Anda di halaman 1dari 35

OBAT PENYAKIT

PARKINSON
PENULIS :
dr. Muhammad Zaim, Sp.FK
PENDAHULUAN
 Penyakit Parkinson merupakan suatu sindrom dengan gejala utama
berupa tremor, rigiditas, akinesia (hipokinesia) disertai kelainan
postur tubuh dan gaya berjalan
 Gerakan halus yang memerlukan koordinasi kerja otot skelet sukar
dilakukan pasien seperti menyuap makanan mengancingkan baju
dan menulis
 Berdasarkan etiologinya dikenal 3 jenis penyakit Parkinson :
1. Parkinsonisme pasca ensefalitis
2. Parkinsonisme akibat obat
3. Parkinsonisme idopatik
 Berdasarkan gejala klinis menurut Lonis Herzberg, ada 5 tahapan
penyakit Parkinson:
1. Gejala begitu ringan sehingga pasien tidak merasa terganggu.
Hanya seorang ahli yang dapat mendeteksi gejala dini penyakit ini.
2. Gejala ringan dan mulai sedikit mengganggu. Biasanya berupa
tremor ringan, bersifat variatif dan hilang timbul. Pasien merasa
tidak beres seakan-akan ”tanganya tidak lagi menurut perintah”
sehingga gelas dan barang lain terlepas dari tangannya
3. Gejala bertambah berat, pasien sangat terganggu dan gangguan
bertambah dari hari ke hari. Banyak pasien bradikinesia berat tidak
mengalami tremor sedangkan lebih sedikit pasien dengan tremor
tidak mengalami bradikinesia. Volume suara melemah dan menjadi
monoton, wajah bagai topeng, disertai tremor dan rigiditas. Jalan
dengan langkah kecil kecendrungan terjatuh mencolok pada tahap
ini.
4. Tidak mampu lagi berdiri tegak, kepala, leher dan bahu jatuh ke
depan. Ini merupakan postur khas penyakit Parkinson
5. Memburuknya gejala terjadi terutama sewaktu kadar levodopa
menurun tetapi efek samping tidak memungkinkan penambahan
obat. Pada tahap ini pengendalian penyakit sangat sulit dan
menimbulkan keputusasaan baik pada pasien maupun keluarga.
 Secara patofisiologis bahwa pada penyakit Parkinson terjadi
gangguan keseimbangan neuro-humoral di ganglia basal,
khususnya traktus nigrostriatum dalam sistem ekstrapiramidal
 Konsep sederhana dari penyakit Parkinson ialah di Traktus
nigrostiatum yang mengatur fungsi gerakan halus perlu ada
keseimbangan antara komponen kolinergik yang merangsang dan
komponen dopaminergik yang menghambat. Gangguan
keseimbangan tersebut kearah dominasi komponen kolinergik akan
menimbulkan syndrome parkinsonisme.
 Disporposi funsional antara kedua komponen tersebut dapat
disebabkan oleh meningkatnya fungsi komponen kolinergik, yang
tidak dapat diimbangi oleh komponen dopaminergik, sehingga
komponen dopaminergik melemah
 Pada penyakit Parkinson terdapat kerusakan pada traktus
nigrostriatum yang bersifat dopaminergik.
 Klorpromazin dan turunan fenotiazin lainnya, butirofenon serta
reserpin dapat menimbulkan parkinsonisme. Reserpin menimbulkan
deplesi dopamine. Parkinsons dengan etiologi apapun, menunjukkan
defisiensi dopamine di korpus striatum
KLASIFIKASI OBAT PENYAKIT PARKINSON
I. Obat Dopaminergik Sentral
a. Prekursor DA : Levodopa
b. Agonis DA : Bromokriptin, Apomorfin, Ropirinol, Pramipreksol, rotigontin
II. Obat Antikolinergik sentral
a. Senyawa antikolinergik sentral : triheksifenidil, biperidin, sikrimin, prosiklidin, benztropin
mesilat, karamifen
b. Senyawa antihistamin: difenhidramin, klorfenoksamin, orfenadin dan fenindamin
c. Derivat Fenotiazin : etopropazin, prometazin, dietazin
III. Obat Dopamino antikolinergik
A. Amantadin
B. Antidepresan trisiklik : imipramine dan amitriptilin
IV. Penghambat MAO-B
OBAT DOPAMINERIK SENTRAL
I. LEVODOPA
 Subtitusi defisiensi DA striatum tidak dapat dilakukan dengan
pemberian DA. Sebab DA tidak melintas sawar darah otak.
 Levodopa sebagai isomer aktif lebih efektif dan kurang toksik.
FARMAKOKINETIK
 Levodopa cepat diabsorpsi secara aktif terutama di usus halus.
 Kecepatan absorpsi sangat tergantung dari kecepatan pengosongan
lambung
Jumlah yang mencapai sirkulasi darah sedikit karena :
1. Levodopa cepat mengalami pemecahan dalam lambung
2. Levodopa dirusak oleh flora usus dalam dinding usus bagian distal
3. Lambatnya mekanisme absorbsi dibagian distal duodenum
 Levodopa mencapai 20-30% dosis oral, 60% mengalami
biotransformasi di usus dan di hati. Hati banyak mengandung enzim
dopa dekarboksilase. Selain di hati enzim ini terdapat di kapiler otak.
 Levodopa jika diberikan sampai ke jarigan otak sedikit sekali,
diperkirakan hanya 1 % dari dosis diberikan mencapai SSP
Mekanisme kerjanya :
Mekananisme levodopa pada gejala Parkinson diduga replesi
kekurangan Dopamin korpus striatum. Defisiensien dopamine, dan
konversi levodopa menjadi dopamine terjadi pada manusia.
Pengubahan levodopa menjadi DA membutuhkan enzim
dekarboksilasi asam L aromatik. Pada sebagian pasien Parkinson
enzim ini berkurang.
 Dopamin mempunyai beberapa jenis reseptor :
1. Reseptor D1: memperlihatkan ikatan dengan tiosantin dan
fenotiazin dan umumnya menstimulasi aktivitas adenilat siklase
2. Reseptor D2: memperlihatkan ikatan butirifenon dihubungkan
penurunan adenilat siklase
 Reseptor D1 terlokalisasi dibadan sel dan di terminal prasinaps
neuron striatum intrinsik
 Reseptor D2 terdapat di badan sel neuron striatum dan terminal
prasinaps akson nigrostriatal yang dopaminergik.
 Kerja levodopa diperantarai reseptor D2
 Sindrom Parkinson berkerja teutama menghambat reseptor D2
EFEK SAMPING
1. Saluran cerna
Mual, muntah, tidak nafsu makan terutama bila dosis awal terlalu
tinggi.
2. Diskinesia dan gerakan spontan abnormal
3. Pependekan masa kerja levodopa
Gejala Parkinson sebelum pasien menelan dosis berikutnya
4. Fenomena pasang surut
Fluktuasi efek obat dalam waktu singkat, beberapa jam membaik lalu
memburuk mendadak
 Pembekuan gerakan
secara mendadak pasien sedang berjalan tidak bisa melangkah atau
langkahnya pendek
 Sistem kardiovaskuler
Levodopa dapat menyebabkan hipotensi ortostatik
DOSIS
 Dosis permulaan 3-4 kali 250 mg sehari
 Bila pasien toleran dapat di tingkatkan 500mg selanjutnya
ditingkatkan 125-250mg setiap 2-3 hari
AGONIS DOPAMIN
1. Bromokriptin
Bromokriptin merupakan prototip kelompok ergolin. Dalam
kelompok ini termasuk lesurid dan ergolin
MEKANISE KERJA
Bromokriptin merangsang reseptor dopaminergik. Obat ini lebih
besar afinitasnya terhadap reseptor D2 dan merupakan antagonis
reseptor D1.
 Organ yang dipengaruhi yang memiliki reseptor dopamine yaitu
SSP, kardiovaskular, poros hipotalamus hipofisis dan saluran cerna
FARMAKOKINETIK
 Hanya 30% bromokriptin yang diberikan per oral diabsorpsi. Obat ini
mengalami metabolisme lintas awal secara ekstensif sehingga sedikit sekali
fraksi dosis yang sampai di tempat kerja.
 Kadar puncak plasma tercapai 1,5-3 jam mengalami metabolisme menjadi zat
tidak aktif dan sebagian besar diekskresi ke dalam empedu
DOSIS
 Dimulai dosis1,25 mg 2 kali sehari kemudian dinaikan sampai efek terapi
tercapai.
 Dosis optimum kira-kira 45mg sehari (20-75mg) dapat dicapai 6 minggu (2-
15minggu)
 Bromokriptin digunakan sebagai terapi prolaktinemia dalam berbagai situasi klinis: laktasi,
infertilitas, galatore dan amenore.
 Untuk mengatasi hiperprolaktinemia dosisnya 1.25-2,5mg, umumnya pasien berespon baik
dengan dosis total 5-7,5 mg/hari

EFEK SAMPING
 Mual, muntah, hipotensi ortostatik
 Eritromialgia, kemerahan, nyeri dan panas
 Edema di tungkai bawah
AGONIS DOPAMINERGIK LAINNYA
Pergolid mesilat
Obat ini merupakan turunan ergolin yang paling poten ini merangsang
reseptor D2 dan D1. Pergolid ditarik dari peredaran di Amerika Serikat pada
tahun 2007 karena dapat menimbulkan efek samping fibrosis katup jantung.
 Untuk hiperprolaktinemia cukup diberikan 1 kali sehari tetapi untuk
parkinsonisme perlu diberikan 2-3 kali sehari.
 Pergolid bermanfaat untuk pasien yang tidak responsive terhadap
bromokriptin
 Bromokriptin bermanfaat untuk pasien yang tidak responsive terhadap
pergolid
Lisurid
 Seperti bromokriptin merupakan agonis D2 dan antagonis D1.
Lisurid merangsang reseptor 5HT yang diduga mendasari halusinasi
dan efek samping. Sifatnya yang larut air cocok untuk pemberian
infus
Apomorfin
 Merupakan agonis dopamine. Afinitasnya tinggi terhadap reseptor
D4, sedang untuk reseptor D2 D3 D5 α1D α2B dan α2C, rendah
untuk reseptor D1.
 Apomorfin diindikasikan untuk terapi fenomena off pada terapi
levodopa / karbidopa
Efek Samping Apomorfin
 Halusinasi
 Diskinesia
 Perubahan tingkah laku abnormal
 Perpanjangan Interval QT
Ropinirol
 Merupakan agonis murni D2, golongan dopamine non ergot
 Ropinirol diindikasikan untuk penyakit Parkinson awal atau lanjut
Efek samping Ropirinol
 Diskinesia, mual, halusianasi
 Dosis Ropirinol 3x 0,25mg/hr
PRAMIPREKSOL
 Adalah agonis dopamin non ergot yang memperlihatkan afinitas
khusus pada reseptor D3
 Pramipreksol efektif sbg monoterapi pada penyakit Parkinson
 Obat ini cepat diabsorbsi, kadar pucak plasma tercapai dalam 2 jam
 Dosis 0,5-1,5mg 3x sehari
ANTIKOLINERGIK
 Prototipe golongan obat ini adalah Triheksifenidil
 Yang termasuk golongan obat ini adalah biperidin, prosiklidin,
benztropin, dan antihistamin dgn efek antikolinergik (difenhidramin
dan etopropazin)
Mekanisme kerja :
Mengurangi aktivitas kolinergik yang berlebihan di ganglia basal
 Atropin dan alkaloid beladona merupakan obat pertama yang
dimanfaatkan pada penyakit Parkinson, tapi efek perifer terlalu
menganggu
TRIHEKSIFENIDIL DAN BENZTROPIN
FARMAKODINAMIK
 Obat-obat ini terutama berefek sentral, dibandingkan potensi atropin,
triheksifenidil memperlihatkan potensi antispasmodik, efek
midriatik, efek terhadap kelenjar ludah dan N.Vagus.
 Ketiga senyawa kolinergik triheksifenidil : Biperidin, sikrimin, dan
prosiklidin
Benztropin
 Tersedia dalam bentuk benztropin mesilat yaitu suatu metasulfonat
dari eter tropinbenzohidril
 Eter ini tersedia atas gugus basa tropin dan gugus antihistamin
 Efek sedasi gugus difenhidramin bermanfaat untuk usia lanjut.
FARMAKOKINETIK
 Kadar puncak triheksifenidil, prosiklidin, biperidin tercapai setelah 1-2
jam.
 Waktu paruh eliminasi antara 10-12 jam, sehingga pemberian 2 kali
sehari cukup diberikan.
EFEK SAMPING
 Efek samping sentral berupa gangguan neurologi : ataksia, disartria,
hipertermia, gangguan mental, pikiran kacau, amnesia, delusi,
halusinasi, koma
 Efek samping perifer : triheksifenidil dapat menyebabkan kebutaan
akibat komplikasi glukoma sudut tertutup
Efek terapi antikolinergik
 Obat antikolinergik bermanfaat terhadap parkinsonisme akibat obat,
misalnya neuroleptik.
 Antiemetik turunan fenotiazin yang menimbulkan gangguan
ekstrapiramidal akibat blokade reseptor dopamine di otak.
Senyawa ANTIHISTAMIN
TURUNAN FENOTIAZIN
 Turunan fenotiazin merupakan kelompok yang sering menyebabkan
gangguan ekstrapiamidal efek anti Parkinson yaitu etopropazin,
prometazin, dietazin.
 Rigiditas dan tremor dapat dikurangi oleh obat ini
Efek samping
 Kantuk
 Depresi sumsum tulang
 Granulositopenia
 Agranulositopenia
DOSIS :
Untuk antiparkinson : etopropazin dimulai 10 mg 4 kali sehari
Dosis ditambah berangsur-angsur, tidak melebihi 200mg sehari
DOPAMINO ANTIKOLINERGIK
AMANTADIN
 Adalah antivirus yang digunakan terhadap influenza Asia
 Amantadin meningkatkan aktivitas dopaminergik serta menghambat
aktivitas kolinergik di korpus striatum
 Efektivitas sebagai antiparkinson lebih rendah dari levodopa, tapi
renspon lebih cepat 2-5 hari
 Pemberian amantadine dimulai 100mg sehari
 Jika pasien toleran dapat ditambah menjadi 2 kali 100mg
 Dapat ditingkatkan sampai 3 kali 100mg
PENGHAMBAT ENZIM PEMECAH DOPAMIN
PENGHAMBAT MONOAMIN OKSIDASE-B
SELEGILIN
 Selegilin merupakan penghambat monoamin oksidase B (MOA B)
yang relative spesifik. Saat ini dikenal 2 bentuk penghambat MAO,
tipe A yang terutama berhubungan dengan deaminasi oksidatif
norepineprin dan serotonin dan tipe B memperlihatkan terutama
pada dopamin.
 Penghambat MAO A menyebabkan hipertensi bila terdapat tiramin
yang masuk dari makanan, bila dikombinasikan dengan levodopa.
MEKANISME KERJA
Selegelin menghambat deaminase dopamin sehingga kadar dopamin di
ujung saraf dopaminergik lebih tinggi
 Selegelin mencegah pembentukan neurotoksin endogen yang
membutuhkan aktivasi MAO-B
Efek Samping
 Hipotensi
 Mual
 Kebingungan
 Psikosis
PENHAMBAT KATEKOLOKSIMETIL TRANSFERASE
(COMT-INHIBITOR)
ENTAKAPON, TALKAPON
 Entakapon dan Talkapon merupakan inhibitor COMT yang bersifat
reversible
 Penambahan obat-obat pada kabidopa memperpanjang masa kerja
karbidopa
 Obat ini berguna bila waktu kerja karbidopa semakin pendek setelah
pengobatan jangka panjang, karena obat ini meningkatkan kadar
levodopa di otak pada awal pengobatan, dosis karbidopa sebaiknya
diturunkan kira-kira sepertiganya
EFEK SAMPING TOLKAPON
 Diare
 Gangguan fungsi hati

DOSIS TOLKAPON
 100 mg 3 x sehari
DOSIS ENTAKAPON
 200 mg diberikan levodopa/karbidopa sampai maksimum 5x sehari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai