Anda di halaman 1dari 25

PENUNTUN PRAKTIKUM

HORTIKULTURA (409H4103)

Disusun Oleh:
Dr. Juhriah, M.Si
Dr. Sri Suhadiyah, M.Agr
Dr. A. Masniawati, S.Si, M.Si

Dibiayai oleh Dana PPKPS BOPTN UNHAS sesuai dengan surat


Perjanjian Pekerjaan No. 31492/UN4.32/PP.42/2016
Tanggal, 21 Juni 2016

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
Makassar
2016

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENUNTUN PRAKTIKUM JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

JUDUL PRAKTIKUM/ MATA KULIAH : HORTIKULTURA


KODE MATA KULIAH : 409H4103
NAMA LENGKAP
PENANGGUNG JAWAB PENULISAN : DR. JUHRIAH, M.Si
NIP/NIDN : 196312311988102001/0031126308
PANGKAT/GOLONGAN : PEMBINA/ IVA
PROGRAM STUDI : BIOLOGI
FAKULTAS : MIPA
EMAIL : juhriah@gmail.com
SUMBER DANA : Dibiayai oleh dana PPKPS BOPTN
Universitas Hasanuddin sesuai dengan surat
perjanjian pelaksanaan pekerjaan nomor:
31492/UN4.32/PP.42/2016

Makassar, 5 Oktober 2016

Mengetahui, Penanggung Jawab Penulisan


Ketua Jurusan Biologi

Dr. Hj. Zohrah Hasyim, M.Si Dr. Juhriah, M.Si


NIP.195903221987022001 NIP.196312311988102001

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat petunjuk,
inayah dan hidayahNya sehingga penulisan penuntun praktikum Hortikultura ini dapat
diselesaikan.
Hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari
budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Dalam GBHN 1993-1998 selain buah-
buahan, sayuran dan tanaman hias, yang termasuk juga didalamnya adalah tanaman obat-
obatan. Ditinjau dari fungsinya tanaman hortikultura dapat memenuhi kebutuhan jasmani
sebagai sumber vitamin, mineral dan protein (dari buah dan sayur), serta memenuhi
kebutuhan rohani karena dapat memberikan rasa tenteram, ketenangan hidup dan estetika
(dari tanaman hias/bunga). Hortikultura adalah komoditas yang akan memiliki masa depan
sangat cerah menilik dari keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimilikinya dalam
pemulihan perekonomian Indonesia waktu mendatang..
Peran Perguruan Tinggi untuk ikut mensukseskan pengembangan Hortikultura perlu
ditingkatkan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu : Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam pendidikan manusia yang bermutu, untuk memiliki
sumber daya manusia yang berwatak membangu pengetahuan dan keterampilan dan sikap
hidup yang baik perlu diajarkan. Untuk melakukan praktikum yang baik, dibutuhkan buku
penuntun praktikum. Praktikum yang dilakukan di Laboratorium dan di lapangan ini
merupakan bagian dari mata kuliah Hortikultura yang dilakukan di kelas dalam bentuk
ceramah dan diskusi..
Ucapan terima kasih penulis sampaikan atas dukungan DanaPPKPS BOPTN
UNHAS sesuai dengan surat Perjanjian Pekerjaan No. 31492/UN4.32/PP.42/2016 Tanggal,
21 Juni 2016 untuk penyusunan penuntun praktikum Hortikultura ini.
Mudah-mudahan penuntun ini dapat membantu mahasiswa dalam melakukan
praktikum dan bermanfaat untuk pengembangan bidang ilmu Hortikultura

Makassar, Oktober 2016

Penyusun

iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM
HORTIKULTURA (409H4103)
1. Praktikan harus hadir ditempat praktikum 15 menit sebelum praktikum.
2. Praktikan berpakaian rapi, memakai jas praktikum dengan papan nama, serta membawa kotak
alat.
3. Praktikan membawa referensi bahan praktikum, buku penuntun, kartu kontrol.
4. Selama kegiatan praktikum berlangsung hendaknya menjaga ketertiban dan kebersihan
5. Selama praktikum para praktikan tidak membuat kegaduhan (bercakap-cakap seperlunya).
6. Praktikan bertanggungjawab sejak penyiapan sampai selesainyasemua rangkain setiap acara
praktikum.
7. Praktikan mengerjakan laporan praktikum dengan diawasi/dibantu oleh asisten
8. Praktikan wajib menghadiri 100 % praktikum, kecuali ada alasan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan..
Kriteria Penilaian
1. Tugas Pendahuluan : point 10
2. Keaktifan di lab : point 15
3. Respon Tulis : point 25
4. Laporan : point 50
Total : point 100
Pembagian Kelompok
Kelompok praktikum terdiri atas 2-3 mahasiswa yang diketuai oleh seorang mahasiswa. Setiap
anggota kelompok diwajibkan memelihara tanaman sebaik mungkin. Setiap kelompok diwajibkan
mebuat satu buku catatan yang dapat digunakan untuk memcatat berbagai macam keperluan seperti:
cara sarana produksi, bahan, serta data percobaan. Buku catatan ini akan diperiksa secara rutin oleh
pembimbing/pendamping praktikum.

DESKRIPSI MATA KULIAH HORIKULURA


Mata kuliah Hortikultura memuat pengertian, pengelompokan dan peran hortikultura, konsep
dasar dan tehnik budidaya tanaman bua-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman hias, penanganan
organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu serta pasca panen.

KOMPETENSI MATA KULIAH/PRAKTIKUM

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep dasar dan tehnik
budidaya tanaman hortukultura hingga pasca panen serta penanganan organisme pengganggu
tanaman (OPT) secara terpadu.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... I

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

TATA TERTIB PRAKTIKUM ........................................................................ iv

DESKRIPSI MATA KULIAH HORIKULURA .................................................... iv

KOMPETENSI MATA KULIAH/PRAKTIKUM ................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

PRAKTIKUM I. Perbanyakan Generatif Tanaman Sayur-sayuran, Buah-

buahan dan tanaman hias (Penyemaian benih) …....... 1

PRAKTIKUM II. Perbanyakan Generatif Tanaman Sayur-sayuran, Buah-

buahan dan tanaman hias (Penanaman pada Media

pemelharaan)..........………….. 3

PRAKTIKUM III. Penanaman Sayur- sayuran secara Hidroponik ........... 5

PRAKTIKUM IV. Stek batang dan Stek Daun …………............................. 8

PRAKTIKUM V. Cangkok Kerat …........................................................... 11

PRAKTIKUM VI. Grafting …………………………………………………...... 14

PRAKTIKUM VII. Panen dan pasca Panen (Pembuatan Saos Lombok) .... 16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 18

KARTU KONTROL .................................................................................... 19

RENCANA ANGGARAN BIAYA .................................................................. 20

v
PRAKTIKUM 1
PERBANYAKAN GENERATIF TANAMAN SAYURAN,
BUAH-BUAHAN DAN TANAMAN HIAS
(PENYEMAIAN BENIH )

DASAR TEORI
Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang mempunyai sifat-sifat khusus, dimana
mutu hasil merupakan tujuan akhir suatu pengelolaan pertanaman. Oleh karena itu
budidayanya harus dilakukan secara intensif baik intensif modal, intensif tenaga kerja,
maupun intensif waktu. Ketiga hal inilah yang membedakan budidaya tanaman hortikultura
dengan tanaman yang lain.
Mahasiswa dituntut bekerja dengan rajin, terampil, dan tangkas. Disamping itu juga
dituntut adanya kerjasama kelompok yang baik. Setiap mahasiswa harus ikut terlibat
langsung dalam setiap tahap/proses kegiatan mulai dari semai hingga panen. Hal ini perlu
diperhatikan sebab tanaman hortikultura mempunyai umur yang relatif pendek dengan
pertumbuhan yang relatif cepat, disamping itu terdaptnya sifat yang sangat berbeda-beda
antar tanaman.
Perbanyakan tanaman adalah pengulangan dan penggandaan yang diwujudkan pada
teriptanya generasi baru sehingga dapat terhindar dari kepunahan dan mencegah terjadinya
erosi genetik, dapat dibedakan atas 2 cara yaitusecara seksual/generatif dan cara aseksual
/vegetatif
Ada 3 syarat agar benih/biji dapat berkecambah yaitu:
1. Benih dalam keadaan hidup (viable)
2. Tidak dorman
3. Persyaratan lingkungan untuk perkecambahan terpenuhi

TUJUAN/ Sasaran Pembelajaran


Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyiapkan benih dan media semai yang baik
2. Menyemaikan benih
3. Menghitung viabilitas benih

BAHAN DAN ALAT


1. Benih sayuran (sawi , selada dan kangkung), buah-buahan (melon, jambu biji ),
tanaman hias (beberapa tanaman Asteraceae dan Amaranthaceae)

1
2. Kompos/pupuk kandang dan berbagai bahan media
3. Polibag, kotak pesemaian
4. Sprayer
5. Talang air (plastik)
6. Kompor dan pelubang
INSTRUKSI KERJA
1. Siapkan polibag dengan ukuran diameter 30 cm
2. Siapkan wadah berupa talang air dengan ukuran panjang sekitar 2 meter
3. Buat lubang pada talang air dengan cara memanaskan potongan besi kemudian
dibuat lubang pada kedua ujung talang.
4. Campurkan media berupa sekam, tanah dan pupuk kandang/kompos , pupuk dasar
(40 g urea, 20 g TSP, 15 g KCl), aduk rata dan siram dengan air
5. Isi polibag dengan media campuran sampai 2/3 bagian (untuk semai)
6. Isi talang dengan volume 2/3 tinggi talang (untuk tanam pindah atau tanam langsung
seperti kangkung).
7. Siapkan 100 benih untuk setiap jenis sayuran, dan tanaman hias, dan 20 benih melon
8. Taburkan benih secara merata , lalu tutupi tanah setebal 1 – 2 cm, siram dengan air
menggunakan sprayer.
9. Amati 3 – 5 hari benih akan tumbuh .
10. Hitung viabilitas biji masing-masing jenis sayuran.
11. Setelah berumur 2-3 minggu bibit tanaman sawi ataupun selada ditanam pindah
(praktikum 2)
12. Untuk tanaman kangkung (tanam langsung). Lakukan pemeliharan (penyiraman,
penyulaman/jika perlu dan penyiangan)
13. Panen setelah berumur sekitar 45-50 hari
14. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mencabutnya atau memotong batangnya.

2
PRAKTIKUM 2
PERBANYAKAN GENERATIF TANAMAN SAYURAN,
BUAH-BUAHAN DAN TANAMAN HIAS
(PENANAMAN PADA MEDIA PEMELIHARAAN)

DASAR TEORI

Benih yang telah disemai di tempat pesemaian akan tumbuh jika 3 syarat yang telah
disebutkan pada teori praktikum sebelumnya terpebuhi. Setiap jenis tanaman membutuhkan
waktu tertentu untuk berkecambah. Setelah proses perkecambahan maka bibit tanaman perlu
dipindahkan kewadah/media pemeliharaan agar pertumbuhannya optimal.

Usaha budidaya tanaman hortkultura (sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan


obat-obatan) hendaknya diperhatikan aspek media (tanah) sebagai media tumbuh, cara
penanaman dan pengendalian organisme pengganngu tanaman (OPT) agar tanaman yang
diusahakan dapat tumbuh optimal dan memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Syarat media yang baik adalah:


1. Cukup kompak (firm & dense)
2. Water holding capasity baik/ tinggi
3. Aerasi baik
4. Bebas dari benih gulma, nematoda, jamur, bakteri patogen dan musuh alami tanaman
yg lain
5. Menyediakan unsur hara esensial bagi tanaman.

TUJUAN/SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyiapkan media tanam yang baik
2. Melakukan penanaman/pemindahan bibit ke wadah pemeliharaan

BAHAN DAN ALAT

1. Bibit hasil praktikum sebelumnya yaitu sayuran (sawi , selada dan kangkung),
buah-buahan (melon, jambu biji ), tanaman hias (beberapa tanaman Asteraceae dan
Amaranthaceae)
2. Kompos/pupuk kandang dan berbagai bahan media

3
3. Polibag
4. Talang air (plastik)
5. Kompor dan pelubang

INSTRUKSI KERJA
1. Siapkan polibag dengan ukuran diameter 30 cm
2. Siapkan wadah berupa talang air dengan ukuran panjang sekitar 2 meter
3. Buat lubang pada talang air dengan cara memanaskan potongan besi kemudian
dibuat lubang pada kedua ujung talang.
4. Campurkan media berupa sekam, tanah dan pupuk kandang/kompos , pupuk dasar
(40 g urea, 20 g TSP, 15 g KCl), aduk rata dan siram dengan air
5. Isi polibag dengan media campuran sampai 2/3 bagian (untuk semai)
6. Isi talang dengan volume 2/3 tinggi talang (untuk tanam pindah atau tanam langsung
seperti kangkung
7. Bibit sawi dan selada berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan
ke talang air berisi media .
8. Pilihlah bibit yang baik lalu buat lubang dengan jarak tanam 15 cm, pindahkan bibit
dengan hati-hati.
9. Lakukan pemeliharan (penyiraman, penyulaman dan penyiangan)
10. Tanaman sayuran dapat dipanen setelah berumur sekitar 45-50 hari
11. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mencabutnya atau memotong batangnya
atau dengan memetik daunnya (beberapa kali panen)
12. Tanaman hias Asteraceae dan Amaranthacea pada umur 1 bulan sudah mulai
berbunga.
13. Pemeliharan tanaman melon sampai panen membutuhkan waktu sekitar 2 bulan.

4
PRAKTIKUM 3
PENANAMAN SAYURAN SECARA HIDROPONIK

DASAR TEORI

Salah satu cara untuk mendapatkan sayuran segar tanpa pestisida adalah dengan
menanam sendiri sayuran. Hidroponik merupakan salah satu sistem atau cara bercocok
tanam yang tidak membutuhkan lahan yang luas. dan yang lebih menguntungkan adalah kita
tidak perlu menyirami. Menanam tanaman sayuran dengan memanfaatkan air sebagai media
pengganti tanahnya atau yang disebut juga dengan hidroponik merupakan salah satu solusi
yang dapat menjadi pilihan.

Sesuai namanya, hidroponik adalah cara bertanam menggunakan media air sehingga
tidak memerlukan tanah atau area yang luas. Secara sederhana, hidroponik adalah metode
budidaya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah.
Hal ini membuat parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan lebih
mudah dikelola. Hidroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida dan pestisida beracun
sehingga lebih ramah lingkungan dan sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat.
Bertanam dengan hidroponik akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia.
yang sehat buat kita semua.

Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding
tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Alasan untuk ini adalah karena
tanaman hidroponik langsung mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi. Kondisi ini
juga membuat tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Dan karena energi yang
diperlukan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit, sisa energi bisa disalurkan ke bagian lain
dari tanaman. Tanaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih. Hidroponik juga ramah
lingkungan karena tidak membutuhkan air sebanyak berkebun secara konvensional. Ini
karena hidroponik tidak memerlukan penyiraman sama sekali

Ada beberapa Metode dalam Sistem bercocok tanam secara hidroponik, daintaranya
adalah sistem sumbu dan rakit apung atau dapat juga dengan cara yang sederhana hanya
menggunakan baskom dan baskom berlubang (saringan) yang biasa diguakan di rumah
tangga.

5
TUJUAN/SASARAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:

1. Membuat larutan hidroponik


2. Membuat wadah hidroponik
3. Melakukan penanaman dan pemelharaan tanaman hidroponik

BAHAN DAN ALAT


Nutrisi hidroponik AB MIX, media tanam rockwool, benih sayuran sawi, selada,
kangkung. Instalasi hidroponik, Botol bekas air mineral, gelas plastik bekas air mineral,
Kain planel, Pisau, Gunting, Gelas ukur, Air suling, Baskom, baskom berlubang (Saringan),
solder/pelubang, Media tanam (rocwool, arang sekam, kerikil, pasir malang, pecahan bata
merah). Pilih yang paling mudah didapat.

INSTRUKSI KERJA
Kangkung Hidroponik

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Susun baskom dan saringan dengan posisi saringan disebelah atas.
3. Isi air pada baskom bawah hingga tinggi air mencapai dasar baskom berlubang
(saringan)
4. Tuangkan benih kangkung kedalamnya kira-kira sebanyak 1 sendok makan.
5. Tutup dengan plastik berwarna hitam dan simpan didalam ruangan
6. Jika benih kangkung sudah pecah segera bawa keluar dan kenalkan dengan sinar
matahari, jika airnya kotor atau berbau gantikan dengan air yang baru.
7. Jika tanaman sudah berdaun, berikan nutrisi ABmix khusus sayuran daun dengan
takaran 5ml A + 5ml B untuk 1 liter air.
8. Jika tanaman sdh berusia 2 minggu takaran atau kadar nutrisinya bisa ditambahkan
menjadi 7ml A + 7ml B untuk 1 liter air.
9. Tanaman kangkung dapat dipanen pada usia 4 minggu atau sekitar 30 hari
10. Amati pertumbuhan tanaman kangkng

Sawi Hidroponik Sistem sumbu:

1. Potong botol menjadi 2 bagian. (atas dan bawah)


2. Lubangi bagian atas (daerah leher botol) untuk pemasangan sumbu dan aliran udara

6
3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol
4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik.
5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau
pecahan bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media
ini hanya untuk pijakan akar agar tidak rebah.
6. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.
7. Siram dengan larutan nutrisi hidroponik.
8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar matahari.

7
PRAKTIKUM 4
PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN CARA STEK BATANG
DAN STEK DAUN
DASAR TEORI
Perbanyakan dengan stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara menumbuhkan
akar dan pucuk dari potongan/bagian tanaman seperti akar, batang atau pucuk sehingga
menjadi tanaman baru.
Alasan umum memperanyak tanaman secara vegetatif adalah:

1. Tanamannya tidak menghasilkan biji


2. Memperbanyak klon tanaman. Penting untuk tanaman heterozygot agar
kharakteristik khasnya tidak hilang
3. Tanaman kawin silang jika diperbanyak dengan biji tidak akan serupa dengan
induknya.
4. Memperpendek fase vegetatif non produktif ( lebih cepat berbuah).
5. Meningkatkan keuntungan ekonomi dengan cara mempercepat panen.
6. Untuk menggabungkan 2 atau lebih klon unggul pada satu individu (okulasi,
penyambungan)

Perbanyakan Secara Vegetatif dibedakan atas:


- Anakan - Tunas - stek
- Perundukan - umbi - cangkok
- Penyambungan - Kultur jaringan
KEUNTUNGAN PERBANYAKAN STEK
1. Teknik pelaksanaan sederhana, murah, cepat
2. Tidak ada inkompatibilitas
3. Banyak bibit dihasilkan dari 1 induk
4. Hasilnya mempunyai sifat genetik spt induknya.

TUJUAN/SASARAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menyiapkan bahan stek yang baik

8
2. Membuat stek
3. Melakukan penanaman stek dengan baik

BAHAN DAN ALAT


1. Batang Ubi Kayu
2. Batang Ubi jalar
3. Daun Cocor bebek
4. Daun lidah mertua
5. Pisau/gunting tanaman dll
INSTRUKSI KERJA STEK BATANG

1. Pilihlah induk yang dikehendaki untuk sumber pengambilan stek (Gambar 1a).
Pilihlah sesuai dengan sifat yang dikehendaki, sesuai dengan tujuan pertanaman.
2. Pilihlah cabang yang sehat dan tidak terlalu tua pada pohon induk yang telah dipilih
sebelumnya. Cabang yang terlalu tua atau terlalu muda tidak baik untuk dijadikan
sebagai bahan stek (Gambar 1a).
3. Potonglah cabang yang terpilih dengan arah potong serong/ miring (Gambar 1b).
4. Pangkaslah daun sehingga tersisa sepasang daun (Gambar 1c).
5. Patonglah daun yang tersisa sehingga tertinggal 1/3 – 1/2 bagian (Gambar 1d).
6. Rendamlah pangkal stek dengan zat perangsang (Misalnya Rootone F) untuk
mempercepat tumbuhnya akar stek.
7. Tanamlah stek dalam polibag yang telah diisi dengan media (Gambar 1e dan 1f).
8. Tempatkanlah polibag dalam naungan.
9. Siramlah dengan teratur.

9
INSTRUKSI KERJA STEK DAUN

1. Pilih tanaman induk yang sehat.


2. Pilih daun yang pertumbuhannya sudah oiptimal, tidak terlalu tua dan tidak terlalu
muda.
3. Petik daun, potong dan taruh langsung diatas media tanah berhumus atau jika
menggunakan media cair maka potongan daun diletakkan sedemikian rupa agar ada
bagian yang bersentuhan dengan air.
4. Untuk media tanah, lakukan penyiraman seperlunya.
5. Amati dan cacat pertubahan yang terjadi
6. Setelah tanaman muda (benih) telah berakar dilanjutkan pemeliharaan atau
dilakukan pemindahan ke tempat pemeliharaan/pembesaran
7. Catat data pertumbuhan tanaman.

10
PRAKTIKUM 5
CANGKOK KERAT
DASAR TEORI
Mencangkok adalah suatu teknik perbanyakan tanaman dengan cara merangsang
timbulnya perakaran pada cabang pohon sehingga dapat ditanam sebagai tanaman baru.
Cara merangsang timbulnya akar tersebut adalah dengan mengupas kulit luar cabang
selanjutnya cabang yang terkupas tadi diberi media tanah
Beberapa persyaratan pohon buah yang akan dicangkok adalah:
• Tumbuh baik dan sehat.
• Berbuah banyak dan manis.
• Rasanya enak.
Persyaratan cabang atau ranting yang baik untuk dicangkok sebagai berikut:
• Cabang yang baik untuk dicangkok yang tumbuhnya tegak atau condong 45 derajat.
• Besarnya cabang sebesar ibu jari sampai pergelangan tangan dewasa.
• Jangan mencangkok cabang yang terlalu muda atau terlalu tua karena cabang terlalu
tua akan sukar keluar akarnya dan yang terlalu muda akan mudah patah serta lambat
berbuah.
• Panjang dari ujungnya cabang sampai tempat cangkokan 50-100 cm tergantung
besar cabang yang dicangkok.
• Waktu yang baik untuk mencangkok adalah pada musim hujan supaya media selalu
basah.
• Cabang bukan termasuk tunas air

TUJUAN/SASARAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:

1. Terampil membuat cangkokan metode kerat pada berbagai tanaman


2. Mampu melakukan pemindahan dan penanaman serta pemeliharaan hasil
cangkokaan

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

• Pisau yang tajam dan bersih untuk mengupas kulit cabang.


• Plastik putih/sabut kelapa untuk pembungkus kulit pohon.

11
• Tali rafia/tali bambu untuk pengikat.
• Tanaman mangga, jeruk dan adenium
• Tanah yang subur atau mos sabut kelapa yang sudah dihancurkan untuk media
tumbuh akar.

INSTRUKSI KERJA
1. Pilihlah pohon induk sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki .
2. Pilihlah cabang pada pohon induk yang terpilih yang tidak terlalu tua.
3. Kupaslah kulit cabang pada salah satu buku sepanjang kira-kira 4 cm (sesuaikan
besar cabang) .
4. Bersihkanlah kambium yang terdapat pada cabang yang telah dikupas, dan
keringkanlah selama 1 hari, untuk tanaman yang bergetah keringkanlah 3-4 hari.
5. Buatlah adonan tanah dan pupuk kandang secukupnya.
6. Tempelkanlah adonan itu pada cabang yang telah dikupas dan bungkuslah dengan
sabut kelapa atau plastik.
7. Ikatlah kedua ujung bungkusan dengan tali .
8. Siramlah cangkokan secara teratur.
9. Tunggulah sampai akarberkembang.
10. Potonglah cangkokan di bawah bungkusan bila akar sudah banyak
11. Tanam pada polibag atau lahan

12
13
PRAKTIKUM 6
GRAFTING
DASAR TEORI
Grafting (sambung tunas) adalah salah satu metode perbanyakan vegetatif yang
banyak dilakukan pada tanaman hias ataupun buah-buahan. Tehnik ini memerlukan batang
atas dengan mata tunas 2 atau lebih dan penyambungan dengan menyertakan kayunya.
Ada beberapa metode penyambungan diantaranya:
 Sambung lidah (Tongue grafting)
 Sambung samping( Side grafting)
 Sambung celah (Cleft grafting)
 Sambung susu (Aproach grafting)
 Sambung tunjang (Inarching)
Pemilihan metode tergantung pada beberapa pertimbangan, antara lain:
1. Jenis tanaman
2. Kondisi batang bawah dan batang atas
3. Ketersediaan bahan
4. Tujuan propagasi
5. Peralatan
6. Keahlian pekerja sambung
Contoh: mangga golek sukar disambung pada batang bawah mangga madu
KRITERIA INKOMPATIBILITAS

1. Tingkat keberhasilan sambungan rendah

2. Tanaman yg sdh berhasil tumbuh, daun menguning, rontok lalu mati tunas

3. Mati muda pada bibit sambungan

4. Perbedaan laju tumbuh antara batang ↑ dan batang ↓

5. Terjadi pertumbuhan yg berlebihan baik batang ↑ ataupun batang ↓

HAL YG HARUS DIHINDARKAN

1. Kelembaban udara tinggi di tempat penyambungan

2. Panas matahari langsung

3. Pelaksanaan diwaktu hujan

14
4. Asal usul cabang/batang atas tidak diketahui

TUJUAN/SASARAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:

a. Memilih batang bawah dan batang atas yang baik


b. Melakukan sambungan yang baik

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Batang bawah, Batang atas/tunas/pucuk, Pisau, Tali rapia

INSTRUKSI KERJA

1. Pilihlah batang atas dan batang bawah yang kompatibel (kemampuan 2 jenis
tanaman tumbuh menjadi satu tanaman baru). Hal ini dapat terjadi jika 2 jenis
tanaman mempunyai keeratan hubungan kekeluargaan.
2. Pilih metode sambungan
2. Sambungan dilakukan dengan cara jaringan kambium kedua tanaman bersinggungan
(tdk renggang, tidak terlalu rapat), perlu dibungkus dan diikat.
3. Lakukan penyambungan dI saat kedua tanaman dalam kondisi fisiologis yang tepat,
tunas dorman, atau segera akan tumbuh (perhatikan ketika memilih batang atas)
4. Sambungan lakukan segera setelah entris diambil dari pohon induk.
5. Tunas yg tumbuh pada wiwilan setelah penyambungan harus dibuang agar tidak
menyaingi pertumbuhan tunas pada entris.
6, Lakukan penyiraman secukupnya.
7. Amati dan catat perubahan yang terjadi

15
PRAKTIKUM 7
PANEN DAN PASCA PANEN
(PEMBUATAN SAOS LOMBOK)
DASAT TEORI
Pemanenan merupakan kegiatan yang sangat menentukan dalam kegiatan
operational hortikultura, dan seringkali merupakan bagian termahal dari kegiatan
produksi. Pemanenan diartikan sebagai upaya memisahkan bagian tanaman yang
memiliki nilai ekonomi dari tanaman induknya. Pada tanaman buah-buahan, bagian
yang dipanen tentu saja adalah buah, sedangkan pada tanaman sayuran, bagian
tersebut dapat berupa akar, batang, daun, bunga, maupun buah. Pada tanaman hias,
bagian yang dipanen dapat berupa bunga beserta tangkainya (tanaman hias
berbunga) atau daun (tanaman hias tidak berbunga).
Kualitas produk yang baik akan sangat menentukan harga pasar. Konsumen
akan kehilngan selera untuk membeli jika penampilan produk sudah jelek.
Kerusakan pascapanen produk hortikultura sangat menonjol. Kerusakan dapat terjadi
karena kurang cermat dalam menentukan umur panen, cara panen, pengklasan,
pengemasan, pengangkutan dan penyimpanan.
Untuk mengurangi kerusakan dan anjloknya harga pada musim panen raya salah
satu langkah yang dapat dilakukan adalah melakukan pengolahan. Salah satu
contohnya adalah mengolah cabai atau tomat menjadi saos.

TUJUAN/SASARAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:

a. Memilih bahan yang baik untuk pembuatan saos


b. Membuat saos lombok

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN:


Cabai, tomat, gula pasir, garam, maizena, bawang putih, air, Na Benzoat, asam cuka
25%, panci, kompor, kukusan, pengaduk, timbangan, gelas ukur dll

INSTRUKSI KERJA

1. Siapkan 1,5 kg cabai merah besar, bawang putih tanpa kulit seberat 0,5 kg
2. Cuci cabai, buang tangkai buah dan bijinya
3. Siapkan dandang, kukus pada suhu 100oCselama 1 – 2 menit

16
4. Giling cabai dan bawang putih, dan tambahkan (71,5 g garam, 0,5 kg tomat, 60 g
gula pasir, 47 ml as cuka 25%, 50 g maizena, 200 ml air, Na-Benzoat (bisa
tidak).
5. Bubur cabai diaduk dan dipanaskan dengan api kecil sampai mendidih dan
mengental (± 95 oC selama 5 menit)
6. Masukkan dalam botol steril tertutup
7. Produk saos lombok dapat disimpan pada suhu ruang (± 28-31oC)atau suhu
rendah/dalam kulkas (5-10 oC

17
DAFTAR PUSTAKA

Arief, A. 1990. Hortikultur. Andi Offset. Jakarta.


Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press. Jakarta.
Lakitan, B. 1995. Hortikultura (Teori, Budidaya dan Pasca Panen). PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Soewito, M. 1987. Bercocok tanam. Titik Terang. Jakarta
Sunaryono, H. 1984. Pengantar Pengatahuan dasar Hortikultura. Sinar Baru. Bandung
Sutanto,T., 2015. Rahasia Sukses Budi daya Tanaman dengan Sistem Hidroponik. Bibit
Publiser, Jakarta
Zulkarnaen, 2014. Dasar-Dasar Hortikultura. Bumi Aksara. Jakarta.

18
KARTU KONTROL
PRAKTIKUM HORTIKULTURA
Nama Mahasiswa :
No. Mahasiswa :
Asisten Pembimbing :
Semester Akhir : 20 / 20

MINGGU HARI/TGL MATERI PRAKTIKUM PARAF


I Perbanyakan Generatif Tanaman Sayur-
sayuran, Buah-buahan dan tanaman hias
(Penyemaian benih)

II Perbanyakan Generatif Tanaman Sayur-


sayuran, Buah-buahan dan tanaman hias
(Penanaman pada Media pemelharaan)

III Penanaman Sayur- sayuran secara


Hidroponik

IV Stek batang dan Stek Daun

V Cangkok Kerat

VI Grafting

VII Panen dan pasca Panen (Pembuatan Saos


Lombok)

Makassar, ………………………20

Asisten Pembimbing Penanggungjawab Mata Kuliah

Dr. Juhriah, M.Si.

------------------------------ NIP: 196312311988102001

19
Rencana Anggaran Biaya

Praktikum Hortikultura di Laboratorium


NO Nama Bahan volume Harga Jumlah (Rp)
satuan
1 Benih selada 1 bungkus 20.000,- 20.000,-
2 Benih sawi 1 bungkus 20.000,- 20.000,-
3 Benih selada 1 bungkus 20.000,- 20.000,-
4 Benih kangkung 1 bungkus 20.000,- 20.000,-
5 Benih Catharanthus 1 bungkus 20.000,- 20.000,-
6 Benih Zinnia sp 1 bungkus 20.000,- 20.000,-
7 Benih Helianthus annuus 1 bungkus 20.000,- 20.000,-
8 Benih Celosia sp 1 bungkus 20.000,- 20.000,-
9 Tanaman Scindapsus sp 10 batang 5.000,- 50.000,-
10 Batang ubi kayu 10 batang 2.000,- 20.000,-
11 Cabe besar 1 kg 30.000,- 30.000,-
12 Tomat 1 kg 10.000,- 10.000,-
13 Bawang putih 0,5 kg 30.000,- 15.000,-
14 Bawang merah 0,5 kg 40.000,- 20.000,-
15 Tepung Maizena 1 bungkus 5.000,- 5.000,-
16 Kompos 3 karung 25.000,- 75.000,-
17 Media tanam campuran 3 karung 15.000,- 45.000,-
18 Sekam bakar 1 karung 25.000,- 25.000,-
19 Pupuk NPK 1 kg 25.000,- 25.000,-
20 Bibit Aglonema sp 10 batang 10.000,- 100.000,-
21 Bibit Anthurium 10 batang 20,000,- 200.000,-
22 Nurrisi Hydroponik.A dan B 2 bungkus 30.000,- 60.000,-
23 Talang air 2 batang 90.000,- 180.000,-
24 Instalasi Hydroponik 1 set 1.250.000,- 1.250.000,-
25 Kain planel 2 meter 25.000,- 50.000,-
26 Rockwool 3 papan 30.000,- 90.000,-
27 Baskom 6 buah 5.000,- 30.000,-
28 Baskom berlubang/saringan 6 buah 5.000,- 30.000,-
29 Air suling/air gallon 2 gallon 10.000,- 20.000,-
30 Pisau (cutter) 5 buah 5.000,- 25.000,-
31 Gunting tanaman 2 buah 25.000,- 50.000,-
32 Kuas 2 buah 5.000,- 10.000,-
33 Tali rapiah 2 gulung 3.000,- 6.000,-
34 Pot tanaman 20 buah 25.000,- 500.000,-
Total 3.075.000,-
Tiga juta tujuhpuluh lima ribu rupiah,

20

Anda mungkin juga menyukai