Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYYAH DI INDONESIA

Disusun oleh :

Nurfitri Oktaviani

202018036

Dosen Pengajar

HAYYINAH RAHAYU, S.Ag.,M.Pd

PROGRAM STUDI VOKASI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat


Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Studi Islam I. Kemudian shalawat serta salam tidak lupa
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat didunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Studi Islam I di
program studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
Bandung . Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Hayyinah Rahayu, S.Ag.,M.Pd selaku dosen mata Studi Islam I.

Penulis telah membuat makalah ini dengan semaksimal mungkin. Apabila


terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 28 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................i

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan...............................................3


B. Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI................................6
C. Tanggung Jawab Muhammadiyah Terhadap NKRI..................................8
D. Bentuk atau Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah...........................9

BAB III PENUTUPAN........................................................................................12

A. KESIMPULAN.........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang keberadaannya
tidak diragukan lagi perannya dalam perjuangan Indonesia dan juga
sebagai gerakan dakwah yang memfokuskan pada agama Islam. Kyai
Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah menyebarkan agama Islam
dan tidak hanya menyeruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Namun juga, Muhammadiyah menjadi sebuah organisasi yang turt serta
membantu bangsa Indonesia lepas dari cengkeraman penjajah dan
mendapatkan Kemerdekaannya.
Sebagai ogranisasi sosial, Muhammadiyah terus dituntut untuk
mengembangkan perannya dalam memperkuat demokrasi, meningkatkan
kesekahteraan rakyat, keadilan ekonomi, politik, dan hukum, mendorong
terwujudnya kepastian hukum dan pemberantasan korupsi, menciptakan
keharmonisasi dan kerukunan antar umat beragama, mengatasi
kesenjangan ekonomi dan kesenjangan.
Bagi muhammadiyah, negara adalah sebuah mahkota dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, dan Muhammadiyah merasa ikut
andil dalam membentuk kemerdekaan Indonesia karena jauh sebelum
kemerdekaan itu didapat, Muhammadiyah telah ada saat terjadi perdebatan
tentang dasar-dasar negera. Begitu pula, ketika kemerdekaan banyak sekali
figur-figur Muhammadiyah didalam pembahasan dan perdebatan tersebut.
Dalam menjalankannya Muhammadiyah memiliki rencana, dasar
pemikiran dan anggara dasar yang telah ditetapkan dan semua kegiatan
yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan hal tersebut.
Selain itu, Muhammadiyah menyadari bahwa bangsa Indonesia
belum sepenuhnya berdaulat, walaupun memiliki banyak kekayaan dan
sumber daya alam yang melimpah. Namun masih banyak hal harus
dilakukan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Karena itu, Muhammadiyah

1
2

melakukan berbagai hal sebagai bentuk rasa tanggungjawab terhadap


NKRI dan sebagai salah satu pendiri NKRI. Maka dari itu, komitmen
konstitusional dalam organisasi Muhammadiyah. Muhammdiyah dinilai
sebagai salah satu organisasi yang memiliki dokumen keorganisasian,
dasar-dasar dan pedoman organisasi yang paling lengkap dan mendasar
untuk dijadikan acuan yang sangat kuat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara?
2. Bagaimana Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI ?
3. Bagaimana Tanggungjawab Muhammadiyah Terhadap NKRI ?
4. Apa Bentuk/Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami khittah Muhammadiyah dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Untuk mengetahui dan memahami Muhammadiyah sebagai
bagian dari pendiri NKRI.
3. Untuk mengetahui dan memahami tanggungjawab
Muhammadiyah terhadap NKRI.
4. Untuk mengetahui dan memahami bentuk/model peran
kebangsaan Muhammadiyah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Secara etimologis, kata khittah berasal dari derivasi bahasa Arab
yang berarti rencana, jalan, langkah atau garis (Kamus Al-Munawwir,
1997). Sedangkan secara terminologis yaitu suatu pikiran untuk
melaksanakan perjuangan ideologi atau keyakinan hidup.
Dari masa ke masa kepemimpinan Muhammadiyah, telah muncul
atau lahir beberapa Khittah. Khittah tersebut disusun dan dibuat
berdasarkan perkembangan zaman yang isinya berdasarkan tujuan
Muhammadiyah dan mununjukkan situasi ynag merujuk kepada situasi
yang sedang terjadi saat itu. Umunya suatu Khittah memiliki sifat
pembinaan kepemimpinan dan bimbingan untuk berjuang bagi para
anggota Muhammadiyah.
Pada dasarnya khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan”
yang merupakan aspek atau unsur dari Ideologi Muhammadiyah. Selain
itu, khittah juga mengandung arti sebagai pemikiran perjuangan yang
merupakan tuntunan, pedoman, dan akan kemana arah perjuangan
tersebut. Sehingga dalam hal ini, khittah mempunyai arti yang penting
karena merupakan sebuah landasan pemikiran bagi setiap pemimpin dan
yang menjadi anggota muhammadiyah.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah
amar ma’ruf nahi mungkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa Agama Islam
menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq dan
muamalah dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan
harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif.
Muhammadiyah berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan
bangsa dan negara merupakan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi

3
4

melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar sebagaimana telah


menjadi panggilan sejarahnya sejak zaman pergerakan hingga masa awal
setelah kemerdekaan Indonesia.
Muhammadiyah sebagai organisasi sosial-keagamaan (organisasi
kemasyarakatan) yang mengemban misi da’wah amar ma’ruf nahi
mungkar senantiasa bersikap aktif dan kontruktif dalam usaha-usaha
pembangunan dan reformasi nasional yang sesuai dengan khittah (garis)
perjuangan serta tidak akan tinggal diam menghadapi kondisi-kondisi
kritis yang dialami oleh bangsa dan negara. Muhammadiyah senatiasa
merasa terpanggil untuk berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dengan berdasarkan pada khittah perjuangan sebagai berikut:
1. Muhammadiyah menyakini bahwa politik dalam kehiduapan bangsa
dan negara merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan
keduniawian yang harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh
nilai-nilai luhur agama dan moral yang utama. Karena itu, diperlukan
sikap dan moral yang positif dari seluruh warga Muhammadiyah
dalam menjalani kehidupan politik untuk tegaknya kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Muhammadiyah menyakini bahwa negaradan usaha-usaha
membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui
perjuangan politik maupun melalui pengembangan masyarakat, pada
dasarnya merupakan wahana yang mutlak diperlukan untuk
membangun di mana nilai-nilai ilahiyah melandasi dan tumbuh subur
bersamaan dengan tegaknya nilai-nilai kebersamaan, keadilan,
perdamaian, ketertiban, dan keadaban untuk terwjudnya “baldatun
thayyibatun wa raabun ghafur”.
3. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehiduoan berbangsa dan
bernegara melalui usaha-usaha pembinaan atau pemberdayaan
masyarakat guna terwujudnya masyarakat madani yang kuat
sebagaimana tujuan Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat
islam yang sebenar-benarnya. Sedangkan hal-hal yang berkaitan
5

dengan kebijakan-kebijakan kenegaraan sebagai proses dan hasil dari


fungsi politik pemerintahan akan ditemouh melalui pendekatan-
pendekatan secara tepat dan bijaksana sesuai prinsip-prinsip
perjuangan kelompok kepentingan yang efektif dalam kehidupan
Negara yang demokrastis.
4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang
bersifat praktis atau berorientasi pada kekuasaan untuk dijalankan oleh
partai-partai politik dan lembaga-lembaga formal kenegaraan dengan
sebaik-baiknya menuju terciptanya system politik yang demokratis
dan berkeadaban sesuai dengan cita-cita luhur bangasa dan Negara.
Dalam hal ini perjuangan politik yang dilakukan oleh kekuatan-
kekuatan politik hendaknya benar-benar mengedepankan kepentingan
rakyat dan tegaknya nilai-nilai utama sebagaimana yang menjadi
semangat dasar dan tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia
yang diproklamasikan tahun 1945.
5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai
wujud dari da’wah amar ma’ruf nahi mungkar dengan jalan
memengaruhi proses dan kebijakan Negara agar tetap berjalan sesuai
dengan konstitusi dan cita-cita luhur bangsa. Muhammadiyah secara
aktif menjadi kekuatan perekat bangsa dan berfungsi sebagai wahana
pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan nasional yang damai
dan berkeadaban.
6. Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan
organisatoris dengan kekuatan-kekuatan politik atau organisasi
manapun. Muhmmadiyah senantiasa mengembangkan sikap positif
dalam memandang perjuangan politik dan menjalankan fungsi kritik
sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi mungkar demi tegaknya
system politik kenegaraan yang demokratis dan berkeadaban.
7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota
persyarikatan untuk menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan
politik sesuai hati nurani masing-masing. Penggunaan hak pilih
6

tersebut harus merupakan tanggungjawab sebgai warga negara yang


dilaksanakan secara rasional dan kritis, sejalan dengan misi dan
kepentingan Muhammadiyah, demi kemaslahatan bangasa dan
Negara.
8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif
dalam politik untuk benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan
politik secara sungguh-sungguh dengan mengedepankan
tanggungjawab (amanah), akhlak mulia (akhlak al-karimah),
keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah). Aktivitas
politik tersebut harus sejalan dengan upaya memerjuangkan misi
persyarikatan dan melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar.
9. Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan
manapun berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi
kemudharatan, dan bertujuan untuk membangun kehidupan berbangsa
dan bernegara ke arah yang lebih baik, maju, demokratis, dan
berkeadaban.
Sesungguhnya, dengan atau tanpa Khittah Muhammadiyah telah
berada pada jalur yang benar dan tepat, apabila semuanya dilakukan
dengan terfokus, optimal, sungguh-sungguh dan yang lebih penting
adalah dengan mengerahkan segala potensi dan terus berpegang teguh
pada Alquran dan As sunnah. Ketika sesuatu yang kecil dalam gerakan
dakwah Muhammadiyah disatukan dengan banyaknya tangan masyarakat
Muhammadiyah dalam menyangga gerakan Islam ini, Insya Allah akan
melahirkan karya amaliah yang luar biasa.

B. Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI


Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas
dapat dilihat dari lahirnya Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor
kebangkitan Islam di Indonesia sejaktahun 1912. Dalam Muhammadiyah
sendiri banyak organisasi yang dibentuk untuk membangun bangsa ini
mulai dari masalah keagamaan, pendidikan dan sosial. Salah satu contoh
7

dari organisasi kemuhammadiyahan ini yaitu terobosan baru dalam bidang


pendidikan dengan mengadopsi pendidikan berbasis Belanda namun masih
berdasarkan pada Islam yang pada saat itu masih dianggap asing bagi
masyarakat di Kahuman.
Selain itu kelahiran Muhammadiyah memberikan corak spirit dan
cita-cita untuk perkembangan zaman yang lebih baik sesuai dengan paham
Islam yang sesungguhnya. Adapun sesungguhnya tujuan dari gerakan
Muhammadiyah ini yaitu perjuangan untuk kesejahteraan bersama
(masyarakat) berdasarkan pada tuntunan Al- Qur’an dan As- Sunnah, hal
inilah yang menjadikan Muhammadiyah menjadi salah satu pendiri dari
NKRI karena cita-cita Muhammadiyah dan Kebangsaan Indonesia ini
sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Seseorang atau sebuah organisasi yang ikut serta dalam
membangun dan mendirikan NKRI merupakan sebuah kesadaran diri ingin
membangun bangsa ini dengan mewujudkan masa depan bersama dalam
sebuah negara yang besar.
Umat Islam Indonesia melalui partai-partai Islam telah terlibat aktif
dalam proses politik. Ini berati penerimaan pada demokrasi tidak lagi
menjadi masalah alias sudah final. Selama ini tokoh- tokoh Organisasi
Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan lain- lain telah dapat
bekerja sama dengan pemerintah. Ini menunjukan bahwa demokrasi
menjadi instrument politik bangsa ini untuk mewadahi aspiras- aspirasi
politik yang terus berkembang, dengan demokrasi memungkinkan
terjadinya kesepakatan- kesepakatan politik dicapai guna menjadi
keberlanjutan bangsa ini alam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang memiliki ideologi
yang sama dengan cita-cita Indonesia, yakni seperangkat paham tentang
kehidupan dan strategi perjuangan untuk mewujudkan cita- cita Bangsa,
salah satu Ideologi Muhammadiyah yaitu ajaran atau ilmu pengetahuan
yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan,
8

cara- cara, angan-angan, atau gambaran dalam pikiran untuk mendapatkan


keyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat
berdasarkan tuntunan Al- Qur’an dan As-Sunnah, salah satu ideologi ini
sama halnya dengan tujuan / cita- cita bangsa yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa dan menciptakan keadilan dan kesejahtraan bagi rakyat
Indonesia yang berdasarkan pada tuntunan agama.
Meskipun Muhammadiyah telah menetapkan visinya tentang
masyarakat ideal, namun Muhammadiyah tidak memiliki niat untuk
mendirikan negara Islam Indonesia.Muhammadiyah harus memegang
teguh kerangka NKRI dalam konteks nasionalisme karena beberapa
alasan:
1. Muhammadiyah menginginkan kesejahteraan umat (maslahah
ummah) sebagai tujuan utama perjuangan politik Muhammadiyah
sebagai partai politik.
2. Muhammadiyah sangat menyadari bahwa gerakan globalisasi
mengandung “agenda baru atau tersembunyi dari para
pendukungnya, sehingga Muhammadiyah harus membangun
konsep negara demi kedaulatan negara, bangsa dan wilayah, dan
untuk membentengi negara dari intervensi negara lain sebagai
akibat dari ketidakadilan global.

C. Tanggung Jawab Muhammadiyah Terhadap NKRI


Sebagai bagian terbesar dari Negara Keatuan Republik Iondonesia
(NKRI) dan sebagai salah satu pendirinya, Muhammadiyah merasa punya
tanggugjawab. Bagi Muhammadiyah, penunaian tanggung jawab ini
adalah refleksi keimanan dan sekaligus komitmen kebangsaan. Dan
komitmen ini telah dibuktikan oleh Muhammadiyah dengan ikut andil
dalam memajukan kebudayaan dan peradaban pada bangsa ini.
Faktanya dalam segala aspek kehidupan, baik Kehidupan
Beragama, Berbangasa dan Bernegara, Muhammadiyah Telah hadir
sebagai Agen Pembaharuan.
9

Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui


dengan memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan
dengan mendirikan sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA dan
Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan
dengan mendirikan rumah sakit, dan kehidupan sosial serta
pemberdayaan tarap klehidupan ekonomi masyarakat dengan membuat
amal-amal usaha sebagai lapangan pekerjaan bagi warga yang
membutuhkan.
Munir Mughni dalam Muhammadiyah Pintu Gerbang
Protestanisme meungungkapkan bahwa kyai Ahmad Dahlan adalah sosok
yang memiliki etika populis yang sangat peduli pada nasib rakyat yang
miskin dan menderita, kyai Ahmad Dahlan membangun rumah sakit dan
membuka sekolah-sekolah yang kesemuanya untuk orang miskin. Dokter-
dokter yang bekerja dirumah sakit tidak hanya berasal dari pribumi
sendiri namun juga dokter-dokter kebangsaan Belanda yang beragama
Katolik. Gerakan yang dilakukan kyai Ahmad Dahlan pada bidang sosial
untuk kemajuan Indonesia tanpa memandang ras, keturunan, bahkan
agama apapun.
Dari ungkapan tersebut, dapat kita ketahui bahwa demi kemajuan
dan kedaulatan NKRI, Muhammadiyah melakukan dan membangun
banyak infrastruktur yang berguna untuk masryarakat. Hal ini merupakan
bentuk tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI.
Muhammmadiyah menjadi sebagai karakteristik moral power yang selalu
menjadi teladan, pelindung, pengayom dan penyelamat bagi masa depan
bangsa, negara, agama, dan umat manusia.

D. Bentuk atau Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah


Bentuk atau model Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi
Islam yang yang didalamnya berisikan tentang pembaharuan dalam
bidang Keyakian dan Kepribadian masyarakat tentang nilai-nilai
kehidupan yang dianut masyarakat berdasarkan budaya bangsa.
10

Adapun peran dari model Muhammadiyah yaitu untuk merubah moral


dan karakter dari bangsa Indonesia yang beragam dengan pembinaan
terhadap masyarakat. Selain itu, peran Muhammadiyah dalam merubah
bangsa Indonesia menjadi lebih baik yaitu dengan dengan dibangunnya
infrastruktur bagi kepentingan masyarakat baik dalam bidang pendidikan,
kesehatan, sosial dan lain-lain dengan dibangunnya sekolah- sekolah dan
yayasan lainnya. Bentuk dan model Muhammadiyah pada umumnya
mengacu pada kesejahteraan bangsa sesuai dengan dasar-dasar atau
pedoman garis perjuangan Muhammadiyah yaitu menyebarkan dakwah
amal ma’ruf nahi munkar atau menyeruh pada kebaikan.
Adapun bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu
bersifat impersonal atau institusional, bukan sekedar himpunan orang-
perorangan yang bersifat kelembagaan. Keunggulan Muhammadiyah
terletak pada gerakan melalui organisasi. Organisasi Muhammadiyah
merupakan sebuah instrumen fisik organisasi (body of structure) yang
didalamnya terkandung nilai-nilai dasar, norma, dan strategi perjuangan
untuk mencapai tujuan yakni terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
Dalam kiprahnya, Muhammadiyah dituntut untuk meneguhkan dan
merevitalisasi gerakannya keseluruh lapangan kehidupan dengan
melakukan pembaharuan sehingga sesuai dengan Keyakinan dan
Kepribadian sebagai pilar kekuatan gerakan pencerahan peradaban
diberbagai lingkungan kehidupan.
Sebagai organisasi Islam, tugas Muhammadiyah yaitu sebagai
pelopor nilai-nilai demokrasi Islam. Karena Islam dan demokrasi
memiliki nilai-nilai yang sama yaitu mengembangkan humanisme,
pemerintah yang bersih dan bertanggung jawab, penegakan supermasi
hukum, kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan sosial.
Sebagai salah satu ormas Islam modernis terbesar di Indonesia tujuan dari
organisasi Muhammadiyah yaitu bukan hanya memurnikan ajaran-ajaran
Islam namun juga sebagai gerakan pembaharuan untuk kepentingan
11

bangsa serta memperkuat demokrasi untuk mewujudkan kepastian hukum


dan kerukunan antar umat beragama.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan :
1. Khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang
merupakan aspek atau unsur dari Ideologi Muhammadiyah. Selain
itu, khittah juga mengandung arti sebagai pemikiran perjuangan
yang merupakan tuntunan, pedoman, dan akan kemana arah
perjuangan tersebut. Sehingga dalam hal ini, khittah mempunyai
arti yang penting karena merupakan sebuah landasan pemikiran
bagi setiap pemimpin dan yang menjadi anggota muhammadiyah.
2. Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini
jelas dapat dilihat dari lahirnya Organisasi Islam yang berdiri
sebagai plopor kebangkitan Islam di Indonesia sejaktahun 1912.
Dalam Muhammadiyah sendiri banyak organisasi yang dibentuk
untuk membangun bangsa ini mulai dari masalah keagamaan,
pendidikan dan sosial.
3. Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan
melalui dengan memberikan pencerahan, dengan melakukan
gerakan pencerdasan dengan mendirikan sekolah-sekolah seperti
SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia,
peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah sakit,
dan kehidupan sosial serta pemberdayaan tarap klehidupan
ekonomi masyarakat dengan membuat amal-amal usaha sebagai
lapangan pekerjaan bagi warga yang membutuhkan.
4. Bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat
impersonal atau institusional, bukan sekedar himpunan orang-
perorangan yang bersifat kelembagaan. Keunggulan
Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui organisasi.
Organisasi Muhammadiyah merupakan sebuah instrumen fisik
organisasi (body of structure) yang didalamnya terkandung nilai-

12
13

nilai dasar, norma, dan strategi perjuangan untuk mencapai tujuan


yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
14

DAFTAR PUSTAKA

Akhsrullah. 2015. Khittah Perjuangan Muhammadiyah. Makassar: Pdf

Nashir, Haedar. 2015. Memahami Ideologi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara


Muhammadiyah.

http://www.irmangusman.com/satu-abad-dan-peran-kebangsaan-muhammadiyah/

Anda mungkin juga menyukai