5 Skrining Fitokimia
klorida 0,2 N, dipanaskan di atas penangas air selama 10 menit, didinginkan dan
disaring. Filtrat yang diperoleh dipakai untuk uji alkaloid. Ke dalam 3 tabung
atau kekeruhan pada dua dari tiga pereaksi di atas (Depkes. 1995).
5 menit dan disaring dalam keadaan panas, ke dalam 5 mL filtrat ditambahkan 0,1
dikocok dan dibiarkan memisah. Flavonoida positif jika terjadi warna merah atau
campuran etanol 95% dengan air (7:3) dan 10 mL asam klorida 2 N, direfluks
air suling dan 25 mL timbal (II) asetat 0,4 M, dikocok, didiamkan 5 menit lalu
dilakukan berulang sebanyak 3 kali. Sari air dikumpulkan dan diuapkan pada
temperatur tidak lebih dari 50°C. Sisanya dilarutkan dalam 2 mL metanol. Larutan
dalam tabung reaksi dan diuapkan diatas penangas air. Pada sisa ditambahkan 2
kuat-kuat selama 10 detik. Terbentuk busa setinggi 1-10 cm yang stabil tidak
kurang dari 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes asam klorida 2
dalam 100 mL air suling lalu didinginkan dan disaring. Pada filtrat ditambahkan
1-2 tetes peraksi besi (III) klorida 1%. Jika terjadi warna biru kehitaman atau hijau
jam, disaring, lalu filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa ditambahkan
20 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat (pereaksi Lieberman-
Burchard). Apabila terbentuk warna biru atau biru hijau menunjukkan adanya
steroida sedangkan warna merah, merah muda atau ungu menunjukkan adanya
larutan cairan penyari yaitu larutan campuran etanol 96 %. Bunga rosella yang
telah dikeringkan direndam dalam pelarut. Lalu, didiamkan selama 7 hari dengan
Formulasi sediaan krim ekstrak sirih merah dapat dilihat pada Tabel 1
Kosentrasi
Komposisi
F0 F1 F2 F3
Ekstrak 0% 1,5% 2% 3%
Natrium
0,4% 0,4% 0,4% 0,4%
Benzoat
Tween 80 5% 5% 5% 5%