Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“MASYARAKAT MADANI”
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
Nama : Wikal Muzbilitul Ihfa (2006020074)
Zahro Rukmana Dewi (2006020053)
Kelas : 2B Akuntansi
Dosen Pengampu : Ainul Azhari, S.Th.I., M.Ag

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Masyarakat Madani tepat waktu. Makalah tentang
Masyarakat Madani disusun guna memenuhi tugas Ibu Ainul Azhari, S.Th.I., M.Ag. pada
mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Masyarakat Madani.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penulisan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
2.1 Pengertian Masyarakat Madani........................................................................... 3
2.2 Karakteristik Masyarakat Madani....................................................................... 3
2.3 Upaya untuk Mewujudkan Masyarakat Madani................................................. 3
2.4 Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Madani.............................. 3
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 4
Kesimpulan

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masyarakat Madani diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun,
menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata madani berasal dari bahasa arab yang artinya
bearadab. Istilah Masyarakat Madani tiba-tiba menjadi populer dalam masyarakat kita. Istilah
tersebut diperkanalkan oleh Anwar Ibrahim tokoh reformis dari Malaysia. Menurut Anwar
Ibrahim (2019), arti masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip
moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan
masyarakat.

Mewujudkan masyarakat madani adalah membangun kota budaya bukan sekedar


mementingkan adab dan tradisi masyarakat lokal, tapi lebih dari itu adalah membangun
masyarakat yang berbudaya, agamis sesuai keyakinan individu, masyarakat berbudaya yang
saling cinta dan kasih yang menghargai nilai-nilai kemanusian. Dan yang paling menonjol
dalam ciri masyarakat madani adalah baldatun toyyibatun warobbun gofur yang istilah
bahasa Indonesia didefinisikan sebagai negeri yang baik yang diampuni Tuhan.

Pada dasarnya semua orang mendambakan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera.
Sebagaimana yang di cita-citakan masyarakat Indonesia, yaitu adil dan makmur bagi seluruh
lapisan masyarakat. Untuk mencapainya berbagai sistem kenegaraan muncul, seperti
demokrasi. Cita-cita suatu masyarakat tidak mungkin dicapai tanpa mengoptimalkan kualitas
sumber daya manusia. Bangsa Indonesia belum terlambat mewujudkan Masyarakat Madani,
asalkan semua potensi sumber daya manusia mendapat kesempatan berkembang dan
dikembangkan.

Dalam hal ini masyarakat Madinah dijadikan sebagai rujukan contoh masyarakat
madani. Perujukan terhadap masyarakat Madinah sebagai tipikal masyarakat ideal bukan
pada peniruan struktur masyarakatnya, tapi pada sifat-sifat yang menghiasi masyarakat ideal
ini. Seperti pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar yang sejalan dengan petunjuk Ilahi,
maupun persatuan yang kesatuan yang ditunjuk oleh ayat sebelumnya (lihat, QS. Ali Imran
[3]: 105).

Disni kami ingin membahas konsep masyarakat madani yang mencakup pengertian,
karakteristik, dan perwujudan masyarakat madani serta posisi dan peran umat islam
1
Indonesia. Pembuatan makalah ini “Masyarakat Madani” dilakukan dalam rangka pemenuhan
tugas Pendidikan Agama Islam.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatasa dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian masyarakat madani?


2. Bagaimana karakteristik masyarakat madani?
3. Bagaimana upaya untuk mewujudkan masyarakat madani?
4. Apa peran umat islam Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulisan ini secara khusus mempunyai tujuan
sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa itu masyrakat madani.


2. Untuk mengetahui karakteristik masyarakat madani.
3. Untuk mengetahui upaya apa yang harus dilakukan dalam mewujudkan masyarakat
madani.
4. Untuk mengetahui peran umat islam Indonesia dalam mewujudkan masyarakat
madani.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat bagi penulis dan pembaca sendiri adalah penulis dan pembaca mendapatkan ilmu
atau wawasan baru tentang masyarakat madani.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masyarakat Madani


Masyarakat madani, konsep ini merupakan penerjemahan istilah dari konsep civil
society yang pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada
simposium Nasional dalam rangka forum ilmiah pada acara festival istiqlal, 26 September
1995 di Jakarta.
Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu untuk stabilitas masyarakat. Inisiatif
individu dan masyarakat akan berpikir, seni, pelaksanaan pemerintah oleh hukum dan tidak
nafsu atau keinginan individu. Pengertian lain dari masyarakat madani adalah masyarakat
yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
Masyarakat madani adalah suatu masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, masyarakat demokratis, serta yang maju dan menguasai ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
Kata “madani” diadaptasi dari bahasa Arab yang memiliki arti “beradab” atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan civilized. Pada dasarnya civil society memiliki makna yang
sama dengan “masyarakat sipil”, yaitu masyarakat yang berada dalam suatu sistem sosial
yang demokratis.
Istilah ini pertamakali dikemukakan oleh mantan wakil perdana menteri Malaysia,
Anwar Ibrahim. Menurut Anwar Ibrahim, masyarakat madani adalah suatu sistem sosial yang
subur berlandaskan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kestabilan masyarakat
dengan kebebasan individu.
Konsep masyarakat madani menurut perspektif Islam salah satunya ialah masyaralat
terbaik (Khairuh Ummah). Berikut adalah kutipan ayat yang mengatur istilah itu :

ِ ‫اس تَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬


ِ ‫ُوف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُ ْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل‬ ِ َّ‫ت لِلن‬ْ ‫ُك ْنتُ ْم َخي َْر أُ َّم ٍة أُ ْخ ِر َج‬
َ‫ب لَ َكانَ َخ ْيرًا لَهُ ْم ِم ْنهُ ُم ْال ُم ْؤ ِمنُونَ َوأَ ْكثَ ُرهُ ُم ْالفَا ِسقُون‬ِ ‫َولَوْ َءا َمنَ أَ ْه ُل ْال ِكتَا‬
Artinya : “Kamu adalah umat terbaik untuk seluruh umat manusia. Kamu menyuruh
kepada yang ma’ruf, mencegah yang munkar untuk beriman kepada Allah. Apabila Ahli kitab
beriman, maka itu lebih baik bagi mereka, ada yang beriman diantara mereka, dan
kebanyakan mereka adalah fasik.” (Q.S Al-Imran ayat 110)
Menurut Muhammad AS Hikam, pengertian masyarakat madani adalah semua
wilayah kehidupan sosial yang terorganisir dan memiliki ciri-ciri; kesukarelaan,
keswasembadaan, keswadayaan, dan kemandirian yang tinggi di hadapan Negara, serta
terikat oleh norma dan nilai hukum yang diikuti semua warganya.
Menurut Nurcholis Madjid, pengertian masyarakat madani adalah merujuk pada
masyarakat Islam yang pernah dibangun oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah, yaitu

3
masyarakat dengan peradaban yang memiliki ciri; kesederajatan, keterbukaan, toleransi,
musyawarah, dan menghargai prestasi.
Menurut Syamsudin Haris, pengertian masyarakat madani adalah suatu lingkup sosial
yang berada di luar pengaruh Negara dan model yang tersusun dari lingkungan masyarakat
paling akrab seperti; keluarga, asosiasi sukarela, gerakan masyarakat, dan lainnya.

2.2 Karakteristik Masyarakat Madani


Masyarakat madani (civil society) adalah masyarakat majemuk yang berkembang
yang mengedepankan toleransi atau saling menghargai satu sama lain dan mengedepankan
nilai-nilai keadilan, kesetaraan, hukum, pluralisme, sehingga mereka memiliki kemajuan
secara baik.
Karakteristik Masyarakat madani dapat dikatakan memiliki kontrak sosial dan aliansi
sosial, terjadi integrasi antara individu dengan individu, individu dan kelompok dalam
masyarakat. Kemudian, adanya persebaran kekuasaan dalam masyarakat memungkinkan
kepentingan-kepentingan yang mengatur masyarakat dibatasi atau dikurangi melalui adanya
beberapa alternatif kekuasaan.
Selanjutnya, keanggotaan berbagai organisasi sukarela, organisasi ini memberikan
berbagai masukan bagi pengambilan keputusan pemerintah, yang dapat menjembatani
kepentingan individu dan negara. Adanya loyalitas dan kepercayaan meningkat dan
berkembang, sehingga setiap anggota masyarakat saling mengakui hubungan satu sama lain
dan mengutamakan kepentingan umum. Masyarakat juga bebas melakukan aktivitas pranata
sosial dari berbagai perspektif.
Dalam buku “Citizenship & Civil Society” (Citizenship & Civil Society, 2019) karya
Heri Herdiawanto dan kawan-kawan dijelaskan beberapa ciri masyarakat sipil, yaitu:
 Free public domain, yaitu kebebasan sebagai cara menyampaikan pendapat di
ruang publik.
 Demokrasi artinya masyarakat dapat berperilaku santun dalam berinteraksi
dengan masyarakat sekitar, tanpa membedakan ras, suku, dan agama.
 Toleransi adalah sikap yang dibentuk dalam masyarakat sipil untuk
menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai aktivitas orang lain.
 Pluralisme, yang berarti afinitas sejati keragaman dalam ikatan peradaban.
Pluralisme erat kaitannya dengan sikap toleransi terhadap sesama, yang
sebenarnya dibutuhkan dalam kehidupan sosial yang pluralistik.
 Keadilan sosial berarti keseimbangan dan pemerataan hak dan kewajiban
setiap warga negara, yang mencakup semua aspek kehidupan.
2.3 Upaya untuk Mewujudkan Masyarakat Madani
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan masyarakat madani
yaitu
 Meningkatkan kebebasan dalam mengemukakan pendapat
 Belajar menghargai pendapat orang lain

4
 Menumbuhkan keberanian moral yang tinggi
Kemudian salah satu cara untuk mewujudkan konsep masyarakat madani adalah
dengan mendemokratisasi pendidikan. Demokratisasi pendidikan kondusif untuk
menumbuhkan kebiasaan calon-calon masa depan di tanah air untuk mengungkapkan
pendapatnya secara bebas, menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan keberanian moral
yang luhur, bergaul dengan masyarakat, dan mau belajar tentang berbagai hal. berhubungan
dengan masyarakat.
Dengan kata lain, masyarakat harus menjaga keseimbangan antara penegakan
hukum yang sehat dan demokrasi. Setiap orang memiliki kedudukan yang sama.Sebagai
anggota masyarakat sipil dan lembaga negara, seseorang harus mampu membangun negara
demokrasi di Indonesia.
Sedangkan beberapa upaya yang dapat digunakan untuk mewujudkan masyarakat madani di
Indonesia adalah dengan:
 Menerapkan demokratisasi pendidikan.
 Meningkatkan kebebasan mengemukakan pendapat.
 Belajar menghargai pendapat orang lain.
 Menumbuhkan keberanian moral yang tinggi.
2.4 Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
Peranan umat islam yang dapat dilakukan dalam mewujudkan masyarakat
madani adalah dengan menerapkan lima prinsip dasar yaitu muakkah, ikatan iman, ikatan
cinta, persamaan si kaya dan si miskin dan toleransi umat beragama.
Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan zaman, umat Islam harus berperan
aktif dalam mewujudkan masyarakat madani. "Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
(Q.S.Ali Imron:110). Oleh karena itu maka Umat Islam harus menunjukan perannya dalam
mewujudkan Masyarakat Madani yaitu antara lain:

 Melakukan pembenahan kedalam tubuh umat Islam untuk menghapus


kemiskinan.
 Menciptakan keadilan sosial dan demokrasi.
 Merangsang tumbuhnya para intelektual.
 Mewujudkan tata sosial politik yang demokratis dan sistem ekonomi yang
adil.
 Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan
dan pendidikan rakyat.
 Sebagai advokasi bagi masyarakat yang "teraniaya", tidak berdaya membela
hak-hak dan kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran,
kelompok buruh, TKI, TKW yang digaji atau di PHK secara sepihak, di siksa
bahkan di bunuh oleh majikannya dan lainlain).

5
 Sebagai kontrol terhadap negara .
 Menjadi kelompok kepentingan(interest group) atau kelompok penekan
(pressure group) dalam rangka menegakkan kebenaran dan keadilan.
Dalam rangka pembentukan masyarakat madani Indonesia, warga negara Indonesia
perlu berkembang menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, dan religius, yang
dicirikan oleh ekspresi yang baik, argumentasi dan kreativitas yang kritis, pemikiran dan
perasaan yang jernih sesuai aturan, dan semangat menerima. Bhineka Tunggal Ika,
berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab, serta memilih pemimpin masa depan
secara jujur dan adil.
Bangsa Indonesia sedang bekerja keras untuk membangun masyarakat madani yang
pada dasarnya adalah masyarakat madani yang demokratis dan religius/religius. Dalam
rangka pembentukan masyarakat madani Indonesia, warga negara Indonesia perlu
berkembang menjadi warga negara yang arif, demokratis, agamis, kritis, kritis, argumentatif
dan kreatif, berpikir dan berperasaan jernih sesuai kaidah, serta menerima semangat
peradaban. Bhineka Tunggal Ika, terorganisir secara sadar dan bertanggung jawab, memilih
pemimpin masa depan secara jujur dan adil, menanggapi media massa secara kritis dan
objektif, berani tampil dan profesional di masyarakat.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Masyarakat madani bisa diartikan sebagai kemandirian aktivitas warga masyarakat
madani sebagai “area tempat berbagai gerakan social”. Untuk mewujudkan masyarakat
madani dan agar terciptanya kesejahteraan umat maka kita sebagai generasi penerus supaya
dapat membuat suatu perubahan yang signifikan dalam masyarakat. Selain memahami apa itu
masyarakat madani kita juga harus melihat pada potensi manusia yang ada di masyarakat,
khususnya Indonesia. Potensi yang ada di dalam diri manusia sangat mendukung kita untuk
mewujudkan masyarakat madani.

Anda mungkin juga menyukai