Anda di halaman 1dari 31

TUGAS 11

MAKALAH MASYARAKAT MADANI DAN


KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : BQ. ROSIDA ARSYAD

NIM : 200106067

KELAS : 4C

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN


GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MATARAM (2022/2023)

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang

sehingga makalah ini yang berjudul “Masyarakat Madani dan

Kewarganegaraan” ini dapat terselesaikan. Kami juga berterima kasih

kepada Bapak dosen Dr. Tamjidillah H.M. Amin, M.Pd yang memberikan

tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah

Pembelajaran PKN.

Dalam makalah ini kami akan membahas masalah mengenai

“Masyarakat Madani DAN Kewarganegaraan” karena sangat penting

untuk kita ketahui apa itu masyarakat madani. Kami menyadari

sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran

yang bisa membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk

kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Praya, 13 April 2022

                                   Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................1

KATA PENGANTAR. .........................................................................2

DAFTAR ISI .......................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................5

A. Latar Belakang...................................................................6

B. Rumusan Masalah.............................................................6

C. Tujuan.................................................................................7

BAB II : PEMBAHASAN...................................................................8

A. Pengertian Masyarakat Madani........................................8

B. Para pakar di Berbagai Negara.......................................12

C. Sejarah perkembangan Masyarakat Madani……………..13

D. Masyarakat Madani dan Demokrasi………………………16

E. Pengertian Kewarganegaraan........................................17

F. Asas kewarganegaraan...................................................18

G. Unsur yang menetukan kewarganegaraan.....................20

H. Problem status kewarganegaraan..................................22

I. Karakteristik warga Negara yang demokrasi..................23

J. Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia ............26

K. Hak dan kewajiban warga Negara…………………………27

BAB III : PENUTUP...........................................................................28

A. Kesimpulan......................................................................28

3
B. Saran..............................................................................30

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 31

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Zbigniew Rau Eropa Timur dan Uni Sovyet: Masyarakat Madani

adalah suatu masyarakat yang berkembang dari sejarah, yng

mengandalkan ruang dimana individu dan perkumpulan tempat

mereka bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai

yang mereka yakini.

Han Sung-joo – Korea Selatan; Masyarakat madani merupakan

sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak

dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari negara.

Masyarakat madani adalah suatu kesatuan yang terdidi dari

kelompok-kelompok yng secara mandiri menghimpun dirinya dan

gerakan dalam masyarakat secara relatif otonom dari negara.

Wacana masyarakat madani merupakan konsep yang berasal dari


pergolakan politik dan sejarah masyarakat Eropa Barat yang
mengalami proses transformasi dari pola kehidupan feodal menuju
kehidupan masyarakat industri kapitalis.

Warganegara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari

suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Warga negara adalah

bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disyahkan undang-

undang sebagai warga negara. Dalam penjelasan UUD 1945 pasal 26

dinyatakan bahwa orang-orang bangsa lain misalnya orang peranakan

5
Belanda, Cina, Arab dan lain-lain yang bertempat tinggal di Indonesia,

mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada

negara RI dapat menjadi warga negara.

Warga Negara adalah : merupakan anggota negara yang

mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, ia mempunyai

hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap

negaranya. Berdasarkan pengertian tersebut maka adanya hak dan

kewajiban warga negara terhadap negaranya merupakan sesuatu

yang niscaya ada.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian Masyarakat Madani?

2. Apa saja definisi Masyarakat Madani dari para pakar negara?

3. Jelaskan sejarah perkembangan Masyarakat Madani?

4. Jelaskan Masyarakat Madani dan demokrasi?

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan?

6. Apa asas kewarganegaraan?

7. Apa saja unsure-unsur kewarganegaraan?

8. Apa itu problem status kewarganegaraan

9. Jelaskan karakteristik warga Negara yang demokrasi?

10. Bagaimana cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia?

11. Apa hak dan kewajiban warga Negara?

C. Tujuan Masalah

6
1. Mengetahui apa itu Masyarakat Madani

2. Mengetahui pakar Negara

3. Mengetahui sejarah perkembangan masyarakat madani

4. Mengetahui tentang masyarakat madani dan demokrasi

5. Untuk menegtahui apa itu kewarganegaraan

6. Untuk mengetahui asas kewarganegaraan

7. Untuk mengetahui apa saja unsure-unsur kewarganegraan

8. Untuk mengetahui masalah status kewarganegaraan

9. Mengetahui karakteristik kewarganegaraan

10. Menegtahui cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia

11. Serta untuk mengetahui hak dan kewajiban warga Negara

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI

Adalah merupakan wacana yang telah mengalami proses

yang panjang. Ia muncul bersama dengan proses modernisasi,

terutama terjasi pada saat transpormasi dari masyarakat feodal ke

masyarakat Barat modern yang saat itu lebih dikenal dengan

istilah Civil Society.

Civil Society adalah Wilayah-wilayah kehidupan sosial yang

terorganisasi dan yang bercirikan antara lain Kesukarelaan

(Voluntari), Keswasembadaan (Self-Gnerating), Keswadayaan

(Self-Supporting), dan kemandirian tinggi berhadapan dengan

negara, dan keterkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai

hukum yang diikuti oleh warganya.

Masyarakat sipil; Prasyarat masyarakat dan negara dalam

rangka proses penciptaan dunia secara mendasar baru dan lebih

baik.

Sistem sosial yang subur yang diasaskan pada prinsip

moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan

perorangan dengan kestabilan masyarakat.

Masyarakat mendorong daya usaha serta inisiatif individu

baik dari segi pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintahan

mengikuti undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan

8
individu menjadikan keterdugaan atau predictability serta

ketulusan atau transparansi sistem.

1. Masyarakat Madani

Para cendekiawan dan ilmuan Indonesia seperti Nurcholis

Majid, M.Dawan Raharjo, Azyumardi Azra dan sebagainya.

Masyarakat madani adalah sebuah tatanan komunitas

masyarakat yang mengedepankan:

a. Toleransi;

b. Demokrasi;

c. Keberadaban serta

d. Menghargai akan adanya pluralisme (kemajemukan).

e. Di Indonesia Masyarakat madani mengalami

terjemahan yang berbeda-beda dengan sudut pandang

yang berbeda-beda pula seperti masyarakat madani

sendiri, masyarakat sipil, masyarakat

kewarganegaraan, dan masyarakat warga.

f. Masyarakat Sipil; Istilah ini banyak dikemukakan oleh

Mansour Fakih untuk menyebutkan: prasyarat

masyarakat dan negara dalam rangka proses

penciptaan dunia secara mendasar baru dan lebih baik.

g. Masyarakat kewarganegaran adalah; merupakan

respon dari keinginan unt menciptakan warga negara

9
yang mempunyai andil dlm setiap perkembangan dan

kemajuan negara.

2. Sejarah Perkembangan Masyarakat madani

a. Wacana masyarakat madani merupakan konsep yang

berasal dari pergolakan politik dan sejarah masyarakat

Eropa Barat yang mengalami proses transformasi dari

pola kehidupan feodal menuju kehidupan masyarakat

industri kapitalis.

b. ristoteles (384-322): Masyarkat madani dipahami

sebagai sistem enegaraan dengan menggunakan istilah

koinoni politik yaitu sebuah komunitas politik tempat

warga terlibat langsung dalam berbagai percaturan

ekonomi politik dan pengambilan keputusan.

3. Karakter Masyarakat Madani

a. Free Public Sphere (kebebasan publik) adalah adanya

ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam

memukakan pendapat.

b. Demokratis ; dimana dlm menjalani kehidupan

warganegara memiliki kebebasan penuh untuk

menjalankan aktifitas kesehariannya.

c. Toleran; adalah saling menunjukan sikap saling

menghargai dan menghormati aktifitas yang dilakukan

oleh orang lain. “Kesadaran masing-masing individu

10
untuk menghargai dan menhormati pendpat sera

aktifitas yang ilakukan oleh kelompok masyarakat lain

yang berbeda”.

d. Pluralisme; Menciptakan sebuah tatanan kehidupan

yang menghargai dan menerima kemajemukan dalam

konteks kehidupan sehari-hari. Pluralisme tidak bisa

dipahami hanya dengan sikap mengakui dan

menerima kenyataan masyarakat yang majemuk, tetapi

harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima

kenyataan pluralisme itu sebagai bernilai politis,

merupakan rahmat Tuhan.

e. Keadilan Sosial (Social Justice); adalah untuk

menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang

profesional terhadap hak dan kewajiban setiap warga

negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

Secara esensial masyarakat memilik hak yang sama

dalam memperolah kebijakan yang ditetapkan

pemerintah.

4. Pilar penegak masyarakat madani

Adalah Institusi-institusi yang menjadi bagian dari

Soscial Control yang berfungsi mengkritisi kebijakan-

kebijakan penguasa yang diskriminatif serta mampu

memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas. Pilar-

11
pilar tersebut adalah; Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),

Pers, Supermasi Hukum, Perguruan Tinggi dan Partai Politik.

B. Definisi Masyarakat Madani menurut Para pakar di berbagai


negara
1. Zbigniew Rau Eropa Timur dan Uni Sovyet:

Masyarakat Madani adalah suatu masyarakat yang berkembang

dari sejarah, yng mengandalkan ruang dimana individu dan

perkumpulan tempat mereka bergabung, bersaing satu sama

lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini.

2. Han Sung-joo – Korea Selatan; Masyarakat madani merupakan

sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-

hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari

negara.

Konsep ini menekankan pada adanya ruang publik yang

mengandung 4 ciri bagi terbentuknya masyarakat Madani:

a) Diakui dan dilindungi hak-hak individu dan

kemerdekaannya;

b) Adanya ruang publik yang memberikan kebebasan bagi

siapapun;

c) Terdapatnya gerakan masyarakat yang berdasar pada

nilai budaya tertentu;

12
d) Terdapat kelompok inti diantara kelompok pertengahan

yang mengakar dalam masyarakat melakukan

modernisasi Sosial danEkonomi.

3. Kim Sunh Yuk-Korea Selatan;

Masyarakat madani adalah suatu kesatuan yang terdidi dari

kelompok-kelompok yng secara mandiri menghimpun dirinya

dan gerakan dalam masyarakat secara relatif otonom dari

negara.

 Masyarakat Madani adalah


1. Sistem sosial yang subur yang diasaskan pada prinsip moral

yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan

dengan kestabilan masyarakat.

2. Masyarakat mendorong daya usaha serta inisiatif individu baik

dari segi pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintahan mengikuti

undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu

menjadikan keterdugaan atau predictability serta ketulusan

atau transparansi sistem.

C. Sejarah Perkembangan Masyarakat madani

Wacana masyarakat madani merupakan konsep yang berasal

dari pergolakan politik dan sejarah masyarakat Eropa Barat yang

mengalami proses transformasi dari pola kehidupan feodal menuju

kehidupan masyarakat industri kapitalis.

13
Aristoteles (384-322): Masyarkat madani dipahami sebagai

sistem kenegaraan dengan menggunakan istilah koinoni politik

yaitu sebuah komunitas politik tempat warga terlibat langsung

dalam berbagai percaturan ekonomi politik dan pengambilan

keputusan.

 Pilar penegak masyarakat madani

Adalah Institusi-institusi yang menjadi bagian dari Soscial

Control yang berfungsi mengkritisi kebijakan-kebijakan penguasa

yang diskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi

masyarakat yang tertindas.

Pilar-pilar tersebut adalah; Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM), Pers, Supermasi Hukum, Perguruan Tinggi dan Partai

Politik;

1. LSM;

Adalah Institusi Sosial yang dibentuk oleh swadaya masyarakat

yang tugas esensinya adalah membantu dan memperjuangkan

aspirasi dan kepentngan masyarakat yang tertindas. Didalam

masyarakat madani bertugas sebagai pembrdaya kepada

masyarakat mengenai hal-hal yang signifikan dalam kehidupan

sehari-hari seperti ; Advokasi, Pelatihan dan sosialisasi program-

program pembangunan masyarakat.

2. PERS;

14
Adalah mengkritik dan melaksanakan sosial kontrol melalui media

masa, menganalisa serta mempublikasikan berbagai kebijakan

pemerintah yang berkenaan dengan warganegaranya. Hal tersebut

mengarah kepada independensi pers serta mampu menyajikan

berita secara obyek dan transfaran.

3. Supermasi Hukum;
Setiap warga negara baik yang duduk dalam pemerintahan maupun

rakyat harus tunduk kepada (atauaran) hukum., Selain itu

supermasi hukum juga memberikan jaminan dan perlindungan

terhadap segala bentuk enindasan individu dan kelompok yang

melanggar norma-norma hukum dan segala bentuk penindasan

hak asasi manusia, sehingga terpola bentuk kehidupan yang

civilized (toleransi).

4. Perguruan Tinggi
Adalah Dosen dan Mahasiswa merupakan bagian dari

kekuatan sosial dan masyarakat madani yang bergerak pada jalur

moral force untuk menyalurkan aspirasi mengritisi berbagai

kebijakan pemerintah, dengan catatan gerakan yang dilancarkan

masih pada jalur dan posisi yang benar dan obyektif menyuarakan

aspirasi masyarakat (public).

Tugas Utama Perguruan Tinggi adalah mencari dan

menciptakan ide–ide al ternatif dan konstruktif untuk dapat

menjawab problematika yang dihadapi oleh masyarakat.

15
Melaksanakan dan mengimplementasi Tri dharma Perguruan

Tinggi.

5. Partai Politik
Merupakan wahana bagi warga negara untuk dapat

menyalurkan aspirasi politiknya. Sekalipun memiliki tendensi olitis

dan rawan hegemoni negara, tetapi baggaimanapun sebagai

sebuah tempat ekspresi piilitik waarganegara, maka partai politik ini

menjadi prasyarat bagi tegaknya masyarakat madani.

D. Masyarakat Madani dan Demokratisasi


1. Nurcholis Madjid; Masyarakat madani merupakan “rumah”

persemayam demokrasi. Perimbang demokrasinya adalah

pemilihan umum (Pemilu) yang bebas da rahasia. Namun

demokrasi tidak bersemayam dalam pemilu, seban jika

demokrasi harus mempunyai “rumah” maka rumahnya adalah

masyarakat madani.

2. Dawam; Hubungan masyarakat madani dngan demokratisasi

adalah bagaikan dua sisi mata uang, keduanya bersifat ko-

eksistensi. Hanya dalam masyarakat madani yang kuatlah

demokrasi dapat ditegakan dengan baik dan civil sociaty dapat

berkembang secara wajar.

3. Larry Diamond; 6 kontribusi masyarakat madani terhadap

proses demokrasi:

16
a. Menyediakan wahana sumber data politik. Ekonomi, budaya

dan amoral untuk mengawasi dan menjaga keseimbangan

pejabat negara.

b. Pluralisme dlam masyarakat madani, bila diorganisir akan

menjadi dasar yang penting bagi persaingan demokrasi.

c. Memperkaya partisipasi politik dan meningkatkan kesadaran

kewarganegaraan.

d. Ikut menjaga tabilitas negara;

e. Tempat menggembleng pimpinan ppolitik;

f. Menghalangi dominasi rezim otoriter dan mempercepat

runtuhnya rezim;

Dalam masyarakat madani terdapat nilai-nilai universal tentang

pluralisme yang kemudian menghilangkan wegala bentuk

kecenderungan partikularisme dan sektarisme. Hal ini dalam

rosesdemokrasi menjadi elemen yang sangat signifikan, dimana

masing-masing individu, etnis golongan maupun menghrgai

kebiinekaan dan menghormati setiap keputusan yang diambil

oleh salah satu golongan atau individu.

E. PENGERTIAN WARGANEGARA

 Warganegara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian

dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara;

 Setiap warganegara mempunyai persamaan hak dihadapan

hukum;

17
 Semua warganegara memiliki kepastian hak, privasi (kebebasan

pribadi) dan tanggungjawab;

 Warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang

disyahkan undang-undang sebagai warga negara. Dalam

penjelasan UUD 1945 pasal 26 dinyatakan bahwa orang-orang

bangsa lain misalnya orang peranakan Belanda, Cina, Arab dan

lain-lain yang bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia

sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada negara RI dapat

menjadi warga negara.

F. Asas Kewarganegaraan

 Dalam menerapkan asas kewarganegaraan ini, dikenal dengan 2

(dua) pedoman yaitu:

a. Asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran;

b. Asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan;

 Dari sisi kelahiran, ada 2 (dua) asas kewarganegaraan yang sering

dijumpai yaitu :

- IUSSOLI (tempat kelahiran) dan

- IUS SANGUINIS (keturunan, Darah).

 Dari sisi perkawianan dikenal :

Asas Kesatuan Hukum dan

Asas Persamaan Derajat;

18
a. Dari Sisi Kelahiran

Penentuan warganegara berdasar pada sisi kelahiran seseorang,

dikenal dua asas kewarganegaraan yaitu iussoli dan ius

sanguinis. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa latin. Ius

berarti hukum, dalil atau pedoman, Soli berasal dari kata solum

yang berarti negeri, tanah atau daerah dan Sanguinis berasal dari

kata sanguis yang berarti darah.

a. Iussoli berarti pedoman kewarganegaraan yang

berdasarkan tempat atau daerah kelahira;

b. Ius Sanguinis adalah pedoman kewarga negaraan

berdasarkan darah atau keturunan;

b. Dari sisi Perkawinan

Dalam asas persamaan derajat ditentukan bahwa suatu

perkawinan tidak menyebabkan perubahan status

kewarganegaraan masing-masing pihak. Baik suami maupun isteri

tetap berkewarganegaraan asal atau dengan kata lain sekalipun

sudah menjadi suami isteri, mereka tetap memiliki status

kewarganegaraan sendiri, sama halnya ketika mereka belum

dikatakan menjadi suami isteri.

 Dari sisi perkawinan mencakup 2 asas yaitu

o Asas kesatuan hukum;

o Asas persamaan derajat;

19
Dua asas tersebut dapat dijelaskan sbb:

Ad.1. Asas kesatuan hukum

berdasarkan pada paradigma bahwa suami isteri ataupun

ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang meniscayakan

adanya kewarganegaraan yang sama, sehingga mesing-masing

tidak ada perbedaan yang dapat mengganggu keutuhan dan

kesejahteraan keluarga.

Ad.2. Asas Persamaan Derajat;

bahwa sesuatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan

status kewarganegaraan masing-massing pihak. Baik suami

maupun isteri tetap berkewarganegaraan asal, atau dengan kata

lain sekalipun sudah menjadi suami isteri, mereka tetap memiliki

status kewarganegaraan sendiri sama halnya ketika mereka belum

diikat oleh tali perkawinan.

G. Unsur-Unsur yang menentukan Kewarganegaraan

a) Unsur darah/keturunan (IUS SANGUINIS);

 Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya menentukan

kewarganegaraan seseorang, artinya: Kalau orang dilahirkan dari

orang tua yang berwarganegara Indonesia, ia dengan sendirinya

juga warga negara Indonesia.

 Prinsip ini prinsip yang telah berlaku sejak dahulu, terbukti dalam

sistem kesukuan, dimana anak dari suatu suku menjadi anggota

20
dari suku tsb. Prinsip tersebut sekarang berlaku di; Inggeris,

Amerika, Prancis, Jepang dan Indonesia.

b) Unsur Tempat kelahiran (Iussoli)

 Daerah tempat ia dilahirkan menentukan kewargnegaraannya.

Misalnya, seseorang dilahirkan di dalam daerah hukum Indonesia,

ia dengan sendirinya menjadi warga negara indonesia.

 Terkecuali anggota-anggota korps diplomatik dan anggota tentara

asing yang masih dalam ikatan dinas.

 Prinsip ius soli ini berlaku juga di America, Inggeris, Perancis dan

Indonesia. Di Jepang tidak berlaku karena tidak dapat

membuktikan bahwa orang tuanya berkebangsaan jepang, ia tdk

diakui sbg warga negara Jepang.

c) Unsur Pewarganegaraan (Naturalisasi)

 Pewarganegaraan ini ada yang aktif ada pula yang pasif.

 alam pewarganegaraan aktif; seseorag dapat menggunakan hak

opsi untuk memilih atau mengajukan kehendak menjadi warga

negara dari sesuatu negara.

 Dalam pewarganegaraan pasif; seseorang yang tidak mau

diwargenagarakan oleh sesuatu negara atau tidak mau diberi atau

dijadikan warga negara suatu negara, maka yang bersangkutan

21
dapat menggunakan hak Repudiasi yaitu hak untuk menolak

pemberian kewarganegaraan tersebut.

H. Problem Status Kewarganegaraan

Jika diamati dan dianalisa, diantara penduduk sebuah negara, ada

diantara mereka yang bukan warga negara (orang asing) di negara

tersebut, maka dikenal sebagai dengan nama;

a. Apatride;

b. Bipatride;

c. Multipatride;

Ad.a. Apatride; Istilah untuk orang-orang yang tidak mempunyai status

kewarg negaraan;

 Kasus orang-orang yang tidak memiliki status kewarganegaraan;

a. Akan mempersulit kondisinya menjadi penduduk dlm suatu negara.

b. Akan dianggap sebagai orang Asing;

c. Segala sesuatu kegiatannya dibatasi;

d. Membayar uang pendaftaran sbg orang asing setiap tahunnya;

Ad.b. Bipatride; Istilah yang digunakan untuk orang-orang yang memiliki

status kewarga negaraan rangkap atau Dwi kewarga negaraan;

22
 Kasus kelompok Bipatride merupakan klp status hukum yang tidak

baik karena dapat mengacaukan keadaan pendudukan diantara

kedua negara, maka seorang warga negara dituntut untuk harus

memilih salah satu diantara kedua kewarganegaraannya.

Ad.c. Multipatride; Istilah yang digunakan untuk menyebutkan status

kewarga negaraan seseorang yang memiliki 2 atau lebih status

kewarga negaraan;

 Status berdwi kewarganegaraan, sering terjadi pada penduduk yang

tinggal di daerah perbatasan. Maka diperlukan peraturan yang pasti

tentang perbatasan wilayah teritorial, sehingga warga negara dpt

menentukan dirinya, negara mana yang dimiliki dari dua negara

tersebut.

I. Karakteristik Warga negara yang Demokrasi

Ada beberapa karakter warga negara yang disebut sebagai

demokratis;

a. Rasa hormat dan Tanggung jawab;

b. Bersikap Kritis;

c. Membuka diskusi dan Dialog;

d. Bersikap terbuka;

e. Rasional;

f. Adil;

23
g. Jujur

ad.a.Rasa hormat;

 Memiliki rasa hormat kepada warga negara terutama dalam konteks

beda etnis, suku, ras, keyakinan, agama, dan ideologi, politik;

 Bertanggung jawab menjaga keharminisan hubungan antara etnis

serta keteraturan, dan ketertiban negara yang berdiri diatas

pluralitas tersebut.

ad.b. Bersikap kritis;

 Bersikap kritisterhadap kenyataan empiris (realitas sosial, budaya,

dan politik);

 Bersikap kritis terhadap kenyataan supra-empiris(agama, mitologi

dan kepercayaan);

Ad.c. Membuka diskusi dan dialog;

 Untuk meminimalisir konflik yang ditimbulkan dari perbedaan maka

membuka ruang untuk berdiskusi dan berdialog;

ad.d. Bersikap terbuka;

 Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan

terhadap sesama manusia, rasa menghargai terhadap hal-hal yang

tidak biasa atau baru serta pada hal-hal yang mungkin asing.

24
ad.e. Rasional;

 Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan

rasional, keputusan-keputusan rasional akan memperoleh sikap

yang logis, sikap tidak rasional akan menimbulkan emosional dan

cenderung egois;

ad.f. Adil;

 Penggunaan cara yang tiak adil akan menimbulkan pelanggaran

HAM thdp orang yang diperlakukan tdk adil;

ad.g. Jujur;

 Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan

keharmonisan hubungan antara warganegara.

 Sosok Warga Negara yang Otonomi; yakni yang mampu

mempengaruhi dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di

tingkat lokal secara mandiri;

 Karakter warga negara otonom adalah sbb:

1. Memiliki kemandirian;

2. Memiliki tanggung jawab pribadi;

3. Menghargai martabat manusia & kehormatan pribadi

25
4. Berpartisipas dalam urusan masyarakat dgn santun;

5. Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat

karena tidak ada demoktasi tanpa aturan hukum dan konstitusi.

Demokrasi tanpa konstitusi akan menjadi anarkhi.

Empat Macam cara mewujudkan demokrasi konstitusi ;

Menciptakan kultur taat hukum yang sehat dan aktif (culture of law);

b. Ikut mendorong proses pembuatan hukum yang Aspiratif

(Process of law making);

c. Mendukung pembuatan materi-materi hukum yang responsif

(content of law);

d. Ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan

bertanggung jawab (Structure of law).

J. Cara memperoleh Kewarganegaraan Indonesia

UU. No. 62/1958 ada 7 cara meperoleh warga negara yaitu:

 Karena kelahiran;

 Karena pengangkatan;

 Karena dikabulkannya permohonan;

 Karena kewarganegaraan;

 Karena perkawinan;

26
 Karena turut Ayah dan Ibu;

 Karena pernyataan

K. Hak dan kewajiban warga Negara

 Hak kebebasan beragama dan beribadah sesuai dengan

kepercayaannya;

 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian

hukum yang adil dan layak dalam hubungan kerja;

 Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan;

 Hak atas status kewarganegaraan ;

 Hak asasi lainnya;

Kewajiban:

 Membayar pajak;

 Membela pertahanan keamanan negara;

 Menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi

pembatasan yang tertuang dalam peraturan.

Warga Negara adalah merupakan anggota negara yang

mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, ia mempunyai

hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap

negaranya. Berdasarkan pengertian tersebut maka adanya hak dan

27
kewajiban warga negara terhadap negaranya merupakan sesuatu yang

niscaya ada.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Pengertian Masyarakat Madani ada tiga yaitu :

 Adalah merupakan wacana yang telah mengalami proses yang

panjang. Ia muncul bersama dengan proses modernisasi, terutama

terjasi pada saat transpormasi dari masyarakat feodal ke

masyarakat Barat modern yang saat itu lebih dikenal dengan istilah

Civil Society.

 Civil Society adalah Wilayah-wilayah kehidupan sosial yang

terorganisasi dan yang bercirikan antara lain Kesukarelaan

(Voluntari), Keswasembadaan (Self-Gnerating), Keswadayaan

(Self-Supporting), dan kemandirian tinggi berhadapan dengan

negara, dan keterkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai

hukum yang diikuti oleh warganya.

 Masyarakat sipil; Prasyarat masyarakat dan negara dalam rangka

proses penciptaan dunia secara mendasar baru dan lebih baik

Masyarakat madani adalah sebuah tatanan komunitas

masyarakat yang mengedepankan:

28
o Toleransi;

o Demokrasi;

o Keberadaban serta

o Menghargai akan adanya pluralisme (kemajemukan).

Karakteristik Warga negara yang DemokrasI memiliki 7 karakter warga

negara yang disebut sebagai demokratis yaitu diantaranya adalah :

ad.a.Rasa hormat;

 Memiliki rasa hormat kepada warga negara terutama dalam

konteks beda etnis, suku, ras, keyakinan, agama, dan ideologi,

politik;

 Bertanggung jawab menjaga keharminisan hubungan antara etnis

serta keteraturan, dan ketertiban negara yang berdiri diatas

pluralitas tersebut.

ad.b. Bersikap kritis;

 Bersikap kritis terhadap kenyataan empiris (realitas sosial, budaya,

dan politik);

 Bersikap kritis terhadap kenyataan supra-empiris(agama, mitologi

dan kepercayaan);

Ad.c. Membuka diskusi dan dialog;

29
 Untuk meminimalisir konflik yang ditimbulkan dari perbedaan maka

membuka ruang untuk berdiskusi dan berdialog;

ad.d. Bersikap terbuka;

 Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap

kebebasan terhadap sesama manusia, rasa menghargai terhadap

hal-hal yang tidak biasa atau baru serta pada hal-hal yang mungkin

asing.

ad.e. Rasional;

 Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas

dan rasional, keputusan-keputusan rasional akan memperoleh

sikap yang logis, sikap tidak rasional akan menimbulkan emosional

dan cenderung egois;

ad.f. Adil;

 Penggunaan cara yang tiak adil akan menimbulkan pelanggaran

HAM thdp orang yang diperlakukan tdk adil;

ad.g. Jujur; Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan

keharmonisan hubungan antara warga negara.

SARAN

30
Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masik banyak

kekurangan yang terdapat dalam pembehasan maupun kata-kata,

karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Oleh karena itu penulis berharap untuk dapt diberi masukan yang

sifatnya mmebangun dan untuk menyempunakan hasil dari tugas

ini sehingga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan .

DAFTAR PUSTAKA

Tamjidillah HM Amin. Dr. Mpd . Drs. Power Poin Mata Kuliah


Pembelajaran PKN smt 4 (genap) 2022/2023

31

Anda mungkin juga menyukai