PROPOSAL
Oleh :
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul
“Analisa Kadar Antodianin Total Dan Uji Antioksidan Ekstrak Etanol
Jantung Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Dengan Metode KLT Dan
HPLC”
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa Terima Kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan serta fasilitas
sehingga proposal ini dapat disusun, antara lain penulis sampaikan kepada :
1. Dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Kes, M.Sc, selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan.
2. Iman Muhammad, SE, S.Kom, M.M, M.Kes, selaku Ketua Yayasan
Helvetia Medan.
3. Dr. H. Ismail Efendi M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia
Medan.
4. apt, H. Darwin Syamsul S.Si., M.Si., selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan.
5. apt, Adek Chan, S.Si, M.EM, selaku Ketua Program Studi S1 Farmasi
Institut Kesehatan Helvetia Medan.
6. apt. Siti Fatimah Hanum, S.Si., M.Kes selaku dosen pembimbing I yang
telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis selama
penyusunan proposal.
7. apt. Khairani Fitri, S.Si., M.Kes selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan masukan yang bermanfaat untuk perbaikan proposal ini.
8. apt. Afriadi S.Si., M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan proposal ini.
9. Seluruh Staf Dosen Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah
bimbingan penulis selama pendidikan.
10. Teristimewa Buat kedua orang tua dan abang serta seluruh keluarga
tercinta yang telah memberikan dukungan baik dari segi moril, material,
dan doa sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun sebagai upaya dalam penyempurnaan proposal ini.Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan
mahasiswa Farmasi Institut Kesehatan Helvetia Medan.
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................ 2
1.3 Hipotesis.......................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian............................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian........................................................... 3
1.6 Kerangka Konsep............................................................. 4
2
3.5 Prosedur Kerja................................................................. 21
3.5.1 Sampel Penelitian................................................... 21
3.5.2 Determinasi sampel Uji.......................................... 22
3.5.3 Pembuatan Simplisia.............................................. 22
3.5.4 Pembuatan Ekstrak Etanol Jantung Pisang Kepok
(Musa paradisiaca L.)............................................ 22
3.6 Skrining Fitokimia........................................................... 27
3.7 Pembuatan Fraksinasi...................................................... 28
3.8 Pembuatan Nanopartikel Perak........................................ 29
3.8.1 Pembuatan Larutan AgNO3................................... 29
3.8.2 Optimasi Konsentrasi Larutan AgNO3.................. 29
3.8.3 Sintesis Nanopartikel Perak................................... 29
3.8.4 Uji PSA (Particle Size Analizer)............................ 30
3.9 Penentuan Kadar Antosianin Total Kelopak Jantung
Pisang Kepok................................................................... 30
3.9.1 Pembuatan Larutan pH 1,0 dan pH 4,5.................. 30
3.9.2 Penentuan λ Maksimum Ekstrak............................ 30
3.9.3 Penetapan Kadar Antosianin Total dengan
Metode pH Differensial.......................................... 25
3.9.4 Pengukuran dan Perhitungan Konsentrasi
Antosianin Total..................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 29
3
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Kerangka Konsep Penelitian................................................. 4
Gambar 2.1. Jantung Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) (11).............. 5
4
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
5
BAB I
PENDAHULUAN
buah pisang dan daun pisang yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sedangkan bagian lain dari tanaman ini masih terbatas pemanfaatannya, misalnya
seperti jantung pisang. Jantung pisang memiliki nilai gizi yang cukup baik, tetapi
di Indonesia masih kurang dalam pemanfaatan olahan dari jantung pisang (1).
pisang yang berfungsi untuk menghasilkan buah pisang. Kelebihan jantung pisang
adalah sebagai sumber antosianin, tanaman pisang tumbuh sepanjang tahun dan
dalam pelarut polar, serta bertanggung jawab dalam memberikan warna oranye,
merah, ungu, biru, hingga hitam pada tumbuhan tingkat tinggi seperti bunga,
berada dalam bentuk aglikon yang dikenal sebagai antosianidin dan antosianin
dalam bentuk glikon sebagai gula yang diikat secara glikosidik membentuk ester
terjadinya reaksi oksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid dalam konsentrasi
yang lebih rendah dari substrat yang dapat dioksidasi. Antioksidan bereaksi
1
2
antosianin total jantung pisang kepok sebesar 32 mg antosianin/100 gram bb, dan
antioksidan dari ekstrak etanol jantung pisang kepok (Musa paradisiaca L.)
diperoleh nilai IC50 pada ekstrak etanol jantung pisang kepok sebesar 13,11 ppm.
sempurna, kepekaan yang lebih tinggi dan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat
yang relatif sederhana, ekonomis, dan memiliki sensitivitas yang cukup tinggi (9).
penelitian tentang “Analisa Kadar Antosianin Total Dan Uji Antioksidan Ekstrak
Etanol Jantung Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Dengan Metode KLT DAN
ELISA ”
3
2. Berapa konsentrasi IC50 dan hasil uji KLT ekstrak etanol pada jantung
1.2 Hipotesis
paradisiaca L.)
2. Konsentrasi IC50 dan hasil uji KLT ekstrak etanol pada jantung pisang
untuk :
2. Untuk mengatahui konsentrasi IC50 dan hasil uji KLT ekstrak etanol pada
Adapun manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
paradisiaca L.)
2. Dapat menjadi bahan referensi dalam memilih metode yang efektif untuk
Bagan kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Ekstrak etanol
jantung pisang
kepok (Musa
paradisiaca L)
TINJAUAN PUSTAKA
pisang terdiri atas beberapa baris bunga yang masing-masing ditutupi dengan
Dalam sistematika tumbuhan, jantung pisang kepok atau dengan nama lain
Kingdom : Plantae
Superdevisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
6
7
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Pisang adalah jenis buah yang memiliki nama latin Musa paradisiaca L
yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia) yang merupakan
salah satu tanaman holtikultura yang buahnya banyak digemari dan dikonsumsi
oleh masyarkat Indonesia khususnya (13). Pisang merupakan tanaman rakyat yang
dapat tumbuh hampir diseluruh tipe argoekosistem, hampir tidak ada daerah
Indonesia yang tidak terdapat tanaman pisang sehingga tanaman ini menduduki
posisi pertama dalam hal luas bila dibandingkan dengan taman buah lainnya (10) .
berikut :
1. Bonggol
umbi (13). Pada bonggol memiliki mata tunas dan menghasilkan rhizome
pendek dan akar (anakan) dekat pohon induk selanjutnya akan tumbuh
tradisional (14).
8
2. Batang Pisang
disebut umbi atau rimpang, sedangkan batang semu (palsu) kerap dianggap
tumpang tindih padat pelepah daun yang tumbuh dari batang bawah tanah
bunga yang sempurna, yang memiliki benang sari dan putik. Pada
bunga) pada tiap 1-2 hari sekali selama 7-10 hari (14). Kelopak jantung
4. Buah Pisang
Seluruh individu buah yang berkembang dari barisan bunga dalam satu
dari satu rangkaian bunga disebut tandan. Buah pisang berkulit hijau pada
saat muda dan berubah menjadi kuning atau tetap hijau, namung ada juga
fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan (15). Antioksidan yang terdapat pada
jantung pisang kepok juga mengandung senyawa Antosianin, yaitu suatu pigmen
2.2 Simplisia
Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain, berupa bahan alam
yang telah dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi tiga, yaitu simplisia nabati,
simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan dan eksudat tanaman
(16).
Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
atau isi sel yang dikeluarkan dari selnya dengan cara tertentu atau zat yang
dipisahkan dari tanamannya dengan cara tertentu yang masih belum belum berupa
zat kimia murni. Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian
hewan atau zat yang dihasilkan hewan yang masih belum berupa zat kimia murni.
Simplisia mineral adalah simplisia berasal dari bumi, baik telah diolah atau
baku, sortasi basah, pencucian bahan, perajangan, pengeringan dan sortasi kering.
10
tanaman yang digunakan. Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat
yang diambil antara lain : kulit batang, batang, kayu, daun, bunga, pucuk,
2. Sortasi Basah
bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang
dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan-bahan asing seperti tanah,
kerikil, rumput, batang, daun, akar yang sudah rusak, serta kotoran lain
3. Pencucian Bahan
misalnya dari mata air, air sumur atau air PAM. Simplisia yang
mengandung zat yang mudah larut dalam air yang mengalir, pencucian
4. Perajangan
langsung dirajang tetapi dijemur lebih dalam keadaan utuh selama satu
11
hari. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin perajang
khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang
dikehendaki (17).
5. Pengeringan
mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.
6. Sortasi Kering
lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering. Proses ini
2.3 Ekstraksi
tertentu. Hasil dari ekstraksi disebut dengan ekstrak yaitu sediaan kering, kental,
atau cair yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati,
12
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang
(18).
Ada beberapa metode ekstraksi yang sering digunakan antara lain yaitu:
1. Cara Dingin
a. Maserasi
b. Perkolasi
2. Cara panas
a. Refluks
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relative konstan
13
pada residu pertama 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi
sempurna (20).
b. Digesti
untuk bahan-bahan simplisia dengan kandungan zat aktif yang relatif tahan
proses pelarutan zat penyari, yang dilain sisi proses pemanasan ini juga
c. Sokletasi
d. Infudasi
e. Dekoktasi
sebagaimana pada metode infus namun dengan waktu yang lebih lama
(bisa selama 30 menit) dan temperatur sampai pada titik didih. Simplisia
dimasukan kedalam panci lalu ditambahkan air dalam jumlah tertentu (19).
tiga atom karbon yang diikat oleh sebuah atom oksigen untuk menghubungkan
dua cincin aromatik benzene (C 6H6) di dalam struktur utamanya, berasal dari
sebagai pewarna yang aman. Sebagai pewarna alami, kestabilan antosianin sangat
dipengaruhi oleh pH, suhu, cahaya, oksigen, asam askorbat, gula, enzim dan ion
logam. Pigmen ini termasuk golongan senyawa flavonoid, yang paling tersebar
luas dalam tumbuhan, penyebabnya hampir semua warna merah pada daun,
alami yang terdapat pada buah, bunga, daun dan sayuran. Dan terbagi kedalam
tiga bagian utama yaitu antosianidin, aglikon dan glukosida. Selain itu, senyawa
degeneratif (22).
antara pH 1,0 dan pH 4,5. Pada pH 1,0 antosianin berada pada bentuk kation
pada bentuk karbinol atau hemiketal tak berwarna. Prinsip tersebut menghasilkan
negatif dari oksidasi yang ada dalam tubuh. Dampak negatif dari oksidasi ini
berupa radikal bebas berbentuk metabolit oksidatif yang berasal dari hasil
reaksireaksi kimia dan proses metabolit yang terjadi didalam tubuh. Antioksidan
(24).
menghambat reaksi oksidasi dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul
yang sangat reaktif sehingga kerusakan sel dapat dicegah. Senyawa ini
macam, yaitu:
1. Antioksidan primer
dimana antioksidan ini berperan sebagai donor hidrogen dan dapat juga
2. Antioksidan sekunder
3. Antioksidan tersier
digunakan karena lebih sederhana, cepat dan hanya membutuhkan peralatan dan
reagen sederhana serta khas untuk suatu golongan senyawa memiliki batas limit
deteksi yang cukup lebar atau dapat mendeteksi pada konsentrasi yang cukup
kecil (26).
Hal penting yang berperan dalam skrining firokimia adalah pemilihan pelarut
dengan metode ekstraksi. Pengujian fitokimia pada beberapa tanaman obat untuk
a. Uji Alkaloid
klorida 2 N dan 9 ml, panaskan diatas penangas air selama 2 menit, didinginkan
dan saring. Pindahkan 3 tetes filtrat dalam tabung reaksi tambahkan 2 tetes
b. Uji Flavonoid
18
ditambahkan 0,1 g serbuk magnesium dan 10 tetes HCl pekat, jika membentuk
warna merah jingga sampai merah unggu menunjukkan adanya flavonoid (27).
c. Uji Saponin
kuat selama sampai semua bagian ekstrak terendam dan kemudian dikocok kuat-
kuat selama 10 menit. Jika terbentuk buih yang mantap selama tidak kurang dari
asam klorida 2 N, buih tidang hilang maka menunjukan adanya senyawa saponin
(27).
d. Uji Glikosida
penangas air. Pada sisa tambahkan 2 ml air dan 5 tetes Molish LP. Tambahkan 2
kualitatif dari suatu sampel. Prinsip dari KLT adalah adsorpsi dan pastisi.
Sebelum dilakukan penotolan sampel, fase diem, harus diaktifkan dengan cara
dipanaskan terlebih dahulu dalam oven pada suhu 110 0 C selama 15 menit. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan daya absorpsi dari fase diam. Dalam pemantauan
19
alat Diatek DR-200Bc ELISA Microplate Reader adalah alat pembaca plat ELISA
untuk mendeteksi kandungan biologis, kimia, atau kejadian fisik dalam sample
alat ini solusi alat pembacaaan ELISA yang memiliki high-performance (30).
Secara garis besar ada dua jenis Teknik ELISA yaitu kompetetitif dan non
jenis ini terdiri dari was berkas tunggal (single beam) serta berkas rangkap
(double beam). Pada spektrofotometer UV-VIS, zat diukur dalam bentuk larutan.
Analit yang dapat diukur dengan spektrofotometer sinar tampak adalah analit
berwarna. Analit berwarna adalah analit yang memiliki sifat menyerap cahaya
yang dapat menyebabkan 50% DPPH kehilagan karakter radikal atau konsentrasi
suatu zat antioksidan yang memberikan % penghambatan 50%. Suatu zat yang
kurang dari 50 ppm, kelompok kuat IC50 antara 50-100 ppm, kelompok sedang
jika nilai IC50 101-150 ppm, kelompok lemah jika nilai IC50 antaran 150-200 ppm
(33).
BAB III
METODE PENELITIAN
gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu
atau eksperiment tersebut. Ciri khusus dari penelitian eksperiment adalah adanya
percobaan atau trial atau intervensi terhadap suatu variabel. Dari perlakuan
tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel yang lain.
membandingkan dengan tumbuhan lain yang sama dari daerah lain. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kelopak jantung pisang kepok (Musa
21
22
paradisiaca L.) jantung pisang kepok yang diperoleh yaitu di jalan Setia Budi
komplek Pondok Surya didepan blok 3 Helvetia Timur, Medan, Sumatera Utara.
mesh 40, cawan porselin, gelas ukur, labu ukur, tabung reaksi, erlenmeyer, batang
pengaduk, pipet tetes, oven, tanur, blender, tabung volumeritrik, magnetic stirer,
vortex, autoklaf, rotary evaporator, lempeng KLT alumunium silika gel , bejana
Microplate Reader.
kelopak jantung pisang kepok (Musa Paradisiaca L.), etanol 70%, etanol p.a
aquadest, asam klorid, serbuk mg, HCl, KCL, AgNO 3, quersetin, mayer,
pisang kepok (Musa paradisiaca L.) yang berciri-ciri ukuran buahnya besar,
panjang 10-20 cm dan beratnya 80-120 gram, berbentuk oval berwarna merah
bertujuan untuk menentukan nama yang tepat dalam sistem klasifikasi, sehingga
tanaman yang digunanakan dalam penelitian sesuai dengan apa yang dimaksud
Bagian jantung pisang kepok yang diambil adalah kulit luar (kelopak).
basah untuk memisahkan dari kotoran-kotoran atau bahan asing lainnya, setelah
dibersihkan kelopak jantung pisang kepok diiris tipis-tipis dengan ketebalan 3-5
mm. Lalu dikeringkan dengan cara dikeringkan didalam lemari pengering dengan
suhu 500 C hingga kering dan rapuh. Selanjutnya simplisia kering di blender dan
diayak sampai menjadi serbuk dan ditimbang, disimpan dalam wadah yang
dengan memasukkan 500 gram serbuk kering simplisia ke dalam botol kemudian
24
ditambahkan etanol 70% kedalam botol 3750 ml (75%) hingga serbuk simplisia
terendam. Tutup dengan alumunium foil dan didiamkan sambil diaduk sesekali
1250 ml (25%). Tutup dengan alumunium foil dan didiamkan sambil diaduk
tanin.
a. Uji Alkaloid
b. Uji Flavonoid
c. Uji Saponin
kocok kuat selama sampai semua bagian ekstrak terendam dan kemudian
lalu saring, filtrat yang diperoleh diuapkan, sisa filtrat ditambahkan dengan 10
tetes pereaksi asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Lalu diamati
perubahan yang terjadi apabila serbuk positif mengandung steroid maka akan
ditandai dengan terbentuknya warna ungu atau merah yang berubah menjadi biru
hijau (26).
mencapai 1,0 ± 0,1. Larutan pH 4,5. Sebanyak 8,2 gram natrium asetat dilarutkan
26
yang sudah ditambahkan HCl 1%. Sebanyak 1,0 ml larutan ekstrak ditambahkan
5,0 ml dalam vial 1 ditambahkan larutan dapar KCl pH 1,0 dan vial 2
ditambahkan larutan dapar natrium asetat pH 4,5 aduk hingga larut. Kemudian
dibuat larutan seri dengan cara pengenceran larutan dengan konsentrasi 5 ppm, 10
700 nm dengan blanko pelarut metanol dapar KCl dan natrium asetat (22).
berikut:
( A x BM x FP x 1000)
Kadar Antosianin (mg/L) =
εxL
Dimana :
FP = Faktor Pengenceran
L = Lebar Kuvet = 1 cm
1000 = Faktor g ke mg
Tahap uji kualitatif aktivitas ekstrak etanol kelopak jantung pisang kepok
adalah sebagai berikut: fase diam berupa silica gel GF 60 dan fase gerak yang
chamber. Ekstrak etanol kelopak jantung pisang kepok dilarutkan dalam etanol
(34). Hasil positif pada uji ini yaitu dengan terbentuknya warna kuning dengan
latar belakang ungu atau biru pada spot noda yang disemprotkan pereaksi DPPH
(35).
|blanko|−|sampel|
% peredaman= x 100 %
|blanko|
Keterangan:
Abs blanko = absorbansi serapan radikal DPPH (blanko) pada panjang
gelombang maksimum
Abs sampel = absorbansi serapan sampel dalam radikal DPPH pada
panjang gelombang maksimum
Daya peredaman radikal bebas DPPH (% peredaman) ekstrak
etanol 70% jantung pisang kepok serta kuersetin, dianalisis dan dihitung
nilai IC50 menggunakan analisis regresi linier dengan persamaan y = bx +
a, dimana y = 50 dan x menunjukkan nilai IC 50. Jika nila IC50 suatu
senyawa uji semakin rendah maka semakin efektif senyawa tersebut
sebagai penangkal radikal bebas (36).
31
32
BAB IV
sampel adalah jantung pisang kepok (Mussa paradisiaca L.). Hasil dapat dilihat
pada lampiran.
Hasil serbuk simplisia jantung pisang kepok (Musa paradisiaca L.) yang
suhu 40°C sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak yang dihasilkan berupa
ekstrak kental berwarna coklat kehitaman dan berbau khas jantung pisang kepok .
Berat serbuk simplisia yang diekstrak sebesar 500 gram menghasilkan ekstrak
kental sebanyak 98,92 gram sehingga rendemen ekstrak yang dihasilkan sebesar
19,784%.
yang didapatkan setelah proses ekstraksi dengan berat sampel yang digunakan.
Rendemen dikatakan baik jika nilainya lebih dari 10%. Oleh karena itu rendemen
33
ekstrak kental jantung pisang kepok yang didapatkan dinyatakan baik karena hasil
rendemen >10%.
Tabel 4.1 Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol jantung pisang kepok (Musa
paradisiaca L.)
1. Alkaloid Mayer +
Dragendorff +
Bouchardat +
3. Saponin HCL 2N _
4. Tanin FeCl3 _
4.4 Penetapan Kadar Total Antosianin Pada Ekstrak Etanol Jantung Pisang
Kepok (Musa paradisiaca L.)
Hasil penetapan kadar antosianin total pH 1,0 dan pH 4,5 dibuat dengan
Tabel 4.2 Nilai Pengukuran Absorbansi Kadar Antosianin Total Jantung Pisang
Kepok menggunakan metode pH Diferensial Spektrofotometri UV-
Vis
Sampel
ekstrak etanol jantung pisang kepok dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4. Hasil Dan kadar Antosianin Total ekstrak etanol jantung pisang kepok
Cons 1 (5 ppm)
Kandungan antosianin total jantung pisang kapok diukur pada pada λ 510
nm dan 700 nm. Dari hasil penelitian ini adalah 8,34 mg antosianin/100 gram bb.
Sedangkan menurut penelitian sebelumnya yang meneliti tentang kandungan
antosianin total jantung pisang kepok sebesar 32 mg antosianin/100 gram bb, dan
meneliti kandungan antosianin total jantung pisang kepok sebesar 4,67 mg
antosianin/100 gram bb.
Berdasarkan data Tabel 4.4 kadar antosianin pH 1,0 lebih tinggi dari pada
pH 4,5 hal tersebut menunjukan bahwa jumah pelarut yang semakin banyak tidak
memberikan hasil kadar antosianin yang lebih tinggi.
4.4 Pengujian antioksidan jantung pisang kepok metode KLT dan ELISA
4.4.1 pengujian KLT aktivitas antioksidan ekstrak etanol jantung pisang kepok
DAFTAR PUSTAKA
37
38
2016;4–14.
15. Ferdinan A, Prasetya AB, Farmasi A, Pontianak Y. UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK JANTUNG PISANG KEPOK (MUSA
PARADISIACA L.) PONTIANAK. Vol. 3, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina.
16. Anonim, 1997, farmakope indonesia, edisi III, departemen kesehatan
republik indonesia, jakarta.
17. Kesehatan D. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan; 1995.
18. Afdianti Rizka. 2019. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Ketapang
(Terminalia Catappa L) Terhadap Kadar Kolesterol Pada Tikus (Rattus
Norvegicus) Hiperlipidemia. Skripsi. Program Studi Sarjana Farmasi.
Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara.
19. Emelda. Farmakognosi. Yogyakarta: pustakabarupress; 2019.
20. Departeman Kesehatan RI. Parameter Standar Umum EKstrak Tumbuhan
Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat Tradisional; 2000. 3-11
p.
21. Nadia N, Jalil Z, Studi P, Fisika M, Matematika F, Kuala US, et al.
Karakterisasi optik ekstrak ubi jalar ungu ( Ipomoea batatas ) dan wortel
( Daucus carota L .) untuk aplikasi Dye Sensitized Solar Cell ( DSSC )
Optical characterization of purple sweet potato ( Ipomoea batatas ) and
carrot ( Daucus carota L .) extracts f. 2022;11(3):80–4. Available from:
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JAcPS/article/download/26438/16270
22. Anggraeni VJ, Ramdanawati L, Ayuantika W. Penetapan Kadar Antosianin
Total Beras Merah (Oryza nivara). J Kartika Kim. 2018;1(1):11–6.
23. Zahroh F, Agustini R. PENENTUAN KANDUNGAN TOTAL
ANTOSIANIN YEAST BERAS HITAM (Oryza sativa L. Indica)
MENGGUNAKAN METODE pH DIFFERENSIAL. Unesa J Chem.
2021;10(2):200–8.
24. Winarsi H. Antioksidan Alami & Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius;
2007. 12-13, 19, 122, 137, 147 p.
25. Yuni S. PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI TEPUNG
KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa balbisiana Colla) DENGAN
METODE DPPH. 2021;1–80. Available from:
http://repo.upertis.ac.id/1439/
26. Shofa SA. Skrining Fitokimia dan Identifikasi Metabolit Sekunder Secara
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) pada Nanopartikel Kitosan Ekstrak
Bawang Putih (Allium sativun Liin.), Jeringau (Acorus calanus L.), Temu
Mangga (Curcuma mangga Val.) dan Kombinasinya. SkripsiMalang UIN
Maulana Malik Ibrahim. 2020;1(1):1–116.
27. materi medika indonesia jilid V-VI ; Book.ind.Depkes RI, 1989 & 1995.
28. Sundari RS, Marcellia S. ( Musa paradisiaca L .) DALAM SEDIAAN
SPRAY TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti.
29. Lohita Sari B, Rurianti W, Simanjuntak P. TOKSISITAS, AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR KULIT KAYU
MASSOI (Cryptocarpa massoy (Lauraceae)). FITOFARMAKA J Ilm
Farm. 2015;4(1):18–26.
39
Pengumpulan sampel
jantung pisang kepok
(Musa paradisiaca L.)
Sortasi Basah
Dicuci
Ditiriskan
Ditimbang
Simplisia kering
Disortasi kering
Ditimbang
Dihaluskan
Diayak
Filtrat 1 Residu
Filtrat 2 Residu
Dirotary evaporator
41
42
a. Uji Alkaloid
Hasil
b. Uji Flavonoid
Hasil
43
c. Uji Saponin
d. Uji Steroid/triterpenoid
1 g sampel
Ad 20 ml n-heksan
45
46
HPLC
Lampiran 5. Lanjutan
Kepok
Tentukan harga %P
48
Bobot ekstrak
Rendamen × 100%
Bobot simplisia
98 , 92 gram
%Rendamen × 100% = 19,784%
500 grsm
49
= 0.005
( A x BM x FP x 1000)
Kadar Antosianin (mg/L) =
εxL
224.600
=
26.900
= 8,34 mg/L
50