilakukan di masjidnya yang mulia,
karena permainan semacam ini dimaksudkan sebagai permainan yang
bermotif latihan dan bukan sekadar permainan dan hiburan belaka.
5. Pacuan Kuda
Hadits-hadits Nabi ‫ ﷺ‬yang memberikan motivasi terhadap
permainan pacuan kuda cukup banyak. Salah satunya adalah hadits riwayat
Muslim yang berbunyi :
“Sesungguhnya Rasulullah ‫ ﷺ‬pernah mengadakan pacuan kuda dan
memberi hadiah kepada pemenangnya.” (HR. Muslim).
6. Berburu
Hiburan atau permainan yang bermanfaat yang juga dibenarkan oleh
Islam adalah berburu. Berburu itu hakikatnya adalah hiburan, olah raga
sekaligus bekerja, baik dengan menggunakan alat seperti tombak, panah
maupun menggunakan anjing buruan.
Aktivitas semacam ini diperbolehkan baik dalam al-Qur’an maupun
hadits Nabi ‫ﷺ‬. (diintisarikan dari buku Halal dan Haram dalam Islam oleh
Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi/majalah-hidayah).
Kegemaran berolahraga sangatlah bermanfaat ditambah jikalau kita
memakan makanan yang sehat dan bergizi, tentu akan menambah kesehatan

10
kita tetap terjaga. Bukan tidak mungkin dengan berolahraga, kita akan terjauh
dari masalah penyakit, sehingga ibadah pun tetap terjaga. []
Sumber: As-Sunnah sebagai Sumber IPTEK dan PERADABAN/karya: Yusuf
Al-Qardhawy/penerbit: Pustaka Al-kautsar
b. Bukti-bukti ilmiah kebenaran Al Qur’an dan IPTEKS
1. Fakta tentang menyusui bayi selama 2 tahun
Air susu ibu atau ASI sangat bermanfaat bagi bayi. ASI adalah sumber
makanan terbaik bagi bayi dan mengandung zat yang dapat meningkatkan
kekebalan tubuh. Tidak ada susu buatan manusia yang mampu menandingi
kualitas ASI.
Alquran surat Luqman ayat 14 menganjurkan manusia untuk berbuat baik
kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Surat ini menjelaskan
bahwa waktu yang terbaik untuk memberikan ASI bagi seorang bayi adalah 2
tahun karena memberikan banyak manfaat.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
2. Fakta tentang penciptaan manusia dalam 3 tahap
Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan
dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan.
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya
isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari
binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”
Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk
dari ayat itu. Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga

11
kegelapan). Alquran menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses
penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap.
Tahap-tahap itu, pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar
melalui pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan
diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya
mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan. Kedua, tahap
Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut
“embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk. Ketiga tahap fetus
yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah
menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.
3. Fakta tentang jenis kelamin bayi
Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin
seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat
kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-
lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang
mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada
sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y.
Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46
“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani,
apabila dipancarkan.”
Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu
jenis kelamin berasal dari wanita.
4. Obat dalam Al Qur’an dan Al hadist
1) “rasulullah saw berbuka puasa dengan beberapa biji buah kurma sebelum
salat. Sekiranya tidak terdapat kurma, maka Rasulullah saw akan berbuka
dengan beberapa anggur. Sekiranya tiada anggur, maka Baginda meminum
beberapa teguk air”(H.R Ahmad)
2) Habbatus saudah
Rasulullah bersabda:”hendaklah kamu menggunakan udah karena
sesungguhnya padanya terdapat penyembuhan bagi segala penyakit kecuali
mati” (H.R Salamah dari Abu Hurairah)

12
3) Madu
Allah berfirman:
“dari perut lebah ini keluar minuman (madu) yang bermacammacam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benr terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir” (QS. An Nahl:69)
4) Zaitun Rasulullah bersabda : “makanlah minyak zaitun dan lumurilah
minyaknya karena ia berasal dari pohon yang penuh berkah” (H.R. At Tirmizi
dan Ibnu Majah)

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Al Qur’an sebagai kitab suci ummat Islam, seringkali diragukan dalam hal
keterkaitannya dengan ilmu pengetahuan. Hal ini tentulah menjadi suatu tantangan tersendiri
bagi ummat islam untuk menelaah lebih jauh kandungan dan isi dari kitabnya tersebut.
Sebenarnya, bila kita telaah ayat per ayat dalam Al Qur’an, keraguan akan keabsahan
dan kualitas materi kitab ini bisa terjawab dengan mudah. Maka, hanya orang-orang yang
mengamati dan memperhatikan Al Qur’an dengan cermatlah, yang akan mendapatkan tanda-
tanda kebesaran Allah SWT dan kebenaran Al Qur’an pada setiap penemuan ilmiah yang
diperoleh oleh manusia.
Al Qur’an menganjurkan manusia untuk mencari ilmu pengetahuan yang terdapat di
langit dan bumi. Namun tentulah hal tiu jangan sampai menyimpang dari apa yang telah
digariskan dan dibatasi oleh Allah SWT sebagaimana tetera dalam Al Qur’an.
Beberapa bukti autentik dari penelitian-penelitian ilmiah tentang alam yang telah
dilakukan sampai saat ini, setidaknya telah menjadi bukti bahwa kandungan Al Qur’an
tentang ilmu dan fenomenanya sangatlah benar apa adanya. Maka, sebaiknya mulai saat ini
seluruh umat islam dan seluruh kamu ilmuan sadar, bahwa kandungan Al Quran tentang ilmu
pengetahuan tidak dapat diragukan lagi. Damn tentulah hal ini ditujukan pada, penguatan
akan adanya pencipta Al Qur’an itu sendiri, yang tiada lain adalah Allah SWT.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://idoc.pub/documents/makalah-interelasi-al-quran-dan-iptek-
34m27voxkon6#google_vignette

https://www.faritm.eu.org/2022/04/bukti-ilmiah-kebenaran-al-quran.html

https://berita-pribumi.blogspot.com/2016/09/inilah-bukti-ilmiah-kebenaran-al-quran.html

https://www.islampos.com/olahraga-dalam-islam-225611/

15

Anda mungkin juga menyukai