Disusun oleh:
2022
DAFTAR PUSAKA
DAFTAR ISIJ
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................ii
A. Latar belakang ...........................................................................................iii
B. Rumusan masalah .....................................................................................iii
C. Tujuan pembahasan ..................................................................................iii
Bab II PEMBAHASAN .........................................................................................1
A. Pengertian Civil Society/ masyarakat madani.........................................1
B. Konsep civil Society/ masyarakat Madani ...............................................2
C. Karakteristik Civil Society/ Masyarakat Madani....................................3
D. Pilar Plar Penegak Civil Society/ Masyarakat Madani ..........................6
BAB III PENUTUP ................................................................................................9
A. Kesimpulan ................................................................................................10
DAFTAR PUSAKA ...............................................................................................10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang karena atas berkat
rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan
makalah yang berjudul “Civil Society atau Masyarakat Madani” ini dalam rangka
pengembangan salah satu tri darma perguruan tinggi, yaitu bidang penelitian.
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangankekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang
hati demi perbaikan makalah penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu, sudah
sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak. Akhinya, semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini ada
manfaatnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini banyak masyarakat yang menginginkan suatu perubahan dalam
semua aspek kehidupan, yakni kehidupan yang memiliki suatu komunitas
kemandirian aktifitas warga masyarakatnya, yang berkembang sesuai dengan
potensi budaya, adat istiadat dan agama. Dengan mewujudkan dan
memeperlakukan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, penegakan hukum serta
perlindungan terhadap kaum minoritas.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi Pustaka,
dan metode deskriptif dalam menganalisis data.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah madani menurut Munawir berasal dari bahasa arab, madaniy. Kata
madaniy berakar dari kata kerja yaitu madana yang berarti mendiami, tinggal,
atau membangun. Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang artinya
beradab, orang kota, orang sipil, dan yang bersifatsipil atau perdata. Pendapat
yang sama dikemukakan oleh Hall (1998), yang menyatakan bahwa masyarakat
madani identik dengan civil society artinya suatu ide, angan-angan, bayangan,
cita-cita suatu komunitas yang dapat terwujud dalam kehidupan sosial. Dalam
masyarakat madani, pelaku sosial akan berpegang teguh pada peradaban dan
kemanusiaan. Hefner (1998) menyatakan bahwa masyarakat madani merupakan
masyarakat modern yang bercirikan kebebasan dan demokratisasi dalam
berinteraksi di masyarakat.
1
Al-Qur’an menjadi konstitusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan hidup
yang terjadi di antara penduduk Madinah.
Sementara itu konsep masyarakat madani atau dalam khazanah Barat dikenal
sebagai civil society (masyarakat sipil), muncul pada masa pencerahan
(Renaissance) di Eropa melalui pemikiran john Locke dan Emmanuel Kant.
Sebagai sebuah konsep, civil society berasal dari proses sejarah panjang
masyarakat Barat yang biasanya dipersandingkan dengan konsepsi tentang stage
(Negara). Dalam tradisi Eropa pada abadke-18, pengertian masyarakat sipil ini
2
dianggap sama dengan negara (the state), yakni suatu kelompok atau kesatuan
yang ingin mendominasi kelompok lain.
1) Demokratis
2) Toleransi
3) Pluralisme
3
keselamatan umat manusia antara lain melalui mekanisme pengawasan dan
pengimbangan (chek and balance).Lebih lanjut Nurcholish mengatakan bahwa
sikap penuh pengertian kepada orang lain itu diperlukan dalam masyarakat
yang majemuk, yakni masyarakat yang tidak monopolitik.
4) Social Justice
Free public sphare adalah adanya ruang public yang bebas sebagai sarana
dalam mengemukakan pendapat. Pada ruang public yang bebaslah individu
dalam posisinya yang setara mampu melakukan transaksi-transaksi wacana
dan praksis politik tanpa mengalami distorsi akan kekhawatiran. Menurut
Arendt dan Hebermas dikatakan bahwa “ruang public secara teoritis bisa
diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara memiliki
akses penuh terhadap setiap kegiatan public”. Warga negara berhak
melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat,
berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada public.
Sebagai sebuah prasyarat, maka untuk mengembangkan dan mewujudkan
civil society dalam sebuah tatanan masyarakat, maka free pubic sphare
menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan. Karena dengan menafikan
adanya ruang public yang bebas dalam tatanan civil society, maka akan
memungkinkan terjadinya pembungkaman kebebasan warga negara dalam
4
menyalurkan aspirasi yang berkenaan dengan kepentingan umum oleh
penguasa yang tiranik dan otoriter.
6) Partisipasi Sosial
7) Supremasi Hukum
5
implementasi tersebut akan sangat bermanfaat di masa yang akan datang
melalui peran-peran sebagai berikut :
6
society pilar-pilar tersebut menjadi prasyarat mutlak bagi terwujudnya
kekuatancivil society. Pilar-pilar tersebut antara lain :
2. Pers
3. Supremasi Hukum
4. Perguruan Tinggi
7
Sebagai bagian dari pilar penegak civil society, maka perguruan tinggi
memiliki tugasutama mencari dan menciptakan ide-ide slternatif dan
konstruktif untuk dapat menjawabproblematika yang diahadapi oleh
masyarakat. Di sisi lain perguruan tinggi memiliki “Tri Dharma Perguruan
Tinggi” yang harus dapat diimplementasikan berdasarkan
kebutuhanmasyarakat (public).
5. Partai Politik
8
BAB 111
PENUTUP
A.KESIMPULAN
2. Civil society merupakan buah dari modernitas. Civil society dilihat sebagai
gerakan masyarakat sekuler yang meminggirkan Tuhan. Sedangkan, masyarakat
madani lahir dari dalam asuhan dan petunjuk Tuhan. Sehingga masyarakat madani
dilihat sebagai sebuah masyarakat terbuka dan toleran yang bersumber dari Tuhan.
4. pilar pilar yang membentuk Civil Society/ masyarakat Madani adalah LSM, PERS,
Supremasi Hukum, Perguruan tinggi, Partai Politik.
9
DAFTAR PUSAKA
https://www.academia.edu/37502229/
Apakah_Pilar_Penegak_Civil_Society_itu#:~:text=Dalam%20penegakan%20civil
%20society%20pilar,Perguruan%20Tinggi%20dan%20Partai%20Politik.
https://media.neliti.com/media/publications/131496-ID-none.pdf
http://repositori.unsil.ac.id/188/6/11%20BAB%20II.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/8784/5/bab2.pdf
10