Kelas A
Universitas Diponegoro
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
A.3.1 Filsafat............................................................................................................................4
A.3.2 Kedokteran....................................................................................................................5
A.3.3 Astronomi......................................................................................................................6
A.3.4 Matematika....................................................................................................................6
A.3.5 Fisika..............................................................................................................................7
A.3.6 Kimia..............................................................................................................................7
A.3.8 Geometri........................................................................................................................8
B. SENI.....................................................................................................................................9
B.1 Pengertian.........................................................................................................................9
B.2 Jenis..................................................................................................................................12
ii
B.2.1.2 Seni Musik.................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................27
iii
A. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK)
Untuk pengertian IPTEk dapat kita mulai dari mengartikan ilmu. Ilmu adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode
tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang
(pengetahuan) itu. Setelah itu, pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui
atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Teknologi
adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ataupun keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia.
Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK), yaitu suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan
pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang teknologi. Dapat juga dikatakan,
definisi IPTEK ialah merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik
itu penemuan yang terbaru yang bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan
dibidang teknologi itu sendiri.
1
Dengan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan
penguatan iptek mutlak diperlukan untuk mencapaikesejahteraan bangsa. Visi dan Misi
iptek dirumuskan sebagai paduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya iptek yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia.Undang-undang No.18 Tahun2002 tentang Sistem
Nasional Penelitiha, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
yang yelah berlaku sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi Iptek
sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat
dilaksanakan oleh pemerintah beserta seluruh rakyat dengan sebaik baiknya. Selain itu
pula perkembangan iptek di berbagai bidang di tengah perkembangan zaman yang
semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah bermunculannya
dampak negatif dari adanya perkembangan iptek, sehingga diperlukan pemikiran yang
serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru
tersebut.
(Sumber : http://fadjaer-dodolanol.blogspot.co.id/2011/11/dodolan-pulsa-ol.html )
IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber
informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang
teknologi. Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “’ilmu” yang berarti pengetahuan. Ilmu
adalah pemahaman mengenai suatu pengetahuan, yang mempunyai fungsi untuk mencari,
menyelidiki, lalu menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga yaitu merupakan suatu
pengetahuan yang sudah teruji akan kebenarannya. Jadi pengetahuan merupakan suatu
yang diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang didapat dari pengalamannya.
Pengetahuan juga tidak dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena kebenarannya belum
teruji. Pengetahuan muncul disebabkan seseorang menemukan sesuatu yang sebelumnya
belum pernah dilihatnya.
Sedangkan teknologi sendiri adalah suatu penemuan melalui proses metode
ilmiah, untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal. Atau dapat diartikan sebagai sarana
bagi manusia untuk menyediakan berbagai kebutuhan atau dapat mempermudah aktifitas.
Al-Qur'an merupakan pedoman hidup umat manusia yang mana ketika Al-Qur’an
dijadikan sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan yang penuh rintangan ini maka
niscaya pintu keselamatan akan terbuka lebar di depan sana. Namun ketika Al-Qur’an
2
diabaikan dan tidak dihiraukan lagi maka bersiap-siaplah kedatangan sesuatu yang kan
membuat hidup ini menjadi sadis dan tragis.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisikan Kalam Ilahi (Perkataan Allah) yang
sungguh tiada keraguan didalamnya. Al-Qur’an berisikan berbagai hal termasuk di
dalamnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Apakah kita pernah bertanya dan
mencari asal-muasal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)?? Saya yakin kebanyakan
orang hanya bisa melihat dan memanfaatkan/menggunakan hasil dari IPTEK tersebut,
Dan untuk menyakinkan bahwa Al-Qur’an merupakan Sumber IPTEK maka inilah
beberapa firman Allah dalam Al-Qur’an yang menjadi sumber dari Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dan beberapa contoh IPTEK berikut ini pun menjadi bukti akan kebenaran isi
Al-Qur'an yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tanpa bisa
dibantah sedikit pun. Contoh-contoh bukti real (nyata) tersebut antara lain :
1. Madu adalah Obat.
3
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu)
yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl : 69)
Ayat di atas turun beratus-ratus tahun yang lalu, kala itu umat manusia masih
sangat minim dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Namun kita bisa saksikan
dan membuktikan sendiri kebenaran ayat di atas. Dewasa ini, madu menjadi salah satu
obat manjur yang bisa menyembuhkan beberapa penyakit.
4
5
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi.”
( Sumber : http://materikuliahshare.blogspot.co.id/2015/11/iptek-dan-seni-dalam-islam.html )
A.3.1 Filsafat
Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad
ke-9 M, selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibnu Abd
Al-Rahman (832-886 M). Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam
menyuplai karyakarya ilmiah dan filosofis dalam jumlah besar ke Spanyol, sehingga,
Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi
Baghdad.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakar
Muhammad ibnu Al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibnu Bajjah yang dilahirkan di
Saragosa. Seperti Al-Farabi (872-950 M) dan Ibnu Sina di Timur, masalah yang
dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis. Karya monumentalnya adalah Tadbir al-
Mutawahhid.
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakar ibnu Thufail, penduduk asli Wadi Asy,
Granada. Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya
filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay ibnu Yaqzhan.
Tokoh lainnya adalah Ibnu Rusyd (1126-1198 M) dari Cordova. Dia juga ahli
fikih dengan karyanya Bidayah al-Mujtahid, AI Kindi (805-873 M), dan Al Ghazali (450-
505 H).
A.3.1 Kedokteran
6
Ibnu Sina (Avicenna) adalah tokoh paling terkemuka di bidang ini, di samping
sebagai filsuf. Ia mewariskan sekitar 267 buku karyanya. Al-Qânûn fi at-Tibb adalah
bukunya yang terkenal di bidang kedokteran.
Ibnu Rusyd (Averous), seorang filsuf, dokter sekaligus pakar fikih dari
Andalusia. Al-Kulliyat, adalah salah satu bukunya yang terpenting dalam bidang
kedokteran, berisi kajian ilmiah pertama mengenai fungsi jaringan-jaringan dalam
kelopak mata.
Az-Zahrawi, kelahiran Cordova, adalah orang pertama yang mengenalkan
teknik pembedahan organ tubuh manusia. Karyanya berupa ensiklopedia pembedahan
dijadikan referensi dasar dunia kedokteran dalam bidang pembedahan selama ratusan
tahun.
Ummi Al-Hasan binti Abi Ja’far dan saudara perempuan Al-Hafidz adalah dua
orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
Tokoh-tokoh lainnya di bidang kedokteran antara lain: Hunain Ibnu Ishaq
(809- 874 M), Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ar Razi (866-909 M), Abu Marwan
Malik Ibnu abil ‘Ala Ibnu Zuhr (1091-1162 M), dan Abdul Qasim Az Zahrawi.
7
A.3.2 Astronomi
Di bidang astronomi, bermunculan para pakar seperti; Ibrahim ibnu Yahya Al-
Naqqash. la dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan
berapa lamanya. la juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak
antara tata surya dan bintang-bintang.
Az-Zarkalli, dari Cordova, adalah salah seorang ahli astronomi yang pertama
kali mengenalkan astrolobe, yakni istrumen yang digunakan untuk mengukur jarak
sebuah bintang dari horison bumi. Penemuan ini menjadi revolusioner karena dapat
membantu navigasi laut yang kemudian mendorong berkembangnya dunia pelayaran
secara pesat.
Ibnu al-Haitsam, menulis buku berjudul Al-Manazir yang berisi tentang ilmu
optik. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Frederick Reysnar, dan
diterbitkan di kota Pazel, Swiss, pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus. Islah
al-Majisti pada pertengahan abad dua belas menulis Pengantar kepada Risalah Astronomi,
berisi tentang teori-teori trigonometrikal.
A.3.3 Matematika
8
angka nol dan penemu salah satu cabang ilmu matematika, Algoritma, yang diambil dari
namanya.
Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada awal abad ke-12
oleh dua orang penerjemah terkemuka, yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-
risalah aritmatikanya, seperti Kitab al-Jam’a wa at-Tafriq bi al-Hisab al-Hindi, Algebra
dan Al-Maqal fî Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah hanya dikenal dari translasi berbahasa
Latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh
universitas-universitas di Eropa.
A.3.4 Fisika
A.3.5 Kimia
Jabir Ibnu Hayyan, masternya ilmu kimia yang diakui oleh dunia. Ide-ide
eksperimen Jabir sekarang lebih dikenal sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-
unsur kimia, utamanya pada bahan metal, non-metal dan penguraian zat kimia.
Abbas ibnu Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dialah orang
pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
9
A.3.6 Sejarah dan Geografi
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan
banyak pemikir terkenal. Ibnu Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang
negeri-negeri muslim Mediterania. Sicilia dan Ibnu Batuthah dari Tangier (1304-1377 M)
mencapai Samudera Pasai dan China. Ibnu Al-Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat
Granada, sedangkan Ibnu Khaldun (1322-1406 M) dari Tunis adalah perumus filsafat
sejarah.
A.3.7 Geometri
10
B. SENI
B.1 Pengertian
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan
dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut
kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam
bahasa Latin disebut “genius”, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir ,
menurut kajian ilmu di eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah
suatu media yang melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring dengan perkembangan
waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa
definisi seni menurut para ahli nya .
Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan
ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau
perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak
seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman
sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti
bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta).
1. Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnya seni
musik,seni suara, dan seni sastra seperti puisi dan pantun.
2. Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art)) misalnya lukisan,
poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya.
3. Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art)
misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang, dan film.
ALEXANDER BAUM GARTON: Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan
yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
11
ARISTOTELES: Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya
tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
IMMANUEL KANT: Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat
mengihtiarkan kenyataan.
KOTTAK: Seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal
yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis.
J.J HOGMAN: Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas, activities, dan
artifacts.
KUNTJARANINGRA: Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-
nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
WILLIAM A. HAVILAND: Kesenian adalah keseluruhan sistem yang melibatkan
proses penggunaan imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok
masyarakat dengan kebudayaan tertentu.
KI HAJAR DEWANTARA berpendapat, seni adalah perbuatan manusia yang timbul
dari hidupnya, perasaan, dan bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa
perasaan manusia.
( Sumber : http://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-kesenian-menurut-ahli.html )
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seni merupakan hasil
aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan
perasaan orang lain. Dalam pengertian ini yang termasuk seni adalah kegiatan yang
menghasilkan karya indah. Namun Definisi umum nya seni adalah segala macam
keindahan yang diciptakan oleh manusia.
Dikutip dari Jurnal M. Asy’ari yang berjudul “Islam dan Seni” menurut
Gazalba (1978: 299), seni atau kesenian adalah manifestasi dari budaya manusia yang
memenuhi syarat estetika. Inti dari seni adalah usaha untuk mencipatakan bentuk-bentuk
yang menyenangkan (indah), baik dalam bidang seni sastra, seni musik, seni tari, seni
rupa maupun seni drama. Akan tetapi mucul pertantanyaan, apakah keindahan itu? Atau
12
apakah nilai estetik itu? Di dalam Dictionary of Sociology and Related Science,
dijelaskan bahwa keindahan adalah The believed capacity of any object to satisfy a
human desire. The quality of any object cause it to be of interest to an individual or of a
group (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan
keinginan manusia; sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu
kelompok) (Notowidagdo, 1997 : 85-86).
Ada beberapa petunjuk Alquran tentang kesenian, antara lain :
1. Islam adalah agama fitrah, agama yang sesuai dengan fitrah manusia (Q.S.30:30).
Seperti Jamal (Maha Indah), Jalal (Maha Agung) dan Kamal (Maha
Sempurna), manusia mengemban misi sebagai wakil Tuhan, yang harus merealisasikan
sifat-sifat Tuhan , sebatas kemampuannya. Di sini manusia bertemu dengan kesenian.
Dengan berpegang pada dua prinsip di atas, kesenian pada dasarnya (menurut
hukum Islam) adalah mubah dan jaiz. Seni pada dasarnya netral. Karena netral, maka seni
bisa dijadikan sebagai sarana untuk mencapai kebaikan (amal salih), sekaligus bisa pula
diarahkan kepada kerusakan. Islam memandang kesenian sebagai ibadah, jika dilakukan
dalam kerangka etika.
13
B.2 Jenis
Seni Rupa merupakan cabang seni yang umum disebut dengan seni visual.
Hal ini disebabkan seni rupa berwujud bentuk-bentuk yang divisualisasikan melalui
indra penglihatan (garis, bidang, warna, ruang, gelap, dan terang).
Istilah musik berasal dari bahasa Yunani, mousikos. Kata ini diambil dari
nama salah satu dewa Yunani yang bernama mousikos. Mousikos dilambangkan
sebagai dewa keindahan dan menguasai bidang kesenian dan ilmu pengetahuan.
Musik dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk
bunyi-bunyian.
Seni Tari adalah seni yang dihasilkan gerak, mimik, dan tingkah laku
seseorang yang indah. Tarian diringi musik pengiring agar gerakannya menarik dan
enak dipandang.
14
B.2.1.5 Seni Drama
Drama berasal dari kata Yunani, dramas yang berarti perbuatan atau
pertunjukan perikehidupan seseorang. Drama ialah seni pertunjukan yang disajikan di
atas pentas
( Sumber: http://materikuliahshare.blogspot.co.id/2015/11/iptek-dan-seni-dalam-islam.html )
Seni lukisan dan arca juga dkenali sebagai seni halus. Berbagai barang
seni yang dihasilkan untuk perhiasan yang diperbuat dari emas, pohon dan batu
mahal dan ukiran seni halus ini juga terdapat pada perabot rumah, piring, kuli
15
buku, jubin, tembikar, daun pintu, makam, gading dan lain-lain. Seni halus ini
juga terdapat pada objek-objek seperti berikut antaranya ukiran kayu dan logam
yang banyak diperolehi pada zaman kerajaan Fatimiyah. Logam yang dipilih
biasanya bewarna emas, perak dan tembaga contohnya pada mata wang syiling,
cerek, bekas air, buyung, tungku dan topi besi perang.
Satu lagi seni Islam ialah seni bina di mana mencapai tahap yang
mengagumkan. Seni bina bermaksud satu bidang seni untuk mendirikan
bangunan.
( Sumber: http://materikuliahshare.blogspot.co.id/2015/11/iptek-dan-seni-dalam-islam.html )
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan
dengan tokohnya Al-Hasan ibnu Nafi yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diselenggarakan
pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. la juga
terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya,
baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak, sehingga kemasyhurannya tersebar
luas.
16
Studi-studi musikal Islam, seperti telah diprakarsai oleh para teoritikus al-Kindi,
Avicenna dan Farabi, telah diterjemahkan ke bahasa Hebrew dan Latin sampai periode
pencerahan Eropa.
Banyak penulis-penulis dan musikolog Barat setelah tahun 1200, Gundi Salvus,
Robert Kilwardi, Ramon Lull, Adam de Fulda, George Reish, dan Iain-lain, menunjuk
kepada terjemahan Latin dari tulisan-tulisan musikal Farabi. Dua bukunya yang paling sering
disebut adalah De Scientis dan De Ortu Scientiarum. Musik Muslim juga disebarluaskan ke
seluruh benua Eropa oleh para “penyanyi-pengembara” yang ada periode pertengahan ini
memperkenalkan banyak instrumen dan elemen-elemen music Islami. Instrumen-instrumen
yang lebih terkenal adalah lute (al-lud), pandore (tanbur) dan gitar (gitara). Kontribusi
Muslim yang penting terhadap warisan musik Barat adalah musik mensural dan nilai-nilai
mensural dalam noot dan mode ritmik. Tarian Morris di Inggris berasal dari Moorish mentas
(Morise). Spanyol banyak menerapkan model-model musikal untuk sajak dan rima syair dari
kebudayaan Muslim.
Banyak risalah musikal yang telah di tulis oleh para tokoh Islam seperti
Nasiruddin Tusi dan Qutubuddin Asy-Syairazi yang lebih banyak menyusun teori-teori
musik.
17
C. INTEGRASI IPTEK, IMAN, DAN AMAL
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang
disebut Dienul Islam. Di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu aqidah, syari’ah
dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh atau ikhsan, sebagaimana yang
dinyatakan dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim (14:24-25).
18
dahan/cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu
identik dengan teknologi dan seni.
Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan
bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam
lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu
yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah akan memberikan
jaminan kemaslahatan bagi kehidupan ummat manusia termasuk bagi lingkungannya.
Dengan demikian manusia harus selalu meningkatkan kemampuannya dalam ipteknya
dan semakin bertambah imannya kepada Allah SWT (QS. Thaha:114 dan QS. Yusuf:72).
( Sumber: http://materikuliahshare.blogspot.co.id/2015/11/iptek-dan-seni-dalam-islam.html )
Dikutip dari Jurnal Zainal Ilmi yang berjudul “ISLAM SEBAGAI LANDASAN
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI”. Peran Islam dalam
perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan
iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur
dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh
dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang
tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam. Keharusan tolok
ukur syariah ini didasarkan pada banyak ayat dan juga hadits yang mewajibkan umat
Islam menyesuaikan perbuatannya (termasuk menggunakan iptek) dengan ketentuan
hukum Allah dan Rasul-Nya. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan.
Aqidah Islam –yang terwujud dalam apa-apa yang ada dalam Al-Qur`an dan Al-Hadits
menjadi qa’idah fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang di atasnya dibangun
seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia. Paradigma ini
memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya berdasarkan Aqidah
Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Ini bisa kita pahami dari ayat yang pertama kali turun :
19
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.” (QS Al-‘Alaq
[96] : 1). Ayat ini berarti manusia telah diperintahkan untuk membaca guna memperoleh
berbagai pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya itu tidak boleh lepas
dari Aqidah Islam, karena iqra` haruslah dengan bismi rabbika, yaitu tetap berdasarkan
iman kepada Allah, yang merupakan asas Aqidah Islam (Al-Qashash, 1995:81).
Paradigma Islam ini menyatakan bahwa, kata putus dalam ilmu pengetahuan
bukan berada pada pengetahuan atau filsafat manusia yang sempit, melainkan berada
pada ilmu Allah yang mencakup dan meliputi segala sesuatu.
“Dan milik ALLAH-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di Bumi, dan
(pengetahuan) ALLAH meliputi segala sesuatu.” (QS An-Nisaa` [4]:126).
“Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga serupa.
Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS Ath-Thalaq
[65]: 12)
Itulah paradigma yang dibawa Rasulullah SAW (w. 632 M) yang meletakkan
Aqidah Islam yang berasas Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah sebagai asas ilmu
pengetahuan. Beliau mengajak memeluk Aqidah Islam lebih dulu, lalu setelah itu
menjadikan aqidah tersebut sebagai pondasi dan standar bagi berbagai pengetahun. Ini
dapat ditunjukkan misalnya dari suatu peristiwa ketika di masa Rasulullah SAW terjadi
gerhana matahari, yang bertepatan dengan wafatnya putra beliau (Ibrahim). Orang-orang
20
berkata.”Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim.” Maka Rasulullah
SAW segera menjelaskan: “Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan tidak terjadi
karena kematian atau kelahiran seseorang, akan tetapi keduanya termasuk tanda-tanda
kekuasaan Allah. Dengannya Allah memperingatkan hamba-hamba-Nya…” (HR. Al-
Bukhari dan An- Nasa`i).
Dengan jelas kita tahu bahwa Rasulullah SAW telah meletakkan Aqidah Islam
sebagai dasar ilmu pengetahuan, sebab beliau menjelaskan, bahwa fenomena alam adalah
tanda keberadaan dan kekuasaan Allah, tidak ada hubungannya dengan nasib seseorang.
Hal ini sesuai dengan aqidah muslim yang tertera dalam Al-Qur`an
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal.” (QS
Ali ‘Imran [3]: 190)
Inilah paradigma Islam yang menjadikan Aqidah Islam sebagai dasar segala
pengetahuan seorang muslim. Paradigma inilah yang telah mencetak muslim-muslim
yang taat dan shaleh tapi sekaligus cerdas dalam iptek. Itulah hasil dan prestasi cemerlang
dari paradigma Islam ini yang dapat dilihat pada masa kejayaan iptek Dunia Islam antara
tahun 700-1400 M. Pada masa inilah dikenal nama Jabir bin Hayyan (w. 721) sebagai ahli
kimia termasyhur, Al-Khawarzmi (w. 780) sebagai ahli matematika dan astronomi, Al-
Battani (w. 858) sebagai ahli astronomi dan matematika, Al-Razi (w. 884) sebagai pakar
kedokteran, ophtalmologi, dan kimia, Tsabit bin Qurrah (w. 908) sebagai ahli kedokteran
dan teknik, dan masih banyak lagi.
21
dan senantiasa bernalar untuk mengembangkan ilmunya, Allah menyebutnya dengan
sebutan “Ulul Albab” (QS. Ali Imron: 190).
22
D. KEUTAMAAN ORANG YANG BERILMU
23
4) Menjadi juru bicara untuk membantah para pendosa.
Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: “Di manakah
sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka
(nabi-nabi dan orang-orang mukmin)?” berkatalah orang-orang yang telah diberi
ilmu:[[2]] “Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang
yang kafir”, (QS: An Nahl ayat 27)
“dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; “Mereka
tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)”. Seperti demikianlah mereka
selalu dipalingkan (dari kebenaran)[[3]]. Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): “Sesungguhnya kamu
telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; Maka
Inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya).” (QS: Ar
Ruum ayat 55-56)
5) Dibukakan pikiran dan mata hati
“dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan
mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab kami), mereka itu memperoleh azab,
Yaitu (jenis) azab yang pedih. dan orang-orang yang diberi ilmu (ahli Kitab)
berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu Itulah yang
benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha
Terpuji. (QS: Saba’ ayat 5-6)
6) Lebih utama dari ahli ibadah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
“Keutamaan orang alim atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang
paling rendah dari kalian” (HR. Tirmidzi)
Dalam riwayat lain disebutkan:
“Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada
malam purnama atas seluruh bintang-bintang.” [Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa’i
dan Ibnu Hibban, dan itu sepotong dari hadits Abu Darda’]
7) Didoakan seluruh penduduk langit dan bumi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi,
sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar
bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu
agama) kepada manusia.” (HR at-Tirmidzi dan Ath-Thabrani)
24
8) Takut kepada Allah Ta’ala
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama[[4]]. (QS: Faathir ayat 28)
9) Mengetahui hakikat kehidupan yang beragam
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS: Ar Ruum
ayat 22)
10) Ilmu lebih utama dari materi
Begitu banyak keutamaan ilmu dari harta seperti diutarakan Ibnu Qayyim dalam
kitabnya Al-Qiyam Miftâhu Dâri As-Sa’âdah
Ibnu Hajar Al-Atsqolani menyebutkan dalam kitab Fathul Baari bahwa ilmu yang
hukumnya fardhu ‘ain untuk dicari oleh setiap muslim adalah “Ilmu syar’i yang
bermanfaat mengetahui kewajiban mukallaf dari perkara din-nya, baik urusan ubadah dan
mu’amalah. Serta ilmu tentang Allah, sifat-Nya, dan kewajiban kita terhadap urusan
tersebut, dan menyucikan-Nya dari kekurangan. Adapun semua itu berputar pada tafsir,
hadits, dan fiqh.” (Fathul Baari 1/141).
Imam Bukhari berkata “Ilmu itu sebelum berkata dan beramal.” Imam Syafi’i
pernah berkata “Menuntut ilmu lebih afdol daripada shalat nafil (shalat tahajjud).”
25
E. TANGGUNG JAWAB SEORANG ILMUAN TERHADAP LINGKUNGAN
Ilmuwan merupakan sosok manusia yang diberikan kelebihan oleh Tuhan dalam
menguasai sebuah ilmu pengetahuan. Dari kelebihannya ini maka Tuhan mengangkat harkat
dan martabat ilmuan tersebut di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan Negara sehingga
mereka disanjung dan dihormati serta menjadi sumber solusi dari situasi-dan kondisi
lingkungan hidup manusia.
1) Memelihara Lingkungan
Manusia diberi akal pikiran dan nafsu, dimana tidak diherikan pada makhluk lainnya.
Dengan bekal akal pikiran itulah Allah memberikan mandat sebagai khalifah di bumi agar
mengurusi (mempergunakan dan memeliharanya) alam mini sebaik baiknya sebagai mana
temaktub dalam AlQuran pada (QS: 2:30: QS:7:129: QS:27:62: QS:35:39: QS:38:26).
26
"Dan carilah pada apa yang Allah karuniakan kepada kamu negeri akhirat. tetapi
janganlah engkau melupakan nasibmu di dunia ini. Berbuatlah kebaikan sebagai mana
Allah telah berbuat kebaikan kepada kamu: dan janganlah kamu berbuat kerusakan
dimuka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".
27
2) Memakmurkan alam, mengolah SDA dengan IPTEK untuk kesejahteraan.
Dalam mengelola alam, sudah seharusnya kita tidak hanya meminta dari alam saja.
Namun sebaliknya kita juga harus memberi kepada alam. Misalnya meregenerasi tanah
dengan memanfaatkan IPTEK misalnya dengan dibajak menggunakan traktror, mengelola
potensi SDA yang ada dengan menggandeng masyarakat sekitar sehingga tercipta
kesejahteraan.
Ilmuwan dan staf ahli, yang bekerja di LIPI, kementrian, badan, lembaga pemerintah,
dinas terkait yang bergerak di lingkungan hidup, ESDM, Perizinan, mempengaruhi
pengambil kebijakan agar aturan, prosedur dan kebijakan yang diterapkan pro dengan
lingkungan. Misal : pendirian pabrik memperhatikan Analisis Dampak Lingkungan
(ANDAL) supaya tidak menimbulkan polusi.
( Sumber: http://materikuliahshare.blogspot.co.id/2015/11/iptek-dan-seni-dalam-islam.html )
28
PENUTUP
Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas
pada pengetahuan dan ilmu saja, melainkan ilmu oleh Allah dirumuskan dalam lauhil
mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Al-Quran dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu
melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan
pikiran ini, maka dapatlah kita pahami bahwa Al-Quran itu merupakan sumber pengetahuan
manusia. Menuntut ilmu pengetahuan adalah suatu perintah sehingga dapat dikatakan suatu
kewajiban. Harus kita sadari bahwa agama merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia
akhirat sehingga ilmu yang tersimpul dalam agama tidak semata ilmu yang menjurus kepada
urusan ukhrawi, tetapi juga ilmu yang mengarah kepada duniawi.
Manusia dituntuk untuk menuntut ilmu dan hukumnya wajib. Jika tidak menuntut
ilmu berdosa. Selain hukum tersebut, menuntut ilmu bermanfaat untuk mencapai kecerdasan
atau disebut ulama (orang yang memiliki ilmu). Namun di balik itu, orang yang memiliki
ilmu (ilmuwan) akan berdosa jika ilmunya tidak diamalkan. Dalam kaitannya dengan orang
yang beriman harus didasarkan pada pengetahuan (al- ilm) dan direalisasikan dalam karya
nyata yang bermanfaat bagi kesejahteraan dunia dan akhirat, tentunya amal yang dibenarkan
oleh ajaran agama (amal shaleh). Seni adalah keindahan yang merupakan ekspresi ruh dan
budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam
manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apa pun jenis keindahan
itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan Allah
kepada hamba- hamba-Nya. Tanggung jawab seorang ilmuwan dan seniman meliputi: Nilai
ibadah, Berdasarkan kebenaran ilmiah, Ilmu amaliah, dan Menyebarluaskan ilmunya.
29
DAFTAR PUSTAKA
Zul, Padli dan Martina Zulayha.2015.Iptek dan Seni dalam Islam.Diambil dari:
http://materikuliahshare.blogspot.co.id/2015/11/iptek-dan-seni-dalam-islam.html.(9
September 2017)
30