Anda di halaman 1dari 16

Kolorimeter

Oleh: Kelompok 4
Team

01 02
Abelia Rachel P Alvin Ferlizi Febrian H

03 04

Anis Roudotul H Lucy Nur Rahmawati


Team

05 06
Nadila Andriani Raudya Dianni Hastari

07 08

Ufaira Nazhifa Yazna Khania Amanda


Kolorimetri adalah metode perbandingan menggunakan
perbedaan warna. Metode kolorimetri mengukur warna suatu
zat sebagai perbandingan. Biasanya cahaya putih digunakan
sebagai sumber cahaya untuk membandingkan absorpsi
cahaya relatif terhadap suatu zat. Salah satu alat yang
digunakan untuk mengukur perbandingan warna yang
Pengertian tampak adalah kolorimeter. Selain kolorimetri, metode lain
yang menggunakan warna sebagai pembanding adalah
Kolorimeter
spektofotometri. Kelebihan metode kolorimetri adalah
kemudahannya dalam menetapkan kuantitas zat yang sangat
kecil. Metode kolorimetri biasa digunakan dalam analisis
kimia. Metode kolorimetri memiliki batas atas pada
penetapan konstituen yang ada dalam kuantitas yang kurang
dari satu atau dua persen. Salah satu faktor utama dalam
metode kolorimetri adalah intensitas warna yang harus
proporsional dengan konsentrasi.
Alat kolorimetri yang menggunakan
sensor atau sel fotolistrik disebut
kolorimetri fotolistrik. Kolorimetri
fotolistrik digunakan sebagai
pengurangan sesatan yang disebabkan
oleh pribadi pengamat. Kolorimetri
fotolistrik menggunakan prinsip
panjang gelombang cahaya
menggunakan filter yang berbentuk
lempengan. Filter dalam kolorimetri
fotolistrik terbuat dari berbagai macam
bahan, antara lain kaca dan gelatin.
Dasar Kolorimeter
Pada penetapan kolorimetrik, banyaknya unsur atau ion
yang ada ditentukan dari intensitas warna larutan yang disebabkan
oleh adanya senyawa yang berwarna atau telah dibuat menjadi
berwarna. Semakin kuat intensitas warnanya, maka semakin besar
pula konsentrasi unsur atau ion tersebut dalam larutan. Apabila
pada dua larutan pada kondisi dan kandungan senyawa berwarna
yang sama memiliki intensitas warna yang sama, maka konsentrasi
unsur atau ion yang terjadi di dalamnya juga sama. Oleh karena itu,
jika dibuat dengan pengenceran warna larutan analit yang sama
dengan warna larutan standar, maka dapat diperkirakan bahwa
konsentrasi kedua larutan tersebut adalah sama. Jika
pengencerannya diketahui, maka dapat dengan mudah menghitung
konsentrasi analit. Metode kolorimetri ini biasanya meliputi
penyamaan warna analit dengan larutan standar.
Prinsip-prinsip teori kolorimeter melibatkan:

1. Hukum Beer-Lambert: Hukum ini menyatakan


bahwa absorbansi (A) cahaya oleh suatu larutan
berbanding lurus dengan konsentrasi (C) zat terlarut
dan ketebalan (b) larutan tersebut, serta berbanding
terbalik dengan intensitas cahaya yang diterima
2. Panjang Gelombang:
Panjang gelombang cahaya yang digunakan dalam kolorimeter
sangat penting. Karena hukum Beer-Lambert bergantung pada
panjang gelombang, pemilihan panjang gelombang yang tepat
harus dipertimbangkan agar hasil pengukuran menjadi akurat.
3. Kuvet:
Larutan yang akan diukur dimasukkan ke dalam
kuvet khusus yang biasanya terbuat dari kaca
atau plastiktransparan. Kuvet ini ditempatkan
dalam alat kolorimeter, dan intensitas cahaya
yang diterima setelah melewati larutan diukur
4. Detektor:
Kolorimeter memiliki fotodetektor yang mendeteksi
intensitas cahaya yang diterima setelah melewati
larutan dalam kuvet.
5. Kontrol Standar:

Untuk mengukur konsentrasi zat dalam


larutan yang tidak diketahui,
sering digunakan kontrol standar
dengan konsentrasi yang sudah
diketahui untuk kalibrasi kolorimeter.
Hukum- Hukum yang Mendasari Kolorimetri

1. Hukum Bougner Lambert


Jika kita membiarkan ketebalan medium
bertambah secar tidak terhingga, maka daya
radiasi diteruskan harus mendekaati nol. Tetapi,
daya itu, tak dapt menjadi nol jika ada suatu fraksi
yang cukup besar sama sekali tidak diserap.
Hukum- Hukum yang Mendasari Kolorimetri

2.Hukum Beer
Menyelidiki hubungan antara intensitas serapan
dan konsentrasi media yang berupa larutan
dengan tebal media tetap. Dihasilkan hubungan
yang sama dengan hukum Lambert.
Hukum- Hukum yang Mendasari Kolorimetri

3. Hukum Bougner Lambert- Beer


Uatu alaur absorbans vs konsentrasi molar akan
brupa garis lurus dengan arah lereng. Tetapi
seringkali pengukuran terhadap sistem kimia riil
menghasilkan alur hukum Beer yang tidak linear
sepanjang seluruh jangka konsentrasi yang
diminati.
Hukum- Hukum yang Mendasari Kolorimetri

Penyimpangan linear darihukum Beer dalam


praktek analisis dibebankan pada kegagalan atau
ketidak mampuan mengawasi kedua aspek ini,
karena itu dapat dikatakan sebagai
penyimpangan semu karena ini lebih
mencerminkan kesukaran eksperimen dari pada
tidak memadainya hukum Beer.
Thank you!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai