1, FEBRUARI 2018
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial, dimana
hasil alam yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku obat adalah tanaman. Salah satu
bahan alam yang dikenal masyarakat yaitu daun ruku-ruku (Ocimum tenulflorum L.) dan daun
kemangi (Ocimum sanctum L.).Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa
metabolit sekunder yang terdapat pada daun ruku-ruku (Ocimum tenulflorum L.) dan daun
kemangi (Ocimum sanctum L.). Metode yang digunakan yaitu maserasi dengan pelarut etanol
70% Kemudian dilakukan skrining fitokimia serta uji penegasan dengan menggunakan metode
kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil skrining fitokimia yang didapatkan pada ekstrak daun
ruku-ruku (Ocimum tenulflorum L.) dan daun kemangi (Ocimum sanctum L.) mengandung
senyawa alkaloid, saponin, tanin, flavonoid dan steroid. Berdasarkan hasil uji penegasan
menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) didapatkan hasil positif meliputi alkaloid,
saponin, dan tanin.
Kata Kunci : Daun Ruku-Ruku, Daun Kemangi, Skrining Fitokimia, KLT
ABSTRAK
Indonesia is one of the countries producing medicinal plants, where the most widely
natural products used as raw materials of medicines are plants. Natural ingredients known to be
used as medicine are including leaves of ruku-ruku (Ocimum tenulflorum L.) and basil leaves
(Ocimum sanctum L.). This study was conducted to determine the content of secondary
metabolite compounds found in ruku-ruku leaves and basil leaves. The method used was
maseration with 70% ethanol. Phytochemical screening and assaying were performed using thin
layer chromatography (TLC) method. Phytochemical screening showed that ruku-ruku leaf
extract (Ocimum tenulflorum L.) and basil leaves (Ocimum sanctum L.) contain compounds of
alkaloids, saponins, tannins, flavonoids and steroids. While the results of the assertion test using
TLC obtained positive results include alkaloids, saponins, and tannins.
Keywords: Ruku-Ruku Leaves, Basil Leaves, Phytochemical Screening, TLC
PENDAHULUAN
Saat ini Indonesia merupakan salah rak dan tabung reaksi (pyrex), pipet tetes,
satu negara penghasil tanaman obat yang buret (pyrex), plat tetes, cawan penguap
potensial, dimana hasil alam yang paling (pyrex), corong (pyrex), kertas saring,
banyak digunakan sebagai bahan obat timbangan analitik (Lucky Scale), plat silika
adalah tanaman, dan telah digunakan dalam gel GF 254, Lampu UV 254 nm, chamber.
kurun waktu cukup lama (Djauhariya dan
Hermani,2004). Pembuatan Simplisia
Salah satu bahan alam yang dikenal Pengambilan bahan baku daun Ruku-
masyarakat adalah ruku-ruku (Ocimum ruku (Ocimum tenulflroum L.) diambil di
tenulflorum L) dan daun kemangi (Ocimum Jalan Raden Fatah Kelurahan Sumur Dewa
sanctum L.). Sejauh ini menurut Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, dan
masyarakat, kedua tanaman ini hanya daun Kemangi (Ocimum sanctum
digunakan sebagai bumbu masakan karena L.)diambil di Teluk Sepang Kecamatan
aroma dari kedua tanaman ini dapat Kampung Melayu Kota. Simplisia
mengurangi bau yang kurang sedap. Dan kemudian dilakukan verifikasi tanaman Di
masyarakat tidak mengetahui kandungan Fakultas FMIPA, Universitas Bengkulu.
senyawa kimia apa yang ada didalam Daun ruku-ruku dengan nama ilmiah
tanaman tersebut. Ketidaktahuan Ocimum tenulflorum L yang disahkan
masyarakat tentang tanaman ini, maka dengan surat hasil verifikasi Laboratorium
tanaman ini diidentifikasi secara skrining nomor 86/UN30.38. LAB.BIOLOGI/PM/
fitokimia untuk mengetahui senyawa 2017 dan daun kemangi dengan nama
metabolit sekunder seperti alkaloid, ilmiah Ocimum sanctum L. yang disahkan
flavanoid, terpenoid, steroid, saponin, dan dengan surat hasil verifikasi Laboratorium
tanin. Sehingga mampu memberikan nilai nomor 85/UN30.38.LAB. BIOLOGI/PM/
dan manfaat yang lebih dari tanaman 2017. Simplisia yang didapat dilakukan
tersebut. sortasi basah yaitu memisahkan daun dari
Dari uraian di atas, peneliti tertarik ranting, tanah dan bagian tanaman lain yang
untuk melakukan penelitian tentang “Isolasi tidak dibutuhkan. Setelah dilakukkan
dan Identifikasi Senyawa Metabolit sortasi basah untuk membersihkan dari
Sekunder dari Ekstrak Daun Ruku-Ruku kotoran, dilakukkan pencucian dengan air
(Ocimum tenulflorum L.) dan Daun mengalir supaya meminimalisir jumlah
Kemangi (Ocimum sanctum L.).” mikroba. (DepKes RI., 2000). Daun Ruku-
ruku (Ocimum tenulflroum L.) dan daun
METODE PENELITIAN Kemangi (Ocimum sanctum L.) yang sudah
yang sudah dicuci dirajang untuk
Bahan dan Alat memperluas permukaan bahan baku.
Bahan yang digunakan untuk proses Setelah itu baru dilakukkan pengeringan
penelitian ini adalah ekstrak daun ruku-ruku dengan suhu kamar (± 15-30 ºC).
(Ocimum tenulflorum L.) dan daun kemangi
(Ocimum sanctum L), aquadest (teknis), Pembuatan Ekstrak Daun Ruku-Ruku
etanol 70%,. besi (III) klorida 1%, asam (Ocimum tenulflroum L.) Dan Daun
asetat glasial, asam sulfat, kloroform, asam Kemangi (Ocimum sanctum L.).
klorida 1%, serbuk magnesium (Mg) Pembuatan Ekstrak dilakukan
(Merkc, etil asetat, eter, metanol, butanol, secara umum berdasarkan aturan yang
N-heksan, kalium iodide, I2, HgCl2, Bismut tercantum dalam Farmakope Herbal
(III) nitral, Saponon murni, Katekin, Indonesia . Daun Ruku-ruku (Ocimum
Piperin, Rutin. tenulflroum L.) dan daun Kemangi
Alat yang digunakan untuk proses (Ocimum sanctum L.) yang sudah
penelitian ini adalah mikroskop (Yazumi dikeringkan dan dihaluskan, kemudian
L303), waterbath, botol kacawarna gelap, serbuk daun ruku-ruku dan daun kemangi
beaker glass (pyrex), erlenmeyer (pyrex), masing-masing seberat 230 gram
dimasukkan kedalam botol gelap tertutup sebanyak 3 tetes. Terbentuknya warna biru
yang bersih, ditambahkan pelarut etanol karakteristik, biru–hitam, hijau atau biru-
70% masing-masing sebanyak 2300 ml hijau dan endapan menunjukkan adanya
sambil sering dikocok selama 7 hari tanin (Mojab et al, 2003).
selanjutkan disaring menggunakan kertas
saring. Ekstrak cair yang didapatkan c. Uji Flavonoid
kemudian dilakukan pemekatan Ambil esktrak 0,5 gram masukan
mengggunakan waterbath hingga didapat tabung reaksi, lalu ditambahkan dengan
ekstrak kental sesuai dengan standar. serbuk Mg dan larutan HCl pekat.
Perubahan warna larutan menjadi merah
Pembuatan Reagen bata menandakan adanya flavanoid
a. Larutan Pereaksi Mayer (Harborne, 1987).
Sebanyak 5 gram KI (kalium iodida)
dalam 10 ml aquadest kemudian d. Uji Saponin
ditambahkan larutan 1,36 gram HgCl2 Ambil ekstrak 0,5 gram masukkan
(merkuri (II) klorida dalam 60 ml aquadest. dalam tabung reaksi tambahkan 2 ml etanol
Larutan dikocok dan ditambahkan aquadest 70% kemudian diaduk. Dan tambahkan
hingga 100 ml. 20ml aquadest dan dikocok kuat kemudian
amati selama 15-20 menit. Jika terbentuk
b. Larutan Pereaksi Wagner busa menunjukkan adanya saponin
Ambil sebanyak 6 gram KI dan 2 (Mojabet al, 2003.)
gram I2, kemudian larutkan KI dan I2 dalam
aquadest sebanyak 100 ml. e. Uji Steroid
Ambil ekstrak 0,5 gram masukan
c. Larutan Pereaksi Dregendrof dalam tabung reaksi tambahkan 2 ml etanol
Bismut (III) nitral 8 gram dilarutkan 70% kemudian diaduk, ditambahkan 2 ml
dalam asam nitrat 20 ml. Pada wadah lain kloroform, ditambahkan 2 ml H2SO4 pekat
ditimbang sebanyak 27,2 gram KI dengan cara diteteskan pelan-pelan dari sisi
dilarutkan dalam 50 ml aquadest, kemudian dinding tabung reaksi. Pembentukan cincin
didiamkan sampai memisah sempurna. warna merah menunjukan adanya steroid
Larutan yang jernih diambil dan di (Ghosal dan Mandal, 2012).
encerkan dengan aquadest sampai 100 ml.
f. Uji Triterpenoid
Analisis Skrining Fitokimia Ambil ekstrak 0,5 gram masukkan
a. Uji Alkaloid dalam tabung reaksi ditambahkan 1 ml
Ambil ekstrak 0,5 gram tambahkan CH3COOH glasial dan 1 ml larutan H2SO4
HCl 1% kemudian disaring. Filtrat dibagi pekat. Jika warna berubah menjadi merah
menjadi tiga bagian dan dilakukan menjukkan adanya kelompok senyawa
pengujian menggunakan beberapa tetes terpenoid (Harbone1987).
pereaksi mayer, wagner dan dragendorf.
Reaksi positif alkaloid ditandai dengan Analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
adanya endapan putih kekuningan dengan Berdasarkan penelitian yang telah
peraksi mayer. Terbentuk endapan coklat dilakukan oleh (Marliana and Suryanti
kemerahan dengan penambahan pereaksi 2005, untuk menganalisis senyawa
wagner. Terbentuk endapan jingga pada metabolide sekunder menggunakan KLT
penambahan pereaksi dragendorf adapun fase gerak yang digunakan adalah :
menunjukan positif mengandung alkaloida a. Identifikasi Senyawa Golongan Alkaloid
(Kumoro, 2015). Fase Gerak : Etil Asetat : Metanol : Air (
6:4:2)
b. Uji Tanin b. Identifikasi Senyawa Golongan Tanin
Ambil ekstrak 0,5 gram masukan Fase Gerak : Metanol : Etil asetat ( 4:1)
dalam tabung reaksi tambahkan 2 ml etanol c. Identifikasi Senyawa Golongan
70% kemudian diaduk, tambahkan FeCl3 Flavonoid
Fase Gerak : Butanol : Asam asetat (Ocimum tenulflorum L.) dan daun kemangi
glasial : Air ( 4:1:5) (Ocimum sanctum L.) yang meliputi
d. Identifikasi Senyawa Golongan Saponin pemeriksaan organoleptis (warna, bentuk,
Fase Gerak : N-butanol : Air ( 1:1) bau) dan uji kelarutan menggunakan pelarut
e. Identifikasi Senyawa Golongan (aquadest, etanol, eter dan etil asetat)
Steroid/Terpenoid sedang pemeriksaan parameter non-spesifik
Fase Gerak : N-heksan : Etil asetat ( 4:1) yang dilakukan yaitu pemeriksaan kadar
(Wagner, 1996). abu. Hasil dapat dilihat pada (Tabel I).
Tabel I Hasil Evaluasi Ekstrak Daun Ruku-Ruku (Ocimum tenulflorum L.) dan Daun Kemangi
(Ocimum sanctum L.)
Ekstrak Ekstrak
No Evaluasi Ekstrak
Daun Ruku-Ruku Daun Kemangi
1 Organoleptis
- Bentuk Cairan Kental Cairan Kental
- Warna Hijau Kehitaman Coklat Kehitaman
- Bau Khas Khas
2 Kelarutan
- Aquadest 4,5 ml 4,4 ml
- Etanol 70% 3,0 ml 3,1 ml
- Eter 1,4 ml 1,3 ml
- Etil Asetat 1,7 ml 1,3 ml
3 Rendemen 5,4 % 5,7 %
4 Kadar Abu 2,9 % 3,1 %
Tabel II. Hasil Pemeriksaan Kandungan Kimia Ekstrak Daun Ruku-Ruku (Ocimum
tenulflorum L.) dan Daun Kemangi ( Ocimum sanctum L)
Ket
Persyaratan Positif/ Negatif
No Senyawa Pereaksi MMI Hasil Ruku-Ruku Kemangi
Endapan Terdapat
Mayer kuning warna kuning
(+) (+)
1 Alkaloid Warna orange, Terdapat
Dragendorf coklat warna orange
(+) (+)
kemerahan
Adanya busa
H2O +
permanen
2 Saponin C2H5OH -> Terdapat
selama ( ± 15 (+) (+)
Di kocok busa
menit)
Warna hijau
kehitaman/
Terdapat
biru
3 Tanin FeCl3 warna hijau
kehitaman/ (+) (+)
kehitaman
biru
karakteristik
Ket
Persyaratan Positif/ Negatif
No Senyawa Pereaksi MMI Hasil Ruku-Ruku Kemangi
Mg + HCL Terdapat (+)
4 Flavanoid Merah bata (+)
(p) merah bata
Terdapatnya
Etanol+ Pembentukan
cincin warna
5 Steroid Kloroform cincin warna (+)
merah pada (+)
+ H2SO4 (p) merah
sampel
Tidak
CH3COOH
Warna terdapat
6 Triterpenoid glasial + (-)
kemerahan warna (-)
H2SO4(p)
kemerahan
Prosedur uji dengan metode kromatografi kemangi (Ocimum sanctum L) 0,8 dan
lapis tipis dilakukan untuk lebih baku pembanding yang digunakan saponin
memastikan hasil yang didapat dari uji murni didapat nilai Rf 0,87. Jadi nilai Rf
pendahuluan. Pada uji pendahuluanekstrak sampel dengan Rf baku pembanding
daun ruku-ruku (Ocimum tenulflorum L) mempunyai nilai yang hampir sama
dan daun kemangi (Ocimum sanctum L) sehingga daun ruku-ruku(Ocimum
positif mengandung alkaloid, kemudian tenulflorum L) dan daun kemangi (Ocimum
ekstrak di lanjutkan pemisahan dengan sanctum L) bisa dikatakan mengandung
menggunakan metode kromatografi lapis saponin.
tipis dan dilihat disinar UV 254. Hasil Hasil positif Tanin melalui
untuk daun ruku-ruku (Ocimum tenulflorum ekstrak dipisahkan dengan metode
L) timbul noda dengan nilai Rf 0,96 kromatografi lapis tipis serta dilihat dengan
sedangkan daun daun kemangi (Ocimum sinar UV 254, didapatkan hasil untuk daun
sanctum L) 0,97 dan baku pembanding ruku-ruku (Ocimum tenulflorum L) timbul
yang digunkanan yaitu piperin didapatkan noda dengan nilai Rf 0,85 sedangkan daun
nilai Rf 0,98. Jadi nilai Rf sampel dengan kemangi (Ocimum sanctum L) 0,82 dan
Rf baku pembanding mempunyai nilai baku pembanding yang digunakan katekin
yang hampir sama sehingga daun ruku-ruku didapat nilai Rf 0,82. Jadi nilai Rf sampel
dan daun kemangi bisa dikatakan dengan Rf baku pembanding mempunyai
mengandung alkaloid. nilai yang hampir sama sehingga daun
Hasil positif saponin melalui ruku-ruku (Ocimum tenulflorum L) dan
ekstrak dipisahkan dengan metode daun kemangi (Ocimum sanctum L) bisa
kromatografi lapis tipis serta dilihat dengan dikatakan mengandung tanin.
sinar UV 254, didapatkan hasil untuk daun Pada uji pendahuluan ekstrak daun
ruku-ruku (Ocimum tenulflorum L ) timbul ruku-ruku (Ocimum tenulflorum L) dan
noda dengan nilai Rf 0,82 sedangkan daun daun kemangi (Ocimum sanctum L) positif
Marliana, Soerya Dewi, and Venty Rusdi. 1990. Tetumbuhan Sebagai Sumber
Suryanti. 2005. “Skrining Bahan Obat. Padang: Pusat
Fitokimia Dan Analisis Penelitian Universitas Andalas.
Kromatografi Lapis Tipis
Komponen Kimia Buah Labu Santos, A.F., B.Q. Guevera, A.M.
Siam ( Sechium Edule Jacq . Mascardo, and C.Q. Estrada.
Swartz .) Dalam Ekstrak Etanol 1978. Phytochemical,
The Phytochemical Screenings Microbiological and
and Thin Layer Chromatography Pharmacological, Screening of
Analysis of Chemical Compounds Medical Plants. Manila: Research
in Ethanol Extract of Labu Siam Center University of Santo
Fruit ( Sechium Edule Jacq .” 3 Thomas
(1): 26–31.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis
Miroslav, V. 1971. Detection and Anorganik Kualitatif Makro dan
Identification of Organic Semimikro. Edisi kelima.
Compound. New York: Planum Penerjemah: Setiono, L. dan A.H.
Publishing Corporation and Pudjaatmaka. Jakarta: PT Kalman
SNTC Publishers of Technical Media Pusaka.
Literatur.
Wagner, H.And S. Bland. 1996. Plant Drug
Mojab. F. Kamalinejad. M. Ghaderi. N & Analysis; A Thin Layer
Vahidipour. H. R. 2003, Chromatography Atlas.
Phytochemical Screening of Some 2ndEdition. Berlin Heidelberg:
Species of Iranian Plants. Iranian Springer
Journal of Pharmaceutical
Research .pp. 77-82.