Anda di halaman 1dari 6

BAB IV.

PEMBAHASAN
4.1 KELOMPOK 2
a. Amilum/Pati
1. Alat dan Bahan
Alat :
Timbangan dan parutan
Bejana plastik dan kain penyaring
Mikroskop
Botol timbang
Krus porselen
Oven
Furnes
Erlenmeyer, Buret, Pipet Gondok
Lumpang dan alu
Bahan :
3 Kg bengkuang dari tumbuhan yang digunakan
Aquades
Iodium 0,005 M
Fenolftalein 0,1%
Etanol 80%
NaOH 0,1 N
H2SO4 2N
2. Identitas Pati
Nama umum : Pati bengkuang
Spesies : Phachyrhizus erosus
Famili : Fabaceae
3. Persyaratan Pati
a. Rendemen Pati
Data dan Perhitungan
Bahan kering = 3 kg
Berat bahan segar = 0,162 kg
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑋 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑟
=162 gr x 100%
3000 gr
= 5,4 %
b. Pemeriaan Pati
Organoleptis
Bentuk : Serbuk
Warna : Putih
Bau : Tidak Berbau
Rasa : -
Mikroskopik

Butir tunggal agak bulat atau bersegi banyak, butir kecil berukuran 5-10 μm,
butir besar bergaris tengah 20-35 μm, lamella tidak jelas, konsentris, butir
majemuk sedikit, terdiri atas 2/3 butir tunggal.

Gambar :
Dengan aquades Dengan Kloralhidrat

c. Kelarutan Pati
 Dalam air dingin : Tidak larut
 Dalam etanol : Tidak larut
d. Identifikasi Pati
 Panaskan selama 1 menit suspensi 1 g zat daam 50 ml air. Amati
perubahan yang terjadi : Berbentuk gelatin

 Campur 1 ml larutan hasil pemanasan (a) dengan 0,05 ml larutan iodium


0,005 M, amat warna yang terjadi warna menjadi agak biru, kemudian
panaskan, amati perubahan yang terbentuk warna menjadi bening kembali
dinginkan dan amati lagi perubahan yang terjadi warna bening seperti
awal.
e. Keasaman
Data dan Perhitungan :
Volume NaOH yang terpakai : 6 ml

= 6 x 0,1 x 56,11
10
= 3,36
f. Susut Pengeringan
Data dan Perhitungan :

Diketahui :
Bobot pati =2 gr
Bobot timbang sebelum dipanaskan = 42,8553 gr
Bobot timbang sesudah dipanaskan = 40,9419 gr
 Bobot pati + bobot timbang sebelum dipanaskan = 2 + 42,8553 gr =
44,8553 gr (A)
 Bobot pati + bobot timbang sesudah dipanaskan = 2 + 40,9419 gr =
44,9419 gr (B)
 Bobot total timbang kosong setelah dipanaskan = 40,9419 gr (C)
Ditanya : % susut pengeringan ?
Jawab :

= ( 44,9419 – 40,9419 ) – ( 42,9419 – 40,9419)


( 44,8553 – 40,9419 )
= 48,98 %
g. Sisa Pemijaran
Data dan Perhitungan :
Diketahui
A = Bobot pati + bobot timbang sebelum dipanaskan = 2 + 42,8553 gr =
44,8553 gr
B = Bobot pati + bobot timbang sesudah dipanaskan = 2 + 40,9419 gr =
44,9419 gr
C = Bobot total timbang kosong setelah dipanaskan = 40,9419 gr
Ditanya : % kadar abu ?
Jawab :

= 42,9419 – 40,9419 x 100%


44,8553 – 40,9419
= 51,106 %
4. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan pembuatan pati dari umbi
bengkuang (Phachyrhizus erosus). Dimana cara pembuatannya mulai dari
bengkuang ditimbang sebanyak 3 kg kemudian dibersihkan dengan air
mengalir, setelah bersih dilakukan sortasi basah kemuadian kupas bengkuang
dan lakukan penghalusan. Baru kemudian dilakukan pengeringan. Langkah
terakhir yang dilakukan adalah sortasi kering, ini bertujuan agar didapatkan pati
yang memilik kualitas baik. Untuk menentukan bahwa pati yang diperoleh itu
bagus atau tidak, maka pati tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
 Rendemen
 Organoleptis
 Kelarutan
 Keasaman
 Susut pengeringan
 Sisa pemijaran

Dari hasil evaluasi pati yang dilakukan diperoleh serbuk putih, tidak larut
dalam air dan etanol. Apabila dilihat dibawah mikroskop ( serbuk + aqua.dest)
akan terlihat pati berbentuk persegi yang tidak beraturan dan ada hylum di
tengahnya. Persentase rendemen yang di dapat kan yaitu 5.4 % namun kami tidak
menemukan literatur untuk rendemen patin singkong. Amilun sendiri bersifat
khas yaitu apabila amilum ditambah dengan air dan di panaskan akan
menghasilkan gelatin. Amilun juga sering digunakan sebagai indikator dalam
penentuan titik akhir titrasi. Pada saat larutan amilum singkong di titrasi dengan
NaOH 0,1 N, pada volume 6 ml larutan sudah berubah warna ( mencapai titik
akhir). Untuk susut pengeringan didapatkan hasil 48,89 % dan sisa pemijaran
51,706%. Menurut literatur ( Ascheri, 2014), persentase air amilum bengkoang
yaitu 3,79 - 11,31 %, persentase amilosa yaitu 9.12- 16.11% dan persentase
kasar yaitu 0,07- 0,46%. Menurut farmakope edisi v, persentase kadar abu yaitu
1:2%.
Pada saat pembuatan pengerjaan tidak terlalu sulit, hanya saja pada saat
pengerngan pati tidak boleh adanya sisa air yang terlalu banyak karena dapat
menyebabkan pati bisa ditumbuhi jamur. Serta tidak boleh di jemur dengan sinar
,matahari lansung karena dapat menyebabkan pati menjadi rusak secara fisik
maupun kimia. Besar rendemen yang dihasilka dipengaruhi oleh perbedaan
kandungan dan struktur umbi sehingga menghasilkan rendemen kering. Terutama
bengkoang karena mengandung serat yang tinggi dan sulit untuk dihaluskan
sehingga pati yang dihasilkan sedkit.

5. KESIMPULAN
 Rendemen pati = 5,4 % , pemberian pati yaitu serbuk putih, bau khas
bengkoang. Secara mikroskopis pati bengkoang berbentuk persegi
tatberaturan dengan hylum ditengah. Ptaktis tidak larut dalam air dingin
dan etanol,bilangan asam = 3.36
 Susut pengeringan = 48,89 %
 Susut pemijaran = 51,106 %
 Amilum dapat digunakan sebagai indikator untuk penentuan titik akhir
titrasi.

Anda mungkin juga menyukai