Apotek Antasari
Jl. P Antasari No.28, Air Putih, Kec. Samarinda Ulu,
Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75243
Tanggal 15 – 31 Agustus 2022
Dosen Pembimbing :
apt. Sinta Ratna Dewi, S.Farm., M.Si
Nama Kelompok :
Apotek Antasari
Jl. P Antasari No.28, Air Putih, Kec. Samarinda Ulu,
Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75243
Tanggal 15 – 31 Agustus 2022
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat akademik dalam mencapai
derajat Sarjana Farmasi Program Studi S1 Farmasi Fakultas Farmasi UMKT
Disusun Oleh :
Nama Kelompok :
No. Nama NIM
1. Setia Zuriantini Damai 1811102415128
2. Rismayanti 1911102415029
apt. Khoirunnisa Wal Hazimah, S.Farm apt. Sinta Ratna Dew, S.Farm., M.Si
NIDN. 1107118501
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
di Apotek Antasari Samarinda sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP) ini penulis
banyak mengalami kesulitan terutama yang disebabkan karena kurangnya
pengetahuan. Namun, berkat bimbingan semua pihak akhirnya Laporan Kuliah
Kerja Praktik (KKP) ini dapat terselesaikan walaupun masih banyak kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Ibu apt. Ika Ayu Mentari, M.Farm selaku Ketua Program Studi S1
Farmasi UMKT yang senantiasa memberikan pengarahan selama Kuliah
Kerja Praktik ini dilaksanakan.
2. Ibu apt. Sinta Ratna Dewi, S.Farm., M.Si selaku dosen pembimbing
yang selalu senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan selama
kami menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP) di Apotek
Antasari Samarinda.
3. Ibu apt. Khoirunnisa Wal Hazimah, S.Farm selaku pengelola Apotek
Antasari Samarinda yang telah bersedia menyediakan fasilitas untuk
melaksanakan Kuliah Kerja Praktik (KKP) kami serta memberikan
informasi-informasi yang berkaitan dengan Apotek Antasari.
4. Ibu apt. Noorlina, M.Farm selaku apoteker pendamping Apotek
Antasari Samarinda atas segala ilmu, bimbingan, bantuan, motivasi dan
semua arahan yang diberikan selama kegiatan Kuliah Kerja Praktik
(KKP) ini berlangsung.
5. Seluruh TTK Apotek Antasari Samarinda, Aulia Noor Azizah,
A.Md. Farm, Didik Purnomo Sugito, Hotmayanti, dan Febriyani Eka
Saputri FS.
iii
6. Seluruh Bapak/ Ibu Dosen S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur yang telah banyak memberikan ilmu selama proses
perkuliahan.
7. Teman satu kelompok yang telah bekerja sama dengan baik.
Semoga atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis,
mendapat limpahan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Semoga laporan KKP di
Apotek Antasari Samarinda ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang membacanya dan menambah wawasan dalam bidang kefarmasian di Apotek,
khususnya pihak Apotek Antasari Samarinda. Akhir kata, penulis mohon maaf
apabila ada kesalahan selama kegiatan KKP dan penulisan laporan KKP di
Apotek Antasari Samarinda ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
3.3.7 Pencatatan dan Pelaporan ................................................................................ 9
BAB IV ..................................................................................................................................... 13
4.2. Pengadaan................................................................................................................ 14
LAMPIRAN............................................................................................................................. 22
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Membentuk tenaga kefarmasian yang berkompeten, siap berkompetisi
di dunia kerja, bertanggung jawab atas kode etik profesi, UU yang
berlaku dan peraturan sesuai standar yang telah ditetapkan.
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Melatih dan mempersiapkan mahasiswa sebagai calon Tenaga
Teknis Kefarmasian (TTK) yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, inisiatif dan etos kerja yang tinggi serta
bertanggung jawab.
b. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu
yang telah diperoleh ke dalam semua kegiatan yang terdapat pada
Apotek secara nyata.
1.3 Manfaat
a. Bagi Apotek yaitu berperan aktif dalam membantu peningkatan
kompetensi lulusan Sarjana Farmasi.
b. Bagi kampus yaitu memiliki kerjasama yang baik antar pihak kampus
dengan Apotek yang terkait, menjadikan lulusan farmasi yang siap
kerja dan berkompeten di bidang Farmasi.
c. Bagi mahasiswa yaitu agar mahasiswa lebih mengetahui dunia
kefarmasian terutama di bidang pelayanan resep, pengelompokan obat
dan jenis-jenis obat di Apotek.
d. Mewujudkan terjalinnya kerjasama yang baik antara dunia pendidikan
dengan dunia kesehatan sebagai lahan praktek khususnya Apotek.
e. Mempersiapkan calon Tenaga Teknis Kefarmasian untuk menjalankan
profesinya secara profesional, handal dan mandiri serta mampu
menjawab tantangan di era globalisasi.
2
BAB II
PROFIL TEMPAT KKP
2.1 Uraian Umum Apotek
3
bersamaan setiap harinya namun dengan waktu shift berbeda yaitu pagi
08:00 – 15:00 dan shift sore 15:00 – 22:00.
4
BAB III
DESKRIPSI TUGAS
3.1 Gambaran Umum dari Kegiatan KKP
3.3.1 Pengelolaan
Pengelolaan sediaan farmasi di Apotek Antasari dilakukan
menurut prosedur yang terdiri dari perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pengendalian, pelayanan dan pencatatan
dan pelaporan. Perencanaan sediaan farmasi di Apotek dilakukan
dengan pengumpulan data obat-obat yang akan dipesan. Data tersebut
ditulis dalam buku defekta, berdasarkan kasus dan laporan penolakan
obat di apotek.
3.3.2 Perencanaan
5
3.3.3 Pengadaan
6
Untuk barang baru yang belum dikenal masyarakat biasanya
distributor menitipkan barang dengan system konsinyasi. Jumlah
barang akan dikontrol tiap akhir bulan dan hanya barang yang
terpakai atau terjual yang akan dibayar.
3.3.4 Penerimaan
Penerimaan barang pesanan di Apotek Antasari dilakukan untuk
menjamin kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu
penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan dengan
kondisi fisik yang diterima. Penerimaan bisa dilakukan di pagi hari
maupun sore pada jam buka apotek tidak dibatasi waktu.
7
obat tersebut dikembalikan dengan disertai bukti retur.
5. Setiap hari juga melayani resep dari pasien yang datang ke klinik
yang ada di Apotek Antasari. Pelaporan yang harus dilaksanakan
oleh Apotek Antasari adalah laporan penggunaan obat
psikotropika, serta laporan penggunaan obat narkotika.
3.3.8 Pemusnahan dan Penarikan
Pemusnahan perbekalan farmasi yang sudah tidak memenuhi syarat
sesuai standar yang ditetapkan harus dimusnahkan. Penghapusan dan
pemusnahan sediaan farmasi harus dilaksanakan dengan cara yang baik
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika
atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan Obat selain narkotika dan
psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga
kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja.
Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan menggunakan
Formulir yang telah ditentukan. Resep yang telah disimpan melebihi
10
jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.
Penarikan perbekalan farmasi di Apotek Antasari pernah
dilakukan dan teknisnya adalah sebagai berikut :
Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar atau
ketentuan peraturan perundang-undangan dilakukan oleh PBF dikarenakan
adanya informasi kesalahan pendaftaran nomer batch pada BPOM atau
dikarenakan terkait keselamatan penggunaan obat (Enzyplex, Albothyl,
dll).
Penarikan sediaan farmasi yang dilakukan oleh PBF akan dimintakan
nota retur resmi (kredit note) untuk kemudian dipotongkan dengan tagihan
Apotek Antasari atau ditukarkan dengan barang yang sama jika
memungkinkan.
11
3.2 Hasil Observasi
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perencanaan
13
4.2. Pengadaan
Pengadaan Obat Narkotika dan Obat Psikotropika pada Apotek Antasari
yaitu apoteker mengecek jenis dan jumlah obat yang ingin dipesan
disesuaikan dengan kebutuhan, lalu dibuat SP khusus narkotika
ditandatangani oleh apoteker dan diberi stampel apotek, pemesanan obat
dilakukan pada PBF yang resmi, pada saat barang datang maka apoteker
melakukan pengecekan ulang jumlah obat yang dipesan, kondisi kemasan,
ED obat, no batch dan fakturnya. Di apotek dapat pula melakukan pemesanan
sendiri, yaitu pemesanan secara langsung melalui salesman masing-masing
PBF dan SP akan menyusul setelah barang datang. Dalam melakukan
pengadaan Apotek Antasari selalu mempertimbangkan kualitasnya. Untuk
menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka dalam melakukan pengadaan
sediaan farmasi harus melalui jalur resmi dan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4.3 Penerimaan
Penerimaan merupakan suatu rangkaian kegiatan menerima obat–
obatan yang dilakukan dari pemesanan kita di PBF (Pasar Besar Farmasi).
Dalam penerimaan ada beberapa hal yang harus di perhatikan seperti :
1. Obat yang diterima baik jenis atau jumlahnya sesuai dengan data yang
tertulis
2. Kebenaran pada identitas produk
3. Tidak terlihat tanda-tanda kerusakan produk
4. Tidak di temukan kebocoran pada produk
5. Tidak di temukan tube, kapsul, atau ampul yang kosong atau pecah
6. Jangka waktu kadaluarsa yang memadai
14
4.4 Penyimpanan
Metode penyimpanan obat dan sediaan farmasi di Apotek Antasari
berdasarkan alfabetis, bentuk sediaan, golongan obat dan kelas terapi,
sedangkan penyaluran obat menggunakan sistem FIFO (First In First Out)
dan FEFO (First Expired First Out) disertai sistem informasi manajemen.
Obat narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus. Obat-obat
yang termolabil seperti suppositoria disimpan dalam lemari pendingin dengan
suhu yang telah ditentukan, sedangkan obat OTC (over the counter drugs),
kosmetik, multivitamin, jamu, makanan, dan minuman di letakkan di
swalayan. Sehingga juga memberi kemudahan pegawai untuk mencari obat
saat melayani permintaan pelanggan.
4.5 Pengendalian
Pengendalian persediaan barang menggunakan sistem komputerisasi
dimana setiap barang yang masuk akan dicek terlebih dahulu kemudian di-
entry ke komputer dan setiap barang yang keluar (terjual) juga tercatat di
komputer, sehingga dapat diketahui status persediaan setiap barang. Stock
opname dilakukan setiap enam bulan sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengetahui jumlah barang yang ada di apotek dan memeriksa kesesuaian
jumlah stok fisik obat dengan jumlah yang tertera di kartu stok dan di
komputer. Sehingga kesalahan, kehilangan, kerusakan serta kadaluawarsa
sediaan dapat diketahui dan ditelususri sedini mungkin.
Apotek Antasari merupakan badan usaha swasta yang tidak lepas dari
kewajiban membayar pajak. Penghasilan dari usaha Apotek Antasari secara
pertahun nya dikenai biaya yang wajib dilaporkan dan dibayarkan. Pelaporan
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dan pembayaran pajak untuk Apotek
Antasari dilakukan tepat waktu setiap tahun nya secara rutin.
16
Jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil pengkajian, maka
apoteker ataupun TTK Apotek Antasari akan mengkonfirmasi ulang kepada
dokter penulis resep. Beberapa hal yang perlu diperhatikan setiap petugas
jaga agar tidak terjadi kesalahan yang fatal adalah dengan memperhatikan
bentuk tulisan resep. Selain itu perlu diperhatikan pula obat apa yang diminta
oleh dokter. Apabila terdapat keraguan dalam membaca tulisan resep maka
akan dilakukan konfirmasi kepada dokter yang bersangkutan.
4.8 Dispensing
Dispensing di Apotek Antasari terdiri dari penyiapan, penyerahan dan
pemberian informasi obat. Setelah melakukan pengkajian resep dilakukan hal
sebagai berikut :
a. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan resep :
1) Menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai dengan resep
2) Mengambil obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan
3) Memperhatikan nama obat, tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik
obat
b. Melakukan peracikan obat bila diperlukan
Perhitungan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
membuat obat dari resep. Apabila salah menghitung, maka jumlah dosis
yang akan diberikan kepada pasien pun akan salah. Hal tersebut dapat
mengakibatkan kesalahan yang fatal. Oleh karena itu perlu dilakukan
perhitungan yang teliti dan tepat sehingga obat yang dibuat pun tepat
dosisnya. Pada umumnya, kapsul, pulveres, serta salep merupakan
sediaan yang paling sering diracik dan sering menggunakan perhitungan.
c. Memberikan etiket sekurang-kurangnya meliputi :
1. Warna putih untuk obat dalam/oral
2. Warna biru untuk obat luar dan suntik
3. Menempelkan label “kocok dahulu” pada sediaan bentuk suspensi
atau emulsi
17
kertas perkamen, yang kemudian akan dimasukkan lagi ke dalam
plastik untuk menjaga obat tetap aman. Obat yang berupa sediaan
salep, krim, atau obat tetes mata serta sirup langsung diberikan
kepada pasien dengan menggunakan wadah obat yang bersangkutan.
Setelah penyiapan obat dilakukan hal sebagai berikut :
1. Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan
pemeriksaan kembali mengenai penulisan nama pasien pada
etiket,cara penggunaan serta jenis dan jumlah obat (kesesuaian
antara penulisan etiket dengan resep).
2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
3. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien.
4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
5. Memberikan informasi cara penggunaan obat dan hal-hal yang
terkait dengan obat antara lain manfaat obat, makanan dan minuman
yang harus dihindari, kemungkinan efek samping, cara penyimpanan
obat dan lain-lain.
6. Penyerahan obat kepada pasien dilakukan dengan cara yang baik,
mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin emosinya tidak
stabil.
7. Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau
keluarganya.
8. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
apoteker (apabila diperlukan).
9. Menyimpan resep pada tempatnya.
Apotek Antasari juga melayani obat non resep atau pelayanan
swamedikasi. Apoteker atau TTK memberikan obat bebas, bebas terbatas,
obat wajib apotek dan obat keras disertai pemberian edukasi kepada pasien.
4.9 Pemusnahan
Pemusnahan obat di Apotek Antasari dilakukan secara berkala untuk
persediaan obat yang telah lewat waktu kedaluwarsanya, yang mengalami
kerusakan sehingga tidak dapat digunakan lagi dan untuk obat yang sudah
tidak bisa dilakukan retur. Obat kedaluwarsa atau rusak dimusnahkan sesuai
dengan jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan obat kadaluwarsa atau rusak
yang mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh apoteker dan
18
disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kota.
Pemusnahan obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh
apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin
praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan barang dilakukan sesuai dengan tata
cara yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Pemusnahan dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan (BAP) barang yang
ditanda tangani oleh saksi dari pihak apotek maupun Dinas Kesehatan kota
samarinda.
Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu lima tahun dapat
dimusnahkan dan dibuat berita acara pemusnahan, pada berita acara
pemusnahan memuat hari dan tanggal pemusnahan, tanggal terawal dan
terakhir dari resep, berat resep yang dimusnahkan dalam kilogram dan ditanda
tangani oleh Apoteker Pengelola Apotek dan seorang petugas apotek yang
ikut memusnahkan dan selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota.
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang telah
dilakukan di Apotek Antasari dapat disimpulkan:
a. Apotek Antasari telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik
sesuai yang ketentuan yang berlaku, mulai dari tenaga kerja yang ada
serta pelayanan informasi obat kepada masyarakat.
b. Peranan Apoteker Pengelola Apotek (APA) di Apotek Antasari telah
terlaksana secara baik dalam mengkoordinasi para karyawan untuk
melakukan pekerjaan kefarmasian di Apotek dan tidak lepas dari
hubungan baik antar karyawan yang saling bekerja sama untuk
memberikan memberikan kualitas Apotek yang terbaik.
c. Perkembangan Apotek Antasari selama ini cukup baik karena di
dukung oleh lokasi yang strategis dan fasilitas yang baik, serta
dedikasi dan etos kerja karyawan serta manajemen pemasarannya.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan kegiatan Kuliah Kerja
Praktek (KKP) yang telah dilakukan di Apotek Kimia Farma Sambutan,
yaitu:
a. Sebaiknya ditingkatkan lagi pemantauan terhadap mutu obat terutama
pemantauan tanggal kadaluwarsa obat, keadaan fisik obat dan
kebersihan ruangan, sehingga dapat memberikan mutu sediaan farmasi
yang baik kepada pasien.
b. Sebaiknya perlu perencanaan yang lebih matang dan terstruktur dalam
penulisan stok barang di kartu stok, sehingga tidak terjadi kekurangan
obat atau kehilangan obat.
20
DAFTAR PUSTAKA
BPOM RI. 2012. Laporan Tahunan 2012 Badan Pengawas Obat dan Makanan
RI. Jakarta: BPOM RI
BPOM. 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Depkes RI. (2009). Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Hartini, Y.S, dan Sulasmono, 2006, Apotek : Ulasan Beserta Naskah Peraturan
Perundang-undangan Terkait Apotek, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Kemenkes RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1332/Menkes/Sk/X/2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
94 Kesehatan RI No. 922/Menkes/Per/X/1993 Tentang Ketentuan dan
TataCara Pemberian Izin Apotek . Jakarta: Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
Kemenkes. 2019. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasan di Apotik.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
889/MENKES/PER/V/2011Tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin
Kerja Tenaga Kefarmasian .Jakarta
Permenkes, R. I. 2016. PERMENKES RI No.73 Tahun 2016. 3345– 3356.
Presiden RI. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan. Jakarta: Presiden RI.
Rusly. 2016. Buku Ajar Farmasi Rumah Sakit Dan Klinik. KeMenKes RI.
21
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta lokasi
22
Lampiran 2. Daftar riwayat hidup mahasiswa
1) Anggota 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Setia Zuriantini Damai
Nim : 1811102415128
Tempat, Tanggal Lahir : Samarinda, 10 Januari 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ramania 2, Peumahan Taman Beverly No.B2,
Samarinda, Kalimantan Timur.
Nomor Handphone 082310824446
E-Mail : setiazd@gmail.com
DATA PENDIDIKAN
Tahun 2005 – 2006 TK Islam Jam’iyyatul Muta’allimin Samarinda
Tahun 2006 – 2012 MIN 1 Samarinda
Tahun 2012 – 2015 MTS Darul Ihsan Samarinda
Tahun 2015 – 2018 SMK Negeri 17 Samarinda
Tahun 2018 - Sekarang Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
PENGALAMAN ORGANISASI
Tahun 2019 – 2020 Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMAFAR) UMKT
23
2) Anggota 2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Rismayanti
Nim : 1911102415029
Tempat, Tanggal Lahir : Barong Tongkok, 15 April 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Hasanuddin rt.04 No.44 Simpang Raya, Kec.
Barong Tongkok, Kalimantan Timur
Nomor Handphone 081350505056
E-Mail : rismayanti48861@gmail.com
DATA PENDIDIKAN
Tahun 2006 – 2007 TK Sendawar
Tahun 2007 – 2013 SD Negeri 2 Sendawar
Tahun 2013 – 2016 SMP Negeri 1 Sendawar
Tahun 2016 – 2019 SMA Negeri 1 Sendawar
Tahun 2019 - Sekarang Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
24
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan KKP dari Instansi Tempat KKP
25
Lampiran 4. Lembar Monitoring KKP
1) Anggota 1
26
24
2) Anggota 2
25
26
27
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan
28