Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KELOMPOK 5

PENTINGNYA AGAMA DALAM ASPEK SOSIAL BERMANYARAKAT

Dosen pengampun:

Bapak Moch. Taufiq., M. Pdi.

Disusun oleh:

1. Ahmad Fauzan (P17211221014 ) 5. Estika Dwi C. (P17211221011)


2. Alfin naufal A. (P17211221022) 6. Nella Riznanda R. (P17211221016)
3. Alvina Mahriza R.(P17211221058) 7. Vika ni‟matul A. (P17211221030)
4. Alya Salma (P17211221048)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

SEMESTER 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “PENTINGNYA
AGAMA DALAM ASPEK SOSIAL BERMANYARAKAT” dapat kami
selesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Pada kesempatan kali ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak Moch. Taufiq., M.Pdi. selaku dosen pada Mata Kuliah Agama yang telah
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga berterima
kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dan membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik
dari segi sistematika maupun isinya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini
kedepannyaa. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Malang, 11 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..............................................................................2


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan ........................................................................................... 2
1.4 Manfaat ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1.Penjelasan Khusus Masyarakat Yang Beradab dan


Sejahtera ....................................................................................... 3

2.2 Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan


Sejahtera ...................................................................................... 5

2.3. Penjelasan HAM ........................................................................ 9

2.4 Pandangan Islam Tentang Demokrasi ...................................... 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 18

3.2 Saran .......................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 20

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

KBBI mendefinisikan masyarakat sebagai sekelompok individu yang


disatukan oleh budaya yang mereka pandang sebagai berpendidikan sama,
sekelompok individu yang percaya bahwa mereka berbagi bahasa yang
sama, merasa seperti anggota kelompok itu, atau yang menggunakan bahasa
standar yang sama. Sedangkan beradab mengacu pada kehalusan budi,
sopan santun, atau budi pekerti. Aman dari gangguan dan kesulitan,
sejahtera berarti aman, tenteram, dan sejahtera. Civil society atau
masyarakat madani dapat digunakan untuk menyebut masyarakat yang
beradab dan makmur. Komunitas yang adil, terbuka, demokratis, makmur
dengan kesadaran yang kuat akan Tuhan dan perannya dalam kehidupan
sosial disebut sebagai "masyarakat sipil".
Hak adalah komponen normatif yang bertindak sebagai resep perilaku
untuk melestarikan kebebasan jaminan dan perlindungan kemungkinan
untuk perkembangan manusia jasa dan rasa hormat. Sementara hak asasi
manusia adalah prinsip dasar bahwa alam memiliki manusia seperti itu
sehingga tidak ada makhluk hidup satupun yang bisa mengintrvasinya.
Sementara menurut Jan Materson dari klaim komisi Hak Serikat Negara,
Hak Asasi Manusia adalah hak yang sudah melekat pada dirinya, sehingga
tidak bisa disebut manusia tanpa adanya hak tersebut.
Karena hak ini merupakan anugerah Allah swt yang tak ternilai
harganya
dan bukan pemberian dari seseorang, kelompok, atau pemerintah,
maka dalam Islam dikenal dengan istilah HAM (Hak Asasi Manusia).
Namun, banyak individu, termasuk Muslim, tidak menyadari bahwa hak-
hak ini ada. Atau hak asasi manusia pada dasarnya adalah anugerah terbesar
Tuhan kepada manusia, memungkinkan mereka untuk memenuhi kewajiban
mereka dan melayani sebagai khalifatullah tanpa prasangka.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pandang bermasyarakat yang benar menurut Al-Qur‟an?
2. Apa saja wujud masyarakat ideal dalam islam?
3. Bagaimana solusi dari problematika HAM dalam perspektif islam?
4. Apa prinsip berdemokrasi dalam pandangan islam ?

1.3. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui cara pandang masyarakat.

2. Untuk mengetahui dan menerapkan perwujudan masyarakat ideal dalam


islam.

3. Untuk mengetahui solusi dari problematika HAM dalam perspeksif islam.

4. Untuk mengetahui dan menjaga prinsip berdemokrasi dalam pandangan


Islam.

1.4. Manfaat

Dapat mengetahui, menjaga dan menerapkan adanya prinsip


demokrasi, perwujudan masyarakat ideal dalam islam, dan solusi
problematika HAM menurut islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan Khusus Masyarakat Yang Beradab dan Sejahtera

Masyarakat yaitu sejumlah manusia yang berarti seluas-luasnya


dan terikat oleh kebudayaan yang dianggap sama. Dari pengertian
tersebut, dapat dicontohkan istilah masyarakat desa dan masyarakat
modern. Masyarakat desa yaitu masyarakat yang penduduknya bermata
pencaharian utama dengan bercocok tanam, peternakan, perikanan atau
gabungan dari tiga tersebut, yang sistem daerah atau budayanya
mendukung masyarakat desa tersebut. Begitu pula dengan masyarakat
modern, yaitu masyarakat yang sistem perkonomiannya kebanyakan
berspesialisasi di bidang industri, berperan di pasar secara luas, dan pintar
menggunakan teknologi yang canggih.

Mengingat dua istilah di atas, masyarakat desa dan masyarakat


modern, maka kata kedua yang merupakan gabungan dari dua kata desa
dan modern adalah kualitas suatu masyarakat. Dapat diberikan suatu
masyarakat yang berkualitas, misalnya masyarakat tradisional, masyarakat
primitif, masyarakat religius, masyarakat beradab, masyarakat sejahtera,
dan masyarakat beradab sejahtera. Dalam contoh terakhir ini ia
memberikan dua kualitas sekaligus, yaitu beradab dan sejahtera.

Kata beradab berarti, kehalusan, kesopanan, dan kebaikan budi


pekerti. Sementara itu, istilah sejahtera berarti kondusif, makmur, selamat
menurut gangguan dan kesukaran. Bertolak menurut masing-masing
pengertian term rakyat, beradab, & sejahtera, rangkaian istilah ketiganya
sebagai rakyat beradab dan sejahtera memiliki maksud bahwa rakyat yg
dikehendaki merupakan rakyat yg perpaduan manusianya terdiri atas
orang-orang yg halus, sopan, & baik budi pekertinya agar rakyat tadi
selamat dan bebas menurut gangguan juga kesukaran.

3
Sebagai masyarakat bangsa Indonesia, dapat merasakan keresahan
yang kini merebak dan mewabah, antara lain budaya KKN (korupsi,
kolusi, dan nepotisme), illegal logging oleh oknum Cukong dan berlanjut
pada pembalakan kayu yang liar secara besar-besaran juga dalam skala
besar, demonstrasi anarkis kolosal yang merusak institusi dan kepentingan
publik, mafia hukum, markus yang tujuan hukumnya berpihak pada
pemberi pinjaman, ditambah praktik-praktik asusila seperti pornografi dan
pornografi aksi, penyalahgunaan narkoba dan masih banyak lagi gangguan
lainnya.

Dalam tinjauan agama, para pelaku gangguan menuju masyarakat


beradab itu disebut mufsidun, yaitu orang-orang yang berbuat kerusakan.
Allah tidak menyukai orang semacam ini. Allah berfirman :

Artinya : “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu
di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-
Qasas: 77).

Para pakar ilmu kepemerintahan belakangan menyatakan contoh


pada zaman pemerintahan Rasulullah masyarakat beradab disebut dengan
masyarakat madani yang berprinsip :

1. Bertetangga secara baik


2. Saling membantu dan menghadapi musuh secara bersama-sama dari
berbagai elemen masyarakat
3. Membela masyarakat yang teraniaya

4
4. Saling menasihati dan menghormati kebebasan beragama

2.2 Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan


Sejahtera

Masyarakat, sebagaimana masyarakat madani binaan Rasulullah,


didasarkan pada Alquran dan Assunnah beliau sendiri. Petunjuk Alquran
yang langsung berkenaan dengan masyarakat beradab dan sejahtera
didasarkan pada hal-halsebagai berikut:

a. Tauhid
Rumusan tauhid terdapat dalam surat al-Ikhlas yang artinya
sebagai berikut: Katakanlah, “Dia lah Alah Yang Maha Esa”. Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tiada puladianakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara
dengan Dia (Q.S. al-Ikhlas/ll2:l-4)
Dalam ayat kedua dari surat tersebut menyatakan bahwa segala
sesuatu bergantung kepada Allah swt., termasuk segala urusan yang
berkenaan denganmasyarakat. Kepada Allah mereka, masyarakat,
kumpulan dari orang perorang,yang memiliki sistem budaya dan
pandangan hidup, menyembah dan mohon pertolongan. Allah berfirman
yang artinya sebagai berikut:

“Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami


mohon pertolongan” (Q.S. al-Fatihah/1:5).

Dalam sistem kebangsaan dan kenegaraan


Negara KesatuanRepublik Indonesia, prinsip tauhid sejalan dengan sila
pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, bahkan sebenarnya prinsip tauhid
menjiwai sila pertama ini.

b. Perdamaian
Suatu masyarakat, negara, bahkan masyarakat yang paling mikro
sekalipun,yaitu keluarga batih (nuclear family: suami, istri, dan anak)

5
tidak akan bisa bertahan kebaradaannya kalau tidak ada perdamaian
diantara warganya. Allah berfirman yang artinya sebagai berikut :

“Dan jika ada dua golongan orang-orang mukmin berperang


(bermusuhan),maka damaikan diantara keduanya . . . sesungguhnya orang-
orang mukmin ituadalah bersaudara. Karena itu damaikanlah anatara
kedua saudaramu itu” (Q.S. al-Hujarat/49: 9 dan l0).

Semangat ayat itu hendaklah yang satu kepada yang lain senantiasa
berbuat baik, dan tidak boleh saling bermusuhan.

c. Saling Tolong Menolong


Tolong menolong merupakan kelanjutan dan isi berbuat baik
terhadap oranglain. Secara naluri, orang yang pernah ditolong oleh orang
lain di saat ia tertimpakesulitan, diam-diam ia berjanji “suatu saat
akan membalas budi baik yang sedangditerima”. Di saat itu ia merasa
berhutang budi. Disaat ini pula sering terlontar kata “semoga Allah
membalas budi baik Bapak . . . dan sering pula diiringi doa“Jazakumu-
llahu khairal jaza’, jazakumu-llah khairan kasira”(semoga Allahmembalas
kebaikan yang jauh lebih baik dan semoga Allah membalas dengan
kebaikan yang lebih banyak). Dalam hal tolong-menolong, Allah
berfirman dalam Al Qur‟an
Al-Maidah Ayat 2 :

Artinya : “ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan


dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.” bersabda:

6
“ Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia
muliakan tetangganya”

(HR. Bukhari 5589, Muslim 70)

d. Bermusyawarah
Dalam bermusyawarah sering muncul kepentingan yang berbeda
darimasing-masing sub kelompok atau warga. Supaya tidak ada pihak yang
dirugikanatau tertindas, musyawarah untuk mencapai kata sepakat, motto
yang harus sama-sama dijunjung tinggi adalah “berat sama dipikul, ringan
sama dijinjing”, nikmat sama-sama dirasakan”, “duduk sama rendah berdiri
sama tinggi”. Allah berfirman yang artinya: Dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu, kemudian apabilamembulatkan tekad (keputusan)
maka bertakwalah kepada Allah (Q.S. AliImran/3: l59).
e. Adil
Adil merupakan kata kunci untuk menghapus segala bentuk
kecemburuansosial. Aneka macam bentuk protes dan demo-demo kolosal
umumnya menuntutkeadilan atau rasa keadilan karena merasa dirugikan
oleh mitra kerja, juragan,majikan, atau pemerintah. Jika para penguasa,
majikan, juragan, dan pemegangamanah lainnya berbuat adil insyaallah
kesentosaan dan kesejahteraan akanmenjadi kenyataan bagi
masyarakatnya karena rakyat merasa dilindungi dandiayomi, dan penguasa
dihormati dan disegani.
Sifat utama adil dan keadilan amat diserukan dalam Islam.
Himbauan, perintah, janji ganjaran bagi yang berbuat adil, ancaman siksa
bagi yang berbuat tidak adil (curang, culas, dan lalim) disebut 28 kali
(„Abd al-Baqi, [t.th]:569-700),dan sinonimnya (al-qist) disebut 29 kali dalam
Alquran („Abd al-Baqi,[t.th.]:691-692). Ini menandakan adil harus
menjadi ciri utama bagi setiap muslimatau masyarakat muslim dalam
semua urusan.
f. Akhlak
Nabi Muhammad mengaku bahwa dirinya diutus di muka bumi ini
untukmenyempurnakan akahlak manusia supaya ber-akhlaqul karimah.
Pengakuan itudiwujudkan dengan tindakan konkrit beliau baik sebagai

7
pribadi maupun dalammembangun masyarakat Islam di masanya, yaitu
sebagai masyarakat yang disitirdalam Alquran yang artinya:
Negeri yang baik dan Allah berkenan senantiasa menurunkan
ampunan-Nya(Q.S. as-Saba‟/34:15).
Indonesia adalah negara yang didasarkan pada Ketuhanan Yang
Maha Esa.Penduduk Bangsa Indonesia sudah dapat dimaklumi
bahwa setiap penduduk harus beragama. Agama yang diakui oleh negara
adalah Islam, Kristen (Katolik danProtestan), Hindu, Budha, dan Kong
Hu Cu. Dengan demikian, maka warga negaraIndonesia harus memeluk
satu agama di antara agama-agama tersebut.
Umat beragama adalah kumpulan atau kelompok warga
negara Indonesia dari pemeluk masing-masing agama. Umat beragama di
Indonesia terdiri dari umatIslam, umat Kristen (Katholik dan Protestan),
umat Hindu, umat Budha, dan umatKong Hu cu.
Masing-masing pemeluk beragama telah sadar bahwa agamanya
mengajarkankebaikan bagi umat semuanya termasuk bagi negaranya.
Kemajuan yang telahdicapai oleh Bangsa Indonesia sudah secara otomatis
adalah merupakan peran sertaumat beragama di Indonesia. Tentu
perannya itu tidaklah sama kontribusi padasetiap umat beragama, namun
dengan mengesampingkan tingkat kontribusitersebut kita harus
dapat menerima bahwa masing-masing umat beragama telahmemberikan
kontribusi positif bagi perkembangan bangsa ini. Tentu, pada buku
initidaklah mungkin mencantumkan masin-masing kontribusi
umat beragamaterhadap bangsa yang kita cintai ini.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural di mana bangsa ini
terdiri dari pelbagai macam suku, bahasa, etnis, agama, dll. meskipun
plural, bangsa ini terikatoleh kesatuan kebangsaan akibat pengalaman
yang sama: penjajahan yang pahitdan getir. Kesatuan kebangsaan itu
dideklarasikan melalui Sumpah Pemuda 1928yang menyatakan ikrar: satu
nusa, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.Kesatuan kebangsaan
momentum historisnya ada pada Pancasila ketika iadijadikan sebagai
falsafah dan ideologi negara. Jika dibandingkan, ia sama kedudukannya

8
dengan Piagam Madinah. Keduanya, Pancasila dan Piagam Madinah
merupakan platform bersama semua kelompok yang
ada untukmewujudkan cita-cita bersama, yakni masyarakat madani.Salah
satu pluralitas bangsa Indonesia adalah agama. Karena itu peran
umat beragama dalam mewujudkan masyarakat madani sangat penting.
Peran itu dapatdilakukan, antara lain, melalui dialog untuk mengikis
kecurigaan dan menumbuhkan saling pengertian, melakukan studi-
studi agama, menumbuhkan kesadaran pluralisme, dan menumbuhkan
keadaran untuk bersama sama mewujudkan masyaraka madani.

2.3. Penjelasan HAM

Di dalam dunia, manusia pasti mempunyai hak hak dasar dalam


kehidupannya dan hak hak tersebut sudah ada sejak manusia itu lahir di
dunia. Hak-hak dasar itu dinamakan Hak Asasi Manusia atau bisa disebut
dengan HAM. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerahnya untuk dihormati, dibela dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah dan semuanya demi kehormatan dan
perlindungan harkat dan martabat manusia. dan harga diri manusia.
Dengan adanya HAM, setiap manusia memiliki perlindungan moral dan
hukum, sehingga manusia dapat terlindungi dari berbagai macam tindakan
kekerasan, perampasan, penganiayaan, dan lain-lain.

Secara terminologis Hak Asasi Manusia (HAM) pada persepsi


Islam, Muhammad Khalfullah Ahmad sudah menaruh pengertian bahwa
HAM adalah hak yg inheren dalam diri insan yg bersifat kodrati &
mendasar menjadi suatu jujur & pemberian Allah SWT yg wajib dijaga,
dihormati & dilindungi sang setiap individu, rakyat atau negara.

Hak Asasi Manusia atau HAM diperkenalkan pada abad ke-19,


Islam telah memperkenalkan konsep HAM 1300 tahun sebelumnya.
Bahkan Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, adalah
salah satu revolusioner yang paling gigih dan pembela hak asasi manusia

9
di dunia. Ia tidak hanya membawa sejumlah deklarasi hak asasi manusia
yang terkandung dalam Kitab Suci (Al-Qur'an), tetapi ia juga berjuang
dengan pengorbanan dan keikhlasan yang besar untuk apa yang ada pada
saat itu, yaitu tradisi masyarakat Arab Jahiliyah di Mekah, yang sesuai
dengan konsep yang sangat bertentangan dengan hak asasi manusia.

Banyak ayat Al-Qur'an yang merujuk pada hak asasi manusia,


salah satunya dalam QS. An-Nahl ayat 90, di mana dikatakan:

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan


berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."

Dalam ayat ini, Allah juga melarang tiga hal: pertama, perbuatan
keji, kedua, perbuatan buruk, dan ketiga, permusuhan. Penjelasan dari
ketiga hal tersebut adalah: Perbuatan keji adalah segala perbuatan jahat
yang dapat membawa kepada keburukan dan kekejian.

Hak asasi manusia pada umumnya dideklarasikan oleh Perserikatan


Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 10 Desember 1948, atau sekitar 3
tahun setelah Indonesia merdeka. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
dilaksanakan dengan tujuan memberikan kebebasan hak asasi manusia
kepada seluruh masyarakat dunia. Selain itu, Deklarasi Hak Asasi Manusia
juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
di seluruh dunia agar selalu menghormati dan membela hak asasi manusia.

Deklarasi Hak Asasi Manusia, yang disetujui oleh negara-negara


internasional dan setiap negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa harus

10
menghormati, menghormati, dan membela hak asasi manusia. Penerapan
hak asasi manusia harus ditegakkan agar semua negara dapat berkomitmen
untuk memajukan kehidupan manusia yang sesuai dengan hak asasi
manusia. Oleh karena itu, sebagai salah satu bangsa di dunia, kita harus
ikut serta dalam perlindungan dan pembelaan hak asasi manusia agar
masyarakat dapat menjalani kehidupan yang lebih bebas dan manusiawi.

Ciri-ciri Hak Asasi Manusia yaitu:

1. HAM bersifat hakiki

HAM bersifat hakiki yang berarti hak asasi manusia adalah hak yang
dibagikan kepada semua manusia sejak lahir di dunia.

2. HAM bersifat universal


HAM bersifat universal yang berarti hak asasi manusia berlaku untuk
manusia yang ada di dunia tanpa memandang latar belakangnya. Latar
belakang yang dimaksud adalah jenis kelamin, agama, status sosial, ras,
suku, dll. Dengan kata lain, keberadaan hak asasi manusia dapat
mengurangi terjadinya konflik yang timbul dari perbedaan latar
belakang tersebut.

3. HAM bersifat tidak bisa dicabut


HAM bersifat tidak bisa dicabut yang diartikan bahwa hak-hak dasar
yang berada di dalam diri manusia sejak lahir tidak bisa diserahkan atau
dirampas oleh orang lain. Ketika hak asasi manusia dirampas oleh
orang lain, maka sesama manusia sangat mudah untuk mengalami
konflik yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang-orang di
sekitarnya.

4. HAM bersifat tidak bisa dibagi


HAM bersifat tidak bisa dibagi artinya setiap manusia memiliki hak
yang sama, seperti hak sipil dan politik, hak ekonomi, dan hak sosial

11
dan budaya. Ketika hak asasi manusia dibagikan, akan ada orang yang
merasa tidak adil karena tidak memiliki hak yang sama dengan orang
lain.

Adapun macam-macam Hak Asasi Manusia (HAM) menurut menurut


Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 yaitu

1. Hak Asasi untuk hidup


Contoh Hak Asasi Manusia untuk hidup, yaitu setiap manusia berhak
untuk mempertahankan hidupnya, berhak atas lingkungan hidup yang
sehat dan bersih serta berhak atas rasa aman, damai, tenteram, dan
sejahtera lahir dan batin.

2. Hak asasi berkeluarga dan melanjutkan keturunan


Contoh Hak Asasi Manusia untuk berkeluarga dan melanjutkan
keturunan yaitu setiap manusia atau individu berhak membentuk
keluarga tanpa paksaan dan berhak mempunyai anak melalui
perkawinan yang sah. Dalam hal ini perkawinan sah, apabila calon
suami istri telah memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, baik hukum
agama maupun hukum negara.

3. Hak mengembangkan diri


Contoh hak mengembangkan diri adalah setiap orang berhak untuk
berkomunikasi dan menerima informasi sesuai dengan kebutuhannya,
setiap orang berhak merasakan manfaat ilmu pengetahuan, teknologi,
seni dan budaya.

4. Hak memperoleh keadilan


Contoh hak memperoleh keadilan seperti asas praduga tak bersalah atau
hak seseorang untuk tidak dinyatakan bersalah tanpa adanya putusan
pengadilan yang sah. Selain itu, setiap orang berhak atas bantuan
hukum mulai dari penyidikan sampai putusan pengadilan.

12
5. Hak atas kebebasan pribadi
Hak atas kebebasan pribadi artinya, setiap orang bebas memilih agama
apa yang dianutnya, setiap orang bebas mengambil keputusan politik,
setiap orang bebas mengemukakan pendapatnya, setiap orang bebas
memilih kewarganegaraannya, dan lain sebagainya.

6. Hak atas rasa aman


Hak atas rasa aman artinya, setiap orang berhak atas perlindungan bagi
dirinya dan keluarganya, setiap orang berhak bebas dari perbuatan jahat
(penyiksaan, kekerasan, dll), dan setiap orang tidak boleh ditangkap,
ditahan, dipaksa, dan dibuang secara sewenang-wenang.

7. Hak kesejahteraan
Contoh hak kesejahteraan yaitu setiap orang laki-laki atau perempuan,
berhak atas pekerjaan yang layak, setiap orang berhak memilih
pekerjaan sesuai dengan bidang yang disukainya.

8. Hak untuk ikut serta dalam pemerintahan


Contoh hak untuk ikut serta dalam pemerintahan yaitu setiap orang
berhak diangkat menjadi pegawai negeri atau pejabat pemerintah, setiap
orang berhak menyatakan pendapatnya tentang sistem pemerintahan,
dan setiap warga negara berhak memilih dalam pemilihan umum.

9. Hak wanita
Hak wanita terdapat di Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Contoh
dari hak wanita yaitu wanita berhak atas perlindungan khusus dalam
melaksanakan pekerjaannya, wanita berhak memilih pekerjaan yang
memenuhi norma hukum, wanita berhak menentukan
kewarganegaraannya (setelah menikah dengan laki-laki dari Warga
Negara Asing).

10. Hak anak

13
Hak anak mengartikan, bahwa setiap anak berhak untuk diberi nama
dan status kewarganegaraan, setiap anak berhak untuk beribadah,
berfikir dan berekspresi di bawah bimbingan orang tua atau walinya
yang sah, dan setiap anak berhak memperoleh perlindungan hukum
dari segala bentuk kekerasan. kekerasan, baik fisik maupun mental.

Macam-macam HAM diatas yaitu menurut Undang-Undang Nomor


39 Tahun 1999 yang bisa kita ketahui. Dan ada juga 5 macam HAM
menurut Deklarasi Universal Ham (DUHAM) yaitu :

1. Hak personal (berkaitan dengan kebutuhan individu)

2. Hak legal (berkaitan dengan perlindungan hukum)

3. Hak sipil dan politik (berkaitan dengan kebebasan menentukan pilihan


politik)

4. Hak subsistensi (berkaitan dengan sumber daya untuk menunjang


kehidupan)

5. Hak ekonomi, sosial dan budaya

2.4. Pandangan Islam Tentang Demokrasi


Secara bahasa demokrasi terdiri atas dua kata, yaitu demos dan
kratos yang berarti kekuasaan ditangan rakyat. Ada tiga pemikiran
mengenai hubungan Islam dan demokrasi.

1. Pertama, Islam menjadi sifat dasar demokrasi, karena konsep syura,


ijtihad, dan ijma‟ merupakan konsep yang sama dengan demokrasi.
2. Kedua, Islam tidak berhubungan dengan demokrasi. Menurut
pandanganini kedaulatan rakyat tidak bisa berdiri diatas kedaulatan
Tuhan, juga
tidak bisa disamakan antara muslim dan non muslim dan antara laki-
laki dan perempuan.

14
3. Ketiga, Theodemocracy, yang diperkenalkan oleh hal
Maududi berpandangan bahaw Islam merupakan dasar demokrasi. Mes
kipun kedaulatan rakyat tidak bisa bertemu dengan kedaulatan Tuhan,
tetapi perlu diakui bahwa kedaulatan rakyat merupakan subordinasi ked
aulatan Tuhan.
Kedaulatan mutlak dan keesaan Tuhan yang terkandung dalam
konsep tauhiddan peranan manusia yang terkandung dalam konsep
khilafah, memberikankerangka dengan mengembangkan teori politik
tertentu yang dianggapdemokratis. Penjelasan mengenai demokrasi
dalam kerangka konseptual
Islam banyak memberikan perhatian pada beberapa aspek khusus di ran
ah sosial dan politik.
Demokrasi Islam dianggap sebagai sistem yang mengukuhkan
konsep-konsep Islami seperti musyawarah (syura), kesepakatan (ijma‟),
dan penilaian interpretatif yang mandiri (ijtihad). Istilah-istilah ini
sangat penting dalam perdebatanmenyangkut demokrasi di kalangan
masyarakat muslim.
Perlunya musyawarah merupakan konsekuensi politik kekhalifahan
manusia.Masalah musyawarah ini dengan jelas juga disebutkan dalam
QS. Syura [42]: 38 :

Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi)


seruan Tuhannya danmendirikan sholat, sedangkan urusan
mereka (diputuskan) dengan musyawarah; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kamiberikan kepada
mereka. “

Isinya berupa perintah kepada para pemimpin dalam kedudukan


apa pununtuk menyelesaikan urusan mereka yang di pimpinya dengan

15
cara
bermusyawarah. Di dalam QS.Ali „Imran [3]: 159 Allah SWT menyata
kan tentang musyawarah ini yaitu:

Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kem


udianapabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada Allah.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya.
Dengan demikian tidak akan terjadi kesewenang-wenangan dari
seorang pemimpin terhadap rakyat yang dipimpinya. Oleh karena itu “
perwakilan rakyat“ dalam sebuah Negara tercermin dalam doktrin
musyawarah
(syura).Dalambidang politik umat Islam mendelegasikan kekuasaan me
reka kepada penguasa,dan pendapat mereka harus diperhatikan dalam
menangani masalah Negara.
Dalam konsepsi Islam, seorang pemimpin berkewajiban
menyelaraskankebijakan pemerintahannya dengan kemaslahatan rakyat.
Kesepakatan atau konsesus (ijma‟) dan musyawarah (syura) sering
dipandang sebagai landasan yang efektif bagi demokrasi Islam modern.
Konsep konsensus (ijma‟) memberikan dasar bagi penerimaan sistem yang
mengakui suara mayoritas. Meskipun istilah-istilah ini banyak
diperdebatkan maknanya, ia memberikan landasan yang efektifuntuk
memahami hubungan antara Islam dan demokrasi di era
kontemporer.Dengan kata lain bahwa demokrasi dalam Islam bukan
semata-mata suara rakyat,tetapi suara rakyat yang sesuai dengan aturan
agama itulah yang diterima.Sepanjang suara rakyat (demokrasi) itu sesuai
dengan agama, maka Islam dapatmenerimanya. Sebaliknya jika tidak
sesuai dengan aturan agama maka Islam tidakmenerimanya sekalipun itu
merupakan aspirasi orang banyak. Islammenginginkan demokrasi plus,
yaitu demokrasi yang tetap menjunjung kebenaranagama dan aspirasi
rakyat banyak.
Selain syura dan ijmak ada konsep yang sangat pnting dalam
prosesdemokrasi islam yakni ijtihad. Bagi para pemikir muslim upaya ini

16
merupakan langkah kunci menuju penerapan perintah Tuhan di suatu
tempat atau waktu. Musyawarah, konsensus dan ijtihad merupakan konsep-
konsep yang
sangat penting bagi artikulasi demokrasi islam dalam kerangka keesaan Tu
han dan kewajiban-kewajiban setiap manusia sebagai khalifah-Nya.
Meskipun masalah-masalah ini banyak diperdebatkan maknanya namun
lepas dari
ramainya perbedaan maknanya di dunia islam, istilahistilah ini memberi la
ndasan yang efektif untuk memahami hubungan antara islam dan
demokrasi di duniakontemporer.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang berarti seluas-luasnya


dan terikat oleh kebudayaan yang dianggap sama. Masyarakat yang
beradab dan sejahtera memiliki arti masyarakat yang perpaduan
manusianya terdiri dari orang orang yang halus, sopan, dan baik budi
pekertinya agar selamat dan bebas dari gangguan juga kesukaran. Dalam
mewujudkan masyarakat yang beradab dan sejahtera, umat islam
hendaklah berpegang pada tauhid, tidak saling bermusuhan (berdamai),
saling tolong menolong, bermusyawarah untuk kepentingan bersama,
selalu berlaku adil serta memiliki akhlak yang baik.

Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak yang melekat pada diri
manusia untuk dihormati, dibela dan dilindungi oleh hukum dan negara.
Dalam islam, hak asasi manusia telah memperkenalkannya pada 1300
tahun sebelumnya. Bahkan Rasulullah SAW. adalah salah satu rvolusioner
yang gigih dan pmbla hak asasi manusia. Hak asasi manusia harus
ditegakkan dalam kehidupan bermasyarakat, agar masyarakat dapat
menjalani kehidupan yang lebih bebas dan manusiawi.

Demokrasi berarti sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya


mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Demokrasi dalam islam
dianggap sebagai sistem yang mengukuhkan konsep islami seperti
musyawarah, ijma‟, dan ijtihad. Dalam Al-Qur‟an Allah memerintahkan
kepada pemimpin untuk menyelesaikan urusan yang dipimpinnya secara
bermusyawarah. Dengan demikian tidak ada pemimpin yang sewenang-
wenang terhadap rakyatnya. Demokrasi dalam Islam bukan semata-mata
suara rakyat,tetapi suara rakyat yang sesuai dengan aturan agama itulah
yang diterima.

18
3.2 Saran

Umat islam sebagai manusia yang bermasyarakat hendaklah saling


tolong menolong, bermusyawarah dalam menentukan keputusan
bersama, menegakkan hak asasi manusia serta berakhlak yang baik agar
terwujudnya masyarakat yang beradab dan sejahtra.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, S. (2019). HAM dalam Perspektif Islam. https://alkhairat.ac.id/blog/ham-


dalam-perspektif-islam/

Asiah, N. (2018). Artikel HAK ASASI MANUSIA PERSPEKTIF HUKUM


ISLAM. Dalam file:///C:/Users/USER/Downloads/425-Article%20Text-
596-1-10-20180109.pdf diakses pada 15 Agustus 2022 pada pukul 21.30

Gischa, S. (2020). Demokrasi sebagai Bentuk Kedaulatan Rakyat.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/03/131540969/demokrasi-
sebagai-bentuk-kedaulatan-rakyat?page=all

Slideshare.net. (2019). Kelompok 11 masyarakat madani. Diakses pada 15


Agustus 2022 pada pukul 20.10, dari
https://www.slideshare.net/dayurikaperdana19/kelompok-11-masyarakat-
madani?next_slideshow=177464112.

Ike, L. (2013). Makalah Demokrasi Dalam Islam.id-srcribd.


https://id.scribd.com/doc/190036587/Makalah-Demokrasi-Dalam-Islam

Widyanita. (2021). Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Islam.


https://www.kompasiana.com/widyanita/5cd1f28595760e1f20040857/ha
k-asasi-manusia-dalam-perspektif-islam

AlHusna, R. Makalah Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Kehidupan


Masyarakat Yang Beradap Dan Sejahtera. Id-scribd.
https://id.scribd.com/document/374741489/Makalah-Peran-Umat-
Beragama-Dalam-Mewujudkan-Kehidupan-Masyarakat-Yang-Beradap-
Dan-Sejahtera

Restu. Pengertian HAM: Ciri-Ciri, Macam-Macam, dan Contohnya.


https://www.gramedia.com/literasi/hak-asasi-manusia-ham/

https://kalam.sindonews.com/ayat/77/28/al-qasas-ayat-77

20
https://text-id.123dok.com/document/dzxld1r4z-pengertian-masyarakat-beradab-
dan-sejahtera.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

21

Anda mungkin juga menyukai