Masyarakat Madani
Disusun Oleh :
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan terhadap kehadirat Tuhan YME yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalh yang
berjudul “Masyarakat Madani” ini dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Pada
dasarnya, makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Pendidikan
Agama Islam.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat
membantu dan membimbing serta memberikan dukungan dalam pelaksanaan pembuatan
makalah ini, kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah turut andil dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata, terlepas dari segala kesalahan yang ada semoga dalam penulisan makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua yang membacanya baik dari pembaca maupun
kami sendiri serta dapat memberi manfaat kepada khalayak umum.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Metode Penelitian.............................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
HASIL PENELITIAN.............................................................................................................2
2.1 Pengertian Masyarakat Madani........................................................................2
2.2 Konsep Masyarakat Madani.............................................................................2
2.3 Sejarah Masyarakat Madani.............................................................................3
2.4 Karakteristik Masyarakat Madani....................................................................4
2.5 Ciri ciri Masyarakat Madani.............................................................................4
2.6 Studi Kasus Konsep dan Strategi Bagaimana Terwujudnya Masyarakat
Madani di Indonesia...............................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Metode yang digunakan dalam laporan penelitian ini dan yang akan dijadikan sebagai
sumber acuan utama adalah metode kualitatif yaitu metode yang memfokuskan kepada
penelitian yang mendalam untuk menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan
data berupa narasi yang bersumber dari aktivitas, pengamatan serta penggunaan dokumen
sebagai alat pengumpulan data. Untuk mendapatkan informasi lebih dalam akan
digunakan metode studi pustaka. Studi pustaka sendiri adalah teknik pengumpulan data
dengan tinjauan pustaka ke perpustakaan dan pengumpulan buku buku, bahan-bahan
tertulis serta referensi-referensi yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
1
BAB II
HASIL PENELITIAN
2.1 Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat Madani adalah sistem sosial yang tumbuh berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan masyarakat yang berupa
pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan undang-undang dan bukan
nafsu keinginan individu. Masyarakat Madani memiliki ciri-ciri yang khas yaitu
kemajemukan kebudayaan (Multicultural), Hubungan timbal balik (Reciprocity) dan
sikap yang saling memahami dan menghargai. Para ahli menjelaskan watak masyarakat
madani yang dimaksud adalah guiding ideas, dalam melaksanakan ide-ide yang
mendasari keberadaanya yaitu prinsip moral, keahlian, kesamaan, musyawarah dan
demokratis.
Dawam Rahardjo juga mengemukakan definisi masyarakat madani adalah proses
penciptaan peradaban yang mengacu pada nilai-nilai kebijakan bersama. Menurutnya
masyarakat madani adalah warga negara bekerja sama membangun ikatan sosial, jaringan
produktif, solidaritas kemanusiaan yang bersifat non negara. Ia juga mengemukakan dasar
utama masyarakat madani adalah persatuan dan integrasi nasional yang didasarkan pada
suatu pedoman hidup, menghindarkan diri dari konflik permusuhan yang menyebabkan
perpecahan dan hidup dalam suatu persaudaraan.
Azyumardi Azra juga menambahkan bahwa masyarakat madani lebih dari sekedar
gerakan prodemokrasi yang mengacu pada pembentukan masyarakat berkualitas dan
bertamadun (Civility). Menurut tokoh cendekiawan muslim Indonesia, Norcholish Madjid
istilah masyarakat madani mengandung makna toleransi kesediaan pribadi untuk
menerima berbagai macam pandangan politik dan tingkah laku sosial.
Masyarakat Madani merupakan suatu konsep dari istilah Civil Society. Orang yang
pertama kali mengungkapkan istilah ini adalah Anwar Ibrahim. Pemaknaan civil society
sebagai masyarakat madani ini merujuk pada konsep dan bentuk masyarakat Madinah
yang dibangun Nabi Muhammad pada saat itu. Masyarakat Madinah dianggap sebagai
salah satu bentuk historis dari terbentuknya civil society dalam masyarakat muslim
modern hingga saat ini. Konsep civil society lahir dan berkembang dari sejarah dari
kehidupan bermasyarakat. Masyarakat Madani adalah istilah yang dilahirkan untuk
menerjemahkan konsep civil society tersebut menjadi “Islami”.
Perbedaan antara civil society dan masyarakat madani adalah civil society merupakan
sebuah modernitas, modernitas tersebut adalah hasil dari gerakan Renaisans, yaitu
gerakan masyarakat sekuler yang meminggirkan Tuhan. Sehingga civil society
mempunyai lapisan masyarakat yang rapuh karena meninggalkan Tuhan. Sedangkan
masyarakat madani lahir dari dalam tuntunan dan asuhan petunjuk Tuhan dan utusannya
yaitu Nabi Muhammad. Dari alasan-alasan tersebut Maarif mendefinisikan masyarakat
2
madani sebagai sebuah masyarakat yang terbuka dan toleran atas landasan nilai-nilai etik-
moral yang bersumber dari wahyu Allah.
Rahardjo (1997) menyatakan bahwa istilah civil society sudah ada sejak zaman
sebelum Masehi. Orang yang pertama kali mencetuskan istilah civil society ialah Cicero
(106-43 SM), seorang orator Yunani kuno. Civil society menurut Cicero ialah suatu
komunitas yang memiliki kode hukum sendiri. Dengan konsep civility (kewargaan) dan
urbanity (budaya kota), maka kota dipahami bukan hanya sekedar konsentrasi penduduk,
melainkan juga sebagai pusat peradaban dan kebudayaan. Istilah masyarakat madani
selain mengacu pada konsep civil society, juga berdasarkan pada konsep negara-kota
Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622M. Masyarakat madani
juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang berperadaban) yang
diperkenalkan oleh Ibnu Khaldun, dan konsep Al Madinah al fadhilah (Madinah sebagai
Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al Farabi pada abad pertengahan
Bukti dari majunya masyarakat madinah adalah Piagam Madinah. Piagam Madinah
adalah dokumen penting yang membuktikan betapa sangat majunya masyarakat yang
dibangun kala itu, di samping juga memberikan penegasan mengenai kejelasan hukum
dan konstitusi sebuah masyarakat. Piagam Madinah ini adalah konstitusi tertulis pertama
dalam sejarah manusia. Konstitusi ini secara mencengangkan telah mengatur apa yang
sekarang orang ributkan tentang hak-hak sipil (civil rights), atau lebih dikenal dengan hak
asasi manusia (HAM), jauh sebelum Deklarasi Kemerdekaan Amerika (American
Declaration of Independence, 1776), Revolusi Prancis (1789), dan Deklarasi Universal
PBB tentang HAM (1948) dikumandangkan.
Masyarakat Madani, atau dalam khazanah Barat dikenal sebagai civil society
(masyarakat sipil), sejatinya muncul pada masa Pencerahan (Renaissance) di Eropa
melalui pemikiran John Locke (abad ke-18) dan Immanuel Kant (abad ke -19). Sebagai
sebuah konsep, civil society berasal dari proses sejarah panjang masyarakat Barat yang
biasanya disandingkan dengan konsepsi tentang state (Negara). Dalam tradisi Eropa abad
ke-18, pengertian masyarakat sipil ini dianggap sama dengan negara (the state), yakni
suatu kelompok atau kekuatan yang mendominasi kelompok lain. Barulah pada paruh
kedua abad ke-18, terminologi ini mengalami pergeseran makna. Negara dan masyarakat
madani kemudian dimengerti sebagai dua buah entitas yang berbeda. Bahkan kemudian,
Kant menempatkan masyarakat madani dan negara dalam kedudukan yang berlawanan,
yang kemudian dikembangkan oleh Hegel, menurutnya masyarakat madani merupakan
subordinatif dari sebuah negara.
3
2.4 Karakteristik Masyarakat Madani
5
2.6 Studi Kasus Konsep dan Strategi Bagaimana Terwujudnya Masyarakat Madani di
Indonesia
6
4. Memperluas golongan menengah melalui pemberian kesempatan bagi kelas
menengah untuk berkembang menjadi kelompok masyarakat madani yang mandiri
secara politik dan ekonomi
5. Mereformasikan sistem politik demokratis melalui pemberdayaan lembaga-lembaga
demokrasi yang ada berjalan sesuai prinsip-prinsip demokrasi
6. Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga negara secara
keseluruhan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA