LAPORAN
Oleh
KELOMPOK 2
ANGGIE JUNITA BATUBARA
2104290085
AGROTEKNOLOGI 2
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
ISOLASI PATOGEN JAMUR DAN BAKTERI PADA
TANAMAN CABAI (Capsicum sp.)
LAPORAN
Oleh:
KELOMPOK 2
ANGGIE JUNITA BATUBARA
2104290085
AGROTEKNOLOGI 2
Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah
Praktikum Ilmu Hama Penyakit Tanaman di Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara
Dikoreksi Oleh:
Putri Andreani
Asisten Praktikum
Diketahui oleh:
Widihastuty, S.P., M. Si
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
kesehatan bagi penulis segingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum
Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman yang berjudul “Isolasi Patogen Jamur dan
Bakteri Pada Tanaman Cabai (Capsicum sp)”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orang Tua Penulis Yang Telah Memberi Dukungan Baik Secara Moral
Maupun Material.
2. Ibu Widihastuty, S.P., M. Si. Selaku Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
3. Kakak Raisya Nur Syahbani Selaku Asisten dosen Ilmu Hama dan Penyakit
Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Kakak Putri Andreani Selaku Asisten Dosen Praktikum Ilmu Hama dan
Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
5. Teman-teman yang berpartisipasi dalam pembuatan laporan maupun
dokumentasi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna untuk
itu saran dan kritik sangat di harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TA ......................................................................................... iv
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
Iklim................................................................................. 6
Tanah............................................................................... 6
Pengendalian.................................................................... 8
Gejala Serangan............................................................... 8
Pengendalian.................................................................... 9
Hasil ......................................................................................... 10
Pembahasan .............................................................................. 10
Kesimpulan .............................................................................. 13
Saran ......................................................................................... 13
LAMPIRAN ......................................................................................... 16
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Halaman
1. Deskripsi Tanaman Cabai (Capsicum sp.)...................................... 16
2. Dokumentasi Kegiatan Praktikum.................................................. 18
PENDAHULUAN
Latar Belakang
menyebar ke Amerika Latin. Bukti budidaya cabai pertama kali ditemukan dalam
tapak galian sejarah Peru dan sisaan biji yang telah berumur lebih dari 5000 tahun
iiv
Spanyol dan Portugis. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) adalah
tumbuhan perdu yang berkayu, dan buahnya berasa pedas yang disebabkan oleh
tanaman semusim pada lahan bekas sawah dan lahan kering atau tegalan (Afa
dkk., 2022).
domestik dan permintaan ekspor. Pada tahun 2017-2021, permintaan cabai rawit
produksi cabai rawit diperkirakan mengalami penurunan 0,4% per tahun selama
0,85% pada rentang tahun yang sama. Apabila produksi cabai lebih rendah dari
tingkat konsumsi maka akan terjadi kenaikan harga sehingga dapat mempengaruhi
tingkat inflasi, terutama pada musim tertentu dan terjadi hampir setiap tahun
(Anonim , 2017).
Kualitas buah yang baik dan jumlah buah yang banyak merupakan harapan
bagi seluruh petani pada masa panen. Namun, beberapa faktor seperti kebanjiran,
kekeringan, hama dan penyakit menjadi sebuah permasalahan yang sering ditemui
Cercospora, busuk daun Phytophtora, busuk buah, rebah batang, dan layu bakteri
Jamur patogen yang menyebabkan penyakit pada cabai merah beragam jenisnya.
Terdapat empat jenis jamur patogen pada tanaman cabai merah. Diantaranya
iiiv
Cercospora capsici, Phytophthora sp. Colletotrichum capsici dan Oidium sp
cabai di pasaran sering naik dan turun cukup tajam, keinginan petani untuk
membudidayakan tidak pernah surut. Nilai ekonomi yang tinggi merupakan daya
varietas unggul perlu juga dilakukan teknik budidaya yang baik, seperti
holtikultura yang sangat umum dikenal dan diminati oleh berbagai kalangan
masyarakat karena rasa buahnya yang pedas. Rasa buah yang pedas menjadi ciri
khas tanaman ini karena terdapat kandungan capsaicin di dalamnya. Harga jual
buah cabai merah terbilang cukup tinggi karena banyaknya permintaan buah cabai
Tujuan Praktikum
ivv
Kegunaan Praktikum
1. Sebagai syarat masuk untuk mengikuti Praktikum Ilmu Hama dan Penyakit
2. Sebagai syarat masuk untuk mengikuti Praktikal Test Praktikum Ilmu Hama
Sumatera Utara.
vv
6
TINJAUAN PUSTAKA
termasuk kedalam :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Class : Dycotyledonae
Sub-class : Metachlamydeae
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Akar
akar tunggang. Sistem perakaran tanaman cabai agak menyebar, panjang berkisar
25-35 cm. akar ini berfungsi antra lain menyerap air dan zat makanan dari dalam
tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman. Akar tanaman cabai tumbuh
lurus ke dalam tanah berfungsi sebagai penegak pohon yang memiliki kedalaman
± 200 cm serta berwarna coklat. Dari akar tumbuh akar-akar cabang, akar cabang
tumbuh horizontal di dalam tanah, dari akar cabang tumbuh akar serabut yang
Batang
Tanaman cabai dapat tumbuh setinggi 5 - 10 cm. Batang utama cabai tegak
Daun
2,5 cm. Batang bercabang berwarna hijau dengan panjang mencapai 5 - 7 cm,
Bunga
berwarna putih, tetapi ada juga yang berwarna ungu. Cabai berbunga sempurna
dengan benang sari yang lepas tidak berlekatan. Disebut berbunga sempurna
karena terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga,
alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Bunga cabai disebut juga berkelamin
dua atau hemaprodit karena alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga.
Warna mahkota putih, memiliki kuping sebanyak 5 - 6 helai, panjang 1 - 1,5 cm,
berubah menjadi merah, merah tua, hijau kemerahmerahan, bahkan merah gelap
mendekati ungu. Biji buah cabai dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
buah berbiji banyak, berbiji sedikit, dan tidak berbiji. Biji cabai berbentuk pipih
0,2 - 1 mm. bentuk biji tidak beraturan, agak menyerupai bentuk octagon (Lelang
dkk., 2019).
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman ini dapat diusahakan di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai
tinggi lebih lambat. Suhu udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai
merah adalah 25 - 27 ºC pada siang hari dan 18 - 20 ºC pada malam hari. Suhu
Tanah
Tanah yang ideal untuk penanaman cabai merah adalah tanah yang
unsur hara dan air, serta bebas dari gulma. Tingkat keasaman (pH) tanah yang
menghambat pengambilan unsur hara oleh akar (Sajuri dan Kurniawan, 2022).
12
Kingdom : Fungi
Divisi : Aschomycota
Classis : Ascomycetes
Order : Melanconiales
Famili : Melanconiaceae
Genus : Colletotrichum
Gejala Serangan
dematium dan C. capsici. Lebih dari 90% antraknosa yang menginfeksi cabai
antraknosa pada tanaman mudah terlihat oleh adanya ciri berupa bercak bulat
luka. Infeksi ini terjadi dalam lokasi potongan kecil yang tersebar kemana- mana
dan menyerang daun. Bercak berkembang cepat pada musim hujan, bahkan pada
Pengendalian
jumlah patogen yang terdapat pada tumbuhan, lahan atau daerah. Pengendalian
secara fisik dan kimiawi bertujuan untuk melindungi tumbuhan dari inokulum
dilakukan oleh para petani adalah penggunaan fungisida sintetis secara intensif.
Pengendalian seperti ini memerlukan biaya besar dan juga efek residunya dapat
Kingdom : Bakteria
Phylum : Protobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Order : Enterobacterialles
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Erwinia
Gejala Serangan
14
bakteri dan jaringan tanaman yang rusak. Tanaman yang terserang akan tumbang
dan mati. Ketika busuk lunak berkembang, daging umbi membusuk dan menjadi
gejala batas hitam di antara lentisel yang dapat diamati saat umbi masih dalam
masa tanam, tetapi biasanya muncul paling terlihat 4 hingga 10 hari setelah panen
dan masa pengemasan. Gejala dicirikan oleh munculnya bintik- bintik gelap
coklat, melingkar, berair atau lesi kecil mengelilingi lentisel di permukaan umbi
(Nazirah, 2022).
Pengendalian
Hasil
Tabel 1. Pengamatan Isolasi Patogen Jamur Pada Tanaman Cabai (Capsicum sp.)
Pembahasan
Pada table 1 terlihat sebelum diisolasi hanya terlihat potongan potongan
kecil dari daun yang berwarna kecoklatan. Setelah diisolasi selama seminggu di
dalam PDA terlihat miselium dari jamur mulai tumbuh di atas PDA. Waktu
dan perlunya dilakukan inkubasi agar jamur didalam PDA tetap steril dan tidak
terkontaminasi oleh jamur lain. Hal ini sesuai dengan literatur (Sari, 2021) yang
inkubasi 12 jam dan dengan metode pour plate miselia akan muncul ke
permukaan media pada inkubasi 24 jam. Setelah 48 jam inkubasi, miselia akan
semakin menyebar dan mulai terbentuk sporangium pada kedua metode inokulasi.
Pembahasan
Pada table 2 terlihat bakteri yang sebelum di isolasi hanya terlihat goresan
dari lendir bakteri. Setelah diisolasi selama 7 hari, mulai terlihat lendir lendir yang
jelas tumbuh di astas media NA. Pengisolasian bakteri ini dilakukasn agar kita
mikroorganisme yang lain. Hal ini sesuai dengan literatur (Wakhidah dkk., 2021)
mikroba hidup alami. Tujuan dari isolasi adalah mengidentifikasi mikroba yang
lain , metode dalam inokulasi terdapat metode untuk mendapatkan kultur murni
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum Ilmu HPT ini adalah sebagai berikut:
1. Fungisida adalah zat kimia yang dapat mematikan atau menghambat
3. Media Nutrient Agar (NA) merupakan media yang berbentuk sebuk berwarna
putih kekuningan.
4. Media Potato Dextrose Agar dan hifa ini memiliki beberapa warna yaitu putih,
Infeksi pada buah biasanya terjadi pada buah yang menjelang tua.
Saran
Sebaiknya para praktikan lebih memperhatikan lagi agar tidak terjadi
kesalahan yang bisa mempengaruhi hasil yang diperoleh. Dan diharapkan pada
praktikan untuk melengkapi bahan-bahan praktikum yang akan di praktikkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Afa, L., Bahrun, A., Sutariati, G. A. K dan Syarif, A. 2022. Pengaruh Amelioran
terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum
frutescens L.). Jurnal Media Pertanian. Vol 7(2): Hal 148-157.
Wakhidah, S., Kasrina Dan H, Bustamam. 2021. Kean ekaragaman Jamur Patogen
dan Gejala yang pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) di
Dataran Rendah. Koservasi Hayati. Vol 17(2): Hal 63-68.
15
LAMPIRAN
Tinggi tanaman : 60 – 80 cm
Penciri utama : kulit buah halus dan mudah untuk dipetik saat
panen
Gambar 8. Menutup media yang sudah ada patogen dengan menggunakan plastik
warp
19