DISUSUN OLEH :
SHEILA EVIRA PUTRI (14020223136049)
ANGGITA DWI MAHARANI (14020223126008)
DZILAALIN ARSYUH (140202231260001)
SALWAH ROVANA (140202231260007)
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Masyarakat Madani dalam
Islam” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada bapak Abdullah Salam, S.M.I atas bimbingan
dan arahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah
ini, serta terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah …………………………….…………………..1
2. Rumusan Masalah…………………………………………………….….2
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Masyarakat Madani…...……………………………………3
2. Sejarah Masuknya Masyarakat Madani ke Indonesia………………...3
3. Karakteristik Masyarakat Madani……………………………………...4
4. Prasyarat Masyarakat Madani..………………………………………...5
5. Kendala Mewujudkan Masyarakat Madani……………………………6
6. Strategi Mewujudkan Masyarakat Madani………………………….....7
7. Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Madani………...7
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan………………..…………………………….………………...9
DAFTAR PUSTAKA………………..…………………………….……….10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di dalam Alquran sekalipun tidak pernah menyebutkan secara langsung
tentang suatu system masyarakat yang ideal dalam Islam. Namun, Alquran
memberika isyarat tentang karakteristik masyarakat ideal walaupun hal
tersebut memerlukan upaya penafsiran dan perkembangan dari pemikiran
agar dapat mengungkapkannya.
Konsep masayarakat ideal yang pernah ada dalam Islam di ambil dari
konsep yang pernah diterapkan di kota Madinah dan nabi membuat sebuah
revolusi besar yang mampu membangun sebuah peradaban tinggi dengan
membangun sebuah kota di Madinah dengan meletakan dasar dasar dari
sebuah konsep masyarakat ideal dengan menggariskan ketentuan untuk hidup
dengan sebuah konstitusi yang sudah disepakati bersama yakni piagam
Madinah.
Di Indonesia konsep ini diperkenalkan oleh seorang candikiawan yakni
Nurcholis Madjid, yang merujuk kepada konsep masyarakat yang di bangun
oleh nabi Muhammad di Madinah. Istilah madani merujuk kepada
madaniyyah yang berarti peradaban atau beradab. Karena masayarakat
madani berasosiasi dengan peradaban. Beliau mengungkapkan karakteristik
mendasar dari masyarakat madani yang dibangun oleh nabi di Madinah yaitu
ada rasa saling menghargai antar sesama masyarakat, saling tolong menolong
dalam membangun sebuah kota yang ideal, penegakan hukum yang adil,
menjunjung tinggi toleransi dalam bidang keagaamaan maupun dalam bidang
bidang sosial kemasyarakatan, serta adanya prinsip musyawarah dalam
memutuskan suatu keputusan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan ketika
membuat sebuah kebijakan baru.
1
1.2. Rumusan masalah
Penelitian ini memfokuskan kepada pencarian ayat ayat yang berkaitan
dengan karakteristik masyarakat madani di dalam Islam.
Hal tersebut dikarenakan piagam Madinah yang dijadikan Rasulullah
sebagai dasar hukum di kota Madinah berasal dari Alquran sehingga ada
kemungkinan karakteristik masyarakat madani tersebut ada dalam Alquran
yang menjadikan kota Madinah pada saat itu memiliki masyarakat yang
sangat ideal.
Berangkat dari fokus diatas rumusan masalah yang akan penulis bahas
adalah :
1. Bagaimana karakteristik masyarakat madani dalam Islam?
2. Bagaimana penerapan masyarakat madani di Indonesia?
1.3. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah mencari jawaban dari rumusan masalah
yang ada diatas, sehingga permasalahan tersebut dapat diselesaikan sesuai
dengan fakta dan data yang ada dilapangan.
Dengan kata lain, peneliti ingin mengetahui:
1. Karakteristik masyarakat madani dalam Islam
2. Penerapan masyarakat madani di Indonesia
1.4. Manfaat penelitian
a. Untuk menambah khazanah keilmuan tentang karakteristik
masyarakat madani di dalam Islam
b. Hasil penelitian ini diharapkan mampu digunakan untuk informasi
tambahan bagi peneliti lainnya dengan masalah yang sejenis
c. Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya teori teori dari
karakteristik masyarakat madani yang telah banyak diteliti oleh peneliti
lainnya
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
5. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara
karena keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan
masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
6. Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh
rejim-rejim totaliter.
7. Meluasnya kesetiaan (loyality) dan kepercayaan (trust) sehingga
individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak
mementingkan diri sendiri.
8. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga
sosial dengan berbagai ragam perspektif.
9. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara
individu maupun secara kelompok menghormati pihak lain secara adil
10. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain
yang dapat mengurangi kebebasannya.
11. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang
telah diberikan oleh Allah sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa
terganggu oleh aktivitas pihak lain yang berbeda tersebut.
12. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.
13. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki
kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan
ilmu pengetahuan untuk umat manusia.
14. Berakhlak mulia.
5
melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan
relasi sosial antar kelompok.
3. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan;
dengan kata lain terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial.
4. Adanya hak, kemampuan dan ke-sempatan bagi masyarakat dan
lembaga-lembaga swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum di
mana isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat
dikembangkan.
5. Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta
tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antar budaya dan
kepercayaan.
6. Terselenggaranya sistem pemerintah-an yang memungkinkan
Lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara
produktif dan berkeadilan sosial.
7. Adanya jaminan, kepastian dan kepercayaan antara jaringan-jaringan
kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan
komunikasi antar mereka secara teratur, terbuka dan terpercaya.
6
5. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja
yang terbatas.
6. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar
dan Penanganan TKI yang masih belum maksimal.
7. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi.
8. Demokrasi pendidikan belum berjalan dengan lancar.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Masyarakat Madani dalam Islam adalah bangunan politik yang
demokratis, partisipatoris, menghormati dan menghargai publik seperti
kebebasan hak asasi, partisipasi, keadilan sosial, menjunjung tinggi etika dan
moralitas. Ciri utama Masyarakat Madani Indonesia adalah demokrasi yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, masyarakat yang mempunyai
faham keagamaan yang berbeda-beda, penuh toleransi, menegakkan hukum
dan peraturan yang berlaku secara konsisten dan berbudaya.
Manfaat yang diperoleh dengan terwujudnya Masyarakat Madani ialah
terciptanya tatanan masyarakat yang lebih terbuka. Di samping itu, dengan
terwujudnya Masyarakat Madani, maka persoalan-persoalan besar bangsa
Indonesia seperti: konflik-konflik suku, agama, ras, etnik, golongan,
kesenjangan 98 sosial, kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan pembagian
"kue bangsa" antara pusat dan daerah, diharapkan dapat mewujudkan
kesejahteraan lahir batin bagi seluruh rakyat, sehingga kekhawatiran akan
terjadinya disintegrasi bangsa dapat dicegah.
Strategi membangun Masyarakat Madani di Indonesia dapat dilakukan
dengan integrasi nasional dan politik, reformasi sistem politik demokrasi,
pendidikan dan penyadaran politik, melalui masyarakat sipil yang
mengejewantah dalam berbagai wadah sosial politik di masyarakat, seperti
organisasi keagamaan, organisasi profesi, organisasi komunitas, media dan
lembaga pendidikan, dan sejenisnya. Dalam konteks ini, maka peran umat
Islam amat menentukan dalam artian memberikan kontribusi nyata bagi
pembentukan tatanan yang kondusif.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Piagam Madinah - Wikisource bahasa Indonesia 11 Des 2011
id.wikisource.org/wiki/Piagam_M adinah –
Schacht, Joseph and C.E. Bosworth (eds.). 1979. The Legacy of Islam.
London: Oxford University Press.
Suharto, Edi. 2002. Masyarakat Madani: Aktualisasi Profesionalisme
Community Workers Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Berkeadilan.
STKS Bandung: Bandung.
Suitor, Deny, Membangun Masyarakat Madani, Center for Moderat
muslim Indonesia, Buletin No.138 , 28 Juli 2006.
Suwardi, 1999. Demokratisasi Pendidikan dalam Pengajaran Pragmatik
Sastra Sebagai Wahana Penciptaan "Masyarakat Madani" Cakrawala
Pendidikan, Edisi Khusus Mei. Th. XVIII, No. 2.
Tim Icce UIN Jakarta. 2000. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan
Masyarakat Madani. Prenada Media: Jakarta.
Weeramantry, C.G. dan M. Hidayatullah. 1988. Islamic Jurisprudence:
An International Perspectives, vondon: The Mcmillan Press.
11