L),
Kacang Tanah (Arachis hypogaea) dan Tanaman Hortikultura Sayuran
Dalam Praktikum Dasar-Dasar Agronomi
LAPORAN AKHIR
Oleh:
DEDDY SIMANULLANG
221310012
LAPORAN AKHIR
Laporan Akhir Adalah Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikal Test
Dan Lulus Praktikum Dasar-Dasar Agronomi Di Fakultas Pertanian
Universitas Methodist Indonesia
Oleh:
Deddy Simanullang
221310012
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
i
Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , dimana atas
berkat dan kasih karunianya saya diberikan kesehatan dan kesempatan untuk
menyelesaikan laporan akhir Praktikum Dasar Dasar Agronomi. Banyak ucapan
terimakasih yang ingin kami sampaikan baik itu Dosen pengampu dan juga
Asisten dosen :
1. Yang pertama kami ucapkan terima kasih Buat Dosen pengampu yaitu Bu
Meylin Kristin Saragih SP, MP . yang telah memberi waktu dan
kesempatan dalam menjalani praktikum dan yang selalu memberi
semangat untuk melaksankan praktikum ini .
2. Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada Asisten dosen Bang Andry
yang bertanggung jawab penuh dalam menjalankan praktikum ini, yang
selalu memberi waktu dan tenaga dalam melaksanakan
3. Terimakasih juga kami ucapkan kepada Bang Yonathan , Bang Masih,
Bang Ronaldi, yang selalu ikut serta juga dalam melaksanakan praktikum
ini dengan baik, sehingga pelaksanaan praktikum ini dapat berjalan lancar
hingga selesai .
Dan akhir kata semoga laporan Ini bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca pada umumnya. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
2.4.3 Syarat Tumbuh Sawi..........................................................................19
2.4.4 . Cara Menanam Sawi.........................................................................19
2.4.5 Pengertian, Klasifikasi Tanaman Bayam..........................................20
2.4.6 Manfaat Bayam....................................................................................21
2.4.7 Morfologi Tanaman Kangkung.........................................................21
2.4.7 Kandungan dan Manfaat Kangkung.................................................23
2.5 Pemupukan Dalam Budidaya....................................................................23
2.5.1 Pengertian pupuk.................................................................................23
2.5.2 Pupuk organik......................................................................................24
2.5.3 Pupuk Anorganik.................................................................................24
2.5.4. Teknik Pemupukan............................................................................25
2.5.5 Perbedaan Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik..........................25
BAB III BAHAN DAN METODE.....................................................................26
3.1 Waktu dan Tempat....................................................................................26
3.1.1 Waktu....................................................................................................26
3.1.2 Tempat..................................................................................................27
3.2 Alat dan Bahan...........................................................................................27
3.2.1 Alat........................................................................................................27
3.2.2 Bahan....................................................................................................28
3.3 Prosedur Kerja...........................................................................................29
3.3.1 Pembukaan Lahan...............................................................................29
3.3.2 Pembuatan Bedengan..........................................................................29
3.3.3 Pengaplikasian Biotriba EM-4 dan Pupuk dasar Kandang............29
3.3.4 Penyemaian Sawi.................................................................................30
3.3.5 Penanaman Jagung..............................................................................30
3.3.6 Penanaman Kacang tanah..................................................................30
3.3.7 Penanaman Tanaman Hortikultura/Sayuran...................................30
3.3.8 Penyiraman tanaman..........................................................................31
3.3.9 Penyiangan tanaman budidaya..........................................................31
3.3.10 Parameter jagung..............................................................................31
3.3.11 Parameter kacang..............................................................................31
3.3.12 Parameter sawi...................................................................................32
3.3.13Pembunbunan jagung dan kacang....................................................32
3.3.14 Pemupukan jagung............................................................................32
iv
3.3.15 Pemupukan kacang tanah.................................................................32
3.3.16 Pembuatan POC Sisa Buah..............................................................33
3.3.17 Pengendalian Hama dan Penyakit tanaman...................................33
3.3.18Aplikasi POC.......................................................................................33
3.3.19 Panen Jagung, Kacang, dan sawi.....................................................34
BAB IV..................................................................................................................35
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................35
4.1 Hasil.............................................................................................................35
4.2 Pembahasan................................................................................................45
BAB V....................................................................................................................47
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................47
5.1 Kesimpulan.................................................................................................47
5.2 Saran............................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................48
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
viii
BAB I . PENDAHULUAN
1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2
tanam dari satu jenis tanaman yang ditumpangsarikan juga dimaksudkan agar saat
pertumbuhan maksimum terjadi pada waktu yang tidak bersamaan. Hal ini, akan
membatu usaha pencapaian potensi produksi dari kedua jenis tanaman yang
ditumpangsarikan.
Pemilihan jenis tanaman yang akan dikombinasikan harus dipikirkan dengan teliti.
Kalau morfologi tanaman saling tumpang tindih, tentu akan mengakibatkan
pertumbuhan tidak maksimal. Naungan merupakan faktor pembatas dalam
pertumbuhan tanaman tertentu, hal ini karena naungan akan menurunkan
aktivitasfotosintesis yang akan mengakibatkan penurunan fotosintat. Kondisi ini
yang kemudianmenyebabkan ketersediaan energi cahaya matahari menjadi dasar
pertimbangan untukpemilihan jenis tanaman sela tumpangsari dan sampai berapa
lama dapat terus diusahakan.Cahaya matahari dibutuhkan oleh tanaman/tumbuhan
sebagai sumber energi pada proses fotosintesis. Asimilat sebagai hasil dari proses
fotosintesis dimobilisasi dan digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tanaman pada fase vegetatif dan generative.
3
2.1.4 Kelebihan Tumpang Sari
4
yaitu sebelum tongkol mengalami pembuahan dan masih lunak. Jagung manis
memiliki umur produksi yang lebih singkat sehingga dalam pengusahaannya lebih
menguntungkan petani daripada jagung biasa.Jagung manis digolongkan ke
dalam jagung yang dikonsumsi dalam keadaan muda dipanen yang biasa dijual
atau dikonsumsi orang sebagai jagung bakar, jagung rebus, pop crown,sayur dan
banyak lagi.(Buhaira dan Swari, 2018).
a. Biji
b. Daun
c. Batang
d. Akar
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar
seminal, akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah
akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar
5
yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil. Akar kait atau
penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di
atas permukaan tanah (Subekti dkk., 2018).
e. Bunga
Bunga jagung juga termasuk bunga tidak lengkap karena tidak
memiliki petal dan sepal. Alat kelamin jantan dan betinanya juga berada
pada bunga yang berbeda sehingga disebut bunga tidak sempurna. Bunga
jantan terdapat di ujung batang. Adapun bunga betina terdapat di bagian
daun ke-6 atau ke-8 dari bunga jantan (Paeru dan Dewi, 2017).
f. Rambut jagung
Rambut jagung adalah kepala putik dan tangkai kepala putik buah Zea
mays L., berupa benang-benang ramping, lemas, agak mengkilat, dengan
panjang 10-25 cm dan diameter lebih kurang 0,4 mm. Rambut jagung
(silk) adalah pemanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada
tongkol. Rambut jagung tumbuh dengan panjang hingga 30,5 cm atau
lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Panjang rambut jagung
bergantung pada panjang tongkol dan kelobot (Subekti dkk., 2018).
g. Tongkol
6
tongkol. Pada tongkol terdapat biji jagung yang tersusun rapi. Dalam satu
tongkol terdapat 200-400 biji (Paeru dan Dewi, 2017).
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L. (USDA, 2017).
1) Keadaan Iklim
a) Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-
daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub0tropis/topis yang basah.
Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40
derajat LS.
b) Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah
hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata Pada fase pembungaan dan
pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung
ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau. c) Pertumbuhan
tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Sinar matahari yang baik
mencapai l00 % (tempat terbuka). Tanaman jagung yang ternaungi,
perturnbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan hasil biji yang kurang
baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
2) Tanah
7
a) Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat
tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus.
b) Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara
tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH
antara 5,6 -7,5. c) Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan
ketersediann air dalam kondisi baik
Kedudukan sebagai sumber pangan utama mempunyai peluang yang cukup tinggi
untuk dikembangkan sebagai bahan baku industry pengolahan pangan (Herlina,N
& Fitria W 2017).
1. Persyaratan Benih
Benih yang akan digunakan sebaiknya beunutu tinggi, baik mutu genetik,
fisik maupun fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak
tercampur benih/varietas lain, tidak mengandung kotoran tidak tercemar hama dan
penyakit). Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan benih
bersertifikat. Pada umunnya benih yang dibutuhkan sangat bergantung pada
kesehatan benih, kemurnian benih dan daya tumbuh benih. Penggunaan benih
jagung hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Tetapi
jagung hibrida mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan varietas bersari
bebas yaitu harga benihnya yang lebih mahal dan hanya dapat digunakan
maksimal 2 kali turunan dan tersedia dalnm jumlah terbatas. Varietas unggul
jagung untuk dipilih sebagai benih adalah:bonanza f1.
8
diambil biji bagian tengah sebagai benih, Biji yang terdapat di bagian ujung dan
pangkal tidak digunakan sebagai benih. Daya tumbuh benih harus lebih dari 90%,
jika kurang dari itu sebaiknya benih diganti. Benih yang dibutuhkan edalah
sebanyak 20-30 kg untuk setiap hektar,
9
Seperti halnya tanaman lain, tanaman jagung juga memerlukan unsur-unsur hara
makro maupun unsur hara mikro. Unsur hara tersebut anataralain : Nitrogen (N),
Phosphor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), sulfur (S) dan unsur lainya. Masing-
masing unsur hara tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.Untuk mencapai
produksi yang tinggi. Penggunaan varietas unggul mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan varietas lokal dalam hal produksi dan ketahanan terhadap
hama dan penyakit, respons pemupukan sehingga produksi yang di peroleh baik
kuantitas maupun kualitas dapat meningkat (Soegito dan Adie, 2018). Fungsi
beberapa unsur utama yang dibutuhkan tanaman jagung adalah sebagai berikut.
10
dapat terpenuhi. Agar pemupukan dapat efisien, dan tepat sasaran maka
melakukan pemupukan tanaman jagung hendaknya berdasarkan kepada prinsip 5
tepat, yakni tepat dosis, tepat jenis, tepat waktu, tepat cara, dan tepat sasaran.
Tepat dosis
Pupuk diberikan sebanyak 3 kali, yakni sebagai pupuk dasar, pupuk susulan
pertama, dan pupuk susulan kedua. Pupuk dasar berupa 1/3 bagian urea + 1
bagian SP-36 + ½ bagian pupuk KCl. Pupuk susulan pertama berupa 1/3 bagian
pupuk Urea + ½ bagian pupuk KCl, dan pemupukan susulan kedua berupa: 1/3
bagian pupuk Urea.
Tepat jenis
Tepat waktu
11
Waktu pemberian pupuk sangat berpengaruh terhadap efektifitas serapan
hara yang dilakukan oleh tanaman. Waktu pemberian pupuk erat kaitanya dengan
umur tanaman, dimana setiap periode umur tanaman memerlukan jenis, dan
jumlah unsur hara yang berbeda, demikian juga dengan jenis pupuk memerlukan
proses waktu yang berbeda untuk menjadi unsur tersedia yang dibutuhkan
tanaman. Waktu pemberia pupuk pada tanaman jagung bisa diberikan sebanyak 3
waktu/ (3 kali) yaitu: pupuk dasar yaitu pada saat tanaman berumur, pupuk
susulan pertama (I) pada saat tanaman berumur 28- 30 hari setelah tanam,
dan pupuk susulan kedua (II) pada saat tanaman berumur 45- 50 hari (atau saat
tanaman menjelang berbunga).
Tepat Cara
Tepat sasaran
12
2.3 Komoditi Tanaman Kacang Tanah
2.3.1 Klasifikasi Kacang tanah
Menurut Simpson (2016), kedudukan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dalam
sistematika tumbuhan adalah sebagai berikut:
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Arachis
Kacang tanah merupakan tanaman herba annual, tegak atau menjalar dan
memiliki rambut yang jarang (Purseglove,2017). Kacang tanah memiliki sistem
perakaran tunggang. Akar-akar ini mempunyai akar-akar cabang. Akar cabang
mempunyai akar-akar yang bersifat sementara, karena meningkatnya umur
tanaman, akar-akar tersebut kemudian mati, sedangkan akar yang masih tetap
bertahan hidup menjadi akar-akar yang permanen. Pembentukan bintil akar
diawali dengan terjadinya komunikasi kimia antara Rhizobium leguminosarum
dan akar tanaman kacang tanah. Akar tanaman mensekresikan flavenoid yang
memasuki sel Rhizobium leguminosarum yang hidup di sekitar akar tersebut.
Sinyal tanaman itu akan memacu produksi suatu molekul jawaban oleh bakteri.
Secara spesifik, molekul sinyal tanaman itu akan mengaktifkan suatu kelompok
protein pengatur gen yang mengaktifkan suatu kelompok gen bakteri yang disebut
nod. Produk gen ini adalah enzim yang mengkatalis suatu molekul yang spesifik
terhadap spesies yang disebut faktor Nod. Faktor Nod memberikan sinyal kepada
13
akar untuk membentuk benang infeksi yang akan dimasuki Rhizobium
leguminosarum (Campbell dkk., 2018).
Kacang tanah memiliki batang yang tidak berkayu dan berambut halus.
Pada batang terdapat stipula Batang dan cabang berbentuk bulat. Tanaman kacang
tanah mempunyai daun majemuk bersirip genap. Setiap helai daun terdiri dari
empat helai anak daun dengan dua pasang anak daun yang berbentuk bulat telur
sungsang/terbalik . Bunganya merupakan bunga yang berbentuk kupu-kupu yang
terdiri dari satu vexillum, satu pasang ala dan satu pasang carina. Vexillum
berbentuk lingkaran, kuning cerah dan berurat merah, carina lebih pendek dari
pada ala dan berwarna kuning pucat. Dasar bunga setelah pembuahan berbentuk
tangkai memanjang dan mendorong bakal buah.
14
penelitian tahap-tahap pertumbuhan ginofor dan perkembangan buah adalah
struktur anatomi dan arah pertumbuhan ginofor dan buah serta tahap-tahap
stadium perkembangan embrio.
Daun kacang tanah dapat digunakan sebagai sebagai makanan ternak dan
pupuk hijau.
Biji kacang tanah dapat diolah menjadi minyak goreng. Setiap 100 kg
kacang tanah, dapat menghasilkan antara 40-60 liter. Menurut FAO,
produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak
masak dunia pada tahun 2003.
Kacang tanah mengandung zat besi yang sangat baik untuk produksi sel
darah merah dalam tubuh.
A. Tanah Kondisi tanah yang mutlak diperlukan adalah tanah yang gembur.
Kondisi tanah yang gembur akan memberikan kemudahan bagi tanaman
kacang terutama dalam hal perkecambahan biji, kuncup buah (ginofora)
menembus tanah, dan pembentukan polong yang baik .Derajat keasaman
tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0-6,5 .
Dituntut adanya unsur-unsur hara dalam jumlah yang cukup dan dapat
mendukung pertumbuhan kacang tanah, antara lain unsur P, Ca, dan K.
15
Kebutuhan tanaman kacang tanah akan unsur N dapat disuplai sendiri
melalui bintil-bintil akar tanaman itu sendiri yang mampu mengikat unsur
N . Nitrogen sangat dibutuhkan kacang tanah karena digunakan untuk
menyusun asam nukleat, protein, dan hormon . Gejala kekurangan
nitrogen adalah dedaunan yang terletak lebih bawah berwarna kuning,
mengering, sampai berwarna coklat terang .Fosfor dibutuhkan kacang
tanah karena digunakan untuk menyusun banyak gula fosfat dan karena
fosfat berperan penting dalam metabolisme energi. Tanaman yang
kekurangan fosfor menunjukkan gejala tanaman berwarna hijau tua dan
sering muncul warna merah dan ungu.
B. Iklim Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan kacang tanah antara 800-
1.300 mm/tahun. Suhu udara sekitar 28-32o C. Bila suhunya di bawah 10o
C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil. Kelembaban
udara berkisar 65-75%. Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama
untuk kesuburan daun. Pada waktu berbunga tanaman kacang tanah
menghedaki keadaan yang lembab dan cukup udara .
1. Penyediaan lahan Untuk menanam kacang tanah dapat dipilih lahan tanah
kering (ladang atau tegalan) serta tanah sawah bekas tanaman padi. Penanaman
kacang tanah di lokasi kering ini sebaiknya dilakukan pada bulan Oktober atau
Nopember, yakni pada saat menjelang musim hujan tiba, karena pada saat itu
tanah sudah mulai tersiram air hujan .Sebelum kita melakukan pengolahan tanah
dan penanaman, harus kita mengetahui terlebih dahulu luas lahan yang akan kita
tanami. Petak-petak lahan tanah harus diukur terlebih dahulu. Bentuk petak lahan
yang tidak beraturan harus lebih mendapat perhatian. Pengukuran luas lahan itu
berguna untuk mengetahui berapa jumlah benih yang dibutuhkan bagi lahan yang
16
hendak ditanami, sebelum penanaman benih dilakukan (Kanisius, 2016). 2.
Pengolahan tanah Pekerjaan mengolah tanah bukan hanya sekedar mencangkul
serta membolak-balikkan tanah saja, melainkan juga harus memperhatikan
keadaan lahan yang akan ditanami: apakah tanah itu subur atau tidak, asam atau
netral. Jika ternyata tanah itu kurang subur dan pH-nya rendah, usaha yang
dilakukan adalah memupuk atau memberi kapur . Pengolahan lahan dilakukan
dengan cara membajak. Setelah pembajakan pertama selesai, kemudian baru
dibuat saluran air (drainage). Setelah pembuatan saluran ini selesai dan kondisi
tanah sudah cukup kering, kemudian pekerjaan dilanjutkan dengan penggaruan.
6. Panen Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur
pendek ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Cara pemungutan hasil yang
lazim dilakukan di Indonesia adalah mencabut tanaman satu persatu. Untuk
mengatasi kemungkinan terbuangnya hasil panen akibat pencabutan yang sulit
17
disebabkan kondisi tanah yang keras maka, sebelum dilakukan pencabutan
sebaiknya dilakukan pengairan terlebih dahulu agar tanah menjadi lunak .
Kingdom: Plantae,
Divisi :Spermatophyta,
Subdivisi: Angiospermae,
Kelas: Dicotyledonae,
Ordo: Rhoeadales,
18
Famili:Cruciferae,
Genus: Brassica,
Morfologi tanaman sawi hijau (Brassica juncae L) yaitu termasuk jenis tanaman
sayurandaun dan tergolong kedalam tanaman semusim (berumur pendek).
Tanaman sawi tumbuh pendek dengan tinggi sekitar 26 cm-33 cm atau lebih,
tergantung dari varietasnya. Tanamansawi mempunyai daun panjang, halus, tidak
berbulu, dan tidak berkrop, serta berakar serabutyang tumbuh dan berkembang
secara menyebar, sehingga perakarannya sangat dangkal padakedalaman 5 cm.
perakaran tanaman sawi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik padatanah
yang gembur, subur, dan mudah menyerap air, dan kedalaman tanah (Solum
tanah)cukup dalam. Tanaman sawi memiliki batang pendek yang berwarna
keputih-putihan denngukuran panjang 1,5 cm dan diameter 3,5 cm.
Sawi (Brassica juncea L. Coss) termasuk famili Crusiferae. Dari jenis ini ada 3
varitas :
a. Sawi putih atau yang disebut juga sawi jabung (Brassica juncea L. Var.Rugosa
Roxb. & Prain). Sawi ini sangat digemari orang karena rasanya enak,daunnya
halus.
b. Sawi hijau,sawi ini tidak begitu disenangi orang, karena rasanya agak pahit.
c. Sawi huma, sawi inipun enak rasanya, akan tetapi kurang enak jika
dibandingkan dengan sawi putih. Sawi huma ini baik sekali ditanam di tempat-
tempat yang agak kering atau di tegalan-tegalan (Mumandar,2017).
Kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman sawi hijau ( Brassica
juncae L) dapat memberikan hasil panen yang tinggi. Sehingga dengan demikian
untukmenunjang usaha tani sawi hijau yang berhasil, lokasi usaha tani harus
19
memilki kondisilingkungan yang sesuai seperti yang di kehendaki tanaman.
Sebab, kecocokan keadaanlingkunan (iklim dan tanah) sangat menunjang
produktifitas tanaman berproduksi. Hinggadewasa ini masih banyak di jumpai
petani mengalami kegagalan panen atau memperolehkuntungan yang rendah
karena kurang memperhatikan keadaan lingkungan lokasi penanaman(Yudharta,
2016). Tanaman sawi hijau (Brassica juncae L) dapat tumbuh baik di tempat yang
berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran
rendah maupun datarantinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang
diperoleh lebih baik di datarantinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai
dari ketinggian 5 meter sampai dengan1.200 meter di atas permukaan laut. Namun
biasanya dibudidayakan pada daerah yangmempunyai ketinggian 100 meter
sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap airhujan, sehingga dapat di
tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikanadalah
penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman
inimembutuhkan hawa yang sejuk. Lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam
suasana lembab.Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada
air yang menggenang.
Sawi ini diperbanyak dengan biji, biji-biji itu perlu disemai terlebih dulu.
Untuk menanami tanah seluas 1 Ha diperlukan +700 gram biji sawi. Menurut teori
untuk 1 Ha hanya diperlukan 350 gram dengan daya kecambah 75%. Sambil
menunggu bibitnya cukup umur, tanah yang ada akan ditanami dicangkul sedalam
30 cm dan diberi pupuk kandang jadi sebanyak 10 ton tiap ha. Kemudian
dibuatkan bedengan-bedengan yang lebarnya 1 meter. Setelah bibit berumur 3-4
minggu sejak saat disebar (kira-kira tanaman berdaun 4 helai), maka tanaman
dapat dipindahkan ke bedengan-bedengan yang telah disiapkan dengan jarak
tamam 30 cmdan jarak antara barisan tanaman 40 cm. Dengan demikian tiap
bedengan memuat 3 baris. Setelah tanaman berumur kira-kira 10 hari, maka
pemberian pupuk buatan mulai dilakukan sebanyak 3 gram tiap tanaman,
diberikan di sekeliling tiap tanaman sejauh +5 cm dari batangnya, hingga untuk
20
tanaman 1 Ha, diperlukan 3 kwintal pupuk Za atau 60 kg N. Pemupukan ini
sebaiknya dilakukan bersamasama dengan waktu menyiang.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Family : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Bayam merupakan bahan sayuran daun bergizi tinggi dan digemari oleh
semua lapisan masyarakat. Daun bayam dibuat berbagai sayur mayur, bahkan
21
disajikan sebagai hidangan mewah. Di beberapa negara berkembang bayam
dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi
pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan masyarakat. Bayam
mengandung nutrisi yang banyak sehingga disebut sebagai king of vegetables.
Byam mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin,
dan vitamin (A, B, dan C). Selain zat gizi makro seperti yang disebutkan diatas,
didalam sayuran hijau ini juga terkandung zat gizi mikro seperti kalsium, fosfor,
dan zat besi. Bahkan, kandungan zat besinya dua kali lebih banyak dibandingkan
dengan sayur jenis lain (Rahardi, 2019). Secara umum, bayam dapat
meningkatkan kinerja ginjal dan melancarkan pencernaan. Daun bayam digunakan
untuk membersihkan darah sehabis bersalin, memperkuat akar rambut serta
mengobati tekanan darah rendah, kurang darah (anemia) dan gagal ginjal. Selain
itu, sayur bayam memiliki khasiat untuk mencegah hilangnya penglihatan akibat
usia menua (macular dgeneration), penyakit kanker, katarak, dan bayi lahir cacat.
Divisio : Spermathophyta
Sub-divisio : Angiospermae 10
Kelas : Dicotyledoneae
22
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu
tahun. Batang tanaman berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbaceous), dan berlubang-lubang. Batang tanaman kangkung
tumbuh merambat atau menjalar dan percabangannya banyak. Tanaman kangkung
memiliki perakaran tunggang dan cabang-cabang akarnya menyebar ke semua
arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60-100 cm, dan melebar secara
mendatar pada radius 100-150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air.
Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan diketiak daunnya terdapat mata
tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya
seperti jantung-hati, ujung daun runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah
atas berwarna hijau-tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau-muda.
Selama fase pertumbuhannya, tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan
berbiji, terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga seperti “terompet” dan daun
mahkota bunga berwarna putih atau merah-lembayung. Buah kangkung berbentuk
bulat-telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk biji kangkung
bersegisegi atau agak bulat, berwarna coklat atau kehitam-hitaman, dan termasuk
biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat, biji kangkung berfungsi sebagai
alat perbanyakan tanaman secara generatif .Kangkung merupakan tanaman yang
tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih.
Kangkung yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua)
varietas, yaitu Kangkung Darat yang disebut Kangkung Cina dan Kangkung Air
yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit.
23
menghentikan pendarahan (hemostatik), dan sedatif atau obat tidur .Kangkung
darat merupakan salah satu varietas kangkung yang mulai dikenal masyarakat
belakangan ini. Berbeda dengan kangkung air (atau kangkung merah), kangkung
darat tidak dapat tumbuh di lahan tergenang air. Selain itu bentuk fisik daun dan
bunga kangkung darat berbeda dengan kangkung air. Kangkung darat biasa dijual
bersama dengan akarnya, meski sebenarnya dapat juga dipanen dengan cara
memotong bagian batangnya berulangkali. Meskipun harganya murah, kangkung
memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Pupuk adalah kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih
unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk
berarti menambah unsur hara kedalam tanah dan tanaman. Pupuk merupakan
meterial yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mecukupi
kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan
baik.pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan
unsur-unur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Tindakan mempertahankan dan
meningkatkan kesuburan tanah dengan penambahan dan penggembalian zat-zat
hara secara buatan diperlukan agar produki tanaman tetap normal atau meningkat.
Tujuan penambahan zat-zat hara tersebut memungkinkan tercapainya
keseimbangan antara unsur-unsur hara yang hilang baik yang terangkut oleh
panen, erosi, dan pencucian lainnya. Tindakan pengembalian/penambahan zat-zat
hara ke dalam tanah ini disebut pemupukan. Jenis pupuk yang digunakan harus
sesuai kebutuhan, sehingga diperlukan metode diagnosis yang benar agar unsur
hara yang ditambahkan hanya yang dibutuhkan oleh tanaman dan yang kurang
didalam tanah.
Pupuk Organik, yaitu pupuk yang berasal dari sisa tanaman, hewan atau
manusia seperti pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos (humus) berbentukcair
24
maupun padatan yang antara lain dapat memperbaiki sifat fisik dan strukturtanah,
dapat meningkatkan daya menahan air, kimia tanah, biologi tanahdengan kriteria.
Pupuk organik merupakan hasil akhir dan hasil antara dari perubahan atau
peruraian bagian dari sisa tanaman dan hewan. Pupuk organik berasal dari bahan
organik yang mengandung berbagai macam unsur, meskipun ditandai dengan
adanya nitrogen dalam bentuk persenyawaan organik, sehingga mudah diserap
oleh tanaman. Menurut peraturan mentan, No 2/Pert/HK.060/2/2006 Pupuk
organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman hewan yang telah mengalami rekayasa
berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memasok bahan organik,
memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.Menurut Sumekto (2006) pupuk
organik tidak meninggalkan sisa asam anorganik didalam tanah dan mempunyai
kadar persenyawaan C-organik yang tinggi. Pupuk organik kebanyakan tersedia di
alam (terjadi secara alamiah), misalnya kompos, pupuk kandang, pupuk hijau dan
guano. Pupuk organik lebih ditunjukkan kepada kandungan Corganik atau bahan
organik dari pada kadar haranya. Nilai C-organik itulah yang menjadi pembeda
dengan pupuk organic.
25
Pupuk anorganik tersedia dalam jumlah cukup. Artinya, kebutuhan akan
pupuk ini bisa dipenuhi dengan mudah asalkan ada uang.
Tanah yang sudah dicangkul di beri pupuk organik 15Kg dicampur dengan tanah
yang subur lalu digembur dan dibuat setiaP bedengan .Semua bedengan
diperlakukan yang sama sampai selesai.
26
3.1 Waktu dan Tempat
3.1.1 Waktu
Adapun waktu dilaksanakan nya praktikum Dasar Dasar Agronomi dari
awal hingga akhir yaitu, pada Pertemuan 1 ( pembukaan lahan 1) , dilaksanakan
pada hari Selasa tanggal 18 oktober 2022, pukul16.00-selesai, untuk Pertemuan 2(
pembuatan plot / bedengan) , dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 oktober
2022, pukul 16.00-selesai. Dan untuk Pertemuan 3 (pengaplikasian pupuk dasar
dan pupuk kandang) , dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1 november 2022,
pukul 16.00-selesai,, Kemudian untuk Pertemuan 4 ( penanaman jagung dan
penyemaian sayur) , dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 8 november 2022,
pukul 16.00-selesai. Untuk Pertemuan 5 (penyiangan dan parameter I) ,
dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15 november 2022, pukul 16.00-selesai,
Kemudian untuk Pertemuan 6 (penanaman kacang tanah ) , dilaksanakan pada
hari kamis tanggal 17 november 2022, pukul 16.00-selesai. Pada Pertemuan 7
(Penyemaian Sawi , dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 november 2022,
pukul 16.00-selesai, lalu Pertemuan 8 ( penyiangan dan parameter 2) dilaksanakan
pada hari Selasa tanggal 22 novmber 2022, pukul 16.00-selesaiUntuk pertemuan 9
(pemupukan jagung dan pembumbunan) , dilaksanakan pada hari Selasa tanggal
oktober 2022, pukul 16.00-selesai
27
3.1.2 Tempat
Adapun tempat pelaksanaan praktikum Dasar Dasar Agronomi ini mulai
dari pertemuan pertama sampai akhir adalah di Lahan Pertanian , belakang
gedung baru Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia.
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan selama berjalannya Praktikum Dasar dasar
Agronomi ini yaitu pada Pertemuan 1 : cangkul, parang, pada Pertemuan 2:
cangkul, , meter.Pertemuan 3: cangkul ,Pertemuan 4 : cangkul dan
pancak ,Pertemuan 5: cangkul, mistar, jangka sorong , alat tulis ,Pertemuan 6:
cangkul, pancak,Pertemuan 7: tusuk gigi, gunting, cuttter,Pertemuan 8:cangkul,
jangka sorong , meter, alat tulis,Pertemuan 9: cangkul,Pertemuan 10: meter,
jangka sorong alat tulis,Pertemuan 11 : meteran, jangka soorng, alat
tulis,Pertemuan 12 : besi, ember cat, cuter, keran, lem, saringan, selang, botol
aqua, besi kecil,Pertemuan 13 : meteran, jangka sorong, alat tulis,Pertemuan 14 :
ember, aqua cup, alat tulis, kamera,Pertemuan 15 : kayu, batu, besi
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan selama praktikum dasar dasar Agronomi
ini yaitu pada Pertemuan 1 : karung,Pertemuan 2: pancak panjang dan pancak
pendek ,Pertemuan 3: pupuk, kompos ,Pertemuan 4 : benih jagung, benih
kangkung ,Pertemuan 5: buku catatan ,Pertemuan 6:benih kacang
tanah ,Pertemuan 7: daun pisang 3, top soil,Pertemuan 8: buku
catatan ,Pertemuan 9: pupuk phonska , ppupuk urea,Pertemuan 10: pancak, buku
catatan,Pertemuan 11 : alat tulis, kamera.Pertemuan 12 : kulit buah bekas, gula
merah, air cuci beras, air kelapa, ragi.,Pertemuan 13 : alat tulis, kamera,Pertemuan
14 : air, POC, Pertemuan 15 : jagung.
28
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Pembukaan Lahan
Adapun prosedur kerja dari pembukaan lahan dasaar-dasar Agronomi
adalah pertama mencabut gulma atau mencangkul gulma ,mengumpulkan gulma
yang sudah dicangkul kemudian menyatukan gulma kedalam karung, dan
membuang gulma ke pembuangan akhir
29
3.3.6 Penanaman Kacang tanah
Adapun prosedur kerja penanaman kacang tanah adalah: menghitung jumlah
lubang sekeliling tanaman jagung dibaris depan 8 lobang di samping 2 lobang,
menggali lobang 3-5 cm ,memasukkan 1 benih kepada setiiap lobang lalu ditutup
30
3.3.12 Parameter sawi
Adapun prosedur kerja praktikum ini adalah, Bersihkan tanaman sawi dari
gulma ,Lalu buang gulma tersebut ,kemudian mengukur tinggi tanaman sawi
dengan meter ,mengukur diameter batang dengan jangka sorong.Menghitung
jumlah daun
31
nya sampai lengket dan tidak ada bocor .Masukkan kulit buah yg sudah di iris;
Tutup dengan sringan dan masukka semua bahan cair seperti air cuci beras, air
kelapa, dan EM-4,Kemudian tutup tong cat dengan rapat ,lalu berikan selang
pada tng cat dan dibotol aqua jangan diberi oksigen masuk kedalam tong yang
sudah diisi dengan bahan-bahan tadi.
3.3.18Aplikasi POC
Adapun prosedur kerja pengaplikasian POC adalah Siapkan alat dan bahan
yang digunakan ,Buka tong cat yang ada POC , lalu diaduk .Ukur kadar POC
1200 mL dan di campur dengan 18 L air.Aduk POC dan air hingga
merata.Kemudian siram ke tanaman jagung ,sawi, dan kacangnya sebanyak 1
gelas cup
32
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang di dapat dari praktikum Dasar dasar agronomi mulai
pertemuan pertama hingga akhir adalah :
Pertemuan 1:
Pertemuan 2:
Pertemuan 3:
33
1.3 Gmbar pengaplikasian pupuk kompos
Pertemuan 4:
Pertemuan 5:
34
4 17 3 2
5 11 3 2
6 10.5 3 2
7 11 3 3
Pertemuan 6:
Pertemuan 7:
35
Pertemuan 8:
Pertemuan 9 :
Pertemuan 10:
36
(mm)
1 30 5 6
2 64 7 12
3 45 5 9
4 40 5 8
5 36 5 7
6 40 4 10
7 31 7 7
Pertemuan 11:
37
7 48 6 9
2.2 Tabel Parameter 2 kacang tanah
Pertemuan 12:
38
4 98 9 17
5 97 9 16
6 99 8 18
7 102 7 12
39
2.3 Gambar parameter jagung 2.4 Gambar parameter kacang
tanah
Pertemuan 13 :
40
6 39 152 4
Pertemuan 14 :
Pertemuan 15:
Sawi : 5
41
2.6. Gambar pemanenan Jagung 2.7 Gambar pembakaran hasil panen
42
4.2 Pembahasan
Adapun pembahasan yang dapat diperoleh dari praktikum ini dari awal
hingga akhir adalah :
Selama berjalannya praktikum ini, banyak ilmu yang di dapatkan dan juga
pengalaman – pengalaman yang begitu berkesan dan fenomena-fenomena yang
dilalui dalam praktikum ini , mulai dari awal dilaksanakan nya praaktikum ini
adalah pembukaan lahan , dimana praktikum ini di kerjakan oleh 2 kelas. Lahan
yang di kerjakan pada praktikum ini seluas 13 m X 14 m untuk 2 kelas. Semua
praktikan bekerja sama dalam membersihkan dan mencabut gulmanya, kemudian
dibuang pada tempat pembuangan akhir. Disini ilmu yang saya dapatkan adalah
saya tau bagaimana cara dan teknik untuk membuka lahan yang begitu tidak ter-
urus.
Aplikasi pupuk kompos sebagai pupuk dasar untuk praktikum ini, pupuk
kompos yang digunkan ialah kotoran ternak ayam yang dibeli dari pancur batu
yang siap untuk diaplikasikan (sudah bercampur dengan sekam), pupuk kompos
yang digunakan ialah 15 kg untuk setiap bedengannya, setelah 1 hari
diaplikasikan pupuk kompos maka dilakukan pengaplikasikan EM 4 (200 Ml
untuk 2l air) kemudian didiamkan 1 minggu.
43
Setelah 1MST dilakukan penyiangan gulma agar tidak menghambat
pertumbuhan dari tanaman tersebut. Dan dilakukannya parameter pertama yaitu
menghitung jumlah daun , diameter dan tinggi tanaman. Kendala yang dialami
setalah 1MST, jagung tersebut dirusak oleh hama (ayam) dan untuk
pengendaliannya dilakukan pembuatan jaring setiap pinggiran agar hama tersebut
tidak merusak tanaman tersebut.
Adapun penyakit dan hama lain yang menyerang tanaman pada jagung
adalah , hama ulat api yaitu ulat penggerek batang dan pemakan daun, adapun
upaya yang dilakukan untuk mengurangi dan membasmi hama itu adalah dengan
cara melakukan penyemprotn insectisida dengan merk Ziban dengan merata, dan
untuk penyakit yang menyerang tanaman jagung yaitu penyakit bulai, dimana
penyakit ini menyerang dan mematikan , untuk upaya yang dilakukan yaitu
dengan mencabut dan membuang tanaman itu jauh dari lahan.
44
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pelaksanaan praktikum ini adalah:
45
pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (tinggi tanaman, jumlah cabang,
jumlah buah, jumlah polong, dan berat kering buah)
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini ialah:
Diharapkan kepada praktikan untuk lebih tepat waktu lagi dalam pelaksanaan
praktikum.
Diharapkan kepada praktikan untuk lebih teliti lagi dalam mempersiapkan
baik itu alat dan bahan.
Diharapkan kepada praktikan untuk lebih semangat lagi dalam melaksakan
praktikum
Diharapkan kepada praktiakan untuk lebih semangat lagi untuk mencari
referensi atau mempelajari setiap judul praktikum.
46
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Asri, 2015. Budidaya Kacang Tanah. Monograf Balitkabi. Vol. No.13
Asroh, A., Nurlaili., dan Fahrulrozi. 2015. Produksi Tanaman Jagung (Zea mays
L.) Pada Berbagai Jarak Tanam di Tanah Ultisol. Jurnal Lahan
Suboptimal.
Asroh, A., Nurlaili., dan Fahrulrozi. 2015. Produksi Tanaman Jagung (Zea mays
L.) Pada Berbagai Jarak Tanam di Tanah Ultisol. Jurnal Lahan
Suboptimal.4(1) : 66-70.
Saleh, A., Dan Siregar, A. Z. 2017. Impact Of Natural Enemies To Leaf Eating
47
saccharata Sturt) Terhadap Berbagai Dosis Pupuk Organik Hayati
PadaLahan Rawa Lebak. Ziraa’ah. Vol 42(3): 230-240.
LAMPIRAN:
48
Gambar tanaman di serang hama Ulat penggerek batanag pada jagung dan
penyakit bulai .
49
50