Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“CELCLOV GARGLE” OBAT KUMUR HALITOSIS BERBAHAN BAKU


SELEDRI DAN MINYAK CENGKEH.

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Safira Dwi Maghfiroh; 20161041031176; Angkatan 2016
Aulia Juwanti; 20161041031148; Angkatan 2016
Dita Ayu Winata; 20171041031113; Angkatan 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


MALANG
2018
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan :“CELCLOV GARGLE” Obat Kumur


Halitosis Berbahan Baku Seledri dan
Minyak Cengkeh.
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a.Nama Lengkap : Safira Dwi Maghfiroh
b.NIM : 201610410311176
c.Program Studi : Farmasi
d.Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
e.Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Dr. Wahidin Selatan Gg. Rambutan
No. 21 Pasuruan, Jawa Timur
f.Alamat email : maghfirohsafira@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Mutiara Titani, M.Sc., Apt.
b. NIDN : 0727019002
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. S. Supriadi No. 24, Malang, Jawa
Timur
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 11.941.500
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Malang, 29 Desember 2018


Menyetujui,
Wakil Dekan III Ketua Pelaksana
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

(Sunardi, S.Kep., M.Kep.) (Safira Dwi Maghfiroh)


NIP: 112.0508.0425 NIM: 201610410311176

Wakil Rektor III Dosen Pendamping,


Universitas Muhammadiyah Malang

(Dr. Sidik Sunaryo, S.H., M.Si., M.Hum) (Mutiara Titani, M.Sc., Apt.)
NIP: 10691100253 NIDN. 0727019002

ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN.......................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 2
2.1 Definisi Halitosis ..................................................................................... 2
2.2 Etiologi dan Patofisiologi Halitosis ....................................................... 3
2.3 Seledri (Apium graveolens L) ................................................................. 3
2.4 Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum) ............................................ 4
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 4
3.1 Tempat dan Waktu ................................................................................ 4
3.2 Bahan dan Alat ....................................................................................... 4
3.3 Rancangan penelitian ............................................................................. 5
3.4 Tahapan Penelitian................................................................................. 5
3.4.1 Pembuatan Infus Daun Seledri .......................................................... 5
3.4.2 Pembuatan Gargle............................................................................. 6
3.4.3 Pengujian Antibakteri........................................................................ 6
3.5 Variabel Penelitian ................................................................................. 7
3.6 Indikator Capaian Setiap Tahapan ...................................................... 7
3.7 Analisis Data ........................................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 8
Anggaran Biaya ................................................................................................. 8
Jadwal Kegiatan ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ....................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............ 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .................................................. 19

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Formula Gargle ........................................................................................ 5


Tabel 2. Indikator Capaian Setiap Tahapan ........................................................... 7

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman Seledri .................................................................................. 3


Gambar 2. Tanaman Cengkeh ............................................................................... 4
Gambar 3. Pembuatan Infus Daun Seledri ............................................................ 6
Gambar 4. Pembuatan Gargle ............................................................................... 6
Gambar 5. Pengujian Antibakteri .......................................................................... 7

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN

Bau mulut sangat mengganggu dalam aktivitas sehari-hari terutama saat


berbicara atau berinteraksi dengan orang lain. Dalam istilah medis bau mulut
dikenal sebagai halitosis. Halitosis mempunyai berbagai etiologi, diantaranya
adalah penyakit periodontal, bakteri pada coated tongue diantaranya Selobacterium
moorei dan Streptococcus sp., kelainan sistemik, dan makanan. Data epidemiologi
menunjukkan penderita halitosis di Jerman sebanyak 72,1% dari 407 pasien yang
diperiksa. Penelitian juga dilakukan terhadap 2000 orang di Leuven, Belgia dan
menunjukkan sebanyak 84,3% pasien menderita halitosis (Cortelli dkk., 2008;
Rosing dan Loesche, 2011; Seemann dkk., 2004; Quierynen dkk., 2003). Ditambah
data tentang kejadian halitosis di Indonesia
Halitosis dapat diatasi dengan cara menggosok gigi atau kontrol dengan
bahan kimia seperti clorhexidine ataupun bahan kimia berbentuk sediaan gargle.
Produk gargle yang saat ini beredar di pasaran banyak mengandung alkohol. Gargle
yang mengandung alkohol sebesar 25% atau lebih dapat menimbulkan resiko
penyakit kanker mulut, tenggorokan dan faring sebesar 50%. WHO menyarankan,
merekomendasi dan mempromosikan obat tradisional/herbal dalam program peduli
kesehatan nasional karena mudah didapatkan, lebih murah dan aman tanpa efek
samping berbahaya (Farah, CS., 2009).
Tanaman yang dapat digunakan sebagai obat antibakteri salah satunya
adalah seledri (Apium graveolens L.). Kandungan yang dimiliki seledri diantaranya,
senyawa flavonoid, saponin, dan tanin merupakan senyawa yang bersifat
antibakteri. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya (Rachmawati, 2014)
dibuktikan bahwa ekstrak etanol daun seledri memiliki daya hambat pada
pertumbuhan jamur Candida albicans KHM 3,125%. Selain itu, aktivitas biologis
ekstrak daun seledri memiliki daya antibakteri terhadap pertumbuhan
Streptococcus mutans dengan konsentrasi terendah dari ekstrak daun seledri yang
masih memiliki daya antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans
adalah konsentrasi 12,5 % (Majidah, 2014).
Selain daun seledri, minyak cengkeh dibuktikan bahwa minyak cengkeh
memiliki kandungan mentol dan eugenol didalamnya yang dapat berpotensi sebagai
antibakteri dan anti jamur (Harismah dkk, 2016). Minyak cengkeh yang berasal dari
tanaman Syzygum aromaticum diteliti sebelumnya secara in vitro dan in vivo dapat
digunakan sebagai antijamur yang efektif. Aktivitas antijamur dari minyak cengkeh
yang komponen utamanya eugenol telah diuji terhadap Candida sp., Aspergilus sp.,
dan koloni mikroba menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan
mikroba dan antijamur dengan konsentrasi hambat minimal 0,5 % dengan zona
hambat 5,67 mm (Pinto, et al., 2008).
Dari beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai akivitas biologis
ekstrak daun seledri dan minyak cengkeh terhadap bakteri dan jamur yang
2

mengakibatkan halitosis, maka kami mengkombinasikan kedua bahan tersebut.


Kombinasi daun seledri dan minyak cengkeh bertujuan untuk memperoleh efek
yang optimal dimana daun seledri berperan sebagai antibakteri terhadap
Streptococcus mutans dan minyak cengkeh yang berperan sebagai antijamur
terhadap Candida albicans.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalahan yang akan diteliti
adalah sebagai berikut: “Berapa konsentrasi infusa daun seledri pada formula
celclov gargle yang paling efektif sebagai antibakteri terhadap halitosis?”
Kemudian untuk membandingkan antara produk penelitian dengan sediaan yang
sudah ada di pasaran, diperoleh rumusan masalah “Apakah ada perbedaan
efektivitas antara sediaan gargle dari infusa daun seledri dan minyak cengkeh
dengan chlorhexidine sebagai obat halitosis?”.
Sehingga tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data
konsentrasi infusa daun seledri yang paling efektif sebagai antibakteri terhadap
halitosis. Penelitian ini juga dibuat untuk mendapatkan data tentang efektivitas
antara sediaan gargle dari infusa daun seledri dan minyak cengkeh dengan
chlorhexidine sebagai obat halitosis. Temuan yang diharapkan dalam penelitian ini
adalah formula gargle berbahan aktif infusa daun seledri dan minyak cengkeh yang
bebas alkohol.
Urgensi dari penelitian ini yaitu sediaan obat kumur Celclov Gargle dapat
menghindari penggunaan alkohol dan diharapkan akan didapat mulut yang bebas
halitosis tanpa resiko kanker atau efek samping lainya.
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dihasilkan produk
gargarisma dari kombinasi infusa daun seledri dan minyak cengkeh sebagai
antibakteri pada konsentrasi minimal. Selain itu, kedepannya penelitian ini dapat
dipublikasikan di jurnal internasional yang terindeks scopus dan dapat dipatenkan
kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Manfaat yang diharapkan adalah untuk menambah wawasan tentang efek
pemberian formula gargarisma dari infusa saledri dan minyak cengkeh sebagai
antibakteri terhadap halitosis secara alami yang minim efek samping. Selain itu
sebagai bahan informasi untuk melakukan penelitian tentang khasiat saledri dan
minyak cengkeh.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Halitosis


Halitosis berasal dari bahasa latin, halitus (nafas) dan osis (keadaan) yang
diartikan sebagai bau nafas tak sedap yang keluar dari mulut dan dapat
melibatkan kesehatan dan kehidupan sosial seseorang. Sumber halitosis dapat
berasal dari mulut, nasofaring atau bagian tubuh lainnya, namun dilaporkan
3

penyebab kasus halitosis lebih banyak dari rongga mulut (Gayford dan Haske,
1993; Kapoor,et al., 2011).

2.2 Etiologi dan Patofisiologi Halitosis


Secara mendasar faktor penyebab halitosis dibedakan oleh dua hal, yaitu
fisiologis dan patologis. Faktor fisiologis berasal dari kondisi pada permukaan
dari lidah. Mikroorganisme seperti gram positif maupun gram negatif banyak
terdapat pada sel epitel mulut yang mengalami deskuamasi, pada plak gigi dan
pada punggung lidah (Prayitno,S.W.,2003) Mikroorganisme tersebut terutama
gram negatif akan memecah substrat protein menjadi rantai peptida dan
menghasilkan asam amino yang mengandung sulfur seperti methionin,
cysteine dan cistine. Tempat predileksi proses pembusukan dalam mulut adalah
punggung lidah bagian posterior, diastema antar gigi belakang, karies besar,
plak gigi, poket dan lesi-lesi jaringan lunak (Alexander, R.G., 1986). Bakteri
plak utama penyebab terjadinya karies gigi adalah Streptococcus mutans.
Bakteri ini merupakan organisme paling kariogenik di rongga mulut karena
kemampuan asidurik dan asidogeniknya tinggi
Mekanisme terjadinya halitosis sangat dipengaruhi oleh penyebab yang
mendasari keadaan tersebut. Pada halitosis yang disebabkan oleh makanan
tertentu, bau nafas berasal dari makanan yang oleh darah ditransmisikan
menuju paru-paru yang selanjutnya dikeluarkan melalui pernafasan. Secara
khusus, bakteri memiliki peranan yang penting pada terjadinya halitosis yang
tak sedap atau halitosis. Bakteri dapat berasal dari rongga mulut sendiri seperti
plak, bakteri yang berasal dari poket yang dalam dan bakteri yang berasal dari
lidah memiliki potensi yang sangat besar menimbulkan halitosis. (Feng dan
Weinberg, 2006; Roeslan, 2002; Rose dan Mealey, 2004)

2.3 Seledri (Apium graveolens L)


Kingdom : Plantae Gambar 1. Tanaman
Seledri
Divisi : Spermatophyta Sumber: Plantamor.com
Sub-divisi : Angiospermae /species/info/apium/gra
Kelas : Magnolisia veolens

Sub-kelas : Rosidace
Ordo : Apiacedes
Keluarga : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens
Varietas : Apium graveolens Linn.
(Fazal and Singla, 2012)
Herba seledri adalah herba Apium graveolens Linn. dari suku Apiaceae.
Herba seledri berwarna hijau tua dengan bau dan rasa yang khas. Kandungan
dari tanaman seledri anatara lain flavonoid, saponin, tanin, apiin, minyak atsiri,
4

apigenin, kolin, vitamin A, B, C, zat pahit asparagin. Diantara kandungan yang


dimiliki seledri, flavonoid, saponin, dan tanin merupakan senyawa yang
bersifat antibakteri (Nadinah, 2008; Sukandar et al, 2006).
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Rachmawati (2014)
dibuktiksn bahwa daun seledri yang diekstrak menggunakan etanol memiliki
daya hambat pada pertumbuhan jamur Candida albicans. Selain itu, aktivitas
biologis dari seledri juga diteleti oleh Majidah dkk (2014) dan diperoleh bahwa
ekstrak daun seledri memiliki daya antibakteri terhadap pertumbuhan
Streptococcus mutans dengan konsentrasi terendah dari ekstrak daun seledri
yang masih memiliki daya antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus
mutans adalah konsentrasi 12,5 %.

2.4 Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum)


Divisi : Spermatophyta Gambar 2.
Tanaman Cengkeh
Subdivisi : Angiospermae
Sumber:
Kelas : Dicotyledonae http://plantamor.com
Bangsa : Myrtales /species/info/syzygiu
m/aromaticum
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry
Minyak cengkeh dengan nama latin (Syzygium aromaticum atau
Eugenia caryophyllata) merupakan bahan alam yang dapat dengan mudah
didapatkan dan mempunyai aroma yang enak. Selain itu, cengkeh memiliki
kandungan mentol dan eugenol di dalamnya dapat berpotensi sebagai
antibakteri. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Prajapati dan Raol
menunjukkan bahwa minyak cengkeh berpotensi sebagai antibakteri terhadap
Streptococcus mutans (Freires, 2015)

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di bagian Laboratorium Kimia, Laboratorium
Sediaan Farmasi dan Laboratorium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah
Malang selama kurang lebih 5 bulan.

3.2 Bahan dan Alat


Pada penelitian ini, bahan yang akan digunakan yaitu, bakteri Streptococcus
mutans yang ditanam pada media isolasi Blood Agar Plate dan jamur Candida
Albicans dibiakkan dari corn meal agar, daun seledri, minyak cengkeh, aquades,
sorbitol (Brata Chem), tween 80 (Brata Chem), ol. Menthae pip (Brata Chem),
nipagin (Brata Chem), Sodium Bicarbonat (Brata Chem).
5

Sedangkan alat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu, alat-alat gelas
(Pyrex), jangka sorong (Krisbow Vernier Caliper), inkubator (tipe IN 55 Memert),
analitic balance (tipe AL204).

3.3 Rancangan penelitian


Metode penelitian yang diterapkan merupakan metode True Experimental
Design yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu pembuatan infus daun
seledri dengan metode infundasi. Dibuat 4 rancangan formula dengan
memvariasikan konsentrasi infusa daun seledri dan minyak cengkeh.
Dalam sediaan gargle ini dibuat sebanyak 100 ml setiap formula, rancangan
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1. Formula Gargle

Tahap kedua yaitu uji efektivitas formula gargle yang telah dibuat. Metode
uji antibakteri yang digunakan adalah agar well diffusion, pada tahap ini yang
diukur adalah diameter zona bening. Metode ini akan menunjukkan daya hambat
dari formula terhadap bakteri Sterptococcus mutans dan jamur Candida Albicans.

3.4 Tahapan Penelitian


3.4.1 Pembuatan Infus Daun Seledri
Pembuatan infus dilakukan sesuai prosedur yang ada dalam
Farmakope Indonesia edisi V yaitu dengan merebus simplisia daun
dengan aquadest selama 15 menit terhitung saat suhu mencapai 90℃.
6

Gambar 3. Pembuatan Infus Daun Seledri

3.4.2 Pembuatan Gargle


Tahap kedua yaitu pembuatan gargle dengan kadar infus daun
seledri yang berbeda beda pada masing masing formula.

Gambar 4. Pembuatan Gargle

3.4.3 Pengujian Antibakteri


Sebelum pengujian antibakteri, dilakukan uji identifikasi terhadap
bakteri dengan reaksi pewarnaan.
Metode agar well diffusion didasarkan pada kemampuan senyawa
senyawa antibakteri yang diuji untuk menghasilkan jari-jari zona
penghambatan di sekeliling sumur uji terhadap bakteri yang digunakan
sebagai penguji. Pengujian aktivitas antibakteri S. mutans dan jamur C.
Albicans dimulai dengan menyiapkan media pertumbuhan bakteri.
Kemudian dibuat lima lubang (sumur) secara aseptis dengan diameter 7
mm dan dimasukkan larutan gargle 60 µL yang mengandung infus daun
seledri dengan konsentrasi 0%; 10%; 15%; dan 20% dan Chlorhexidine.
Inkubasi dilakukan secara statis pada suhu 37℃ selama 48 jam (Garriga
et al., dalam Apriyanto, 2002).
7

Gambar 5. Pengujian Antibakteri

Zona penghambatan sediaan gargle diukur berdasarkan jari-jari (rp,


mm) penghambatan berupa areal bening di sekeliling sumur uji.
Pengukuran jari-jari (rp, mm) dilakukan dengan mengukur jarak dari tepi
sumur uji ke batas lingkaran zona hambat menggunakan jangka sorong
(ketelitian 0,05 mm) pada beberapa sisi sumur uji, lalu dirata-ratakan. Nilai
diameter (d, mm) zona hambat hasil pengamatan langsung diperoleh
dengan menggunakan rumus d = 2 x rp
Keterangan : rp = Jari-jari (mm) zona hambat hasil pengujian
langsung (pengukuran dengan jangka sorong) (Murhadi, 2002).

3.5 Variabel Penelitian


Pada penelitian ini terdapat variabel independent (variabel bebas) dan variabel
dependent (variabel terikat). Adapun variabel dalam penelitian ini diantaranya:
1. Variabel bebas
Sediaan Gargle dengan kadar infus daun seledri sebesar 10%, 15% dan 20%
2. Variabel terikat
Daerah zona bening pada pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan
Candida Albicans

3.6 Indikator Capaian Setiap Tahapan


Tabel 2. Indikator Capaian Setiap Tahapan
No Tahapan Luaran Indikator Capaian
1 Pembuatan infus dari daun Dapat menghasilkan infus Diperoleh infus daun seledri
seledri dengan metode daun seledri sesuai yang yang stabil
infundasi diharapkan dengan volume
100 ml.
2 Pembuatan gargle dari Dapat menghasilkan formula Diperoleh formula gargele
infus daun saledri gargle dengan kombinasi infus yang memiliki spesifikasi
daun seledri dan minyak sesuai dengan yang
cengkeh. diharapkan.
8

3 Pengujian aktivitas anti- Dapat diketahui efek Diperoleh konsentrasi bahan


bakteri gargle infus saledri antibakteri dengan zona aktif yang memiliki nilai
dan minyak cengkeh pada hambat. KHM paling optimal.
bakteri

3.7 Analisis Data


Dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji one way anova dari data
rata-rata zona bening hasil percobaan. Hasil dari pengujian ini menunjukkan bahwa
sediaan gargle dari infus daun seledri dan minyak cengkeh memiliki efek sebagai
antibakteri.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

Anggaran Biaya :
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan Rp 1.240.000
2. Bahan habis pakai Rp 10.168.500
3. Perjalanan Rp 300.000
4. Lain-lain Rp 520.000
Jumlah Rp 12.228.500

Jadwal Kegiatan :
Adapun jadwal kegiatan penelitian ini adalah :
Bulan/Minggu
No
Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pemesanan
Bahan
2. Persiapan
instrument
penelitian
3. Pembuatan
infusa
4. Pembuatan
Gargle
5. Pengujian
Gargle
6. Penyusunan
laporan
9

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, R.G.Wick, 1986, Teknik Alexander Konsep dan Filosofi Kontemporer,


alih bahasa : Budi Susetyo,drg., Penerbit EGC Penerbit buku kedokteran,
Jakarta.
Cortelli J.R, & Barbosa M.D, Westphal MA. 2008. Halitosis: A Review of
Associated Factors and Therapeutic Approach. Brazilian Oral Research
2008; 22: 44- 54.
Cortes-Rojas D, Souza de Fernandes, Oliviera. 2014. Clove ( Syzygium
aromaticum): a precious spice. Asian Pacific Journal of Tropical
Biomedicine; 4(2):90-96.
Eugenia P, Vale-Silva, Cavaleiro C and Salgueiro L. (2009). Antifunginal Activity
of The Clove Essential Oil from Syzygium Aromaticum on Candida,
Aspergillus and Dermatophyte Species. J Med Microbiol 58 (11) : 1454-
1462.
Farah, CS., 2009. The e-evolution of microscopy in dental education. American
Dental Education Association: Journal of Dental Education.
Fazal, S.S., Singla, R.K., 2012, Review on the Pharmacognosticaland
Pharmacological Characterization of Apiumgraveolens Linn. IndGlob
J.PharmaScie., 2(3) : 258-261.
Feng, Z., and Weinberg A., 2006. Role of Bacteria in Health and Disease of
Periodontal Tissues, Periodontol 2000, 40: 50–76.
Freires, et al. 2015. Antibacterial Activity of Essential Oils and Their Isolated
Constituents againts Cariogenic Bacteria: Systematic Review. Journal
molecules; 20(4):7329-58.
Garriga M., et.al., 1993, Bacteriocinogenic Activity of Lactobacilli from Fermentor
Sausages, Journal of Applied Bacteriology, 75:142-148. dalam Apriyanto,
D. 2002. Aktivitas Antibakteri Bubuk Lada (Piper nigrum L.) terhadap
Bakteri Patogen dan Perusak Makanan dengan Metode Sumur. Skripsi.
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unila. Bandar Lampung.
Gayford, JJ, Haskell R. 1993. Penyakit Mulut (Clinical Oral Medicine) Ed 2.
Jakarta: EGC.
Harismah K., et al. 2016. Diversifikasi Minyak Sereh dan Minyak Cengkeh
Sebagai Bahan Reppelent Pembuatan Tinta Anti Nyamuk. In: the
4thURECOL: 526-531.
Kapoor A, Grover V, Malhotra R, Saxena D, 2011. Comparison of the effectiveness
of a commercially available herbal mouthrinse with chlorhexidine
gluconate at the clinical and patient level. J Indian Soc Periodontol.;
15(4):349-52.
Korithoski B, Krastel K, Cvitkovitch, D. G. 2005. Transport and Metabolism of
Citrate by Streptococcus mutans. J Bacteriol.
Koshimune et al, 2003. Low salivary flow and volatile sulfur compound in mouth
air. Khusyu Dental College, Jepang. ; 38-9.
Majidah, Dewi, dkk. 2014. Daya Antibakteri Ekstrak Daun Seledri (Apium
graveolens L.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutanssebagai
Alternatif Obat Kumur. Fakultas Kedokteran. Universitas Jember.
10

Murhadi. 2002. Isolasi dan Karakteristik Komponen Antibakteri dari Biji Atung
(Parinarium glaberrimum Hassk). Disertasi. Program Pascasarjana IPB.
Bogor.
Nadinah. 2008. Kinetika Inhibisi Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens L.) dan
Fraksinya Terhadap Enzim Xantin Oksidase Serta Penentuan Senyawa
Aktifnya. Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Pinto G et al. 2008. Factors affecting maintenance, proliferation, and germination
of secondary somatic embryos of Eucalyptus globulus Labill. Plant Cell
Tissue and Organ Culture 95:69–78.
Prajapati, Raol BV. 2014. The study on the efficacy of some herbal
extracts for the control of dental caries pathogen-Streptococcus mutans.
International Journal of Pharmaceutical Science and Health Care; 4(1):49-
59.
Prayitno,S.W.,2003, Periodontologi Klinik Fondasi Kedokteran Gigi Masa Depan,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Quirynen M, 2003. Management of Oral Malodour. J Clinical Periodontology; 5
:17-8.
Rachmawati, Ika. 2014. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Seledri
(Apium graveolens) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Candida albicans
In Vitro. Surakarta: UMS.
Rose, L.F., Mealey, B.L., Genco, R.J., and Cohen, D.W., 2004, Periodontics
Medicine, Surgery, and Implants. Elsevier Mosby, Missouri, 108-110.
Rosing CK, Loesche W, 2011. Halitosis: an overview of epidemiology, etiology and
clinical management. Brazil Oral Reserch; 25(5): 467-71.
Seemann R, Passek G et al, 2004. Reduction of oral levels of volatile sulfur
compounds (VSC) by profesional toothcleaning and oral hygiene
instruction in non-halitosis patient. Department of Operative and
Preventive Dentistry and Endodontics. Berlin, Germany.
Sukandar EY, Suwendar, Ekawati, E. 2006. Aktivitas Ekstrak Etanol Herba Seledri
(Apium graveolens) dan Daun Urang Aring (Eclipta prostata L.) terhadap
Pityrosporum ovale. Majalah Farmasi Indonesia; 17(1):7- 12.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
1. Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Safira Dwi Maghfiroh
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 20161041031176
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pasuruan, 04 September 1997
6 E-mail maghfirohsafira@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081232056610

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN 1 SMAN 1 Pasuruan
Kebonsari Pasuruan
Pasuruan
Jurusan Umum Umum MIPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010 – 2013 2013- 2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas
Mahasiswa Penelitian (PKM-P).

Malang, 27 Desember 2018


Pengusul,

(Safira Dwi Maghfiroh)


12

2. Anggota Peneliti 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Aulia Juwanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 20161041031148
5 Tempat dan Tanggal Lahir Senayan, 18 Mei 1998
6 E-mail auliajuwanti@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082236439386

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN 1 Seteluk SMAN 5 Mataram
Senayan
Jurusan Umum Umum MIPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010 – 2013 2013– 2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas
Mahasiswa Penelitian (PKM-P).
Malang, 28 Desember 2018
Pengusul,

(Aulia Juwanti)
13

3. Anggota Peneliti 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dita Ayu Winata
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 20171041031113
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 15 Oktober 1996
6 E-mail ditaayuwinata@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081331764667

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 02 SMPN 1 SMAN
Maron Ponorogo Muhammadiyah 01
Ponorogo
Jurusan Umum Umum IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas
Mahasiswa Penelitian (PKM-P).

Malang, 28 Desember 2018


Pengusul,

(Dita Ayu Winata)


14

4. Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Mutiara Titani, M.Sc., Apt.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 NIP/NIK 170927021990
4 NIDN 0727019002
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 24 Mei 1990
6 Alamat Jl. S. Supriadi No. 24, Malang,
Jawa Timur
7 E-mail mutiara@umm.ac.id
8 Nomor Telepon/Hp 081334611144

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi Universitas Universitas -
Airlangga Gajah Mada
Jurusan Farmasi Ilmu Farmasi, -
Minat:
Manajemen
Farmasi
Tahun Masuk-Lulus 2008-2012 2014-2016 -

C. Kar
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Malang, 27 Desember 2018


Pembimbing,

(Mutiara Titani, M.Sc., Apt.)


15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Perlengkapan yang Diperlukan
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Peralatan
Melakukan
Gunting dan 2 buah 20.000 40.000
Penelitian
Pisau
Sewa Melakukan 1 bulan 400.000 400.000
Laboratorium Penelitian
Sediaan
Farmasi
Sewa Melakukan 1 bulan 400.000 400.000
Laboratorium Penilitian
Mikrobiologi
Sea Melakukan 1 bulan 400.000 400.000
Laboratorium Penelitian
Kimia
Sub Total 1 Rp 1.240.000

2.Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Bahan Bahan aktif 150 kg 35.000 5.250.000
Seledri
Minyak Bahan aktif 100 ml 180.000 180.000
Cengkeh
Clorhexidine Bahan 100 ml 38.000 38.000
kontrol
positif
Aquadest Bahan Dasar 2L 60.000 60.000
Na-Benzoat Zat 1g 80.000 80.000
Tambahan
Sorbitol Zat 1L 60.000 60.000
Tambahan
Oleum menta Zat 10 ml 45.000 45.000
pip Tambahan
Tween 80 Zat 1L 370.000 370.000
Tambahan
Sodium Zat 1 kg 35.000 35.000
bikarbonat Tambahan
Alkohol 70% Disinfektan 1L 70.000 70.000
16

Botol Kaca Wadah 15 buah 3.000 15.000


Bening 100 sediaan
ml
Reaksi Identifikasi 1 paket 105.000 105.000
pewarnaan bakteri
Ose Alat 5 buah 24.000 120.000
pengambilan
bakterin dan
jamur
Biakan Bahan Dasar 5 tabung 250.000 1.250.000
Bakteri biakan
Streptoccus
mutans
Biakan Jamur Bahan Dasar 5 tabung 250.000 1.250.000
Candida biakan
albicans
Media Untuk 5 buah 50.000 250.000
Nutrient pembiakan (10 g)
Broth bakteri
Media Agar Untuk 5 buah 50.000 250.000
pembiakan (10 g)
jamur
Indikator Indikator 1 roll 90.000 90.000
steril sterilisasi alat
Vial 12 buah 3.500 42.000
Petri Dish 12 buah 6.000 72.000
Disposable
Eppendrof 25 buah 1.600 40.000
Disposable
Kertas 1 pack 12.500 12.500
Perkamen
Spiritus 1L 22.000 22.000
Handscoun 1 kotak 60.000 60.000
Masker 1 kotak 60.000 60.000
Tisu 3 bungkus 15.000 45.000
Kertas label 1 bungkus 10.000 10.000
Sub Total 2 Rp
9.881.500

3.Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Transport Jasa - 300.000 300.000
pembelian
17

alat dan
bahan
Sub Total 3 Rp
300.000

4.Lain Lain
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Kertas HVS Untuk 1 rim 50.000 50.000
A4 Percetakan jurnal
dan proposal
konsultasi
Percetakan Untuk 10 kali 7.500 75.000
Percetakan jurnal
dan proposal
konsultasi
Internet Untuk mencari 12 gb 150.000 150.000
referensi
penelitian
Flash disk 4 gb Untuk 1 buah 75.000 75.000
menyimpan data
Scanning 10 kali 15.000 150.000
Materai 2 lembar 10.000 20.000
Sub Total 4 Rp
520.000
Jumlah seluruhanya (Sepuluh Juta) Rp
11.941.500
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


Alokasi
No Progra Bidang
Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
. m Studi Ilmu
(jam/minggu)
1. Safira Dwi Farmasi Kesehatan 16 - Pengurusan
Maghfiroh/ ijin
20161041031117 - Penyiapan
6 bahan
- Pembuatan
formula
- Pengujian
formula
- Pembuatan
laporan
akhir
2. Aulia Juwanti/ Farmasi Kesehatan 16 - Pengurusan
20161041031148 ijin
- Penyiapan
bahan
- Pembuatan
formula
- Pengujian
formula
- Pembuatan
laporan
akhir
3, Dita Ayu Winata/ Farmasi Kesehatan 16 - Pengurusan
20171041031113 ijin
- Penyiapan
bahan
- Pembuatan
formula
- Pengujian
formula
- Pembuatan
laporan
akhir
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Fakultas Teknik-Fakultas Hukum-Fakultas Psikologi-Fakultas Pertanian Peternakan-Fakultas


Kedokteran-Fakultas Ilmu Kesehatan-Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan-Fakultas Agama Islam-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik-
Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Fakultas Pascasarjana

Kampus I : Jl. Bandung 1 Telp.0341-551253 Fax.0341-562124 Malang 65113


Kampus II : Jl. Bendungan Sutami No. 188A tel.0341-552443, 551149
(Hunting) Fax.0341-582060 Malang 65145
Kampus III : Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang Telp.0341-464318-319
Fax.0341-460435, 460782 Malang 65144
E-mail : webmaster@unix.umm.ac.id Website : www.umm.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Safira Dwi Maghfiroh
NIM : 201610410311176
Program Studi : Farmasi
Fakultas : Ilmu Kesehatan UMM
Dengan ini menyatakan bahwa proposal (isi seuai dengan bidang PKM-P ) saya dengan judul
“CELCLOV GARGLE” Obat Kumur Halitosis Berbahan Baku Seledri dan Minyak
Cengkeh.

Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini di buat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar
benarnya.

Malang, 27 Desember 2018

Mengetahui
Wakil Dekan III, Yang Menyatakan,

(Sunardi, S.Kep., M.Kep.) (Safira Dwi Maghfiroh)


NIP: 112.0508.0425 NIM. 201610410311176
20

Anda mungkin juga menyukai