Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MASYARAKAT MADANI

Dosen Pengampu : Adhyanti, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Afdillah PO7131123095
2.Rosalinda PO7131123077
3. Alya Arunita PO7131123100
4. Zaitu Bidala PO7131123059
5. Sinta Arfan Tasrin PO7131123076
6. Silfa PO7131123088
7. Vitratul Yuianisyah PO7131123056

POLITEKNIK KESEHATAN PALU


JURUSAN GIZI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok Makalah Pendidikan Kewarnegaraan
yang berjudul “Masyarakat Madani”.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak.

Palu, 18 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….……….3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………..4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………….4
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………..……….…………5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masyarakat Madani…………………………………………………….………6
2.2 Sejarah Masyarakat Madani………………………………………………………………..7
2.3 Ciri-ciri Masyarakat Madani……………………………………………………………….8
2.4 Unsur-unsur Masyarakat Madani…………………………………………………………10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….……13
3.2 Saran………………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat merupakan salah satu komponen berdirinya suatu negara. Perkembangan


masyarakat dalam suatu negara akan berpengaruh pada berbagai hal. Masyarakat dapat
menjadi tolak ukur suatu negara berkembang atau tidak, masyarakat pula yang mampu
memberikan kontribusi besar pada wilayah/tempat yang ditinggalinya. Masyarakat menjadi
sangat fundamental saat kita membicarakan tentang zaman, negara, adat, kebudayaan,
kepercayaan dan kasus-kasus lainnya dalam suatu lingkungan. Masyarakat selalu menjadi
subjek perbincangan atas permasalahan pun menjadi solusi dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada.

Peradaban yang baik timbul karena terciptanya masyarakat yang baik pula. Indonesia
sebagai negara yang memiliki masyarakat dengan beraneka ragam latar belakang, suku yang
beranekaragam, budaya, bahasa, adat istiadat bahkan kepercayaan merupakan keunikan
sekaligus tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam menciptakan masyarakat yang
beradab. asyarakat madani, atau sering disebut juga sebagai civil society, adalah konsep yang
merujuk pada masyarakat yang aktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan sosial, politik,
dan ekonomi. Masyarakat madani ini mencakup individu dan organisasi yang beroperasi
secara independen dari pemerintah dan berfokus pada berbagai isu, mulai dari hak asasi
manusia hingga lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian Masyarakat Madani ?

2. Jelaskan sejarah Masyarakat Madani ?

3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri Masyarakat Madani ?

4. Jelaskan unsur-unsur Masyarakat Madani ?


1.3. Tujuan Penulisan

1. Dapat menjelaskan pengertian Masyarakat Madani.

2. Dapat memahami sejarah Masyarakat Madani.

3. Dapat memahami ciri-ciri Masyarakat Madani.

4. Dapat memahami unsur-unsur Masyarakat Madani.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masyarakat Madani

Masyarakat madani berasal dari Bahasa inggris yaitu civil society. Dari kata civil
akhirnya membentuk menjadi kata civilization yang berarti peradaban. Oleh karena itu, kata
civil society dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota, yakni masyarakat yang telah
peradaban maju. Masyarakat madani, atau sering disebut juga sebagai civil society adalah
konsep yang merujuk pada masyarakat yang aktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan
sosial, politik, dan ekonomi. Masyarakat madani ini mencakup individu dan organisasi yang
beroperasi secara independen dari pemerintah dan berfokus pada berbagai isu, mulai dari hak
asasi manusia hingga lingkungan. Setiap anggota masyarakat madani tidak bisa ditekan,
ditakut-takuti, diganggu kebebasannya, dan sejenisnya. Dalam kata lain, masyarakat madani
dapat diartikan sebagai sebuah masyarakat demokratis dimana para anggotanya menyadari
akan hak-hak dan kewajiban dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-
kepentingannya.

Masyarakat madani memiliki beberapa karakteristik utama. Pertama, mereka


beroperasi berdasarkan hukum dan menghormati hak individu. Kedua, mereka berfokus pada
partisipasi aktif dalam kehidupan publik, termasuk dalam proses pembuatan keputusan.
Ketiga, mereka menghargai pluralisme dan keragaman, dan mengakui bahwa ada banyak cara
untuk melihat dunia dan menyelesaikan masalah. Menurut teori, masyarakat madani bisa
memainkan peran penting dalam mempromosikan demokrasi dan keadilan sosial. Dengan
berpartisipasi aktif dalam kehidupan publik, masyarakat madani dapat mempengaruhi
kebijakan pemerintah dan membantu mengendalikan kekuasaan pemerintah. Namun,
masyarakat madani juga menghadapi tantangan. Misalnya, mereka sering kali harus berjuang
untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan dari pemerintah dan publik. Mereka juga harus
bersaing dengan berbagai kelompok lain untuk mendapatkan sumber daya dan
pengaruh.Secara keseluruhan, masyarakat madani adalah konsep yang penting dan relevan
dalam dunia modern. Meskipun mereka menghadapi tantangan, mereka juga memiliki potensi
besar untuk membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan demokratis.

Terdapat beberapa pendapat tentang masyarakat madani menurut para ahli itu sendiri,
yang mana kata civil society memiliki dua kalimat yang berbeda sementara, menurut mereka
dua kalimat ini mempunyai arti yang sama. Jadi disini lebih cenderung kepada pendapat yang
menyatakan bahwa masyarakat madani memiliki makna yang sama dengan civil society.
1. Lary Diamond (2013)

Menyatakan bahwa "masyarakat sipil atau civil society memiliki kehidupan sosial
terorganisasi yang terbuka, sukarela lahir secara mandiri, setidaknya berswadaya secara
parsial, otonom dari negara, dan terikat dalam tatanan legal atau seperangkat nilai bersama.

2. Anwar Ibrahim

Menyerukan bahwa masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur yang mana
diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan
dengan

3. Alexis De Torcqueville

masyarakat madani atau civil society adalah ketablitisan masyarakat. Masyarakat yang
menempatkan kemandirian dan pluralitas sebagai asasnya yang utama, dan tidak mengabaikan
peran negara.

4. Thomas Paine berpendapat bahwa civil society adalah suatu ruangan dimana warga
negara dapat mengembangkan kepribadiannya dan berikan peluang untuk memuaskan
kepentingannya secara bebas dan tanpa paksaan.

2.2 Sejarah Masyarakat Madani


Masyarakat madani merupakan padanan dari konsep civil society (masyarakat sipil)
yang lahir di Barat pada abad ke-18 dengan tokohnya John Locke atau Montesquieu.
Sebelumnya pada zaman Yunani Kuno pernah digunakan kata societies civilis oleh Cicero,
namun dengan pengertian yang identik dengan negara. Konsep civil society berusaha untuk
mencegah lahirnya pemerintahan yang otoriter, dengan menciptakan masyarakat yang kuat
vis-à-vis negara.
Konsep civil society diadopsi oleh umat Islam dengan pendekatan projecting back
theory, yaitu melihat pada sejarah awal Islam sebagai patokan, dan bila tidak ditemukan maka
dicarikan pada sumber normatif al-Kur’an dan al-Hadits. Civil society diterjemahkan dengan
masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat yang diciptakan Nabi Muhammad SAW di
Madinah. Ciri-ciri kehidupan pada masa Nabi yang ideal dianggap sebagai proto-masyarakat
modern. Kehidupan yang ideal pada masa Nabi merupakan acuan juga bagi John Locke,
Mostequieu, dan Rousseau dalam menyusun konsep civil society.
Berdasarkan sejarah, terdapat dua masyarakat yang terdokumentasi sebagai
masyarakat madani, yaitu:
a) Bangsa/masyarakat Saba’, kaumnya nabi Sulaiman AS.
b) Masyarakat madinah.
Masyarakat madinah terdokumentasi sebagai masyarakat madani setelah terjadinya traktat,
perjanjian madinah Berdasarkan sejarah, terdapat dua masyarakat yang terdokumentasi
sebagai masyarakat madani, yaitu: a) Bangsa/masyarakat Saba’, kaumnya nabi Sulaiman AS.,
b) Masyarakat madinah. Masyarakat madinah terdokumentasi sebagai masyarakat madani
setelah terjadinya traktat, perjanjian madinah.

2.3 Ciri-ciri Masyarakat Madani


Masyarakat madani memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Menjunjung Tinggi Nilai
Masyarakat madani identik dengan sifatnya yang beradab. Mereka selalu menjunjung
tinggi nilai dan norma serta hukum yang mereka topang. Semua itu mereka pegang dengan
ilmu, iman, dan juga teknologi. Hal tersebut berarti, masyarakat madani memiliki kehidupan
yang berdasarkan aturan yang sudah berlaku. Mulai dari nilai, hukum, norma, dan lainnya.
Ketaatan mereka didasarkan pada iman, ilmu, dan teknologi yang sudah mereka pelajari.
Kemudian dikembangkan dengan kekuatan iman serta keyakinan mereka terhadap Sang
Pencipta.
2. Mempunyai Peradaban yang Tinggi
Sebagai manusia yang mempunyai keyakinan serta keimanan yang kuat kepada Tuhan
Sang Pencipta, masyarakat madani sudah membuktikan bahwa mereka adalah masyarakat
yang beradab. Dimana mereka memiliki adab yang baik dan bertata krama. Selain itu, mereka
juga mempunyai tata krama kepada sesama manusia serta Tuhannya.
3. Memprioritaskan kesederajatan serta Transparansi
masyarakat madani menilai bahwa status mereka itu semuanya sama. Entah itu
perempuan maupun laki-laki. Keterbukaan atau transparansi itu artinya mereka akan
menjalani kehidupan dengan sikap yang jujur dan tidak memerlukan adanya hal-hal yang
harus ditutupi.
Sehingga hal tersebut akan menumbuhkan rasa saling percaya antara satu anggota
dengan anggota yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat ini memiliki nuansa
yang demokratis. Dimana demokratisasi mereka dapat diciptakan dengan adanya Lembaga
Swadaya Masyarakat, partai politik, pers yang bebas, dan juga toleransi.
Mengapa bisa seperti itu? Karena dalam masyarakat sosial berkaitan dengan wacana
kritik sosial yang rasional. Dimana anggota masyarakat secara eksplisit dan jelas menciptakan
demokrasi. Jadi, masyarakat madani hanya dapat dijamin oleh negara yang menganut sistem
demokrasi, seperti halnya Indonesia.
4. Ruang Publik yang Bebas
Ruang publik yang bebas disebut sebagai free public sphere merupakan wilayah yang
memungkinkan masyarakat untuk mempunyai hak serta kewajiban warga negara. Dimana
mereka memiliki akses penuh dalam berbagai kegiatan politik, berserikat dan juga
bekerjasama, menyampaikan pendapat yang berbeda, dan juga berkumpul serta mendapatkan
informasi secara luas.
5. Supremasi Hukum
Supremasi hukum artinya kekuasaan tertinggi di dalam hukum yang berarti bahwa ada
jaminan terciptanya keadilan yang bisa diwujudkan. Hal ini bisa terjadi apabila sebuah negara
menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi. Perlu digaris bawahi, bahwa keadilan yang
dimaksud dapat terwujud jika hukum yang ada diberlakukan secara netral. Ini artinya, tidak
ada pengecualian untuk mendapatkan suatu kebenaran atas nama hukum.

6. Keadilan Sosial
eadilan sosial atau disebut juga social justice adalah sebuah keseimbangan dan juga
pembagian yang proporsional antara hak serta kewajiban suatu warga negara dan negara itu
sendiri. Dimana hal itu meliputi aspek kehidupan. Artinya, warga negara mempunyai hak
serta kewajiban atas negaranya. Begitu juga negara, mereka juga mempunyai hak serta
kewajiban atas warganya. Hak dan kewajiban tersebut mempunyai porsi yang seimbang.
Sehingga akan menghasilkan output yang seimbang juga. Kemajemukan atau keberagaman
tentu akan terjadi di dalam masyarakat. Terlebih di dalam suatu negara yang memiliki berjuta
warga negara. Dimana mereka berasal dari berbagai kelompok yang berbeda-beda.
7. Partisipasi Sosial
Untuk menjalin hubungan serta kerjasama antara kelompok maupun individu, kita
perlu berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Hal ini bertujuan untuk mencapai dan
mewujudkan tujuan tertentu. Dengan adanya partisipasi sosial yang bersih, maka itu adalah
awal dari terciptanya masyarakat madani. Hal tersebut dapat terjadi jika ada nuansa yang bisa
membuat hak serta kewajiban individu terjaga dengan sangat baik. Itu artinya, masyarakat
madani perlu menyeimbangkan antara hak serta kewajibannya. Sehingga akan tercipta
keadilan sosial seperti yang sudah disebutkan di atas.

2.4 Unsur-unsur Masyarakat Madani


Masyarakat madani tidak muncul dengan sendirinya. Ia menghajatkan unsur- unsur
sosial yang menjadi prasayarat terwujudnya tatanan masyarakat madani. Beberapa unsur
pokok yang dimiliki oleh masyarakat madani adalah Adanya Wilayah Publik yang Luas Free
Public Sphere adalah ruang publik yang bebas sebagai sarana untuk mengemukakan pendapat
warga masyarakat. Di wilayah ruang publik ini semua warga Negara memiliki posisi dan hak
yang sama untuk melakukan transaksi sosial dan politik tanpa rasa takut dan terancam oleh
kekuatan – kekuatan di luar civil society.
Secara teoritis, The Free Public Sphere dapat diartikan sebagai suatu kawasan di mana
setiap orang sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap semua aktivitas publik.
Warga negara memiliki hak untuk mengambil tindakan independen dalam mengungkapkan
pendapat, mengasosiasikan, mengumpulkan, dan menerbitkan publikasi kepentingan umum.
Bagi Arendt, perjuangan menciptakan ruang publik yang bebas merupakan prasyarat untuk
mewujudkan masyarakat politik yang tahan terhadap hegemoni negara. Sebab, hanya dalam
ruang publik yang bebas aksi politik nyata benar-benar dapat mengangkat harkat dan martabat
manusia. Sebagai prasyarat, dalam rangka membangun dan mewujudkan civil society dalam
suatu masyarakat, ruang publik menjadi bagian yang perlu diperhatikan.
1. Demokrasi
Demokrasi adalah prasayarat mutlak lainnya bagi keberadaan civil society yang murni
(genuine). Tanpa demokrasi masyarakat sipil tidak mungkin terwujud. Demokrasi tidak akan
berjalan stabil bila tidak mendapat dukungan riil dari masyarakat. Secara umum demokrasi
adalah suatu tatanan sosial politik yang bersumber dan dilakukan oleh, dari, dan untuk warga
negara. Demokrasi adalah entitas yang mengedepankan wacana masyarakat madani, dimana
warga negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dalam
menjalani kehidupan, termasuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Azyumardi Azra
menambahkan, demokrasi merupakan langkah yang memperhatikan pemberdayaan
masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya politik, tetapi juga sosial, budaya,
pendidikan, ekonomi dan lain-lain. Lebih lanjut ia mengungkapkan, dalam hal ini,
demokratisasi dipahami sebagai upaya perbaikan, bukan pemahaman demokratisasi sebagai
justifikasi perjuangan melawan negara. Itulah mengapa demokrasi kembali memainkan peran
sentral dalam membentuk masyarakat madani.
2. Toleransi
Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.
Toleransi merupakan sikap yang berkembang dalam masyarakat madani untuk menunjukkan
rasa saling menghormati dan menghargai aktivitas orang lain. Begitu pula pengertian toleransi
ini tidak berarti percaya pada kebenaran orang lain, meskipun kita anggap itu adalah sesuatu
yang tidak benar.
3. Pluralisme
Pluralisme adalah penghubung nyata antara kebhinekaan dan ikatan keadaban.
Pluralsime sebenarnya memiliki keterkaitan yang erat dengan toleransi kepada orang lain,
yang pada kenyataannya memang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.
Kemajemukan atau pluralisme merupakan prasayarat lain bagi civil society. Pluralisme tidak
hanya dipahami sebatas sikap harus mengakui dan menerima kenyataan sosial yang beragam,
tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima kenyataan perbedaan sebagai
sesuatu yang alamiah dan rahmat Tuhan yang bernilai positif bagi kehidupan masyarakat.
4. Keadilan Sosial
Syarat utama lainnya untuk membentuk masyarakat adalah adanya keadilan sosial.
Keadilan sosial adalah adanya keseimbangan dan pembagian yang proporsional atas hak dan
kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan: ekonomi, politik,
pengetahuan dan kesempatan. Dengan pengertian lain, keadilan sosial adalah hilangnya
monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan yang dilakukan oleh kelompok atau
golongan tertentu. Keadilan sosial dipahami sebagai keadilan yang harus dipersepsikan oleh
masyarakat untuk diberikan oleh negara baik dalam bidang ekonomi, politik maupun hak-hak
lainnya.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Masyarkat madani merupaka sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat akan
berupa pemikiran seni, pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan Undang-undang dan
bukan najsu atau keinginan individu.
Dalam proses mewujudkan masyarakat madani dibutuhkan perjuangan yang gigih
secara terus-menerus. Ia juga membutuhkan unsur-unsur sosial yang menjadi prasarat
terwujudnya masyarakat madani, seperti kerjasama yang baik antara pemerintah, dengan
lembaga kemasyarakatan, serta dengan masyarakat. Alasan dan tujuan masyarakat agar
terciptanya masyakat madani di kelurahan mutiara adalah agar segala macam bentuk
kemajuan dan pembangunan masyarakat dapat sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat.
3.2. Saran
Melalui makalah ini saya berharap semoga pembahasan mengenai Masyarat Madani,
sedikit banyaknya dapat dipahami oleh pembaaca, selain itu saya sebagai penulis mohon maaf
apabila masih terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini untuk itu saya
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca, untuk kesempurnaan dari makalh saya ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/29086163/Makalah_masyarakat_madani.
Ismatul Izzah. 2018. PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK
MASYARAKAT MADANI. Institut Agama Islam Zainul Hasan Genggong,
Kraksaan, Probolingo. Vol. 05 No. 01.
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132104866/penelitian/2003jpkmasyarakat-madani.pdf.
http://digilib.unimed.ac.id/17468/9/9.%20NIM.%20308111058%20Bab%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai