Anda di halaman 1dari 5

3.

5 Pembuatan Larutan Pereaksi

3.5.1 Pereaksi Dragendorff

Sebanyak 8 g bismuth (II) nitrat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam 20 ml asam

nitrat pekat. Sebanyak 27,2 g kalium iodida ditimbang dan dilarutkan dalam 50 ml air suling.

Kedua larutan dicampurkan dan didiamkan sampai memisah sempurna. Larutan yang jernih

diambil dan diencerkan dengan air suling hingga 100 ml (Depkes RI, 1980).

3.5.2 Pereaksi Bouchardat

Sebanyak 4 g kalium iodida dilarutkan dalam 20 ml air suling, kemudian ditambahkan

sedikit demi sedikit 2 g iodium dan dicukupkan dengan air suling hingga 100 ml (Depkes RI,

1980).

3.5.3 Pereaksi Mayer

Sebanyak 1,36 g raksa (II) klorida, dilarutkan dalam 60 ml air suling, kemudian pada

wadah lain sebanyak 5 g kalium iodida lalu dilarutkan dalam 10 ml air suling. Kedua larutan

dicampurkan dan ditambahkan air suling hingga diperoleh larutan 100 ml (Depkes RI, 1980).

3.5.4 Pereaksi Molisch

Sebanyak 3 g alfa-naftol ditambahkan beberapa tetes etanol kemudian dilarutkan

dalam asam nitrat 0,5 N hingga 100 ml (Ditjen POM, 1979).

3.5.5 Pereaksi asam klorida 2 N

Sebanyak 17 ml asam klorida pekat diencerkan dalam air suling hingga 100 ml

(Ditjen POM, 1979).

3.5.6 Pereaksi asam sulfat 2 N

Sebanyak 5,4 ml asam sulfat pekat diencerkan dengan air suling hingga 100 ml

(Ditjen POM, 1979).

3.5.7 Pereaksi natrium hidroksida 2 N


Sebanyak 8,002 g kristal natrium hidroksida dilarutkan dalam air suling hingga 100

ml (Ditjen POM, 1979).

3.5.8 Pereaksi Liberman-Burchard

Sebanyak 20 bagian asam asetat anhidrat dicampurkan dengan 1 bagian asam sulfat

pekat dan 50 bagian kloroform, harus dibuat baru (Harborne, 1987).

3.5.9 Pereaksi besi (III) klorida 1% (b/v)

Sebanyak 1 g besi (III) klorida dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml (Ditjen

POM, 1979).

3.5.10 Pereaksi timbal (II) asetat 0.4 M

Sebanyak 15,17 g timbal (II) asetat dilarutkan dalam air suling bebas karbondioksida

hingga 100 ml (Ditjen POM, 1979).

3.6 Uji Senyawa Kimia

Skrining fitokimia dari daun segar bunga kembang sepatu meliputi pemeriksaan

alkaloid, flavonoid, tanin, glikosida, saponin, steroid/triterpenoid dan glikosida antrakinon.

3.6.1 Pemeriksaan alkaloida

Sampel ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan

9 ml air suling, dpanaskan di atas tangas air selama 2 menit, didinginkan dan disaring.

Filtrat dipakai untuk percobaan berikut :

1. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes larutan pereaksi Mayer, akan terbentuk

endapan menggumpal berwarna putih atau kuning.

2. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes larutan pereaksi Bouchardat, akan

terbentuk endapan berwarna coklat sampai hitam.


3. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes larutan pereaksi Dragendorff, akan

terbentuk endapan merah atau jinggan.

Alkaloid positif jika terjadi endapan atau kekeruhan paling sedikit dua dari tiga percobaan di

atas (Depkes RI, 1995).

3.6.2 Pemeriksaan flavonoida

Sebanyak 0,5 g sampel ditambahkan 20 ml air panas, dididihkan selama 10 menit dan

disaring dalam keadaan panas, ke dalam 5 ml filtrat ditambahkan 0.1 g serbuk Mg, 1 ml asam

klorida pekat dan 2 ml amil alkohol, dikocok, dan dibiarkan memisah. Flavonoida positif jika

terjadi warna merah, kuning, jingga pada lapisan amil alkohol (Zahara, 2015).

3.6.3 Pemeriksaan tanin

Sampel disari sebanyak 0,5 g dengan 10 ml air suling kemudian disaring, filtratnya

diencerkan dengan air sampai tidak berwarna. Larutan diambil sebanyak 2 ml dan

ditambahkan 1 sampai 2 tetes pereaksi besi (III) klorida. Jika terjadi warna hijau, biru

kehitaman menunjukkan adanya tanin (Zahara, 2015).

3.6.4 Pemeriksaan glikosida

Sebanyak 3 g sampel disari dengan 30 ml campuran etanol 96 % dengan air suling

(7:3), ditambahkan asam sulfat pekat hingga diperoleh pH 2, kemudian direfluks selama 10

menit, didinginkan dan disaring. Sebanyak 20 ml filtrat ditambahkan 25 ml air suling dan 25

ml timbal (II) asetat 0,4 M, dikocok, didiamkan 5 menit lalu disaring. Filtrat disari dengan 20

ml campuran isopropanol dan kloroform (2:3), dilakukan berulang sebanyak 3 kali.

Kumpulan sari air diuapkan dengan temperatur tidak lebih dari 50°C. Sisanya dilarutkan

dalam 2 ml metanol.

a. Sari air dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu diuapkan di atas penangas air, pada sisa

ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes pereaksi Molish. Tambahkan hati-hati 2 ml asam sulfat
pekat melalui dinding tabung, terbentuk cincin ungu pada batas kedua cairan,

menunjukkan adanya ikatan gula.

b. Sari pelarut organik diuapkan di atas penangas air. Larutan sisa dalam 5 ml asam asetat

anhidrat. Tambahkan 10 tetes asam sulfat pekat, akan terjadi warna biru atau hijau,

menunjukkan adanya glikosida (Depkes RI, 1995).

3.6.5 Pemeriksaan Saponin

Sampel ditimbang sebanyak 0.5 g dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian

ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik, jika

terbentuk busa setinggi 1 sampai 10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit dan busa

tersebut tidak hilang dengan penambahan 1 tetes larutan asam klorida 2 N, maka hasil

tersebut menunjukkan terdapatnya saponin (Depkes RI, 1995).

3.6.6 Pemeriksaan steroida/triterpenoida

Sampel dimaserasi sebanyak 1 g dengan n-heksan selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat

diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1

tetes asam sulfat pekat. Timbul warna biru atau hijau menunjukkan adanya steroid dan timbul

warna merah, pink atau ungu menunjukkan adanya triterpenoid (Zahara, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (1980). Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Cetakan Keenam. Jakarta: Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.

Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Cetakan Keenam. Jakarta: Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Harborne, J. B. (1987). Phytochemical Method. Terbitan Kedua. Penerjemah: Kosasih


Padmawinata dan Iwang Soediro. Metode Fitokimia. Bandung: Penerbit ITB.

Zahara. (2015). Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi-
Fraksi Daun Bunga Jeumpa (Magnolia champaca L.). Skripsi. Medan: USU.

Anda mungkin juga menyukai