Usulan Penelitian
Oleh :
i
Penulis mengakhiri skripsi ini dengan berdo’a kepada Allah SWT semoga
salawat tetap tercurah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW., sahabat-
sahabat beliau dan kita sebagai pengikut-pengikut setia beliau sampai datangnya
hari akhir. Amin.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
2.3.3. Batang.................................................................... 10
2.3.5. Biji......................................................................... 11
iii
2.4.3. Suhu dan Kelembapan ............................................ 12
iv
3.6.6. Bobot tanaman perplot (g) ...................................... 24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 25
LAMPIRAN ......................................................................................... 29
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
bayam yang diminati setelah bayam hijau dan bayam merah memiliki nilai
jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayam hijau (Adelia, dkk,
1
2
45 325 hektar dengan produksi sebesar 134 159 ton atau rata-rata 2.96 ton
produksi tanaman bayam dapat mencapai 20 ton per hektar (Wijaya 2006).
Kandungan gizi pada sayuran terutama vitamin dan mineral tidak dapat
pertanian terjadi cukup tinggi dalam kurun waktu 7 tahun. Dari tahun 2006
tahun 2012 terjadi penurunan yang cukup besar. Maka dapat disimpulkan
bahwa luas lahan pertanian sekarang ini semakin berkurang terus menerus
tanah tetapi menggunakan air dan larutan nutrisi sebagai media tanam,
3
musim dan tidak memerlukan lahan yang luas dibandingkan dengan kultur
seperti taman tegak, green wall, taman vertical dan lain-lain, budidaya
unsur nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium
(Mg), belerang (S), besi (Fe), boron (B), mangan (Mn), seng (Ze),
larutan nutrisi merupakan salah satu kegiatan yang paling efektif dalam
terus menerus akan berdampak negatif, tidak ramah lingkungan dan harga
mengandung unsur hara makro (C, N, P, K, S, Mg, O, Fe) dan unsur hara
mikro (Mn, Zn, Cu,Mo, B). Pupuk daun Bayfolan berguna untuk
dan hasil produksi tanaman bayam merah secara hidroponik dengan sistem
vertikultur.
nutrisi dengan atau tanpa media buatan (pasir, kerikil, rockwool, perlite,
mengatasi luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit
beberapa istilah seperti taman tegak, green wall, taman vertical dan lain-
besar yang memiliki lahan terbatas, dan pada saat ini kebanyakan petani
lahan seluas satu meter persegi dengan jumlah tanaman jauh lebih banyak
dibanding di lahan datar dengan luas yang sama. Media tanam yang
digunakan pada teknik vertikultur ini sama dengan media tanam di lahan
yang diminati setelah bayam hijau dan bayam merah memiliki nilai jual
2013).Bayam memiliki masa budidaya yang pendek (23 hari) dan umur
salah satu upaya agar tanaman tetap tercukupi unsur hara mikro maupun
makro, dengan kata lain pemberian nutrisi AB mix yang memiliki unsur
tanaman jika dalam dosis yang tepat, kandungan unsur hara dalam 5000 g
dan MgSO4 4,2 g menurut (Fallovo et al., 2009). Maka dari itu
yang optimal seperti yang telah dilakukan oleh Jahro Lubis (2018).
1.6. Hipotesis
Vertikultur
sistem Vertikultur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
amaranth. Ditingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur, yaitu bayam
petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak dengan
batang yang besar (hingga dua meter). Daun mudanya dimakan untuk dilalap
atau digoreng dengan dibaluri tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih
kecil dan ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok
untuk dibuat sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor (Saparinto, 2013).
1994 mencapai 34.600 hektar atau menempati urutan ke-11 dari 18 sayuran
protein yang murah dan baik bagi para penduduk di daerah tropis, sub tropis,
merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua
8
9
vitamin B, vitamin C, dan zat besi yang sangat berguna untuk pertumbuhan.
Akar bayam merah juga dapat digunakan seebagai bahan obat tradisional,
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryphyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO2 secara efisien sehingga
memiliki daya adaptasi yang tinggi pada beragam ekosistem. Bayam memiliki
siklus hidup yang relatif singkat, umur panen tanaman ini 3-4 minggu. Sistem
2.3.1. Akar
Bentuk tanaman bayam adalah terma (perdu), tinggi tanaman dapat
(Saparinto, 2013).
2.3.2. Daun
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-
urat daun yang jelas. Warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau
2.3.3. Batang
Bunga bayam merah ukurannya kecil muncil dari ketiak daun dan
bijinya banyak, sangat kecil, bulat, dan mudah pecah. Tanaman ini
memilki akar tunggang dan berakar samping. Akar sampingnya kuat dan
agak dalam. Tanaman ini berbentuk perdu atau semak. Bayam merah
2.3.4. Bunga
Bunga bayam berukuran kecil, berjumlah banyak terdiri dari daun
bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah. Bunga keluar
11
dari ujung-ujung tanaman atau ketiak daun yang tersusun seperti malai
2.3.5. Biji
Biji berukuran sangat kecil dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna
coklat tua sampai mengkilap sampai hitam kelam. Namun ada beberapa
jenis bayam yang mempunyai warna biji putih sampai merah, misalnya
ditanam pada kebun ataupun ladang (Palada dan Chang, 2003). Bayam
keadaan lahan harus terbuka dan mendapat mendapat sinar matahari serta
yang akan ditanam namun secara umum ada beberapa syarat tumbuh
tanaman bayam merah yaitu keadaan lahan harus terbuka dan mendapat
mendapat sinar matahari serta memiliki tanah yang subur, gembur, banyak
(Rukmana, 1994).
curah hujan yang mencapai lebih dari 1500 mm/tahun, cahaya matahari
(Lestari, 2009).
2.5. Hidroponik
Istilah hidroponik berasal dari bahasa latin“hydro”(air)
dengan air. Jadi istilah hidroponik dapat diartikan secara ilmiah yaitu suatu
media seperti pasir, krikil, pecahan genteng yang diberi larutan nutrisi
pupuk lebih efisien, tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan
tanaman yang baru, tidak diperlukan tenaga yang kasar karena metode kerja
lebih hemat, tanaman lebih higienis, hasil produksi lebih kontinu dan
yang optimal sesuai dengan umur tanaman dan kondisi lingkungan sehingga
pemanfaatan karbon, hidrogen dan oksigen yang berasal dari air dan atmosfer.
dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar, dikenal dengan unsur makro; dan
(2) yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif kecil, yang dikenal dengan
unsur mikro. Otazu (2010) menyatakan bahwa unsur makro yaitu Nitrogen
(N), Fosfor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S). Unsur mikro
14
yaitu Besi (Fe) Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Boron (B), Zinc (Zn),
Molybdenum (Mo) dan Klor (Cl). Tanaman tidak dapat tumbuh baik tanapa
salah satu dari unsur penting tersebut, karenanya disebut penting. Sebagai
menjadi dua kelompok yaitu, nutrisi yang mengandung unsur hara makro dan
yang mengandung unsur hara mikro. Unsur hara makro yaitu nutrisi yang
dan Mg. Unsur hara mikro merupakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah yang sedikit, seperti Mn, Cu, Mo, Zn, dan Fe. Walaupun dalam jumlah
sedikit, unsur mikro ini harus tetap ada. Pemberian larutan hara yang teratur
sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan larutan atau air ke akar
tanaman tersebut. Hara tersedia bagi tanaman pada pH 5,5 - 7,5 tetapi yang
terbaik adalah 6,5 karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan
mempunyai ikatan kimia yang lemah. Kebutuhan tanaman akan tiap tanaman
untuk pertumbuhan vegetatif (batang daun dan cabang). Pupuk ini memiliki
dosis anjuran 2 ml/liter air (2-4 liter Bayfolan/ha) artinya dalam 1 liter air
15
idealnya dilakukan pada pagi hari dan sore hari karena bertepatan dengan saat
karena paling banyak terdapat stomata. Faktor cuaca termasuk kunci sukses
sehingga daun dapat terbakar (Novizan, 2002). Kandungan unsur hara dalam
pupuk daun Bayfolan antara lain N 11 %, P2O5 8 % dan K2O 6 % dan unsur-
unsur mikro seperti Fe, Bo, Co Mn, Zn dan Cu (PT Bayer Indonesia, 2010).
unsur hara makro (C, N, P, K, S, Mg, O, Fe) dan unsur hara mikro (Mn, Zn,
Cu, Mo, B). Beberapa keunggulan Pupuk daun Bayfolan antara lain: berguna
pembentukan bunga, buah, biji, serta mempercepat masa panen, dapat diserap
oleh seluruh permukaan daun dan dapat dicampur dengan berbagai macam
2.8. Vertikultur
Pada sistem ini budidaya dilakukan untuk mengoptimalkan lahan
dibudidayakan menjadi lebih banyak dan bisa beragam jenis bila diinginkan.
Penanaman dengan sistem ini dilakukan di lahan sempit maupun lahan yang
tingginya tidak lebih dari satu meter. Pertanian vertikultur tidak hanya
Bahan dapat berupa bambu, talang air, pipa paralon bahkan kaleng bekas.
Salah satu filosofi dari vertikultur adalah memanfaatkan benda - benda bekas
sendiri maupun untuk dijual. Persyaratan vertikultur adalah kuat dan mudah
kebutuhan dan memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek dan berakar
wadah tertentu. Kelima, kualitas produksi lebih baik dan bersih. Keenam,
merah, nutrisi AB Mix sayur daun, pupuk Bayfolan, net pot, rockwoll, air.
Alat – alat yang digunakan adalah pipa 4 inch, pipa 1 1⁄4 inch, tutup
pipa, spidol, meteran, heat gun, gergaji besi, amplas, sambungan pipa (sock)
mesin pompa air AC 220 – 240 V 50/60 Hz 40W H.MAX 2000 L/H , timer,
A1 = Nutrisi AB Mix 500 ppm pada umur 1- 14 hari dan 700 ppm mulai
18
19
A3 = Bayfolan 500 ppm pada umur 1- 14 hari dan 700 ppm mulai umur 15-
35 hari
t (r-1)≥15≥ 15
4 (r-1)≥15) ≥ 15
4 r- 4≥15 + 4
r≥ 19 / 4
r≥ 4,75
r=5
Maka didapat:
dengan rumus
Yij = μ+ αi + βj + €ij
Dimana:
Yij = Respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
€ij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan taraf ke-j dan ulangan ke-i
sepanjang 100 cm, pipa dilubangi dengan jarak 7,5x7,5 cm, dan disusun
untuk penopang tanaman agar tanaman dapat tumbuh tegak yaitu rock
dahulu berbentuk dadu dengan ukuran kurang lebih 2,5 x 2,5 cm. Benih
Tanaman dapat pindah tanam setelah 7-14 hari atau di tandai dengan
masing tandon air maka mesin pompa air akan mengalirkan nutrisi ke tiap
lubang tanaman
3.5.4. Penanaman
Bibit yang sudah berumur 2 minggu serta terdapat 3-4 helai daun.
supaya akar tanaman tidak rusak/ patah, lalu bibit dengan rockwoll yang
kadar nutrisi yang terkandung dalam air masih tersedia dengan cukup atau
3.5.6. Penyulaman
pengganti adalah sama jenis dan waktu tanam agar pertumbuhan seragam.
3.5.8. Panen
tersebut.
3.6. Parameter
MST. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai ke ujung
sempurna sampai daun yang paling tua. Pengamatan dilakukan pada saat
hingga umur 5 MST pengamatan dilakukan pada salah satu daun yang
dipanen. Panjang akar diukur mulai dari pangkal akar sampai ke ujung
titik akar.
Bobot Basah per tanaman adalah rata-rata bobot segar per tanaman,
Andoko, Agus. 2004. Budi Daya Cabai Merah Secara Vertikultur Organik.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Fallovo, C., Rouphael, Y., Rea, E., Battistelli, A. & Colla, G. 2009. Nutrient
solution concentration and growing season affect yield and quality of
Lactuca sativa L. var. acephala in floating raft culture. Journal of the
Science of Food and Agriculture 89: 1682-1689.
Ginting, C., 2016. Teknik Budidaya Tanpa Tanah “Tanaman Hortikultura” Solusi
untuk Pertanian Kota. Lintang Pustaka Utama. Yogyakarta.
Jr. J Benton, Jones. 2005, Hydroponics Apratical Guide For The Soilless Grower
Second Edition. Florida : CRC Press
Lestari. T. 2009. Dampak Konversi Lahan Pertanian bagi Taraf Hidup Petani.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
25
26
Noverita. 2005. Pengaruh konsentrasi pupuk pelengkap cair Nipka - Plus dan
jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman baby kaylan
(Brassica oleraceae L.) secara vertikultur. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu
Pertanian.
Palada, M.C and L.C. Chang. 2003. Sugested Cultural Praticies For Kankung.
www.avrdc.org/pdf/seeds/kangkung.pdf. diakes pada tanggal 07
Sepetember 2018.
27
Saparinto. 2013. Teknik dan Strategi Budidaya Bayam (Amaranthus Sp). Yayasan
Pustaka Nusatama. Hal 1262. Yogyakarta.
Tulenan, Y.F.A. 2014. Perkembangan jumlah penduduk dan luas lahan pertanian
di Kabupaten Minahasa Selatan. Artikel.http://download.portalgaruda.
Wartapa, Agus dkk. 2010. Pengaruh Jenis Pupuk dan Tanaman Antagonis
terhadap Hasil Cabe Rawit (Capsicum frulencens) Budidaya Vertikultur
Ilmu-Ilmu Pertanian.
Wibowo, S., & Asriyanti, S. A. (2013). Aplikasi Hidroponik NFT pada Budidaya
Pakcoy (Brassica rapa chinensis). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan,
13.
Wijaya. 2006. Pengaruh Pupuk dan Nitrogen dan Jumlah Benih Per Lubang
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bayam. Jurnal Agrijati 3.
28
A1 A4 A2 A3 A4
A3 A2 A3 A4 A3
A2 A3 A1 A2 A1
A4 A1 A4 A1 A2
29