Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814

Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020


http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL UMBI


BAWANG MERAH (Allium cepa L.)

Ahmad Syukur Hasibuan1, Vicky Edrianto2, Novandi Purba3.


1,2
Fakultas Farmasi, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam, Jalan
Sudirman No. 38 Lubuk Pakam
e-mail: syukurhasibuan18@gmail.com, vickyedrianto21@gmail.com

DOI : https://doi.org/10.35451/jfm.v2i2.357

Abstract:

Shallots (Allium cepa L.) are known to contain many compounds that
have pharmacological activity. Ethanol is a solvent that is able to
dissolve polar and non-polar compounds and has neutral, good
absorption, non-toxic and stable properties. Phytochemical screening is
the first step to find out the secondary metabolites in the onion tuber
extract. This study uses extraction with maceration for 5 days and
followed by remaseration for 2 days. Then the extract obtained was
subjected to phytochemical screening. Phytochemical screening results
of shallot bulbs using ethanol solvent showed the presence of flavonoid
compounds, tannins, saponins, alkaloids and steroids / terpenoids.

Keywords: Shallots (Allium cepa L.); Phytochemical screening;


ethanol

PENDAHULUAN katarak, jantung dan kanker (Arora et al.,


Indonesia merupakan negara yang terdiri 2017), tanin sebagai antioksidan, antibakteri
dari kurang dari 65% perairan dan 35% dan antijamur (Octaviani et al., 2019), serta
daratan dengan iklim tropis, memungkinkan saponin sebagai pengencer dahak pada
tumbuhnya berbagai tanaman yang dapat gangguan batuk (Rahayu dan Nur, 1996).
dimanfaatkan untuk pengobatan (Sasmito, Dalam hal ini ekstraksi diperlukan
2017). Salah satu tamanan yang dimaksud sebagai proses pengambilan sari senyawa
adalah bawang merah (Allium cepa L) yang kimia dalam umbi bawang merah dengan
merupakan herba tahunan dari famili menggunakan pelarut dan metode yang
Liliaceae yang banyak tumbuh hampir di tepat (Emelda, 2019). Pemilihan cairan
seluruh penjuru dunia. penyari (pelarut) ini harus sangat
Bawang merah sering digunakan mempertimbangkan banyak faktor seperti
sebagai penyedap rasa pada makanan atau stabil secara fisika dan kimia, bereaksi
bumbu masak dan mempunyai berbagai netral, selektif serta tidak mempengaruhi
macam khasiat obat (Octaviani et al., 2019). zat berkhasiat (Ditjen POM, 1986). Etanol
Terdapat kandungan metabolit sekunder dapat digunakan dalam melarutkan senyawa
seperti flavonoid, tanin, saponin, minyak polar dan non polar (Depkes RI, 1989).
atsiri, kaemferol, flavonglikosida, fluroglusin, Skrining fitokimia merupakan langkah
dihidroaliin, sikloaliin, metialiin, kuersetin, awal untuk mengetahui bahan aktif yang
polifenol, sulfur pada umbi bawang merah merupakan metabolit sekunder pada
(Utami, 2013).Masing-masing senyawa tumbuhan (Purwati et al., 2017). Pada
tersebut memiliki aktivitas farmakologi, penelitian ini dilakukannya skrining fitokimia
seperti flavonoid dalam mengobati penyakit untuk melihat golongan senyawa yang

45
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

terdapat pada umbi bawang merah sehingga Setelah 5 hari sampel disaring, setelah itu
dapat diketahui kemampuan pelarut etanol ampas yang disaring dimaserasi kembali
dalam menarik senyawa yang terdapat dengan pelarut 25 bagian etanol sebanyak
dalam ekstrak umbi bawang merah. 2,5 L hingga diperoleh seluruh pelarut 10
BAHAN DAN METODE liter. Lalu didiamkan selama 2 hari. Maserat
Bahan Penelitian diuapkan dengan bantuan rotary evaporator
Umbi bawang merah diperoleh dari pada suhu 700C sampai diperoleh ekstrak
pedagang di Rantauprapat, Sumatera Utara, kental (Ditjen POM, 1979).
Indonesia. Pelarut etanol 96%. Bahan- Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Umbi
bahan yang digunakan adalah asam klorida Bawang Merah
(HCl) pekat 2N, amil alkohol, kalium iodida Skrining fitokimia EEUBM diantaranya
(KI), iodium (I2), raksa (II) klorida (HgCl2), dilakukan pemeriksaan senyawa flavonoid,
asam nitrat (HNO3) 0,5N, kloroform, asam saponin, tanin, alkaloid dan
sulfat (H2SO4) pekat 2N, asam asetat steroid/triterpenoid.
anhidrida, aquadest, besi (III) klorida a. Pemeriksaan flavonoid
(FeCl3) 1%, pereaksi Mayer, pereaksi Diambil sampel sebanyak 0,5 gram
Dragendorff, pereaksi Bouchardat. simplisia kemudian ditambahkan 10 ml
aquadest panas, didihkan selama 10 menit
Alat Penelitian dan disaring dalam keadaan panas, filtrat
Batang pengaduk, pipet tetes, yang diperoleh kemudian diambil 5 ml lalu
aluminium foil, penjepit tabung, tabung ditambahkan 0,1 gram serbuk Mg dan 1
reaksi, gelas ukur, timbangan analitik, ml asam klorida (HCl) pekat dan 2 ml amil
beaker glass, waterbath, kertas saring, alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah.
sendok tanduk, kertas perkamen, rak Flavonoid positif jika terjadi warna merah,
tabung reaksi. kuning, jingga, pada lapisan amil alkohol
(Depkes, 1989).
Prosedur Penelitian b. Pemeriksaan saponin
Pengumpulan dan Pengolahan sampel Diambil sampel sebanyak 0,5 gram
Pada penelitian ini digunakan sampel lalu dimasukan kedalam tabung reaksi dan
umbi bawang merah yang diperoleh dari ditambahkan 10 ml aquadest yang di
pedagang bawang merah di Pasar Gelugur panaskan kemudian dinginkan lalu dikocok
Rantauprapat, Kecamatan Rantau Utara, kuat-kuat selama 10 detik, timbul busa
Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara tidak kurang dari 10 menit setinggi 1-10
pada bulan Februari 2020. Sampel yang cm, ditambahkan 1 tetes asam klorida 2N,
diperoleh kemudian dikumpulkan lalu dicuci bila buih tidak hilang menunjukan adanya
bersih dan dirajang lalu dikeringkan dilemari saponin (Ditjen POM, 1979).
pengering bersuhu 400C, kemudian c. Pemeriksaan tanin
dilakukan penggilingan hingga didapatkan Diambil sampel sebanyak 0,5 gram
serbuk umbi bawang merah dan ditimbang lalu dilarutkan dengan 10 ml aqudest,
lalu disimpan pada tempat yang tertutup kemudian disaring menggunakan kertas
rapat. saring. Selanjutnya filtrat yang diperoleh
diambil sebanyak 2 ml kemudian
Pembuatan Ekstrak Etanol Umbi ditambahkan 2 tetes pereaksi FeCl 3 1 %.
Bawang Merah (EEUBM) Jika Terbentuk warna biru atau hijau
Sebanyak 1000 gram serbuk simplisia kehitaman menunjukan adanya tanin
umbi bawang merah dimasukan kedalam (Harborne, 1987).
wadah maserasi, lalu dilarutkan dalam 75 d. Pemeriksaan alkaloid
bagian etanol sebanyak 7,5 L. Sesekali Diambil sampel sebanyak 0,5 gram
diaduk dalam wadah tertutup dan dibiarkan ditimbang, kemudian ditambahkan 1 ml
selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil. asam klorida 2N dan 9 ml aquadest,

46
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

dipanaskan di atas penangas air selama 2


menit, didinginkan lalu disaring. Filtrat e. Pemeriksaan steroid/triterpenoid
dipakai untuk tes alkaloid. Diambil 3 Diambil sampel sebanyak 1 gram lalu
tabung reaksi, lalu ke dalam masing- ditambahkan 20 ml kloroform dan
masing tabung reaksi dimasukkan 0,5 ml diletakkan didalam tabung reaksi yang
filtrat. Tabung pertama ditambahkan 2 kering, kemudian ditambahkan pereaksi
tetes pereaksi Mayer, tabung kedua Liebermann Burchard (asam asetat
ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorff anhidrat dan asam sulfat pekat). Reaksi
dan tabung ketiga ditambahkan 2 tetes positif akan ditunjukkan dengan adanya
Bourchardat. Terbentuknya endapan cincin berwarna jingga/ ungu untuk
kuning pada tabung pertama, endapan triterpenoid dan steroid dengan warna
jingga pada tabung kedua dan endapan hijau kebiruan (Harborne, 1987).
coklat pada tabung ketiga menunjukkan
adanya alkaloid (Ditjen POM, 1995).

Tabel 1. Hasil skrining fitokimia ekstrak umbi bawang merah (Allium cepa L)

No Uji Hasil Skrining Fitokimia Kesimpulan


Fitokimia

1. Flavonoid Merah hingga Jingga (+)


2. Saponin Terbentuk busa setinggi 1-10 cm selama < 10 detik (+)
3. Tanin Hijau kehitaman (+)
Dengan pereaksi Mayer terbentuk endapan kuning (+)
Dengan pereaksi Dragendorf terbentuk endapan (+)
4. Alkaloid jingga
Dengan pereaksi Bouchardat terbentuk endapan (+)
coklat
Steroid Cincin Hijau (+)
5.
Triterpenoid Cincin Ungu (+)
Keterangan: (+) positif = mengandung golongan senyawa
(-) negatif = tidak mengandung golongan senyawa
sederhana di antara metode ekstraksi
HASIL DAN PEMBAHASAN (Emelda, 2019). Maserasi harus dilakukan
Berbagai jenis tumbuhan telah pengocokan berulang-ulang untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia menjaga keseimbangan konsentrasi bahan
untuk mencegah maupun mengobati ekstraksi. Semakin tinggi perbandingan
berbagai jenis penyakit (Emelda, 2019). simplisia terhadap cairan pengekstraksi,
Bawang merah (Allium cepa L) adalah hasil yang diperoleh akan semakin banyak
salah satu tumbuhan yang memiliki (Voight, 1994).
berbagai kandungan yang berguna untuk Skrining fitokimia dilakukan untuk
memelihara kesehatan tubuh (Rahayu dan memberikan gambaran tentang golongan
Nur, 1996). senyawa yang terkandung dalam ekstrak
Pembuatan ekstrak umbi bawang (Kristanti et al., 2008). Hasil positif
merah dilakukan dengan metode maserasi dalam pengujian skrining fikomia umbi
(menggunakan pelarut sesuai dengan cara bawang merah menunjukan adanya
mengocoknya beberapa kali atau flavonoid, saponin, tanin, alkaloid dan
mengaduknya pada suhu kamar/ steroid/triterpenoid yang dapat dilihat
temperatur dan terlindungi dari pada Tabel 1.
cahaya)(Depkes RI, 2000). Metode ini Hasil iji flavonoid yang dilakukan
dilakukan karena dianggap paling pada ekstrak umbi bawang merah

47
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

menunjukkan hasil positif mengandung pekat) untuk adanya steroid dan cincin
flavonoid, pengujian ekstrak ungu untuk adanya senyawa triterpenoid.
menggunakan HCl pekat dan serbuk Hal ini didasari oleh kemampuan
magnesium menghasilkan warna merah senyawa triterpenoid dan steroid
pada lapisan amil alkohol. membentuk warna oleh H2SO4 dalam
Hasil uji saponin dilakukan dengan pelarut asam asetat anhidrid.Perbedaan
cara memanaskan ekstrak yang telah warna yang dihasilkan oleh triterpenoid
ditambahkan dengan aquadest hingga dan steroid disebabkan perbedaan gugus
mendidih selama kurang dari 10 menit, pada atom C-4 (Habibi et al., 2018).
setelah dingin sampel di kocok dengan
kuat sehingga terbentuk busa, lalu KESIMPULAN
ditambahkan HCl 2N. Hasil yang
didapatkan menunjukkan bahwa adanya Ekstrak etanol umbi bawang merah
kandungan saponin pada ekstrak umbi (Allium cepa L) menggunakan pelarut
bawang merah. Busa yang terdapat pada etanol 96% positif mengandung golongan
hasil uji merupakan glikosida yang senyawa seperti flavonoid, saponin,
terhidrolisis menjadi glukosa dan tanin, alkaloid dan steroid/ triterpenoid.
senyawa lain sehingga membentuk buih
(Marliana et al., 2005). UCAPAN TERIMAKASIH
Hasil uji tanin dengan reagen FeCl3 Rinaldo Berutu selaku laboran
1% yang ditambahkan pada ekstrak laboratorium Fitokimia di Jurusan
umbi bawang merah menunjukkan hasil Farmasi Fakultas Farmasi Institut
positif, hal ini ditandai dengan Kesehatan Medistra Lubuk Pakam atas
menghasilkan warna hijau kehitaman. bantuan, saran, serta motivasi yang
Tanin yang terdapat pada ekstrak telah diberikan kepada peneliti.
bereaksi dengan ion Fe3+ dari pereaksi
sehingga membentuk senyawa kompleks DAFTAR PUSTAKA
(Harborne, 1996). Andriyanto, B. E., Ardiningsih, P., &
Hasil uji alkaloid pada ekstrak umbi Idiawati, N. 2016. Skrining
bawang merah mengandung senyawa Fitokimia Ekstrak Daun Belimbing
alkaloid, hal ini diketahui berdasarkan Hutan (Baccaurea angulata Merr.).
saat ditetesi dengan reagen Mayer Jurnal Kimia Khatulistiwa, 5(4).
menghasilkan endapan kuning, reagen Arora, E. K., Sharma, V., Khurana, A.,
Dragendorf menghasilkan endapan jingga Manchanda, A., Sahani, D. K.,
dan reagen Bouchardat menghasilkan Abraham, S., ... & Gupta, H.
endapan coklat kehitaman. Nitrogen pada 2017. Phytochemical analysis and
alkaloid akan bereaksi dengan ion logam evaluation of antioxidant potential
K+ dari kalium tetra iodomerkurat(II) of ethanol extract of Allium cepa
sehingga membentuk kompleks kalium- and ultra-high homoeopathic
alkaloid yang mengendap (Marliana et dilutions available in the market:
al., 2005). A comparative study. Indian
Hasil uji steroid/ triterpenoid pada Journal of Research of
ekstrak umbi bawang merah dinyatakan Homopoeopathy, 11(2): 89-94.
positif mengandung senyawa steroid dan Depkes RI. 1989. Materia Medika
triterpenoid, hal ini ditandai dengan Indonesia Jilid V. Jakarta: Depkes
terbentuknya cincin hijau dengan RI.
menggunakan pereaksi kloroform (CHCl3) Depkes RI. 2000. Parameter Standar
dan larutan uji Liebermen-Burchard Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
(larutan anhidrida asetat dan asam sulfat

48
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 2 No.2 Edisi September-April 2020
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 30 Maret 2020 :: Accepted: 29 April 2019 :: Published: 30 April 2020

Jakarta: Direktorat Jenderal Etanol Kulit Bawang Merah


Pengawas Obat dan Makanan. (Allium cepa L.) dengan
Dijen POM. 1986. Sediaan Galenik. Metode Difusi Cakram.
Jakarta: Depkes RI. Pharmaceutical Sciences &
Ditjen POM. 1979. Farmakope Research, 6(1), 8.
Purwati, S., Lumowa, S. V., &
Indonesia Edisi III. Depkes RI.
Samsurianto, S. (2017. Skrining
Ditjen POM. (1995). Farmakope Fitokimia Daun Saliara (Lantana
Indonesia Edisi IV. Depkes RI. Camara L) Sebagai Pestisida
Emelda. 2019. Farmakognosi : Untuk Nabati Penekan Hama Dan
Mahasiswa Kompetensi Keahlian Insidensi Penyakit Pada Tanaman
Farmasi. Yogyakarta: Pustaka Holtikultura di Kalimantan Timur.
Baru Press. In Prosiding Seminar Kimia. 153-
158.
Habibi, A. I., Firmansyah, R. A., &
Rahayu, E. dan Nur B. V. A. 1996.
Setyawati, S. M. (2018). Skrining Bawang Merah. Jakarta: Penebar
Fitokimia Ekstrak n-Heksan Swadaya.
Korteks Batang Salam (Syzygium Sasmito, E. 2017. Imunomudulator
polyanthum). Indonesian Journal Bahan Alami. Yogyakarta: Rapha
of Chemical Science, 7(1), 1-4. Publishing.
Harborne, J. B. 1987. Metode Utami, P., Lina., M., & Tim, P., PS. 2013.
Umbi Ajaib Tumpas Penyakit.
Fitokimia Penuntun Cara Modern
Jakarta: Penebar Swadaya.
Menganalisa Tumbuhan. Bandung: Voight, R. 1994. Buku Pengantar
Penerbit ITB. Teknologi Farmasi. Yogyakarta:
Kristanti, A. N., N. S. Aminah, M. Universitas Gadjah Mada Press.
Tanjung, dan B. Kurniadi. 2008.
Buku Ajar Fitokimia. Surabaya:
Airlangga University Press.
Marliana, S.D., Suryanti, V., &
Suyono. 2005. Skrining Fitokimia
dan Analisis Kromatografi Lapis
Tipis Komponen Kimia Buah
Labu Siam (Sechium edule
Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak
Etanol. Biofarmasi,3 (1): 26-
31.
Octaviani, M., Fadhli, H., &
Yuneistya, E. 2019. Uji
Aktivitas Anti mikroba Ekstrak

49

Anda mungkin juga menyukai