Anda di halaman 1dari 10

EKSTRAKSI KAFEIN DARI KOPI

I. TUJUAN PERCOBAAN

 Mendapatkan kafein dari bubuk kopi dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut
air dan kloroform.
 Menentukan kadar kafein dari bubuk kopi

II. DASAR TEORI

Keanekaragaman hayati Indonesia yang menjadikannya sebagai lahan utama bagi


mereka yang mengembangkan penemuan berbagai senyawa kimia yang ditemukan di alam.
Hal ini memerlukan penelitian khusus untuk melakukan isolasi senyawa kimia yang
terkandung pada bahan alam tertentu, guna untuk menambah pengetahuan tentang proses
isolasi dan senyawa kimia. Kandungan senyawa kimia dalam bahan alam tertentu dapat
digunakan dalam bidang kesehatan.Berbagai tumbuhan dapat dijadikan sebagai sumber obat
seperti kelompok sayur-sayuran, buah-buahan, bumbu dapur dan bunga-bungaan serta
tumbuhan liar (Zacky dalam Isa 2008).

Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut
dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya
bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis.
Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur dengan sangat erat, peka terhadap
panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu
rendah (Brown, 1998).

Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam
simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam
pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk
ke dalam pelarut (Brown, 1998).
Jenis-jenis ekstraksi bahan alam yang sering dilakukan adalah :
a. Ekstraksi Cara Dingin
b.Metoda ini artinya tidak ada proses pemanasan selama rusaknya senyawa yang
berlangsung, tujuannya untuk menghindari ekstraksi dingin adalah dimaksud rusak karena
pemanasanan. Jenis ekstraksi dingin adalah maserasi dan perkolasi
c. Ekstraksi Cara Panas

99
d. Metoda ini pastinya melibatkan panas dalam.Dengan adanya panas secara otomatis akan
mempercepat proses ponyarian dibandingkan cara dingin. Metodanya adalah refluks,
ekstraksi dengan alat soxhlet dan ninfusa.

Proses ekstraksi pelarut belangsung dalam tiga tahap, yaitu :


1. Pemebentukan kompleks tidak bermuatan yang merupakan golongan ektraksi
2. Distribusi dari kompleks yang terekstraksi
3. Interaksinya yang mungkin dalam fase organik
(Khopkar, 2003).

Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamia terdapat dalam biji kopi, daun
teh, daun mete biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein mememiliki
berat molekul 194,19 gr/mol dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan ph 6.9 (larutan kafein 1%
dalam air)

Gambar 1. Struktur Kaffein

Secara ilmiah, efek langsung dari kafein tehadap kesehatan sebetulnya tidak ada,
tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernapasan dan jantung,
serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia),
dan denyut jantung tak beraturan (tachycardia) (Brown, 1998).

Alkaloid adalah basa organik yang mengandung amina sekunder, terseir, atau
siklik. Diperkirakan ada 5500 alkaloid telah d ketahui yang merupakan golongan senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya sebagai bagaian dari
sistem siklik. Secara kimia, alkaloid adalah golongan yang sangat heterogen berkisar dari
senyawa-senyawa yang sederhana seperti coniine sampai ke stsruktur pentasiklik strychnine.
Banyak alakaloid adalah terpenoid di alam dan beberapa adalah steroid (Brown,1998).

100
Sublimasi merupakan cara yang digunakan untuk pemurnian senyawa-senyawa
organic yang berbentuk padatan.pemanasan yang dilakukan tehadap senyawa organic akan
menyebabkan terjadinya perubahan sebagai berikut: apabila zat tersebut pada suhu kamar
berada dalam keadaan padat, pada tekanan tertentu zat tersebut akan meleleh kemudian
mendidih. Disini terjadi perubahan fase dari padat ke cair lalu kefase gas. Apabila zat tersebut
pada suhu kamar berada dalam keadaan cair. Pada tekanan dan temperature tertentu (pada
titik didihnya) akan berubah menjadi fase gas. Apabila zat tersebut pada suhu berada dalam
keadaan padat, pada tekanan dan temperature tertentu akan lansung berubah menjadi fase gas
tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Zat padat sebagai hasil reaksi biasanya bercampur
dengan zat padat lain. Oleh karena itu, untuk mendapatkan zat-zat padat yang kita inginkan,
perlu dimurnikanterlebih dahulu. Prinsip proses ini adalah perbedaan kelarutan zat
pengotornya.Rekristalisai dapat dilakukan dengan cara melarutkan cuplikan kedalam pelarut
yang sesuai (Underwood,2002).

III. ALAT DAN BAHAN

 Alat Yang Digunakan


- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Corong gelas
- Erlenmeyer vakum
- Kaca arloji
- Pipet ukur
- Gelas ukur
- Bola karet
- Corong pisah
- Hot Plate
- Kertas saring
- Termometer

 Bahan Yang Digunakan


- Aquadest
- Sodiumkarbonat (NaCO3)
- Diklorometana
- Kopi Bubuk

101
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menimbang 10 gram teh kering dan 4 gr sodium karbonat dalam gelas kimia (jangan
diaduk)
2. Menambahkan 60 ml aquadest, ditutup kemudian diaduk lalu dipanaskan hingga
mendidih (15 menit). Jika larutan tersebut berbusa maka diaduk hingga mendidih
3. Dinginkan larutan hingga suhu ruang
4. Menyaring larutan dengan kertas saring
5. Menambahkan 100 ml air mendidih, kemudian kocok perlahan (menjaga suhuu agar
tetap hangat)
6. Memasukkan larutan ke corong pisah lalu tambahkan 15 ml dikolometana
7. Kocok labu pemisah secara perlahan
8. Memisahkan bagian bawah untuk diambil kafein, lalu tambahkan 15 ml
diklorometana dan pisahkan, tambahkan lagi 10 ml diklorometana
9. Memasukkan larutanke corong pemisah yang bersih dan dipisahkan
10. Hasil dipanaskan hingga menguap dan kering

TEORI TAMBAHAN

1.) Sodium Karbonat (Na2CO3)

- Sifat Fisik
• Berat molekul : 106 gr/mol
• Densitas : 2,533 g/ml
• Titik lebur : 851 °C
• Kapasitas panas : 28,9 kal/mol
• Bentuk : serbuk putih

- Sifat Kimia
• Larut dalam air dan gliserol
• Tidak mudah terbakar
• Tidak larut dalam alkohol dan eter

Fungsi sodium karbonat dalam proses ekstraksi kafein dari bubuk kopi untuk memisahkan
senyawa kafein dengan senyawa lainnya karena dapat menarik tannin dan senyawa lain

2.) Diklorometana (CCl2H2)

- Sifat Fisik
• Massa molar : 84,93 gr/mol

102
• Warna/bentuk : cairan (tidak berwarna)
• Viskositas : 0,437 mPa
• Titik leleh : -96,7 °C
• Titik didih : 39,6°C
• Densitas : 1,33 gr/ml

- Sifat kimia
• Cukup larut dalam air
• Bersifat polar
• Sangat tidak reaktif dialam
Penggunannya untuk memisahkan komponen katein dari filtrat

V. HASIL PENGAMATAN

Perlakuan Pengamatan
Menimbang 10 gram bubuk kopi halus Kopi berbentuk bubuk, berwarna putih dan
tidak berbau
Menimbang 4 gram Sodium Karbonat Berbentuk serbuk halus, berwarna putih dan
(Na2CO3) tidak berbau
Menambahkan 60 ml aquadest ke dalam 10 Larutan terlarut sempurna berwarna hitam
gram bubuk kopi dan 4 gram Sodium pekat dan berbau khas
Karbonat (Na2CO3)
Proses pemanasan sampai larutan mendidih Larutan berwarna hitam pekat
dan diaduk dengan stirrer

Proses pendinginan hingga mencapai suhu Suhu larutan menjadi turun (lebih rendah
ruang dari sebelumnya)
Menyaring larutan dengan penyaring vacum Larutan disaring untuk memisahkan dari
endapannya sehingga dihasilkan filtrat
berwarna hitam pekat
Filtrat ditambah 100 ml air mendidih Larutan menjadi berwarna hitam pekat

Filtrat dimasukkan kedalam corong pemisah Terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas berwarna
lalu ditambahkan 15 ml Diklorometana cokelat kehitaman. Dan lapisan bawah
kemudian di kocok dan didiamkan beberapa berwarna putih bening kekuningan
saat
Lapisan bawah diambil dan lapisan atasnya Larutan berwarna putih kekuningan
dibuang. Lalu menambahkan 15 ml

103
Diklorometana kemudian di kocok dan
didiamkan beberapa saat
Larutan hasil (kafein) yang berwarna putih Didapatkan massa kafein kopi :
kekuningan dipanaskan di cawan porselen Pada percobaan 1 = 0,0035 gram
hingga mengering Pada percobaan 2 = 0,0048 gram

VI. PERHITUNGAN

1. Ekstraksi kafein pada kopi (merk gayo aceh)


Massa kopi halus = 10 gram
Massa gelas kimia kosong = 61,6602 gram
Massa gelas kimia + kafein = 61,6637 gram
Massa kafein = (massa gelas kimia+kafein) – (massa gelas kimia kosong)
= 61,6637 gram – 61,6602 gram
= 0,0035 gram
 % Kafein secara teori
gram kafein
% Kafein = x 100 %
gram kopi
0,004 gram
= x 100 %
10 gram
= 0,04 %

 % Kafein secara praktek 1


gram kafein
% Kafein = x 100 %
gram kopi
0,0035 gram
= x 100 %
10 gram
= 0,035 %

2. Ekstraksi kafein pada kopi (kapal api)


Massa kopi halus = 10 gram
Massa gelas kimia kosong = 62,0302 gram
Massa gelas kimia + kafein = 62,0350 gram
Massa kafein = (massa gelas kimia+kafein) – (massa gelas kimia kosong)
= 62,0302 gram – 62,0350 gram
= 0,0048 gram

 % Kafein secara praktek 1

104
gram kafein
% Kafein = x 100 %
gram kopi
0,0048 gram
= x 100 %
10 gram
= 0,048 %

3. Persen kesalahan

 % Kesalahan kopi gayo aceh =|T −P


T |
x 100 %

=| | x 100 %
0 , 04−0,035
T
= 12,5 %

 % Kesalahan kopi gayo aceh =|T −P


T |
x 100 %

=| | x 100 %
0 , 04−0,048
0 , 04
= 20 %

105
VII. ANALISIS PERCOBAAN

Pada praktikum ekstraksi kafein dari bubuk kopi, ini bertujuan untuk menghasilkan
kafein dari bubuk dan menentukan kadar kafein. Pada kopi, digunakan bahan Sodium
Karbonat (NaCO3) yang berfungsi untuk memisahkan kafein dengan senyawa lain karena
dapat menarik tannin dan senyawa lain selain kafein dari kopi. Selain itu, ada
diklorometana (COCl2H2) yang digunakan untuk memisahkan komponen kafein dari
filtrat.

Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam
pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi
masuk kedalam pelarut.Praktikum yang dilakukan menghasilkan filtrat dengan satu kali
penambahan diklorometana.

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan :


1.) Ekstraksi kafein kopi merupakan pemisahan kafein yang terdapat pada bubuk kopi
2.) Hasil yang didapat dari praktikum adalah:
. Berat+kafein kopi gayo aceh : 0.035%
. Berat+kafein kopi kapal aceh : 0,048
. % kesalahan kopi gayo aceh : 12,5%
. % kesalahan kopi kapal api : 20%

106
GAMBAR ALAT

Gelas kimia Pengaduk Corong

Erlenmeyer vakum Kaca arloji Pipet ukur

Gelas ukur Bola karet Corong pisah

Hot plate Kertas saring Termometer

107
108

Anda mungkin juga menyukai