Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI

ANALISIS KADAR KALSIUM LAKTAT DENGAN


KOMPLEKSOMETRI

Oleh:
Kelas A Kelompok 6
1. Luh Eni Lestari (2209484010110)
2. Luh Gede Noviani Purnama Dewi S (2209484010111)
3. Luh Putri Agustya Pramesti (2209484010112)
4. Luh Susianti (2209484010113)
5. Ni Gusti Ayu Kade Nuriartini (2209484010114)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022/2023
ANALISIS KADAR KALSIUM LAKTAT DENGAN
KOMPLEKSOMETRI
I. TUJUAN
- Mengetahui kadar kalsium laktat dengan kompleksometri
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh, yaitu sebanyak
2% (Simbolon & Amna, 2020). Kalsium berperan aktif dalam tubuh untuk pembentukan dan
pemeliharaan tulang dan gigi serta membantu proses kontraksi dan relaksasi dalam otot
(Susanti et al., 2016). Pada usus halus, absorpsi kalsium merupakan satu-satunya sumber
kalsium bagi pembentukan tulang sehingga berpengaruh tehadap densitas dan kekuatan
tulang yang secara langsung mempengaruhi aktivitas fisik (Muliani et al., 2014). Selain itu,
kalsium juga berperan penting dalam menjaga sel yang sehat, sekresi hormone, dan
pembekuan darah(Yuliasari et al., 2019). Bila kadar kalsium darah turun di bawah normal,
tubuh akan mengambilnya dari tulang untuk menjaga keseimbangan kalsium darah tersebut.
Pengambilan kalsium dari tulang dalam waktu lama akan menyebabkan pengeroposan tulang.
Oleh karena adanya kalsium yang selalu hilang melalui tinja dan urin, maka intake dan
absorpsi kalsium yang besar penting untuk menjaga keseimbangan kalsium (Ningsih &
Jumaynah, 2017). Salah satu sediaan yang paling banyak beredar di pasaran adalah tablet
kalsium misalnya Tablet Kalsium Laktat. Kalsium laktat adalah suatu garam kalsium yang
berfungsi menjamin kebutuhan kalsium dalam tubuh (Ningsih & Jumaynah, 2017). Kalsium
Laktat merupakan salah satu sediaan yang sering digunakan sebagai terapi suplemen pada
hipokalsemia atau kebutuhan kalsium meninggi (Nuryawati, 2020). Sediaan ini merupakan
garam kalsium yang berguna untuk menjamin kebutuhan tubuh akan kalsium (Oguu &
Ratman, 2022). Oleh karena itu, dibutuhkan metode penetapan kadar tablet untuk mengetahui
apakah kadarnya memenuhi literature sehingga dengan kadar yang tepat tablet dapat
memberikan asupan mineral sesuai kebutuhan dan efek terapi yang dikehendaki. Metode
yang paling umum untuk analisis kadar kalsium adalah menggunakan metode titrimetri.
Metode lain yang digunakan untuk analisis kalsium adalah dengan metode spektroskopi
serapan atom menggunakan ICP-AES (Inductively Coupled PlasmaAtomic Emmision
Spectroscopy). Sebenarnys spektroskopi serapan atom dan titrimetri banyak digunakan
karena lebih simpel, akurat dan presisi yang tinggi. Namun peralatan tersebut khusus dan
sedikit dimiliki oleh laboratorium pengujian di Indonesia serta relatif mahal, sehingga sulit
untuk diaplikasikan bila harus melakukan analisis yang rutin, sehingga sebagai alternative
lebih murah, dapat digunakan metode titrimetri. Metode titrimetri yang digunakan untuk
analisis Kalsium adalah kompleksometri. Titrasi kompleksometri merupakan salah satu jenis
titrasi yang didasarkan pada reaksi pembentukan senyawa kompleks antara ion logam target
dengan zat pembentuk kompleks. Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang
meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang
terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah
tingkat kelarutan tinggi, prinsip dari metode ini membentuk kompleks yang dipakai berupa
garam EDTA yang dapat bereaksi dengan logam Ca2+ (Adriani et al., 2019). Metode titrasi
kompleksometri didasarkan atas pembentukan senyawa kompleks antara logam dengan
ligand (zat pembentuk kompleks). Zat pembentuk kompleks yang umum digunakan adalah
asam etilena diamina tetraasetat (EDTA) yang akan membentuk kompleks kuat dengan
perbandingan 1:1 dengan logam (6–8). Untuk menentukan titik akhir titrasi digunakan
indikator logam. Salah satu indikator yang digunakan pada titrasi kompleksometri adalah
eriokrom black T (Bakhtra et al., 2015).

Kalsium laktat memiliki rumus molekul C6H10CaO6.2H2O dengan berat molekul


pentahidratnya yaitu 308,30 dan berat molekul anhidratnya yaitu 218,22. Pemerian serbuk
hablur berwarna putih,bau lemah. Kalsium laktat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 101,0% C6H10CaO6.2H2O, dihitung terhadap zat yang dikeringkan

Gambar 2. Struktur calcium 2-hydroxypropanoate

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks,
kemudian membentuk hasil berupa kompleks (Permono, 2015). Prinsip dasar dari metode
kompleksometri adalah pembentukan kompleks berwarna oleh logam,dengan menggunakan
larutan baku Na2EDTA dan indikator EBT (Melati et al., 2022). Keberhasilan titrasi
kompleksometri tergantung dari beberapa faktor. Tetapan kesetimbangan untuk pembentukan
kompleks analit-titran. Harus cukup besar, sehingga pada titik akhir hampir 100% analit
sudah membentuk kompleks. Pembentukan akhir dari kompleks harus berlangsung secara
cepat. Jika reaksi analisis berjalan lambat, perlu dilakukan titrasi kembali. Secara umum,
indikator kompleksometri berperan sebagai senyawa pembentuk kompleks. Reaksi antara ion
logam dan indikator harus cepat dan reversible. Tetapan kesetimbangan yang terbentuk dari
kompleks logam-indikator harus cukup besar untuk menghasilkan perubahan warna yang
tajam, tetapi harus lebih kecil dari tetapan kesetimbangan kompleks logam-titran. Pemilihan
indikator sangat ditentukan oleh rentang pH pada saat reaksi kompleks berlangsung, dan juga
adanya ion lain yang berasal dari sampel atau dapar. Ion pengganggu dapat ditutup (masking)
atau dilapis dengan penambahan senyawa pembentuk kompleks lain. (Tehnik masking ini
juga dapat digunakan dalam titrasi reduksi- oksidasi)(3).

III. METODE PERCOBAAN


3.1 Alat Percobaan
• Gelas beaker
• Pipet tetes
• Kaca arloji
• Buret dan klem
• Erlenmeyer
• Labu spiritus
• Pipet Volume
• Pipet Ukur
• Labu ukur

3.2 Bahan Percobaan

• Na2EDTA 0,05N
• HCl encer
• HCl pekat
• NaOH 1NNaCl
• NaOH 5M
• Aquades
• Amonia 25%
• EBT
• CaCO3
• Indikator biru hidroksi naftol
• Tablet Kalsium Laktat
• Buffer ammonia pH 10
3.3 Prosedur Percobaan
a. Pembuatan Titran Dinatrium Edetat (Na2EDTA) 0,05 N (dalam 250 ml)
Ditimbang seksama 4,652 g Na2EDTA dan di masukan ke dalam labu ukur 250 ml,
lalu dilarutkan dan diencerkan dengan akuades sampai tanda kalibrasi untuk
mendapatkan Na2EDTA 0,05N.
b. Pembuatan HCl encer (dalam 100 ml)
Dipipet 22,80 ml HCl pekat ke dalam labu takar 100 ml, kemudian ditambahkan
dengan aquadest sampai tanda batas.
c. Pembuatan NaOH 1 N (dalam 250 ml)
Ditimbang seksama 10 gram NaOH, kemudian dimasukkan dalam labu 250 ml,
disonikator selama 5 menit sampai larut larut dan tambahkan akuades sampai tanda
kalibrasi Amonium hidroksida (dalam 100ml) Dilakukan pengencerkan 38 ml larutan
Amonia 25% dengan melarutkan dalam akuades sampai tanda 100 ml.
d. Pembuatan Dapar Amonia-amonium Klorida pH 10 LP (dalam 100 ml)
Larutkan 5,4 gram amonia klorida dalam 70 ml amonium hidroksida 5 M dan
encerkan dengan air hingga 100 ml
e. Indikator Eriochrome Black T (EBT) (dalam 25 ml)
Ditimbang seksama 25 mg EBT P kedalam labu ukur 25 ml, dilarutkan dengan etanol
sampai tanda batas.
f. Pembakuan Titran Na2EDTA (dengan indikator EBT)*
Ditimbang lebih kurang 100 mg CaCO3, dimasukkan dalam erlenmeyer 100 ml,
ditambahkan 5 ml air dan goyangkan hingga bentuk bubur serta tutup dengan kaca
arloji. Kemudian ditambahkan 1 ml HCl encer dan goyangkan sampai CaCO3 larut
lalu diencerkan sambil diaduk dalam 100 ml air, ditambahkan 15 ml Na2EDTA
melalui buret, 7,5 NaOH LP dan beberapa tetes indikator EBT ( 6-7 tetes), lalu
dilakukan titrasi dengan Na2EDTA. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan
warna dari merah keunguan menjadi biru. Lakukan triplo
g. Pembakuan Titran Na2EDTA (dengan indikator biru hidroksi naftol)*
Timbang saksama 50 mg kalsium karbonat P, masukkan ke dalam erlenmeyer 100ml.
Tambahkan 2,5 ml aquadest, goyangkan hingga terbentuk bubur. Tambahkan 0,5 ml
asam klorida encer, goyangkan untuk melarutkan kalsium karbonat. Encerkan dengan
aquadest hingga lebih kurang 25 ml. Tambahkan lebih kurang 3,75 ml NaOH LP (cek
pH). Tambahkan 75 mg biru hidroksi naftol P. Titrasi dengan Na2EDTA hingga
larutan berwarna biru. Lakukan triplo.
Hitung Molaritas larutan titer Na2EDTA dengan rumus:
W
M=
100,9 x V

M = Molaritas larutan Na2EDTA


W = bobot kalsium karbonat (CaCO3) (mg)
V = volume (ml) larutan Na2EDTA yang digunakan.
100,09 = BM CaCO3
h. Penetapan kadar Kalsium Laktat Berdasarkan Famakope Indonesia VI (dengan
indikator EBT)*
Tiap tablet mengandung kalsium laktat yang setara 500 mg Kalsium laktat. Dalam 10
tablet mengandung kalsium laktat =10 x 500 = 5000 mg. Ditimbang seksama 10 tablet
kalsium laktat. Kemudian digerus halus hingga homogen. Ditimbang seksama
sejumlah serbuk tablet setara dengan 350 mg kalsium laktat. Dimasukkan ke dalam
labu erlenmeyer 250 ml. Ditambahkan 150 ml akuades dan 2 mL HCl 3N lalu kocok
hingga semua serbuk larut dapat menggunakan pengaduk magnetic selama 3-5 menit.
Kemudian ditambahkan 15 mL Na2EDTA 0,05 N melalui buret, ditambahkan 5 ml
buffer amonia pH 10, 10mL NaOH 1N dan 2 mL indikator EBT. Dikocok larutan
hingga homogen. Dititrasi kembali dengan larutan Na2EDTA 0,05 N sambil dikocok
sampai titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna dari merah keunguan
menjadi biru. Lakukan triplo.
i. Penetapan kadar Kalsium Laktat (dengan indikator biru hidroksi naftol)*
Tiap tablet mengandung kalsium laktat yang setara 500 mg Kalsium laktat. Dalam 10
tablet mengandung kalsium laktat =10 x 500 = 5000 mg. Ditimbang seksama 10 tablet
kalsium laktat. Digerus halus hingga homogen. Timbang saksama bahan baku kalsium
laktat (C6H10CaO6. 5 H2O) lebih kurang 200mg, masukkan ke dalam labu
Erlenmeyer. Tambahkan 80 ml air dan 1 mL asam klorida 3 N , aduk menggunakan
pengadukmagnetik selama 3 sampai 5 menit (sampai larut). Sambil diaduk,
tambahkan 8 ml natrium hidroksida 1 N dan 160 mg indikator biruhidroksinaftol P
dan titrasi dengan Na2EDTA sampai titik akhir berwarna biru. Hitung kadar kalsium
laktat. Lakukan triplo

Tiap mL dinatrium edetat 0,05 N setara dengan 15,42 mg C6H10CaO6.5H2O


M Na2 EDTA x V Na 2 EDTA x BM Kalsium Laktat
Kadar = x 100 %
W

Note: * = pilih salah 1 metode (menyesuaikan ketersediaan bahan)

IV. DATA PENGAMATAN


Pengamatan Volume yang diperoleh Perubahan warna
1. Pembakuan 15 ml + 6,5 ml=21,5 ml Biru
Larutan Standar
Na2EDTA
2. Penetapan Kadar Percobaan 1= 15 ml + 16,5 ml= 31,5 ml Biru
Kalsium Laktat Percobaan 2=15 ml + 17 ml = 32 Biru
ml+
63,5 ml
Rata-rata = 63,5 ml
2
= 31,75 ml

V. PERHITUNGAN DOSIS
1. Standarisasi Na2EDTA
W CaCO 3
M =
100,09 x V Na 2 EDTA
100 mg
M =
100,09 x 21,5 ml
M = 0,0465
Ket:
M = Molaritas larutan Na2EDTA
W = bobot kalsium karbonat (CaCO3) (mg)
V = volume (ml) larutan Na2EDTA yang digunakan.
100,09 = BM CaCO3
2. Penetapan kadar Kalsium Laktat

M Na2 EDTA x V Na 2 EDTA X BM Kalsium Laktat Dihidrat


Kadar (%) = x 100 %
w

Berat 10 tablet Kalsium Laktat = 5.549,3 mg

350 mg
Berat ditimbang setara = x 5.549,3 mg
5000 mg
= 388,451 mg

M Na2 EDTA x V Na 2 EDTA X BM Kalsium Laktat Dihidrat


% Kadar Kalsium Laktat = x
w
100%

g
0,046 5 x 31,75 ml x 218,22
= ml x 100%
388,451mg

= 82,938 %

Ket:
M = Molaritas larutan Na2EDTA
W = bobot kalsium Laktat (mg)
V = volume (ml) larutan Na2EDTA yang digunakan.
218,22 = BM Kalsium Laktat Dihidrat

VI. PEMBAHASAN
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh, yaitu sebanyak
2% (Simbolon & Amna, 2020). Salah satu fungsi kalsium bagi tubuh adalah sebagai nutrisi
untuk tumbuh, menunjang perkembangan fungsi motoric agar lebih optimal dan berkembang
dengan baik (Oguu & Ratman, 2022). Pada usus halus, absorpsi kalsium merupakan satu-
satunya sumber kalsium bagi pembentukan tulang sehingga berpengaruh tehadap densitas dan
kekuatan tulang yang secara langsung mempengaruhi aktivitas fisik (Muliani et al., 2014).
Bila kadar kalsium darah turun di bawah normal, tubuh akan mengambilnya dari tulang untuk
menjaga keseimbangan kalsium darah tersebut. Pengambilan kalsium dari tulang dalam
waktu lama akan menyebabkan pengeroposan tulang. Oleh karena adanya kalsium yang
selalu hilang melalui tinja dan urin, maka intake dan absorpsi kalsium yang besar penting
untuk menjaga keseimbangan kalsium (Ningsih & Jumaynah, 2017). Kalsium laktat adalah
suatu garam kalsium yang berfungsi menjamin kebutuhan kalsium dalam tubuh (Ningsih &
Jumaynah, 2017). Oleh karena itu, dibutuhkan metode penetapan kadar tablet untuk
mengetahui apakah kadarnya memenuhi literature sehingga dengan kadar yang tepat tablet
dapat memberikan asupan mineral sesuai kebutuhan dan efek terapi yang dikehendaki.
Dalam analisis suatu zat kimia digunakan berbagai macam metode. Salah satu metode yang
di pakai untuk penetapan kadar Kalsium Laktat adalah Kompleksometri. Titrasi
kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran (Na2EDTA) dan titrat (ion logam)
saling membentuk kompleks (Saputri & Nofita, 2018). Sebagai zat pembentuk kompleks
yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilen
diaminatetra asetat (dinatrium EDTA). Metode ini didasarkan atas pembentukan senyawa
komplek antara logam dengan zat pembentuk komplek. Titrasi kompleksometri juga dikenal
sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan
molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan persyaratan mendasar terbentuknya kompleks
demikian adalah tingkat kelarutan tinggi, prinsip dari metode ini membentuk kompleks yang
dipakai berupa garam EDTA yang dapat bereaksi dengan logam Ca2+(Adriani et al., 2022).
Prinsip titrasi kompleksometri adalah larutan yang mengandung ion (Ca2+) akan membentuk
kompleks dengan EDTA sehingga kadar dapat diketahui. Dimana Na2EDTA bertindak
sebagai ligan (H2Y2) dan memiliki banyak keunggulan diantaranya selalu membentuk
kompleks ketika direaksikan dengan ion logam, dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion
logam (Oguu & Ratman, 2022). Kestabilan dari senyawa komplek yang terbentuk tergantung
dari sifat kation dan pH dari larutan, sehingga titrasi harus dilakukan pada pH tertentu. Untuk
menetapkan titik akhir titrasi (TAT) digunakan indikator logam, yaitu indikator yang dapat
membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara indikator dan ion
logam harus lebih lemah daripada ikatan kompleks atau larutan titer dan ion logam. Larutan
indikator bebas mempunyai warna yang berbeda dengan larutan kompleks indikator.
Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah Indikator Eriochrome
Black T (EBT) dan Indikator biru hidroksi naftol. Penggunaan EBT pada larutan sampel yang
mengandung kalsium akan menunjukkan perubahan warna larutan sampel menjadi merah
jambu pada kondisi pH 10. Untuk logam yang dengan cepat dapat membentuk senyawa
kompleks pada umumnya titrasi dilakukan secara langsung, sedang yang lambat membentuk
senyawa kompleks dilakukan titrasi Kembali.

Pada praktikum kali ini, yang dilakukan hanya pembakuan Titran Na2EDTA (dengan
indikator EBT) dan penetapan kadar Kalsium Laktat Berdasarkan Famakope Indonesia VI .
Untuk prosedur Pembuatan Titran Dinatrium Edetat (Na2EDTA) 0,05 N, Pembuatan HCl
encer, Pembuatan NaOH 1 N, Pembuatan Dapar Amonia-amonium Klorida pH 10 LP dan
Indikator Eriochrome Black T (EBT) tidak dilakukan karena sudah tersedia laboratorium.
Pada praktium ini langkah kerja yang dilakukan yaitu dengan pertama membersihkan buret
dengan berhati-hati untuk terjaminnya suatu pengeringan larutan yang merata di dalam
permukaan dalamnya dan membilasnya dengan aquadest. Setelah dibilas dengan aquadest
kemudian larutan Na2EDTA dimasukkan ke dalam buret dengan menggunakan corong
sampai volumenya melebihi skala nol pada buret, setelah itu volume Na2EDTA diturunkan
kembali sampai tepat pada skala nol. Selanjutnya dilakukan standarisasi larutan Na2EDTA
dengan indikator EBT. Prosedur yang dilakukan pada proses standarisasi larutan Na2EDTA
yaitu, pertama siapkan alat dan bahan, Ditimbang kurang lebih 100 mg CaCO3, kemudian
dimasukkan kedalam erlenmeyer 100 ml, ditambahkan 5 ml air dan goyangkan hingga
berbentuk bubur serta tutup dengan kaca arloji. Kemudian ditambahkan 1 ml HCl encer dan
goyangkan sampai CaCO3 larut. Kemudian diencerkan dengan 100 ml air sambil diaduk,
tambahkan 15 ml Na2EDTA melalui buret, setelah itu tambahkan 7,5 ml NaOH LP dan
beberapa tetes indikator EBT ( 6-7 tetes), lalu dilakukan titrasi dengan Na2EDTA lakukan
secara perlahan tetes demi tetes sampai terjadi perubahan warna. Titik akhir titrasi ditandai
dengan perubahan warna dari merah keunguan menjadi biru.Volume Na2EDTA yang
dibutuhkan pada titrasi ini yaitu 21,5 ml. Pada perhitungan percobaan ini, di dapatkan hasil
Molaritas larutan Na2EDTA 0,046.

Selanjutnya yaitu dilakukan penetapan kadar sampel yaitu penetapan kadar kalsium
laktat. Sebelum dilakukan penetapan kadar terlebih dahulu sampel kalsium laktat yang
masih dalam bentuk tablet ditimbang, dan diperoleh berat kalsium laktat untuk 10 tablet yaitu
5.549,3 mg. Tiap tablet mengandung kalsium laktat yang setara 500 mg kalsium laktat.
Dalam 10 tablet mengandung kalsium laktat =10 x 500 = 5000 mg. Kemudian tablet kalsium
laktat dihaluskan dengan menggunakan mortir hingga homogen, selanjutnya ditimbang
seksama sejumlah serbuk tablet setara dengan 388,451 mg kalsium laktat. Masukkan sampel
kalsium laktat ke dalam labu erlenmeyer 250 ml. Ditambahkan 150 ml aquades sambil
digoyang-goyangkan sampai larut, tambahkan 2 mL HCl 3N lalu kocok hingga semua serbuk
larut dapat menggunakan pengaduk magnetic selama 3-5 menit. Kemudian ditambahkan 15
mL Na2EDTA 0,05 N melalui buret sambil digoyang-goyankan, lalu ditambahkan 5 ml
buffer amonia pH 10, 10mL NaOH 1N dan 2 mL indikator EBT. Kocok larutan hingga
homogen. Kemudian dititrasi kembali dengan larutan Na2EDTA 0,05 N sambil dikocok
sampai titik akhir titrasi yang ditandai dengan perubahan warna dari merah keunguan menjadi
biru. Perlakuan ini diulang sebanyak 2 kali. Pada perlakuan pertama volume larutan
Na2EDTA yang dibutuhkan untuk mentitrasi sampel kalsium laktat yaitu sebanyak 31,5 ml
dan pada perlakuan kedua volume Na2EDTA yang diibutuhkan untuk mentitrasi sampel
kalsium laktat sebanyak 32 ml. Volume Na2EDTA yang dibutuhkan pada perlakuan pertama
dan kedua kemudian dijumlahkan dan dicari rata-ratanya. Hasil rata-rata volume yang
diperoleh yaitu sebanyak 31,75 ml dan akan digunakan dalam menghitung kadar kalsium
laktat dalam sampel. Kadar kalsium laktat yang diperoleh dari perhitungan tersebut yaitu
sebesar 82,938 %. Berdasarkan Farmakope Indoneia Edisi VI menyatakan bahwa kadar
Kalsium Laktat yang terkandung ialah tidak kurang dari 94,0% dan tidak lebih dari 106,0%
dari jumlah yang tertera pada etiket (Kemenkes RI, 2020) . Hasil penetapan kadar kalsium
laktat pada percobaan ini menunjukkan persentase dibawah dari literatur Farmakope

Indonesia edisi VI.

Adapun faktor-faktor kesalahan dalam percobaan yang mengakibatkan hasil titrasi yang
tidak sesuai dibandingkan dengan literatur dalam Farmakope Indonesia yaitu seperti dalam
menentukan titik akhir titrasi yang kurang tepat,dimana titrasi ditentukan tidak tepat sebelum
atau sesudah titik ekivalen, ketidaktelitian dalam membaca skala alat ukur, pemberi air dalam
melarutkan larutan, indicator yang digunakan yang digunakan pada percobaan ini telah rusak
serta kesalahan dalam penimbangan atau penentuan berat sampel yang digunakan dalam
titrasi.

VI. KESIMPULAN
Pada praktikun ini dilakukan analisis kadar Kalsium Lactat dengan kompleksometri.
Penetapan kadar Kalsium Laktat dilakukan berdasarkan Famakope Indonesia VI (dengan
indikator EBT). Dilakukan metode penetapan kadar tablet Kalsium Lactat untuk mengetahui
apakah kadarnya memenuhi literature sehingga dengan kadar yang tepat tablet dapat
memberikan asupan mineral sesuai kebutuhan dan efek terapi yang dikehendaki.Berdasarkan
hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
▪ Titrasi kompleksometri adalah penetapan kadar zat berdasarkan atas
pembentukan senyawa kompleks yang larut,yang berasal dari reaksi antara ion
logam/kation (komponen zat uji) dengan zat pembentuk kompleks sebagai
ligan (pentiter).
▪ Kalsium Laktat adalah suatu garam kalsium yang berfungsi menjamin
kebutuhan kalsium dalam tubuh, Kalsium Laktat merupakan salah satu sediaan
yang sering digunakan sebagai terapi suplemen pada hipokalsemia atau
kebutuhan kalsium meninggi.
▪ Prinsip dasar dari metode kompleksometri adalah pembentukan kompleks
berwarna oleh logam,dengan menggunakan larutan baku Na2EDTA dan
indikator EBT
▪ EBT (Ericochrome Black T) adalah sejenis indikator yang berwarna merah
muda bila berada dalam larutan yang mengandung ion kalsium dan ion
magnesium dengan pH 10,0 + 0,1.
▪ Na2EDTA bertindak sebagai ligan (H2Y2) dan memiliki banyak keunggulan
diantaranya selalu membentuk kompleks ketika direaksikan dengan ion logam,
dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam.
▪ Dari hasil praktikum analisis kadar Kalsium Laktat dengan kompleksometri
diperoleh kadar Kalsium Laktat yaitu 82,938% tidak memenuhi syarat sesuai
yang tercamtum di Farmakope (menurut Farmakope edisi VI Tablet Kalsium
Laktat mengandung kalsium laktat,C6H10CaO6.5H2O tidak kurang dari
94,0% dan tidak lebih dari 106,0% dari jumlah yang tertera pada etiket).
▪ Titik akhir titrasi ditandai dengan adanya perubahan warna merah keunguan
larutan sampel Kalsium Lactat menjadi warna biru.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, A., Elfariyanti, E., Amelia, N., & Mustafa, I. (2022). Analisis Kalsium (Ca) Pada
Buah Pisang Dengan Metode Kompleksometri. Oceana Biomedicina Journal, 5(1), 49–
57.
Adriani, A., Fauziah, & Saputra, R. (2019). Analisis Kalsium (Ca) Pada Ikan Petek Dan
Mujair Dengan Metode Komplesometri Azmalina. Oceana Biomedicina Journal, 2(2),
91–100.
Bakhtra, D. D. A., Zulharmita, & Pramudita, V. (2015). Penetapan kadar zink pada sediaan
farmasi dengan metode kompleksometri dan spektrofotometri serapan atom. 7(2).
Kemenkes RI. (2020). Farmakope Indonesia edisi VI. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia,jakarta.
Melati, L. R., Septiani, & Riyanti, A. (2022). Penetapan Kesadahan Total Air Sumur dengan
Menggunakan Metode Kompleksometri di desa Cikeusal Kideul Brebes Jawa Tengah.
2(10), 3628–3633.
Muliani, Karmaya, I. N. M., & Tirtayasa, K. (2014). Pemberian Kalsium Laktat dan
Berenang Meningkatkan Osteoblast pada Epiphysis Tulang Radius Mencit
Perimenopause. 15(1), 39–45.
Ningsih, W., & Jumaynah, N. (2017). Formulasi Tablet Kunyah Kalsium Lactat Dengan
Variasi Konsentrasi Hpmc Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisiknya. 1986, 30–
36.
Nuryawati, L. S. (2020). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Penggunaan Tablet
Kalsium Laktat Pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Indonesia, 8(75), 147–154.
Oguu, G., & Ratman, R. (2022). Analisis Kadar Kalsium (Ca) pada Tulang Ikan Sidat
(Anguilla marmorata) di Danau Poso. Media Eksakta, 18(1), 64–68.
https://doi.org/10.22487/me.v18i1.1504
Permono, B. A. (2015). Analisa Kesadahan Air Sumur Diploma Teknik Kmia Undip Dengan
Demineralizer Menggunakan Metode Titrasi Kompleksometri. 4–15.
Saputri, G. A. R., & Nofita. (2018). Penetapan Kadar Kalsium Pada Ikan Teri Basah Dan
Ikan Teri Kering Yang Dijual Di Pasar Smep Bandar Lampung Dengan Menggunakan
Kompleksometri. Journal of Materials Processing Technology, 1(1), 1–8.
Simbolon, R. A., & Amna, U. (2020). Uji Kadar Disolusi Tablet Kalsium Laktat
Menggunakan Titrasi Kompleksometri. Jurnal Kimia Sains Dan Terapan Program
Studi Kimia Fakultas Teknik Universitas Samudra, 2, 11–13.
Susanti, N. N., Sukmawardani, Y., & Musfiroh, I. (2016). Analisis Kalium dan Kalsium pada
Ikan Kembung dan Ikan Gabus. 3, 26–30.
Yuliasari, A., Gustin, O. E. A., Artini, D. W. I. H., Ochammad, D. A. N. M., & Utra, R. E. P.
(2019). Eksplorasi Kadar Kalsium ( Ca ) Dalam Limbah Cangkang Kulit Telur Bebek
Dan Burung Puyuh Menggunakan Metode Titrasi Dan AAS. 5(2), 74–77.

LAMPIRAN
1. Prosedur percobaan
2. Hasil Percobaan

Gambar. Larutan standar Na2EDTA


Gambar.Percobaan 1 dengan sampel Kalsium laktat

Gambar. Percobaan 2 dengan sampel Kalsium laktat


3. Data pengamatan
1. Lampiran Luh Eni Lestari (2209484010110)
2. Lampiran Luh Gede Noviani Purnama Dewi Sutirta (2209484010111)
3. Lampiran Luh Putri Agustya pramesti (2209484010112)
4. Lampiran Luh Susianti (2209484010113)

5. Lampiran Ni Gusti ayu Nuriantini (2209484010114)

Anda mungkin juga menyukai