HORTIKULTURA (409H4103)
Disusun Oleh:
Dr. Juhriah, M.Si
Dr. Sri Suhadiyah, M.Agr
Dr. A. Masniawati, S.Si, M.Si
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
Makassar
2016
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENUNTUN PRAKTIKUM JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat petunjuk,
inayah dan hidayahNya sehingga penulisan penuntun praktikum Hortikultura ini dapat
diselesaikan.
Hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari
budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Dalam GBHN 1993-1998 selain buah-
buahan, sayuran dan tanaman hias, yang termasuk juga didalamnya adalah tanaman obat-
obatan. Ditinjau dari fungsinya tanaman hortikultura dapat memenuhi kebutuhan jasmani
sebagai sumber vitamin, mineral dan protein (dari buah dan sayur), serta memenuhi
kebutuhan rohani karena dapat memberikan rasa tenteram, ketenangan hidup dan estetika
(dari tanaman hias/bunga). Hortikultura adalah komoditas yang akan memiliki masa depan
sangat cerah menilik dari keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimilikinya dalam
pemulihan perekonomian Indonesia waktu mendatang..
Peran Perguruan Tinggi untuk ikut mensukseskan pengembangan Hortikultura perlu
ditingkatkan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu : Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam pendidikan manusia yang bermutu, untuk memiliki
sumber daya manusia yang berwatak membangu pengetahuan dan keterampilan dan sikap
hidup yang baik perlu diajarkan. Untuk melakukan praktikum yang baik, dibutuhkan buku
penuntun praktikum. Praktikum yang dilakukan di Laboratorium dan di lapangan ini
merupakan bagian dari mata kuliah Hortikultura yang dilakukan di kelas dalam bentuk
ceramah dan diskusi..
Ucapan terima kasih penulis sampaikan atas dukungan DanaPPKPS BOPTN
UNHAS sesuai dengan surat Perjanjian Pekerjaan No. 31492/UN4.32/PP.42/2016 Tanggal,
21 Juni 2016 untuk penyusunan penuntun praktikum Hortikultura ini.
Mudah-mudahan penuntun ini dapat membantu mahasiswa dalam melakukan
praktikum dan bermanfaat untuk pengembangan bidang ilmu Hortikultura
Penyusun
iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM
HORTIKULTURA (409H4103)
1. Praktikan harus hadir ditempat praktikum 15 menit sebelum praktikum.
2. Praktikan berpakaian rapi, memakai jas praktikum dengan papan nama, serta membawa kotak
alat.
3. Praktikan membawa referensi bahan praktikum, buku penuntun, kartu kontrol.
4. Selama kegiatan praktikum berlangsung hendaknya menjaga ketertiban dan kebersihan
5. Selama praktikum para praktikan tidak membuat kegaduhan (bercakap-cakap seperlunya).
6. Praktikan bertanggungjawab sejak penyiapan sampai selesainyasemua rangkain setiap acara
praktikum.
7. Praktikan mengerjakan laporan praktikum dengan diawasi/dibantu oleh asisten
8. Praktikan wajib menghadiri 100 % praktikum, kecuali ada alasan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan..
Kriteria Penilaian
1. Tugas Pendahuluan : point 10
2. Keaktifan di lab : point 15
3. Respon Tulis : point 25
4. Laporan : point 50
Total : point 100
Pembagian Kelompok
Kelompok praktikum terdiri atas 2-3 mahasiswa yang diketuai oleh seorang mahasiswa. Setiap
anggota kelompok diwajibkan memelihara tanaman sebaik mungkin. Setiap kelompok diwajibkan
mebuat satu buku catatan yang dapat digunakan untuk memcatat berbagai macam keperluan seperti:
cara sarana produksi, bahan, serta data percobaan. Buku catatan ini akan diperiksa secara rutin oleh
pembimbing/pendamping praktikum.
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep dasar dan tehnik
budidaya tanaman hortukultura hingga pasca panen serta penanganan organisme pengganggu
tanaman (OPT) secara terpadu.
iv
DAFTAR ISI
pemelharaan)..........………….. 3
PRAKTIKUM VII. Panen dan pasca Panen (Pembuatan Saos Lombok) .... 16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 18
v
PRAKTIKUM 1
PERBANYAKAN GENERATIF TANAMAN SAYURAN,
BUAH-BUAHAN DAN TANAMAN HIAS
(PENYEMAIAN BENIH )
DASAR TEORI
Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang mempunyai sifat-sifat khusus, dimana
mutu hasil merupakan tujuan akhir suatu pengelolaan pertanaman. Oleh karena itu
budidayanya harus dilakukan secara intensif baik intensif modal, intensif tenaga kerja,
maupun intensif waktu. Ketiga hal inilah yang membedakan budidaya tanaman hortikultura
dengan tanaman yang lain.
Mahasiswa dituntut bekerja dengan rajin, terampil, dan tangkas. Disamping itu juga
dituntut adanya kerjasama kelompok yang baik. Setiap mahasiswa harus ikut terlibat
langsung dalam setiap tahap/proses kegiatan mulai dari semai hingga panen. Hal ini perlu
diperhatikan sebab tanaman hortikultura mempunyai umur yang relatif pendek dengan
pertumbuhan yang relatif cepat, disamping itu terdaptnya sifat yang sangat berbeda-beda
antar tanaman.
Perbanyakan tanaman adalah pengulangan dan penggandaan yang diwujudkan pada
teriptanya generasi baru sehingga dapat terhindar dari kepunahan dan mencegah terjadinya
erosi genetik, dapat dibedakan atas 2 cara yaitusecara seksual/generatif dan cara aseksual
/vegetatif
Ada 3 syarat agar benih/biji dapat berkecambah yaitu:
1. Benih dalam keadaan hidup (viable)
2. Tidak dorman
3. Persyaratan lingkungan untuk perkecambahan terpenuhi
1
2. Kompos/pupuk kandang dan berbagai bahan media
3. Polibag, kotak pesemaian
4. Sprayer
5. Talang air (plastik)
6. Kompor dan pelubang
INSTRUKSI KERJA
1. Siapkan polibag dengan ukuran diameter 30 cm
2. Siapkan wadah berupa talang air dengan ukuran panjang sekitar 2 meter
3. Buat lubang pada talang air dengan cara memanaskan potongan besi kemudian
dibuat lubang pada kedua ujung talang.
4. Campurkan media berupa sekam, tanah dan pupuk kandang/kompos , pupuk dasar
(40 g urea, 20 g TSP, 15 g KCl), aduk rata dan siram dengan air
5. Isi polibag dengan media campuran sampai 2/3 bagian (untuk semai)
6. Isi talang dengan volume 2/3 tinggi talang (untuk tanam pindah atau tanam langsung
seperti kangkung).
7. Siapkan 100 benih untuk setiap jenis sayuran, dan tanaman hias, dan 20 benih melon
8. Taburkan benih secara merata , lalu tutupi tanah setebal 1 – 2 cm, siram dengan air
menggunakan sprayer.
9. Amati 3 – 5 hari benih akan tumbuh .
10. Hitung viabilitas biji masing-masing jenis sayuran.
11. Setelah berumur 2-3 minggu bibit tanaman sawi ataupun selada ditanam pindah
(praktikum 2)
12. Untuk tanaman kangkung (tanam langsung). Lakukan pemeliharan (penyiraman,
penyulaman/jika perlu dan penyiangan)
13. Panen setelah berumur sekitar 45-50 hari
14. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mencabutnya atau memotong batangnya.
2
PRAKTIKUM 2
PERBANYAKAN GENERATIF TANAMAN SAYURAN,
BUAH-BUAHAN DAN TANAMAN HIAS
(PENANAMAN PADA MEDIA PEMELIHARAAN)
DASAR TEORI
Benih yang telah disemai di tempat pesemaian akan tumbuh jika 3 syarat yang telah
disebutkan pada teori praktikum sebelumnya terpebuhi. Setiap jenis tanaman membutuhkan
waktu tertentu untuk berkecambah. Setelah proses perkecambahan maka bibit tanaman perlu
dipindahkan kewadah/media pemeliharaan agar pertumbuhannya optimal.
TUJUAN/SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyiapkan media tanam yang baik
2. Melakukan penanaman/pemindahan bibit ke wadah pemeliharaan
1. Bibit hasil praktikum sebelumnya yaitu sayuran (sawi , selada dan kangkung),
buah-buahan (melon, jambu biji ), tanaman hias (beberapa tanaman Asteraceae dan
Amaranthaceae)
2. Kompos/pupuk kandang dan berbagai bahan media
3
3. Polibag
4. Talang air (plastik)
5. Kompor dan pelubang
INSTRUKSI KERJA
1. Siapkan polibag dengan ukuran diameter 30 cm
2. Siapkan wadah berupa talang air dengan ukuran panjang sekitar 2 meter
3. Buat lubang pada talang air dengan cara memanaskan potongan besi kemudian
dibuat lubang pada kedua ujung talang.
4. Campurkan media berupa sekam, tanah dan pupuk kandang/kompos , pupuk dasar
(40 g urea, 20 g TSP, 15 g KCl), aduk rata dan siram dengan air
5. Isi polibag dengan media campuran sampai 2/3 bagian (untuk semai)
6. Isi talang dengan volume 2/3 tinggi talang (untuk tanam pindah atau tanam langsung
seperti kangkung
7. Bibit sawi dan selada berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan
ke talang air berisi media .
8. Pilihlah bibit yang baik lalu buat lubang dengan jarak tanam 15 cm, pindahkan bibit
dengan hati-hati.
9. Lakukan pemeliharan (penyiraman, penyulaman dan penyiangan)
10. Tanaman sayuran dapat dipanen setelah berumur sekitar 45-50 hari
11. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mencabutnya atau memotong batangnya
atau dengan memetik daunnya (beberapa kali panen)
12. Tanaman hias Asteraceae dan Amaranthacea pada umur 1 bulan sudah mulai
berbunga.
13. Pemeliharan tanaman melon sampai panen membutuhkan waktu sekitar 2 bulan.
4
PRAKTIKUM 3
PENANAMAN SAYURAN SECARA HIDROPONIK
DASAR TEORI
Salah satu cara untuk mendapatkan sayuran segar tanpa pestisida adalah dengan
menanam sendiri sayuran. Hidroponik merupakan salah satu sistem atau cara bercocok
tanam yang tidak membutuhkan lahan yang luas. dan yang lebih menguntungkan adalah kita
tidak perlu menyirami. Menanam tanaman sayuran dengan memanfaatkan air sebagai media
pengganti tanahnya atau yang disebut juga dengan hidroponik merupakan salah satu solusi
yang dapat menjadi pilihan.
Sesuai namanya, hidroponik adalah cara bertanam menggunakan media air sehingga
tidak memerlukan tanah atau area yang luas. Secara sederhana, hidroponik adalah metode
budidaya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah.
Hal ini membuat parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan lebih
mudah dikelola. Hidroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida dan pestisida beracun
sehingga lebih ramah lingkungan dan sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat.
Bertanam dengan hidroponik akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia.
yang sehat buat kita semua.
Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding
tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Alasan untuk ini adalah karena
tanaman hidroponik langsung mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi. Kondisi ini
juga membuat tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Dan karena energi yang
diperlukan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit, sisa energi bisa disalurkan ke bagian lain
dari tanaman. Tanaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih. Hidroponik juga ramah
lingkungan karena tidak membutuhkan air sebanyak berkebun secara konvensional. Ini
karena hidroponik tidak memerlukan penyiraman sama sekali
Ada beberapa Metode dalam Sistem bercocok tanam secara hidroponik, daintaranya
adalah sistem sumbu dan rakit apung atau dapat juga dengan cara yang sederhana hanya
menggunakan baskom dan baskom berlubang (saringan) yang biasa diguakan di rumah
tangga.
5
TUJUAN/SASARAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
INSTRUKSI KERJA
Kangkung Hidroponik
6
3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol
4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik.
5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau
pecahan bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media
ini hanya untuk pijakan akar agar tidak rebah.
6. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.
7. Siram dengan larutan nutrisi hidroponik.
8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar matahari.
7
PRAKTIKUM 4
PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN CARA STEK BATANG
DAN STEK DAUN
DASAR TEORI
Perbanyakan dengan stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara menumbuhkan
akar dan pucuk dari potongan/bagian tanaman seperti akar, batang atau pucuk sehingga
menjadi tanaman baru.
Alasan umum memperanyak tanaman secara vegetatif adalah:
TUJUAN/SASARAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
8
2. Membuat stek
3. Melakukan penanaman stek dengan baik
1. Pilihlah induk yang dikehendaki untuk sumber pengambilan stek (Gambar 1a).
Pilihlah sesuai dengan sifat yang dikehendaki, sesuai dengan tujuan pertanaman.
2. Pilihlah cabang yang sehat dan tidak terlalu tua pada pohon induk yang telah dipilih
sebelumnya. Cabang yang terlalu tua atau terlalu muda tidak baik untuk dijadikan
sebagai bahan stek (Gambar 1a).
3. Potonglah cabang yang terpilih dengan arah potong serong/ miring (Gambar 1b).
4. Pangkaslah daun sehingga tersisa sepasang daun (Gambar 1c).
5. Patonglah daun yang tersisa sehingga tertinggal 1/3 – 1/2 bagian (Gambar 1d).
6. Rendamlah pangkal stek dengan zat perangsang (Misalnya Rootone F) untuk
mempercepat tumbuhnya akar stek.
7. Tanamlah stek dalam polibag yang telah diisi dengan media (Gambar 1e dan 1f).
8. Tempatkanlah polibag dalam naungan.
9. Siramlah dengan teratur.
9
INSTRUKSI KERJA STEK DAUN
10
PRAKTIKUM 5
CANGKOK KERAT
DASAR TEORI
Mencangkok adalah suatu teknik perbanyakan tanaman dengan cara merangsang
timbulnya perakaran pada cabang pohon sehingga dapat ditanam sebagai tanaman baru.
Cara merangsang timbulnya akar tersebut adalah dengan mengupas kulit luar cabang
selanjutnya cabang yang terkupas tadi diberi media tanah
Beberapa persyaratan pohon buah yang akan dicangkok adalah:
• Tumbuh baik dan sehat.
• Berbuah banyak dan manis.
• Rasanya enak.
Persyaratan cabang atau ranting yang baik untuk dicangkok sebagai berikut:
• Cabang yang baik untuk dicangkok yang tumbuhnya tegak atau condong 45 derajat.
• Besarnya cabang sebesar ibu jari sampai pergelangan tangan dewasa.
• Jangan mencangkok cabang yang terlalu muda atau terlalu tua karena cabang terlalu
tua akan sukar keluar akarnya dan yang terlalu muda akan mudah patah serta lambat
berbuah.
• Panjang dari ujungnya cabang sampai tempat cangkokan 50-100 cm tergantung
besar cabang yang dicangkok.
• Waktu yang baik untuk mencangkok adalah pada musim hujan supaya media selalu
basah.
• Cabang bukan termasuk tunas air
TUJUAN/SASARAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
11
• Tali rafia/tali bambu untuk pengikat.
• Tanaman mangga, jeruk dan adenium
• Tanah yang subur atau mos sabut kelapa yang sudah dihancurkan untuk media
tumbuh akar.
INSTRUKSI KERJA
1. Pilihlah pohon induk sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki .
2. Pilihlah cabang pada pohon induk yang terpilih yang tidak terlalu tua.
3. Kupaslah kulit cabang pada salah satu buku sepanjang kira-kira 4 cm (sesuaikan
besar cabang) .
4. Bersihkanlah kambium yang terdapat pada cabang yang telah dikupas, dan
keringkanlah selama 1 hari, untuk tanaman yang bergetah keringkanlah 3-4 hari.
5. Buatlah adonan tanah dan pupuk kandang secukupnya.
6. Tempelkanlah adonan itu pada cabang yang telah dikupas dan bungkuslah dengan
sabut kelapa atau plastik.
7. Ikatlah kedua ujung bungkusan dengan tali .
8. Siramlah cangkokan secara teratur.
9. Tunggulah sampai akarberkembang.
10. Potonglah cangkokan di bawah bungkusan bila akar sudah banyak
11. Tanam pada polibag atau lahan
12
13
PRAKTIKUM 6
GRAFTING
DASAR TEORI
Grafting (sambung tunas) adalah salah satu metode perbanyakan vegetatif yang
banyak dilakukan pada tanaman hias ataupun buah-buahan. Tehnik ini memerlukan batang
atas dengan mata tunas 2 atau lebih dan penyambungan dengan menyertakan kayunya.
Ada beberapa metode penyambungan diantaranya:
Sambung lidah (Tongue grafting)
Sambung samping( Side grafting)
Sambung celah (Cleft grafting)
Sambung susu (Aproach grafting)
Sambung tunjang (Inarching)
Pemilihan metode tergantung pada beberapa pertimbangan, antara lain:
1. Jenis tanaman
2. Kondisi batang bawah dan batang atas
3. Ketersediaan bahan
4. Tujuan propagasi
5. Peralatan
6. Keahlian pekerja sambung
Contoh: mangga golek sukar disambung pada batang bawah mangga madu
KRITERIA INKOMPATIBILITAS
2. Tanaman yg sdh berhasil tumbuh, daun menguning, rontok lalu mati tunas
14
4. Asal usul cabang/batang atas tidak diketahui
TUJUAN/SASARAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
INSTRUKSI KERJA
1. Pilihlah batang atas dan batang bawah yang kompatibel (kemampuan 2 jenis
tanaman tumbuh menjadi satu tanaman baru). Hal ini dapat terjadi jika 2 jenis
tanaman mempunyai keeratan hubungan kekeluargaan.
2. Pilih metode sambungan
2. Sambungan dilakukan dengan cara jaringan kambium kedua tanaman bersinggungan
(tdk renggang, tidak terlalu rapat), perlu dibungkus dan diikat.
3. Lakukan penyambungan dI saat kedua tanaman dalam kondisi fisiologis yang tepat,
tunas dorman, atau segera akan tumbuh (perhatikan ketika memilih batang atas)
4. Sambungan lakukan segera setelah entris diambil dari pohon induk.
5. Tunas yg tumbuh pada wiwilan setelah penyambungan harus dibuang agar tidak
menyaingi pertumbuhan tunas pada entris.
6, Lakukan penyiraman secukupnya.
7. Amati dan catat perubahan yang terjadi
15
PRAKTIKUM 7
PANEN DAN PASCA PANEN
(PEMBUATAN SAOS LOMBOK)
DASAT TEORI
Pemanenan merupakan kegiatan yang sangat menentukan dalam kegiatan
operational hortikultura, dan seringkali merupakan bagian termahal dari kegiatan
produksi. Pemanenan diartikan sebagai upaya memisahkan bagian tanaman yang
memiliki nilai ekonomi dari tanaman induknya. Pada tanaman buah-buahan, bagian
yang dipanen tentu saja adalah buah, sedangkan pada tanaman sayuran, bagian
tersebut dapat berupa akar, batang, daun, bunga, maupun buah. Pada tanaman hias,
bagian yang dipanen dapat berupa bunga beserta tangkainya (tanaman hias
berbunga) atau daun (tanaman hias tidak berbunga).
Kualitas produk yang baik akan sangat menentukan harga pasar. Konsumen
akan kehilngan selera untuk membeli jika penampilan produk sudah jelek.
Kerusakan pascapanen produk hortikultura sangat menonjol. Kerusakan dapat terjadi
karena kurang cermat dalam menentukan umur panen, cara panen, pengklasan,
pengemasan, pengangkutan dan penyimpanan.
Untuk mengurangi kerusakan dan anjloknya harga pada musim panen raya salah
satu langkah yang dapat dilakukan adalah melakukan pengolahan. Salah satu
contohnya adalah mengolah cabai atau tomat menjadi saos.
TUJUAN/SASARAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
INSTRUKSI KERJA
1. Siapkan 1,5 kg cabai merah besar, bawang putih tanpa kulit seberat 0,5 kg
2. Cuci cabai, buang tangkai buah dan bijinya
3. Siapkan dandang, kukus pada suhu 100oCselama 1 – 2 menit
16
4. Giling cabai dan bawang putih, dan tambahkan (71,5 g garam, 0,5 kg tomat, 60 g
gula pasir, 47 ml as cuka 25%, 50 g maizena, 200 ml air, Na-Benzoat (bisa
tidak).
5. Bubur cabai diaduk dan dipanaskan dengan api kecil sampai mendidih dan
mengental (± 95 oC selama 5 menit)
6. Masukkan dalam botol steril tertutup
7. Produk saos lombok dapat disimpan pada suhu ruang (± 28-31oC)atau suhu
rendah/dalam kulkas (5-10 oC
17
DAFTAR PUSTAKA
18
KARTU KONTROL
PRAKTIKUM HORTIKULTURA
Nama Mahasiswa :
No. Mahasiswa :
Asisten Pembimbing :
Semester Akhir : 20 / 20
V Cangkok Kerat
VI Grafting
Makassar, ………………………20
19
Rencana Anggaran Biaya
20