EKOLOGI TANAMAN
Dosen Pengampu : Ir. Ari Handriatni M.P.
Disusun oleh:
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2023
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
ACARA I..................................................................................................................4
SECARA ORGANIK...............................................................................................4
1.6 Pembahasan...............................................................................................6
ACARA II................................................................................................................8
PENGARUH NAUNGAN.......................................................................................8
2.1 Tujuan........................................................................................................8
2.6 Pembahasan.............................................................................................11
ACARA III.............................................................................................................12
KERAPATAN TANAMAN...................................................................................12
3.1 Tujuan......................................................................................................12
ii
3.3 Alat dan Bahan........................................................................................14
3.6 Pembahasan.............................................................................................15
ACARA IV.............................................................................................................17
AGROEKOSISTEM..............................................................................................17
4.6 Pembahasan.............................................................................................20
ACARA V..............................................................................................................21
EKOSISTEM SAWAH..........................................................................................21
5.1 Tujuan......................................................................................................21
5.5 Hasil.........................................................................................................22
5.6 Pembahasan.............................................................................................28
ACARA VI.............................................................................................................31
6.1 Tujuan......................................................................................................31
iii
6.5 Hasil pengamatan....................................................................................32
6.6 Pembahasan.............................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................41
iv
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat membuat
laporan Praktikum Ekologi Tanaman. Walaupun demikian, penyusun berusaha
dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan penyusunan laporan ini baik
dari hasil kegiatan belajar mengajar di Universitas Pekalongan, maupun dalam
menunaikan praktikum Ekologi Tanaman. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun begitu diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam
penulisan laporan berikutnya.
Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan Fakultas Pertanian
Universitas Pekalongan. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak
yang telah membantu, semoga Allah Swt. membalas semua kebaikan kalian.
Amin.
Kelompok 7
v
ACARA I
SECARA ORGANIK
1.1 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman yang ditanam secara organik.
vi
1.3 Alat dan Bahan
a. Bahan :
1. Tanah
2. Pupuk kandang (pupuk organik)
3. Benih Kangkung dan Bayam
b. Alat :
1) Cethok
2) Arit
3) Pisau
4) Gembor
vii
pertumbuhan bayam yang di pupuk ataupun tidak di pupuk tumbuh pada
minggu ke 2.
1.6 Pembahasan
Hasil pengamatan menunjukan tanamanbayam dan kangkong yang
ditanam menggunakan pupuk kandang ayam daunnya berwarna hijau,
warna hijau sangat berperan dalam proses fotosintesis dalam
pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, batangnya
tumbuh tinggi, serta rambut-rambut akar yang terbentuk lebih banyak.
Dalam hal ini pupuk organik memiliki kandungan unsur hara makro dan
mikro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
Subekti (2005), mengemukakan bahwa Pupuk kandang
mempunyai unsur hara yang sedikit, tetapi kelebihanya selain dapat
menambah unsur hara, juga dapat mempertinggi humus, memperbaiki
struktur tanah dan mendorong kehidupan jasad renik. Dibandingkan
dengan Pupuk buatan pupuk kandang lebih lambat bereaksi, karena
didalam tanah, pupuk kandang merupakan persediaan unsur hara
berangsur-angsur menjadi bebas dan tersedia bagi tanaman, akibatnya
tanah yang dipupuk dengan pupuk kandang dalam jangka waktu lama.
Kangkung dapat tumbuh dengan cepat dan memberikan hasil
dalam waktu 4 sampai 6 minggu sejak dari pembenihan. Kangkung
mampu beradaptasi dengan berbagai macam iklim dan kondisi tanah.
Temperatur ideal untuk pertumbuhan kangkung yaitu 25-30°C sedangkan
temperatur dibawah 10°C dapat merusak sayuran kangkung (Palalada,
2006). Budidaya sayuran ini dapat dilakukan dengan cara menebarkan
benih secara langsung pada media tanaman. Penyiraman, pemupukan,
pencegahan hama dan penyakit perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil
yang optimal. Sayuran yang terawat dengan baik dapat menghasilkan 10-
16 ton/ha dalam setahun (Sutarya dkk, 2002).
viii
Dalam berbudidaya tanaman seperti pada umunya dalam
perumbuhannya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Faktor –
faktor yang mempengaruhi tanaman kangkung dan bayam ada dua macam
yaitu faktor lingkungan atau eksternal diantaranya adalah iklim ﴾cahaya,
temperatur udara, air, angin, matahari dan gas), tanah ﴾tekstur dan struktur
tanah, bahan organik, ketersediaan nutrien, dan pH), dan biologis ﴾ gulma,
serangga, mikroorganisme penyebab penyakit, nematode, dll). Cahaya
sangat dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis berdasarkan cahaya
tanaman dibedakan beberapa macam diantaranaya tanaman berhari pendek,
netral dan panjang. Dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang
optimal diperlukan adanya suhu ideal yang disebut temperatur optimum.
ix
ACARA II
PENGARUH NAUNGAN
2.1 Tujuan
x
2.3 Bahan dan Alat
a. Bahan:
Kertas Karbon
Pohon Mangga
b. Alat:
Gunting
Steples
Kertas Label
xi
b. Daun ditutup setengah
xii
2.6 Pembahasan
Pada daun yang tidak diberi naungan berwarna hijau segar, daun
yang di tutup Sebagian dengan kertas karbon berwarna coklat kekuningan
pada bagian yang ternaungi, dan daun yang tertutup seluruh bagian dengan
kertas karbon berwarna coklat kekuningan pada seluruh permukaan daun.
Ini disebabkan oleh adanya struktur yang tidak berwarna yang
disebut proplastida. Adanya sinar mengubah proplasfida menjadi kloroplas
hijau.
xiii
ACARA III
KERAPATAN TANAMAN
3.1 Tujuan
xiv
Jarak Tanam menentukan efisiensi pemanfaatan ruang tumbuh,
mempermudah tindakan budidaya lainnya, tingkat dan jenis teknologi
yang digunakan yang dapat ditentukan oleh : Jenis tanaman,
Kesuburan tanah, kelembaban tanah, dan tujuan pengusahaan,
Teknologi yang digunakan (manual atau mesin). Pengaturan jarak
tanam terbagi menjadi beberapa yaitu : baris tunggal (single row),
baris rangkap (double row), bujur sangkar (on the square), sama segala
penjuru (equidistant), atau hexagonal, dan sebagainya (Mahdi, 2011).
Tanaman cabai adalah termasuk suku terung-terungan. Tanaman
cabai berbentuk perdu,dan tergolong tanaman semusim. Tanaman
cabai dapat hidup di tanah berpasir, tanah liat, atau tanah liat berpasir.
Pupuk kandang dan pupuk kompos merupakan bahan organik yang
disukai oleh tanaman cabai. Tanaman cabai juga membutuhkan sinar
matahari yang cukup, karena selain digunakan untuk fotosintesis juga
berfungsi untuk membantu dalam menekan hama. Kandungan zat gizi
pada cabai antara lain kalori, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi,
vitamin A, vitamin B ,dan vitaminC. Bagian tubuh tanaman cabai
terdiri atas :
1. Batang tanaman cabai berdiri tegak. Tingginya kira-kira 50-90 cm.
Batang cabai sering diberi ajir untuk membantu menahan buah cabai
yang terlalu banyak. Hal itu berguna menyangga batang tanaman
cabai agar tetap dapat berdiri tegak.
2. Daun cabai berbentuk lonjong dan bagian ujungnya meruncing.
Panjangnya kira-kira 4-10 cm, dan lebarnya kira-kira 1,5-10 cm.
Cabai rawit bentuk daunnya agak bulat dan bagian ujungnya runcing.
3. Buah cabai Bentuk buah cabai umumnya memanjang berkisaran 1-10
cm. Buah cabai yang masih muda warnanya hijau dan setelah tua
warnanya merah kecoklatan atau merah menyala.
Dua jenis cabai yang umum di pasaran, yaitu: Cabai merah besar
Cabai merah besar bentuknya pendek sampai panjang dan lebih besar
jika dibandingkan dengan cabai biasa. Cabai merah besar rasanya
xv
kurang pedas dan agak manis. Buahnya berwarna hijau selagi masih
muda, lalu berubah menjadi berwarna coklat, dan setelah tua berwarna
merah tua. Cabai rawit Cabe rawit bentuknya jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan cabai besar, tetapi rasa pedasnya melebihi cabai
besar.
Sistematika cabai diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae (Solanales)
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum L.
xvi
3.5 Hasil Pengamatan
Jarak tanam tanaman cabai dalam lahan :
1. 90 x 90 cm
2. 93 x 93 cm
3. 83 x 83 cm
4. 79 x 79 cm
5. 75 x 75 cm
6. 78 x 78 cm
7. 68 x 68 cm
=566
Jumlah jarak tanam 566
- Rata-rata jarak tanam = = = 80,58 cm
Jumlah perhitungan 7
= 0,8 m
- Jumlah tanaman dilahan = 8 tanaman
Luas lahan (m) 10000 m
- Jumlah tanaman dalam 1 ha = = =
Jarak tanam (m) 0,8m
12.500 tanaman
- Kemungkinan produksi = Jumlah produksi 1 tanaman cabai x
Jumlah tanaman 1 ha = 1,2 kg x 12.500 = 15.000 kg/ha = 5
ton/ha
3.6 Pembahasan
xvii
meningkatkan zona perakaran suatu tanaman, zona pertumbuhan suatu
tanaman, dan sebagainya sehingga tanaman tersebut dapat
menghasilkan produksi yang maksimal. Jarak tanam juga bertujuan
sangat penting bagi petani untuk mempermudah mengelolah lahannya
sehingga tidak terjadi kerugian yang cukup besar.
xviii
ACARA IV
AGROEKOSISTEM
4.1 Tujuan
xix
bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat (UU RI No 18 Tahun
2004 Bab 1 Pasal 1 Tentang Perkebunan).
xx
4.5 Hasil Pengamatan
Tanaman Buah
1. Manga
2. Pisang avendis
3. Singkong
4. Melon
5. Rambutan
6. Belimbing
7. Jagung
8. Anggur merah
9. Jambu
10. Kelengkeng
11. Papaya
12. Jeruk bali
Tanaman Hias
1. Lili paris
2. Banga bugenfil
3. Ekor bia
4. Pucuk merah
5. Miana
6. Akar gantung
xxi
2. Lili paris
Tanaman sayur
1. Cabe
2. Timun suri
3. Mins
4. Terong
5. Seledri
6. Tomat
4.6 Pembahasan
xxii
ACARA V
EKOSISTEM SAWAH
5.1 Tujuan
xxiii
Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang akurat,
terkini, dan bermanfaat bagi pembaca, terutama mereka yang tertarik
dalam mempelajari lebih lanjut tentang ekosistem sawah. Definisi
ekosistem sawah, peran pentingnya dalam pertanian, keanekaragaman
hayati yang ada di dalamnya, manfaat lingkungan yang diberikan, serta
ancaman dan tantangan yang dihadapinya. Upaya konservasi dan
pengelolaan yang diperlukan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem
sawah. Dengan demikian, melalui penelitian dan pemahaman yang
mendalam tentang ekosistem sawah, diharapkan dapat tercipta kesadaran
yang lebih luas akan pentingnya menjaga dan melestarikan ekosistem ini
demi keberlanjutan pertanian, keanekaragaman hayati, serta kesejahteraan
a. Alat Tulis
b. Lahan Sawah
5.5 Hasil
a. Ekosistem Sawah
Ekosistem sawah adalah suatu sistem ekologi yang terdiri dari lahan
pertanian yang dirancang khusus untuk menanam tanaman padi.
Ekosistem sawah mencakup berbagai komponen biotik dan abiotik
yang saling berinteraksi, seperti tanaman padi, hewan air,
mikroorganisme, air, tanah, dan lingkungan sekitarnya. Ekosistem
sawah memiliki ciri khas yang membedakannya dari ekosistem
lainnya. Beberapa ciri utama dari ekosistem sawah antara lain:
xxiv
1. Sistem Pengairan: Salah satu karakteristik utama
ekosistem sawah adalah adanya sistem pengairan yang
teratur. Air dialirkan atau ditahan di lahan sawah secara
terkontrol untuk menyediakan kelembaban yang
diperlukan oleh tanaman padi.
xxv
dampak ekologis, ekonomi, dan sosial yang luas. Oleh karena itu,
pemahaman yang mendalam tentang ekosistem sawah menjadi penting
untuk menjaga keberlanjutan pertanian, keanekaragaman hayati, dan
kesejahteraan manusia.
1. Air
Air merupakan unsur penting dalam ekosistem sawah.
Sistem pengairan yang teratur atau terkontrol memungkinkan
tanah sawah tetap lembab atau terendam air, memberikan
kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman padi. Air juga
berperan sebagai tempat hidup bagi organisme-organisme air
seperti ikan, serangga air, dan mikroorganisme.
xxvi
2. Tanah Lumpur
Tanah merupakan komponen abiotik utama dalam ekosistem
sawah. Tanah sawah umumnya memiliki sifat lempung atau
berlumpur dengan kandungan unsur hara yang cukup tinggi.
Kondisi tanah yang subur ini penting bagi pertumbuhan dan
produktivitas tanaman padi.
3. Cahaya
Cahaya matahari menjadi sumber energi utama dalam
ekosistem sawah melalui proses fotosintesis. Tanaman padi
menggunakan energi cahaya matahari untuk mengubah karbon
dioksida dan air menjadi zat organik yang mereka butuhkan
untuk tumbuh dan berkembang.
xxvii
abiotik. Komponen biotik tersusun dari suatu hal yang hidup. Masing-
masing dari komponen biotik yang terdapat pada suatu ekosistem akan
memberikan pengaruh dan dampak bagi berjalannya siklus energi yang
ada dalam sawah (Heddy, 2004). Dalam melakukan praktikum ini,
komponen biotik yang ditemukan pada ekosistem sawah yaitu sebagai
berikut:
1. Tanaman Padi (Oryza sativa)
Tanaman padi adalah komponen biotik utama dan tanaman
semusim yang dominan di ekosistem sawah. Mereka
tumbuh di dalam air atau tanah yang tergenang. Tanaman
padi memiliki akar yang kuat untuk menyerap air dan unsur
hara dari tanah. Mereka juga memiliki batang yang kuat
untuk menopang gabah atau bulir padi yang dihasilkan.
Tanaman padi memberikan makanan pokok bagi sebagian
besar populasi manusia di dunia dan merupakan tanaman
yang sangat penting
dalam sektor pertanian. sebagai berikut:
Divisi : Spermatophytae
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Gramineae
Spesies : Oryza sativa
xxviii
2. Belalang Hijau (Oxya serville)
Belalang hijau memiliki peran penting dalam
ekosistem sawah, baik sebagai hama maupun sebagai
bagian dari rantai makanan. Ciri-ciri dari belalang hijau
adalah kaki belakangnya panjang yang digunakan untuk
melompat. Belalang hijau secara umum diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Genus : Caelifera
Famili : Acrididae
Genus : Oxya
Spesies : Oxya serville
xxix
3. Keong sawah
Keong Sawah atau Keong Gondang adalah keong air tawar
yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Cangkang besar mengkilap, berbentuk seperti bola tenis,
berwarna hijau kekuningan atau kecoklatan, dihiasi jalur-
jalur coklat. Hewan bercangkang ini dikenal pula sebagai
keong gondang, siput sawah, siput air, atau tutut.
Nama ilmiah : Pila ampullacea
Kerajaan : Animalia
Kelas : Gastropoda
Ordo : Architaenioglossa
Famili : Ampullariidae
Filum : Mollusca
Spesies: Pila ampullacea
5.6 Pembahasan
xxx
tanaman, sedangkan air dan sinar matahari merupakan faktor
penting dalam proses fotosintesis. Keberadaan sumber daya ini
mendukung produksi pangan yang berkelanjutan.
xxxi
melalui vegetasi, tanah, dan sumber daya air lainnya.
Keberlanjutan ekosistem yang baik dapat membantu mengurangi
risiko bencana seperti banjir dan kekeringan, yang dapat
mempengaruhi produksi pangan.
xxxii
ACARA VI
xxxiii
6.3 Alat dan Bahan
1. Alat Tulis
2. Ekosistem pesisir
1. Ekosistem Pesisir
Ekosistem pesisir merupakan ekosistem yang dinamis dan
mempunyai kekayaan habitat yang tinggi dan beragam,serta
salig berinteraksi antara habitat tersebut. Ekosistem pesisir
mencakup berbagai komponen biotik dan abiotik yang saling
berinteraksi, seperti tanaman mangrove, hewan air,
mikroorganisme, air laut, tanah, dan lingkungan sekitarnya.
Ekosistem pesisir memiliki ciri khas yang membedakannya dari
ekosistem lainnya. Beberapa ciri utama dari ekosistem pesisir
antara lain:
a. Jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir
dengan bahan bahan yang berasal dari lumpur, pasir
atau pecahan karang.
b. Lahannya tergenang air laut secara berkala, baik setiap
hari maupun hanya tergenang pada saat pasang
purnama. Frekuensi genangan ini akan menentukan
komposisi vegetasi ekosistem mangrove itu sendiri.
xxxiv
c. Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat
(sungai, mata air atau air tanah) yang berfungsi untuk
menurunkan salinitas, menambah pasokan unsur hara
dan lumpur.
d. Suhu udara dengan fluktuasi musiman tidak lebih dari
5ºC dan suhu rata-rata di bulan terdingin lebih dari
20ºC.
e. Airnya payau dengan salinitas 2-22 ppt atau asin dengan
salinitas mencapai 38 ppt.
f. Arus laut tidak terlalu deras.
g. Tempat-tempat yang terlindung dari angin kencang dan
gempuran ombak yang kuat.
h. Topografi pantai yang datar/landa
xxxv
a. Air laut
c. Cahaya
xxxvi
Cahaya matahari menjadi sumber energi utama
dalam ekosistem pesisir melalui proses fotosintesis.
Tanaman padi menggunakan energi cahaya matahari
untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi
zat organik yang mereka butuhkan untuk tumbuh
dan berkembang.
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
xxxvii
Famili: Rhizophoraceae
Genus: Rhizophora
B. Kerang Hijau (Perma viridis)
Kerang hijau (Perna viridis) atau dikenal sebagai green mussels adalah binatang
lunak (moluska) yang hidup di laut, bercangkang dua dan berwarna hijau. Kerang
hijau merupakan organisme yang termasuk kelas Pelecypoda. Golongan biota
yang bertubuh lunak (mollusca).
Kerajaan: Animalia
Filum: Moluska
Kelas: Bivalvia
Subkelas: Pteriomorphia
Ordo: Mytiloida
xxxviii Famili: Mytilidae
Genus: Perna
Spesies: P. viridis
C. Kelomang (Dardanus calidus)
kelomang atau umang-umang, adalah krustasea dekapod dari
superfamilia Paguroidea. Sebagian besar dari sekitar 1.100 spesies anggota
Paguroidea memiliki perut asimetris, yang tersembunyi dalam cangkang siput laut
yang telah kosong yang dibawa-bawa oleh hewan ini.
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Subfilum: Crustacea
Kelas: Malacostraca
Ordo: Decapoda
Superfamili: Paguroidea
6.6 Pembahasan
xl
sumber nutrisi bagi tanaman selanjutnya. Siklus nutrisi
yang seimbang dan berkelanjutan dalam ekosistem
penting bagi pertumbuhan dan kesehatan tanaman
xli
beragam menyediakan potensi untuk memanfaatkan
tanaman dan hewan yang berbeda dalam pertanian, serta
menjaga ketahanan sistem pangan terhadap penyakit
dan perubahan lingkungan.
Dalam rangka mencapai keberlanjutan pangan, penting
untuk memahami, menjaga, dan memanfaatkan ekosistem dengan
bijaksana. Dengan memahami peran penting ekosistem dalam
pertanian, kita dapat mengembangkan praktik pertanian yang
berkelanjutan dan menjaga keseimbangan antara produksi pangan,
keberlanjutan ekosistem, dan kesejahteraan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, M. R., Utina, dan A.S. Katili. 2013, Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan
Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Suku Bajo Melalui
Pengembangan Kelompok Sadar Lingkungan dan Pembuatan
Laboratorium Alam. KKN-PPM. Universitas Negeri Gorontalo.
Siregar, J. PHM., 2015. Ekosistem Pesisir. Babel Prov.
Wayan dan Hery Haryanto. 2007. Ekosistem sawah monokultur dan polikultur di
Pulau Lombok.
xlii
Patty, N. 2006. Keanekaragaman Jenis Capung (Odonata) Di Situ Gintung
Ciputat, Tangerang. Skipsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 45 hal.
xliii