Disusun Oleh:
NIM : 212223049
2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dengan judul “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Sosial”.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Nilai-nilai dan Ajaran Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah (Teologi Al-Ma’un)..............3
B. Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim........................................................4
C. Bentuk dan Model Gerakan Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah......................................5
D. Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah........................................................................6
KESIMPULAN......................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. 9
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
PEMBAHASAN
Teologi dalam bahasa Yunani dikenal dengan "Theos " yang berarti Tuhan dan
"logia" yang berarti kata-kata, ucapan, atau wacana. Jadi, teologi adalah wacana yang
berdasar nalar tentang agama, spiritualitas, dan Tuhan.
Dengan demikian, teologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang
berhubungan dengan Sang Pencipta.
Teologi memampukan seseorang dalam memahami tradisi agamanya sendiri atau
agama lain, melestarikan, memperbarui, hingga menerapkan sumber dari suatu tradisi
dalam situasi atau kebutuhan yang terjadi di masa kini, atau bisa juga dijadikan sebagai
alasan yang lain.
Surat Al-Ma'un termasuk ke dalam surat-surat pendek yang terdapat di dalam juz
30. Surat ini terdiri atas sebanyak 7 ayat, yang tergolong Makkiyah (yang diturunkan di
Mekkah).
Tafsir surat Al-Ma'un menurut Prof. Dr. H. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-
Misbah, vol.15 hal. 643-658, menjelaskan jika asbabun nuzul surat Al-Ma'un sehubungan
dengan kebiasaan dari Abu Sofyan dan Abu Jahal yang kabarnya tiap minggu
menyembelih seekor unta.
Pada suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging yang sudah
disembelih tersebut. Akan tetapi, Abu Jahal dan Abu Sofyan malah tidak memberinya,
malah anak yatim tersebut dihardik dan diusir.
Jika seseorang membenci anak yatim, maka orang tersebut membenci keberasalan
Nabi Muhammad. Sebab, Nabi merupakan anak yatim, yang dipinggirkan oleh
keluarganya, dan hidup dengan cara menggembala, berkutat dengan kemiskinan selama
masa kecilnya.
Kata Al-Ma'un dalam bahasa Arab berarti bantuan, membantu dengan bantuan
yang jelas (baik itu dengan alat ataupun fasilitas), sehingga memudahkan tercapainya
sesuatu yang diharapkan. Sementara itu, Al-Ma'un juga bisa bermakna:
Zakat
3
Harta benda
Alat-alat rumah tangga
Air
Keperluan sehari-hari
Dsb.
Dalam makna yang lebih luas, Al-Ma'un dimaknai dengan membantu sesuatu
yang kecil dan dibutuhkan oleh orang lain.
B. Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim
4
Fakta dan realita dari kemiskinan ialah wajah lain dari dehumanisasi
(kemerosotantata-nilai). Kemiskinan tersebut terjadi akibat dari kemungkaran sosial dan
dosa sosial akut.
Kemiskinan tersebut bukan hanya menjadi masalah individu saja, melainkan juga
menjadi masalah bersama yang harus dicari jalan keluarnya bersama juga.
Dalam konteks inilah, Muhammadiyah bisa memainkan peran yang strategis,
dengan memberikan sumbangsih nyata terhadap masyarakat.
C. Bentuk dan Model Gerakan Sosial-Kemanusiaan Muhammadiyah
1. Bidang Pendidikan
Pendidikan yang dirintis oleh Muhammadiyah merupakan pendidikan yang
berorientasi terhadap 2 hal, yakni perpaduan antara sistem sekolah umum dan
madrasah atau pesantren.
Dalam mewujudkan rintisan pendidikan tersebut, Muhammadiyah mendirikan
amal usaha, seperti:
Sekolah umum modern
Madrasah/pesantren modern
Perguruan tinggi
2. Bidang Kesehatan
Sejak awal berdiri, Muhammadiyah meletakkan perhatian besar terhadap
kesejahteraan masyarakat, terlebih masyarakat dhuafa. Hal tersebut terbukti, dengan:
Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan zakat maal kepada fakir miskin
atau golongan lain yang berhak menerima
Pendirian panti asuhan, panti miskin, hingga panti jompo
Pendirian balai kesehatan, poli klinik, rumah sakit umum, hingga rumah sakit
ibu dan anak
Pendampingan terhadap masyarakat dhuafa agar bisa hidup mandiri.
3. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, memiliki tujuan guna membimbing dan mendampingi
masyarahat ke arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi, sesuai dengan ajaran
5
Islam dan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan amal usaha Muhammadiyah.
Amal usaha Muhammadiyah di bidang ekonomi, meliputi:
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
Koperasi
Biro perjalanan, Dsb.
4. Bidang Kaderisasi
Di bidang kaderisasi, Muhammadiyah mencoba untuk terus tetap
mengepakkan sayapnya dengan berbagai macam jalan yang harus ditempuh. Program
yang dilakukan oleh Muhammadiyah di bidang kaderisasi, meliputi:
Peningkatan kualitas pengkaderan
Melaksanakan program pengkaderan formal dan informal secara
berkelanjutan
Menyelenggarakan baitul arqam (ajang penambah wawasan) dan darul arqam
(sistempengkaderan) Muhammadiyah
Transformasi kader per jenjang dan per generasi
Synergy building antar unit persyarikatan untuk kaderisasi.
D. Revitalisasi Gerakan Sosial Muhammadiyah
Revitalisasi merupakan suatu bentuk proses atau cara dan perbuatan dalam
menghidupkan kembali hal yang sebelumnya terberdaya, sehingga konsep revitalisasi
berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital.
Dalam hal ini, Muhammadiyah mencoba untuk melakukan proses perubahan yang
direncanakan, meliputi berbagai macam tahapan, mulai dari penataan, pemantapan,
peningkatan, dan pengembangan, yang kesemuanya tersebut dilakukan secara
berkesinambungan.
Beberapa langkah revitalisasi gerakan Muhammadiyah dalam menguatkan dan
menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar,
dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan bermasyarakat
didaerah lokal, nasional, dan global, dengan cara menjalankan fungsi dakwah
6
dan tajdid, serta mengembangkan ukhuwah dan kerja sama dengan semua
pihak.
2. Mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama dalam
Muhammadiyah, dengan mengedepankan uswah hasanah.
3. Mengembangkan pemikiran Islam, sesuai dengan prinsip Manhaj Tajrih dan
ijtihad, yang menjadi salah satu acuan atau pedoman Muhammadiyah.
4. Mengembangkan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi
yang mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan kian mengarah terhadap
pencapaian tujuan Muhammadiyah.
5. Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di berbagai tingkatan, dalam
lingkup wilayah, daerah, cabang, dan ranting.
6. Meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah.
7. Mengembangkan model-model kegiatan atau aksi yang lebih sensitif dalam
hal umat, masyarakat, dan dunia, yang berkaitan dengan kemanusiaan, secara
konsisten.
8. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan ortom (organisasi otonom)
Muhammadiyah.
9. Meningkatkan berbagai macam arahan, bimbingan, dan panduan, kepada
seluruh tingkatan pimpinan dan warga Muhammadiyah.
10. Menggerakkan kembali ranting dan jamaah sebagai basis gerakan
Muhammadiyah.
7
KESIMPULAN
Sementara itu, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga tengah melakukan
upaya revitalisasi, sehingga bisa berubah dan berkembang, menjadi lebih baik dan lebih maju,
dari kondisi yang sebelumnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.academia.edu/42343334/
Makalah_Muhammadiyah_sebagai_Gerakan_Sosial_Kemuhammadiyahan_