BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH :
AISYAH; 2011102415161; 2019
FIRDA MEIDASARI; 1911102415002; 2019
PARIDA APRINA; 1911102415041; 2019
RINI YOLANDA; 1911102415039; 2019
RISMAYANTI; 1911102415029; 2019
ii
DAFTAR ISI
iii
4.2 Jadwal Kegiatan............................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15
LAMPIRAN ......................................................................................................... 18
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
macrocarpa).
Mahkota Dewa memiliki efek antiinflamasi yang kuat karena
mengandung terpenoid, saponin, tanin, flavonoid dan fenol yaitu rutin dan
katekol (Hendra R et al., 2011). Ekstrak semipolar daun phaleria
marcocarpa yang mengandung 20,26% phalerin dilaporkan memiliki efek
antiinflamasi dengan menekan ekspresi COX2-mRNA dengan adanya
phorbol ester 12-O-tetadecanoilphorbol13 asetat (Tjanrawinata RR et al.,
2010). Ekstrak daging daun pada bagian pericarp dan mesocarp memiliki
efek antiinflamasi menengah sedangkan bagian biji dilaporkan tidak
memiliki efek antiinflmasi (Hendra, et al).
Berdasarkan aspek ethnofarmakologi bahwa daging daun memiliki
efek antiinflamasi, maka ada dugaan bahwa daun mahkota dewa juga
memiliki efek antiinflamasi. Efek antiinflamasi dinilai menggunakan
metode plestimometer, yaitu metoda induksi udem dengan karagenan pada
telapak kaki tikus (Parmer & Prakash, 2006). Obat antiinflamasi yang
sintetis telah banyak digunakan terutama dari kelompok NSAID dan
sebagian kecil dari golongan AINS. Efek samping dari penggunaan obat-
obatan tersebut membuat masyarakat ingin menggunakan obat-obatan yang
lebih efektif dalam penyembuhan serta memiliki efek samping yang lebih
sedikit dari obat sintetis yaitu obat tradisional.
Dalam formula umum sediaan gel terdiri dari bahan dasar (basis) gel
dan zat tambahan. Zat tambahan diperlukan untuk memperbaiki penampilan
sehingga terbentuk gel yang baik, misalnya pelembab, pengawet, pewangi,
pewarna, pengemulsi. Terdapat tida macam asal bahan dasar gel yaitu dari
alam, polimer sintetik dan semi sintetik (Swarbic, 1992). Berdasarkan latar
belakang di atas mendorong untuk dilakukannya penelitian Gel Daun
Mahkota Dewa (Phareria macrocarpa) Sebagai Antiinflamasi Pada Tikus
Putih (Rattus norvegicuw L.)
2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah aktivitas inflamasi gel daun mahkota dewa (Phareria
macrocarpa) sebagai antiinflamasi pada tikus putih (Rattus
norvegicuw L.) ?
1.2.2 Bagaimana mekanisme kerja gel daun mahkota dewa (Phareria
macrocarpa) sebagai antiinflamasi pada tikus putih (Rattus
norvegicuw L.) ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui aktivitas gel daun mahkota dewa (Phareria
macrocarpa) sebagai antiinflamasi pada tikus putih (Rattus
norvegicuw L.).
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja gel daun mahkota
dewa (Phareria macrocarpa) sebagai antiinflamasi pada tikus putih
(Rattus norvegicuw L.).
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Guna mendapatkan gel dari bahan alam yang alami bagi kesehatan.
1.4.2 Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang pemanfaatan tanaman.
1.5 Keutamaan Penelitian (Urgensi)
Sampai saat ini penelitian tentang salah satu tanaman yang dipercaya
memiliki efek antiinflamasi adalah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa).
Mahkota Dewa memiliki efek antiinflamasi yang kuat karena mengandung
terpenoid, saponin, tanin, flavonoid dan fenol yaitu rutin dan katekol maka
dari penlitian ini guna untuk menguji kesediaan gel terhadap tikus putih.
1.6 Temuan Yang Di Targetkan
Diharapkan akan ditemukannya potensi gel yang diperoleh dari tanaman
mahkota dewa untuk obat proses inflamasi terhadap tikus putih.
1.7 Luaran
1.7.1 Jurnal terindex scopus (research journal of pharmacy and technology)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Propilenglikol merupakan salah satu humektan yang sering digunakan
karena sifatnya yang higroskopis, larut dalam air dan mudah diaplikasikan
dalam kulit yang terluka serta dapat mendukung aktivitas antimikroba
(Farage, 2009). Variasi carbopol dan propilenglikol akan mempengaruhi
sifat fisis gel. Sehingga dengan adanya variasi carbopol dan propilenglikol
menghasilkan gel dengan sifat fisis yang baik yaitu peningkatan viskositas,
daya sebar dan daya lengket gel. Sehingga carbopol sebagai gelling agent
dan propilenglikol sebagai humektan merupakan faktor yang berpengaruh
dalam sifat fisis gel.
5
2.3 Antiinflamasi
Antiinflamasi didefinisikan sebagai obat-obat atau golongan obat yang
memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Radang atau
inflamasi dapat disebabkan oleh berbagai rangsangan yang mencakup luka-
luka fisik, infeksi, panas dan interaksi antigen-antibodi (Houglum, 2005).
Berdasarkan mekanisme kerja obat-obat antiinflamasi terbagi dalam dua
golongan, yaitu obat antiinflamasi golongan steroid dan obat antiinflamasi
non steroid. Mekanisme kerja obat antiinflamasi golongan steroid dan non-
steroid terutama bekerja menghambat pelepasan prostaglandin ke jaringan
yang mengalami cedera (Gunawan, 2007). Obat-obat antiinflamasi yang
banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah non steroid anti inflammatory
drug’s (NSAID). Obat-obat golongan NSAID biasanya menyebabkan efek
samping berupa iritasi lambung (Kee & Hayes, 1996). Ketoprofen
merupakan salah satu obat golongan NSAID non selektif yang bekerja
dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX) yakni COX-1 dan COX-
2. Enzim COX-1 bekerja sebagai katalisator prostaglandin untuk melindungi
mukosa lambung. Penghambatan pada COX-1 oleh NSAIDs menginduksi
terjadinya kerusakan pada lambung. COX-2 bekerja dengan merangsang
respon inflamasi dan mengkatalisis prostaglandin untuk menghasilkan
respon inflamasi (Lelo, 2001).
Efek anti-inflamasi pada ketoprofen berasal dari penghambatan COX-2.
Ketoprofen secara luas digunakan untuk rheumatoid arthritis, osteoarthritis,
dan anti-inflamasi. Disamping mempunyai beragam efek farmakologi,
ketoprofen juga memiliki kelemahan dari sifat fisikokimia yakni kelarutan
yang rendah dalam air (0,13 mg/mL pada 25ºC) sehingga menyebabkan
keterbatasan dalam proses absorpsi dan mempengaruhi bioavailabilitasnya
didalam tubuh (Barbanoj, 2001). Upaya untuk meningkatkan laju disolusi
dan kelarutan suatu senyawa obat yang sukar larut dalam air umumnya
melibatkan interaksi antara dua senyawa (sistem biner) atau lebih. Interaksi
fisika sistem biner umumnya terjadi pada dua materi yang bermiripan.
Kemiripan tersebut umumnya berbasis pada rumus molekul dan struktur
internal atau tingkat kesimetrian kisi kristalinnya (Zaini, et al., 2010).
6
Interaksi yang sering ditemukan dalam teknologi farmasi berdasarkan bentuk
diagram fase campuran sistem biner digolongkan menjadi sistem interaksi
fisika eutektikum (konglomerat), larutan padat (kristal campuran), dan
senyawa molekuler (fase kokristal) (Davis, et al., 2004)
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
ditandai dengan cairan penyari menjadi berwarna bening. Ekstrak yang
didapatkan dipekatkan dengan penangas air sampai diperoleh ekstrak
kental.
3.4.2 Pembuatan gel ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl)
Pembuatan gel ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl) dilakukan dengan langkah-langkah: alat dan
bahan yang digunakan disiapkan. Bahan ditimbang sesuai dengan
formula. Carbopol dilarutkan dalam 50 ml air hangat, kemudian
didiamkan selama 24 jam (campuran 1). Secara terpisah metil paraben
dicampur dengan propilenglikol hingga homogen (campuran 2).
Kemudian campuran 2 ditambahkan ekstrak etanol daun mahkota dewa
(campuran 3). Campuran 1 ditambahkan dengan campuran 3 diaduk
hingga homogen. Ditambahkan Trietanolamin (TEA) sebagai penetral
basis. Ditambahkan sisa air suling ad 100 gram. Formula gel tertera pada
tabel.
Tabel 1. Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa
9
Homogenitas ditunjukkan dengan ada tidaknya butiran kasar.
Percobaan diulangi 3 kali.
10
7. Uji daya proteksi (Ulaen et al, 2012)
Diambil kertas saring ukuran 5cm x 5cm, kemudian dibasahi
dengan larutan fenolftalein untuk indikator dan kertas
dikeringkan. Kemudian kertas tersebut diolesi dengan gel yang
akan dicoba pada salah satu muka seperti lazimnya orang
menggunakan gel. Pada kertas saring yang lain dengan ukuran
sama dibuat ditengahnya luasan area 3cm x 3cm, kemudian di
luar area 3cm x 3cm dibuat batas dengan arsiran paraffin padat
yang dilelehkan. Bagian kertas ditempelkan dengan lelehan
paraffin, diatas kertas yang dioleskan gel. Kemudian ditetesi
larutan KOH 0,1 N. Diamati kertas yang dibasahi fenolftalein
pada waktu 15, 30, 45, 60 detik, 3 menit dan 5 menit, diamati
apakah terdapat noda merah pada kertas. Percobaan diulangi 3
kali.
3.4.4 Uji Efektivitas Gel Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Sebagai Antiinflamasi Pada Tikus Putih (Rattus norvegicuw L.)
Dilakukan uji aktivitas antiinflamasi gel daun mahkota dewa pada
tikus dengan tata cara penelitian metode radang telapak kaki belakang.
1. Penyiapan hewan uji
Hewan uji yang digunakan dalam Penelitian ini adalah tikus
betina galur wistar umur 2-3 bulan dengan berat badan 150-200 gram.
Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol negatif karagenin 1%,
kontrol positif voltaren, basis emulgel ekstrak daun mahkota dewa
2. Pembuatan suspensi karagenin 1%
Karagenin ditimbang sebanyak 0,2 mg, dilatutkan dengan NaCl
fisiologis 0,9 % daam labu takar 20 ml.
3. Perlakuan hewan uji
a. Kelompok kontrol karagenin 1%
Kaki kiri dan belakang tikus diukur menggunakan jangka
sorong sebelum diinjeksi dengan suspensi karagenin 1% secara
suplantar. Kemudian diukur udema yang terjadi setelah 2 jam
penyuntikan, 4 jam dan 24 jam.
11
b. Kelompok positif Voltaren
Kaki kiri dan belakang tikus diukur menggunakan jangka
sorong sebelum diinjeksi dengan suspensi karagenin 1% secara
suplantar. Setelah 2 jam, diukur udema yang terjadi setelah
dioleskan voltaren dan diukur udema pada 4 jam dan 24 jam
setelah pengolesan.
c. Kelompok perlakuan emulgel daun mahkota dewa.
Kaki kiri dan belakang tikus diukur menggunakan jangka
sorong sebelum diinjeksi dengan suspensi karagenin 1% secara
suplantar. Setelah 2 jam, diukur udema yang terjadi setelah
dioleskan emulgel daun mahkota dewa dan diukur udema pada 4
jam dan 24 jam setelah pengolesan.
12
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan
1 2 3 4
1 Persiapan
2 Observasi Pasar
5 Persiapan Tempat
13
7 Pembuatan Produk
14
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Dhani Dwi. 2012. Formulasi sediaan gel ekstrak etanolik daun mahkota
dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) dengan basis HPMC. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhymurium Terhadap ekstrak daun
Jambu Biji (Psidium guajava L ). Bioscientiae. 1, No. 1, Program Studi
Biologi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat.
Arkeman H., David. 2006. Efek Vitamin C dan E terhadap Sel Goblet Saluran
Nafas pada Tikus Akibat Pajanan Asap Rokok. Universa 25: 62.
Beatrice, L. 2010, Daya Antibakteri Ekstrak Daun Mahkota Dewa (Phaleria
Macrocarpa.Scheff ( Boerl.)) Terhadap Enterococcus Faecalis Sebagai
Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro, Skripsi, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Dalimartha, Setiawan. 2004. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 4. Jakarta :
Puspa Swara.
Dzen SM, Santoso S, Roekistiningsih, Winarsih S. 2003. BakteriologiMedik.
Edisi I. Malang : Bayumedia Publishing. Hal. 16-22, 122-123, 247- 251.
Harley and Presscot, 2002.Laboratory Exercise in Microbiology. USA.
McGrawHill Publisher, pp 116.
Harmanto, N., 2001, Mahkota Dewa: Obat Pusaka Para Dewa, Agromedia
Pustaka, Jakarta.
Harmanto, N., 2002, “Mahkota Dewa : Obat Pusaka Para Dewa”, cetakan 4,
Agro Media Pustaka, Jakarta.
Harmanto, N., 2003 Mahkota dewa : obat pusaka para dewa. Jakarta :
Agromedia Pustaka, jakart
Hartono, H. Soesanti. 2004. Tanaman Obat Keluarga 3. Cetakan
Pertama. Jakarta : Penerbit Inti Sari Mediatama
Jawetz, Melnick, and Adelberg,s. 2001 ; Mikrobiologi Kedokteran Edisi I ;
Salemba Medika, Jakarta ; 196 -198.
Juliantina, F. R. 2008. Manfaat sirih merah (piper crocatum) sebagai agen anti
bakterial terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. JKKI – Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
15
Kere, M. 2011, Daya atibakteri ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phaleria
Macrocarpa [Scheff.]Boerl.)terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai
bahan medikamen saluran akar secara in vitro, Skripsi, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
L.M.,Prescott,J.P.,Harley and D.A., Klein, Fundamental of Micobiology,1st Ed.
McGraw-Hill Companies, Boston Burr Ridge (2005)129-130
Manganti, I. 2011, 37 Resep Ampuh Tanaman Obat Untuk Menurunkan
Kolesterol Dan Mengobati Asam Urat, Araska, Hal 110.
Mayasari, E. 2005. Pseudomonas aaeruginosa : Karakteristik, Infeksi dan
Penanganan. Medan : Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Hal. 4-12.
Melani, H.D., Purwanti,T. Soeratri, W. 2005. Korelasi Kadar Propilenglikol
dalam Basis dan Pelepasan Dietilammonium Diklofenak dari Basis Gel
Carbopol ETD 2020. Majalah Farmasi Aquadestlangga.5 (1).
Nikham. Erlinda Basjir, Taty. 2012, Uji Bahan Baku Antibakteri dari daun
Mahkota Dewa(Phaleria macrocarpa(Scheff) Boerl.) Hasil Iradiasi
Gamma dan Antibotik Terhadap Bakteri Patogen, Pusat Aplikasi
Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR)-Batan, Jakarta Selatan.
Opstaria saptarini, Perawati, Yerri Hartanto. 2008. Uji Aktivitas Antibakteri
ekstrak etanol daun mahkota dewa (Phareria macrocarpa (Scheff.) Boerl)
terhadap Staphylococcus epidermidis penyebab jerawat. Biomedika
volume I.
Putri, Pembayun Putranti, 2012. Formulasi Gel Ekstrak Bunga Rosela (Hibiscus
sabdariffa Linn.) Dengan Uji Sifat Fisik dan Aktivitas Antibakteri
Staphyococcus epidermidis. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi ,jilid 6. ITB.
Bandung.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients, 6th Edition. London. Pharmaceutical Press. pp, 110-114, 441-
445, 592-594, 754-755.
Sasanti, T.J., Wibowo, MS., Fidrianny, I. dan Caroline, S. 2012. Formulasi gel
16
ekstrak air teh hijau (Camellia sinensis) dan penentuan aktivitas
antibakterinya terhadap Propionibacterium acnes. School of Pharmacy
ITB. Bandung.
Sayuti, Nutrisia Aquariushinta. 2015. Formulasi dan Uji stabilitas Fisik Sediaan
Gel Ekstrak Daun Ketapang Cina (Cassia alata L.) Jurnal Kefarmasian
Indonesia. Surakarta.
Soeksmanto, A., Hapsari, Y. and Simanjutak, P. 2007. Kandungan Antioksidan
Pada Beberapa Bagian Tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl.) (Thymelaceae). Jurnal Penelitian, 8 (2). 92-95.
Tunjungsari, Dila. 2012. Formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun mahkota
dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) dengan basis carbomer.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.Surakarta.
Ulaen, Selfie P.J., Banne, Yos Suatan Ririn A,. 2012. Pembuatan Salep
Antijerawat dari Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza
Roxb). Jurnal Ilmiah Farmasi. 3 (2) : 45-49.
Voigt, Rudolf. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh
Dr. Soenandi Noerono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
17
LAMPIRAN
18
Lampiran 1.2 Biodata Anggota I
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Parida Aprina
Jenis Kelamin Perempuan
Program Studi S1 Farmasi
Nim 1911102415041
Tempat TanggalLahir Tenggarong 26 April 2001
Email Kreyojja26@gmail.com
No Telpon / hp 0895419669898
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian denga kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa
penelitian yang berjudul Gel Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Sebagai Antiinflamasi Pada Tikus Putih (Rattus norvegicuw L.)
Samarinda, 12 Februari 2022
Anggota I
( Parida Aprina )
19
Lampiran 1.3 Biodata Anggota II
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian denga kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa
penelitian yang berjudul Gel Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Sebagai Antiinflamasi Pada Tikus Putih (Rattus norvegicuw L.)
Samarinda, 12 Februari 2022
Anggota II
( Rini Yolanda )
20
Lampiran 1.4 Biodata Anggota III
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian denga kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa
penelitian yang berjudul Gel Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Sebagai Antiinflamasi Pada Tikus Putih (Rattus norvegicuw L.)
Samarinda, 12 Februari 2022
Anggota III
( Rismayanti )
21
Lampiran 1.5 Biodata Anggota IV
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian denga kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa
penelitian yang berjudul Gel Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Sebagai Antiinflamasi Pada Tikus Putih (Rattus norvegicuw L.)
Samarinda, 12 Februari 2022
Anggota IV
( Aisyah )
22
Lampiran 1.6 Bodata Dosen Pendampig
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Apt. Deasy Nur Chairin Hanifa, M.Clin.
Pharm.
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Farmasi
4. NIP/NIDN 1123019201
5. Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 23 Januari 1992
6. Alamat E-mail dnc332@umkt.ac.id
7. Nomor Telepon/HP 085250630603
B. Riwayat Pendidikan
Gelar akademik S1 / Sarjana S2 / Magister
Nama Instansi Universitas Islam Universitas Gadjah Mada
Indonesia
Jurusan / Prodi S1 Farmasi S2 Farmai Klinik
Tahun Masuk- 2010-2014 2016-2018
Lulus
D. Penelitian
No Judul Penelitian Penyadang dana Tahun
1. Rasionalitas Penggunaan Antibiotika Pada Pasien UMKT 2021
Dewasa Rawat Jalan Di Puskesmas Samarinda
2. Eksplorasi Bioaktivitas Propolis Dari Dua Jenis UMKT 2021
Lebah Kelulut Asal Kalimantan Timur
3. Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Masker RISTEKDIKTI 2020
Gel Peel Off Ekstrak Daun Senggani (Melastoma
malabathricum L.)
4. Intervensi Daring Berpikir Optimis dalam RISTEKDIKTI 2020
Upaya Meningkatkan Psychological Well-Being
Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19
23
E. Pengabdian terhadap Masyarakat
No Judul Pengadian kepada Masyarakat Penyadang dana Tahun
1. Diversifikasi Olahan Daun Naga Merah Menjadi UMKT 2021
Produk Minuman Sehat dan Sabun Cuci Piring
sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian di Desa
Batuah, Kalimantan Timur
2. Pemanfaatan Daun Naga Merah (Hylocereus RISTEKDIKTI 2020
Polyrhizus) Sebagai Substrat Nata De Pitaya
Melalui Aplikasi Bioteknologi Pada Petani Daun
Naga Di Kalimantan Timur
3. Inovasi Kosmetik Sabun Sari Daun Naga Merah UMKT 2020
(Hylocereus undatus) Untuk Pemberdayaan
Masyarakat Desa Batuah Kecamatan Loa Janan
4. Pemberdayaan Pengemudi Ojek Online Dalam UMKT 2020
Pemutusan Rantai Penularan COVID-19 dengan
Pembagian Hand Sanitizer, Kampanye Cuci Tangan
6 Langkah dan Pembersihan Diri ketika Habis
Bepergian
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R
24
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
25