Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Muhammadiyah Sebagai Gerakan Sosial”

Mata Kuliah: Kemuhammadiyahan

Dosen Pengampu: Drs. San Susilo, M.M

Disusun Oleh:

Nama: Rifki Ahad Ridwandhani

NIM : 212223049

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN

2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dengan judul “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Sosial”.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua.
 Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

Kuningan, 16 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Nilai-nilai dan Ajaran Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah (Teologi Al-Ma’un)..............3
B. Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim........................................................4
C. Bentuk dan Model Gerakan Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah......................................5
D. Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah........................................................................6
KESIMPULAN......................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. 9

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perjalanannya, Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah "Amar


Ma'rufNahi Munkar", dan bukan hanya semata menyeru terhadap kebaikan dan
mencegah yangmunkar. Akan tetapi, mengandung 3 hal yang mencakup gerakan tersebut,
yakni liberasi, humanisasi, dan transendensi.
Liberasi merupakan membebaskan manusia dari segala bentuk ketertindasan,
dalamartian kebodohan, penyakit, kelompok rentan, hingga kemiskinan.
Humanisasi sendiri bisa diartikan memanusiakan manusia, atau bisa disebut juga
manusia yang diberdayakan.
Yang terakhir, transendensi yang berarti membawa manusia kepada keimanan dan
kesholehan.
Sebagai gerakan tajrih (pemurnian) dan tajdid (pembaharuan), Muhammadiyah
memiliki banyak kiprah di berbagai macam bidang, mulai dari akidah, ibadah,
pendidikan, kesehatan, hingga pelayanan sosial.
Melalui teologi Al-Maun, Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai
gerakan yang sangat menekankan mengenai pentingnya amal saleh. Bahkan,
Muhammadiyah juga telah membuktikan ajaran sedikit berbicara banyak bekerja,
disiplin, kerja keras, dantanggung jawab secara organisasi.
Hingga sekarang, Muhammadiyah mencoba tetap berusaha dalam menjalin
komunikasi yang baik, hingga memberikan pelayanan sosial terhadap masyarakat dan
bagi siapa saja yang membutuhkan. Hal inilah yang dinilai penting dalam perkembangan
Muhammadiyah itu sendiri.
Sementara itu, revitalisasi gerakan Muhammadiyah bisa dimaknai sebagai salah
satu bentuk atau proses dalam penguatan kembali sistem paham dan jati diri, sesuai
dengan prinsip ideal dalam mewujudkan tercapainya kekuatan Muhammadiyah, sebagai
gerakan Islam, yang bisa menjalankan fungsi dakwah, demi terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.

1
B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dari Latar Belakang diatas yaitu:

1. Bagaimana Nilai-nilai Ajaran Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah (Teologi Al-


Ma’un)?
2. Bagaimana Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim?
3. Apa Bentuk dan Model Gerakan Sosial-Kemanusiaan Muhammdiyah?
4. Bagaimana Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Nilai-nilai Ajaran Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah (Teologi


Al-Ma’un).
2. Untuk mengetahui Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim.
3. Untuk mengetahui Bentuk dan Model Gerakan Sosial-Kemanusiaan Muhammdiyah.
4. Untuk mengetahui Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah.

2
PEMBAHASAN

A. Nilai-nilai Ajaran Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah (Teologi Al-Ma’un)

Teologi dalam bahasa Yunani dikenal dengan "Theos " yang berarti Tuhan dan
"logia" yang berarti kata-kata, ucapan, atau wacana. Jadi, teologi adalah wacana yang
berdasar nalar tentang agama, spiritualitas, dan Tuhan.
Dengan demikian, teologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang
berhubungan dengan Sang Pencipta.
Teologi memampukan seseorang dalam memahami tradisi agamanya sendiri atau
agama lain, melestarikan, memperbarui, hingga menerapkan sumber dari suatu tradisi
dalam situasi atau kebutuhan yang terjadi di masa kini, atau bisa juga dijadikan sebagai
alasan yang lain.
Surat Al-Ma'un termasuk ke dalam surat-surat pendek yang terdapat di dalam juz
30. Surat ini terdiri atas sebanyak 7 ayat, yang tergolong Makkiyah (yang diturunkan di
Mekkah).
Tafsir surat Al-Ma'un menurut Prof. Dr. H. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-
Misbah, vol.15 hal. 643-658, menjelaskan jika asbabun nuzul surat Al-Ma'un sehubungan
dengan kebiasaan dari Abu Sofyan dan Abu Jahal yang kabarnya tiap minggu
menyembelih seekor unta.
Pada suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging yang sudah
disembelih tersebut. Akan tetapi, Abu Jahal dan Abu Sofyan malah tidak memberinya,
malah anak yatim tersebut dihardik dan diusir.
Jika seseorang membenci anak yatim, maka orang tersebut membenci keberasalan
Nabi Muhammad. Sebab, Nabi merupakan anak yatim, yang dipinggirkan oleh
keluarganya, dan hidup dengan cara menggembala, berkutat dengan kemiskinan selama
masa kecilnya.
Kata Al-Ma'un dalam bahasa Arab berarti bantuan, membantu dengan bantuan
yang jelas (baik itu dengan alat ataupun fasilitas), sehingga memudahkan tercapainya
sesuatu yang diharapkan. Sementara itu, Al-Ma'un juga bisa bermakna:
 Zakat

3
 Harta benda
 Alat-alat rumah tangga
 Air
 Keperluan sehari-hari
 Dsb.
Dalam makna yang lebih luas, Al-Ma'un dimaknai dengan membantu sesuatu
yang kecil dan dibutuhkan oleh orang lain.
B. Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim

Tujuan dakwah Muhammadiyah ialah meningkatkan kualitas atau taraf hidup


manusia. Segala amal usaha Muhammadiyah digerakkan untuk tujuan tersebut.
Hal ini bukan tanpa alasan, namun semenjak pendirian Muhammadiyah, upaya
dari KH Ahmad Dahlan yang dilandasi dengan dasar ayat Al Quran dan Hadits, mampu
menggerakkan dinamika kehidupan masyarakat Islam di bidang pendidikan, ekonomi,
dansosial budaya.
Salah satu teologi Al-Ma'un, KH Ahmad Dahlan secara organisatoris
menggerakkan usaha-usaha di bidang ekonomi, dalam mengangkat dan mengentaskan
kemiskinan umat Islam. Dengan gerakan inilah, mendorong inspirasi untuk warga
Muhammadiyah dalam upaya mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat di berbagai
bidang dan berbagai macam cara.
Salah satu gerakan peduli terhadap fakir miskin dan yatim piatu salah satunya
dengan melakukan zakat. Di dalam surat At-Taubah ayat 60, menjelaskan golongan yang
wajib menerima zakat, terutama fakir miskin dan yatim piatu.
Muhammadiyah dalam praktisi sosial dengan pemihakan terhadap kaum
mustadh'afin (lemah atau tidak berdaya), dhuafa, miskin, dan anak yatim, yang
mengilhami Muhammadiyah untuk mendirikan banyak lembaga, seperti:
 Pendidikan
 Panti asuhan
 Rumah sakit
 dan tempat layanan sosial yang lainnya.

4
Fakta dan realita dari kemiskinan ialah wajah lain dari dehumanisasi
(kemerosotantata-nilai). Kemiskinan tersebut terjadi akibat dari kemungkaran sosial dan
dosa sosial akut.
Kemiskinan tersebut bukan hanya menjadi masalah individu saja, melainkan juga
menjadi masalah bersama yang harus dicari jalan keluarnya bersama juga.
Dalam konteks inilah, Muhammadiyah bisa memainkan peran yang strategis,
dengan memberikan sumbangsih nyata terhadap masyarakat.
C. Bentuk dan Model Gerakan Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah

1. Bidang Pendidikan
Pendidikan yang dirintis oleh Muhammadiyah merupakan pendidikan yang
berorientasi terhadap 2 hal, yakni perpaduan antara sistem sekolah umum dan
madrasah atau pesantren.
Dalam mewujudkan rintisan pendidikan tersebut, Muhammadiyah mendirikan
amal usaha, seperti:
 Sekolah umum modern
 Madrasah/pesantren modern
 Perguruan tinggi
2. Bidang Kesehatan
Sejak awal berdiri, Muhammadiyah meletakkan perhatian besar terhadap
kesejahteraan masyarakat, terlebih masyarakat dhuafa. Hal tersebut terbukti, dengan:
 Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan zakat maal kepada fakir miskin
atau golongan lain yang berhak menerima
 Pendirian panti asuhan, panti miskin, hingga panti jompo
 Pendirian balai kesehatan, poli klinik, rumah sakit umum, hingga rumah sakit
ibu dan anak
 Pendampingan terhadap masyarakat dhuafa agar bisa hidup mandiri.
3. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, memiliki tujuan guna membimbing dan mendampingi
masyarahat ke arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi, sesuai dengan ajaran

5
Islam dan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan amal usaha Muhammadiyah.
Amal usaha Muhammadiyah di bidang ekonomi, meliputi:
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
 Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
 Koperasi
 Biro perjalanan, Dsb.
4. Bidang Kaderisasi
Di bidang kaderisasi, Muhammadiyah mencoba untuk terus tetap
mengepakkan sayapnya dengan berbagai macam jalan yang harus ditempuh. Program
yang dilakukan oleh Muhammadiyah di bidang kaderisasi, meliputi:
 Peningkatan kualitas pengkaderan
 Melaksanakan program pengkaderan formal dan informal secara
berkelanjutan
 Menyelenggarakan baitul arqam (ajang penambah wawasan) dan darul arqam
(sistempengkaderan) Muhammadiyah
 Transformasi kader per jenjang dan per generasi
 Synergy building antar unit persyarikatan untuk kaderisasi.
D. Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah

Revitalisasi merupakan suatu bentuk proses atau cara dan perbuatan dalam
menghidupkan kembali hal yang sebelumnya terberdaya, sehingga konsep revitalisasi
berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital.
Dalam hal ini, Muhammadiyah mencoba untuk melakukan proses perubahan yang
direncanakan, meliputi berbagai macam tahapan, mulai dari penataan, pemantapan,
peningkatan, dan pengembangan, yang kesemuanya tersebut dilakukan secara
berkesinambungan.
Beberapa langkah revitalisasi gerakan Muhammadiyah dalam menguatkan dan
menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar,
dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan bermasyarakat
didaerah lokal, nasional, dan global, dengan cara menjalankan fungsi dakwah

6
dan tajdid, serta mengembangkan ukhuwah dan kerja sama dengan semua
pihak.
2. Mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama dalam
Muhammadiyah, dengan mengedepankan uswah hasanah.
3. Mengembangkan pemikiran Islam, sesuai dengan prinsip Manhaj Tajrih dan
ijtihad, yang menjadi salah satu acuan atau pedoman Muhammadiyah.
4. Mengembangkan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi
yang mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan kian mengarah terhadap
pencapaian tujuan Muhammadiyah.
5. Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di berbagai tingkatan, dalam
lingkup wilayah, daerah, cabang, dan ranting.
6. Meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah.
7. Mengembangkan model-model kegiatan atau aksi yang lebih sensitif dalam
hal umat, masyarakat, dan dunia, yang berkaitan dengan kemanusiaan, secara
konsisten.
8. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan ortom (organisasi otonom)
Muhammadiyah.
9. Meningkatkan berbagai macam arahan, bimbingan, dan panduan, kepada
seluruh tingkatan pimpinan dan warga Muhammadiyah.
10. Menggerakkan kembali ranting dan jamaah sebagai basis gerakan
Muhammadiyah.

7
KESIMPULAN

Dalam masalah sosial, Muhammadiyah mengambil surat Al-Ma'un dan


mengaplikasikannya di dalam kehidupan manusia. Hal inilah yang tak mengherankan,
Muhammadiyah begitu gencar dan begitu banyak memiliki amal usaha, mulai di bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sementara itu, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga tengah melakukan
upaya revitalisasi, sehingga bisa berubah dan berkembang, menjadi lebih baik dan lebih maju,
dari kondisi yang sebelumnya.

Muhammadiyah mencoba melakukan revitalisasi di seluruh lini dalam segala bidang,


dengan penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah,
dalam menjalankan amanat Muktamar.

8
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.academia.edu/42343334/
Makalah_Muhammadiyah_sebagai_Gerakan_Sosial_Kemuhammadiyahan_

Anda mungkin juga menyukai