Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengertian, Fungsi dan Penggolongan Obat Anastesi, serta Peran Perawat dalam
Pemberian Obat” dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul Hidayah, S.Kep.,
Ns., M.Kep. selaku dosen pada Mata Kuliah Farmakologi yang telah membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada semua
pihak yang turut berkontribusi dan membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan serta ilmu
pengetahuan bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, kami berharap adanya kritik, saran, dan masukan demi perbaikan makalah
untuk menjadi lebih baik kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Definisi Anastesi ................................................................................................. 3
2.2 Fungsi Anestesi ................................................................................................... 3
2.2.1 Anestesi Umum............................................................................................. 3
2.2.2 Anestesi lokal ................................................................................................ 4
2.2.3 Anestesi Regional ......................................................................................... 4
2.3 Penggolongan Obat Anastesi............................................................................... 4
2.3.1 Anestesi Umum (Inhalasi dan intravena):..................................................... 4
2.3.2 Anestesi Lokal............................................................................................... 5
2.3.3 Anestesi Regional ......................................................................................... 5
2.3.4 Anestesi Spinal dan epidural......................................................................... 6
2.4 Peran Perawat Sebelum Pemberian Obat ............................................................ 7
2.5 Peran perawat saat pemberian obat ..................................................................... 8
2.6 Peran Perawat Setelah Pemberian Obat .............................................................. 9
BAB III
PENUTUP ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang terbaik; berdasar keadaan klinis pasien, anestesia lokal atau regional
mungkin lebih tepat (Mangku & Senapathi, 2010).
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2.2 Anestesi lokal
4
d. Isoflurane (Forane)
e. Desflurane (Suprane)
f. Sevoflurane (Ultane)
g. Propofol (Diprivan)
h. Barbiturates (seperti Thiopental Sodium).
5
saraf. Suntikan ini akan menghilangkan rasa sakit pada bagian tubuh
tertentu, seperti pinggul, perut, lengan, dan kaki.
a. Lidokain (Xylocain)
b. Bupivacain (Marcain)
c. Ropivacain (Naropin)
d. Levobupivacain (Chirocain)
e. Mepivacain (Carbocain)
f. Prilocain (Citanest)
g. Articain (Ultracain)
h. Dibucain (Citanest Forte).
6
b. Ropivacain (Naropin)
c. Levobupivacain (Chirocain)
d. Mepivacain (Carbocain)
e. Articain (Ultracain)
f. Lidokain (Xylocain)
g. Prilocain (Citanest)
h. Fentanyl (Innovar-Vet, Sublimaze)
i. Morphine (Kadian, MS Contin)
7
2.5 Peran perawat saat pemberian obat
8
Mengevaluasi efek samping obat, efek pengobatan, dan efek toksin dari
pengalaman klien selama mengkonsumsi obat untuk monitoring dan evaluasi
(Mahfudhah & Mayasari, 2018).
Penerapan prinsip 6 tepat sangat dibutuhkan perawat sebagai bentuk
tanggung jawab etik dan legal atas intervensi yang diberikan sesuai standar
operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Pemberian obat sesuai
dengan standar operasional prosedur akan meminimalkan efek samping dan
kesalahan dalam pemberian obat (Hilmawan dkk., 2014). Pemberian obat oleh
perawat juga mencakup tugas saat pemberian itu berlangsung, seperti
menyiapkan dan memeriksa obat-obatan, memantau efek obat-obatan,
mengedukasi pasien tentang pengobatan, dan memperdalam pengetahuan
perawat tentang obat – obatan sendiri (Syyrilä dkk., 2021). Saat perawat
memberikan obat terhadap pasien, perawat harus juga menjelaskan tentang
obat tersebut seperti memberithau efek samping, cara kerja obat, manfaat
obat, dan ketentuan dari dokter cara mengonsumsinya.
9
kemungkinan efek samping yang mungkin terjadi. Perawat harus
mengedukasi pasien untuk mengenali tanda-tanda atau gejala yang timbul
serta segera mengkonfirmasikan kepada perawat atau dokter jika hal tersebut
terjadi (Priharjo, 2008).
Ada pasien yang memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu dan
setiap pasien akan memiliki daya tahan yang berbeda-beda. Perawat berperan
penting untuk mencegah terjadinya alergi yang timbul akibat pemberian obat.
Perawat harus mencatat saat pengumpulan data riwayat pasien dan ditulis
secara jelas dalam rencana perawatan (Priharjo, 2008). Memadainya
pengetahuan dan pemikiran kritis perawat, akan berpengaruh juga dalam
melakukan pendokumentasian setelah memberikan obat (Mahfudhah &
Mayasari, 2018).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anestesi merupakan obat yang digunakan untuk menghilangkan
kesadaran, sensasi sensoris, dan memberikan rasa tidak terasa pada sebagian
tubuh. Terbagi menjadi 3 yaitu anestesi umum, lokal, dan regional dengan
fungsi tersendiri serta memiliki side effect. Dengan demikian, peran perawat
diperlukan sebelum pemberian obat dengan memiliki pengetahuan dasar
mengenai obat dan prinsip pemberian obat. Membuktikan perawat perlu
berperan aktif dalam semua proses asuhan keperawatan diantaranya pada
sebelum, saat, dan setelah pemberian obat untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan dan menjamin keselamatan klien.
3.2 Saran
Akan lebih baik, apabila dalam penyusunan makalah ini dilakukan studi
kasus secara langsung dengan menggunakan metode wawancara secara
mendalam untuk menggali informasi menyeluruh yeng mengarah ke
keterkaitan peran seorang perawat dalam pemberian obat anestesi dilihat dari
waktu sebelum, sesudah, maupun setelah pemberian obat tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fitzpatrick, B. M., Johnson, J. R., Kump, D. K., Smith, J. J., Voss, S. R., & Shaffer,
H. B. (2010). Rapid spread of invasive genes into a threatened native
species. Proceedings of the National Academy of Sciences, 107(8),
3606–3610.
Hilmawan, F. A., Suprapti, E., & Solechan, A. (2014). Hubungan antara penerapan
standart operational procedure (sop) pemberian obat prinsip enam
benar dengan tingkat kepuasan pasien di rsud ungaran. Karya Ilmiah.
Mahfudhah, A. N. (2018). Pemberian obat oleh perawat diruang rawat inap Rumah
Sakit Umum Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Keperawatan, 3(4)
Setianingsih, S., & Septiyana, R. (2020). Studi deskriptif penerapan prinsip “Enam
Tepat” dalam pemberian obat. NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan
Pemikiran Ilmu Keperawatan, 6(2), 88–95.
12
and solutions–text mining and manual content analysis-cross-sectional
study. BMC Health Services Research, 21, 1–19.
13