Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“MASYARAKAT MADANI”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pancasila

Dosen Pengampu:
Yahya Aziz, S.Ag, M.Pd.I
197208291999031003

Disusun oleh:

Dian Eka Aprilia 06040923063


Martha Tri Mu’alimah 06040923075
Nanda Aprilia 06040923083
Rosyada Wahyu Adinda 06040923089
Nur Latifah D99219058

PROGRAM STUDI PANCASILA


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. Dengan membuat tugas ini kami harapkan mampu
untuk lebih mengenal tentang ciri-ciri masyarakat madani yang kami sajikan
berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Dalam penyelesaian makalah ini, kami
banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu,
sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yahya Aziz,
S.Ag, M.Pd.I yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Orang
tua dan keluarga kami tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dorongan
serta bantuan, baik secara materi maupun moral. Serta teman-teman kami yang
telah memberi semangat kepada kami. Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang
masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangatmengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang
akan datang. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperar serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Surabaya, 1 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2
2.1 Masyarakat Madani................................................................................ 2
2.2 Ciri-Ciri Masyarakat Madani ................................................................. 3
2.3 Proses Demokrasi Menuju Masyarakat Madani ...................................... 4
2.4 Pilar Penegak Masyarakat Madani ......................................................... 4
2.5 Masyarakat Madani Indonesia ................................................................ 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 7
3.2 Saran ..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSAKA ............................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat Madani, konsep ini merupakan penerjemahan istilah dari
konsep civil society yang pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim
dalam ceramahnya pada simposium Nasional dakm rangka forum ilmiah pada
acara festival istiqhlal, 26 September 1995 di Jakarta. Konsep yang diajukan
oleh Anwar Ibrahim ini hendak menujukkan bahwa masyarakat yang ideal
adalah kelompok masyarakat yang meniliki peradaban maju. Lebih jelas Anwar
Ibrahim menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah
sistem nasional yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat.
Dawan Rahatjo mendefinisikan masyarakat madani sebagai proses
penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama.
Dawam menjelaskan, dasar utama dari masyarakat Madani adalah persatuan
dan integrasi sosial yang didasarkan pada suatu pedoman hidup, menghindarkan
diri dari konflik dan permusuhan yang menyebabkan perpecahan dan hidup
dalam suatu persaudaraan.
Konsep masyarakat Madani merupakan tuntutan baru yang memerlukan
berbagai trobosan dałam berpikir, menyusun konsep, serta tindakan-tindakan.
Dengan kata lain dalam menghadapi perubahan masyarakat dan zaman,
diperlukan suatu paradigma baru didalam menghadapi tuntutan-tuntutan yang
baru, demikian kata filusuf khun, Karena menurut khun, apabila tantangan-
tantangan baru tersebut dihadapi dengan menggunakan paradigma lama, maka
segala usaha yang dijalankan akan memenuhi kegagalan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa arti atau pengertian Masyarakat Madani?
2. Bagaimana definisi Masyarakat Madani menunut para ahli?
3. Apa saja ciri-ciri Masyarakat Madani?
4. Apa saja yang menjadi pilar-pilar penegak Masyarakat Madani?
5. Bagaimana Masyarakat Madani yang ada di Indonesia?

1.3 Tujuan
Secara khusus makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pancasila. Makalah ini juga disusun untuk membahas mengenai masyarakat
Madani, agar pembaca dapat memahami sejarah dari msyarakat madani, ciri-
ciri masyarakat madani, proses demokrasi menuju masyarakat madani, pilar
penegak masyarakat Madani, masyarakat madani Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Masyarakat Madani
Masyarakat Madani adalah masyarakat yang berbudaya namun mampu
berinteraksi dengan dunia yang modern sehingga dapat terus berkembang dan
maju. Dan masyarakat Madani, setiap warganya menyadari dan mengerti akan
hak-haknya serta kewajibannya terhadap negara, bangsa dan agama.
Masyarakat Madani sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia. Masyarakat
Madani adalah masyarakat bermoral yang menjamin keseimbangan antara
kebebasan individu dan stabilitas masyarakat, dimana masyarakat memiliki
motivasi dan inisiatif individu. Masyarakat Madani merupakan suatu
masyarakat ideal yang di dalam hidup manusia-manusia partisipan yang
masing-masing diakui sebagai warga dengan kedudukan yang serba ada dan
sama dalam soal pembagian hak dan kewajiban.
Pada intinya pengertian masyarakat madani adalah masyarakat yang
memiliki kehidupan ideal, baik dalam hak dan kewajiban warga dapat
terlaksanakan secara seimbang serta mampu berkembang dengan dunia demi
majunya kehidupan. Pada dasarya masyarakat di negara-negara berkembang
masih kesulitan dalam mencapai masyarakat Madani. Hal ini dikarenakan
masih rendahnya pendidikan politik dan kewarganegaraan pada masyarakat.
Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya rasa nasionalisme dan kepedulian
terhadap masalah yang dihadapi bangsa sendiri. Maka dari itu, faktor-faktor
penghambat tersebut seharusnya seluruh masyarakat terus bergerak dan maju
dalam membentuk masyarakat yang cerdas, demokratis, beradab dan memiliki
nasionalisme yang tinggi. Seluruh warga masyarakat dituntut harus mampu
berpikir kritis dengan berdasarkan pada pancasila dan semboyan bhineka
tunggal ika sehingga terbentuk masyarakat yang mampu mengatasi masalah-
masalah yang menimpa bangsanya serta mampu membentuk kekuatan dalam
membangun penerintahan yang kokoh, jujur, dan adil. Kemudian dari langkah-
langkah yang cerdas dan juga kritis maka akan terbentuk masyarakat yang
madani dan berpegangan pada nilai-nilai pancasila.

A. Pengertian Masyarakat Madani


Konsep ini mnerupakan penerjemahan istilah dari konsep civil
society yang pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam
ceramahnya pada simposium Nasional dalam rangka forum ilmiah pada
acara festival istiqlal, 26 September 1995 di Jakarta. Masyarakat madani
adalah sistem sosial yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang

2
menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan
masyarakat.
B. Definisi Menurut Kamus Besar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, madani adalah masyarakat
yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh
penguasa teknologi yang beradab, iman dan ilmu.
C. Sejarah Masyarakat Madani
Sejarah awal Masyarakat Madani tidak bisa dilepas dari filusuf
Yunani Aritoteles (384-322 SM) yang memandang konsep Masyarakat
Madani (Civil Society) sebagai sistem kenegaraan atau identik dengan
Negara itu sendiri, istilah Civil Society dimasa sekarang sering dikenal
sebagai koinemia politik, yaitu sebuah komunikasi politik tempat warga
dapat terlibat langsung dalam peraturan ekonomi-politik dan pengambilan
keputusan.
Gagasan tentang Civil Society kemudian mewabah menjadi sebuah
landasan ideology untuk perjuangan kelompok demokrasi dibelahan dunia
yang lain untuk membebaskan masyarakat di cengkraman Negara yang secara
sistematis melemahkan daya kreativitas dan kemandirian masyarakat.
Di dalam tatanan kepemerintahan yang demokrasi, komponen rakyat yang
disebut Masyarakat Madani harus memperoleh peran utama. Hal ini
berdasarkan pada kenyataan bahwa dalam sistem yang demokrasi membawa
landasan bagi rakyat untuk berperan dalam menciptakan tata kepemerintahan
yang baik. Moral merupakan operasional dari sikap dan pribadi seseorang
dalam beragam. Sehingga peranan dalam tiga komponen yaitu : sektor swasta,
pemerintahan dan rakyat merupakan kerangka Masyarakat Madani.

2.2 Ciri-Ciri Masyarakat Madani


Masyarakat madani memiliki ciri-ciri dan karakteristik sebagi berikut:
A. Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat
sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan
publik, warga negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam
menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan
pendapat, serta mempublikasikan informasi kepada publik.
B. Demokratisasi
Menunut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan
wacana kritik rasional masyarakat yang secara ekspisit mensyaratkan
tumbuhnya demokrasi, dałam kerangka ini hanya negara demokratis yang
mampu menjamin Masyarakat Madani. Toleransi adalah kesediaan
individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial

3
yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang dikembangkan dałam
masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling menghargai dan
menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang atau
kelompok masyarakat lain yang berbeda.
C. Phuralisme
Phuralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai
sikap tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai
positif dan merupakan rahmat Tuhan.
D. Keadilan sosial (Social Justice)
Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga dan negara yang
mencakup seluruh aspek kehidupan.
E. Partisipasi Sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan
awal yang baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang
bersih dapat terjadi apabila tersedia iklim yang memungkinkan otonom
individu terjaga
F. Supremasi Hukum
Supremasi hukum merupakan jaminan terciptanya keadilan,
keadilan harus diposisikan secara netral, artinya tidak ada pengecualian
untuk memperoleh kebenaran di atas hukum.

2.3 Proses Demokrasi Menuju Masyarakat Madani


Masyarakat Madani merupakan elemen yang signifikan dalam membangun
demokrasi. Salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya
partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh negara atau pemerintah. Proses syarat menuju masyarakat
madani :

1. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi.


2. Memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sendiri
3. Semakin mantab mengandalkan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri
4. Secara umum telah memiliki kemampuan ekonomi, sistem politik, sosial
budaya dan pertahanan keamanan yang dinamis, tangguh serta berwawasan
global.

2.4 Pilar Penegak Masyarakat Madani


Yang dimaksud dengan pilar masyarakat madani adalah institusi-institusi
yang menjadi bagian dari sosial control yang berfungsi mengkritisi kebijakan-
kebijakan penguasa yang diskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi
masyarakat yang tertindas. Dalam penegakkan masyarakat madani, pilar-pilar

4
tersebut menjadi persyaratan mutlak bagi terwujudnya kekuatan masyarakat
madani, pilar-pilar tersebut antara lain adalah:

A. Lembaga Swadaya
Masyarakat adalah institusi sosial yang dibentuk oleh swadaya
masyarakat yang tugas esensinya adalah membantu dan memperjuangkan
aspirasi dan kepentingan masyarakat yang tertindas.
B. Pers
Merupakan institusi yang penting dalam penegakan Masyarakat
Madani, karena kemungkinan dapat mengkritisi dan menjadi bagian dari
sosial control yang dapat menganalisa serta mempublikasikan berbagai
kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan warga negaranya. Warga
negara, baik yang duduk dalam formasi pemerintahan maupun sebagai
rakyat, harus tunduk kepada (aturan) hukum.
C. Perguruan tinggi
Yakni tempat dimana civitas akademiknya (dosen dan mahasiswa)
merupakan bagian dari kekuatan sosial dan masyarakat madani yang
bergerak pada jalur moral Force untuk menyalurkan aspirasi masyrakat dan
mengkritisi berbagai kebijakan-kebijakan pemerintah, dengan catatan
gerakan yang dilancarkan oleh mahasiswa tersebut. Menurut Riswandi
Imawan, perguruan tinggi memiliki tiga peranan dalam mewujudkan
masyarakat madani. Pertama, pemihakan yang tegas pada prinsip
egalitarianisme yang menjadi dasar kehidupan politik yang demokratis.
Kedua, membangun, mengembangkan dan mempublikasikan informasi
secara objektif dan tidak manipulatif. Ketiga, melakukan tekanan terhadap
ketidak adilan dengan cara santun dan saling menghormati.
D. Partai politik
Merupakan wahana bagi warga negara untuk dapat menyalurkan
aspirasi politiknya dan tempat ekspresi politik warga negara, maka partai
politik ini menjadi persyaratan bagi tegaknya masyarakat madani.

2.5 Masyarakat Madani Indonesia


Masyarakat madani jika dipahami secara sepintas merupakan format
kehidupan alternatif yang mengedepankan semangat demokrasi dan
menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Konsep masyarakat madani
menjadi alternatif pemecahan, dengan pemberdayaan dan penguatan daya
control masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang akhimya
nanti terwujud kekuatan masyarakat yang mampu merealisasikan dan
menegakkan konsep hidup yang demokratis dan menghargai hak-hak asasi
manusia. Berkembangnya masyarakat madani di Indonesia diawali dengan
kasus-kasus pelanggaran HAM dan pengekangan kebebasan berpendapat,
berserikat dan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat dimuka umum

5
kemudian dilanjutkan dengan munculnya berbagai lembaga-lembaga non
pemerintahan mempunyai kekuatan dan bagian dari sosial control. Secara
esensial Indonesia memang membutuhkan pemberdayaan dan penguatan
masyarakat secara komprehensif agar memiliki wawasan dan kesadaran
demokrasi yang baik serta mampu menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi
manusia. Untuk itu, maka diperlukan pengembangan masyarakat madani
dengan menerapkan strategi sekaligus agar proses pembinaan dan
pemberdayaan itu mencapai hasilnya secara optimal. Menurut Dawan ada tiga
strategi yang salah satunya dapat digunakan sebagai strategi dalam
memberdayakan masyarakat madani Indonesia, yaitu:

A. Strategi yang lebih mementingkan integrasi nasional dan politik. Strategi


ini berpandangan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung
dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan
bernegara yang kuat.
B. Strategi yang lebih mengutamakan reformasi sistem politik demokrasi.
Strategi ini berpandangan bahwa untuk membangun ekonomi.
C. Strategi yang memilih membangun masyarakat madani sebagai basis yang
kuat kearah demokrasi. Fakta model strategi pemberdayaan masyarakat
madani tersebut dipertegas oleh Hakim, bahwa di era transisi ini harus
dipikirkan prioritas-prioritas pemberdayaan dengan cara memahami target-
target grup yang paling strategis serta penciptaan pendekatan-pendekatan
yang tepat di dalam proses.

6
BAB III
PENUTUPBAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masyarakat Madani dipahami sebagai kemandirian aktivitas warga
masyarakat madani sebagai "area tempat berbagai gerakan sosial" (seperti
himpunan ketetanggaan, kelompok wanita, kelompok keagamaan, dan
kelompok intelektual) serta organisasi sipil dari semua kelas (seperti ahli
hukum, wartawan, serikat buruh dan usahawan) berusaha menyatakan diri
mereka dalam suatu himpunan, sehingga mereka dapat mengekspresikan diri
mereka sendiri dan memajukan berbagai kepentingan mereka.
Karakteristik masyarakat madani diperlukan persyaratan-persyaratan yang
menjadi nilai universal dalam penegakkan masyarakat madani. Diantaranya
yaitu ruang public yang bebas, demokratisasi, toleransi, pluralisme, keadilan
social, partisipasi social, dan supremasi hukum. Masyarakat madani juga harus
mempunyai pilar-pilar penegak, karena berfungsi sebagai mengkritisi
kebijakan-kebijakan penguasa yang diskriminatif serta mampu
memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas.
Berkembangnya masyarakat madani di Indonesia diawali dengan kasus-
kasus pelanggaran HAM dan pengekangan kebebasan berpendapat, berserikat,
dan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat dimuka umum kemudian
dilanjutkan dengan munculnya berbagai lembaga-lembaga non pemerintah
mempunyai kekuatan dan bagian dari sosial control.
Untuk mewujudkan masyarakat madani dan agar terciptanya kesejahteraan
umat, maka kita sebagai generasi penerus supaya dapat membuat suatu
perubahan yang signifikan. Selain itu, kita juga harus dapat menyesuaikan diri
dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat sekarang ini. Selalu menambah
wawasan kita agar di dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak tertinggal.
Selain memahami apa itu masyarakat madani kita juga harus melihat pada
potensi manusia yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia. Potensi yang
ada didalam diri manusia sangat mendukung kita untuk mewujudkan
Masyarakat Madani.

3.2 Saran
Diharapkan kita semua baik yang tua maupun yang muda agar dapat
mewujudkan masyarakat madani di negeri kita yang tercinta ini yaitu Indonesia
melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem
ekonomi. Elemen masyarakat madani seperti pelajar, pers, LSM, dan
sebagainya juga harus makin kreatif dalam mengedukasi masyarakat guna

7
meningkatkan kualitas dan memberikan edukasi yang lebih merata ke semua
lapisan Masyarakat.
Dan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan bagi pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan
diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat
menerapkan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad SAW, setidaknya
kita termasuk kedalam golongan kaumnya.

8
DAFTAR PUSAKA

Sutianto, Anen. 2004. Reaktualisasi Masyarakat Madani Dalam Kehidupan.


Pikiran Rakyat: Bandung.
Suito, Deny. 2006. Membangun masyarakat madani. Centre For Moderate
Muslim Indonesia: Jakarta.
Ubaedillah, A., dan Rozak, Abdul. 2010. Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masy
arakat Madani. Cetakan ke-5. Jakarta:ICCE
Masykuri Abdilah, Enxdang Rudiatin. 2007. Dari Civil Society Ke Ciil Religion.
MUI: Jakarta.
Suharto, Edi, 2002. Masyarakat Madani: Aktualisasi Profesionalisme Community
Worker: Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Berkeadilan. STKS
Bandung: Bandung.
http://inews.detik.com/read/2013/10/15/22311123864871033/politik-dinasti-
tampar-masvarakat-madani

Anda mungkin juga menyukai