Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lidya Kusuma Putri

Nim : PO7124322063
MK : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir

Kebutuhan Ibu Bersalin Kala I, II, III, dan IV


Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala I
Defenisi kala I
Kala I atau kala pembukaan berlangsung dari pembukaan nol (0 cm) sampai pembukaan
lengkap (10 cm).kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam,sedangkan multigravida
sekitar 8 jam.berdasarkan kurva friedman,diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam
dan pembukaan multigravida 2 cm/jam. Kala I (pembukaan)dibagi menjadi dua fase,yakni:
1. Fase laten
a. Pembukaan serviks berlangsung lambat
b. Pembukaan 0 sampai pembukaan 3 cm
c. Berlangsung dalam 7-8 jam
2. Fase aktif
Berlangsung selama 6 jam dan dibagi menjadi tiga subfase
a. Periode akselerasi : berlangsung 2 jam ,pembukaan menjadi 4 jam
b. Periode dilatasi maksimal (steady):selama 2 jam,pembukaan berlangsung cepat
menjadi 9 jam.
c. Periode deselerasi:berlangsung lambat,dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm
atau lengkap
 Dukungan Fisik dan Fisiologis
Lima kebutuhan wanita dalam persalinan antara lain :
1. Memberikan Asuhan Sayang Ibu
Persalinan adalah saat yang menegangkan dan dapat menggugah emosi ibu dan
keluarganya atau bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi
ibu.
2. Prinsip-prinsip umum asuhan sayang ibu adalah
Menyapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan bertindak dengan tenang dan
berikan dukungan penuh selama persalinan dan kelahiran bayi, jawab setiap
pertanyaan yang diajukan oleh ibu atau anggota keluarganya, anjurkan suami dan
anggota keluarga ibu untuk hadir dan memberikan dukungannya.
3. Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk :
Memberikan dukungan emosional, membantu pengaturan posisi ibu, memberikan
cairan dan nutrisi, keleluasan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur,
pencegahan infeksi.
4. Perawatan Fisik
Kebersihan dan kenyamanan, wanita yang sedang bersalin akan merasa sangat panas
dan berkeringat banyak. Bila memungkinkan ibu bisa mandi dan berganti pakaian,
atau bila idak cukup dengan menyeka tubuhnya dan mengganti pakaianya. Baju yang
bersih dan terbuat dari bahan katun akan membuat ibu merasa nyaman.
5. Mengatur Posisi
Anjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan
melahirkan bayi serta anjurkan suamin dan pendamping lainnya untuk membantu ibu
berganti posisi. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring, miring atau
merangkak.
 Kebutuhan Cairan dan Nutrisi
Makanan padat tidak boleh diberikan selama persalinan aktif, karna makanan padat lebh
lama tinggal dalam lambung dari pada makanan cair, sehingga proses pencernaan berjalan
lebih lambat selama persalinan. Bila ada pemberian obat, dapat juga merangsang terjadinya
mual muntah, yang biasa mengakibatkan terjadinya aspirasi kedalam paru-paru.
Untuk mencegah dehidrasi, pasien boleh di beri minuman segar (jus buah, sup, dll).
Selama proses persalinan, namun bila mual atau muntah dapat diberikan cairan RL.
 Kebutuhan Eliminasi
Kandung kencing harus dikosongkan setiap 2 jam selama proses persalinan. Demikian
pula dengan jumlah dan waktu berkemih juga harus dicatat. Bila pasien tidak mampu
berkemih sendiri, dapat dilakukan katerisasi karena kandung kencing yang penuh akan
menghambat penurunan bagian terbawah janin. Selain itu, juga akan meningkatkan rasa tidak
nyaman yang tidak dikenali pasien, karena bersamaan dengan munculnya kontraksi uterus.
 Pengurangan Rasa Nyeri
1. Nyeri dalam Persalinan
Nyeri adalah rasa tidak enak akibat perangsangan ujung-ujung saraf khusus. Selama
persalinan dan kelahiran pervaginam nyeri disebabkan oleh kontraksi rahim, dilatasi serviks
dan distensi perineum. Nyeri dari perineum berjalan melewati serat saraf aferan somatic,
terutama pada saraf pupendus dan mencapai medulla spenalis. Selama bagian akhir dari kala I
dan sepanjang kala II, impuls nyeri bukan saja muncul dari rahim tetapi juga dari perineum
saat bagian janin melewati pelvis.
2. Factor-faktor yang mempengaruhi rasa nyeri dalam persalinan
a. Rasa takut atau kecemasan akan meninggikan respon individual pada rasa sakit. Rasa
takut terhadap hal yang tidak diketahui, rasa takut ditinggal sendiri pada saat proses
persalinan dan rasa takut atas kegagalan dalam persalinan dapat meningkatkan kecemasan.
b. Kepribadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah tegas dan
cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stress disbanding wanita yang rileks dan percaya
diri.
3. Kelelahan, ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin sebelumnya
sudah terganggu tidurnya oleh ketidak nyamanan dari akhir masa kehamilannya. Akan kurang
mampu mentolerir rasa sakit.

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala II


Menurut Sarwono (2006) peran bidan adalah memantau dengan seksama dan memberikan
dukungan serta kenyamanan pada ibu, baik segi/perasaan maupun fisik, seperti :
1. Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan :
 Mendampingi ibu agar merasa nyaman
 Menawarkan minum, mengipasi, dan memijat ibu.
2. Menjaga kebersihan diri :
 Ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi
 Jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan.
3. Kenyamanan bagi ibu :
Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan/ketakutan ibu dengan cara :
 Menjaga privasi ibu
 Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
 Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu
 Mengatur posisi ibu
 Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesegera mungkin.
 Memberikan cukup minum agar memberi tenaga dan mencegah dehidrasi.

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala III
1. Ketertarikan ibu pada bayi.
Ibu mengamati bayinya, menanyakan apa jenis kelaminnya, jumlah jari-jarinya dan mulai
menyentuh bayi.
2. Perahtian pada dirinya.
Bidan perlu menjelaskan kondisi ibu, perlu penjaitan atau tidak, bimbinglah tentang
kelanjutan tindakan dan perawatan ibu.
3. Tertarik plasenta.
Bidan menjelaskan kondisi plasenta lahir lengkap atau tidak.
4. Dukungan mental dari bidan dan keluarga atau pendamping.
5. Penghargaan terhadap proses kelahiran janin yang telah dilalui
6. Informasi yang jelas mengenai keadaan pasien yang sekarang dan tindakan apa yang
dilakukan
7. Bebas dari rasa risih akibat bagian bawah yang basah dari darah dan air ketuban

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Kala IV


Dimulai dari lahir plasenta sampai 2 jam pertama postpartum untuk mengamati keadaan ibu
terutama terhadap perdarahan postpartum.kala IV pada primigravida dan multigravida sama-
sama berlangsung selama 2 jam.
Obsevasi yang dilakukan pada kala IV meliputi:
1. Evaluasi uterus
2. Pemeriksaan dan evaluasi serviks,vagina,dan perineum
3. Pemeriksaan dan evaluasi plasenta,selaput,dan tali pusat
4. Penjahitan kembali episiotomi dan laserasi (jika ada)
5. Pemantauan dan evaluasi lanjut tanda vital,kontraksi uterus,lokea,perdarahan,kandung
kemih.
6. Kala III atau kala pelepasan uri adalah periode yang dimulai ketika bayi lahir dan
berakhir pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan.lama kala III pada primigravida dan
multigravida hampir sama berlangsung ± 10 menit.
1. Hidrasi dan Nutrisi
a. Berika segera minim sebanyak yang pasien inginkan, karna saat ini ia merasa haus
akibat kelelahan dan penluaran keringat yang banyak saat persalinan.
b. Berikan pasien makan sesuai dengan menu yang ada saat ini
2. Hygiene dan kenyamanan pasien
a. Rambut dirapikan
b. Wajah disekah dengan air hangat menggunakan handuk
c. Tidak perlu memakai breast holder (BH) karena sedang dilakukan proses IMD
(inisiasi Menyusu Dini)
d. Alas diatas perlak diganti dengan yang bersih dan kering
e. Dibawah bokong dialasi under pad ( untuk menyerap darah sekaligus menampung
darah untuk memperkirakan jumlah darah yang keluar)
f. Jika pasien merasa gerah keluarga dapat membantu mengipasi pasien
3. Bimbingan dan dukungan untuk BAK
a. Yakinkalah pasien bahwa BAK sedini mungkin tidak akan mengganggu proses
penyembuhan jaitan perineum
b. Jelaskan bahwa menunda BAK dan pengaruhnya terhadap proses involusi uterus
c. Damping pasien saat mengawali BAK paska persalinan
4. Informasi dan bimbinglah sejelas-jelasnya mengenai apa yang terjadi dengan tubuhnya
5. Kehadiran bidan sebagai pendamping selama 2 jam paska persalinan serta keluarga atau
orang-orang terdekatnya
6. Dukungan untuk menjalin hubungan awal dengan bayinya terutama saat pemberian asi
awal
7. Posisi tubuh dan lingkungan yang aman setelah saat-saat berat menjalani persalinan
8. Tempat dan alas tidur yang bersih agar tidak terjadi infeksi.
DAFTAR PUSTAKA

Rohani, dkk. 2011. Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Jakarta : salemba medika
Sumarah, Widyastuti Yani, Wiyati Nining, (2008).Perawatan Ibu Bersalin(Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Bersalin), Fitramaya.Yogyakarta. Prawirohardjo, Sarwono, (2009).
Yeyeh rukyah, ai,dkk. 2009.asuhan kebidanan persalinan. Jakarta : trans info media.
Yulianti lia.2009.asuhan kebidanan II (Persalinan ).jakarta:TRANS INFO MEDIA
https://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jikeb/article/download/111/106/321

Anda mungkin juga menyukai