Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOCIAL


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Kemuhammadiyahan
Dosen Pengampu: Tatang Haerul Anwar, M.Pd

Disusun oleh:

Dadi Sukardi : 201223057


Tiara R A : 201223077
Ihsanudin : 201223019

Kelompok 9
Prodi PTIK 1B
PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (PTIK)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MUHAMMADIYAH KUNINGAN
TAHUN 2021 M / 1442 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing yang telah membantu penulis dalam membuat makalah
muhammadiyah sebagai gerakan social ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan. sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi perbaikan makalah ini terhadap muda-mudi ini dimasa yang akan
datang.

Kuningan, 06 Oktober 2021.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Nilai dan ajaran sosial-kemanusiaan Muhammadiyah (teologi Al-Ma'un) .......... 3

B. Gerakan peduli kepada Fakir miskin dan anak yatim ................................. 5

C. Bentuk dan model gerakan social kemanusiaan Muhammadiyah .............. 5

D. Revitalisasi gerakan social ......................................................................... 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 8

DAFTAR PUSTA ……………………………………………………………….... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perjalanannya, Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah "Amar Ma'rufNahi Munkar", dan
bukan hanya semata menyeru terhadap kebaikan dan mencegah yang munkar. Akan tetapi, mengandung 3
hal yang mencakup gerakan tersebut, yakni liberasi, humanisasi, dan transendensi.
Liberasi merupakan membebaskan manusia dari segala bentuk ketertindasan, dalamartian
kebodohan, penyakit, kelompok rentan, hingga kemiskinan.
Humanisasi sendiri bisa diartikan memanusiakan manusia, atau bisa disebut juga manusia yang
diberdayakan. Yang terakhir, transendensi yang berarti membawa manusia kepada keimanan dan
kesholehan. Sebagai gerakan tajrih (pemurnian) dan tajdid (pembaharuan), Muhammadiyah memiliki
banyak kiprah di berbagai macam bidang, mulai dari akidah, ibadah, pendidikan, kesehatan, hingga
pelayanan sosial. Melalui teologi Al-Maun, Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai gerakan yang
sangat menekankan mengenai pentingnya amal saleh. Bahkan, Muhammadiyah juga telah membuktikan
ajaran sedikit berbicara banyak bekerja, disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab secara organisasi. Hingga
sekarang, Muhammadiyah mencoba tetap berusaha dalam menjalin komunikasi yang baik, hingga
memberikan pelayanan sosial terhadap masyarakat dan bagi siapa saja yang membutuhkan.
Hal inilah yang dinilai penting dalam perkembangan Muhammadiyah itu sendiri. Sementara itu,
revitalisasi gerakan Muhammadiyah bisa dimaknai sebagai salah satu bentuk atau proses dalam penguatan
kembali sistem paham dan jati diri, sesuai dengan prinsip ideal dalam mewujudkan tercapainya kekuatan
Muhammadiyah, sebagai gerakan Islam, yang bisa menjalankan fungsi dakwah, demi terwujudnya
masyarakat Islam yangs ebenar-benarnya.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana prinsip nilai-nilai dan ajaran sosial-kemanusiaan Muhammadiyah (teologi Al-Ma'un) ?
b. Bagaimana langkah Muhammadiyah dalam kepedulian terhadap fakir miskin dan anak yatim?
c. Bagaimana bentuk dan model gerakan sosial-kemanusiaan Muhammadiyah?
d. Langkah apa yang harus ditempuh dalam revitalisasi gerakan sosial Muhammadiyah?

1
C. Tujuan
Penyusunan makalah berjudul "Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial" ini menjadisalah satu
tugas dari mata kuliah Kemuhammadiyahan, yang di sisi lain juga mampumemberikan banyak wawasan
secara lebih luas, tentang peranan Muhammadiyah.
 Tujuan khusus :
 Menambah pengetahuan akan pentingnya peranan Muhammadiyah di berbagaibidang, khususnya di
bidang sosial-kemanusiaan
 Menerapkan materi perkuliahan yang telah didapatkan dari kampus

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai dan ajaran sosial-kemanusiaan Muhammadiyah (teologi Al-Ma'un)

Teologi dalam bahasa Yunani dikenal dengan "theos" yang berarti Tuhan dan "logia" yang berarti
kata-kata, ucapan, atau wacana. Jadi, teologi adalah wacana yang berdasar nalartentang agama,
spiritualitas, dan Tuhan.Dengan demikian, teologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keyakinan beragama.

Teologi meliputi segala sesuatu yangberhubungan dengan Sang Pencipta. Teologi memampukan
seseorang dalam memahami tradisi agamanya sendiri atau agama lain, melestarikan, memperbarui, hingga
menerapkan sumber dari suatu tradisi dalam situasi atau kebutuhan yang terjadi di masa kini, atau bisa
juga dijadikan sebagai alasan yang lain.

Surat Al-Ma'un termasuk ke dalam surat-surat pendek yang terdapat di dalam juz 30.Surat ini terdiri
atas sebanyak 7 ayat, yang tergolong Makkiyah (yang diturunkan di Mekkah).Tafsir surat Al-Ma'un
menurut Prof. Dr. H. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, vol.15 hal. 643-658, menjelaskan jika
asbabun nuzul surat Al-Ma'un sehubungan dengankebiasaan dari Abu Sofyan dan Abu Jahal yang
kabarnya tiap minggu menyembelih seekor unta. Pada suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta
sedikit daging yang sudah disembelih tersebut. Akan tetapi, Abu Jahal dan Abu Sofyan malah tidak
memberinya, malah anak yatim tersebut dihardik dan di usir. Jika seseorang membenci anak yatim, maka
orang tersebut membenci keberasalan Nabi Muhammad. Sebab, Nabi merupakan anak yatim, yang di
pinggirkan oleh keluarganya,dan hidup dengan cara menggembala, berkutat dengan kemiskinan selama
masa kecilnya.Kata Al-Ma'un dalam bahasa Arab berarti bantuan, membantu dengan bantuan
yang jelas (baik itu dengan alat ataupun fasilitas), sehingga memudahkan tercapainya sesuatuyang di
harapkan. Sementara itu, Al-Ma'un juga bisa bermakna:

 Zakat, harta benda, alat-alat rumah tangga, air, keperluan sehari-hari. Dan lain sebagainya. Dalam
makna yang lebih luas, Al-Ma'un dimaknai dengan membantu sesuatu yang kecil dan dibutuhkan oleh
orang lain
1. Tipe-tipe Orang yang Mendustakan Agama, Menurut Surat Al-Ma'un
 Orang yang menghardik dan berlaku keras terhadap anak yatim
"Maka itulah orang yang menghardik anak yatim" (Al-Ma'un ayat 2) Orang yang di sini
berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim, dengan cara menganiaya hak nya dan tak memberi
makan, serta memperlakukan dengan kasar. Di dalam ayat ini sangat jelas melarang untuk

3
membiarkan dan meninggalkan anak yatim dalam kondisi apapun dan di manapun, termasuk juga
mengabaikan anak yatim.
 Orang yang tidak saling menganjurkan untuk memberi makan orang miskin "Dan tidak
menganjurkan untuk memberi makan orang miskin"
(Al-Ma'un ayat 3) Mengentaskan kemiskinan tidak hanya menjadi tanggung jawab orang-
orang berada. Semua muslim memiliki tanggung jawab yang sama terhadap orang-orang
miskin.Jika tidak mampu memberikan bantuan secara langsung, seorang muslim masih memiliki
kewajiban untuk mendorong dan bersama-sama untuk membantu yang miskin. Tak ada alasan lagi
untuk muslim tidak ikut membantu orang-orang yang membutuhkan.
 Orang yang lalai terhadap sholatnya "Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang
lalai terhadap sholatnya"

(Al-Ma'un ayat 4-5) Yang dimaksud celaka di sini adalah orang-orang yang mengerjakan
sholat secara terang-terangan, sedangkan dalam kesendirian, orang tersebut malah tidak
sholat.Orang-orang yang lalai di sini bisa ditafsirkan seseorang yang tidak menunaikan sholat di
awal waktu, melainkan malah menangguhkannya hingga batas akhir waktu, secara terus-menerus,
dan malah lama-kelamaan menjadi kebiasaan Adakalanya juga, di dalam menunaikan sholat, tak
memenuhi rukun sholat dan segala persyaratan, sesuai dengan apa yang diperintahkan. Ada juga
yang mengerjakan tidak khusyuk.

 Orang yang riya "yang berbuat riya"

(Al-Ma'un ayat 6)Riya' merupakan melakukan suatu perbuatan yang bukan diniatkan
karena Allah SWT,melainkan agar orang lain bisa melihat dan merasa takjub dengan apa yang
dilakukan olehorang tersebut.Seperti yang kita ketahui, setiap manusia suka dipuji dan disanjung
orang lain. Maka dari itu, seorang muslim yang baik harus bisa menata niat, sehingga amal ibadah
nya hanya di tujukan untuk Allah SWT.

 Orang yang enggan memberikan bantuan "Dan enggan (memberikan) bantuan"

(Al-Ma'un ayat 7) Tipe yang terakhir ini ialah orang yang enggan memberi bantuan, walaupun
berupa hal-hal kecil yang bersifat remeh. Ayat ini berarti bagi mereka yang tidak menyembat Allah
SWT dengan baik dan juga tak mau berbuat baik dengan sesama makhluk-Nya, sehingga sangat susah
untuk menolong orang lain.

4
B. Gerakan peduli kepada Fakir miskin dan anak yatim
Tujuan dakwah Muhammadiyah ialah meningkatkan kualitas atau taraf hidup manusia. Segala amal
usaha Muhammadiyah digerakkan untuk tujuan tersebut. Hal ini bukan tanpa alasan, namun semenjak
pendirian Muhammadiyah, upaya dari KH.Ahmad Dahlan yang dilandasi dengan dasar ayat Al Quran dan
Hadits, mampu menggerakkan dinamika kehidupan masyarakat Islam di bidang pendidikan, ekonomi,
dansosial budaya.
Salah satu teologi Al-Ma'un, KH Ahmad Dahlan secara organisatoris menggerakkan usaha-usaha
di bidang ekonomi, dalam mengangkat dan mengentaskan kemiskinan umat Islam. Dengan gerakan inilah,
mendorong inspirasi untuk warga Muhammadiyah dalam upayamewujudkan kepedulian terhadap
masyarakat di berbagai bidang dan berbagai macam cara.
Salah satu gerakan peduli terhadap fakir miskin dan yatim piatu salah satunya dengan melakukan
zakat. Di dalam surat At-Taubah ayat 60, menjelaskan golongan yang wajib menerima zakat, terutama
fakir miskin dan yatim piatu. Muhammadiyah dalam praktisi sosial dengan pemihakan terhadap kaum
mustadh'afin (lemah atau tidak berdaya), dhuafa, miskin, dan anak yatim, yang mengilhami
Muhammadiyah untuk mendirikan banyak lembaga, seperti :
 Pendidikan
 Panti asuhan
 Rumah sakit
 dan tempat layanan sosial yang lainnya
Fakta dan realita dari kemiskinan ialah wajah lain dari dehumanisasi (kemerosotan tata-nilai).
Kemiskinan tersebut terjadi akibat dari kemungkaran sosial dan dosa sosial. Kemiskinan tersebut
bukan hanya menjadi masalah individu saja, melainkan juga menjadi masalah bersama yang harus
dicari jalan keluarnya bersama juga. Dalam konteks inilah, Muhammadiyah bisa memainkan peran
yang strategis, dengan memberikan sumbangsih nyata terhadap masyarakat.

C. Bentuk dan model gerakan social kemanusiaan Muhammadiyah

1. Bidang Pendidikan

Pendidikan yang dirintis oleh Muhammadiyah merupakan pendidikan yang berorientasi terhadap 2 hal,
yakni perpaduan antara sistem sekolah umum dan madrasah atau pesantren. Dalam mewujudkan rintisan
pendidikan tersebut, Muhammadiyah mendirikan amal usaha, seperti :

• Sekolah umum modern, Madrasah/pesantren modern, Perguruan tinggi.

2. Bidang Kesehatan

5
Sejak awal berdiri, Muhammadiyah meletakkan perhatian besar terhadap kesejahteraan
masyarakat, terlebih masyarakat dhuafa. Hal tersebut terbukti, dengan :

• Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan zakat maal kepada fakir miskin ataugolongan lain yang
berhak menerima
• Pendirian panti asuhan, panti miskin, hingga panti jompo
 Pendirian balai kesehatan, poliklinik, rumah sakit umum, hingga rumah sakit ibu dananak
• Pendampingan terhadap masyarakat dhuafa agar bisa hidup mandiri

3. Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, memiliki tujuan guna membimbing dan mendampingi masyarahat ke
arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi, sesuai dengan ajaran Islamdan untuk meningkatkan
kualitas pengelolaan amal usaha Muhammadiyah. Amal usaha Muhammadiyah di bidang ekonomi,
meliputi :

 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


• Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
• Koperasi
• Biro perjalanan
• dan lain sebagainya.

4. Bidang Kaderisasi

Di bidang kaderisasi, Muhammadiyah mencoba untuk terus tetap mengepakkan sayapnya dengan
berbagai macam jalan yang harus ditempuh. Program yang dilakukan oleh Muhammadiyah di bidang
kaderisasi, meliputi :

• Peningkatan kualitas pengkaderan.


• Melaksanakan program pengkaderan formal dan informal secara berkelanjutan.
 Menyelenggarakan baitul arqam (ajang penambah wawasan) dan darul arqam
(sistempengkaderan) Muhammadiyah.
• Transformasi kader per jenjang dan per generasi.
 •Synergy building antar unit persyarikatan untuk kaderisas.

D. Revitalisasi gerakan social

Revitalisasi merupakan suatu bentuk proses atau cara dan perbuatan dalam menghidupkan kembali
hal yang sebelumnya terberdaya, sehingga konsep revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan

6
untuk menjadi vital. Dalam hal ini, Muhammadiyah mencoba untuk melakukan proses perubahan yang
direncanakan, meliputi berbagai macam tahapan, mulai dari penataan, pemantapan, peningkatan, dan
pengembangan, yang kesemuanya tersebut dilakukan secara berkesinambungan.

 Beberapa langkah revitalisasi gerakan Muhammadiyah dalam menguatkan dan menggerakkan segenap
potensi Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar, dengan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
 Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan bermasyarakat didaerah lokal,
nasional, dan global, dengan cara menjalankan fungsi dakwah dantajdid, serta mengembangkan
ukhuwah dan kerja sama dengan semua pihak.
 Mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama dalam Muhammadiyah,dengan
mengedepankan uswah hasanah.
 Mengembangkan pemikiran Islam, sesuai dengan prinsip Manhaj Tajrih dan ijtihad,yang menjadi
salah satu acuan atau pedoman Muhammadiyah.
 Mengembangkan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi yangmampu
menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan kian mengarah terhadap pencapaiantujuan
Muhammadiyah.
 Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di berbagai tingkatan, dalam lingkupwilayah, daerah,
cabang, dan ranting.
 Meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah.
 Mengembangkan model-model kegiatan atau aksi yang lebih sensitif dalam hal umat,masyarakat,
dan dunia, yang berkaitan dengan kemanusiaan, secara konsisten.
 Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan ortom (organisasi otonom)Muhammadiyah.
 Meningkatkan berbagai macam arahan, bimbingan, dan panduan, kepada seluruhtingkatan
pimpinan dan warga Muhammadiyah.
 Menggerakkan kembali ranting dan jamaah sebagai basis gerakan Muhammadiyah

 Macam-macam Aspek Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah


 Revitalisasi Teologis. Menyangkut ikhtiar dalam menafsir ulang pemikiran
dasarkeagamaan (keislaman) dalam Muhammadiyah, sebagaimana prinsip
tersebutmengenai agama Islam, dunia, ibadah, sabilillah, dan ijtihad.

7
 Revitalisasi Ideologis. Menyangkut penyusunan ulang dan penguatan sistempaham,
disertai dengan langkah-langkah pelembagaannya, yang menjadi landasanguna
membangun kesadaran dan ikatan kolektif, guna memperjuangkan
gerakanMuhammadiyah.
 Revitalisasi Pemikiran. Menyangkut upaya dalam mengembangkan wawasanpemikiran
bagi seluruh anggota, termasuk kader dan pemimpin, baik itu dalam formatpemikiran
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang bercorak dakwah dan tajdid(pembaharuan),
maupun dalam memahami berbagai macam permasalahan danperkembangan kehidupan di
tingkat lokal, nasional, hingga global.
 Revitalisasi Organisasi. Menyangkut terhadap perbaikan sistem atau tata
kelolakelembagaan persyarikatan, yang menyangkut penataan struktur dan
fungsiorganisasi, birokrasi, pengelolaan dan pelayanan administrasi, hingga
pengembanganorganisasi yang mengarah terhadap peningkatan kualitas, dan efisiensi-
efektivitas.
 Revitalisasi Kepemimpinan Menyangkut langkah-langkah penguatan kualitasfungsi
efektivitas pimpinan persyarikatan di seluruh lini, termasuk itu di lingkunganorganisasi
otonom dan amal usaha, di mana secara langsung menjadi suatu kekuatandinamik dalam
menggerakkan Muhammadiyah.
 Revitalisasi Amal Usaha Menyangkut pengembangan kualitas amal usahaMuhammadiyah
di berbagai macam bidang yang tumbuh di atas visi dan misi gerakan,sekaligus mampu
memenuhi hajat hidup masyarakat.
 Revitalisasi Aksi Menyangkut pengembangan model-model kegiatan atau aktivitasgerakan
Muhammadiyah, di mana secara langsung mampu memenuhi kepentinganmasyarakat luas,
dengan misi dakwah dan tajdid (pembaharuan)

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam masalah sosial, Muhammadiyah mengambil surat Al-Ma'un dan mengaplikasikannya di


dalam kehidupan manusia. Hal inilah yang tak mengherankan,Muhammadiyah begitu gencar dan begitu
banyak memiliki amal usaha, mulai di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan masih banyak lagi
yang lainnya.

Sementara itu, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga tengahmelakukan upaya
revitalisasi, sehingga bisa berubah dan berkembang, menjadi lebih baikdan lebih maju, dari kondisi yang
sebelumnya.

Muhammadiyah mencoba melakukan revitalisasi di seluruh lini dalam segala bidang,dengan


penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah, dalam
menjalankan amanat Muktamar.

Saran dalam melakukan upaya revitalisasi, tentu tidak serta-merta jalannya lurus, melainkan
banyak rintangan dan hambatan yang harus dilalui.

Revitalisasi memang diperlukan, sehingga Muhammadiyah bisa kokoh dalam mengimbangi


perkembangan zaman, sehingga bisa secara terus-menerus berkontribusi positif dalam maslahat umat.
Maka dari itu, semua warga, semua lini, di segala penjuru, harus saling bisamendorong, saling membantu
satu sama lain, sehingga tercipta revitalisasi yang lebih optimalke depannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Irwanda, B. G. (2016, 27 September). Muhammadiyah adalah Gerakan Dakwah"Amar Ma'ruf Nahi


Munkar". Dikutip 10 April 2019 dari
Medium:https://medium.com/@bobbygilangirwanda/muhammadiyah-adalah-gerakan-dakwah-amar-
maruf-nahi-munkar-dan-itu-bukan-semata-mata-menyeru-125c677ee562.

Ishomuddin (2013, 24 September). Memahami Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskindan Anak
Yatim. Dikutip 10 April 2019 dari Scribd:https://id.scribd.com/doc/170652121/Gerakan-Peduli-Fakir-
Miskin-AIK-III-S5

10

Anda mungkin juga menyukai