1.Faktor ekonomi
Status ekonomi merupakan simbol status sosial dimasyarakat. Pendapatannya
menunjukan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu nifas. kondisi
ekonomi keluarga yang rendah mendorong ibu nifas untuk melakukan tindakan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan kesehatan, pada masa nifas ini sebaiknya hidup
dengan sederhana dan menghindari stres agar penyembuhan post partum bisa lebih
cepat dan keadaan ibu tetap dalam keadaan normal dan sehat.
2. Faktor Nutrisi
Ibu nifas membutuhkan nutrisi
yang cukup, gizi seimbang, terutama
kebutuhan protein dan karbohidrat.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi air susu,
yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang bayi. Bila
pemberian asi berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat,
integritas kulit baik, tinus otot, serta
kebiasaan makan yang memuaskan.
3. Faktor Sosial dan Budaya
sosial budaya adalah suatu hal yang berkaitan dengan Budi dan akal manusia
untuk mencapai tujuan bersama. Pada masa sesudah persalinan, adat istiadat
dan budaya setempat ibu postpartum akan menunjang lancar atau tidaknya masa
nifas yang dilalui. Misal pada budaya Jawa yaitu selapan, tapel awu layan.
Budaya daerah tertentu melarang ibu nifas untuk mengonsumsi protein tinggi
seperti telur dan ikan laut. Jika ibu tidak mempunyai riwayat alergi, ibu
dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kalori dan tinggi
protein guna memulihkan stamina, menumbuhkan sel-sel baru, serta menjaga
kualitas ASI.
4. Faktor Fisiologis
a. Sistem reproduksi
• Uterus
• Lochea (Cairan sekret yang keluar dari cavum uteri dan vagina dalam masa
nifas) dibagi menjadi 4:
Lanjutan...
• Perineum
Pada postnatal hari ke 5, perineum mendapatkan
kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih
kendur daripada keadaan sebelum melahirkan.
5. Faktor Psikologis
a. Post partum bluess (baby bluees)
Menurut Cunninghum (2006) post partum bluess adalah gangguan
suasana hati yg b'langsung 2-3 hari pasca melahirkan. Post partum bluess
sering disebut juga dgn "maternity bluess atau baby syndrome", kondisi
yg sering t'jd dlm 14 hari pertama setelah melahirkan dan cenderung
lebih buruk pada hari ketiga dan keempat (Surinah, 2008).