𝐋𝐀𝐏𝐎𝐑𝐀𝐍
OLEH:
SANNY SIHOMBING
220301183
AGROTEKNOLOGI 4
Diperiksa Oleh
Asisten Koordinatr
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
juncea L.)” yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian di
Dalam pembuatan laporan ini, tentu tidak lepas dari arahan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Maka penulis dengan rasa hormat mengucapkan terimakasih Dr.Nini
Dasar Agronomi serta abang dan kakak asisten laboratorium yang telah membimbing
Penulis menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian.
Penulis
4
DAFTAR ISI
Penyiangan .....................................................................................25
Pengendalian Hama dan Penyakit ..................................................25
Perubahan pengamatan...............................................................................26
Tinggi Tanaman .............................................................................26
Jumlah Daun ..................................................................................27
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ...........................................................................................................28
Pembahasan ................................................................................................31
SIMPULAN & SARAN .......................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................36
LAMPIRAN .........................................................................................................38
6
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Budidaya sawi telah menjadi kegiatan penting dalam industri pertanian di
banyak negara. Sayuran sawi (Brassica oleracea) merupakan sayuran yang termasuk
dalam famili Brassicaceae. Tanaman sawi memiliki daun hijau yang lebat dan sering
Diperkirakan berasal dari Mediterania dan sejak itu tanaman tersebut telah menyebar
ke berbagai belahan dunia. Tanaman sawi dikenal sebagai sayuran yang toleran
terhadap cuaca dingin, sehingga banyak tumbuh di daerah yang beriklim sedang
hingga dingin. Tanaman ini tumbuh dengan cepat dan membutuhkan waktu sekitar
45-60 hari dari tanam hingga panen. Sawi juga dikenal dengan nilai gizinya yang
Suhardjo,H.,2015)
yang ideal untuk tanaman sawi adalah tanah yang gembur, subur, dan berdrainase
baik. Tanaman sawi juga membutuhkan sinar matahari yang banyak, namun dapat
tumbuh dengan baik pada kondisi cahaya parsial. Pemupukan yang tepat sangat
penting bagi tanaman untuk menerima nutrisi yang cukup. Pemilihan varietas sawi
yang sesuai dengan iklim dan kondisi pertumbuhan juga penting untuk keberhasilan
menggunakan benih, benih sawi dapat disemai langsung di lahan atau persemaian
sebelum dipindahkan ke lahan utama. Bila menggunakan biji, biji sawi dapat dibeli
dari pedagang atau diperbanyak dengan stek. Setelah tanam, tanaman sawi
susulan secara teratur. Daunnya bisa dipotong untuk merangsang pertumbuhan tunas
tanaman sawi untuk pertumbuhan yang optimal. Pengendalian hama dan penyakit
juga merupakan bagian penting dari budidaya sawi, menggunakan pestisida yang
diinginkan. Daun sawi dapat dipanen dengan cara memetik secara selektif daun yang
sudah tua tanpa merusak tanaman secara keseluruhan. Panen tepat waktu penting
untuk memastikan kualitas dan kesegaran produk. Setelah panen, sawi dapat
langsung digunakan atau disimpan dalam kondisi yang sesuai untuk menjaga
industri pertanian yang menghasilkan tanaman yang bergizi dan banyak diminati di
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan memahami teknik
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Universitas Sumatra Utara dan sebagai bahan informasi bagi pembaca atau pihak yang
membutuhkan .
11
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)
Tanaman sawi merupakan tumbuhan semusim yang tumbuh dengan cepat.
Tanaman ini memiliki daun berbentuk oval atau lanset dengan tekstur yang lembut.
Daun-daunnya biasanya tumbuh dalam roset di dasar tanaman, dan bisa tumbuh
hingga tinggi sekitar 30-60 sentimeter. Sawi juga menghasilkan bunga-bunga kecil
yang terletak di bagian ujung tangkai bunga. Klasifikasi tanaman Sawi Hijau
Daunnya lonjong atau lanset dengan tepi rata atau agak bergelombang. Mereka
memiliki tekstur yang lembut dan permukaan yang halus. Warna daun sawi berbeda-
beda menurut varietasnya, ada varietas yang memiliki daun berwarna hijau
sedangkan yang lain memiliki daun berwarna merah muda atau ungu
kemerahan(Anonim,2010)
Akar sawi adalah akar serabut yang tumbuh rendah ke tanah. Akar ini
menyerap air dan nutrisi dari tanah. Mereka juga berperan dalam menstabilkan
tanaman sawi saat tumbuh. Perakaran sawi berfungsi meneyrap nutrisi dan unsur
Batang sawi relatif pendek dan tebal. Mereka tumbuh tegak dan memiliki
permukaan yang halus. Batang ini menopang pertumbuhan daun dan bunga di
12
atasnya. Beberapa varietas mustard memiliki batang putih yang khas, sementara
yang lain mungkin memiliki batang merah atau ungu( Femmy, L. 2016)
Bunga sawi biasanya berwarna kuning atau putih. Mereka memiliki empat kelopak
dan empat bilah yang diikat menjadi salib Setelah bunga berhasil dibuahi, tanaman
sawi menghasilkan buah yang dikenal sebagai polong. Silique adalah buah dua bilik
yang panjang, tipis, dan mengandung biji sesawi. Buah ini biasanya berbentuk
silinder atau pipih dan berwarna hijau atau coklat tua(Deptan, 2011)
Buah tanaman sawi memiliki bentuk yang panjang dan ramping, mirip
dengan polong. Buah ini biasanya berbentuk silindris dan datar, dengan panjang
ruang yang berisi biji-bijian tanaman sawi. Buah sawi pada awalnya berwarna hijau
dan ketika matang, dapat berubah menjadi kuning atau cokelat. Warna ini
menunjukkan bahwa buah sudah mencapai tahap pematangan yang tepat untuk
dipanen. Selain itu, kulit silique juga akan mengering dan pecah ketika biji-bijian di
dalamnya sudah matang. Setelah buah matang dan pecah, biji-bijian tanaman sawi
terungkap. Biji sawi berbentuk kecil dan bulat dengan warna yang bervariasi,
mengandung silikon. Setiap silikon dapat berisi beberapa biji sesawi. Biji sawi
berukuran kecil dan berwarna coklat atau hitam. Mereka adalah bagian tanaman
13
lain(Deptan,2011)
Syarat Tumuh
Iklim
Tanaman sawi yang juga dikenal dengan nama Brassica rapa merupakan
tanaman sayuran yang sering tumbuh di daerah dengan iklim yang berbeda.
Tanaman sawi tumbuh dengan baik di iklim dingin hingga sedang. Suhu optimum
untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah 15°C sampai 20°C. Suhu yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan tanaman menjadi stres panas dan berbunga lebih awal,
delapan jam sinar matahari langsung setiap hari. Oleh karena itu, tempatkan tanaman
ini tidak mentolerir kelembaban yang berlebihan atau kekeringan yang berlebihan.
Kelembaban relatif sekitar 50-70% sangat ideal untuk pertumbuhan tanaman sawi.
2010)
14
Tanaman sawi membutuhkan curah hujan yang cukup untuk tumbuh dengan
baik. Curah hujan yang ideal untuk tanaman sawi sekitar 600-800 mm per tahun.
Jika curah hujan tidak mencukupi, pastikan penyiraman cukup untuk menjaga
Sawi biasanya tumbuh dengan baik di musim semi dan musim gugur ketika
suhu biasanya dingin dan merata. Tanaman sawi tidak dapat mentolerir suhu yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah. Oleh karena itu, pastikan menanam sawi sesuai
Tanah
Tanah yang subur kaya akan bahan organik, seperti kompos atau pupuk
asam sekitar 6,0 hingga 7,0. Sebelum menanam, Anda bisa menguji tanah
tanah terlalu rendah atau tinggi, dapat diatur dengan menambahkan zat
Tanaman sawi tidak menyukai air atau tanah yang terlalu basah. Oleh
karena itu, penting untuk memastikan bahwa tanah memiliki sistem drainase
yang baik agar udara tidak menggenang di sekitar akar tanaman. Jika tanah
gembur retensi udara yang baik di dalam tanah. Tanah yang terlalu berat,
seperti tanah liat yang berat, biasanya sulit untuk tumbuh tanaman sawi
karena dapat menyebabkan busuk akar dan retensi air. Tanah yang terlalu
berpasir juga tidak ideal karena dapat menyebabkan hilangnya air dan unsur
hara.Tanah yang ideal untuk sawi adalah tanah dengan berat sedang seperti
akar yang berlebihan. Jaga agar tanah tetap lembab tetapi tidak tergenang
2016)
16
Pupuk Hayati
Pupuk hayati atau disebut juga dengan pupuk organik adalah pupuk yang
dibuat dari bahan-bahan alami seperti sisa tumbuhan, sisa hewan dan
mikroorganisme. Pupuk ini berbeda dengan pupuk anorganik yang biasanya terdiri
dari senyawa kimia. Penggunaan pupuk hayati memiliki beberapa manfaat dan
fasilitas. Pupuk hayati memiliki banyak manfaat bagi tanaman dan lingkungan.
Pupuk ini kaya akan bahan organik, seperti humus, yang memperbaiki struktur tanah
dan retensi air. Selain itu, pupuk hayati juga mengandung mikroorganisme yang
menguntungkan, seperti bakteri dan jamur, yang dapat membantu mengurai bahan
organik menjadi unsur hara yang lebih mudah diserap tanaman. Dengan demikian,
penggunaan pupuk hayati secara alami dapat meningkatkan kesuburan tanah dan
mengandung bahan kimia berbahaya, pupuk hayati lebih aman bagi manusia, hewan,
dan seluruh ekosistem. Pupuk hayati tidak meninggalkan residu kimia berbahaya di
tanah atau air. Selain itu, penggunaan pupuk hayati membantu mengurangi
pencemaran tanah dan air, karena proses produksinya menggunakan bahan alami
yang dapat didaur ulang. Keberlanjutan pertanian juga dapat ditingkatkan melalui
anorganik yang mahal dan dapat merusak lingkungan. Dengan menggunakan pupuk
hayati, petani dapat menekan biaya produksi dan menghasilkan tanaman yang lebih
sehat dan berkualitas. Saat mengaplikasikan pupuk hayati, petani dapat memilih dari
berbagai pupuk hayati yang tersedia, seperti pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk
hijau, atau pupuk mikroorganisme. Selain itu, ada pula pupuk hayati yang
dikembangkan khusus untuk tanaman tertentu, seperti pupuk organik untuk padi
atau sayuran. Petani juga bisa membuat biofertilizer sendiri dengan cara
mengomposkan bahan organik di kebun atau kebun mereka. Penting bagi petani
untuk mempelajari penggunaan pupuk hayati yang benar dan mengikuti petunjuk
tanah. Benih harus terkena kelembaban dan suhu yang tepat untuk memulai
pertumbuhan daun yang cepat. Daun muda terbentuk dan berukuran kecil,
sedangkan akar tumbuh dan berkembang untuk menyerap air dan unsur
tumbuh dengan baik. Ketersediaan air yang cukup sangat penting agar
tanaman sawi antara lain nitrogen, fosfor dan kalium, serta elemen jejak
dengan tanaman sawi untuk nutrisi dan air. Selain itu, pemangkasan daun
yang rusak atau mati juga diperlukan untuk mendorong pertumbuhan yang
padat, biasanya berukuran sekitar 15-20 cm, tanaman siap panen. Daun
berkualitas tinggi dapat dipetik satu per satu atau seluruh tanaman dapat
Benih ini kemudian dapat digunakan untuk menanam tanaman sawi baru
Sumatera Utara, Medan pada hari Rabu, 13 April 2023 pada pukul 08:00
plot, dan membuat bedengan sawi; gembor yang digunakan sebagai alat
sawi (Brassica juncea L.) sebagai bahan tanam, top soil yang digunakan
memperbaiki sifat fisik tanah dan mampu mengikat hara tanah, dan pupuk
Prosedur Percobaan
utuk diolah
cangkul supaya tidak ada sisa – sisa sampah atau batu yang
12 jam
22
10. Setelah 12 jam, benih sawi dipindahkan kedalam wadah yang lebih
besar atau cup yang berisi topsoil selama satu minggu sebelum tanam
dahulu lahan
baik
14. Setelah 30 – 40 hari tanaman sawi sudah memenuhi kriteria layak panen
dapat dipanen dan ditimbang berat bobot segar dan bobot tajuk
segarnya.
15. Dilakukan Analisa pada tanaman sawi yang sudah dipanen dengan
konsumsi.
23
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Lahan
gulma dan membentuk plot dengan ukuran 3 x 2 meter. Lalu dibuat juga parit dengan
kedalama 50 cm .
Penyemaian Benih
Dilakukan penyemaian benih sawi hiaju di dalam bak kecambah selama 12 jam. Dan
dipindahkan kedalam cup yang berisi topsoil dan dibiarkan selama seminggu.
Penanaman
Setelah seminngu penanaman benih sawi ilakukan penanam sawi disetiap bedengan
dengan jarak 20 x 20 cm pada plot masing – masing, dimana setiap bedengan terdiri
Pemeliharaan Tanaman
Pemupukan
Dilakukan pemupukan pada tanaman sawi agar sawi dapat tumbuah dengan baik.
Pemupukan dilakukan pada salah satu bedengan saja untuk membandingkan tanamam
Gambar 4. Pemupukan
25
Penyiraman
Dilakukan penyiraman pada tanaman sawi pada saat pagi hari dan sore hari. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kelembapan di area tanaman sawi sehingga tidak kering dan
Penyiangan
dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut semua gulma yang tumbuh di areal
tanam
sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu
Parameter Pengamatan
Dilakukan pengukuran pada tanaman sawi dimana tinggi tanaman sawi diukur dari
pangkal hingga bagian daun tertinggi. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap
minggu.
Jumlah Daun
Dilakukan penghitungan jumlah daun, dimana daun yang dihitung adalah bagian daun
Hasil
DATA TANAMAN SAWI
Kelompok :5 (Lima)
Tanggal Tanam : 13 April 2023
Komoditi : Sawi (Brassica juncae L.)
Parameter : Tinggi Tanaman
Kelompok : 5 (Lima)
Tanggal Tanam : 13 April 2023
Komoditi : Sawi (Brassica juncae L.)
Parameter : Jumlah Daun
Kelompok : 5(Lima)
Tanggal Tanam : 13 April 2023
Komoditi : Sawi (Brassica juncae L.)
Perlakuan : Pupuk
Pembahasan
Budidaya sawi telah menjadi kegiatan penting dalam industri pertanian di
banyak negara. Sayuran sawi (Brassica oleracea) merupakan sayuran yang termasuk
dalam famili Brassicaceae. Tanaman sawi memiliki daun hijau yang lebat dan sering
Diperkirakan berasal dari Mediterania dan sejak itu tanaman tersebut telah menyebar
ke berbagai belahan dunia. Tanaman sawi dikenal sebagai sayuran yang toleran
terhadap cuaca dingin, sehingga banyak tumbuh di daerah yang beriklim sedang
hingga dingin. Tanaman ini tumbuh dengan cepat dan membutuhkan waktu sekitar
45-60 hari dari tanam hingga panen. Sawi juga dikenal dengan nilai gizinya yang
Suhardjo,H.,2015)
Tanaman sawi hijau (Brassica juncae L) dapat tumbuh baik di tempat yang
berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran
rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang
diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai
dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun
biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai
500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam
sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman
yang sejuk. Lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi
tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian,
tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah yang cocok
untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta
dilaksanakan didapat bahwa tanaman tertinggi ada pada T3 pada perlakuan dengan
pupuk hayati dimana tinggi tanamannya adalah 12,28 cm . Ini disebabkan oleh
pemberian pupuk hayati dan juga disebabkan oleh faktor internal dan eksternal
seperti cuaca dan kondisi tanah penanaman sawi. Hal ini sesuai dengan literatur
Adianto (2016) yang menyatakan pupuk hayati, juga dikenal sebagai pupuk organik
atau pupuk organik hayati, merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik
lainnya. Penggunaan pupuk hayati dapat memiliki pengaruh yang positif terhadap
pertumbuhan tanaman sawi dan kesehatan tanah. Pupuk hayati dapat meningkatkan
kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan
kalium. Nutrisi ini diperlukan oleh tanaman sawi untuk pertumbuhan dan
dilaksanaakan didapat bahwa tinggi tanaman sawi terendah ada pada T1 tanpa
perlakuan pupuk, dimana tinggi tanamannya adalah 9,22 cm. Selain karena tanpa
33
pemberian pupuk, hal ini juga disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal
tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur Rukmana (2012) yang menyatakan bahwa
faktor luar seperti iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi.
cahaya yang cukup dan durasi pencahayaan yang tepat penting untuk pertumbuhan
Suhu yang cocok sangat penting untuk pertumbuhan tanaman sawi. Suhu optimal
untuk pertumbuhan sawi berkisar antara 15-25 derajat Celsius. Suhu yang terlalu
mengganggu proses fotosintesis. Nutrisi yang tepat dalam tanah juga sangat penting
untuk pertumbuhan tanaman sawi. Nutrisi yang paling dibutuhkan oleh sawi
termasuk nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta mikronutrisi lainnya seperti
zat besi, mangan, dan seng. Kekurangan nutrisi atau ketidakseimbangan nutrisi
dapat menyebabkan pertumbuhan yang terhambat atau kelainan pada tanaman sawi.
Berdasalkan hasil pemanenan tanaman sawi, semua sawi tidak ada yang
layak jual dan hanya sekitar 30% yang layak konsumsi. Berdasarkan kategori sawi
yang layak panen, banyak sawi yang tidak sesuai standard penjualan karena berat
bonggol yang tidak sesuai atau kurang, daun sawi yang berlobang, dan ada sawi
yang masih kecil tetapi sudah berbunga. Ini bisa disebabkan karena kondisi
lingkungan yang tidak sesuai ,tanah yang kurang subur dan bibit yang kurang bagus.
Hal ini sesuai dengan literatur Wang Q. (2017) yang menyatakan tanaman sawi
34
merupakan tanaman sayuran yang sering tumbuh di daerah dengan iklim yang
berbeda. Tanaman sawi tumbuh dengan baik di iklim dingin hingga sedang. Suhu
optimum untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah 15°C sampai 20°C. Suhu yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan tanaman menjadi stres panas dan berbunga lebih
awal, mengurangi hasil yang diinginkan . Faktor genetik tanaman sawi juga
dan varietas tanaman sawi yang dipilih dapat memiliki perbedaan dalam
Kesimpulan
lebat dan sering dalam berbagai makanan, baik mentah maupun dimasak
5. Hasil panen yang tidak layak jual disebabkan oleh keadaan cuaca yang
Saran
pemilihan varietas bibit yang unggul serta cara pembibitan yang sesuai dan
DAFTAR PUSTAKA
Adianto, 2016. Biologi Pertanian (Pupuk kandang, pupuk organik nabati, dan
(insektisida). Edisi kedua. Alumni -Anggota IKAP: Bandung.
Bahtiar, A. 2013. Budidaya Sayuran Didaerah Kering dan Tropis. Penebar Swadaya.
Birk, Y. 2008. Pemanfaatan Zat Petnic dalam Nutrisi Aspergillus Niger. Jurnal
Bakteorogi.
Ginting, E.,& Suhardjo,H .2015. Budidaya Sayuran Sawi Dilahan Sempit. Penebar
Swadaya.
Swadaya.
Tahir, 2018. Reapon Bayam Terhadap Intensitas Cahaya yang Berbeda. Hortikultura,
Lingkungan dan Biologi
Tindal. 2008. Pengaruh Suhu dan Cahaya Terhadap Pertumbuhan. Jurnal Tanaman
Hortikultura
LAMPIRAN
39