Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH NAUNGAN DAN MEDIA TANAM TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN TOMAT


(Solanum lycopersicum L.)

PROPOSAL

Oleh :

RIKA HARBITA
2004290037
AGROTEKNOLOGI 1

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
PENGARUH NAUNGAN DAN MEDIA TANAM TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN TOMAT
(Solanum lycopersicum L.)

PROPOSAL

Oleh :

RIKA HARBITA
2004290037
AGROTEKNOLOGI 1

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Praktikum Pada
Mata Kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura di Fakultas Pertanian
Muhammadiyah Sumatera Utara

Disetujui : Asisten Praktikum

Zaka Apdillah. S.P Nofri Amrizal Ritonga. S.P


Asisten Praktikum Asisten Praktikum

Yogi Dwi Prasetyo. S.P Dodo Wiranda


Asisten Praktikum Asisten Praktikum

Diketahui Oleh :

Assoc. Prof Dr. Ir Wan Arfiani Barus. M.P


Dosen Penanggung Jawab
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu


Wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat penyelesaikan penulisan proposal praktikum ini. Tidak lupa penulis
haturkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun judul proposal
praktikum ini adalah “Pengaruh Naungan Dan Media Tanam Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan proposal praktikum ini baik berupa moral maupun material.
2. Assoc. prof Dr. Ir Wan Arfiani Barus. M.P selaku dosen penanggung jawab
Praktikum Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
3. Abang Zaka Apdillah. S.P selaku asisten Praktikum Hortikultura Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Abang Nofri Amrizal Ritonga. S.P selaku asisten Praktikum Hortikultura
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Abang Yoga Dwi Prasetyo. S.P selaku asisten Praktikum Hortikultura Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
6. Abang Dodo Wiranda Selaku Asisten Praktikum Hortikultura Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangunpenulis
sangat diharapkan

Medan , November 2022

i
Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... iii
PENDAHULUAN........................................................................................... 1
Latar belakang..................................................................................... 1
Tujuan penelitian.................................................................................. 3
Hipotesis penelitian.............................................................................. 3
Kegunaan penelitian............................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 4
Botani tanaman..................................................................................... 4
Syarat tumbuh tanaman........................................................................ 5
Iklim.......................................................................................... 5
Tanah........................................................................................ 6
Pengaruh Pertumbuhan........................................................................ 7
Pupuk kandang dan NPK...................................................................... 12
Pengaruh pupuk kandang dan NPK...................................................... 13
BAHAN DAN METODE............................................................................... 14
Tempat dan waktu................................................................................. 14
Bahan dan alat....................................................................................... 14
Metode penelitian................................................................................. 14
Pelaksanaan penelitian.......................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
LAMPIRAN.................................................................................................... 20

ii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


1. Deskripsi Tanaman....................................................................................... 19
2. Bagan Penelitian........................................................................................... 20

iii
1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan tanaman sayuran yang

sudah dibudidayakan sejak ratusan silam. Tanaman tomat berasal dari Benua

Amerika, yaitu Peru. Semula tanaman tomat hanya dikenal sebagai tanaman gulma

namun, seiring perkembangan waktu tomat mulai dibudidayakan, baik di lapangan

maupun di pekarangan rumah sebagai bahan konsumsi. Tomat salah satu komoditi

yang multiguna, selain itu tomat tidak hanya berfungsi sebagai sayuran dan buah

saja, tetapi juga sering dijadikan pelengkap bumbu masak, minuman segar, sumber

vitamin dan mineral, dan bahan pewarna alami, bahkan tomat dapat digunakan

sebagai bahan dasar kosmetik atau obat-obatan. Hal ini mengakibatkan permintaan

tomat terus meningkat sehingga berpeluang besar bagi petani untuk

membudidayakan tanaman tomat (Qonit dkk., 2017).

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjamin ketersediaan tomat dalam

jumlah dan kualitas gizi yang baik secara kontinyu dan efisien dapat ditempuh

melalui pemberian zat pengatur tumbuh tanaman, pemupukan dan budidaya tanaman

yang tepat. Pemberian zat pengatur tumbuh paklobutrazol dapat meningkatkan

produktivitas pembungaan dan produksi tomat. Hal lain yang perlu diperhatikan agar

mendukung produksi tanaman tomat secara optimal adalah komposisi media tanam

yang tepat. Media tanam sangat berperan penting dalam mendukung pertumbuhan

tanaman, berfungsi membantu tanaman berdiri tegak dan mencukupi kebutuhan air

serta unsur hara. Media tanam yang digunakan dalam budidaya tanaman tomat
2

bermacam-macam jenis dan komposisi yang berbeda. Media tanam yang biasa

digunakan dalam budidaya tanaman tomat adalah berupa tanah dan pupuk kompos

(Catur, 2021).

Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman tomat yaitu dengan

memperbaiki teknologi pemupukan untuk menambah ketersediaan unsur hara dalam

tanah sebagai bahan yang dibutuhkan oleh tanaman untuk menjamin

produktivitasnya. Aplikasi pemupukan pada tanaman tomat bisa menggunakan 2

pupuk organik dan pupuk anorganik. Kedua jenis pupuk tersebut bisa memenuhi

kebutuhan tanaman tomat akan unsur hara makro dan mikro (Moekasan, 2016).

Tomat merupakan komoditas holtikultura yang penting, tanaman tomat juga

termasuk tanaman yang relatif singkat pertumbuhannya yaitu hanya berumur 60-100

hari setelah tanam tamanan ini sudah bisa dipanen. tetapi produksinya baik kuantitas

dan kualitas masih rendah. Disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur

hara, pemupukan tidak berimbang, Serangga hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan

iklim, serta teknis budidaya petani (Inayati, 2017).

Tomat termasuk dalam famili Solanaceae (berbunga seperti terompet) dan

merupakan salah satu jenis sayuran buah yang telah lama dikenal oleh masyarakat

Indonesia. Tomat merupakan buah yang berasa masam, berwarna merah dan

memiliki pertumbuhan dan hasil tinggi di Indonesia. Tomat memiliki beberapa

varietas antara lain: (1) Varietas commune Bailey, memiliki buah berukuran besar

dan mempunyai beberapa ruang; (2) Varietas cerasiforme (Dun.) Alef. atau biasa

dikenal dengan tomat cherry, berbuah kecil, bulat, dan beruang dua; (3) Varietas

pyriforme Alef. atau biasa dikenal dengan tomat peer, karena bentuk buahnya bulat
3

seperti buah peer yang memanjang dan beruang dua; (4) Varietas validum Bailey,

atau biasa dikenal dengan tomat kentang, tanaman ini tumbuh tegak, 1 2 pendek,

daunnya menggulung, memiliki buah yang berbentuk lonjong serta teksturnya keras

dan tipe pertumbuhannya determinate (Muzayyanah, 2021).

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Nuangan Dan Media

Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Tanaman Produksi Tanaman

Tomat (Solanum lycopersicum L.)

Hipotesis Penelitian

1. Adanya pengaruh naungan media tanam terhadap pertumbuhan tomat.

2. Adanya pengaruh naungan media tanam terhadap hasil produksi tomat.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum teknologi budidaya

tanaman Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera

Utara.

2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikal test teknologi budidaya

tanaman Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera

Utara.

3. Sebagai bahan ajar dan informasi bagi pihak pihak yang membutuhkan dan

dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut mengenai penelitian ini.


4

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Tomat

Tomat merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika. Tanaman tomat

merupakan golongan herba semusim, tingginya dapat mencapai 2,5 meter, ditanam

sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1-

1600 m dpl. Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain,

bercabang banyak, berbau kuat serta berambut. Buah ini berasal dari keluarga terung-

terungan atau Solanaceae Tanaman tomat juga termasuk sayuran buah yang sangat

dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan dikarenakan adanya kandungan gizi.

Menurut Abdi (2017) menyatakan tanaman tomat memiliki kandungan gizi yang

terdiri dari vitamin dan mineral yang sangat berguna untuk mempertahankan

kesehatan dan mencegah penyakit.

Tanaman tomat termasuk dalam kelas Dicotyledonae atau tumbuhan

berkeping dua. Secara lengkap klasifikasi tanaman tomat (Tugiyono, 2017) adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Class : Dicotyledonae

Ordo : Tubiflorae

Family : Solanaceae

Genus : Lycopersicum

Spesies : Solanum lycopersicum Mill.


5

Berdasarkan tipe pertumbuhanya, tanaman tomat dibedakanmenjadi 2

kelompok (Pitojo, 2019), yaitu: 1. Tipe indeterminate (tidak terbatas), yaitu tanaman

tomat yang mampu tumbuh terus sampai menjadi dua dan berbuah lagi dengan umur

panen sertaper tumbuhan batang yang relatif lama. Tipe indeterminate ini memiliki

buah yang relatif lebih besar di banding tipe determinate. 2. Tipe determinate

(terbatas), yaitu tanaman tomat yang pertumbuhan tanaman yang diakhiri dengan

munculnya bunga. Tipe tomat determinate ini memiliki umur panen yang genjah

dengan pertumbuhan batang yang lebih cepat.

Bentuk dan ukuran buah tomat juga beragam dimana buahnya memiliki

rongga minimal dua. Jumlah rongga buah 2 dan 4 yang banyak diminati konsumen

yang digunakan dalam penyajian buah meja (Syukur dkk., 2016). Buah tomat

termasuk buahbuni, berdaging, beragam dalam bentuk, dan ukuranya yang memiliki

2 atau 3 ruang yangberisi biji didalamnya dengan diameter buah berkisar 2 cm

hingga 8 cm yang jika telahmasak kulit buah akan berwarna merah atau kuning

(Pitojo, 2005). Tomat memiliki banyak biji yang berbentuk seperti ginjal atau buah

pear dengan permukaan yang berbulu, berwarna coklat muda, dan embrio yang

terdapat di dalamendosperm (Naika dkk., 2017).

Setiap bakal buah tomat terdapat 250-1.000 bakal biji. Dari jumlah tersebut,

yang dapat berkembang menjadi biji sekitar 20%-50%, tergantung darivarietas,

teknik budidaya, dan lingkungan tumbuhnya. Biji tomat berbentuk seperti ginjal,

berbulu, berukuran lebar 2-4 mm dan panjang 3-5 mm, dan berwarna cokelat muda.

Jumlah biji dalam setiap buah tomat beragam, tergantung dari varietas dan

ukurannya. Pada umumnya, setiap 1 kg buah tomat berisi sekitar 4 g benih.


6

Sementara, dalam setiap 1 g biji berisi 200-500 butir biji tomat. Biji kering yang

disimpan dengan baik dapat bertahan selama 3-4 tahun. (Mengingat berbagai faktor

yang mempengaruhi produksi benih tomat, faktor perbanyakan bukanlah merupakan

parameter yang tepat untuk menghitung produksi benih. Perhitungan produksi lebih

mudah didekati dengan kelipatan pertanaman. Faktor perbanyakan tanaman tomat

tipe indeterminate adalah 200 kali, sedangkan tanaman tomat tipe determinate adalah

50 kali. Varietas tomat ada beberapa macam. Penamaan varietas yang beredar

dimasyarakat terdapat dua macam, yaitu penamaan yang tidak resmi dan penamaan

yang resmi. Penamaan tidak resmi berdasarkan penamaan pakan sosok tanamandan

buah secara sepintas, sedangkan penamaan yang resmi merupakan penamaan yang

dikeluarkan pemerintah. Menurut Rachmatika (2017), beberapa dasar yang dipakai

untuk membedakan varietas tomat diantaranya adalah bentuk, tandan, ketebalan

daging, dan kandungan airnya. Bentuk buah tomat bervariasi, ada yang bulat, bulat

seperti apel, bulat pipih, danada yang seperti bola lampu.

Syarat Tumbuh Tanaman

Iklim

Tanaman tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di dataran

tinggi sesuai dengan varietas yang digunakan (Jaya, 2018). Tanaman ini tidak tahan

hujan, sinar matahari terik, menyukai iklim yang sejuk dan kering, dan tumbuh baik

pada pH tanah 5-6, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur. Temperatur

yang tinggi dan hujan berlebih menyebabkan penurunan hasil dan kualitas tomat

(Desmarina, 2019). Suhu rata-rata harian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman

tomat berkisar antara 18ºC - 25ºC pada siang hari, dan 10ºC – 20ºC pada malam hari.
7

Apabila suhu malam hari terlalu tinggi atau berada diatas 20ºC diikuti dengan

kelembapan udara yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan vegetatif yang

berlebihan dan kualitas produksi buah menjadi rendah. Tanaman tomat memerlukan

penyinaran cahaya matahari sekitar 8 jam per hari dengan curah hujan 750 mm -

1.250 mm per tahunnya (Nazarudin, 2016).

Tanah

Tanah yang subur memerlukan unsur hara yang cukup agar tanaman tomat

dapat tumbuh dengan baik, jika unsur hara kurang tersedia, maka pertumbuhan

tanaman akan terhambat. Tanaman tomat dalam pertumbuhannya memerlukan unsur

hara yang terdiri dari unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro merupakan

unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak meliputi N, P,

K, Ca, Mg dan S, sedangkan unsur hara mikro hanya diperlukan dalam jumlah yang

sedikit meliputi Fe, Mn, Bo, Cu, Mo dan Cl. Kebutuhan unsur hara mikro dalam

jumlah yang sedikit untuk pertumbuhan tanaman tomat harus tetap tersedia di dalam

tanah. Kekurangan salah satu dari unsur hara tersebut menyebabkan defisiensi

sehingga dapat menganggu pertumbuhannya (Rismunandar, 2018).

Tanaman tomat secara umum dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah

hingga tinggi tergantung dengan varietas yang ditanam. Suhu optimal untuk

pertumbuhan tanaman tomatyaitu 230C pada siang hari dan 170C pada malam hari.

Curah hujan yang sesuai yaitu 750 mm hingga 1.250 mm tahun-1 dengan

intensitaspenyinaran cahaya matahari sekitar 8 jam per hari. Jenis tanah yang sesuai

untuk tanaman tomat yaitu bertekstur liat yang mengandung pasir dan paling sesuai

jika tanah tersebut banyak mengandung humus dan gembur. Tingkat kemasaman
8

tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomatyaitu pada pH 5,8 hingga 6,5

dan tidak mampu tumbuh dengan baik pada kondisi pH dibawah 5 (Wahyudi, 2018).

Pengaruh Pertumbuhan

Buah

Buah tomat yang masih muda biasanya terasa getir dan berbau tidak enak

karena mengandung lycopersicin yang berupa lendir dan dikeluarkan oleh 2-9

kantung lendir. Ketika buahnya semakin matang, lycopersicin lambat laun hilang

dengan sendirinya baunya hilang dan rasanya pun menjadi enak. Seiring dengan

proses pematangan, warna buah yang tadinya hijau sedikit demi sedikit berubah

menjadi kuning, dan ketika matang buah menjadi merah. Ukuran buahnya cukup

bervariasi, dari yang berdiameter 2 cm sampai 15 cm, tergantung dari varietasnya.

Jumlah ruang di dalam buah juga bervariasi, ada yanghanya dua seperti tomat

marmade yang beruang delapan. Pada buah masih terdapat tangkai bunga yang

beralih fungsi menjadi tangkai buah serta kelopak bunga yang beralih fungsi menjadi

kelopak buah (Hasan dan Atmowidi, 2017).

Akar

Secara morfologi akar tomat memiliki akar tunggang, bercabang berwarna

keputih-putihan disertai baunyayang khas dengan sistem perakaran dangkal yaitu

30cm-70cm dengan akar utama yangbanyak menghasilkan akar lateral yang padat

dan adventive. Batang tomat berbentuk bulat dan segi empat berwarna hijau yang

memiliki banyakcabang. Ciri khas dari batang tomat yaitu ditumbuhi bulu halus di

seluruh permukaanya. Daun tomat berbentuk majemuk yang terdiri dari beberapa

anak daun dan dauntumbuh berselang-seling pada batang tanaman dengan tipe
9

helaian daun menyirip. Warna daun hijau, dan berbulu yang tumbuh di dekat dahan

atau cabang (Bernardinus dan Wiryanta, 2018).

Batang

Batang tomat walaupun tidak sekeras tanaman tahunan, tetapi cukup kuat.

Warna batang hijau dan berbentuk persegi empat sampai bulat. Pada permukaan

batangnya banyak ditumbuhi rambut halus terutama dibagian berwarna hijau.

Diantara rambut-rambut tersebut terdapat rambut kelenjar. Pada bagian buku-

bukunya terjadi penebalan dan kadang-kadang pada buku bagian bawah terdapat

akar-akar pendek. Jika dibiarkan (tidak dipangkas) tanaman tomat akan mempunyai

banyak cabang yang menyebar rata. Sebagaimana tanaman dikotil lainnya, tanaman

tomat berakar samping yang menjalar ke tanah. (Wibowo, 2016).

Bunga

Secara morfologi, pada umumnya bunga tomat tergolong bunga majemuk

dengan mahkota bunga berwarna kuning tersusun dalam tandan (rasemosa) yang

terdiri atas 4-12 bunga tandan-1 dan merupakan bunga sempurna. Tipe bunga tomat

yaitu hermaprodit, dimana posisi stigma lebih rendah dari pada tabung polen. Tomat

memiliki perhiasan bunga berupa mahkota yang memiliki tiga warna yaitu kuning,

orange, dan putih. Bunganya berada pada tandan bunga dengan posisi tandan bunga

berada ujung pucuk (terminal) dan berada diantara bukubuku batang (aksial). Posisi

tandan bunga inilah yang menunjukkan tipe tomat berdasarkan tipe pertumbuhan

(Syukur dkk., 2016).


10

Daun

Daunnya mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang khas, yaitu

berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya merupakan

Dibagian bawah terdapat 5 buah kelopak bunga yang berwarna hijau. Buah tomat

yang masih muda biasanya terasa getir dan berbau tidak enak karena mengandung

lycopersicin yang berupa lendir dan dikeluarkan 2-9 kantong lendir. Ketika buahnya

semakin matang, lycopersicin lambat laun hilang sendiri sehingga baunya hilang dan

rasanyapun jadi enak, asam-asam manis ( Trisnawaty dan Setiawan, 2017 ).

Pupuk Kandang Dan NPK

Pupuk kandang adalah campuran antara kotoran hewan dengan sisa makanan

dan alas kandang seperti sisa rumput, jarami,sekam padi dan lain lain. Campuran ini

mengalami pembusukan hingga tidak terbentuk seperti asal nya lagi dan memiliki

kandungan hara yang cukup untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Ada beberapa

kandungan hara terdapat dalam pupuk ini yaitu zat lemas, phosphor, kalium, kapur,

dan lain lain. Dari Unsur tersebut dapat melonggarkan susunan dalam tanah,

terutama tanah liat,sehingga udara dapat muda masuk ke dalam tanah serta akar

mudah menembus ke dalam tanah. Pupuk kandang dapat membuat subur kehidupan

bakteri tanah yang berguna untuk mengubah zat zat makanan di dalam tanah

(Sugiharto, 2016).

Pupuk NPK unsur hara nitrogen (N) merupakan protein bagi tanaman bawang

merah yang berguna untuk pertumbuhan pucuk daun. Zat phospor (P) merupakan

salah satu unsur di dalam protein yang dibtuh kan oleh tanaman bawang merah yang

mendorong tanaman dapat memepercepat pertumbuhan umbi. Unsur hara kalium (K)
11

berfungsi untuk meningkatkan daya tahan atau kekebalan tanaman terhadap

penyakit. Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya adalah batang dan daun

menjadi lemas atau rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan

sehat, ujung daun menguning dan kering timbul bercak coklat pada pucuk daun

(Sutejo, 2020).

Pengaruh Pupuk Kandang Dan NPK

Penggunaan pupuk kandang ini sebagai pupuk dasar yang berfungsi untuk

menyuburkan tanah dan membuat strukturnya lemah hingga tidak mudah memadat.

Disamping itu, juga meingkatkan kemampuan mengikat air hingga pengairan dapat

lebih efisien. Pupuk kandang juga mendorong mikro organism dalam tanah yang

bermanfaat untuk lebih aktif kinerjanya. Pupuk NPK majemuk memberikan

pengaruh terhadap bobot kering daun. Perlakuan A dan B berbeda nyata dengan

perlakuan lain walaupun kedua perlakuan sama-sama tidak berbeda sedangkan

terendah terdapat pada perlakuan C. Tingginya bobot kering daun perlakuan A dan B

ada kaitannya dengan peranan nitrogen untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif.

Hasil bobot kering menggambarkan kemampuan tanaman untuk menghimpun bahan

organik selamapertumbuhan apabila sumbangan hara diabaikan, pertambahan bobot

kering tersebut dinyatakan sebagai hasil dari reduksi karbon dioksida (Lingga, 2016).

Unsur hara (N) jika kelebihan zat lemas akan mengakibatkan warna daun

berubah menjadi hijau gelap, serta mudah diserang penyakit. Sebaliknya jika

kekurangan zat lemas akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman bawang merah

menjadi lambat, daun berwarna hijau pucat dan hasilnya pun rendah. Zat phosphor

(P) berguna sebagai perangsang akar menjadi kuat dan tahan kekeringan. Jika
12

kekurangan zat phosphor akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman akan terlambat,

daunnya berdiri tegak tetapi tidak tampak rimbun. Unsur hara kalium (K) berguna

untuk meningkatkan daya tahan atau kekebalan tanaman terhadap penyakit

(Anonymous, 2016).

Tanaman

Tanaman tomat berasal dari Amerika, yaitu daerah Andean yang

merupakanbagian dari negara-negara Bolivia, Chili, Colombia, Equador, dan

Peru(Esquinas & Alcasar, 1981 cit Badan Penelitian dan Pengembangan

Hortikultura, 2004). Penyebaran tanaman tomat dilakukan oleh burung yang

memakan buah tomat dan menyebarkannya lewat kotoran. Tanaman tomat telah

tersebar di daerah pegunungan Indonesia sejak tahun 1811

(Istiyastuti dan Yanuharso, 2018).

Kandungan senyawa dalam buah tomat di antaranya solanin (0,007 %),

saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen, α dan

ß-karoten), protein, lemak, vitamin, mineral dan histamin. Nutrisi di dalam tomat

mentah (sebanyak 150 gram) meliputi, vitamin A, C,K, folat dan kalium. Tomat

mengandung sodium, lemak jenuh, kolesterol dankalori yang rendah. Sebagian besar

dari kita tidak menyadari dengan asupanmineral yang cukup, namun tomat

menyajikan kandungan mineral yang baikseperti thiamin, niacin, vitamin B6,

magnesium, fosfor dan tembaga. Tomat juga mengandung empat jenis karotenoid

utama yaitu alpha,betakaroten, lutein, dan lycopene. Karotenoid ini dapat bermanfaat

secara individu, tetapi juga memiliki sinergi sebagai sebuah kelompok yaitu mereka

berinteraksi untuk memberikan manfaat kesehatan. Secara khusus, tomat


13

mengandung jumlah yang mengagumkan dari lycopene yang diperkirakan memiliki

manfaat antioksidan yang paling tinggi dari semua karotenoid (Tugiyono, 2017).

Buah tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai

ekonomi tinggi. Tomat berada diurutan ke-5 produksi tanaman sayuran di Indonesia,

namun mengalami penurunan produksi dari tahun 2011 yaitu 954.046 ton menjadi

887.556 ton di tahun 2012 (BPS, 2013). Rendahnya produksi tomat disebabkan

karena jenis tomat yang ditanam tidak cocok, kultur teknis yang kurang baik dan

pemberantasan hama atau penyakit yang kurang efisien

Menurut Cahyono (2019), jenis tomat terbagi menjadi 2 yaitu jenis

indeterminate (tomat untuk dataran tinggi) dan determinate (tomat untuk dataran

rendah). Bagian yang dikonsumsi dari tanaman tomat adalah bagian buahnya. Buah

tomat memiliki rasa yang manis segar dan cita rasa yang khas, sehingga buah tomat

banyak digemari oleh masyarakat. Buah tomat merupakan komoditas multiguna,

yaitu sebagai minuman, tomat buah, tomat masakan, penambah nafsu makan dan

hasil pengolahan (Siagin, 2016). Tomat mengandung protein, karbohidrat, Ca, Fe,

Mg, P, K, lycopene, vitaminA dan vitamin C sehingga dapat memenuhi ketersediaan

pangan dan kecukupan gizi masyarakat (Ambarwati dkk., 2019).


14

BAHAN DAN METODE

Tempat Dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan sampali fakultas pertanian

universitas muhammadiyah sumatera utara.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 07 November 2022 Hari Senin pada

pukul 13.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB.

Bahan Dan Alat

Bahan yang digunakan dalam peneitian ini adalah benih tomat (Solanum

lycopersicum L.) , air, tanah, pupuk kandang, dan pupuk NPK.

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul, parang, tali plastik,

gunting, plang sampel, gembor, alat tulis dan alat alat lain yang mendukung.

Metode Penelitian

 Naungan

 Media Tanam

 Hasil Produksi Tanaman

Pengamatan di lapanngan

Pelaksanaan penelitian

 Persiapan Lahan

Pastinya Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman atau gulma tanaman perdu

yang dapat mengganggu pengolahan tanah.pastikan area tanam yang ingin di olah

untuk penanaman tumpang sari harus bersih dari gulma mau pun tanaman yang

sejenis .pembukaan lahan ini biasa di lakukan dengan menggunakan alat seperti
15

cangkul. Dilakukannya ini supaya gulma yang ada di tanah hilang .

 Pembuatan Bedengan

 Penyemaian

Tanaman juga perlu dilakukan Penyemaian. Benih yang disemai dengna

wadah ukuran yang sesuai dengan kebutuhan benih.

 Penanaman Benih

 Pemeliharaan Tanaman

 Penyisipan

 Penyiangan

 Penyiraman

 Pemupukan

 Pengendalian hama dan penyakit

 Parameter pengamatan

 Tinggi Tanaman

 Jumlah Daun

 Lebar Daun

 Identifikasi Hama dan Penyakit diLapangan


16

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, Y. A., Rostiati, R., & Kadir, S. 2017. Mutu fisik, kimia dan organoleptik buah
tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) hasil pelapisan berbagai jenis pati
selama penyimpanan. Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian, Vol. 5(5),
Hal: 547-555.

Ambrawati, G. R., Siswanto, B., & Karamina, H. 2019. Respon Pertumbuhan


Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Terhadap Pemberian Pupuk
Kandang Kambing Dan Pupuk NPk Pada Entisol (Doctoral dissertation,
Fakultas Pertanian dan Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malang).

Anonymous, D. A., Yuni, S. R., & Evie, R. 2016. Pengaruh pemberian hormon
Giberelin terhadap pertumbuhan buah secara partenokarpi pada tanaman tomat
varietas tombatu F1. LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi, Vol.5(1), Hal: 25-31
.
Cahyono, E., Mailuhu, D., Kalay, A. M., Talahaturuson, A., & Hartanti, A. T. 2019.
Pengaruh Pupuk Hayati Dan Pupuk NPK Untuk Meningkatkan Pertumbuhan
Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) Yang Di Tanam Pada Tanah
Terinfeksi Fusarium Oxysporum. Agrologia, Vol.9(2).

Cahyono, J. 2016. Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan


Tanaman Tomat (Licopersicum esculentum Mill). Serambi Saintia: Jurnal Sains
dan Aplikasi, Vol.10(1), Hal: 1-8.

Catur, P. 2021. Identifikasi Teknik Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Tomat di


Desa Kebonlegi Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Vol. 18, No. 1,
Hal. 19-24.

Desmarina, CT, & Ardiyanta, A. 2019. Respon pertumbuhan dan kualitas hasil


beberapa varietas tomat pada berbagai periode penyiraman. Savana
Cendana , Vol. 4 (01), Hal: 1-2.

Hasan, P. A., & Atmowidi, T. 2017. Hubungan Jenis Serangga Penyerbuk dengan
Morfologi Bunga Pada Tanaman Tomat (Lycopersicon Esculentum Mill.) dan
Sawi (Brassica Juncea Linn.). Saintifik, Vol.3(1), Hal: 77-82.

Inayati, R. 2016. Kultur Teknis Sebagai Pengendalian Hama Kutu Kebul Bemisia
tabaci Genn. Pada Tanaman Tomat. Buletin Palawija, Vol. 1(29), Hal: 14-25.
17

Istiyastuti, S. P., Hereri, A. I., & Kesumawati, E. 2018. Identifikasi Karakteristik


Morfologi dan Hasil Beberapa Jenis Tanaman Tomat (Lycopersicum
esculentum) di Dataran Rendah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Vol.4(2),
Hal: 51-60.

Jaya, I. 2018. Inventarisasi Hama Dan Penyakit Tanaman Tomat Unggul Nusantara
Di Kebun Percobaan Cogrek Bogor. Vol. 2(2), Hal. 123 – 133.

Lingga, A. 2016. Analisis Penerapan Teknologi Penanggulangan Hama Penyakit


Pada Hasil Produksi Usahatani Tanaman Tomat Dataran Tinggi di Provinsi
Bengkulu. AGRISEP, Vol.15(2), Hal: 127-134.

Moekasan, U. 2016. Modul Pelatihan Budidaya Tomat Berdasarkan Konsepsi


Pengandalian Hama Terpadu. Wageningen UR, Netherland: vegIMPACT

Muzayyanah, R. 2021. Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Tomat Malang.


Yayasan Kita Menulis.

Naika, P. 2017. Respon Pemberian Nutrisi Abmix Pada Sistem Tanam Hidroponik
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Tomat Solanum lycopersicum
L). Vol. 2(2), Hal. 18-24

Nazarudin, N. 2016. Sifat fungsional pati ubi kelapa kuning (Dioscorea alata) dan
pemanfaatannya sebagai pengental pada saus tomat. AgriTECH, Vol. 38(3),
Hal: 235-242.

Pitojo, SD, Setyowati, N., & Alnopri, A. 2019. Pengaruh Kombinasi Dosis Kompos
Gulma Dan Pupuk Sintetik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill.) Vol.(1), Hal: 15-21.

Qonit, M. A. H., & Mubarok, S. 2017. Identifikasi Dan Karakterisasi 11 Kultivar


Tanaman Tomat Sebagai Sumber Genetik Untuk Persilangan. Agrin, Vol.
21(1).
Rachmatika, W., Murti, R. H., dan Basunanda, P. 2017. Uji daya hasil dan kualitas
buah tujuh hibrida tomat (Solanum lycopersicum L.) di dataran
rendah. Vegetalika, Vol. 6(2), Hal: 55-65.

Rismunandar, N. 2018. Pengaruh Dosis Pupuk Kompos isi Rumen Terhadap


Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycoperscum esculentum
Mill) (Doctoral dissertation, Universitas Teuku Umar Meulaboh).

Siagian, M., Nurhikma, N., dan Kaswar, A. B.2016. Klasifikasi Tingkat Kualitas dan
Kematangan Buah Tomat Berdasarkan Fitur Warna Menggunakan Jaringan
Syaraf Tiruan. Journal of Embedded Systems, Security and Intelligent
Systems, 2(1), 20-26.
18

Sutejo, D. A. 2020. Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat Akibat


Aplikasi Kompos dan Pupuk Organik Cair. AGRIUM: Jurnal Ilmu
Pertanian, Vol.23(1), Hal: 52-55.

Syukur, M dan Hermanto, R., 2017. Pendugaan Ragam Genetik dan Heritabilitas


Karakter Hasil dan Komponen Hasil Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)
di Dua Lokasi. Jurnal Hortikultura Indonesia , Vol. 8 (1), Hal: 31-38.

Trisnawati, A., Juanda, B. R., & Zaini, M. 2017. Pengaruh konsentrasi dan lama
perendaman dalam ZPT auksin terhadap viabilitas benih Tomato (Solanum
lycopersicum L.) kadaluarsa. Jurnal Penelitian Agrosamudra, Vol. 4(1),
Hal: 4557.

Tugiyono, T., Setioko, R. A. P., Nurcahyani, N dan Harianto, S. P. 2020. Studi Jenis
dan Status Konservasi Burung-Burung Yang di Perdagangkan di Wilayah
Metro dan Bandar Lampung.

Wahyudi, A., & Sari, F. K. 2018. Keragaan Karakter Morfologi Tanaman Tomat
(Solanum lycopersicum) Kultivar Micro-Tom Kuning Dan Rainbow.

Wibowo, DPA, dan Sumarni, T. 2016. Pengaruh Dosis Pupuk Urea pada


Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill)
dalam Sistem Tumpangsari dengan Sawi (Brassica juncea L.). Jurnal Produksi
Tanaman , Vol. 7(9), Hal: 1626-1633..
19

LAMPIRAN

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Tomat

Bentuk Tanaman : Tegak

Daun : Oval

Potensi Hasil :

Rata-rata Hasil :

Tinggi Tanaman :

Umur Tanaman :

Warna Buah : Merah


20

Lampiran 2. Bagan Penelitian

I II III

Z2 M1 M2 Z3 M2 M1 Z1 M2 M1

Z1 M1 M2 Z1 M1 M2 Z2 M1 M2

Z3 M2 M1 Z2 M1 M2 Z3 M2 M1

Petak utama

(PU)= Media Tanam

Anak Petak (AP)= ZPT Ga3

Anda mungkin juga menyukai