DAN
PENGHITUNGAN DOSIS
OBAT
Peranan dan tanggung jawab perawat
Obat-obatan hanya diberikan dengan instruksi tertulis
dari dokter, perawat tidak diizinkan menuliskan resep
atau menuliskan obat di daftar obat pasien
Karena itu tanggung jawab perawat :
1. Penanganan anak dan dan keterampilan dalam
pemberian obat
2. Pengetahuan mengenai obat yang akan diberikan
3. Pengetahuan dan pengenalan dari intoleransi obat
misal respon alergi terhadap obat
4. Tanggung jawab yang berkaitan dengan pemberian
obat pada waktu yang dinyatakan
Peranan dan tanggung jawab perawat
5. Menjamin penyediaan obat dalam bentuk
yang sesuai untuk kelompok umur dan kondisi
6. Melaporkan ketidakmampuan atau
keengganan untuk makan obat, serta adanya
muntah obat
7. Tanda tangan dan kardex yang menunjukkan
bahwa obat telah diberikan
Cara Pemberian Obat
1. Lokal
Obat diberikan dalam kontak langsung dg jaringan
yang diobati, misal salep, cream, dll. Pemakaian lokal
mudah digunakan, umumnya tdk nyeri tetapi dpt
mengotori
2. Oral
Merupakan cara yang paling umum. Tidak
menimbulkan nyeri tp dpt mempunyai rasa yg tidak
enak, atau sukar ditelan. Absorbsi ke dlm aliran darah
adalah melalui membran mukosa oral, lambung dan
jejunum. Obat bersirkulasi dlm aliran darah dan
dibawa ke bagian tubuh dimana obat bekerja.
3. Perektal
Membran mukosa rektal mampu menyerap bahan dlm
jumlah yang relatif kecil. Absorbsi terjadi jika obat diberikan
sbg suppositoria, atau jika diberikan dlm bentukn cairan
maka akan memiliki efek lokal.
4. Suntikan
Obat-obatan dapat diberikan dg cara ini jika anak tidak
mampu untuk makan obat peroral. Terdapat ketidakpastian
absorbsi, dan juga lebih cepat efeknya dibandingkan
peroral. Suntikan diberikan dengan rute berikut:
a. Subkutan (SC) atau hipodermik
b. Intramuskuler (IM)
c. Intravena (IV)
Rumus Perhitungan Obat Pada Anak
Suatu dosis obat anak didasarkan pada area permukaan
dan kemungkinan merupakan cara yang lebih akurat
1. Dosis anak TBSA :
Rumus Crawford Terry Rourke (Luas permukaan tubuh)
Area permukaan dlm m persegi x Dosis dewasa
1,73
Atau area permukaan dalam m persegi x 60 = persentasi dosis dewasa
Perhitungan perkiraan area permukaan:
Area permukaan (m2)= 4w + 7
W+90
Dimana W adalah berat dalam kg
2. Dosis anak berdasarkan pada berat anak dalam
hubungannya dengan orang dewasa
Misalnya:
Sediaan oradexon 5mg/ampul, pemberian th/ oradexon 3mg
(IV), dilarutkan nacl 10cc, berapa cc yang harus diberikan?
3 x 10 = 6cc yang diberikan
5
Pedoman Pemberian obat-obatan
1. Pemusatan perhatian dan keadaan berhati-hati,
perawat tdk boleh terganggu atau teralih
perhatiannya
2. Resep dibaca seksama, jika ragu mengenai nama
dan dosis obat, maka jgn diberikan hingga
dilakukan konsultasi dg seseorang yg berwenang
3. Gelang identifikasi anak harus selalu diperiksa
sebelum obat diberikan
4. Melakukan double check dengan perawat kedua
5. Jika memberikan obat seperti obat digitalis,
penting untuk memeriksa senyut jantung
Pedoman Pemberian obat-obatan
6. Memantau reaksi yang timbul dan segera
laporkan kepada dokter yg berwenang, misal
sebagian besar obat2an mempengaruhi sistem
GI menyebabkan mual, muntah, diare, obat yg
lain dapat mempengaruhi susunan saraf dan
menyebabkan perasaan mengantuk,
ataxia,contoh fenobarbiturat spt stesolid,
valium
7. Obat harus diperiksa untuk menjamin tdk
terjadinya kerusakan atau blm melewati
kadaluarsa
1. OBAT
PER ORAL
1. Obat Peroral
Prinsip:
1. Kesabaran menemukan cara yg mudah dan
menyenangkan dlm pemberian obat
2. Pengetahuan akan kerja dan reaksi obat-
obatan
3. Pengertian akan cara absorbsi obat
4. Menggunakan prinsip 6B
5. Pengenalan respon alergi dan observasi stlh
pemberian obat
Alasan:
Alat-alat yg dibutuhkan
Trolley obat, berisi :
• Gelas/bokal obat yang diperlukan,
• sendok obat (sebaiknya berskala),
• pipet obat yg berskala,
• Obat-obatan yang akan diberikan
• Kertas tissue
• Air minum
• Daftar obat
Cara untuk bayi
• Diperlukan 2 orang perawat atau jika tdk
libatkan ortu klien (satu org memegang dan
menghibur anak, dan perawat lain
memberikan obat.
• Tempatkan celemek atau kertas tissue
disekeliling leher bayi
• Perawat mencuci tangan
• Perawat/ortu bayi memegang erat dengan
lengan bagian luar bayi ditahan dan lengan
bagian dalam dilipat keluar.
• Tidak boleh dipaksakan kedalam mulut bayi
karena dpt menyebabkan obat tumpah,
• Penggunaan pipet obat akan menjamin bahwa
bayi menerima obat tanpa tumpahan,
• Setelah itu berikan air untuk membilas mulut
bayi, menghilangkan rasa yang aneh serta
untuk menjamin bahwa obat telah ditelan
Cara untuk anak yg mulai berjalan dan anak
yang lebih tua
Alat-alat yg dibutuhkan:
1. Daftar Obat (DO)
2. Baki/nampan berisi: obat yang akan
Unsur yg Kriteria Kinerja Ya Tdk
dinilai
1. Persiapan 1. Menyebutkan jenis obat yang akan diberikan (misal: antipiretik,
antibiotik)
2. Menjelaskan khasiat obat
3. Menggunakan literatur yang ada sebagai sumber informasi (MIMS,
DOI)
4. Menyiapkan daftar obat (DO), peralatan yg dibutuhkan
5. Mempersiapkan obat sesuai prinsip pemberian obat 5B sebelum ke
pasien
2. Informasi 1. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang prosedur yg akan
kpd pasien dilakukan
2. Memperoleh persetujuan dari pasien/keluarga
3. Kinerja 1. Memanggil nama pasien dengan menyebut namanya, periksa nama pd
tempat tidur dan cek gelang identitas pasien
2. Memeriksa status alergi di DO dan cocokkan dengan gelang alergi
3. Mengecek kembali obat yg akan diberikan satu persatu, (Pasien, Obat,
Dosis, Waktu, Rute, cara pemberian) serta kadaluarsa obat, lakukan
doublecheck dg perawat lain
4. Menutup pintu kamar atau gorden tempat tidur
5. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
Unsur yg Kriteria Kinerja Ya Tdk
dinilai
7. Anak tetap diselimuti secara adekuat hanya daerah anal saja yang
terbuka
8. Perawat/ortu mengalihkan perhatian anak dg buku/mainan
sementara perawat kedua menyiapkan obat
9. Mengoleskan lubricatring jelly ke permukaan obat suppositoria
10. Dengan tangan non dominan regangkan bokong pasien, lalu
masukkan dan dorong suppositoria dengan jari telunjuk melalui anus,
sfingter anal interna dan mengenai dinding rectal 5cm
11. Memebersihkan daerah anal dengan tissue
12. Menganjurkan pasien tetap berbaring terlentang minimal 5 menit
4.Keamanan 1.Memastikan anus tampak dan teraba jelas sebelum obat
dimasukkan untuk mencegah kesalahan rute (per vagina)
5. Penyelesaian 1. Melepaskan sarung tangan dan beritahu pasien/ortu bahwa
prosedur sudah selesai
2. Merapihkan pasien dan alat-alat, buang sampah pada tempatnya
3. Mencuci tangan
6.Dokumentasi 1. Mendokumentasikan pemberian obat di DO dikolom yg sesuai
Pasca perawatan anak
• Anak tidak boleh ditinggalkan tanpa bantuan
ketika ke toilet, atau hrs diberikan bedpan
• Suppositoria dlm keadaan normal efektif ½
jam setelah insersi
3. Injeksi
Intra
Muskula
r (IM)
3. Suntikan Intra Muskular (IM)
• Pada cara ini obat disuntikkan ke dalam
jaringan otot dan kemudian memasuki kapiler.
Karena jaringan otot sangat vaskuler, maka
absorbsi ke dlm aliran darah lebih cepat
ketimbang mll aliran limfatik