Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MASYARAKAT MADANI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Civic Education”

Dosen Pengampu : Muttaqin,M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 8 :

1. Arief Syaifuddin 5. M.Haiqal Al As’ary


2. Diyan Pratiwi 6. Rizki Auriel Illahien Zulfia
3. Eka Lestari 7. Reka Indah Fitria
4. Imani Anaya

YAYASAN NURUL ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BUNGO 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah
tentang “MASYARAKAT MADANI”. Sholawat serta salam tidak lupa selalu kita
haturkan untuk junjungan Nabi Agung kita, yaitu Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua.
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-
banyaknya untuk Bapak Muttaqin,M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Civic
Education yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Diakhir kami berharap makalah ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca. Kami juga memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
makalah kami ini terdapat kekurangan dan kesalahan.

Bungo, 11 Januari 2024

Penyusun Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Pengertian Masyarakat Madani ............................................................ 2


B. Tujuan dan ciri-ciri Masyarakat Madani .............................................. 3
C. Karakteristik Masyarakat Madani ........................................................ 5
D. Strategi Membangun Masyarakat Madani Di Indonesia ...................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 7

A. Kesimpulan .......................................................................................... 7
B. Saran ..................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Madani adalah masyarakat yang memiliki peradaban vis a vis
Bedawah, penduduk desa yang masih primtif, badui, M.A Jabbar Beg (1980) dalam
Islamic and Western Concept of Civilization menjelaskan, bahwa term Madani
(Madaniyah) yang berarti peradaban (civilization) digunakan pertama kali pada
akhir abad 19 dan abad 20 oleh sarjana muslim, Farid Wajdi dengan karyanya Al-
madaniyah wal-islam dan Abduh dengan karyanya Al-islam wal-Nashraniyyah
Maal-‘Ilmywal-Madaniyyah. Kaitan antara kata latin civitas dan civilization adalah
sangat mirip dengan kata Madinah dan madaniyyah. Ini merupakan kenyataan
bahwa orang-orang kota pada umumnya mengutamakan peradaban atau lebih dulu
memiliki peradaban dan peradaban tumbuh dan muncul dikota.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Masyarakat madani?
2. Apakah tujuan dan ciri-ciri Masyarakat madani?
3. Bagaimana karakteristik Masyarakat madani?
4. Bagaimana Strategi Membangun Masyarakat Madani Di Indonesia?

C. Tujuan
1. Agar mengetahui apa itu Masyarakat madani
2. Agar mengetahui tujuan Masyarakat madani
3. Agar mengetahui bagaimana karakteristik Masyarakat madani
4. Agar mengetahui bagaimana Strategi Membangun Masyarakat Madani Di
Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masyarakat Madani


Pengertian Masyarakat madani dalam arti luas sangat beragam hal ini
terlihat dari konsep masyarakat madani yang terlihat dari berbagai belahan dunia
dan juga latar belakang yang berbeda. Di bagian barat dikenal dengan sebutan civil
society atau disebut juga masyarakat madani. Masyarakat madani disebut juga
mujtama’ madani yang merupakan konsep tatanan ideal bermasyarakat yang telah
diterapkan oleh Rasulullah Saw. Ketika membangun Madinah.
Ada berbagai perbedaan definisi tentang Masyarakat madani tersebut antara
lain :
a) Nurcholis Madjid
Nurcholis Madjid mendefinisikan masyarakat madani sebagai masyarakat
yang memegang asas toleransi dan pluralisme pertama di dalam sejarah
peradaban. Masyarakat madani adalah Masyarakat yang taat akan hukum dan
memiliki kepedulian terhadap rasa kemanusiaan.
b) Dawam Raharjo
Menurut Dawam Raharjo, masyarakat madani mengacu kepada al-Din, al-
Tamaddun atau al-Madinah yang secara harfiah berarti kota. konsep
masyarakat madani mengandung tiga hal, yaitu agama sebagai sumbernya,
peradaban sebagai prosesnya, dan masyarakat kota atau perkumpulan sebagai
hasilnya.
c) Anwar Ibrahim
Masyarakat madani menurut Anwar Ibrahim adalah system social yang subur
berasaskan pada prinsip moral untuk menjamin keseimbangan antara
kebebasan perseorangan dengan kestabilan masyarakat.
Ketiga definisi tersebut hanya Sebagian kecil terjemahan dari civil society
oleh berbagai pakar yang masih memungkinkan adanya celah untuk mendefinisikan
dengan versi berbeda sesuai dengan kultur budaya yang melatarbelakangi. Jika

2
menurut Genealogi istilah Masyarakat madani disamakan dengan civil society.
Konsep ini sebenarnya sudah dirumuskan sejak zaman Aristoteles (384-322 S.M).

B. Tujuan dan Ciri-ciri Masyarakat Madani

Tujuan dari Masyarakat madani adalah menciptakan Masyarakat yang tidak


berdasarkan pada interaksi yang bersifat kelas atau menghilangkan diskriminasi
dalam kehidupan social. Selain itu, tujuan Masyarakat madani yakni menjadi
kekuatan penyeimbang bagi kecenderungan dominasi negara. Dengan begitu tata
pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab dapat terwujud.

Telah disepakati bahwa istilah Masyarakat madani mengacu pada konsep


Masyarakat Madinah yang kala itu memiliki peradaban yang tinggi. Hal ini bisa
terjadi karena konsep dari Rasulullah Saw. Berdasarkan nilai-nilai Islam. Islam
telah mengatur cara hidup bermasyarakat yang baik. Islam tidak mengenal adanya
pemisahan unsur-unsur keduniaan dan kedamaian. Hal ini diperkuat dengan ayat
Al-qur’an yang banyak membicarakan cara membentuk masyarakat yang moderat.
Konsep Masyarakat madani di telaah dari penafsiran Al-qur’an dengan umat yang
terbaik (khairahumah), masyarakat yang seimbang (ummatanwasathan), dan
masyarakat moderat (ummah muqtasidah). Kutipan-kutipan ayat tersebut sebagai
berikut.

1. Khairahumah terdapat dalam Q.S ayat 110 yang artinya :


Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah
SWT. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang yang
fasik.
2. Ummatanwasathan terdapat dalam Q.S ayat Al-Baqarah 143 yang artinya :
Dan demikian pula kami telah menjadikan kamu umat islam, umat yang adil
dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan kami tidak
menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami

3
mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti rasul dan siapa yang
membelok.
Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-
orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah SWT. Dan allah tidak akan menyia-
nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah maha pengasih lagi maha penyayang
kepada manusia.
3. Ummah muqtasidah terdapat dalam Q.S Al-Maidah ayat 66 yang artinya :
Dan sekiranya mereka bersungguh-sungguh menjalankan (hukum) taurat dan
injil dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari tuhannya, niscaya
mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka.
Diantara mereka ada golongan yang pertengahan dan alangkah buruknya apa
yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.
Dari ketiga kutipan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an
mengindikasikan kelebihan yang dimiliki orang-orang muslim sebagai umat yang
terbaik, umat yang tawasut atau moderat jika telah benar-benar mengamalkan nilai-
nilai yang diajarkan oleh islam.

Masyarakat madani tentunya juga memiliki ciri-ciri. Adapun ciri-ciri dari


Masyarakat madani sebagai berikut :

a) Adanya ruang publik yang bebas. Ruang publik selalu tersedia sebagai
sarana dalam mengemukakan pendapat
b) Demokratis. Masyarakat dapat saling berinteraksi dengan tidak
memperhatikan suku, ras dan agama
c) Toleran. Sikap yang dikembangkan dalam masyarakat menunjukkan sikap
saling mengahargai dan menghormati
d) Pluralisme. Keberagaman masyarakat yang tetap terjaga dalam ikatan
pertalian
e) Keadilan social. Hak dan kewajiban setiap individu seimbang dan terbagi
secara proporsional dalam semua aspek kehidupan.

4
C. Karakteristik Masyarakat Madani
1. Diakuinya masyarakat pluralisme, artinya telah menjadi sebuah
keniscayaan yang tidak dapat dielakkan sehingga mau tidak mau
pluralitas telah menjadi suatu kaidah yang abadi.
2. Tingginya sikap toleransi, secara sederhana sikap toleransi merupakan
sikap yang suka mendengar dan juga menghargai pendapat orang lain.
3. Tegaknya prinsip demokrasi bukan sekedar bebas tetapi suatu pilihan
untuk bersama-sama membangun warga dan masyarakat yang semakin
sejahtera.

D. Strategi Membangun Masyarakat Madani Di Indonesia


Di Indonesia agama mengambil peranan penting dalam membentuk
masyarakat madani khususnya sebagaimana masyarakat politik. Hal ini mengalami
hambatan pada hal idealisme negara kecenderungan yang dominan. Hal ini sangat
mencolok jika dibandingkan konsep madani dibagian barat, agama relative tidak
pernah menjadi pusat kekuasaan berbeda dengan beberapa wilayah.
Sejarah pernah mencatat justru unsur agama menempati posisi tersendiri
dalam proses pembentukan Masyarakat yang madani. Dengan demikian rasanya
tidak pas apabila Sebagian kalangan beranggapan bahwa menerapkan konsep
Masyarakat madani tidak relevan dan tidak cocok. Mereka beranggapan bahwa
menerapkan konsep ini lahir dari bangsa barat yang dikhawatirkan akan mengarah
pada pemahaman yang sekuler dan liberal tanpa batas. Padahal latar belakang
negara lah yang memengaruhi elemen-elemen penting untuk setiap permasalahan
yang akan ditindak lanjuti.
Upaya membangun Masyarakat madani di Indonesia yaitu,
a) Pemberdayaan yang lebih mementingkan upaya integrasi nasional.
b) Pemberdayaan yang mengutamakan perombakan system politik yang
memiliki ciri-ciri demokrasi, khususnya menghormati hak-hak asasi manusia.
c) Paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama
Pembangunan demokrasi. Dalam kerangka pemikiran masyarakat madani

5
persatuan umat dipandang sangat penting persatuan ini dilandasi oleh
kebijakan umum yang diterima bersama.

Persatuan dan kesatuan adalah modal utama sebelum melangkah untuk


melakukan strategi-strategi mewujudkan Masyarakat madani. Jika persatuan dan
kesatuan telah melekat dan perbedaan telah terkikis Langkah untuk mewujudkan
cita-cita Bersama adalah perkara yang tidak mustahil dan masyarakat madani pun
dapat terealisasikan.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam proses mewujudkan Masyarakat madani dibutuhkan perjuangan
yang gigih secara terus-menerus. Ia juga membutuhkan unsur-unsur social yang
menjadi prasarat terwujudnya masyarakat madani, seperti kerjasama yang baik
antara pemerintah, dengan lembaga kemasyarakatan, serta dengan masyarakat.
Alasan dan tujuan masyarakat agar terciptanya masyarakat madani di
Indonesia adalah agar segala macam bentuk kemajuan dan pembangunan
masyarakat dapat penuhnya dirasakan oleh masyarakat.
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasanya yang kami sajikan, oleh karena itu kami mohon
diberikan sarannya agar kami bisa membuat makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

7
DAFTAR PUSTAKA

Charis, I., & Nuryansah, M. (2015). Pendidikan Islam dalam Masyarakat Madani
Indonesia. Mudarrisa: Jurnal Kajian Pendidikan Islam, 7(2), 229-258.
Tabrani, Z. A. (2016). Transformasi Teologis Politik Demokrasi Indonesia (Telaah
singkat Tentang Masyarakat Madani dalam Wacana Pluralisme Agama di
Indonesia). Al-Ijtimai: International Journal of Government and Social
Science, 2(1), 41-56.
Sobur, A. (2000). Paradigma Komunikasi Politik dalam Mewujudkan Masyarakat
Madani. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 16(2), 112-137.

Anda mungkin juga menyukai