DISUSUN OLEH:
HAERUNNISA
G1A017028
2020
HALAMAN PENGESAHAN
PENYUSUN : HAERUNNISA
NIM : G1A017028
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat lulus mata kuliah Kerja
Praktik yang dilaksanakan di Laboratorium Biologi Lanjut, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.
Disetujui oleh,
DosenPembimbing Penyelia
Mengetahui,
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas segala
karunia-Nya sehingga laporan Kerja Praktik (KP) ini berhasil
diselesaikan.Kerja Praktik ini dilaksanakan sejak bulan Januari-Februari
dengan judul Pembuatan Herbarium famili Piperaceae, dengan kegiatan
utama berupa pembuatan herbarium tumbuhan famili Piperaceae.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Sukiman, S.Si selaku dosen
pembimbing, Bapak Ibu Dr. Kurniasih Sukenti selaku penyelia yang telah
banyak memberi saran dan bantuan dalam penyusunan laporan Kerja
Praktik ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada keluarga
serta kawan seperjuangan atas segala doa dan kasih sayangnya.
Haerunnisa
iii
DAFTAR ISI
Isi Hal
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................vii
BABI PENDAHULUAN....................................................................................1
3.1 Herbarium...............................................................................................11
3.1.1Definisi Herbarium.......................................................11
3.1.2 Jenis-jenis Herbarium..............................................................12
3.1.3 Fungsi Herbarium....................................................................13
3.2 Famili Piperaceae...................................................................................13
3.2.1 Definisi famili Piperaceae.......................................................13
iv
3.2.2 Karakteristik famili Piperaceae...............................................14
3.2.3 Pemanfaatan famili Piperaceae...............................................15
BAB IV METODE KERJA PRAKTIK............................................................17
v
5.2.7 Piper mollissimum………………………………….39
BAB IV PENUTUP..........................................................................................41
6.1 Kesimpulan.......................................................................................41
6.2 Saran.................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................43
LAMPIRAN……………………………………………………………..……45
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Lokasi Sampel famili Piperaceae di Taman Wisata Aik Nyet, Sesaot………….25
Tabel 2. Lokasi Sampel famili Piperaceae diluar Taman Wisata Aik Nyet, Sesaot...……31
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 14. Daun Piper crocatum Ruiz & Pav. Dengan bercak merah muda disekitar
venasinya.........................................................................................................................37
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kiseureuh (Piper anducum.), sirih (Piper betle.), kemukas (Piper
cubeba.), daun wati (Piper methyscum.), dan cabe jawa (Piper
retrofractum.) (Tri dkk, 2017). Beberapa jenis dari famili Piperaceae
dimanfaatkan sebagai rempah dan obat-obatan alami peninggalan nenek
moyang terdahulu. Hingga sekarang masih banyak warga yang
membudidayakan bahan-bahan alami untuk dimanfaatkan karena dirasa
manjur dan mudah digunakan. Menurut Munawaroh dan Yuzammi
(2017) jenis-jenis Piper yang telah dibudidayakan di antaranya yaitu
Piper betle. Dan Piper ningrum.. Masyarakat Indonesia telah lama
menggunakan Piper betle. Untuk kegiatan sosial budaya (ritual, tanda
penghormatan dan lain-lainnya), bahan ramuan obat tradisional dan
menyirih, sedangkan Piper ningrum. Berpotensi untuk tujuan ekonomi.
2
3.2 Tujuan
3.3 Manfaat
3
BAB II
4
Sebagai tindak lanjut dari kebijakan tersebut, Unram terus
berupaya meningkatkan fasilitas laboratorium yang dikoordinir oleh UPT-
MIPA, tidak saja laboratorium-laboratorium dasar untuk menunjang
kegiatan praktikum ilmu dasar, tetapi juga pengembangan fasilitas
laboratorium penelitian seperti Laboratorium Kimia Analitik dan
Laboratorium Immunobiologi dengan fasilitas yang sangat memadai untuk
menunjang program penelitian staf pengajar. Selain itu, jumlah dan
kualifikasi staf dan teknisi terus ditingkatkan, baik melalui program pasca
sarjana maupun pelatihan. Upaya ini dimaksudkan sekaligus sebagai
persiapan pembukaan FMIPA Unram.
5
danprasarana terus dilakukan yaitu dengan meningkat peralatan
laboratorium guna menunjang proses pembelajaran dan penelitian.
6
3.5 Visi Dan Misi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam memiliki visi
sebagai berikut:
7
3.6 Struktur Organisasi
8
Ketua : Dr. Immy Suci Rohyani, SP., M.Si.
9
dengan tumbuhan seperti Morfologi Tumbuhan, Anatomi dan
Perkembangan Tumbuhan, Biosistematika Tumbuhan, Mikroteknik
Tumbuhan serta Biosistematika Tumbuhan Lanjut (FMIPA, 2020).
10
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.8 Herbarium
Definisi Herbarium
Spesimen herbarium merupakan tumbuhan atau bagian
tumbuhan yang dikeringkan. Pada pembuatan spesimen herbarium
tumbuhan diperlukan beberapa tahap kerja yaitu: di lapangan dan
di laboratorium. Kerja di lapangan bertujuan untuk mengkoleksi
tumbuhan yang akan dijadikan specimen herbarium. Koleksi harus
mempunyai kelengkapan organ vegetatif dan organ generatif serta
karakter biologinya. Spesimen herbarium yang baik ditentukan
oleh cara mengkoleksinya dan proses.
11
Jenis-jenis Herbarium
Teknik pengawetan spesimen tumbuhan dibedakan
menjadi dua macam, yaitu herbarium kering dan herbarium basah.
Yang dimaksud dengan herbarium kering adalah spesimen
tumbuhan yang diawetkan melalui proses pengeringan. Proses
pengeringan selalu disertai dengan proses pengepresan, dimana
spesimen ditata sedemikian rupa diantara kertas yang dapat
menyerap air, kemudian dijepit dengan kerangka anyaman bilah-
bilah bamboo atau kayu-kayu. Pengeringannya sendiri dilakukan
dengan menggunakan sumber yang berbeda-beda. Sumber yang
paling murah adalah sinar matahari (Tjitrosoepomo,1993). Dikutip
dari Mertha dkk, (2018) proses pembuatan herbarium kering
mencakup kegiatan koleksi sampel, pengepresan, pengeringan,
perekatan pada kertas herbarium, pemberian label yang berisi data-
data spesimen, dan penyimpanan spesimen.
12
Fungsi Herbarium
Herbarium adalah spesimen yang digunakan untuk studi
taksonomi. Dikancah internasional herbarium digunakan untuk
mengetahui kekayaan berupa sumber daya alam khususnya daya
nabati. Kesejahtraan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kekayaan
nabatinya, sehingga dokumentasi terhadap sumberdaya nabati
dirasa sangat diperlukan. Setiap negara biasanya memiliki suatu
lembaga herbarium, baik lembaga yang berdiri sendiri ataupun
merupakan bagian dalam suatu lembaga penelitian biologi yang
lingkup penelitiannya lebih luas, maupun merupakan bagian suatu
universitas atau fakultas. Bahkan dalam suatu negara maju terdapat
sejumlah herbarium yang dalam pelaksanaannya sering didampingi
oleh oleh suatu kebun raya sebagai tempat melestarikan kehadiran
jenis-jenis tumbuhan tertentu dibumi(Tjitrosoepomo,1993).
13
secara online (The Plant List, 2018., Rain dkk, 2018). Indonesia
memiliki sekitar 43 jenis Piper (Backer dan Bakhuizen,1965:
Munawaroh dan Yuzammi,2017) yang berarti keberadaanya di
Indonesia kurang dari 2% jumlah total spesies Piperaceae
didunia.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae
14
perdu batang basah dengan tumbuh memanjat, memiliki daun
tunggal. Bunga terdiri dari bulir-bulir dengan buah batu.
(Tjitrosoepomo, 2004: Rain dkk, 2018).
15
cubebaL.) dan Sirih merah (Piper crocatum Ruiz dan Pav) telah
banyak diteliti serta dibuktikan secara ilmiah khasiatnya.
Khasiat yang paling dominan dari tanaman famili Piperaaceae,
yang telah diuji adalah adanya aktivitas antibakteri dan
antijamur yang cukup baik (Rain, 2018).
16
17
BAB IV
4.2.1 Alat-alat
18
kamera, sasak, Global Positioning System (GPS), botol semprot,
penggaris, pisau dan gunting.
4.2.2 Bahan
19
fungsi herbarium sehingga dapat menjadi acuan untuk
mengkaji persebaran spesies tanaman. Spesimen yang
diambil adalah berupa tubuh tumbuhan yang lengkap
bagian vegetatifnya, yaitu bagian akar batang dan daun,
serta bagian generatif yaitu bagian bunga dan buah
(Tjitrosoepomo,1993).Pendokumentasian sampel ditempat
tumbuhnya juga diperlukan untuk membantu identifikasi
selanjutnya. Sampel tumbuhan diambil dengan cara
dipotong dengan pisau, luka bekas potongan diselimuti
dengan tisu yang telah dibasahkan dengan sedikit air
sebelumnya, kemudian semua bagian spesimen dimasukkan
kedalam kantong plastik lalu diikat hingga kedap udara.
Pemberian air dilakukan agar sampel tetap segar,
sedangkan kantong plastik diikat hingga kedap udara untuk
menghindari transpirasiyang akan menyebabkan kelayuan
pada spesimen.
20
mempermudah pengecekan selama pengeringan
berlangsung.
21
rapi dan diusahakan tidak menutupi organ tumbuhan yang
perlu diperlihatkan. Selain itu perekatan dimaksudkan agar
sampel tumbuhan tidak mudah bergeser sehingga aman
selama penyimpanan.
22
4.4 Analisis Data
23
BAB V
24
yang perdu. Famili Piperaceae tumbuh baik di tempat yang
ternaungi dan mendapat sedikit cahaya matahari dengan
udara cukup lembab, terlebih dengan jenis habitus liana
memerlukan batang pohon sebagai media untuk memanjat.
Area Taman Wisata Aik Nyet Sesaot berupa hutan dengan
tutupan berupa pohon tinggi dan dilewati oleh sungai dari
aliran kaki gunung sehingga disekitarnya memiliki suhu
relatif dingin dan lembab.
25
dilakukan di laboratorium atau ditempat kerja, sehingga
perlengkapan yang dibawa bersifat sederhana, diantaranya
kantong plastik sebagai pengganti tromol botani untuk
menyimpan sampet tanaman sementara, pisau atau cutter
untuk memotong, aplikasi GPS untuk keperluan data
koordinat habitat sampel,buku kolektor dan alat tulis untuk
melakukan identifikasi sementara. Data-data lapangan juga
perlu dicatat meliputi tanggal koleksi sampel, nama lokasi
pengambilan sampel, habitat, ketinggian tempat, dan titik
koordinat.
Sampel yang ditemukan pada lokasi Taman Wisata Aik
NyetSesaot berjumlah lima spesies yaitu Piper betle L.,
Piper baccatum Blume., Piper mollissimum Blume., Piper
umbellatum L.Dan Piper retrofractum Vahl.. Rincian
mengenai sampel dan tempat ditemukannya dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Lokasi sampel famili Piperaceaedi luar Taman wisata
Aik Nyet Sesaot.
26
banyak ditemukan yaitu jenis Piper betleL. Jenis sirih ini
hampir dapat ditemukan disemua wilayah taman wisata Aik
Nyet, Sesaot, baik diarea pintu masuk, tepi sungai dan yang
paling banyak adalah pada pohon-pohon yang menyusun
kanopi di wilayah camping ground. Spesies yang paling
sedikit ditemukan yaitu Piper retrofractum Vahl. Dengan
jumlah satu rimbun pohon dan tinggi rambatan yang tidak
terlalu tinggi. Sedangkan spesies Piper mollissimum Blume.
Dan Piper baccatum Blume. Ditemukan masing-masing
dalam dua wilayah kanopi hutan yang berbeda dengan
keadaan rimbundan batang menjalar sehingga ke tanah dan
merambat tanaman-tanaman herba disekitar pohon induk
penyangganya.
Kegiatan koleksi lapangan dilakukan dengan
pengambilan sampel. Sampel tumbuhan yang diambil
berupa tubuh tumbuhan lengkap berupa bagian vegetatif
(akar, batang + cabang, daun) dan bagian generatif (bunga
dan buah) (Tjitrosoepomo,1993). Sampel tumbuhan
diambil dengan cara memotong bagian dari tanaman
dengan cutter atau pisau, pada bagian organ yang terpotong
kemudian diselimuti dengan tisu yang sebelumnya sudah
dibasahkan dan disimpan dalam kantong plastik untuk
menjaga kelembaban sampel agar sampel tetap segar
hingga proses pengawetan selanjutnya.
Jumlah sampel yang diambil disesuaikan dengan
keberadaan sampel dilapangan, untuk sampel yang
berjumlah banyak sampel dapat diambil lebih dari satu atau
dua, sedangkan untuk sampel yang keberadaanya berjumlah
sedikit hanya diambil satu bagian atau hanya
didokumentasikan. Dalam pengambilan sampel, jumlah
sampel dilapangan cenderung banyak hingga pengambilan
sampel masih dapat dilakukan secara lengkap dan
27
kebanyakan dapat diambil lebih dari satu. Sampel yang
diambil sebagian disisihkan untuk keperluan identifikasi
dan sisanya akan dikeringkan. Spesimen yang diambil
hampir semuanya berperawakan liana kecuali Piper
umbellatum L. Bagian organ yang diambil meliputi daun,
batang, akar pemanjat, bunga dan buah jika ada. Spesimen
yang diambil dipasangkan etiket gantung yang berisi
informasi inisial kolektor, nomor koleksi, tanggal koleksi,
dan tempat pengambilan koleksi. Contoh etiket gantung
dapat dilihat pada Gambar.3 berikut.
28
sehingga menghindari kondisi mengkerut khususnya pada
daun. Alkohol 70% diberikan secukupnya karena
pemberrian alkohol 70% yang berlebihan akan
menyebabkan bercak pada spesimen setelah kering.
Pelekatan spesimen pada kertas koran dibantu oleh selotip
bening pada bagian organ tanaman yang tebal dan tidak
mudah rapuh seperti tangkai dan batang tanaman untuk
mempertahankan posisi spesimen sementara.
29
Selanjutnya dilakukan pengeringan, pengeringan
dilakukan dengan metode tradisional yaitu penjemuran
dengan sinar matahari dan angin. Metode ini dipilih karna
murah, terlebih cuaca juga mendukung untuk dilakukan
penjemuran. Hasil pengeringan yang dihasilkan dari
penjemuran juga lebih bagus dibandingkan oven, hasil
pengeringan menggunakan oven cendrung lebih mudah
gosong dan rapuh, berbeda dengan hasil pengeringan
dengan penjemuran, hasil yang dihasilkan lebih kuat dan
mempertahankan warna asli organ tumbuhan. Selain itu,
sampel berupa tanaman liana dengan organ yang tidak
terlalu tebal sehingga dapat kering dalam waktu cepat.
Dalam hal ini penjemuran dilakukan selama tiga hari dan
bertempat di Green house .
30
spesies yang meliputi nama spesies, famili, habitat, lokasi
pengambilan, titik koordinat, ketinggian tempat (altitude),
serta nama kolektor, nomor koleksi, dan tanggal koleksi.
Spesimen diposisikan sedemikian rupa diatas kertas
mounting dengan tidak menutupi label tempel, organ
spesimen yang terlalu besar atau rimbun dan menutupi
kertas label maka harus dipotong. Untuk mempertahankan
posisi spesimen, beberapa organ akan direkatkan dengan
selotip bening. Dalam proses perekatan harus dipastikan
rapi dan tidak ada kelonggaran agar herbarium tidak mudah
terlepas dan awet hingga dapat digunakan dalam waktu
lama.
31
Gambar 7. Proses identifiksi berdasarkan Literatur
Total spesies yaitu tujuh spesies termasuk
didalamnya tiga spesies tambahan yang didapatkan di
lokasi yang berbeda. Adapun total herbarium yang dibuat
yaitu sebanyak dua puluh buah beserta duplikat dan
susunan spesies yang terlalu besar sehingga diperlukan
lebih dari satu herbarium agar penggambaran spesimen
lebih maksimal. Tiga spesies tersebut yaitu Piper
crocatumRuiz &Pav., Piper sarmentosumRoxb., dan Piper
umbellatumL.
Tabel 2. Lokasi sampel famili Piperaceaedi luar Taman wisata Aik
Nyet Sesaot
32
Amplop disimpan ditempat yang bersih dan kering
seperti meja laboratorium untuk menghindari kontaminasi
jamur dari luar. Kendala yang dihadapi dalam Kerja Praktik
ini adalah pada proses pengambilan spesimen terjadi
miskomunikasi antara penulis dan Dosen pembimbing
prihal data lapangan yang tidak diambil diantaranya data
data suhu dan intensitas cahaya, yang dimana data tersebut
penting karena merupakan salah satu fungsi herbarium
sebaagai acuan ciri habitat spesies terkait. Selain itu dalam
proses penyimpanan beberapa herbarium terkena jamur
dikarenakan area penyimpanan amplop herbarium yang
relatif lembab. Kondisi area penyimpanan yang lembab
akan memungkinkan adanya kontaminasi jamur dari luar.
33
Lokasi: Taman wisata Aik Nyet Sesaot, Koordinat; lat: -
8.533357°, long: 116.238284°, Ketinggian: 288.60
m
34
Sirih ini memiliki percabangan sympodial, bentuk batang
teres, licin, berwarna hijau. Panjang internodus 5-8 cm.
Perakaran tunggang, dengan organ tambahan berupa
perakaran pelekat. Memiliki bau aromatik yang tidak terlalu
menyengat. (Munawaroh, 2017) Bunga berwarna hijau-
putih kuning, panjang tangkai ± 3 cm, panjang bunga 4.9-
11 cm .
35
Gambar 11. Bunga Piper baccatum Blume
Sumber: PhytoImages.siu.edu
36
Lokasi: Taman wisata Aik Nyet Sesaot, Koordinat; lat:
-8.539082°, long: 116.24098°, Ketinggian:
270.28 m.
37
Nama lokal: (Indonesia): sirih merah ., (Sasak):
Lekoq beak.
38
pohon 3-5 m. Bentuk daun cordate, apex
cuspidate, basis cordate, margo entire, venasi
menjari, berwarna hijau dengan rorak kuning di
banyak bagian daun. Permukaan licin.Ukuran daun
7-9 x 5-7 cm, dan panjang tangkai 5-7 cm. Sirih ini
memiliki percabangan sympodial, bentuk batang
teres, licin, berwarna hijau. Panjang internodus
7-10 cm. Perakaran tunggang, dengan organ
tambahan berupa perakaran pelekat. Bunga
berbentuk tandan, berwarna putih, menggantung
dan muncul diketiak daun.Buah berbentuk buni,
berwarna hijau dan bentuk seperti tanduk.Memiliki
bau aromatik yang tidak terlalu menyengat.
Habitat: Hutan
39
5.2.6 Piper umbellatumVahl
40
Gambar 18. Perbungaan berkarang pada Piper
umbellatum Vahl.
41
Gambar 19. Piper mollissimum Blume. Tumbuh
merambat diatas tanah.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
42
herbarium yang tepat. Herbarium yang berhasil dibuat
berjumlah tujuh spesies diantaranya, Piper betle L., Piper
baccatumBlume, Piper retrofractumVahl.,Piper crocatumRuiz
& Pav.,Piper sarmentosumRoxb., dan Piper umbellatumVahl,
Piper mollissimum Blume.
b. Penyimpanan herbarium kering dilakukan dengan cara
memasukkan sampel herbarium kedalam amplop yang
disesuaikan dengan ukuran kertas mounting. Amplop kemudian
disimpan dalam ruang dengan suhu kering dan aman untuk
menghindari penjamuran.
c. Kegiatan yang dilakukan terbagi menjadi dua yaitu kegiatan
lapangan dan kegiatan dalam ruangan. Kegiatan lapangan
terdiri dari survei lapangan dan koleksi sampel yang dilakukan
pada enam titik lokasi sampel dalam empat wilayah yang
berbeda yaitu, taman wisata Aik Nyet, Sesaot., perumahan
rumah warga di Kelurahan Bertais., desa Bebidas, wanasaba
dan pintu utama Bukit Gedong, sembalun.
6.2 Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
Backer, CA and Bakhuizen v.d. Brink RC. 1965. Flora of Java. Vol. 1.
Groningen: N.V.P. Noordhoff.
Fadli, I.W dan Elly K.A, 2019, Inventarisasi dan karakterisasi Piper spp, di
beberadataran rendah Sumatra Selatan, Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon
5 (1)
Hikmah, Azizatul, 2017, Hubungan Kekerabatan Suku Piperaceae Berdasarkan
Karakter Morfologi Di Taman Nasional Miru Betiri Jember Jawa timur,
Skripsi, Jurusan Biologi.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Jember.
Kihara, R.B dan Ade Z, 2018, Review Artikel : Potensi Khasiat Obat Tanaman
Marga Piper :Piper Nigrum L., Piper Retrofractum Vahl., Piper Betle
Linn., Piper Cubeba L. Dan Piper Crocatum Ruiz & Pav, Farmaka 16(2).
Mertha, I. G., Al Idrus, A., Ilhamdi, M. L., dan Zulkifli, L., 2018, PelatihanTeknik
Pembuatan Herbarium Kering dan Identifikasi Tumbuhan
BerbasisLingkungan Sekolah di SMAN 4 Mataram, Jurnal Pendidikan
danPengabdian Masyarakat 1(1): 82-87
Munawaroh, E dan Yuzammi, 2017, Keanekaragaman piper (Piperaceae.) dan
konservasinya di taman nasional bukit barisan selatan, provinsi lampung,
Media konservasi 22(2)
44
Munawaroh, Esti., Puji, I., Astuti., dan Sumanto, 2011, Studi Keanekaragaman
Dan Potensi Suku Piperaceae Di Sumatera Barat, Studi Keanekaragaman
dan Potensi Suku Piperaceae.
Mustika, T.S,. Mawardi., Ekariana S. P, & Devi W, 2017,Identifikasi morfologi
dan anatomi tipe stomataFamili piperaceae di kota langsa, Jurnal IPA dan
Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2): 182-191.
Oswald TT, 1981, Tumbuhan Obat, Jakarta (ID):Penerbit Bahratara Karya
Aksara.
Purnomo, S, 2000, Species Anggota Suku Piperaceae di Lereng Selatan Gunung
Merapi, Fakultas Biolog UGM, Yogyakarta
Revolusihadi, dan Soemarno., 1984, Petunjuk Praktis Membuat Herbarium
danPengawetan Hewan, PT Ffar, Semarang.
Rizki, R., & Des, M, 2019, Teknik Pengumpulan Data Sampel Tumbuhan untuk
Pembuatan Spesimen Herbarium, INA-Rxiv Paper
Simpson, M. G., 2010, Plant systematics, Edisi ke 2, Academic press: Oxford.
Syamsiah., Nurhayati B., Fatmah S.H, 2020, Pemanfaatan spesimen herbarium
sebagai media pembelajaran bagi Guru-Guru IPA/Biologi di Kabupaten
Enrekang, Jurnal dedikasi, 22(1).
The Plant List, 2013, Version 1.1.[Internet). [diunduh 2017 Jan 2], Tersedia pada:
Published on the internet: http://www.theplantlist.org/
The Plant List, 2018, Piper, Tersedia online
http://www.theplantlist.org/1.1/browse/A/Piper/Diakses tanggal 3 Juli
2018
Tjitrosoepomo, G, 1993, Taksonomi Umum (Dasar-dasar Taksonomi Tumbuhan),
Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G, 2004, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta),Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Van Steenis, CGGJ (ed.), 1972, Flora Malesiana, Series 1: Spermatophyta. Vol.5,
Groningen: WoltersNoordhoff Pubvlishing.
45
LAMPIRAN
Piper betle L.
46
Piper sarmentosum Roxb.
Piper umbellatum L.
47
Piper baccatum Blume.
48
Piper retrofractumVahl.
49
Lampiran 2. Herbarium sebelum pengeringan
Piper betle L.
50
Piper mollissimum Blume.
51
Piper crocatumRuiz & Pav.
52
Piper baccatum Blume.
Piper umbellatum L.
53
54
Lampiran 3. Proses Pengeringan
55
Lampiran 4. Proses mounting
56
Lampiran 5. Hasil herbarium kering
Piper betle L.
57
Piper mollissimum Blume.
Piper retrofractum
58
Piper crocatum
Piper umbellatum
59
Piper sarmentosum
60