Disusun oleh :
Dandi (221411008)
Fakultas Teknik
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang masih
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kemuhammadiyahan. Di
dalam makalah ini, dijelaskan banyak pokok bahasan mengenai peranan Muhammadiyah di
Perlu diketahui, kemaslahatan umat memang menjadi salah satu aspek penting di
sosial". Sehingga, manusia tentu tak bisa hidup tanpa manusia lain, dan saling membutuhkan
Peran Muhammadiyah di sini ialah membantu mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kami sampaikan banyak terima kasih atas segala bentuk perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini mampu memberikan manfaat yang
lebih banyak lagi bagi diri penulis sendiri, dan khususnya bagi para pembaca pada umumnya.
Tak ada gading yang tak retak, hal ini tentu senada dengan makalah ini. Dengan
segala bentuk kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif, tentu sangat kami harapkan
dari para pembaca, dalam upaya meningkatkan penyusunan makalah yang lebih baik lagi di
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
2.1.1 Tipe-tipe Orang yang Mendustakan Agama, Menurut Surat Al-Ma'un .............. 8
2.2 Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim ........................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Nahi Munkar", dan bukan hanya semata menyeru terhadap kebaikan dan mencegah yang
munkar. Akan tetapi, mengandung 3 hal yang mencakup gerakan tersebut, yakni liberasi,
Humanisasi sendiri bisa diartikan memanusiakan manusia, atau bisa disebut juga
Yang terakhir, transendensi yang berarti membawa manusia kepada keimanan dan
kesholehan.
memiliki banyak kiprah di berbagai macam bidang, mulai dari akidah, ibadah, pendidikan,
yang sangat menekankan mengenai pentingnya amal saleh. Bahkan, Muhammadiyah juga
telah membuktikan ajaran sedikit berbicara banyak bekerja, disiplin, kerja keras, dan
komunikasi yang baik, hingga memberikan pelayanan sosial terhadap masyarakat dan bagi
4
siapa saja yang membutuhkan. Hal inilah yang dinilai penting dalam perkembangan
Sementara itu, revitalisasi gerakan Muhammadiyah bisa dimaknai sebagai salah satu
bentuk atau proses dalam penguatan kembali sistem paham dan jati diri, sesuai dengan
Islam, yang bisa menjalankan fungsi dakwah, demi terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
Al-Ma'un)?
• Bagaimana langkah Muhammadiyah dalam kepedulian terhadap fakir miskin dan anak
yatim?
• Langkah apa yang harus ditempuh dalam revitalisasi gerakan sosial Muhammadiyah?
1.3 Tujuan
Tujuan umum :
Penyusunan makalah berjudul "Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial" ini menjadi salah
satu tugas dari mata kuliah Kemuhammadiyahan, yang di sisi lain juga mampu memberikan banyak
Tujuan khusus :
5
1.4 Manfaat
manfaat lebih banyak lagi bagi kami dan para pembaca, untuk menambah wawasan mengenai peranan
Muhammadiyah yang gerakannya begitu masif, dalam mewujudkan umat yang beradab dan kembali
sesuai khittahnya.
6
BAB II
PEMBAHASAN
(Teologi Al-Ma'un)
Teologi dalam bahasa Yunani dikenal dengan "theos" yang berarti Tuhan dan "logia" yang
berarti kata-kata, ucapan, atau wacana. Jadi, teologi adalah wacana yang berdasar nalar tentang agama,
Dengan demikian, teologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan
Sang Pencipta.
Teologi memampukan seseorang dalam memahami tradisi agamanya sendiri atau agama lain,
melestarikan, memperbarui, hingga menerapkan sumber dari suatu tradisi dalam situasi atau kebutuhan
yang terjadi di masa kini, atau bisa juga dijadikan sebagai alasan yanglain.
Surat Al-Ma'un termasuk ke dalam surat-surat pendek yang terdapat di dalam juz 30. Surat ini
terdiri atas sebanyak 7 ayat, yang tergolong Makkiyah (yang diturunkan di Mekkah).
Tafsir surat Al-Ma'un menurut Prof. Dr. H. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, vol.
15 hal. 643-658, menjelaskan jika asbabun nuzul surat Al-Ma'un sehubungan dengan kebiasaan dari
Abu Sofyan dan Abu Jahal yang kabarnya tiap minggu menyembelih seekor unta.
Pada suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging yang sudah disembelih
tersebut. Akan tetapi, Abu Jahal dan Abu Sofyan malah tidak memberinya, malah anak yatim tersebut
Jika seseorang membenci anak yatim, maka orang tersebut membenci keberasalan Nabi
Muhammad. Sebab, Nabi merupakan anak yatim, yang dipinggirkan oleh keluarganya, dan hidup
7
dengan cara menggembala, berkutat dengan kemiskinan selama masa kecilnya.
Kata Al-Ma'un dalam bahasa Arab berarti bantuan, membantu dengan bantuan yang jelas
(baik itu dengan alat ataupun fasilitas), sehingga memudahkan tercapainya sesuatu yang diharapkan.
• Zakat
• Harta benda
• Air
• Keperluan sehari-hari
Dalam makna yang lebih luas, Al-Ma'un dimaknai dengan membantu sesuatu yang kecil dan
Orang yang di sini berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim, dengan cara menganiaya
haknya dan tak memberi makan, serta memperlakukan dengan kasar. Di dalam ayat ini sangat jelas
melarang untuk membiarkan dan meninggalkan anak yatim dalam kondisi apapun dan di manapun,
• Orang yang tidak saling menganjurkan untuk memberi makan orang miskin
"Dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin" (Al-Ma'un ayat 3)
Semua muslim memiliki tanggung jawab yang sama terhadap orang-orang miskin.
Jika tidak mampu memberikan bantuan secara langsung, seorang muslim masih memiliki
kewajiban untuk mendorong dan bersama-sama untuk membantu yang miskin. Tak ada alasan lagi
8
untuk muslim tidak ikut membantu orang-orang yang membutuhkan.
"Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya"
Yang dimaksud celaka di sini adalah orang-orang yang mengerjakan sholat secara terang-
Orang-orang yang lalai di sini bisa ditafsirkan seseorang yang tidak menunaikan sholat di awal
waktu, melainkan malah menangguhkannya hingga batas akhir waktu, secara terus- menerus, dan
Adakalanya juga, di dalam menunaikan sholat, tak memenuhi rukun sholat dan segala
persyaratan, sesuai dengan apa yang diperintahkan. Ada juga yang mengerjakan tidak khusyuk.
Riya' merupakan melakukan suatu perbuatan yang bukan diniatkan karena Allah SWT,
melainkan agar orang lain bisa melihat dan merasa takjub dengan apa yang dilakukan oleh orang
tersebut.
Seperti yang kita ketahui, setiap manusia suka dipuji dan disanjung orang lain. Maka dari itu,
seorang muslim yang baik harus bisa menata niat, sehingga amal ibadahnya hanya ditujukan untuk
Allah SWT.
Tipe yang terakhir ini ialah orang yang enggan memberi bantuan, walaupun berupa hal-hal
Ayat ini berarti bagi mereka yang tidak menyembat Allah SWT dengan baik dan juga tak mau
berbuat baik dengan sesama makhluk-Nya, sehingga sangat susah untuk menolongorang lain.
9
2.2 Gerakan Peduli Kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim
Tujuan dakwah Muhammadiyah ialah meningkatkan kualitas atau taraf hidup manusia.
Hal ini bukan tanpa alasan, namun semenjak pendirian Muhammadiyah, upaya dari KH
Ahmad Dahlan yang dilandasi dengan dasar ayat Al Quran dan Hadits, mampu menggerakkan
dinamika kehidupan masyarakat Islam di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.
Salah satu teologi Al-Ma'un, KH Ahmad Dahlan secara organisatoris menggerakkan usaha-
usaha di bidang ekonomi, dalam mengangkat dan mengentaskan kemiskinan umat Islam. Dengan
gerakan inilah, mendorong inspirasi untuk warga Muhammadiyah dalam upayamewujudkan kepedulian
Salah satu gerakan peduli terhadap fakir miskin dan yatim piatu salah satunya dengan
melakukan zakat. Di dalam surat At-Taubah ayat 60, menjelaskan golongan yang wajib menerima
Muhammadiyah dalam praktisi sosial dengan pemihakan terhadap kaum mustadh'afin (lemah
atau tidak berdaya), dhuafa, miskin, dan anak yatim, yang mengilhami Muhammadiyah untuk
• Pendidikan
• Panti asuhan
• Rumah sakit
Fakta dan realita dari kemiskinan ialah wajah lain dari dehumanisasi (kemerosotantata-
nilai). Kemiskinan tersebut terjadi akibat dari kemungkaran sosial dan dosa sosial akut.
Kemiskinan tersebut bukan hanya menjadi masalah individu saja, melainkan jugamenjadi
10
Dalam konteks inilah, Muhammadiyah bisa memainkan peran yang strategis, dengan
1. Bidang Pendidikan
terhadap 2 hal, yakni perpaduan antara sistem sekolah umum dan madrasah ataupesantren.
seperti :
• Madrasah/pesantren modern
2. Perguruan tinggi
3. Bidang Kesehatan
• Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan zakat maal kepada fakir miskin atau
• Pendirian balai kesehatan, poliklinik, rumah sakit umum, hingga rumah sakit ibu dananak
4. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, memiliki tujuan guna membimbing dan mendampingi masyarahat ke
arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi, sesuai dengan ajaran Islam dan untuk meningkatkan
kualitas pengelolaan amal usaha Muhammadiyah. Amal usaha Muhammadiyah di bidang ekonomi,
meliputi :
11
• Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
• Koperasi
• Biro perjalanan
5. Bidang Kaderisasi
dengan berbagai macam jalan yang harus ditempuh. Program yang dilakukan oleh Muhammadiyah di
• Menyelenggarakan baitul arqam (ajang penambah wawasan) dan darul arqam (sistem
pengkaderan) Muhammadiyah
Revitalisasi merupakan suatu bentuk proses atau cara dan perbuatan dalam menghidupkan
kembali hal yang sebelumnya terberdaya, sehingga konsep revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau
Dalam hal ini, Muhammadiyah mencoba untuk melakukan proses perubahan yang
direncanakan, meliputi berbagai macam tahapan, mulai dari penataan, pemantapan, peningkatan, dan
segenap potensi Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar, dengan melalui langkah-
12
langkah sebagai berikut :
lokal, nasional, dan global, dengan cara menjalankan fungsi dakwah dan tajdid, serta
2. Mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama dalam Muhammadiyah, dengan
3. Mengembangkan pemikiran Islam, sesuai dengan prinsip Manhaj Tajrih dan ijtihad, yang
Muhammadiyah.
7. Mengembangkan model-model kegiatan atau aksi yang lebih sensitif dalam hal umat,
Muhammadiyah.
10. Menggerakkan kembali ranting dan jamaah sebagai basis gerakan Muhammadiyah.
1. Revitalisasi Teologis. Menyangkut ikhtiar dalam menafsir ulang pemikiran dasar keagamaan
2. Revitalisasi Ideologis. Menyangkut penyusunan ulang dan penguatan sistem paham, disertai
13
kesadaran dan ikatan kolektif, guna memperjuangkan gerakan Muhammadiyah.
bagi seluruh anggota, termasuk kader dan pemimpin, baik itu dalam format pemikiran
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang bercorak dakwah dan tajdid (pembaharuan),
otonom dan amal usaha, di mana secara langsung menjadi suatu kekuatan dinamik dalam
menggerakkan Muhammadiyah.
di berbagai macam bidang yang tumbuh di atas visi dan misi gerakan, sekaligus mampu
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
di dalam kehidupan manusia. Hal inilah yang tak mengherankan, Muhammadiyah begitu gencar dan
begitu banyak memiliki amal usaha, mulai di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan masih
Sementara itu, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga tengah melakukan upaya
revitalisasi, sehingga bisa berubah dan berkembang, menjadi lebih baik dan lebih maju, dari kondisi
yang sebelumnya.
Muhammadiyah mencoba melakukan revitalisasi di seluruh lini dalam segala bidang, dengan
penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi Muhammadiyah, dalam
3.2 Saran
Dalam melakukan upaya revitalisasi, tentu tidak serta-merta jalannya lurus, melainkan banyak
perkembangan zaman, sehingga bisa secara terus-menerus berkontribusipositif dalam maslahat umat.
Maka dari itu, semua warga, semua lini, di segala penjuru, harus saling bisa mendorong,
saling membantu satu sama lain, sehingga tercipta revitalisasi yang lebih optimalke depannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16