LAPORAN
Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI MACAM PUPUK
ORGANIK DAN BEBERAPA PESTISIDA NABATI TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans)
LAPORAN
Oleh:
PUTRI AMELIA
2104290065
AGROTEKNOLOGI 2
KELOMPOK 1
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah
Praktikum Pertanian Organik di Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan
Asisten Praktikum
Aisyah Putri
Penanggung Jawab
Puji Syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat kesempatan dan
kekuatan bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan “Pengaruh Pemberian Berbagai Macam Pupuk Organik
Dan Beberapa Pestisida Nabati Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Kangkung (Ipomea reptans).
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan Terima kasih kepada:
1. Orang Tua penulis yang telah memberi dan dukungan baik secara moral
maupun material
2. Ibu Assoc. Prof. Dr. Asritanarni Munar M.P., Selaku Dosen Penangung Jawab
Praktikum Pertanian Organik Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
3. Abang Fauzy Nur Azhari S.P. Selaku Asisten Praktikum Praktikum Pertanian
Organik Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Abang Dodo Wiranda S.P. Selaku Asisten Praktikum Praktikum Pertanian
Organik Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Kakak Aisyah Putri Selaku Asisten Asisten Praktikum Praktikum Pertanian
Organik Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
6. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan partisipasinya baik dalam
pembuatan Laporan dan Dokumentasi
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. iii
DAFTAR TABEL.................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... v
PENDAHULUAN.................................................................................. 1
Latar Belakang........................................................................ 1
Tujuan Praktikum................................................................... 3
Kegunaan Praktikum.............................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 4
BAHAN DAN METODE...................................................................... 8
Tempat dan Waktu.................................................................. 8
Bahan dan Alat....................................................................... 8
Pelaksanaan Praktikum........................................................... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 10
Hasil ....................................................................................... 13
Pembahasan............................................................................ 15
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 19
Kesimpulan............................................................................. 19
Saran....................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 20
LAMPIRAN........................................................................................... 22
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul
Halaman
1. Tabel Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun
Kangkung............................................................................................ 13
iii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Halaman
2. Pembuatan Plot..................................................................................... 22
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Halaman
v
vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
penting bagi kesehatan manusia yaitu dalam mensuplai mineral dan vitamin yang
kurang dipenuhi oleh bahan pangan lainnya. Sayuran sangat penting dalam
menetralisir asam yang diproduksi karena konsumsi daging, keju, dan makanan
lainnya. Gizi dalam sayuran dapat meningkatkan daya cerna metabolisme secara
tahunan yang merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara
dan Asia Selatan. Sayuran kangkung mudah dibudidayakan, berumur pendek dan
harga relatif murah. Karena itu, kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi
vitamin C, zat besi, kalsium, potasium, dan fosfor (Sofiari, 2009). Di Indonesia
dikenal dua tipe kangkung yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung
disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach, berasal dari
sayur yang tergolong dalam famili Convolvulaceae dan banyak digemari oleh
2
seluruh lapisan masyarakat. Sayuran ini memiliki rasa yang renyah dan kaya akan
sumbe gizi yakni protein, lemak, karbohidrat, p, Fe, vitamin A dan B yang penting
darat dapat membuat sayur ini banyak beredar di pasar local maupun modern dan
harganya pun rekatif murah dibandingkan dengan jenis sayuran lainnya. Para
petani melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik dalam segi
kualitas maupun kuantitas. Salah satu upaya peningkatan hasil produksi yang
dengan tahun 2016 mengalami angka yang fluktuatif. Jumlah produksi pada tahun
2012 sebesar 320.144 ton, kemudian mengalami penurunan jumlah produksi pada
tahun 2013 yaitu menjadi sebesar 308.477 ton, meningkat lagi pada tahun 2014
yaitu menjadi sebesar 319.618 ton, dan mengalami penurunan lagi pada tahun
2015 yaitu menjadi sebesar 305.080 ton, pada tahun 2016 menjadi jumlah
produksi terendah dalam 5 tahun terakhir yaitu sebesar 297.130 ton. Permasalahan
yang menyebabkan sedikitnya dan semakin menurunnya hasil panen atau produksi
kangkung darat. Oleh karena itu perlu ada upaya untuk memperluas daerah lahan
pupuk anorganik dalam jangka Panjang terbukti telah menimbulkan maslah serius
bagi lingkungan, antara lain pecemaran tanah dan air, penurunan tingkat
pupuk anorganik juga memiliki dampak berbahaya bagi Kesehatan manusia. Oleh
karena itu, diperlukan budidaya kangkong darat secara organic agar dapat
dan kaya akan jasad renik yang bermanfaat. Pupuk organik dapat didapat dengan
mudah dan harganya jauh lebih murah. Petani dapat memanfaatkan limbah rumah
tangga atau limbah peternakan, seresah daun atau sisa tanaman yang telah
dipanen. Biaya yang minimal akan meningkatkan pendapatan petani dan sumber
makanan sehat yang dikonsumsi pun akan terpenuhi dengan melakukan budidaya
memperbaiki sifat kimia dan sifat biologis tanah, serta tidak menyebabkan polusi
tanah dan air. Pupuk organik cair adalah pupuk yang bahan dasarnya berasal dari
hewan atau tumbuhan yang sudah mengalami fermentasi berupa cairan dan
organik cair lebih baik dibandingkan dengan organik padat. Hal ini disebabkan
pengaplikasiannya lebih mudah, unsur hara yang terdapat didalam pupuk organik
Tujuan Praktikum
Kegunaan Praktikum
2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikal test Praktikum Pertanian
Organik.
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Kangkung darat memiliki karakteristik warna bunga putih hingga merah muda,
daun agak kecil, warna batang putih kehijauan hingga keunguan. (Indra dkk.,
2019).
menyebar ke berbagai arah. Akar tunggang tumbuh dari batang yang berongga
dan berbuku – buku. Akar kangkung dapat menembus kedalaman tanah hingga 60
- 100 cm dan melebar secara horizontal hingga mencapai jarak 150 cm. Tanaman
kangkung memiliki batang berbentuk bulat dan berlubang serta banyak sekali
mengandung air (herbaceus). Sifat batang tanaman ini berbuku - buku dan
berwarna putih atau cokelat tua. Batang tanaman kangkung umumnya tumbuh
tegak seperti tanaman darat lainnya. Tangkai daun tanaman kangkung terletak
15
pada bagian buku - buku batang. Pada bagian ketiak daun terdapat mata tunas
memiliki helaian daun berbentuk daun tunggal dengan ujung meruncing. Pada
bagian permukaan atas daun memiliki warna hijau tua, sedangkan pada bagian
permukaan bawah memiliki warna hijau muda. Daun memiliki warna hijau
keputih - putihan atau hijau kelam dengan semburat ungu dibagian tengah. Bunga
Mahkota bunga memiliki warna putih dan merah lembayung. Tanaman ini
memiliki buah dengan bentuk oval dan memiliki 3 butir biji di bagian dalam,
Ketika masih berusia muda, buah memiliki warna hijau dan akan berubah menjadi
hitam ketika sudah memasuki usia tua. Buah berukuran kecil sekitar 10 mm dan
umur buah tidak lama. Bentuk biji atau benih tegak bulat dan bersegi - segi.
Berwarna cokelat kehitam-hitaman ketika sudah tua dan berwarna hijau pada saat
usia muda. Biji tanaman kangkung termasuk pada jenis dikotil atau biji berkeping
dua. Biji dapat berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman yang dilakukan secara
terutama kondisi curah hujan dan temperatur udara. Jumlah curah hujan berkisar
ketinggian tempat. Setiap naik 100 meter, maka temperatur udara turun 10C. Di
(pegunungan) 2000 meter dari permukaan laut sekitar 180C. Kangkung dapat
tumbuh dan berproduksi dengan baik jika dibudidayakan pada tempat dengan
16
membutuhkan tanah yang gembur dan mengandung banyak bahan organik sebagai
tempat tumbuhnya, untuk kangkung darat khususnya tidak menyukai lahan yang
tanah yang selalu tergenang. Kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau
lahan yang mendapatkan sinar matahari yang cukup sebagai tempat tumbuhnya,
sehingga dapat tumbuh dihampir semua kondisi lahan, namun jika ditanam pada
lahan yang memiliki suhu udara relatif panas batang tanaman ini akan mengeras.
Waktu bertanam yang baik ialah pada musim hujan untuk kangkung darat atau
yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang
tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau
yang panjang. Apabila tanaman di tanam di tempat yang tegak terlindung, maka
kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen (Faisal, 2016)
Media tanam
dalam budidaya dalam polibag diperlukan media tanam yang sesuai. Media tanam
memiliki tiga fungsi utama yaitu: 1) menyediakan ruang udara dan air; 2)
17
menegakkan tanaman. Media tanam umumnya berasal dari bahan organik dan
dan kapasitas menahan air untuk pertumbuhan tanaman yang optimal. Terdapat
diantaranya pasir, tanah, pupuk kandang, sekam padi, serbuk gergaji dan sabut
kelapa. Selain itu, limbah sampingan dari hasil tanaman dapat digunakan sebagai
media tanam seperti abu boiler yang berasal dari pembakaran tandan kosong
Pupuk Organik
(AAPFCO) adalah bahan yang mengandung karbon dan satu atau lebih unsur hara
mengandung bahan terlarang dan berasal dari bahan alami yaitu dari tanaman atau
hewan, sewage sludge, dan bahan non organik tidak termasuk. Menurut USEPA,
sebagai sumber unsur hara. Berbagai definisi diatas pada intinya adalah bahwa
pupuk organik mengadung unsur karbon dan unsur hara lainnya yang
berkombinasi dengan karbon. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari
tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik
lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat
18
meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik dapat dibuat dari berbagai jenis
bahan, antara lain sisa tanaman (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu,
sabut kelapa), serbuk gergaji, kotoran hewan, limbah media jamur, limbah pasar,
rumah tangga, dan pabrik serta pupuk hijau. Oleh karena bahan dasar pembuatan
pupuk organik sangat bervariasi, maka kualitas pupuk yang dihasilkan sangat
mungkin, dan hendaknya limbah tidak merusak lingkungan, seperti limbah kimia
yang berasal dari sabun deterjen di setiap rumah tangga. Oleh karena itu, banyak
usaha dari pemerintah dan juga para pegiat lingkungan untuk mengurangi
penggunaan barang yang memiliki kandungan cairan yang tidak cukup untuk
bebas mengalir, atau mengurangi pemakaian barang yang sulit didaur ulang; serta
Pemanfaatan sampah organik hasil sisa limbah rumah tangga yang diolah menjadi
Dimana ecoenzym ini merupakan hasil proses fermentasi bahan alami seperti
protein tumbuhan, mineral dan hormon yang memiliki banyak fungsi yang dapat
19
memperpanjang lama simpanan pada buah- buahan hasil panen atau penanganan
pasca panen. substrat organik yang dapat bertahan karena aksi katalisator
biokimia, yakni enzim yang dihasilkan oleh mikroba hidup tertentu, seperti asam
organik, protein sel tunggal, antibiotik, dan biopolymer (Nazurahani dkk., 2022)
Hipotesis Penelitian
Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang dengan Ketinggian tempat ± 27 mdpl.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa11 Juli 2023 pada pukul 10.00 –
11.15 WIB.
Adapun alat yang digunakan pada Praktikum Pertanian Organik ini yaitu
Cangkul, Terpal atau Plastik tebal, Blender, Baskom plastik, Saringan dan
Penghalus.
Adapun bahan yang digunakan pada Praktikum Pertanin Organik ini yaitu
Kompos ternak (cair atau padat), pestisida nabati (jenis) dan Kangkung
Metode Praktikum
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancang Acak Kelompok
(RAK). Data hasil penelitian akan dianalisis pertama digunakan untuk melihat
Yijk : Hasil pengamatan dari faktor pupuk kandang pada taraf – j dan
faktor
(αβ)jk : Efek kombinasi dari faktor Pupuk kandang pada taraf ke-j dan
Ɛijk : Efek eror dari faktor Pupuk kandang pada taraf ke-j dan faktor
Pelaksanaan Praktikum
Pembukaan Lahan
perdu yang dapat mengganggu pengolahan tanah. Pastikan areal tanam yang
diinginkan diolah untuk penanaman tumpang sari harus bersih dari gulma maupun
tanaman yang sejenis. Pembukaan lahan seperti ini bisa dilakukan dengan alat
seperti cangkul. Dilakukannya ini supaya gulma yang ada dilahan hilang.
Pembuatan Bedengan
tanaman.
Penyemaian
22
yang berukuran 0,5x1 m2 atau luas ukuran sesuai dengan kebutuhan bibit. Adapun
kebutuhan bibit. Sebelum disemai, benih direndam dengan air selama 2 jam.
Setelah perendaman, benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang. Benih yang
Penanaman
Untuk penanaman tumpeng sari ini dilakukan dengan cara menanam benih
yang berkualitas tinggi agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Tanaman
tumpang sari ditanam dilahan yang sudah ditentukan dan sudah dibersihkan
dengan gulma. Tanaman tumpang sari ini dapat berproduksi dengan baik apabila
Penyisipan
tumbuh pada saat dipindah tanam akibat hama, penyakit ataupun kerusakan
mekanis lainnya. Penyisipan dilakukan paling lama 5 HSTP dan dilakukan pada
sore hari. Hal ini dilakukan untuk menggantikan tanaman yang tidak tumbuh atau
mati.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari dan tergantung keadaan
cuaca sedang turun hujan penyiraman tidak perlu dilakukan dengan catatan air
Pemupukan
Pemupukan pada tanaman merupakan salah satu hal yang penting untuk
dilakukan untuk mencukupi nutrisi pada tanaman. Pupuk yang diberikan terdiri
dari pupuk kandang, pupuk kompos, poc atau npk. Pupuk kendang diaplikasikan
Penyiangan
Tujuan dilakukan penyiangan ini agar nutrisi dalam tanah tidak habis dicuri
tanaman liar. Untuk cara penyiangan yang lebih mudah dengan mencabutnya
langsung.
Parameter Pengamatan
Tinggi Tanaman
MST sampai panen. Diukur dengan cara mengukur tinggi tanaman dari pangkal
Jumlah Daun
Jumlah daun dihitung apabila daun terbuka lebar, maka dari itu perlu
dilakukan hal tersebut untuk menentukan tanaman dapat berproduksi dengan baik
atau tidak.
24
Hasil
Pembahasan
Pada Tabel 1. Dapat dilihat tinggi tanaman kangkong semakin naik pada
setiap minggunya mulai dari 14,51, 31,1 41,62,. Ini disebabkan oleh pembeian
dari pupuk yang dapat menunjang pertumbuhan kangkong setiap minggunya. Hal
ini sesuai dengan literatur Lisnawati (2018) yang menyatakan bahwwa pemberian
pupuk pada suatau tanaman dapat menambah jumlah produksi dan kualitasnya
selain itu bertambahnya tinggi suatu tanaman merupakan hasil pertumbuhan organ
batang tanaman. Pertumbuhan suatu organ tidak terlepas dari sel-sel penyusunnya.
Pertumbuhan tinggi batang terjadi di dalam meristem interkalar dari ruas, ruas itu
Pada table diatas dapat dilihat jumlah daun dari tanman kangkong juga
meningkat pada setiap mingguny mulai dari 7,12, 8,5 dan 8,75. Hal ini disebabkan
oleh pemberian dari poc yang memiliki kandungan unsur N yang tinggi sehingga
dapat memperlancar fotosintesis. Hal ini sesuai dengan liteatur Gardener (2019)
yang menyatakan bahwa adanya unsur nitrogen yang terkandung sesuai untuk
25
berfungsi sebagai organ utama fotosintesis pada tumbuhan tingkat tinggi. Umur
proses fotosintesis.
Berdasarkan hasil pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun diketahui bahwa
tanaman dapat memberikan hasil yang optimal. Dengan pemberian pupuk organik
dan hara yang tersedia didalam tanah akan mudah diserap oleh tanaman. Hal ini
antara lain memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk
diolah dan mudah ditembus akar, mempermudah pengolahan tanah pada tanah-
tanah yang strukturnya pejal atau tanah berat, dapat meningkatkan daya menahan
air, sehingga kemampuan tanah untuk menyediakan air menjadi lebih banyak dan
kelembaban tanah dapat terjaga, serta dapat menyediakan hara yang lengkap (N,
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum kali ini adalah
humus, subur. Dengan derajat keasamaan (pH) tanah yang berkisar antara 5,5-
6,5
menggemburkan tanah
5. Tanaman kangkung mampu bertahan pada musim kemaru dan musim hujan.
Saran
Saran yang ingin saya berikan sebaiknya praktikan membawa alat alat
insektisda nabati dan ecoenzym dengan tepat sesuai arahan asisten dosen.
27
DAFTAR PUSTAKA
Siboro, R.D.E. 2021. Kadar Beberapa Vitamin dan Protein Kangkung dan Hasil
Olahannya.Skripsi. Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut
Pertanian Bogor. 86 hal
Sofiari, B. 2019. Pengaruh Ekstrak Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir)
Terhadap Efek Sedasi Pada Mencit BALB/C. Skripsi. Semarang. Fakultas
Kedokteran. Universitas Diponegoro. 41
Suroso, S. P. A., & Novi, K. D. 2020. Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme Sebagai
Hand sanitizer dan Desinfektan Pada Masyarakat Dusun Margo Sari Desa
Rasau Jaya Tiga Dalam Upaya Mewujudkan Desa Mandiri Tangguh Covid-
19 Berbasis Eco-Community. Jurnal Buletin Al-Ribaath, 17(2), 98
Wiryono, A.I. 2021. Perancangan Proses Pengolahan dan Pendugaan Umur
Simpan Ecoenzym. Skripsi. Bogor. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut
Pertanian Bogor. 60
1
Lampiran 3. Dokumentasi